Anda di halaman 1dari 29

Total Productive Maintenance

(TPM)

Efektivitas Semua
Peralatan Level

Pemeliharaan Semua
Terencana Departemen

Kelompok
Kecil
Manusia
U
Mesin A
INPUT PRODUKSI
Material N
G
Manajemen

Memaksimalkan INPUT Produksi :


• Efektivitas Mesin/Alat
• Efisiensi Kerja (Manusia)
• Efisiensi Material & Bahan
• Efisiensi Manajemen
Efektivitas Mesin/Alat
Industri Proses Industri Manufaktur, Fabrikasi
& Perakitan
 Berciri : ketergantungan antar
mesin/proses sangat tinggi,  Berciri : ketergantungan antar
operasional 24 jam, mesin/proses tidak tinggi
peralatan berukuran besar,
banyak perpipaan
 Acuan pada keseluruhan
proses  Acuan pada individual
proses
 8 Big Losses
 6 Big Losses
(8 Kerugian Utama)
(6 Kerugian Utama)
Efektivitas Mesin/Alat

Industri Manufaktur, Fabrikasi & Perakitan


6 Big Losses
DOWNTIME : 1. Breakdown
2. Setup & Penyetelan
SPEED LOOSES : 3. Idle & Berhenti sejenak
4. Pengurangan Kecepatan
DEFECT : 5. Cacat Mutu
6. Startup
Breakdown
Berhentinya mesin/alat secara mendadak sehingga tidak
dapat digunakan untuk produksi/operasi.
Breakdown dibedakan atas dua jenis yaitu Sporadik dan
Kronik

Setup dan Penyetelan

Setup merupakan persiapan mesin/alat untuk


dioperasikan. Penyetelan adalah penyesuaian kembali
mesin/alat terhadap spesifikasi produk
Idle dan Berhenti sejenak
Idle merupakan kondisi pengoperasian mesin/alat tanpa
beban sedangkan penghentian sejenak dilakukan karena
adanya gangguan. Idle dan berhenti sejenak dapat terjadi
secara manual maupun otomatis

Pengurangan Kecepatan

Pengurangan kecepatan merupakan kondisi dimana


mesin/alat dioperasikan dibawah kecepatan ideal atau
kecepatan desainnya. Hal ini terjadi karena beberapa
alasan : problem mekanis, problem mutu, perasaan takut
atau khawatir
Cacat Mutu
Cacat merupakan kondisi produk yang tidak sesuai spek.
Hal ini bisa diakibatkan oleh kondisi mesin yang tidak baik
sehingga menghasilkan produk yang cacat

Startup

Startup adalah waktu yang dibutuhkan alat untuk


mencapai kondisi operasi yang diinginkan sehingga
sebelum kondisi tersebut tercapai maka produk yang
dihasilkan akan defect
Pabrik 6 Kerugian Utama Perhitungan Efektivitas

Loading time 1.Equipment failure

Downtime 2.Setup & Adjustment


Operating time Loading time - Downtime
looses Availability =
Loading time
3.Idle & minor stop
Net Operating Speed
time looses
4.Reduced speed
Theoritical cycle time x Output
Kinerja =
Valuable 5. Defects in process Operating time
Defect

Operating
time 6.Reduced yield
Total output - Defects
Nilai mutu =
Total output
Example 1

A medium volume manufacturing facility with a capacity of producing 2


parts/minute actually produced 800 parts in a planned running 2 shifts of
8 hours each.

It had breaks and scheduled maintenance for 40 minutes and also faced
40 minutes breakdowns and 1 hour 20 minutes for changeover and
adjustment.

Number of rejects and re-works were 10 and 6 parts respectively.

Calculate its overall effectiveness

10
Planned production time = 2x8 hrs. = 960 minutes

Loading time = 960-40 (breaks & scheduled maintenance) = 920 min.

Down-time =40 (Breakdowns) + 80(Changeover & adjustment)= 120

Loading time – Down time 920 - 120


%Availability = ------------------------------------x100 = ----------------x100 = 87%
Loading time 920

11
Quantity produced 800
%Performance = ---------------------------------------x100 = -------------------x100 = 50%
Time run x Capacity/given time (920-120) x 2

Amount produced – Amount defects – Amount re-work


%Quality = ------------------------------------------------------------------------------------- x 100
Amount produced
800 – 10 – 6
= -------------------- x 100 = 98%
800

Overall effectiveness (OEE) = 0.87 x 0.5 x 0.98 x 100 = 42.6 %

12
Efektivitas Mesin/Alat

Industri Proses
8 Big Losses
1. Shutdown
2. Penyetelan Produksi
3. Kegagalan Mesin/Alat
4. Kegagalan Proses
5. Produksi Normal
6. Produksi Abnormal
7. Cacat Kualitas
8. Proses Ulang
Shutdown
Kehilangan waktu akibat produksi dihentikan,
misalnya untuk servis periodik, inspeksi wajib,
reparasi besar
Satuan : hari, jam

Penyetelan Produksi
Kehilangan waktu akibat penyetelan produksi,
misalnya akibat pembuatan produk baru, kekurangan
inventori
Satuan : hari, jam
Kegagalan Mesin/Alat
Kehilangan waktu akibat mesin/alat mengalami
kehilangan fungsi secara mendadak, misalnya kerusakan
pompa, bantalan pecah, as patah, motor terbakar
Satuan : jam

Kegagalan Proses
Kehilangan waktu akibat shutdown yang disebabkan
faktor luar, misalnya material, kebocoran, sumbatan,
korosi
Satuan : jam
Kerugian Produksi Normal
Kehilangan waktu dan nilai untuk berproduksi normal,
misalnya untuk periode pemanasan setelah startup,
periode pendinginan sebelum shutdown
Satuan : jam, nilai pengurangan

Kerugian Produksi Abnormal


Kerugian nilai yang terjadi pada saat pabrik bekerja
dibawah standar, misalnya akibat salah fungsi atau
kondisi abnormal sehingga operasi beban rendah atau
kecepatan rendah
Satuan : nilai pengurangan
Cacat Kualitas
Kerugian akibat menghasilkan produk cacat yang
tidak memenuhi standar, misalnya akibat salah
operasi atau salah penyetelan
Satuan : ton, jam

Proses Ulang
Kerugian akibat pengulangan siklus produksi,
misalnya pengulangan proses untuk produk yang tidak
memenuhi spesifikasi
Satuan : ton, jam
Pabrik Proses 8 Kerugian Utama Perhitungan Efektivitas

Waktu kalender 1.Shutdown

Shut 2.Penyetelan Produksi


Waktu kerja Waktu kalender - (1+2+3+4)
down Availability =
Waktu kalender
Ber 3.Kegagalan mesin/alat
Waktu operasi
henti
4.Kegagalan proses
Nilai produksi rata-rata
Kinerja =
Waktu 5.Produksi normal Nilai produksi standar
Ki
operasi nerja
net 6.Produksi abnormal
Jumlah produksi - (7+8)
Nilai mutu =
Waktu Ca 7.Cacat mutu Jumlah produksi
operasi cat
bernilai 8.Proses ulan
Example 2

A chemical plant was expected to run for 120 hours/week continuously


with production capacity of 2400 metric tones /hour.

At the end the week it produced 220,000 tones together with a waste of
3000 tones.

It had 120 minutes breakdowns and 460 minutes changeover and


adjustment.

Calculate plant overall effectiveness.

20
Planned production time = 120 hrs/week = 7200 minutes

For continuous production, breaks and scheduled maintenance = 0


Therefore, loading time = 7200-0 = 7200 min.

Down-time = 120 (Breakdowns) + 460(Changeover & adjustment) = 580

Loading time – Down time 7200 - 580


%Availability = ---------------------------------------x100 = ----------------x100 = 92%
Loading time 7200

21
Quantity produced 220,000
%Performance = ---------------------------------x100 = -----------------------x100 = 83%
Time run x Capacity (6620)x(2400/60)

Amount produced – Amount waste


%Quality = ---------------------------------------------------------x 100
Amount produced
220,000 – 3000
= -------------------- x 100 = 98.6%
220,000

Overall effectiveness = 0.92 x 0.83 x 0.986 x 100 = 75.3 %

22
23
24
25
26
Efisiensi Material & Bahan

Kontrol satuan konsumsi (produksi, produk)


Mengurangi kerugian bahan baku
Mengurangi material pemeliharaan
Efisiensi Kerja (Manusia)
Sistem kontrol personil baru
Mengurangi kerugian kerja
Menyederhanakan proses
Efisiensi Manajemen

Mengurangi kerugian administrasi


Mengurangi kerugian pengujian & analisis
Mengurangi kerugian distribusi

Anda mungkin juga menyukai