Anda di halaman 1dari 18

SNI 2815:2009

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk di komersialkan”
Standar Nasional Indonesia

Cara uji tekan triaksial pada batu di laboratorium

ICS 93.020 Badan Standardisasi Nasional


“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk di komersialkan”
© BSN 2011

Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang menyalin atau menggandakan sebagian atau
seluruh isi dokumen ini dengan cara dan dalam bentuk apapun dan dilarang mendistribusikan
dokumen ini baik secara elektronik maupun tercetak tanpa izin tertulis dari BSN

BSN
Gd. Manggala Wanabakti
Blok IV, Lt. 3,4,7,10.
Telp. +6221-5747043
Fax. +6221-5747045
Email: dokinfo@bsn.go.id
www.bsn.go.id

Diterbitkan di Jakarta
SNI 2815:2009

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk di komersialkan”
Daftar isi

Daftar isi ........................................................................................................................ i


Prakata ............................................................................................................................ iii
Pendahuluan ................................................................................................................... iv
1 Ruang lingkup ........................................................................................................... 1
2 Acuan normatif .......................................................................................................... 1
3 Istilah dan definisi ….................................................................................................. 1
4 Ketentuan dan persyaratan .................................................................................... 2
4.1 Peralatan ............................................................................................................ 2
4.1.1 Alat pembebanan ..................................................................................... 2
4.1.2 Alat pengatur tekanan .............................................................................. 2
4.1.3 Sel triaksial tekan ..................................................................................... 2
4.1.4 Alat ukur deformasi dan regangan ........................................................... 2
4.2 Benda uji dan bahan penunjang uji ................................................................... 2
4.2.1 Benda uji.................................................................................................... 2
4.2.2 Bahan penunjang uji .................................................................................. 3
4.3 Pengujian............................................................................................................ 3
4.3.1 Batasan pengujian ................................................................................... 3
4.3.2 Kalibrasi ................................................................................................... 4
4.3.3 Petugas .................................................................................................... 4
4.3.4 Penanggung jawab hasil uji ..................................................................... 4
5 Cara pengujian ......................................................................................................... 4
5.1 Persiapan pengujian .......................................................................................... 4
5.2 Persiapan koreksi peralatan ............................................................................... 4
5.3 Prosedur pengujian............................................................................................. 4
5.3.1 Pengujian tekan triaksial .......................................................................... 4
5.3.2 Penyelesaian pengujian ........................................................................... 5
6 Perhitungan .............................................................................................................. 5
6.1 Rumus-rumus perhitungan ................................................................................ 5
6.1.1 Regangan vertikal .................................................................................... 5
6.1.2 Tegangan deviator ................................................................................... 5
6.2 Prosedur perhitungan ......................................................................................... 5
6.2.1 Cara perhitungan ..................................................................................... 6
6.2.2 Cara penggambaran hasil uji tekan triaksial ........................................... 6
7 Laporan uji ................................................................................................................ 6

© BSN 2011 i
SNI 2815:20

Lampiran A Bagan alir cara uji tekan triaksial pada batu di laboratorium (normatif) .... 7

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk di komersialkan”
Lampiran B Contoh formulir hasil uji tekan triaksial pada batu (informatif).................... 8
Lampiran C Tabel daftar deviasi teknis dan penjelasannya (informatif) ..................... 11
Bibliografi ...................................................................................................................... 12

© BSN 2011 ii
SNI 2815:2009

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk di komersialkan”
Prakata

Standar tentang ‘Cara uji tekan triaksial pada batu di laboratorium’ merupakan revisi dari SNI
03-2815-1992, Metode Pengujian Triaksial B, yang mengacu pada ASTM D 2664-86 “Test
method for triaxial compressive strength of undrained rock core specimens without pore
pressure measurements”, dengan perubahan pada judul, penambahan acuan normatif,
penambahan dan revisi beberapa materi mengenai persyaratan dan ketentuan serta cara
pengujian, penjelasan rumus, pembuatan bagan alir, perbaikan gambar dan pembuatan
contoh formulir.

Standar ini disusun oleh Panitia Teknis Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil
pada Sub Panitia Teknk Bidang Sumber Daya Air melalui Gugus Kerja Pendayagunaan
Sumber Daya Air Bidang Bahan dan Geoteknik.

Tata cara penulisan disusun mengikuti Pedoman BSN Nomor 8 Tahun 2000 dan dibahas
pada forum rapat konsensus pada tanggal 21 November 2006 di Bandung dengan
melibatkan para nara sumber, pakar dan lembaga terkait.

© BSN 2011 iii


SNI 2815:20

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk di komersialkan”
Pendahuluan

Dalam desain bangunan dari batu (batuan) sering dilakukan analisis stabilitas dan
penurunan dengan menggunakan parameter batu baik tegangan vertikal dan regangan
vertikal, tegangan geser maupun tegangan deviator. Parameter tersebut dapat diperoleh
dengan berbagai cara. Dalam melakukan uji triaksial tekan pada batu ini digunakan cara uji
tekan triaksial dengan alat pembeban, pengatur tekanan, sel triaksial tekan, alat ukur
deformasi dan regangan, benda uji, bahan penunjang uji, dan perlengkapan lainnya.
Mengingat diperlukannya parameter kekuatan geser (sudut geser dalam, kohesi), modulus
elastisitas batu (modulus Young), dan hubungan antara tegangan dengan regangan pada
kondisi tidak terkonsolidasi dan tidak terdrainase di laboratorium, perlu disusun revisi standar
berjudul “Cara uji tekan triaksial pada batu di laboratorium”.

Cara uji ini dimaksudkan sebagai pegangan dan acuan dalam uji tekan triaksial di
laboratorium dengan cara uji tidak terkonsolidasi dan tidak terdrainase pada
benda uji batu. Tujuannya adalah untuk memperoleh parameter kekuatan geser (sudut
geser dalam, kohesi), modulus elastisitas batu (modulus Young), dan hubungan antara
tegangan dengan regangan pada kondisi tidak terkonsolidasi dan tidak terdrainase di
laboratorium, yang dapat digunakan untuk keperluan analisis stabilitas, penurunan, dan
desain fondasi.

Standar ini diharapkan bermanfaat bagi para laboran atau tenaga teknisi yang berhubungan
dengan penyelidikan geoteknik, para pendesain bangunan dan pihak-pihak terkait lainnya.

© BSN 2011 iv
SNI 2815:2009

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk di komersialkan”
Cara uji tekan triaksial pada batu di laboratorium

1 Ruang lingkup
Standar ini menetapkan cara uji tekan triaksial pada batu di laboratorium, untuk memperoleh
parameter-parameter kekuatan geser (sudut geser dalam dan kohesi) dan modulus
elastisitas batu (modulus Young) pada kondisi tidak terkonsolidasi dan tidak terdrainase.
Parameter tersebut dapat dipergunakan untuk menghitung regangan vertikal dan tegangan
deviator tanah dan bagian dari desain fondasi.
Standar ini menguraikan tentang prinsip-prinsip cara uji tekan triaksial pada batu, yang
meliputi: sistem peralatan uji tekan triaksial batu di laboratorium; benda uji, bahan penunjang
uji, dan perlengkapan lainnya; persyaratan peralatan dan pengujian; cara uji; perhitungan
parameter; laporan uji; dan contoh uji; Cara uji ini berlaku baik untuk kondisi yang
disesuaikan dengan tuntutan desain.

2 Acuan normatif

− SNI 03-2825-1992 : Metode pengujian kuat tekan uniaxial batu


− SNI 03-2826-1992 : Metode pengujian modulus elastisitas batu pada tekanan
sumbu tunggal
− SNI 03-3406-1994 : Metode pengujian sifat tahan lekang batu

3 Istilah dan definisi


Istilah dan definisi yang berkaitan dengan standar ini adalah sebagai berikut:

3.1
kekuatan geser batu pada kondisi tanpa drainase
kekuatan maksimum yang dapat ditahan oleh batu, apabila batu diuji geser dengan cepat
sehingga drainase air tidak terjadi.

3.2
keruntuhan benda uji
kondisi tegangan pada waktu benda uji runtuh yang biasanya diambil pada tegangan
deviator maksimum.

3.3
tegangan deviator
beda tegangan utama besar (major principle stress) dengan tegangan utama kecil (minor
principle stress).

© BSN 2011 1 dari 12


SNI 2815:20

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk di komersialkan”
4 Ketentuan dan persyaratan
4.1 Peralatan (lihat Gambar 1)
4.1.1 Alat pembeban
Jenis alat pembeban yang digunakan harus memenuhi syarat sebagai berikut:
a) Alat dengan kapasitas yang cocok untuk mengukur beban aksial yang bekerja pada
benda uji;
b) Kecepatan pembebanan tidak boleh berdeviasi lebih dari 10% dari kecepatan yang
ditentukan;
c) Kecepatan pembebanan untuk pengujian tekan satu arah sampai benda uji hancur,
harus dipilih antara 2% sampai 5% dari tinggi benda uji.
d) Semua alat ukur harus dikalibrasi sesuai dengan ketentuan spesifikasinya, atau pada
saat diperlukan.

Keterangan :
1 rangka pembeban
2 dongkrak penekan
3 manometer pengukur tekanan
vertikal
4 pompa hidraulik penekan vertikal
5 pompa hidraulik tekanan sel
6 manometer pengukur tekanan sel
7 torak sel
8 karet gelang berkekuatan tinggi
9 katup pelimpah
10 pelat bagian atas
11 cincin karet
12 membran karet
13 benda uji batu
14 oli bertekanan
15 silinder berkekuatan tinggi
16 pelat bagian bawah
17 dudukan berbentuk bola
18 bagian dasar sel
19 alat pengukur deformasi vertikal
20 katup pengisi oli dan tekanan
hidraulik
21 dudukan sel pada alat pembeban

Gambar 1 Contoh rangkaian peralatan uji tekan triaksial pada batu


© BSN 2011 2 dari 12
SNI 2815:2009

4.1.2 Alat pengatur tekanan

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk di komersialkan”
Pengatur tekanan yang digunakan harus memenuhi syarat berikut:
a) berbentuk pompa hidraulik atau sistem lain;
b) berkapasitas cukup untuk menjaga tekanan lateral (σ3) tetap konstan.

4.1.3 Sel triaksial tekan


Bagian-bagian sel triaksial ini harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
a) Dua buah pelat, dengan ketentuan:
2) berbentuk bundar;
3) mampu menahan beban sampai 20 ton ;

b) Sel bertekanan tinggi yang dilengkapi dengan:


1) pipa pelimpah;
2) bagian dasar;
3) katup untuk mengisi oli ke dalam sel dan mengatur tekanan lateral;
4) alat-alat ukur;
5) katup lain yang diperlukan;
6) sel yang bertekanan keliling maksimum 689 MPa.

4.1.4 Alat ukur deformasi dan regangan


Alat ukur deformasl aksial yang digunakan adalah mikrometer yang disambungkan pada sel
triaksial dengan syarat sebagai berikut:
a) mempunyal ketelitian minimum 0,002 mm;
b) kemampuan minimum 5 mm.

4.2 Benda uji dan bahan penunjang uji


4.2.1 Benda uji
Benda uji yang digunakan harus memenuhi syarat sebagai berikut:
a) Benda uji yang diambil dari inti bor harus dapat mewakili massa batu, seperti keadaan
mineral, ukuran dan bentuk butiran, keadaan pori dan arah retakan;
b) Perbandingan tinggi dengan diameter benda uji 2 sampal 2,5;
c) Diameter benda uji minimum 47 mm (1 ¾”);
d) Kadar air benda uji harus disesuaikan dengan tuntutan desain;
e) Pengujian dilakukan minimum dengan 3 buah benda uji.

4.2.2 Bahan penunjang uji


Membran karet yang diperlukan harus memenuhi syarat sebagai berikut:
1) Bersifat kedap air dan berfungsi sebagai pembungkus benda uji, tidak retak dan tidak
bocor, namun bisa mengeluarkan tekanan keliling oli terhadap benda uji;
2) Mempunyal diameter kurang 1 mm dari diameter benda uji;
3) Mempunyai tebal 1,588 mm (1/16”).

© BSN 2011 3 dari 12


SNI 2815:20

4.3 Pengujian

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk di komersialkan”
4.3.1 Batasan pengujian
Batasan pengujian yang digunakan harus memenuhi syarat sebagai berikut:
a) Apabila diameter benda uji tidak sama dengan diameter piston sel, beban yang diukur
harus dikoreksi terhadap perbedaan luas antara benda uji dan piston pembeban melalui
karet ke sel;
b) Sediakan minimum 3 buah benda uji yang identik untuk setiap pengujian.

4.3.2 Kalibrasi
Semua alat ukur harus dikalibrasi minimum 3 tahun sekali dan pada saat diperlukan, sesuai
dengan persyaratan kalibrasi yang berlaku.

4.3.3 Petugas
Petugas pengujian ini adalah laboran atau teknisi yang memahami dan berpengalaman
dalam pengujian geser triaksial tekan pada batu, dan diawasi oleh ahli geoteknik.

4.3.4 Penanggung jawab hasil uji


Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan adalah sebagai berikut:
a) Kemampuan petugas pengujian dan pengawas harus kompetensi;
b) Nama-nama penguji, pengawas dan penanggung jawab hasil uji harus tertulis dengan
jelas, dan disertai paraf atau tanda tangan serta tanggal yang jelas.

5 Cara pengujian
5.1 Persiapan pengujian
Lakukan persiapan uji tekan triaksial dengan tahapan sebagai berikut:
a) Tempatkan bagian dasar sel pada dudukan sel dari alat pembeban;
b) Bersihkan permukaan bantalan pelat bagian atas dan bagian bawah;
c) Bersihkan benda uji, dan tempatkan benda uji pada pelat bawah;
d) Tempatkan pelat atas pada benda uji, dan atur serta luruskan sebaik-baiknya;
e) Bungkus benda uji dan pelat-pelatnya dengan membran karet, dan ikat membran
dengan karet gelang pada pelat bagian bawah agar oli sel tidak dapat merembes masuk
ke benda uji;
f) Pasang benda uji di dalam silinder sel, dan pasang karet gelang yang cocok di sekeliling
bagian dasar sel agar tidak terjadi bocoran;
g) Hubungkan kabel atau pipa tekanan hidraulik;
h) Pasang dan atur alat ukur deformasi, dan isi sel dengan oli.

5.2 Persiapan koreksi peralatan


Lakukan koreksi deformasi peralatan dengan tahapan sebagai berikut:
a) Masukkan silinder baja yang bersifat elastis ke dalam peralatan;
b) Amati perbedaan deformasi antara yang terpasang dan pada alat pembeban;
c) Kurangi deformasi total pada setiap pembebanan dengan deformasi alat, untuk
mendapatkan deformasi benda uji;
d) Hitung regangan aksial benda uji.

© BSN 2011 4 dari 12


SNI 2815:2009

5.3 Prosedur pengujian

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk di komersialkan”
5.3.1 Pengujian tekan triaksial
Lakukan pengujian tekan triaksial pada batu dengan tahapan sebagai berikut:
a) Beri beban kecil kira-kira 110 N pada sel triaksial tekan dengan menggunakan alat
pembeban untuk mengatur posisi bagian-bagian bantalan peralatan;
b) Catat pembacaan awal pada alat ukur deformasi; apabila deformasi total dicatat selama
pengujian, harus dibuat koreksi deformasi peralatan yang tepat seperti yang diuraikan
pada subbab 5.2 di atas;
c) Tingkatkan tekanan oli lateral perlahan-lahan hingga batas uji yang ditentukan semula,
dan secara bersamaan beri beban aksial secukupnya untuk menghindari penyimpangan
alat ukur deformasi terhadap hasil pembacaan awal;
d) Apabila batas uji tekanan oli yang ditentukan semula tercapai, baca dan catat beban
aksial pada alat pembeban;
e) Gunakan beban ini sebagai beban nol atau sebagai beban awal untuk pengujian;
f) Beri beban aksial secara menerus tidak secara tiba-tiba hingga beban konstan atau
berkurang atau besar regangan yang ditentukan semula tercapai;
g) Beri beban dengan cara menjaga kecepatan regangan tetap konstan pada waktu
pengujian;
h) Jaga tekanan keliling yang ditentukan semula agar tetap konstan pada waktu pengujian,
dan baca serta catat hasil pengukuran deformasi yang diinginkan;
i) Lakukan minimum 3 kali pengujian triaksial tekan untuk mendapatkan tekanan keliling
yang berbeda pada benda uji yang sama.

5.3.2 Penyelesaian pengujian


Lakukan hal-hal yang diperlukan setelah selesai pengujian sebagai berikut :
a) Periksa benda uji apakah tidak terembes oli sel;
b) Periksa membran karet apakah tidak cacat dan tidak bocor setelah pengujian selesai;
c) Timbang dan uji sifat fisik benda uji setelah selesai pengujian.

6 Perhitungan
6.1 Rumus-rumus perhitungan
6.1.1 Regangan vertikal
Regangan vertikal (ε) dihitung pada setiap bacaan deformasi dengan menggunakan
persamaan di bawah ini.
ε = δ / Lo .................................................................................................. (1)
dengan:
ε adalah regangan vertikal (tanpa satuan);
δ adalah deformasi vertikal (mm);
Lo adalah tinggi benda uji (mm).

6.1.2 Tegangan deviator


Tegangan deviator (σ1 - σ3) dihitung dengan menggunakan persamaan di bawah ini.
(σ1 - σ3) = P/A ............................................................................................. (2)
dengan:
∆σ = (σ1 - σ3) adalah peningkatan tegangan atau tegangan deviator (MN/m2 atau MPa);
P adalah beban vertikal (MN);
A adalah luas benda uji (m2);
© BSN 2011 5 dari 12
SNI 2815:20

σ1 adalah tegangan utama besar (MN/ m2 atau MPa);

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk di komersialkan”
σ3 adalah tegangan utama kecil (MN/m2 atau MPa).

6.2 Prosedur perhitungan


6.2.1 Cara perhitungan
Kerjakan perhitungan dan penggambaran kurva hubungan antara perbedaan tegangan
dengan regangan aksial, dengan urutan :
a) Beri tanda tegangan lateral (σ3) pada kurva tersebut;
b) Hitung tegangan deviator ∆σ = (σ1 - σ3) dengan menggunakan persamaan (2);
c) Hitung regangan vertikal (ε) dengan menggunakan persamaan (1).

6.2.2 Cara penggambaran hasil uji tekan triaksial


a) Gambar lingkaran Mohr pada susunan sumbu, dengan tegangan geser sebagai sumbu
tegak dan tegangan normal sebagai sumbu datar.
b) Tentukan selubung (envelope) pada lingkaran-lingkaran tegangan Mohr tersebut.
c) Gambarkan selubung (envelope) Mohr yang paling tepat (yang mendekati tangen pada
lingkaran-lingkaran Mohr, lihat Lampiran B) dengan memeriksa apakah bidang
keruntuhan meningkat atau tidak pada waktu pengujian.
d) Periksa penyimpangan bidang ini berdasarkan bidang tegangan utama besar.
e) Apabila selubung tersebut di atas berupa garis lurus, tentukan sudut geser dalam φ
(atau kemiringan garis sebagai tan φ) dengan membentuk sudut antara garis selubung
dan garis horisontal.
f) Tentukan kohesi (c) yaitu perpotongan antara garis selubung (envelope) pada sumbu
vertikal.
g) Apabila selubung tersebut di atas tidak berupa garis lurus, harus dibuat p-q diagram.
Selanjutnya, tentukan sudut geser dalam φ (atau tan φ) dan kohesi (c) dari grafik
hubungan antara p = ½ (σ1 + σ3) dengan q= ½ (σ1 - σ3) untuk minimum 3 benda uji,
seperti diuraikan dalam Lampiran B, Gambar B.1.

7 Laporan uji
Hasil uji triaksial tekan pada batu dilaporkan dalam bentuk formulir seperti diperlihatkan pada
Lampiran B, yang memuat hal-hal sebagai berikut:
a) Tanggal pengambilan contoh dan tanggal pengujian;
b) Nama lubang bor, diameter lubang bor, elevasi lubang bor, kedalaman contoh, cara
pembuatan lubang bor;
c) Jenis batu, tempat dan sebaran bidang-bidang lemah, bidang-bidang perlapisan dan
schistosity, rekahan besar atau ketidakseragaman;
d) Diameter dan panjang benda uji, serta perbandingan dengan syarat dimensinya;
e) Kecepatan pembebanan, kecepatan deformasi atau kecepatan remangan;
f) Kadar air benda uji batu pada kondisi asli, jenuh, kering kamar, atau kering oven;
g) Tipe atau lokasi keruntuhan; gambar/sketsa keruntuhan benda uji;
h) Nama-nama teknisi yang melakukan pengujian, pengawas ahli dan penanggung jawab
pekerjaan yang ditulis dengan jelas, dan disertai tanda tangannya;
i) Hal yang perlu ditampilkan yaitu apabila kurva selubung (envelope) tidak dapat berupa
garis lurus berdasarkan lingkaran-lingkaran Mohr yang ada, penentuan parameter φ dan
c dibantu dengan penggunaan grafik p-q Lampiran B, Gambar B.1.

© BSN 2011 6 dari 12


SNI 2815:2009

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk di komersialkan”
Lampiran A
(normatif)
Bagan alir cara uji tekan triaksial pada batu di laboratorium

Mulai
Uji triaksial batu UU

2. Persiapan sebelum pengujian


a) Tempatkan bagian dasar sel pada dudukan sel dari alat
pembeban.
b) Pasang benda uji dalam silinder sel dan bungkus dengan
membran karet yang diikat pada bagian dasar dengan karet
gelang.
c) Tempatkan pelat atas pada benda uji, dan atur serta luruskan
sebaik-baiknya.

3. Pengujian
a) Beri tekanan sel (σ3) sesuai dengan kebutuhan desain.
b) Catat kondisi awal bacaan deformasi.
c) Beri tekanan aksial secara menerus tidak secara tiba-tiba dan
secara konstan.
d) Jaga tekanan sel agar tetap konstan, dan baca deformasi dan
beban normal yang diinginkan pada formulir B.1.
e) Lakukan percobaan sampai terjadi keruntuhan.

Tidak
Apakah percobaan
selesai?
(3 benda uji)

Ya

4. Perhitungan dan pelaporan


a) Perhitungan pada formulir
b) Pembuatan grafik tegangan-regangan
c) Plotting lingkaran Mohr dan bidang
runtuh

SELESAI

© BSN 2011 7 dari 12


SNI 2815:20

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk di komersialkan”
Lampiran B
(informatif)
Contoh formulir hasil uji tekan triaksial pada batu
di laboratorium

Tabel B.1 Contoh formulir hasil pengujian

UJI TEKAN TRIAKSIAL

Deskripsi : Tanggal :
Lubang bor : Tekanan sel σ3 :
Contoh nomor : Kadar air :
Diuji oleh : Derajat kejenuhan :
Pengawas : Benda uji :
Penanggung jawab :

Deformasi Regangan
Waktu Beban P (σ1 - σ3)
vert. ε Keterangan
(menit) (kN) mPa
(0,0254 mm) (%)

Diameter :
Tinggi :
Luas A :
Kuat geser maks. : Regangan :

© BSN 2011 8 dari 12


SNI 2815:2009

Tabel B.2 Contoh hasil pengujian

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk di komersialkan”
UJI TEKAN TRIAKSIAL

Deskripsi : batu pasir Tanggal : 12 Juli 1990


Lubang bor : B I kedalaman 10 m Tekanan sel σ3 : 6,9 MPa
Contoh nomor : S – 16 Kadar air : 1,6 %
Diuji oleh : Nono Derajat kejenuhan : 72,3 %
Pengawas : Ir. Suroso D. Benda uji :I
Penanggung jawab : Ir. Theo F. Najoan, M.Eng.

Deformasi Regangan
Waktu Beban P (σ1 - σ3)
vert. ε Keterangan
(menit) (kN) mPa
(0,0254 mm) (%)
1 2 3 4 5 6

0 0 0 0 0
5 0,1067 15,568 7,06
0,5 10 0,2134 35,584 16,188
1,0 15 0,3201 55,600 25,215
20 0,4269 75,616 34,292
1,5 25 0,5336 93,408 42,362
2,0 30 0,6403 126,768 57,491
2,5 35 0,7471 162,352 73,629
3,0 40 0,8538 193,488 87,749
45 0,9605 217,952 98,835
4,0 50 1,0672 240,192 108,931
4,5 55 1,1740 262,432 119,017
5,0 60 1,2807 271,326 123,05
5,5 65 1,3874 235,744 106,913

Diameter : 53 mm (2,085 inci)


Tinggi : 119 mm (4,7 inci)
Luas A : 22,05 cm2 (3,41 inci2)
Kuat geser maks. : 123 mPa (1788 Psi) Regangan : 1,28 %

© BSN 2011 9 dari 12


“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk di komersialkan”
Gambar B.1 Contoh grafik hasil uji tekan triaksial pada batu di laboratorium

10 dari 12
SNI 2815:20

© BSN 2011
SNI 2815:2009

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk di komersialkan”
Lampiran C
(informatif)
Tabel daftar deviasi teknis dan penjelasannya

No. Materi Sebelum Revisi


1 Judul Metode Pengujian Cara uji tekan triaksial
Triaksial B pada batu di laboratorium
2 Format Format SNI Tetap
2 Acuan normatif Ada ASTM yang terkait agar
dipindah ke Bibliografi.
3 Istilah dan definisi Sudah ada Perbaikan sedikit pada
beberapa penjelasan,
disusun menurut abjad.
4 − Penjelasan rumus dan Sudah ada Lengkapi penjelasan
gambar rumus dan gambar, serta
cara kerja peralatan
− Penjelasan cara kerja secara skematis.
peralatan, bagan alir cara
uji, dan contoh uji.
5 Rumus Sudah ada Lengkapi rumus dengan
gambar dan satuan serta
perhitungannya.
6 Gambar Sudah jelas Perjelas gambar dan
cantumkan sumbernya.
7 Contoh Formulir Belum lengkap Penambahan contoh uji/
perhitungan (Lampiran B).

© BSN 2011 11 dari 12


SNI 2815:20

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk di komersialkan”
Bibliografi

SNI 03-2815-1992, Metode pengujian triaksial B


SNI 03-2455-1991, Cara uji triaksial untuk tanah dalam keadaan terkondolidasi tidak
terdrainase (CU) dan terkonsolidasi terdrainase (CD)

ASTM D 2664-86 (1986), “Test method for triaxial compressive strength of undrained rock
core specimens without pore pressure measurements”.

Departemen Pekerjaan Umum, 2005, “Pedoman penyelidikan geoteknik untuk fondasi


bangunan air”, Vol.1: Penyusunan program penyelidikan, metode pengeboran dan deskripsi
log bor (Pd.T 03.1- 2005-A), Vol.2: Pengujian lapangan dan laboratorium (Pd.T 03.2-2005-
A), dan Vol.3: Interpretasi hasil uji dan penyusunan laporan penyelidikan geoteknik (Pd.T
03.3-2005-A), Kep.Men. Pekerjaan Umum No: 498/KPTS/M/2005, Jakarta, tgl. 22 Nov 2005.

FHWA NHI-01-031 (), “Manual on subsurface investigations”.

International Society for Rock Mechanics Commission (1979), "Suggested Methods for
Determining Mud Content, Porosity, Density, Absorption and Related Properties",
International Journal Rock Mechanics Mining Sci. and Geomechanics Abstr., Vol. 16. Great
Britian, 111-156.

PIT Slope Manual Supplement 3-2, “Laboratory Tests For Design Parameters”, Mineral
Research Program, Mining Research Laboratories, Canmet Report 77 – 26.

© BSN 2011 12 dari 12

Anda mungkin juga menyukai