MEM/041/9980-D/XII/2020
TENTANG
Menimbang : 1. Cuti tahunan diperlukan karyawan untuk menjamin kesegaran jasmani dan rohani
dan memiliki kehidupan yang seimbang.
2. Pandemi Covid-19 berdampak pada pengetatan dan peningkatan prosedur
kesehatan dalam pelaksanaan perjalanan.
3. Trend penularan Covid-19 belum menunjukkan perbaikan sampai dengan akhir
tahun 2020.
4. Adanya cuti tahunan karyawan yang belum dapat digunakan meskipun telah
diberikan perpanjangan periode masa berlaku sampai dengan 31 Desember 2020.
Memutuskan:
Memorandum ini mengatur implementasi pelaksanaan cuti dengan variasi jenis cuti sebagai berikut:
a. Cuti lapangan
b. Cuti tahunan disertai hak perjalanan (flight fare)
c. Cuti tahunan pribadi (tidak mendapat fasilitas biaya perjalanan)
d. Cuti besar disertai hak perjalanan (flight fare)
e. Cuti besar pribadi (tidak mendapat fasilitas biaya perjalanan)
2. Izin melakukan perjalanan cuti keluar kota dengan jarak >60 km dari area kerja poin a, b,
c, d, e)
2.1. Pada dasarnya Perusahaan menghimbau kepada seluruh karyawan untuk tidak meninggalkan
daerah masing-masing terlebih dahulu dalam rangka antisipasi penanganan Covid-19.
2.2. Karyawan yang mehendaki melakukan perjalanan keluar daerah, maka kepadanya wajib
mendapatkan izin dengan ketentuan sebagai berikut:
No. Posisi Jenjang Persetujuan
- Division Head
- Branch Operation Head - Director in Charge
2.2.1
- Site Operation Head - Human Capital Director
- Department Head HO & Cabang Site
- Division Head
2.2.2 Diluar posisi yang disebutkan dalam poin 2.2.1 - Director in Charge
- Human Capital Director
Tidak diperkenankan memberikan izin kepada karyawan dalam interval waktu 14 hari secara
berurutan, karena akan berdampak pada produktivitas kerja mengingat adanya protokol
kesehatan Covid-19 yang berlaku.
2.3. Pada saat pengajuan cuti, karyawan wajib menyampaikan surat permohonan dan rencana
perjalanan (itinerary) seperti contoh terlampir.
3. Protokol kesehatan sebelum dan saat kembali melaksanakan perjalanan cuti (poin a, b, c,
d, e)
3.1. Ketentuan sebelum perjalanan
3.1.1. Karyawan wajib mendapat izin sesuai dengan ketentuan di poin 2.
3.1.2. Rencana cuti wajib dilaporkan oleh ADH/HCBP kepada tim EHS (Environment, Health &
Safety) Head Office untuk kemudian dapat diatur alokasi alat rapid/swab antigen.
3.1.3. Karyawan dengan sifat pekerjaan lapangan atau tidak memungkinkan untuk melaksanakan
WFH (Work from Home) pada masa karantina/isolasi mandiri, maka atas rencana cuti
tersebut wajib dikomunikasikan kepada PIC People Development di Head Office guna
persiapan online learning.
3.1.4. Melakukan rapid/swab antigen di instansi yang ditunjuk Perusahaan pada H-1 perjalanan.
3.2. Ketentuan saat kembali ke kota area kerja
3.2.1. Melakukan karantina/isolasi di lokasi transit yang telah ditentukan masing-masing area
selama 1 hari. Untuk area JKT & Head Office lokasi transit ditetapkan di rumah masing-
masing.
3.2.2. Melakukan rapid/swab antigen tes di instansi yang ditunjuk Perusahaan pada H+2
perjalanan.
3.2.3. Kembali bekerja sesuai dengan pengaturan metode kerja yang berlaku.
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 16 Desember 2020
EDHIE SARWONO
DIREKTUR