Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) PADA PAPER MAKING MACHINE DAN

PENDEKATAN 5 WHYS UNTUK PERBAIKAN PADA


PT. INDAH KIAT PULP & PAPER PERAWANG
(Studi Kasus: PT Indah Kiat Pulp & Paper Perawang)

Aradita Anisya Permata


Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Jl. Prof. H. Soedarto, SH. Semarang 50275
Telp. (024) 7560052
E-mail:araditanisya@gmail.com

ABSTRAK
PT. Indah Kiat Pulp & Paper didirikan tahun 1976 adalah salah satu perusahaan yang kegiatan
utamanya adalah memproduksi pulp & paper. Untuk memenuhi permintaan dari kliennya, PT. Indah
Kiat Pulp & Paper mengoperasikan mesin yang terus beroperasi secara kontinu 24 jam agar dapat
memenuhi target yang telah di tetapkan dengan tingkat efektivitas yang tinggi. Walaupun demikian
penggunaan mesin atau peralatan produksi juga memiliki kelemahan karena produktivitas dan efektivitas
mesin atau peralatan produksi tergantung kondisi dan peralatan pendukungnya.
Secara teori Paper Machine ditargetkan mampu menghasilkan output sebesar 1392 ton. Tetapi pada
pelaksanaannya diketahui bahwa hasil output secara aktual tidak dapat mencapai target. Menurut data
historis mesin, sering terjadi downtime seperti temperature down, vacum mesin trip, pressure down,
speed down, power trip, consistency down,dll, sehingga mengakibatkan sheetbreak.
Pada penelitian ini akan dilakukan pengamatan yang bertujuan menghitung tingkat availability,
performance, dan quality dari paper machine, memperoleh nilai OEE dari paper machine,
mengidentifikasi Six Big Losses pada paper machine dan mengajukan strategi-strategi pemecahan
masalah yang terjadi.. Dari hasil penelitian dan pengolahan data didapatkan nilai dari OEE Digester
sebesar 76,24%, yang mana nilai tersebut masih belum memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh
JIPM yaitu sebesar 85%. Faktor yang paling mempengaruhinya adalah reduce speed losses.

Kata Kunci: PT. Indah Kiat Pulp & Paper Overall Equipment Effectiveness (OEE); availability;
performance; quality; Reduce Speed Losses.

ABSTRACT

PT. Indah Kiat Pulp & Paper founded in 1976 is one of the companies whose main activity is producing
pulp. To meet the demands of its clients, PT. Indah Kiat Pulp & Paper operates a machine that continues
to operate continuously 24 hours in order to meet the targets that have been set with a high level of
effectiveness. However, the use of machinery or production equipment also has disadvantages because
the productivity and effectiveness of machinery or production equipment depends on the conditions and
supporting equipment.
In theory, paper machine is targeted to be able to produce an output of 1392 tons. But in its
implementation it is known that the actual output cannot reach the target. According to the machine's
historical data, frequent downtime such as temperature down, vacuum engine trip, pressure down, speed
down, power trip, consistency down, etc., resulting in sheetbreak.
In this research, observations will be carried out aimed at calculating the availability, performance and
quality levels of paper machine, obtaining OEE values from paper machine, identifying Six Big Losses on
paper machine and proposing problem solving strategies that occur. From the results of research and
processing the data obtained from the OEE Digester amounted to 76.24%, of which the value still did not
meet the standards set by JIPM which was equal to 85%. The most influencing factor is reducing speed
losses.

Keywords: PT. Indah Kiat Pulp & Paper,Overall Equipment Effectiveness (OEE); availability;
performance; quality; Reduce Speed Losses.
pengendalian kualitas di Jepang yang melibatkan
unsur tenaga kerja. Pada saat ini diperlukan
1. PENDAHULUAN
PT. Indah Kiat Pulp and Paper adalah salah penerapan strategi yang telah terbukti yang dapat
satu industri yang bergerak sebagai penghasil mengelola semua sumber daya secara tepat, efektif
dan efisien agar perusahaan dapat tetap bersaing
bubur kertas dan kertas, dituntut untuk selalu
(Davis,1996).
meningkatkan kinerjanya agar dapat beroperasi
TPM sangat berhubungan dengan strategi
pada tingkat biaya rendah sehingga dapat terus
Just In time (JIT) dan Total Quality Management
bertahan dan berkembang. Peningkatan kinerja
(TQM) dimana mesin-mesin bekerja dengan
terwujud dalam peningkatan produktivitas dan
produktivitas tinggi dan efisien dan maintenance
efisiensi perusahaan. Dengan demikian
adalah tanggung jawab semua karyawan dan
diharapkan perusahaan akan dapat bertahan
melakukan pemeliharaan sebelum terjadi
dalam suasana persaingan yang ketat. Salah satu
ciri yang paling menonjol pada era pasar bebas kerusakan (Blanchard,1995).
adalah bahwa produk-produk yang ditawarkan
Six big losses
dapat berasal dari mana saja tanpa mengenal Tujuan utama dari TPM adalah untuk
hambatan dan batasan yang berarti pada pasar mengurangi atau menghilangkan six big losses. Six
ini. big losses adalah faktor-faktor umum yang paling
Dengan sistem manufaktur yang semakin sering menyebabkan mesin/peralatan produksi
fleksibel pada saat ini dimana tenaga kerja telah tidak efisien dalam bekerja pada saat proses
dapat digantikan oleh mesin dengan sistem produksi. Menggunakan mesin/peralatan seefisien
produksi yang terotomasi, mutu produk tidak mungkin berarti memaksimalkan fungsi dari
lagi hanya bergantung pada proses produksinya kinerja mesin/peralatan produksi dengan tepat
saja tetapi juga bergantung pada peralatan yang guna dan berdaya guna. Untuk dapat
digunakan. Menjaga kondisi mesin pada meningkatkan produktivitas
peralatan yang mendukung sistem produksinya mesin/peralatan yang digunakan maka perlu
juga merupakan komponen penting dalam dilakukan analisis produktivitas dan efisiensi
manajemen pemeliharaan mesin/peralatan di mesin/peralatan pada six big losses (Daryus,2007).
lantai pabrik untuk menunjang kelancaran Adapun enam kerugian besar (six big
proses produksi perlu adanya pemeliharaan dan losses) menurut Nakajima (1988) adalah
perbaikan jika terjadi kerusakan terhadap mesin sebagai berikut:
dan peralatan. 1. Downtime Losses (Penurunan Waktu)
Untuk menjaga kerusakan mesin atau paling a. Equipment Failure/Breakdowns
tidak mengurangi jenis dan waktu kerusakannya (Kerugian karena kerusakan
sehingga proses produksinya tidak terlalu lama peralatan)
untuk berhenti, maka dibutuhkan sistem b. Set-up and adjustment (Kerugian
perawatan dipemeliharaan mesin dan peralatan
karena persiapan dan pengaturan)
yang baik dan tetap sehingga hasilnya dapat
2. Speed Losses (Penurunan Kecepatan)
meningkatkan produktivitas dan efisien mesin
a. Idling and minor stoppages
dan kerugian yang diakibatkan oleh kerusakan
(Kerugian karena tidak beroperasi
mesin dapat dihindari (Corder,1998).
dan berhenti sesaat)
PT. Indah Kiat Pulp and P tidak terlepas dari
b. Reduced speed (Kerugian karena
masalah peningkatan produktivitas dan efisiensi
penurunan kecepatan produksi)
mesin di lantai pabrik. Sehingga dibutuhkan
3. Defect Losses (Cacat)
langkah-langkah yang lebih efektif dan efisien
a. Process defect (Kerugian karena
untuk menanggulangi dan mencegah masalah
produk cacat maupun produk di
yang mengakibatkan rendahnya produktivitas
kerjakan ulang).
dan efisien mesin dan peralatan tersebut.
b. Reduced yield losses (Kerugian
pada awal waktu produksi hingga
2. TINJAUAN PUSTAKA
mencapai waktu produksi yang
Total Productive Maintenance (TPM) stabil).
Total productive maintenance (TPM) adalah
suatu strategi pemeliharaan modern yang Overall Equipment Effectiveness (OEE)
dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan Overall Equipment Effectiveness (OEE)
pemeliharaan alat produksi yang berkualitas dan adalah suatu perhitungan yang dilakukan untuk
strategis. TPM adalah gabungan dari penerapan mengetahui sejauh mana tingkat keefektifan
pemeliharaan di Amerika Serikat dan suatu mesin atau peralatan yang ada. OEE
merupakan salah satu metode yang terdapat
dalam Total Productive Maintenance (TPM).
Pada umumnya OEE digunakan sebagai
indikator performansi dari suatu mesin atau waktu yang dibutuhkan untuk
peralatan. Pengukuran OEE sendiri dapat melakukan produksi dalam
digunakan untuk mengetahui efektivitas area sehari.
atau bagian dari proses produksi yang perlu • Planned Downtime : waktu
ditingkatkan serta untuk mengetahui area downtime yang sudah ditetapkan
bottleneck yang terdapat pada lintasan seperti isitrahat, makan siang,
produksi. Perhitungan OEE sendiri dapat preventive maintenance dan
digunakan untuk menekan bahkan sebagainya.
menghilangkan kerugian-kerugian yang • Unplanned Downtime : waktu
disebabkan oleh six big losses downtime yang tidak ditetapkan
(Firmansyah,2011). seperti mesin rusak, mati listrik
Menurut Hapsari (2011) terdapat standar dan sebagainya.
nilai OEE yang telah dipraktekkan secara luas • Operating Time : waktu yang
diseluruh dunia. Penetapan standar nilai OEE aktual yang dibutuhkan untuk
tersebut dilakukan oleh Japan Institute of Plant melakukan proses produksi.
Maintenance (JIPM). Berikut adalah standar Rumus perhitungan Availability Rate seperti
nilai OEE yang telah ditetapkan oleh JIPM: dibawah ini :
OEE = 100%, produksi dianggap 𝑎𝑣𝑎𝑖𝑙𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑦 𝑟𝑎𝑡𝑒
sempurna: hanya memproduksi 𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝑡𝑖𝑚𝑒
produk tanpa cacat, bekerja dalam = 𝑥100%
𝑝𝑙𝑎𝑛𝑛𝑒𝑑 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑐𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑡𝑖𝑚𝑒
performance yang cepat, dan tidak
ada downtime.
OEE = 85 %, produksi dianggap 𝑝𝑙𝑎𝑛𝑛𝑒𝑑 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑐𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑡𝑖𝑚𝑒 − 𝑢𝑛𝑝𝑙𝑎𝑛𝑛𝑒𝑑 𝑑𝑜𝑤𝑛𝑡𝑖𝑚𝑒
= 𝑥100%
kelas dunia. Bagi banyak perusahaan, 𝑙𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔 𝑡𝑖𝑚𝑒 − 𝑝𝑙𝑎𝑛𝑛𝑒𝑑 𝑑𝑜𝑤𝑛𝑡𝑖𝑚𝑒
skor ini merupakan skor yang cocok
untuk dijadikan goal jangka panjang. Performance Rate
OEE = 60%, produksi dianggap Performance Efficiency adalah salah satu
indikator yang digunakan untuk menunjukkan
wajar, tapi menunjukkan ada ruang
kemampuan mesin atau peralatan yang bekerja
yang besar untuk improvement.
dengan kecepatan standarnya. Faktor yang
OEE = 40%, produksi dianggap mempengaruhi nilai performance efficiency
memiliki skor yang rendah, tapi antara lain (Sitompul, Boynard,2015):
dalam kebanyakan kasus dapat • Operating Time : waktu yang aktual
dengan mudah di-improve melalui yang dibutuhkan untuk melakukan
pengukuran langsung (misalnya proses produksi.
dengan menelusuri alasan-alasan • Processed Amount : jumlah semua
downtime dan menangani sumber- produk yang diproduksi dalam
sumber penyebab downtime secara sehari.
satu per satu). • Ideal Cycle Time : waktu yang
Besarnya nilai OEE yang biasanya dibutuhkan untuk membuat satu unit
menjadi target perusahaan adalah sebesar 85%. produk.
Untuk mencapai nilai OEE minimal 85% maka Rumus perhitungan Performance Efficiency
nilai minimal untuk setiap variabel perhitungan seperti dibawah ini :
OEE yaitu (Saiichi Nakajima,1988) :
• Availability Rate sebesar 90% 𝑃𝑒𝑟𝑓𝑜𝑚𝑎𝑛𝑐𝑒 𝐸𝑓𝑓𝑖𝑐𝑖𝑒𝑛𝑐𝑦
• Performance Efficiency sebesar 95% 𝑃𝑟𝑜𝑐𝑒𝑠𝑠𝑒𝑑 𝐴𝑚𝑜𝑢𝑛𝑡 𝑥 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 𝑐𝑦𝑐𝑙𝑒 𝑡𝑖𝑚𝑒
=
• Quality of Product sebesar 99,9% 𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝑡𝑖𝑚𝑒

Availability Rate
Quality Ratio
Availability Rate adalah suatu indikator
yang digunakan untuk menunjukkan kehandalan Quality of Product adalah suatu indikator yang
suatu mesin atau peralatan. Terdapat beberapa digunakan untuk menunjukkan seberapa banyak
faktor yang mempengaruhi besarnya nilai scrap atau rework pada sebuah proses produksi.
availibility rate yaitu (Sitompul, Boynard,2015) : Faktor yang mempengaruhi nilai
• Loading Time : total waktu yang Quality of Product antara lain (Sitompul,
tersedia untuk melakukan Boynard,2015):
produksi dalam sehari Processed Amount : jumlah semua
• Planned Production Time : total produk yang diproduksi dalam
sehari.
Defect Amount : jumlah produk yang ini diperoleh berdasarkan data primer dan data
cacat yang diproduksi dalam sekunder, yaitu:
sehari. 1. Data Primer
Rumus perhitungan Quality of Product seperti Data primer adalah data yang diperoleh
dari pengamatan dan penelitian secara
dibawah ini : langsung di lapangan. Pengumpulan
𝑄𝑢𝑎𝑙𝑖𝑡𝑦 𝑜𝑓 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑐𝑡 data primer ini dilakukan dengan
mengamati secara langsung pabrik
𝑝𝑟𝑜𝑐𝑒𝑠𝑠𝑒𝑑 𝑎𝑚𝑜𝑢𝑛𝑡 − 𝑑𝑒𝑓𝑒𝑐𝑡 𝑎𝑚𝑜𝑢𝑛𝑡 dan meminta keterangan serta
=
𝑝𝑟𝑜𝑐𝑒𝑠𝑠𝑒𝑑 𝑎𝑚𝑜𝑢𝑛𝑡 mewawancarai pekerja yang terlibat
langsung secara operasional. Data
yang diperoleh antara lain :
Berdasarkan hasil perhitungan dari ketiga
a. Kegiatan proses produksi
variabel diatas maka dapat dilakukan perhitungan
b. Penyebab faktor-faktor yang
besar nilai OEE pada suatu mesin atau peralatan.
mempengaruhi terjadinya penurunan
Rumus perhitungan besar nilai OEE pada suatu
efisiensi mesin
mesin atau peralatan yaitu (Roy Davis,1996) :
2. Data Sekunder
OEE= Data sekunder adalah data yang tidak
𝐴𝑣𝑎𝑖𝑙𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑦 𝑅𝑎𝑡𝑒 𝑥 𝑃𝑒𝑟𝑓𝑜𝑚𝑎𝑛𝑐𝑒 𝐸𝑓𝑓𝑒𝑐𝑖𝑒𝑛𝑐𝑦 langsung diamati oleh peneliti. Data
( ) 𝑥100%
𝑥 𝑄𝑢𝑎𝑙𝑖𝑡𝑦 𝑅𝑎𝑡𝑒 ini merupakan dokumentsi
perusahaan, hasil penelitian yang
sudah lalu dan data lainnya. Dalam
3. METODOLOGI PENELITIAN penelitian ini data sekunder yang
dibutuhkan adalah:
Tahap awal untuk mengamati dan a. Hasil produksi perusahaan
mempelajari di tempat penelitian mengenai b. Loading time
persoalan yang akan diangkat menjadi bahan c. Operation time
penelitian. Studi pendahuluan dilakukan di d. Data jumlah cacat produk
Departemen PPM 6 PT. Indah Kiat Pulp & Paper Pengolahan data dilakukan dengan metode
pada bulan January 2020. Kemudian diperlihatkan Overall Equipment Effectiveness. Dimana
kondisi lapangan yang ada pada unit produksi pengolahan data diawali dengan menghitung nilai
kertas dan diperlihatkan data-data yang dimiliki Availiability Rate, Perfomance Rata dan Quality
perusahaan. Product berdasarkan data yang sudah dikumpulkan
Perumusan masalah dilakukan dengan sebelumnya. Setelah mendapatkan nilai
terlebih dahulu mengamati lantai produksi secara Availiability Rate, Perfomance Rata dan Quality
langsung, mencari referensi dan literatur mengenai Product kemudian dilakukan perhitungan OEE
teori-teori yang relevan dengan permasalahan yang untuk dilakukan pengukuran tingkat produktivitas
didapat di lapangan. Selain itu, dilakukan dan efisiensi penggunaan mesin. Setelah itu
wawancara dengan Manager produksi, staff bagian dilakukan perhitungan Six big losses untuk
DCS, staff bagian produksi, dan kepala divisi mengetahui faktor-faktor apa saja yang
bagian maintenance mengenai hasil produksi, mengakibatkan rendahnya produktivitas dan
kualitas produksi, dan perawatan yang dilakukan efisisiensi mesin.
pada mesin produksi. Dari informasi yang telah Setelah dilakukan pengolahan data
dikumpulkan, dapat diketahui permasalahan apa kemudian dilakukan analisis berdasarkan hasil
saja yang terjadi. Kemudian, yang dilakukan perhitungan Equipment Availiability, Perfomance
selanjutnya adalah menentukan metode yang akan Efficiency, Rate Quality Product, OEE, OEE Six
digunakan untuk menyelesaikan permasalahan Big Losses, Analisis diagram sebab akibat dan
dang menjadi fokus penelitian. Langkah analisis 5 whys untuk dilakukan perbaikan terhadap
berikutnya, yaitu menentukan tujuan yang akan faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya
dicapai setelah melakukan penelitian ini. produktivitas dan efisiensi mesin agar dapat
berdasarkan masalah yang telah meningkatkan TPM.
dirumuskan kemudian disusun tujuan sebagai Langkah terakhir dari penelitian ini adalah
berikut: penarikan kesimpulan berdasarkan tujuan
1. Melakukan pengukuran efektivitas penelitian yang sudah ditetapkan dan pemberian
penggunaan mesin secara menyeluruh saran untuk penelitian. Dari pengolahan data yang
dengan menggunakan data perusahaan dilakukan maka dapat diambil kesimpulan yang
2. Melakukan pengidentifikasian terhadap menjawab tujuan dari penelitian. Sedangkan saran
faktor-faktor dominan dari kerugian yang diberikan untuk kepentingan perbaikan maupun
diakibatkan oleh kerusakan mesin. penelitian yang perlu dilakukan dimasa mendatang
Data yang dibutuhkan dalam permasalah
data primer dan data sekunder. Data primer didapat
4. HASIL DAN PEMBAHASAN dari hasil pengamatan dan wawancara secara
Untuk mengukur tingkat keefektifan langsung pada stasiun kerja PT Indah Kiat Pulp &
mesin digester pada PT Indah Kiat Pulp & Paper. Paper sementara data sekunder didapatkan dari
data historis pada tanggal 01-14 January 2020.
maka digunakan metode OEE, yang mana pada
Pada tabel 4.1 ini ditunjukkan data dari
bagian ini akan ditunjukkan tentang tahapan
waktu operasi, jumlah produksi jumlah cacat, dan
perhitungannya, hasil, serta pembahasan dari hasil
yang didapatkan. Hasil ini merupakan hasil dari hasil dari perhitungan OEE yang didapatkan
pengolahan data yang telah dilakukan peneliti. setelah melakukan penelitian dan pengolahan data
Data yang dipakai didapat melalui pengumpulan dari PT Toba Pulp Lestari, Tbk.:

Tabel 1. Rekapitulasi Perhitungan OEE


Operation Jumlah Straight Reject and Theoritical
No AR PR QR OEE
Time produksi pass repair Output
98,4 92,1 98,4 89,316
1 1417,02 1518,75 1495,666 23,084 1392
0% 7% 8% 712
95,7 79,7 96,5 73,681
2 1378,1 1278,19 1233,9 44,29 1392
0% 6% 3% 658
83,9 87,1 97,3 71,136
3 1208,53 1224,1 1191,206 32,894 1392
3% 0% 1% 559
95,8 84,6 95,9 77,877
4 1380,45 1359,21 1304,195 55,015 1392
6% 7% 5% 493
87,1 82,2 97,0 69,549
5 1254,55 1199,95 1164,777 35,173 1392
2% 5% 6% 508
95,4 81,9 93,3 72,961
6 1374,35 1309,19 1221,815 87,375 1392
4% 2% 2% 727
91,6 85,3 99,4 77,776
7 1320,35 1309,93 1302,415 7,515 1392
9% 2% 2% 175
96,6 80,9 95,7 74,899
8 1392,17 1309,93 1254,279 55,651 1392
8% 1% 5% 277
82,6 99,8 99,1 81,760
9 1190,25 1381,49 1369,098 12,392 1392
6% 1% 0% 42
92,2 92,8 98,9 84,721
10 1328,46 1434,57 1418,869 15,701 1392
5% 6% 0% 053
87,7 99,8 98,8 86,581
11 1263,33 1467,23 1449,912 17,318 1392
3% 8% 1% 99
82,0 78,0 96,7 61,942
12 1181,52 1072,7 1037,312 35,388 1392
5% 7% 0% 573
91,7 87,5 98,6 79,240
13 1320,47 1344,49 1326,898 17,592 1392
0% 6% 9% 688
97,3 68,5 99,0 66,052
14 525,45 418,84 414,774 4,066 1392
1% 5% 2% 286
Tot 17185,11 91,3 85,7 97,5 76,249
al 17535 17628,57 6 443,454 19488 2 7% 0% 866

Dari perhitungan didapatkan nilai OEE 65,432%, (JIPM). Nilai OEE = 65,432% maka produksi
sehingga diketahui masih di bawah standar nilai dianggap memiliki skor yang cukup rendah.
menurut Japan Institute of Plant Maintenance

Jenis Losses Waktu Persentase


Losses
Reduced speed losses 2189,67 13,14%
Equipment failure losses 1719,4 8,64%
Iddling and minor stopages losses 1719,4 8,64%
Jenis Losses Waktu Persentase
Losses
Defect Losses 381,37 1,92%
Set up and adjustment losses 119,34 0,61%
Yield or scrap losses 0 0,00%

Diagram Pareto
6000

5000

4000

3000

2000

1000

0
reduce breakdown idling and process setup scrap
speed losses stoppage defect adjusment
losses

Dari tabel 2 dan gambar 1 diatas, dapat diketahui bahwa Reduce Speed Loss merupakan masalah terbesar
pada Six big losses.
Gambar 2. Causes and Effect Diagram Paper
Machine
8

Berdasarkan pengolahan data perhitungan faktor terbesar yang mempengaruhi rendahnya nilai
OEE, diketahui bahwa nilai OEE pada paper OEE pada paper machine. Oleh karena itu
machine masih di bawah standar nilai yang ada. dilakukan analisis selain cause and effect diagram
Untuk itu dengan menggunakan cause and effect untuk mencari akar masalah dengan menggunakan
diagram akan ditelusuri hal-hal yang menyebabkan analisis 5 whys.
rendahnya nilai OEE pada mesin Digester. Masalah : Reduce Speed Lose
Penyebab rendahnya nilai OEE ini dikelompokkan 1. Mengapa terjadi Reduce Speed Loss?
menjadi 5 elemen, yaitu Man, Machine, Method, Karena sering terjadinya sheet break
Material, dan Environment. 2. Mengapa terjadi sheet break?
1. Man Karena adanya flipping isue di grup pre
Operator masih kurang sering melakukan dryer 1
pengamatan secara langsung ke 3. Mengapa bisa terjadi flipping issue?
lapangan dan hanya melakukan Karena di bagian pinggir kertas yang di
kontrol di ruang kontrol. Selain itu produksi terlalu basah
ada beberapa pekerja yang tidak 4. Mengapa bagian pinggir kertas terlalu
memahami SOP cleaning mesin basah?
sehingga menyebabkan kertas rusak karena di proses produksi press section, 1
dan mesin harus berhenti beroperasi meter flowside dan backside mulai
2. Machine wearing/haus.
Ditemukan bahwa mesin bekerja selama 5. Mengapaflowside dan backside pada
24 jam sehari, servis dan pengecekan proses press section mulai haus?
mesin kurang optimal dan diketahui Karena life time nya pendek
bahwa target output dari mesin tidak 5. KESIMPULAN DAN SARAN
tercapai dikarenakan terjadinya speed Berdasarkan hasil analisa dan uraian hasil
loss. Selain itu umur dari komponen pengukuran Overall Equipment Effectiveness pada
mesin yang pendek sering kali paper machine makan dapat diambil beberapa
membuat mesin harus beroperasi kesimpulan, yaitu :
untuk diperbaiki. 1. Total efektivitas dari Paper machine dapat
3. Method dipengaruhi oleh :
Ada perbedaan antara ideal speed dan a. Availiability rate dari paper machine
actual speed. Beberapa proses pada adalah 91,32% , angka tersebut sudah
mesin produksi harus berhenti saat berada diatas level world class ratio
ada perbaikan sehingga menyebabkan yaitu 90%. Peningkatan Availiability
terganggunya proses produksi, proses rate dapat dilakukan dengan menekan
sering idle karena menunggu downtime.
perbaikan pada kertas yang broke b. Perfomance rate dari paper machine
akibat adanya kotoran yang cukup adalah 85,77% , nilai ini masih
besar ataupun karena kertas yang terbilang jauh dibawah standar dunia
putus atau robek. Pengamatan sulit yaitu 95% . perhitungan yang
dilakukan dikarenakan mesin yang dilakukan oleh penulis adalah
terlalu besar dan lokasi nya yang membandingkan kecepatan aktual
berjauhan sehingga pengontrolan dengan kecepatan produksi ideal yang
lebih sering dilakukan secara otomatis ditetapkan oleh manajemen, yaitu
memungkinkan aspek-aspek kecil 1328 ton/hari. Kecepatan produksi
jarang diperhatikan. ideal iini merupakan kapasitas
4. Material kecepatan yang dapat dicapai oleh
Sering ditemukannya kotoran pada paper machine. Peningkatan
material dan bahan material yang perfomance rate dapat dilakukan
tidak sesuai dengan spesifikasi ( dengan menekan non productive time.
ketebalan, warna dan kekuatan) c. Quality rate dari paper machine
5. Environment adalah 97,50%, angka ini masih
Pada faktor lingkungan jarak antar mesin berada diatas standar dunia yaitu
yang berjauhan dengan ukuran mesin 99%. Nilai Quality rate tersebut perlu
yang terlalu besar menyebabkan ditingkatkan untuk mencapai standar
kinerja pekerja sedikit mengalami dunia.
kesulitan saat proses pengecekan. 2. Pada paper machine didapatkan nilai
5.4 5 Whys Availiability rate 91,32% , Perfomance
rate 85,77% dan Quality rate 97,50%.
Dari diagram pareto yang dibuat, Sehingga didapatkan nilai OEE sebesar
diketahui bahwa reduce speed loss merupakan 76,24% . Nilai OEE tersebut belum
9

memenuhi standar yang telah ditetapkan Productive Maintenance.Productivity


oleh JIPM yaitu sebesar 85% sehingga Press, Inc., Cambridge,
perlu dilakukan evaluasi terhadap faktor- Massachusetts.
faktor yang menyebabkan rendahnya nilai R. Davis, (1996; 35). Making TPM a Part of
OEE pada paper machine seperti Factory Life, Work Management,Vol
menelusuri alasan-alasan downtime dan 49, Part, pp.16 – 7.
menangani sumber-sumber penyebab Hapsari, N., Amar, K., & Perdana, Y. R. (2011).
downtime secara satu per satu Pengukuran Efektivitas Mesin
3. Paper machine perlu dilakukan analisis Dengan Menggunakanmetode
dan evaluasi yang berkaitan dengan Six Overall Equipment Effectiveness
Big Losses karena nilai OEE pada mesin (Oee) Di Pt. Setiaji Mandiri. Vol 1
tersebut belum memenuhi standar yang No 1 Hal 1-12.
ada. Berdasarkan perhitungan yang Firmansyah, Miftah (2015), Analisis Overall
dilakukan terhadap paper machine Equipment Effectiveness dan Six Big
didapatkan nilai Equipment Failure Losses Losses pada Mesin Pencelupan
sebesar 8,64% , Nilai setup and Benang (Studi Kasus PT. Pismatex
adjustment losses sebesar 0,61% , Textile Industry) Hal 1-8
Nilai Idling and Minor Stopages Sitompul, Boynard Giovinda (2015), Analisis
Losses sebesar 8,64% .Nilai Reduce Overall Equipment Effectiveness
speed losses sebesar 13,14% . Nilai (OEE) Pada Mesin Digester dan
Defect losses sebesar 1,92% . Pendekatan 5 Whys Untuk Perbaikan
sedangkan scrap loss tidak ada atau Pada PT. Toba Pulp Lestari, Tbk.
0% karena produk cacat tidak dibuang (Studi Kasus: PT TOBA PULP
tetapi di rework atau di repulp. LESTARI,Tbk.) Hal 1-10
Saran yang dapat diberikan kepada
perusahaan adalah agar perusahaan bisa melakukan
perhitungan OEE terhadap semua mesin, agar dapat
diketahui efektivitas mesin di perusahaan tersebut
dan melakukan evaluasi terus menerus terhadap
kegiatan produksi, melakukan pelatihan kepada
setiap operator maupun personel pemeliharaan agar
dapat meningkatkan kemampuan dan keahlian
operator dalam menanggulangi permasalahan yang
ada pada mesin/peralatan sehingga perusahaan
dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi
produksi pada manufaktur, penanaman kesadaran
kepada seluruh pekerja untuk ikut berperan aktif
dalam peningkatan produktivitas dan efisiensi
untuk perusahaan dan bagi diri mereka sendiri dari
tingkat operator sampai manajemen puncak,
kemudian untuk usulan perbaikan pada paper
machine berdasarkan faktor- faktor peyebab Six big
losses adalah penjadwalan maintenance yang harus
dibenahi dan service mesin yang teratur untuk
dapat menambah kapasitas dan kemampuan
produksi agar kembali seperti pada kondisi mesin
seperti saat kondisi baru.

DAFTAR PUSTAKA
Blanchard, Benjamin S.1995.Maintainability : A
Key To EffectiveServiceability and
Maintenance Management. John
Wiley & Sons,Inc.
Corder, A. S. (1996). Teknik Manajemen
Pemeliharaan. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
Daryus, A. (2007). Manajemen Pemeliharaan
Mesin. Jakarta: Universitas Dharma
Persada.
Nakajima, Seiichi.1988.Introduction to Total

Anda mungkin juga menyukai