(OEE)
Manajemen Industri
Program Diploma IPB
Hubungan antara Input dan Output
pada Aktivitas Produksi
Input Money
Management Methods
Output Man Machine Material
Keterangan :
AVAILABILITY lanjutan ...... (CONTOH 1)
Contoh perhitungan Availability mesin bubut :
Jumlah hari kerja = 17 hari, terdiri dari 2 shift kerja
1 shift kerja = 12 jam kerja
Terdapat Planned downtime = 1,5 jam
Downtime losses terjadi pada periode tersebut = 400 menit
Untuk selanjutnya, konversikan seluruh satuan perhitungan waktu
jam dalam satuan menit.
Perhitungannya :
Available time = 12 jam kerja x 2 shift x 17 hari kerja
= 720 menit x 2 shift x 17 hari kerja
= 24480 menit
Planned downtime = 1,5 jam x 2 shift x 17 hari kerja
= 90 menit x 2 shift x 17 hari kerja
= 3060 menit
AVAILABILITY lanjutan ...... (CONTOH 1)
Perhitungannya :
Operating time = 21420 menit – (400+400+300+200) menit
= 21420 menit – 1300 menit
= 20120 menit
*loading time nya harus dikurangi dengan availability&performance losses
PERFORMANCE Lanjutan........ (CONTOH 2)
Kinerja = Processed Amount x Ideal Cycle Time x 100%
Peralatan Operation Time
= 4 unit x 4501,25 menit/unit x 100%
20120 menit
= 89,49 %
Processed Amount
Keterangan :
Number of Unit Produced (Quantity Processed) adalah total jumlah produk yang
dihasilkan oleh mesin selama periode tertentu
Dalam Aplikasinya Sama saja
Number of Defect (No Good Products) adalah jumlah produk gagal (cacat) yang dihasilkan
oleh mesin selama periode tertentu
QUALITY YIELD lanjutan..........
Quality Losses
1. Kesalahan Proses -> Reduced Yield
Adalah kerugian karena saat penyetelan atau penyesuaian
ini mengakibatkan produk tidak sesuai dengan standar mutu.
Volumenya sangat bergantung pada kestabilan proses. Usaha
untuk menguranginya adalah peningkatan kemampuan
operator dan kualitas pemeliharaan mesin
2. Quality Defect (Process Defect)
Adalah kerugian karena mesin menghasilkan produk yang
tidak sesuai satandard mutu.
3. Pengerjaan Ulang (Scrap)
Produk defect kemudian dilakukan pengerjaan ulang, setelah
proses penyetelan dan penyesuaian mesin kembali.
QUALITY YIELD lanjutan.......... (CONTOH )
Contoh 1, Perhitungan Quality Yield :
Diketahui jumlah produk yang mampu diproduksi dalam
periode yang sama adalah 4 unit produk dan tidak ada
produk yang cacat (defect), sehingga perhitungannya :
Quality Yield = Processed Amount - Defects Amount x 100%
Processed Amount
Quality Yield = 4 unit – 0 unit x 100%
0 unit
= 100%
Contoh 2, Perhitungan Quality Yield :
Total produksi suatu mesin = 733 unit
Total produk yang cacat = 3 unit
Berapa % Quality Yield nya... ???
Overall Equipment Effectiveness(OEE)
OEE merupakan metode inti untuk mengukur keberhasilan
penerapan program TPM, dan telah diterima secara luas
sebagai metode pengukuran yang penting dan sistematis
untuk mengukur produktivitas operasi manufaktur,
termasuk monitoring, dan controling kinerja sistem
manufaktur.
OEE (%) = Availability x Performance x Quality Yield
TPM memiliki standard sebagai berikut :
a. Availability > 90 %
b. Performance > 95 %
c. Quality Yield > 99 %