Produksi
Ika Anggraeni K.K, ST., MT
Pokok Materi Pembahasan
• Sistem Otomasi Produksi
• Manual Assembly System and Line Balancing
• Automated Assembly System and Line Balancing
• Otomasi di Produksi
• Computer Numerical Control
Pustaka yang digunakan
1. “Automation Production System and Computer Intergrated Manufacturing”,
Manufacturing”,
Mikell P Groover, Prentice Hall Inc., 1987.
2. “Automated Manufacturing System”,
System”, S. Brian Morris, McGrawhill, 1995.
3. “Analysis and Design of Manufacturing Systems”.
Systems”.
4. “Pneumatics handbook”,
handbook”, FESTO inc.
5. “Computer Numerically Control Handbook”,
Handbook”, EMCO Inc.
Tujuan Pembelajaran
• Memberikan pemahaman kepada mahasiswa bagaimana sistem produksi.
• Memberikan pemahaman kepada mahasiswa bagaimana sistem otomasi
dalam produksi.
• Memberikan pemahaman kepada mahasiswa komponen dan peralatan
otomasi di sistem produksi.
• Memberikan pengertian dan pemahaman kepada mahasiswa bagaimana
sistem pemrograman CNC.
Manufaktur, Produksi dan Operasi
• Contoh → Produksi tidak hanya dilakukan oleh perusahan penghasil Mobil /motor tetapi juga
Service Center yang menghasilkan perawatan terhadap mobil/motor yang telah dibeli. Dimana
dalam Service Center tersebut terdapat proses produksi untuk menghasilkan jasa perawatan
Mobil/Motor.
Manufaktur, Produksi dan Operasi
• Manufaktur → Merupakan proses fisik untuk memproduksi barang, dan tidak tergolong jasa,
Dilihat dari ruang lingkupnya, manufaktur mempunyai lingkup yang lebih sempit dibanding
proses produksi.
• Operasi → merupakan keseluruhan fungsi atau kegiatan yang dibutuhkan untuk melaksanakan
rencana strategis agar perusahan dapat terus beroperasi. Secara tradisional operasi terdiri dari
fungsi pembelian, pengelolaan material, produksi, kontrol persediaan dan kualitas, serta
pemeliharaan. Fungsi operasi meliputi fungsi produksi dan manufaktur.
Manufaktur, Produksi dan Operasi
Produksi
Production quantity
Production rate
Special tooling
Process Plant layout Product flow
Facilities and Layout
Sistem Produksi Terotomasi
Otomasi
The technology concerned with the application of complex mechanical, electronics, and computer based
systems in the operation and control of production (Groover)
The process of following a predetermined sequence of operations with a little or no human labour, using
specialized equipments and devices that perform and control manufacturing processes (Kalpakjian)
Otomasi
Proses
Elektronik Proses Mekanik
Dukungan
Sistem
Komputer Ruang Lingkup:
•Peralatan mesin otomatis
Kebutuhan Sistem dan Peralatan •Sistem material handling otomatis
Khusus •Mesin perakitan otomatis
•Sistem kendali otomatis
•Sistem terkomputerisasi
Sistem Manufaktur
Latar Belakang Otomasi
Waste
Gridlock/traffic jam
Flood
Man VS Machine
Speed
Repeat
ability
Power
Accuracy
Flexibility
Judgement
Learning
Human
Machine
Klasifikasi Otomasi menurut Diagram P-Q
( Mikell P. Groover hal. 12)
Product Variety
Progammable
Automation
Flexible
Automation
Manual Fixed
Production Automation
Otomasi terprogram adalah sistem otomasi dengan peralatan produksi yang dirancang memiliki
kemampuan terhadap perubahan urutan operasi untuk mengerjakan konfigurasi produk-produk berbeda .
Otomasi fleksibel adalah penyempurnaan otomasi terprogram yang selalu disempurnakan sehingga mampu
memproduksi produk-produk bervariasi tanpa kehilangan waktu proses pemindahan dari produk satu ke lainnya.
Contoh : General Dynamics, di Forth Worth adalah contoh sebuah FMSs. Fasilitas ini
digunakan dalam mesin-mesin untuk lebih dari 80 bagian berbeda untuk aircraft F-16.
Integrated Automation (Otomasi Terintegrasi)
Otomasi Terintegrasi adalah sistem otomasi yg mempunyai lingkup rancangan organisasi yg logik, seperti
engineering, production, testing, marketing dan fungsi distribusi ke dalam sistem komputer terintegrasi..
Information Processing
Product Design Activities
Automation
Manufacturig
Control
Strategi penerapan otomasi
• Specialization of operations
merancang penggunaan peralatan khusus untuk satu jenis pengoperasian dengan efisiensi pengerjaan yang
tinggi (berarti butuh pekerja dengan skill yang tinggi)
• Combined operations
Dipakai pada produksi pengerjaan berurutan yaitu dengan penyederhanaan jumlah mesin produksi atau
workstation yang berbeda.
• Simultaneous operations
Pada saat yang sama dilakukan 2 atau lebih pengoperasian secara serentak pada work part sama sehingga
akan menghemat total waktu operasi.
• Integration of operations
Pemindahan bahan diantara dua workstation menggunakan peralatan otomatis menjadi sistem mekanisme
tunggal sehingga beberapa bagian bahan kerja dapat diproses secara simultan.
Strategi penerapan otomasi
• Increased flexibility
Ditujukan untuk memperoleh peralatan mesin yang maksimal pada job shop dan produksi dengan volume
medium dengan peralatan yg sama untuk beberapa variasi produk.
➢ Penyediaan bahan baku; proses utama (tenaga uap, tenaga angin); keamanan personal, pabrik
dan lingkungan sekitar; dampak lingkungan; proses pembangkitan (voltage dan frekuensi);
distribusi energi.
Aplikasi Sistem Otomasi
Otomasi dalam Oil, Gas dan Petrochemical
Upstream
Downstream
Produksi di permukaan bumi
Dari perut bumi ke refinery
Isu: Lingkungan berpotensi ledakan ekstrim
Isu: tekanan tinggi, air laut,
perlindungan lingkungan
Downstream Upstream
Distribution Distribution
Penyaluran hasil produksi
Isu:
Perlindungan lingkungan
Otomasi Pada Bidang Jasa
Contoh:
▪ Airlines – air traffic control, passenger reservation
▪ Banks – ATMs, computerized bank statements
▪ Gas Stations – automated payment (pay-at-the-
pump)
▪ Health Care – MRI system, AGVS for waste disposal
▪ Grocery Store – self-service checkout stations
▪ Real Estate – web based house-for-sale tour video
Memutuskan Implementasi Otomasi
▪ Faktor ekonomi
1. Efek terhadap pangsa pasar
2. Efek terhadap kualitas produk/jasa
3. Efek terhadap kelenturan manufakturing
4. Efek terhadap hubungan buruh
5. Waktu yang diperlukan untuk penerapan
6. Efek penerapan terhadap produksi yang sedang berlangsung
7. Modal yang diperlukan
Memutuskan Implementasi Otomasi
▪ Pendekatan Skala Peringkat
Alternatif otomasi diranking, misalnya skala 5 pada variasi faktor, misalnya:
1. Ukuran ekonomi
2. Efek terhadap pangsa pasar
3. Efek terhadap mutu produk
4. Efek terhadap kelenturan manufakturing
5. Efek terhadap hubungan buruh
6. Lama waktu untuk penerapan
7. Efek terhadap produksi yang sedang berlangsung
Analisis Ekonomi
▪ Analisis ekonomi akan selalu penting, bahkan faktor dominan dalam memutuskan diantara pilihan otomasi.
▪ Pendekatan yang sering digunakan adalah:
1. Break-even analysis
2. Financial analysis
▪ Dengan menggunakan analisis ekonomi, faktor penting lainnya diabaikan.
▪ Example 1: Valley Hospital is planning to install a new linen retrieval system. Two alternatives being
considered are: a continuous vacuum (CV) system and a batch robotic/chute (BR/C) system. The following
estimates were prepared:
CV BR/C
Annual Fixed Costs ($000) $2,690 $975
Two production methods are being compared, one manual and the other automated.
• The manual method produces 10 pc/hr and requires one worker at $15.00/hr. Fixed cost of
the manual method is $5,000/yr.
• The automated method produces 25 pc/hr, has a fixed cost of $55,000/yr, and a variable cost of
$4.50/hr.
Determine the break-even point for the two methods; that is, determine the annual production
quantity at which the two methods have the same annual cost. Ignore the costs of materials used in
the two methods.
Solution of Manual Vs Automated Production Case
➢ Manual ❖ At the break-even point TCm = TCa:
✓ The variable cost of the manual method is 5,000 + 1.50Q = 55,000 + 0.18Q
Cv = ($15.00/hr) / (10 pc/hr) = $1.50/pc 1.50Q - 0.18Q = 1.32Q = 55,000 - 5,000 = 50,000
✓ Annual cost of the manual method is 1.32Q = 50,000Q = 50,000/1.32 = 37.879 pc
TCm = 5,000 + 1.50Q It is of interest to note that the
➢ Automated manual method operating one shift (8 hr), 250 days per
✓ The variable cost of the automated method is year would produce 8(250)(10) = 20.000 pc/yr,
Cv = ($4.50/hr) /(25 pc/hr) = $0.18/pc which is less than the break-even quantity of 37.879 pc.
✓ Annual cost of the automated method is On the other hand,
TCa = 55,000 + 0.18Q the automated method, operating under the same
conditions, would produce 8(250)(25) = 50,000 pc, well
above the break-even point.
Break Even Point’s Graph
Sebuah produksi yang mempunyai sistem produksi batch dengan lot size 50 unit memerlukan 8 operasi secara
berurutan didalam suatu pabrik. Rata-rata waktu setup 3 jam dan rata-rata waktu operasi permesin 6 menit
serta rata-rata waktu non operasi 7 jam. Hitung berapa hari diperlukan untuk produksi , asumsi pabrik
beroperasi 7 jam per hari ?
Jawab :
Diket :
Nm = 8 operasi, Q = 50 unit, Tsu = 3 jam, To = 6 menit = 0,1 jam, Tno = 7 jam
Pabrik beroperasi = 7 jam / hari
MLT = Nm(Tsu+ Q.To + Tno)
= 8 (3+(50. 0,1 + 7 ) = 120 jam
120 𝑗𝑎𝑚
= = 17 hari
7 𝑗𝑎𝑚/ℎ𝑎𝑟𝑖
Production Rate
Untuk proses manufakturing / assembly biasanya diexpresikan sebagai rate / rata-rata produksi perjam.
Pada kasus Batch time persamaan yang lalu mencerminkan waktu set up ditambah jumlah batch
production
Batchtime/machine = Tsu + Q To
Apabila dimungkinkan adanya scrap (q) maka rumus diatas berubah menjadi :
QTo
Tsu +
(1 − q)
Sehingga dapat dihitung production time (Tp)
Batchtime QTo
Tsu +
Tp = Machine = (1 − q) Time/Unit
Q Q
Sehingga dapat dihitung production rate (Rp) dengan cara :
Rp =
1 Unit/Time
Tp
Production Rate
Average Hourly Production Output for the plant
A small machine shop has two machines and works 40 hr/wk. During a week of interest, four
batches of parts were processed through these machines. Batch quantities, batch times, and
operation sequences for the parts are given in the table below.
Determine (a) weekly production output of the shop and (b) whether this represents the weekly
plant capacity.
Production Rate Case
❖ Solution
a) To determine the weekly production output, the fij values are determined as follows, given 40 hr per
week: f1A = 12/40 = 0.30, f1B = 20/40 = 0.50, f2A = 10/40 = 0.25, f2C = 24/40 = 0.60, and f2D = 6/40
= 0.15. The fraction of idle time on machine 1 is = 8/40 = 0.20. Noting that part A has 2 operations in
its operation sequence and the other parts have 1, the hourly production rate of parts completed in the
plant
𝟎,𝟑(𝟐𝟓) 𝟎,𝟐𝟓(𝟑𝟎)
Rpph = + 𝟎, 𝟓 𝟏𝟎 + + 𝟎, 𝟔 𝟕, 𝟓 + 𝟎, 𝟏𝟓 𝟐𝟎 = 𝟐𝟎 𝒑𝒄/𝒉𝒓
𝟐 𝟐
Waktu yang dibutuhkan untuk memproses suatu produk pada suatu mesin.
To = Tm + Th +Tth
Dimana :
Tm = Machine time
Th = Handling time
Tth = Tool handling
Kapasitas Produksi (PC)
Kapasitas pabrik adalah kemampuan maximum pabrik untuk dapat memproduksi sesuai
dengan fasilitas yang tersedia
PC = W. Sw. H. Rp
Dimana :
W = Jumlah work station
Sw = Jumlah shift per minggu
H = Jumlah Jam pershift
Rp = Production Rate
Kapasitas Produksi (PC)
Contoh soal:
Sebuah perusahaan mempunyai 6 mesin yang memproduksi suatu bagian mesin yang
sama, setiap seksi dioperasikan 10 shift setiap minggu. Jumlah rata jam pershift 6,4 , hal
ini dikarenakan adanya kelambatan operator dan mesin yang mengalami kerusakan.
production rate 17 unit per jam. Tentukan kapasitas produksi dari mesin tersebut ?
• Apabila hal tersebut diberlakukan untuk batch production, sehingga setiap produk
melalui Nm mesin, rumus capacity plant akan berubah menjadi :
W .Sw.H .Rp
PC =
Nm
• Apabila ditinjau dari kebutuhan produksi perminggu, maka persamaan akan
menjadi: W .Sw.H .Rp Sehingga W .Sw.H = Dw.Nm
Dw =
Nm Rp
Utilitas diartikan sejumlah output dari suatu fasilitas produksi relatif terhadap
kapasitasnya.
Output
U =
Capacity
Hal ini dapat diaplikasikan untuk pabrik secara keseluruhan, suatu mesin atau sumber
produktif lainnya (labor, etc.) hal tersebut juga dapat didefinisikan sebagai waktu yang
dipergunakan untuk beroperasi dibandingkan dengan waktu yang tersedia.
Utility
Contoh soal :
Mesin produksi dioperasikan 65 jam / minggu pada kapasitas penuh. Production rate
nya adalah 20 unit per jam selama seminggu. Mesin memproduksi 1000 good parts sisa
waktunya hanya menunggu.
a. Tentukan kapasitas produksi dari mesin tersbut ?
b. Bagimana utilitas dari mesin tersebut ?
Jawab :
Cara I : Cara II :
PC = 65 x 20 = 1300 units/week Untuk memproduksi 1000 unit, mesin
U = 1000/1300 =0,7692 = 76,92% dipergunakan dalam waktu :
H = 1000/20 = 50 h
U = 50/65 = 76,92%
Thank You