Anda di halaman 1dari 9

Program pendidikan

Semua Bisa Pintar!

Ibu/Bapak Guru yang terhormat,

Selamat! Anda telah dipilih untuk mengajarkan sebuah program pendidikan mutakhir yang dirancang untuk
meningkatkan capaian siswa Kelas 9 di sekolah Anda dan menurunkan peluang putus sekolah setelah lulus.

Semua Bisa Pintar! adalah bagian dari penelitian pada siswa tingkat SMP di beberapa provinsi di Indonesia,
yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan dukungan dari peneliti Bank Dunia.

Program ini telah dilakukan sebelumnya di berbagai negara, dan telah terbukti sukses meningkatkan hasil
capaian siswa, termasuk nilai ujian nasional (UN).

Kami meminta bantuan Anda untuk mendukung lancarnya penelitian ini dengan menyampaikan materi terlampir,
paling lambat tanggal 31 Maret 2017. Instruksi mengenai pelaksanaan program, teknik pengajaran, dan
langkah-langkah lanjutan setelah program selesai, telah kami sertakan dalam paket ini.

Mari kita lakukan ini bersama!


Semua Bisa Pintar!
Tujuan Program
Setiap orang memiliki persepsi masing-masing mengenai tingkat kecerdasan mereka. Ada yang berpikir bahwa
kecerdasan adalah sesuatu yang tetap, dan ada juga yang berpikir bahwa kecerdasan dapat berkembang melalui
latihan: semakin banyak kita melatih otak, semakin kuat otak kita. Bukti ilmiah menunjukkan bahwa persepsi
kedua lah yang benar: kecerdasan itu dapat berkembang, tapi kita harus berusaha untuk mengembangkannya.

Tujuan kegiatan ini adalah untuk membantu murid untuk memahami konsep ini, dan mengubah persepsi mereka
mengenai kecerdasan. Untuk menyampaikan pesan bahwa kecerdasan dapat berkembang (growth mindset),
kegiatan ini menggabungkan beberapa metode pengajaran, seperti membaca komik yang menarik, diskusi
dengan kelompok dan diskusi seluruh kelas, dan aktivitas-aktivitas lainnya.

Komik-komik ini akan menunjukkan bukti ilmiah bahwa otak dapat berkembang, dan juga menunjukkan strategi
untuk mengembangkan kapasitas intelektual murid. Kegiatan-kegiatan lainnya, seperti diskusi dan menulis surat,
adalah metode komplementer untuk membantu pemahaman murid mengenai konsep-konsep yang diterangkan.

Murid harus memandang program ini sebagai latihan di luar kegiatan akademis biasa, bukan sebagai
bagian dari jam pelajaran biasa untuk diuji dan kemudian dilupakan. Murid harus menyadari bahwa konsep-
konsep ini akan sangat relevan dan bermanfaat untuk kehidupan mereka di dalam maupun di luar sekolah.

Kami mengandalkan peran Anda sebagai guru untuk menyukseskan program ini!
Sebelum kegiatan dimulai, kami meminta Anda untuk mempelajari materi dan konsep dari seluruh kegiatan
Semua Bisa Pintar! Dan, setelah kegiatan ini berakhir, kami juga meminta Anda untuk terus mengingatkan dan
memperkuat pemahaman siswa mengenai konsep-konsep ini. Semakin diingatkan, semakin besar dampaknya.

Ayo kita mengembangkan potensi murid Anda!

Materi
Booklet ini mengandung seluruh informasi mengenai program Semua Bisa Pintar! dan dapat membantu
pemahaman Anda terhadap tujuan akhirnya, dan juga dapat membantu Anda menyampaikan sesi-sesinya
dengan efektif. Booklet ini mengandung materi sebagai berikut:
• Panduan pengajaran untuk dua sesi belajar, setiap sesi sepanjang 40 menit.
• Informasi tambahan mengenai ilmu di balik Semua Bisa Pintar!
• Dan materi tambahan yang dapat diterapkan di kelas setelah kegiatan berakhir

Selain booklet ini, terdapat total 4 buah komik, dengan setiap sesi belajar mencakup dua komik. Anda dan
setiap murid Anda akan mendapatkan paket yang mengandung semua komik tersebut.

Materi terakhir yang kami sertakan adalah satu buah poster untuk ditempelkan di dinding pada akhir Sesi 2
untuk mengingatkan murid Anda tentang intisari materi yang telah disampaikan.

1
Rancangan Kegiatan

Persiapan – 13-19 Maret 2017


• Baca materi dan panduan untuk setiap sesi
• Pastikan Anda memiliki materi fisik yang cukup:
- Komik dengan jumlah yang cukup untuk semua murid di kelas
- Poster dan alat perekat untuk menempelkan poster ke dinding (selotip atau lem)

Sesi pengajaran
• Akan ada 2 sesi pengajaran, masing-masing mencakup 2 komik.
• Setiap sesi akan berlangsung sepanjang 40 menit (1 jam pelajaran).
• Setiap sesi sebaiknya dijalankan dengan persiapan sebelumnya. Setidaknya sehari sebelum sesi, bacalah
sekali lagi panduan dalam booklet ini. Kami menyarankan persiapan sepanjang 30 menit per sesi.
• Setiap sesi akan dijalankan pada jam pelajaran pertama, hari Senin pagi.

Sesi 1 – 20 Maret 2017


• Sesi pertama akan mencakup dua komik: “Otak itu seperti otot” dan “Belajar dari kegagalan”
Sesi ini memiliki beberapa kegiatan yang membutuhkan persiapan sebelumnya, yaitu:
 Guru harus bercerita mengenai kegagalan yang pernah dialami. Siapkan satu cerita singkat
mengenai kegagalan Anda, dan pelajaran yang Anda dapatkan dari kegagalan itu.
 Guru harus memimpin sebuah yell kelompok (Kegiatan #10). Pelajari yell tersebut dan gerakannya,
agar Anda dapat mencontohkannya dalam sesi.

Sesi 2 – 27 Maret 2017


• Sesi kedua akan mencakup dua komik: “Belajar dengan bertanya” dan “Belajar dengan menyukai
tantangan”
Sesi ini memiliki beberapa kegiatan yang membutuhkan persiapan sebelumnya, yaitu:
 Guru harus mengulangi yell yang telah dilakukan pada Kegiatan #10 dalam Sesi 1. Pelajari ulang
agar Anda dapat mengulanginya dalam sesi.
 Guru harus membaca “Permainan Belum” (Kegiatan #4) agar siap untuk memainkannya.

Setelah kegiatan selesai


• Setelah Sesi 2 selesai, kami minta poster (Kegiatan #X) dibiarkan menempel di dinding hingga setelah UN
selesai. Poster ini diharapkan menjadi pengingat dan penyemangat bagi murid Anda hingga UN.
• Kami juga meminta Anda untuk mengirimkan foto bersama seluruh kelas di depan poster tersebut melalui
e-mail ke alamat SemuaBisaPintar2017@gmail.com.
• Terakhir, kami sangat berharap Anda akan melanjutkan program Semua Bisa Pintar! ini dengan
menggunakan beberapa strategi yang kami usulkan di halaman terakhir booklet ini.

2
SESI 1

Komik 1: OTAK ITU SEPERTI OTOT


1. Otak itu seperti otot, dan harus sering dilatih agar semakin kuat
Pesan kunci 2. Tidak ada yang lahir bodoh atau pintar. Semua orang dapat melatih
otaknya untuk menjadi pintar, melalui usaha yang cukup

Kegiatan Panduan untuk Guru


Guru memberikan instruksi:
Pengenalan dan
• Hari ini kita akan membaca sebuah komik mengenai dua anak yang bernama
1 membaca komik
Pandu dan Asri.
(5 menit)
• Bacalah komik ini selama lima menit.
Guru bertanya pada kelas:
Mencari intisari • Siapa yang mau ceritakan apa yang tadi kita baca?
2
(2 menit) • Mengapa Pandu tidak suka matematika lagi?
• Apa yang Asri katakan untuk membujuk Pandu?
Diskusi kelompok Guru bertanya pada kelas:
tentang “otak • Tadi, salah satu pesan di dalam komik adalah “otak itu seperti otot”. Kira-kira,
3
seperti otot” apa artinya?
(3 menit) • Apakah kamu pernah merasa frustasi terhadap pelajaran seperti Pandu?
Guru memberikan instruksi:
• Siapa yang hobi olah raga? Angkat tangan.
• Siapa yang hobi menyanyi atau menari? Angkat tangan.
Saling bercerita • Sekarang, ceritakan pada teman sebangkumu tentang hobimu. Dulu, waktu
4 kepada teman baru mulai, apakah kamu langsung bisa? Bagaimana kamu yang sekarang
(5 menit) bisa menjadi jago dalam hobimu?
Setelah murid saling bercerita selama 1 menit:
• Siapa yang mau menceritakan mengenai hobinya di depan kelas? Bisakah
kamu ceritakan dari awal hingga akhirnya kamu bisa jago dalam hobimu?

Komik 2 BELAJAR DARI KEGAGALAN


1. Kamu bertambah pintar dengan terus mencoba lagi
Pesan kunci 2. Kamu bertambah pintar dengan tidak takut salah atau gagal
3. Belajar dari kesalahan dapat menumbuhkan otakmu

Kegiatan Panduan untuk Guru


Pengenalan dan Guru memberikan instruksi:
5 membaca komik • Berikutnya, kita akan membaca lanjutan komik mengenai Pandu dan Asri.
(5 menit) • Bacalah komik ini selama lima menit.
Guru bertanya pada kelas:
Mencari intisari • Siapa yang mau ceritakan apa yang tadi kita baca?
6
(5 menit) • Bagaimana kira-kira perasaan Pandu ketika dia gagal merakit radio?
• Apakah yang Asri lakukan untuk membujuk Pandu untuk mencoba lagi?
3
“Komik barusan menceritakan kegagalan Pandu. Tapi kegagalan itu tidak
Guru bercerita hanya terjadi pada Pandu. Saya pun sering gagal. Contohnya…”
7
(2 menit) Guru bercerita singkat tentang menghadapi kegagalan. Ceritakan tentang emosi
yang dirasakan dan bagaimana belajar dari kegagalan tersebut.
Guru bertanya pada kelas:
“Nah, bagaimana dengan kalian? Apakah ada yang mau cerita tentang
Siswa bercerita pengalaman kegagalan yang justru membawa hikmah?”
8
(3 menit)
Kalau siswa malu dan tidak mengangkat tangan, tunjuk satu dan pancing dengan
menanyakan tentang hobinya, atau pelajaran di sekolah yang dianggap sulit.
Guru memberikan instruksi:
• Tadi kita sudah membaca kegagalan Pandu dan Asri. Bagaimana dengan
kegagalan dan tantangan yang sedang kalian hadapi?
• Sekarang, siapkah sebuah kertas dan alat tulis. Setelah itu, tulislah seperti ini
dan isilah titik-titik sesuai dengan kegagalan apa yang sedang kalian hadapi.
Murid mencatat Guru menulis di papan agar dapat diikuti oleh murid.
9 tantangan
• Nama saya …
(5 menit)
• Saya sedang frustrasi tentang …
• Tapi saya yakin saya bisa menghadapinya, karena …
Murid yang sudah selesai menulis, mengumpulkan kertas ke Guru.
• Kertas ini akan Saya kembalikan kepada kalian minggu depan, agar kalian
tidak melupakan apa yang kalian pelajari hari ini.
Guru memberikan instruksi:
”Ayo kita menutup pelajaran ini dengan bersama-sama melakukan yell
untuk mengulangi apa yang sudah kita pelajari.”
Guru mencontohkah yell singkat sambil berdiri:
1. Semua orang… (gerakan: menunjuk semua orang)
2. bisa pintar. (gerakan: mengacungkan jempol)
Yell kelompok
10 3. Otak itu… (gerakan: menunjuk kepala)
(5 menit)
4. seperti otot. (gerakan: menunjuk kepada otot lengan)
5. Harus dilatih… (gerakan: menirukan angkat beban)
6. Agar tambah kuat! (gerakan: menegangkan otot seperti binaragawan)
7. Kalau gagal? (gerakan: jongkok)
8. Coba lagi! (gerakan: berdiri dan mengangkat kedua tangan)
Ulang selama dua atau tiga kali.

4
as

SESI 2

Komik 3 BELAJAR DENGAN BERTANYA


1. Bukan “tidak bisa” tapi “belum bisa”
Pesan kunci 2. Bertanya kepada orang lain adalah bagian dari belajar
3. Tidak ada pertanyaan bodoh, jadi jangan takut bertanya

Kegiatan Panduan untuk Guru


Guru membagikan kertas yang ditulis minggu lalu, lalu memberikan instruksi:
• Apakah kalian masih ingat komik tentang Pandu dan Asri?
Review Sesi 1
1 • Bacalah yang sudah kamu tulis minggu lalu, dan ingat-ingat lagi apa yang
(3 menit)
sudah kamu baca dan pelajari.
• Setelah itu, ayo kita ulangi yell kita dari minggu lalu. (Kegiatan #10 Sesi 1)
Pengenalan dan Guru memberikan instruksi:
2 membaca komik • Berikutnya, kita akan membaca lanjutan komik mengenai Pandu dan Asri.
(3 menit) • Bacalah komik ini selama tiga menit.
Guru bertanya pada kelas:
Mencari intisari • Siapa yang mau ceritakan apa yang tadi kita baca?
3
(4 menit) • Apa yang dirasakan Asri ketika dia tidak mengerti pelajaran Bahasa Inggris?
• Apa yang Pandu katakan untuk membujuk Asri untuk bertanya?
Bercerita kepada Guru memberikan instruksi:
4 teman sebangku • Apakah kamu punya pengalaman belajar dari bertanya kepada orang lain?
(3 menit) Coba kamu dan teman sebangkumu saling bercerita.
Guru bertanya pada kelas:
• “Apakah kalian bisa mengerjakan perkalian dan pembagian?”
• “Apakah kalian bisa mengerjakan rumus kalkulus?”
• “Apakah kalian bisa merakit radio?”
Permainan “Belum” • “Apakah kalian bisa lari marathon?”
5
(1 menit)
Apabila siswa menjawab “tidak bisa”, koreksi dan katakan bahwa jawabannya
bukan “tidak”, tapi “belum”. Kegiatan ini bermaksud untuk menanamkan bahwa
murid Anda bukannya tidak bisa, tapi belum bisa, yang artinya adalah mereka
pasti akan bisa apabila mereka berusaha dan berlatih.

Komik 4 BELAJAR DENGAN MENYUKAI TANTANGAN


1. Menjadi bisa karena menyukai tantangan.
Pesan kunci 2. Kegiatan mudah tidak menstimulasi otak. Carilah hal yang sulit dan
menantang, agar otak terstimulasi dan tumbuh.

Kegiatan Panduan untuk Guru


Guru memberikan instruksi:
Membaca komik
6 • Berikutnya, kita akan membaca komik terakhir mengenai Pandu dan Asri.
(3 menit)
• Bacalah komik ini selama tiga menit.

5
Guru bertanya pada kelas:
• Siapa yang mau ceritakan apa yang tadi kita baca?
• Apa itu neuron?
Mencari intisari
7 • Apa yang terjadi pada neuron ketika kita belajar?
(10 menit)
• Kegiatan seperti apa yang harus kita lakukan untuk menumbuhkan otak kita?
• Di komik-komik sebelumnya, kita membaca tentang belajar dari bertanya dan
belajar dari kesalahan. Apakah itu juga menumbuhkan sambungan neuron?
Guru memberikan instruksi:
• Berikutnya, untuk kegiatan terakhir, tolong siapkan selembar kertas dan pena.
• Sekarang, saya minta kalian menuliskan sebuah surat. Suratnya cukup 10-15
Menulis surat baris, dan harus ditujukan kepada teman sebaya kamu di luar kelas ini.
8
(10 menit) • Surat ini harus berisi dua hal. Pertama, ceritakan pada temanmu apa yang
sudah kamu pelajari hari ini dan minggu lalu. Kedua, ceritakan satu hal
menantang yang akan kamu coba untuk menumbuhkan ototmu.
• Waktu kalian 10 menit.
Guru menunjukkan poster kepada kelas dan memberikan instruksi:
• Anak-anak, ini adalah sebuah poster yang akan mengingatkan kita semua
tentang apa yang telah kita pelajari hari ini. Siapa yang mau membantu Saya
Pemasangan poster untuk menempelkan poster ini di dinding?
di dinding dan foto Guru dan beberapa murid menempelkan poster di dinding.
9
bersama • Sekarang, bawalah surat yang sudah kalian tulis, dan ayo kita foto bersama di
(3 menit) depan poster ini sambal memegang surat kalian, agar kita semua bisa
mengingat apa yang telah kita pelajari bersama hari ini.
• Semoga kalian terus ingat pelajaran penting ini, tidak hanya untuk ujian dan
tugas-tugas sekolah, tapi untuk semua kegiatan kalian selanjutnya.

Selamat! Anda sukses menyampaikan materi “Semua Bisa Pintar!” Semoga bermanfaat bagi siswa Anda.

Jangan lupa mengirimkan foto kelas Anda ke


SemuaBisaPintar2017@gmail.com

6
INFORMASI TAMBAHAN
Motivasi murid SMP
Cukup sulit untuk memotivasi murid ketika mereka memasuki usia remaja. Pada tahap ini, murid mengalami
berbagai macam tantangan: membangun sebuah identitas, menyesuaikan diri dalam konteks sosial, menghadapi
harapan-harapan yang positif dan negative di sekolah dan di rumah, dan lain-lain. Selain itu, murid juga
berhadapan dengan masa transisi mereka di Sekolah Menengah Atas, memasuki sekolah yang baru dan mencari
teman baru. Keadaan ini membuat guru cukup sulit untuk memotivasi murid untuk fokus pada pelajaran dan
memberikan usaha yang terbaik dalam pelajarannya.

Selain itu, keyakinan dan kepercayaan murid mempengaruhi motivasi mereka. Banyak murid yang memiliki
masalah dengan rasa percaya diri yang rendah, ekspektasi yang rendah dari orang lain, kegagalan di sekolah,
dan rasa bahwa mereka tidak dapat mengatur takdir mereka. Namun, ketika guru membantu murid untuk
mengatasi pikiran-pikiran ini, itu dapat membantu murid untuk mengembangkan potensi diri mereka.

Program Semua Bisa Pintar! berusaha mengubah keyakinan murid dan membantu mereka untuk berkembang
melalui pembelajaran yang positif. Semua murid, tapi terutama mereka yang berasal dari kondisi sosial ekonomi
lemah, dapat mendapat manfaat sangat besar dari program ini.

Dengan bantuan Anda, kami mencoba untuk memberikan dampak yang


signifikan pada masa depan murid Anda!

Persepsi mengenai kecerdasan


Setiap orang memiliki persepi tentang kecerdasan mereka. Persepsi ini dapat terbagi dua jenis: “kecerdasan
tetap” dan “kecerdasan berkembang”. Tipe pertama percaya bahwa kecerdasan tidak dapat berubah,
sedangkan tipe kedua percaya bahwa kecerdasan dapat bertambah, dan orang dapat mempelajari hal-hal baru.

Persepsi Tetap Berkembang


Kecerdasan Merupakan bawaan lahir dan tetap Merupakan atribut yang dapat dimodifikasi

Tujuan Hal yang terpenting adalah terlihat pintar Hal yang terpenting adalah belajar

Pandangan atas Negatif: "Jika saya harus berusaha lebih, Positif. “Kamu belajar melalui usaha"
usaha artinya saya kurang pintar"
Respon terhadap Berusaha menghindari: “Tugas sulit Mencari tantangan: "Sebuah latihan yang
tugas yang sulit membuat Saya merasa tidak pintar " sulit adalah kesempatan untuk belajar”
Respon terhadap Menyerah: "Matematika bukanlah Memotivasi diri sendiri untuk menjadi lebih
kemunduran pelajaran yang tepat bagi saya." baik, selanjutnya berusaha lebih keras

Persepsi murid mempengaruhi perilakunya di berbagai situasi. Murid tipe “berkembang” lebih termotivasi,
bekerja keras, tidak mudah menyerah, dan dapat lebih berprestasi di sekolah. Sebaliknya, tipe “tetap” akan

7
memiliki motivasi belajar yang rendah. Untungnya, penelitian psikologi membuktikan bahwa persepsi ini dapat
diubah, baik untuk anak-anak maupun orang dewasa. Itulah tujuan akhir program Semua Bisa Pintar!

Ilmu di balik program Semua Bisa Pintar!


Penelitian dengan menggunakan program yang menyerupai Semua Bisa Pintar! menemukan bahwa program
belajar seperti ini dapat secara signifikan meningkatkan motivasi dan prestasi murid di sekolah.

Penelitian di Amerika Serikat menunjukkan bahwa murid yang mempelajari “growth mindset” meningkatkan nilai
ujian mereka, bahkan hingga 2 tahun kemudian. Bahkan, murid dengan prestasi paling rendah pun dapat
meningkatkan nilainya. Setiap keberhasilan kecil akan perlahan-lahan meningkatkan kepercayaan diri dan
membangun keterampilan mereka. Ini menunjukkan bahwa tidak pernah terlambat untuk meningkatkan
keterampilan dan kecerdasan murid Anda.

Melanjutkan penerapan Semua Bisa Pintar! dalam kelas


Growth Mindset bisa bermanfaat untuk motivasi dan capaian murid, tapi bagaimana caranya menerapkan
Growth Mindset di ruang kelas sehari-hari?

Puji proses, bukan hasil. Evaluasi Anda terhadap murid sebaiknya terfokus pada proses, usaha, kemajuan, dan
strategi murid dalam menghadapi tantangan. Bukan pada kemampuan atau hasil yang dicapai.

• "Semakin kamu berlatih, semakin kamu menumbuhkan otakmu!"

• “Saya lihat kamu semakin bisa mengerjakan soal ini. Itu artinya otakmu sudah semakin berkembang!”

Ciptakan lingkungan kelas yang menerima kesalahan. Apabila kesalahan dianggap biasa, murid tidak akan
takut untuk bertanya.

• "Di akhir pelajaran ini, saya minta satu murid untuk bercerita tentang kesalahan yang kamu perbuat selama
mempelajari ini, karena kesalahan akan membantu kita belajar!"

• “Kesalahan adalah sesuatu yang wajar. Yang penting adalah kamu bisa belajar dari kesalahan itu.”

• “Kalau masih belum berhasil, mungkin kamu bisa tanya kepada temanmu atau kepada saya.”

Ajukan tantangan. Pastikan bahwa murid Anda cukup tertantang di kelas. Buatlah mereka memahami bahwa
tugas yang sulit adalah kesempatan untuk melatih otak dan mempelajari hal baru.

• "Kesalahan itu biasa. Kesulitan itu biasa. Tapi jangan menyerah, teruslah berjuang karena itu akan
membuatmu bertambah pintar."
• “Tantangan itu indah, karena tantangan akan melatih otakmu untuk semakin tumbuh dan berkembang.”

Pasang ekspektasi yang tinggi. Katakan secara jelas bahwa Anda berharap banyak terhadap murid Anda.

• "Saya memberikan tantangan dan kritik karena harapan saya tinggi, dan saya tahu kamu bisa sukses!"

Anda mungkin juga menyukai