Pola Organisasi Bimbingan Dan Konseling Sekolah

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 6

POLA ORGANISASI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH

Capaian Pembelajaran

Sesudah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan mampu :

1. Menguasai konsep tentang pola organisasi bimbingan dan konseling sekolah.

2. Mahasiswa dapat menyebutkan tugas dan fungsi kepala sekolah, guru mata pelajaran,
wali murid, dan staf akademik dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling.

Materi

A. Isi Materi perkuliahan

1. Pola Organisasi Bimbingan dan Konseling Sekolah

Manajemen bimbingan dan konseling di sekolah agar bisa berjalan seperti yang diharapkan
antara lain perlu didukung oleh adanya organisasi yang jelas dan teratur. Organisasi yang
demikian itu secara tegas mengatur kedudukan, tugas dan tanggung jawab para personil sekolah
yang terlibat. Demikian pula, organisasi tersebut tergambar dalam struktur atau pola organisasi
yang bervariasi yang tergantung pada keadaan dan karakteristik sekolah masing-masing.
Sebagai contoh, untuk sebuah sekolah yang jumlah siswanya sedikit dengan jumlah guru
pembimbing yang terbatas maka pola organisasinya bisa bersifat sederhana. Sebaliknya, jika
sekolah tersebut siswanya berjumlah banyak dengan didukung oleh personil sekolah yang
memadai diperlukan sebuah pola organisasi bimbingan dan konseling yang lebih kompleks.

a. Unsur Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan adalah personil yang bertugas
melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan
konseling di sekolah, dalam hal ini adalah Pengawas sebagaimana dimaksudkan dalam petunjuk
pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di sekolah.

b. Kepala Sekolah (bersama Wakil Kepala Sekolah) adalah penanggung jawab pendidikan
pada satuan pendidikan ( SLTP, SMA, SMK) secara keseluruhan, termasuk penanggung jawab
dalam membuat kebijakan pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling.

c. Koordinator Bimbingan dan Konseling (bersama guru pembimbing/ konselor sekolah)


adalah pelaksana utama pelayanan bimbingan dan konseling.

d. Guru (Mata Pelajaran atau Praktik), adalah pelaksana pengajaran dan praktik/latihan.
e. Wali kelas, adalah guru yang ditugasi secara khusus untuk mengurusi pembinaan dan
administrasi (seperti nilai rapor, kenaikan kelas, kehadiran siswa) satu kelas tertentu.

f. Siswa, adalah peserta didik yang menerima pelayanan pengajaran, praktik/latihan, dan
bimbingan di SLTP, SMA, dan SMK.

g. Tata Usaha, adalah pembantu Kepala Sekolah dalam penyelenggaraan administrasi dan
ketatausahaan.

h. Komite Sekolah, adalah organisasi yang terdiri dari unsur sekolah, orang tua dan tokoh
masyarakat, yang berperan membantu penyelenggaraan satuan pendidikan yang bersangkutan.

Sifat hubungan seperti terlihat dalam gambar pola di atas bisa diartikan secara variatif.
Hubungan antara Unsur Kandepdiknas dengan Kepala Sekolah dan Koordinator BK adalah
hubungan administratif. Hubungan antara Koordinator BK dengan Guru dan Wali kelas adalah
hubungan kerjasama sekaligus koordinatif bila ditinjau dari garis administrasi Kepala Sekolah ke
bawah. Sedangkan hubungan Koordinator BK (dan Guru pembimbing/Konselor Sekolah), Guru
Mata Pelajaran, Wali Kelas dengan siswa adalah hubungan layanan.

2. Tugas dan Fungsi Kepala Sekolah

Sebagai penanggung jawab keseluruhan program pendidikan di sekolah, seorang kepala


sekolah juga memiliki tugas dan fungsi yang vital dalam pelaksanaan pelayanan bimbingan dan
konseling di sekolah. Tugas dan fungsi itu meliputi:

a. Mengkoordinir segenap kegiatan yang direncanakan, diprogramkan dan berlangsung di


Sekolah/Madrasah, sehingga pelayanan pengajaran, latihan, dan bimbingan dan konseling
merupakan suatu kesatuan yang terpadu, harmonis dan dinamis.

b. Menyediakan sarana dan prasarana, tenaga, dan berbagai fasilitas lainnya untuk
kemudahan bagi terlaksananya pelayanan bimbingan dan konseling yang efektif dan efisien.

c. Melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap perencanaan dan pelaksanaan program,


penilaian dan upaya tindak lanjut pelayanan bimbingan dan konseling.

d. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling di


Sekolah/Madrasah kepada pihak-pihak terkait, terutama Dinas Pendidikan yang menjadi
atasannya.

e. Menyediakan fasilitas, kesempatan dan dukungan dalam kegiatan kepengawasan yang


dilakukan oleh Pengawas Sekolah Madrasah Bidang Bimbingan dan Konseling.

3. Tugas dan Fungsi Koordinator Bimbingan dan Konseling.


Koordinator Bimbingan dan Konseling adalah salah satu konselor diantaranya, berperan sebagai
pembantu kepala Sekolah/Madrasah bidang pelayanan bimbingan dan konseling yang bertugas:

a. Mengkoordinasikan para konselor dalam menjalankan programnya.

b. Memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konseling kepada segenap warga


Sekolah/Madrasah (peserta didik, guru, dan personil Sekolah/Madrasah lainnya), orang tua
peserta didik, dan masyarakat.

c. Menyusun program kegiatan bimbingan dan konseling (program pelayanan dan kegiatan
pendukung, program mingguan, bulanan, semesteran, dan tahunan)

d. Melaksanakan program bimbingan dan konseling

e. Mengadministrasikan program kegiatan bimbingan dan konseling

f. Menilai hasil pelaksanaan program kegiatan bimbingan dan konseling

g. Menganalisis hasil penilaian pelaksanaan bimbingan dan konseling

h. Memberikan tindak lanjut terhadap analisis hasil penilaian bimbingan dan konseling

i. Mengusulkan kepada Kepala Sekolah/Madrasah dan mengusahakan bagi terpenuhinya


tenaga, prasana dan sarana, alat dan perlengkapan pelayanan bimbingan dan konseling.

j. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling kepada


Kepala Sekolah/ Madrasah.

k. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan kepengawasan oleh Pengawas Sekolah/Madrasah


Bidang Bimbingan dan Konseling.

4. Tugas Guru Bimbingan Konseling/ Konselor

Guru BK/Konselor adalah tenaga pendidik yang berkualifikasi strata satu (S-1) program studi
Bimbingan dan Konseling dan menyelesaikan Pendidikan Profesi Konselor (PPK)., Guru
BK/Konselor sebagai pelaksana utama, tenaga inti dan ahli atau tenaga profesional, bertugas:

a. Melakukan studi kelayakan dan needs assessment pelayanan bimbingan dan konseling.

b. Merencanakan program bimbingan dan konseling untuk satuan-satuan waktu tertentu.


Program-program tersebut dikemas dalam program harian/mingguan, bulanan, semesteran, dan
tahunan.

c. Melaksanakan program pelayanan bimbingan dan konseling.

d. Menilai proses dan hasil pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling.


e. Menganalisis hasil penilaian pelayanan bimbingan dan konseling.

f. Melaksanakan tindak lanjut berdasarkan hasil penilaian pelayanan bimbingan dan


konseling.

g. Mengadministrasikan kegiatan program pelayanan bimbingan dan konseling yang


dilaksanakannya.

h. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dalam pelayanan bimbingan dan konseling


secara menyeluruh kepada Koordinator Bimbingan dan Konseling serta Kepala
Sekolah/Madrasah.

i. Mempersiapkan diri, menerima dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan kepengawasan


oleh Pengawas Sekolah/Madrasah Bidang Bimbingan dan Konseling.

j. Berkolaborasi dengan guru mata pelajaran dan wali kelas serta pihak terkait dalam
pelaksanaan program bimbingan dan konseling.

a. Mereferal peserta didik yang memerlukan pelayanan bimbingan dan konseling kepada
konselor.

5. Tugas dan Fungsi Guru Mata Pelajaran

Sebagai pengampu mata pelajaran dan/atau praktikum, guru dalam pelayanan bimbingan dan
konseling memiliki peran sebagai berikut:

b. Membantu konselor mengidentifikasi peserta didik-peserta didik yang memerlukan


pelayanan bimbingan dan konseling, serta membantu pengumpulan data tentang peserta didik.

c. Mereferal peserta didik yang memerlukan pelayanan bimbingan dan konseling kepada
konselor.

d. Menerima peserta didik alih tangan dari konselor, yaitu peserta didik yang menurut
konselor memerlukan pelayanan pengajaran/latihan khusus (seperti pengajaran/latihan perbaikan,
program pengayaan).

e. Memberikan kesempatan dan kemudahan kepada peserta didik yang memerlukan


pelayanan/kegiatan bimbingan dan konseling untuk mengikuti/menjalani pelayanan/kegiatan
yang dimaksudkan itu.

f. Berpartisipasi dalam kegiatan khusus penanganan masalah peserta didik, seperti


konferensi kasus.

g. Membantu pengumpulan informasi yang diperlukan dalam rangka penilaian pelayanan


bimbingan dan konseling serta upaya tindak lanjutnya.
6. Tugas dan Fungsi Wali Kelas

Sebagai pembina kelas, dalam pelayanan bimbingan dan konseling Wali Kelas berperan :

a. Melaksanakan peranannya sebagai penasihat kepada peserta didik khususnya di kelas


yang menjadi tanggung jawabnya.

b. Membantu memberikan kesempatan dan kemudahan bagi peserta didik, khususnya di


kelas yang menjadi tanggung jawabnya, untuk mengikuti/menjalani pelayanan dan/atau kegiatan
bimbingan dan konseling.

c. Berpartisipasi aktif dalam konferensi kasus.

d. Mereferal peserta didik yang memerlukan pelayanan bimbingan dan konseling kepada
konselor.

7. Staf Administrasi

Staf administrasi memiliki peranan yang penting dalam memperlancar pelaksanaan program
bimbingan dan konseling. Mereka diharapkan membantu menyediakan format-format yang
diperlukan dan membantu para konselor dalam memelihara data dan serta sarana dan fasilitas
bimbingan dan konseling yang ada.

B. Rangkuman

Manajemen bimbingan dan konseling yang.baik haruslah diwadahi oleh sebuah organisasi
bimbingan dan konseling yang baik pula. Organisasi bimbingan dan konseling diperlukan untuk
tujuan pembagian tugas dan wewenang setiap personil baik di tingkat birokrasi di atas sekolah
maupun di dalam sekolah itu sendiri. Di samping itu, dengan adanya organisasi yang baik,
strukturnya akan menghindarkan dari tumpang tindih tugas dan fungsi setiap personal, dengan
demikian jelas garis komando dan koordinasinya. Pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah
padea hakikatnya adalah sebuah kerja tim yang membutuhkan sinerji dan kolaborasi dari
berbagai pihakm, seperti Kepala Sekolah, Koordinator BK, guru BK/konselor, guru mata
pelajaran, wali kelas dan tenaga dministrasi. Oleh karena itu, harus ada pertelaan tugas pokok
dan fungsi pada masing-masing personil tersebut.

C. Pertanyaan/Diskusi

1. Mengapa organisasi diperlukan dalam penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan


konseling di sekolah?
2. Tunjukkan tugas pokok dan fungsi guru mata pelajaran dalam pelayanan bimbingan dan
konseling yang menuntut kolaborasi dengan guru BK konselor!

3. Berdasar hasil pengamatan anda di sekolah selama ini, tugas pokok dan fungsi manakah
yang sudah dilaksanakan guru mata pelajaran dalam pelayanan bimbingan dan konseling? Mana
pula tugas yang belum terlihat dilakukan oleh mereka?

Anda mungkin juga menyukai