LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM PETROGRAFI

________________________________________________________

Sebagai salah satu mengikuti ujian akhir Praktikum Petrografi,

Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Teknologi Mineral,

Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Oleh

Bagas Tri Anggana

410016125

________________________________________________________

LABORATORIUM MINERALOGI DAN PETROLOGI

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI

FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL

INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA

 2021

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan akhir praktikum Petrografi disusun oleh :

Nama : Bagas tri anggana

NIM : 410016125

Diajukan sebagai syarat untuk mengikuti Responsi Praktikum Petrografi

Program Studi Teknik Geologi Fakultas Teknologi Mineral
Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Yogyakarta, April 2021

Koordinator Praktikum Asisten Praktikum

Tyas Aditama Veggy Vireni R

Dosen Penanggung Jawab

Oky Sugarbo, S T., M. Eng.

1973 0339
 KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami pajatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas semua
limpahan rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan LAPORAN
AKHIR Kimia analitit ini meskipun dengan sangat sederhana.

Harapan saya semoga Laporan yang telah tersusun ini dapat bermanfaat sebagai salah
satu rujukan maupun pedoman bagi para pembaca, menambah wawasan serta
pengalaman, sehingga nantinya saya dapat memperbaiki bentuk ataupun isi laporan ini
menjadi lebih baik lagi.

Yogyakarta, 22 April 2021

Penyusun
 DAFTAR ISI

Sampul

Halaman Pengesahan

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I Pendahuluan

Latar Belakang

Maksud dan Tujuan

BAB II Isi

(Form deskripsi petrografi tugas mingguan-diketik ulang sesuai format)

BAB III Penutup

Kesimpulan

Saran
 BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Petrografi adalah ilmu memerikan dan mengelompokkan batuan. Pengamatan seksama

pada sayatan tipis batuan dilakukan dibawah mikroskop, dengan tentunya didukung oleh
data-data pengamatan singkapan batuan di lapangan. Pada pemerian petrografi, pertama-
tama akan diamati mineral penyusun batuan, selanjutnya tekstur batuan. Tekstur batuan
sangat membantu dalam pengelompokan batuan selain memberikan gambaran proses
yang terjadi selama pembentukan batuan. Petrografi merupakan salah satu cabang dari
ilmu kebumian yang mmempelajari batuan berdasarkan kenampakan mikroskopis,
termasuk didalamnya untuk dipergunakan sebagai langkah pemerian, pendeskrifsian dan
klasifikasi batuan. Pemerian secara petrografi pada batuan pertama-tama melibatkan
identifikasi mineral (bila memungkinkan), dan penentuan komposisi dan hubungan
tekstural antar butir batuan, Petrografi sendiri merupakan kepentingan yang tak terbaras
namun bila mempertimbangkan sebagian dari petrologi kepentingan akan menjadi luas,
dimana petrografi memberikan data umum yang petrologi perjuangkan untuk
menginterpretasikan dan menerangkan asal-ususl batuan. Batuan sebagai agregat
mineral-mineral pembentuk kulit bumi secara genesa dapat dikelompokan dalam tiga
jenis batuan, yaitu :

1. Batuan beku (Igneous Rock), adalah kumpulan interlocking agregat mineral-mineral

silikat hasil magma yang mendingin (Walter T. Huang, 1962).

2. Batuan Sedimen (Sedimentary Rock), adalah batuan hasil litifikasi bahan rombakan
batuan hasil denudasi atau hasil reaksi kimia maupun mengenai hasil kegiatan organisme
(Pettijohn, 1964).
Maksud dan Tujuan

Tujuan dari studi petrografi adalah memerikan dan mengelompokkan batuan secara Optis
sehingga dapat diketahui pertologinya, hal ini akan sangat terbatas tanpa bantuan dari
Cabang ilmu geologi lain, seperti mineralogi, mineral optik, petrologi, dan petrografi.
Kepentingan Petrogafi dalam hal ini merupakan bagian sangat berarti dalam petrologi

( ilmu Tentang pembentukan batuan ). Pada pemerian petrografi, pertama-tama akan

diamati mineral penyusun batuan, Selanjutnya tekstur batuan. Tekstur batuan sangat
membantu dalam pengelompokan batuan Selain memberikan gambaran proses yang
terjadi selama pembentukan batuan.
BAB II

ISI
 LAPORAN RESMI PRAKTIKUM PETROGRAFI
ANALISIA KUALITATIF DAN KUANTITATIF

Laboratorium Mineralogi danPetrografi

Program Studi Teknik Geologi
Fakultas Teknologi Mineral
Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

No Sampel : Nama : Bhagas tri anggana

Kode Sampel : KD01 NIM : 410016125

Jenis Batuan : Batuan Beku Plutonik Perbesaran :

PPL XPL

DESKRIPSI PETROGRAFI :
Pada pertemuan ke-3 kali ini, semua praktikan dibagi menjadi 4 kode sampel batuan plutonik secara acak yaitu, KD01-
KD04.

DESKRIPSI MINERAL :

1. Plagioklas : 24,00 %, tidak berwarna atau Colourless pada pengmatan PPL, bentuk subhedral,
pemadaman miring, relief sedang, kembaran relatif kalsbad-albit
2. Orthoklas : 59,25 %, tidak berwarna tetapi berkabut, relief rendah, kembaran kalsbad

3. Kuarsa : 7,75 %, tidak berwarna atau Colorless pada pengamatan PPL, tidak memiliki belahan maupun pecahan

4. Biotit : 3,25 %, pada XPL berwarna coklat kekuningan, relief sedang

5. Hornblende : 0,50 %, berwarna coklat pada XPL, relief agak tinggi

6. Muskovit : 3,75 %, tdak berwarna sampai hijau muda, bentuk tabular, pleokroism rendah, belahan satu
arah (001), bias rangkap kuat orde 2, kembasan kadang-kadang

7. Opak : 2 %, Berwarna hitam dan sifatnya tidak tembus cahaya.

NAMA BATUAN : Quartz Syenite

PETROGENESA : Batuan yang ada di bumi ini pasti mengalami serangkaian proses terlebih dahulu sebelum
menjadi sebuah batu, demikian halnya dengan batu sienit ini. batu sienit ini terbentuk oleh mineral- mineral
seperti orthoklas K. Felsda, plagioklas, biotit, epidot, sfene, mineral opak, lempung dan masih terlihat relieks
kembar poliomtetik.
Grid pada Sayatan Tipis yang dibuat untuk acuan perhitungan
mineral
 Point Counting Data Report

A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T
1 Ms Pl Ms Ms Ms Ms Qz Qz Qz Qz Or Or Or Hbl Hbl Or Or Or Or Or
2 Ms Pl Pl Ms Ms Ms Qz Qz Qz Qz Qz Or Or Or Or Or Or Or Or Or
3 Ms Ms Pl Pl Ms Qz Qz Qz Qz Qz Qz Or Or Or Or Or Or Or Or Or
4 Ms Or Or Or Ms Ms Or Or Or Qz Qz Or Or Or Or Or Or Or Or Or
5 Or Or Or Or Or Or Or Or Or Or Or Or Or Or Or Or Or Or Qz Or
6 Or Or Or Or Or Or Or Or Or Qz Bt Bt Or Or Or Or Or Or Or Or
7 Or Or Or Or Or Or Or Or Or Bt Bt Bt Or Or Or Or Or Or Or Or
8 Pl Pl Pl Pl Pl Pl Pl Pl Pl Bt Bt Bt Bt Pl Qz Pl Or Or Or Or
9 Pl Pl Pl Pl Pl Pl Pl Pl Pl Bt Bt Bt Bt Pl Pl Or Or Or Or Or
10 Pl Pl Pl Pl Pl Pl Pl Pl Pl Or Or Or Or Pl Pl Pl Or Or Or Or
11 Pl Pl Pl Pl Pl Pl Pl Pl Pl Or Or Or Or Or Pl Pl Or Or Or Or
12 Pl Pl Op Op Or Or Pl Pl Pl Or Or Or Or Qz Or Or Or Or Or Or
13 Or Or Or Or Or Or Or Pl Pl Or Or Or Or Or Or Or Or Or Or Or
14 Or Or Or Or Or Or Pl Pl Pl Or Or Or Or Or Or Or Or Or Or Or
15 Or Or Or Or Or Pl Or Pl Pl Or Or Or Or Or Pl Pl Or Or Or Or
16 Or Or Or Or Or Or Pl Or Or Or Or Or Pl Pl Qz Pl Or Or Or Or
17 Or Qz Or Or Or Pl Pl Pl Pl Or Or Or Pl Pl Pl Pl Or Or Or Or
18 Qz Pl Or Or Or Or Or Or Or Qz Qz Qz Pl Pl Pl Or Or Or Or Op
19 Qz Qz Pl Pl Pl Op Pl Or Or Or Or Pl Pl Pl Pl Or Or Or Or Op
20 Qz Qz Pl Pl Pl Pl Or Or Or Or Or Or Pl Pl Pl Or Or Or Or Op

Keterangan :

1. Plagioklas 6. Opak

2. Orthoklas 7. Muskovit

3. Kuarsa

4. Hornblende

5. Biotit
 Tabel Penghitungan

Point Counting Worksheet

Total %
Baris
Nama Mineral
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1. Plagioklas 1 2 2 - - - - 11 11 12 11 5 2 3 5 4 8 4 8 7 96 24,00%
2. Orthoklas 8 9 9 15 19 17 17 4 5 8 9 12 18 17 15 15 11 11 8 10 237 59,25%
3. Kuarsa 4 5 6 2 1 1 - 1 - - - 1 - - - 1 1 4 2 2 31 7,75%
4. Opak - - - - - - - - - - - 2 - - - - - 1 2 1 6 2%
5. Muskovit 5 4 3 3 - - - - - - - - - - - - - - - - 15 3,75%
6. Biotit - - - - - 2 3 4 4 - - - - - - - - - - - 13 3,25%
7. Hornblende 2 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 2 0,50%
Total 400 100%

Rumus yang digunakan :

Mineral x : ℎ 100%
400

Perhitungan Persentase Mineral Dengan Metode Point Counting :

96
Plagioklas = □ 100% = 24,00 %
400

Orthoklas = 237 100% = 59,25 %

400
31
Kuarsa = □ 100% = 7,75 %
400

Hornblende = 2 □ 100% = 0,50 %

400

Biotit = 13 □ 100% = 3,25%

400

Muskovit = 15 □ 100% = 3,75%

400
6 □ 100% = 2,00%
Opak =
400
 TEKSTUR
1. Derajat Kristalisasi
Pada sayatan diatas menunjukan bahwa derajat kristalisasinya yaitu
holokristalin yang berarti sayatan tersebut tersusun oleh massa Kristal.

Batuan tersusun oleh

massadasar mineral

2. Granularitas
Granulanitas, Ukuran butir mineral cukup bisa dibedakan dengan kata lain
fanerik sedang dengan ukuran diameter mineral 1mm – 5mm, mineral
tersebut dapat diidentifikasi pada pengamatan XPL

Mineral Kuarsa

Mineral Plagioklas

Mineral Orthoklas

3. Kemas
a. Bentuk Mineral
Bentuk mineral yang dapat dilihat dari pengamatan XPL maupun PPL,
didominasi oleh bentuk Subhedral dan Anhedral
 Mineral berbentuk
Anhedral, butiran mineral
dibatasi oleh bidang Kristal Mineral berbentuk
yang tidak sempurna Subhedral, butiran
mineraldibatasi oleh
sebagian bidang Kristal
yang sempurna

b. Relasi
Pada sayatan ini terlihat relasinya Granular, yaitu mineral dalam batuan
berukuran relatif seragam tetapi bentuknya berbeda, relasi pada batuan
ini adalah Hipidiomorfik Granular yaitu sebagian mineral dalam batuan
berukuran relatif seragam dan bentuknya Subhedral.

Mineral berukuran
relatifseragam dan
bentuknya Subhedral

Tekstur Khusus : Intergrowth Granophiric

• Terdapat kuarsa berbentuk anhedral dengan letak tidak teratur.
Hal ini disebabkan mineral kuarsa yang mengkristal bersama
mineral feldspar pada batas Kristal lain.
 DIAGRAM PLOT

Berdasarkan Diagram QAPF diatas, sampel batuan ini adalah Quartz

Syenite
 LAPORAN RESMI PRAKTIKUM PETROGRAFI
ANALISIA KUALITATIF DAN KUANTITATIF

Laboratorium Mineralogi dan Petrografi

Program Studi Teknik Geologi
Fakultas Teknologi Mineral
Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

No Sampel : Nama : :Bhagas tri anggana

Kode Sampel : KP03 NIM : 410016125

Jenis Batuan : Batuan Piroklastik Perbesaran : 40x

PPL XPL

DESKRIPSI PETROGRAFI :

Pada pertemuan ke-4 kali ini, sampel batuan dapat dilihat ukuran butirnya fanerik halus dengan ukuran diameter
mineral < 1mm, dan dijumpai sedikit mineral opak serta terdapat mineral gelas dan biotit.

DESKRIPSI MINERAL :

1. Kuarsa : 86,00 %, tidak berwarna atau Colorless pada pengamatan PPL, tidak memiliki belahan maupun pecahan

2. Biotit : 8,25 %, pada XPL berwarna coklat kekuningan, relief sedang

3. Opak : 0,75 %, Berwarna hitam dan sifatnya tidak tembus cahaya.

4. Gelas : 5,00 % pada PPL berwarna putih, XPL berwarna hitam/gelap. Relief rendah dan bentuknya tabular

NAMA BATUAN : Tuff Kristal (Pettijohn, 1975)

PETROGENESA : Dilihat dari derajat kristalisasinya, sampel batuan ini membeku dengan cepat, pada proses
pembekuan, batuan ini terletuskan dengan membawa material berupa Kristal – Kristal kecil yang kemudian ikut
membeku bersama fragmen dan matriks yang ada dalam batuan ini.

21
Grid pada Sayatan Tipis yang dibuat untuk acuan perhitungan mineral

22
 Point Counting Data Report
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T

1 Qz Gl Qz Bt Bt Bt Gl Qz Qz Qz Qz Bt Gl Qz Qz Qz Qz Op Qz Gl

2 Qz Qz Qz Qz Qz Qz Qz Qz Qz Bt Gl Qz Op Qz Bt Qz Gl Qz Op Qz

3 Qz Bt Qz Qz Gl Qz Qz Qz Qz Qz Qz Qz Qz Gl Qz Qz Gl Qz Qz Qz

4 Qz Qz Qz Qz Bt Qz Qz Qz Qz Qz Qz Op Qz Qz Qz Qz Qz Qz Qz Qz

5 Qz Qz Gl Gl Qz Bt Qz Qz Qz Qz Gl Qz Qz Qz Qz Qz Qz Qz Qz Qz

6 Qz Qz Qz Qz Qz Qz Qz Qz Qz Bt Qz Qz Qz Qz Gl Qz Bt Qz Qz Qz

7 Qz Qz Qz Qz Qz Qz Gl Qz Qz Gl Qz Qz Qz Qz Qz Qz Qz Qz Qz Qz

8 Qz Qz Qz Qz Qz Qz Qz Qz Qz Qz Qz Qz Qz Qz Qz Qz Qz Qz Qz Qz

9 Qz Qz Qz Qz Qz Qz Gl Qz Qz Qz Gl Qz Qz Qz Qz Qz Qz Bt Qz Qz

10 Qz Qz Qz Qz Qz Bt Qz Bt Qz Bt Qz Qz Qz Qz Qz Qz Qz Gl Qz Qz

11 Qz Qz Qz Qz Qz Qz Qz Qz Qz Qz Qz Qz Qz Qz Qz Qz Qz Qz Qz Qz

12 Qz Qz Qz Qz Qz Qz Qz Qz Qz Gl Qz Bt Bt Qz Qz Bt Qz Qz Qz Qz

13 Qz Qz Qz Qz Qz Qz Qz Bt Qz Qz Qz Qz Qz Qz Qz Bt Qz Qz Qz Qz

14 Qz Qz Qz Qz Qz Qz Qz Qz Qz Qz Qz Qz Qz Qz Qz Qz Qz Qz Bt Bt

15 Qz Qz Qz Qz Qz Qz Qz Qz Qz Qz Qz Qz Gl Qz Qz Qz Qz Bt Bt Bt

16 Qz Qz Qz Qz Qz Qz Qz Qz Qz Qz Qz Qz Qz Qz Bt Qz Qz Qz Qz Bt

17 Qz Qz Qz Qz Qz Qz Qz Qz Qz Qz Qz Qz Qz Qz Qz Qz Qz Qz Qz Qz

18 Qz Qz Qz Qz Qz Qz Qz Qz Qz Qz Qz Qz Qz Bt Qz Qz Qz Qz Qz Qz

19 Qz Qz Qz Qz Qz Qz Qz Qz Qz Bt Qz Bt Qz Qz Qz Qz Qz Qz Bt Qz

20 Qz Qz Qz Qz Qz Qz Bt Qz Qz Qz Bt Qz Qz Qz Qz Qz Qz Qz Qz Qz

Keterangan :

1. Kuarsa

2. Gelas

23
 3. Opak

4. Biotit

Tabel Penghitungan

Point Counting Worksheet

Total %
Baris
Nama Mineral
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1. Kuarsa 11 14 16 19 16 17 18 20 17 16 20 16 18 18 16 18 20 19 17 18 344 86,00%

2. Biotit 4 2 1 1 1 2 - - 1 3 - 3 2 2 3 2 - 1 3 2 33 8,25%

3. Opak 1 2 - - - - - - - - - - - - - - - - - - 3 0,75%

4. Gelas 4 2 3 - 3 1 2 - 2 1 - 1 - - 1 - - - - - 20 5%

Total 400 100%

24
 DIAGRAM PLOT

Kristal (Kuarsa+Biotit+Mineral Opak) = 95 %

Gelas = 5%

Berdasarkan Diagram QAPF diatas, sampel batuan ini

adalah Tuff Kristal

25
 LAPORAN RESMI PRAKTIKUM PETROGRAFI
ANALISIA KUALITATIF DAN KUANTITATIF

Laboratorium Mineralogi danPetrografi

Program Studi Teknik Geologi
Fakultas Teknologi Mineral
Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

No Sampel : Nama : bhagas tri anggana

Kode Sampel : KV04 NIM : 410016125

Jenis Batuan : Batuan Beku Vulkanik Perbesaran :

PPL XPL

DESKRIPSI PETROGRAFI :
Pada pertemuan ke-3 kali ini, semua praktikan dibagi menjadi 4 kode sampel batuan vulkanik secara acak yaitu,
KV01- KV04.

DESKRIPSI MINERAL :

1. Plagioklas : 16,00 %, tidak berwarna atau Colourless pada pengmatan PPL, bentuk subhedral,
pemadaman miring, relief sedang, kembaran relatif kalsbad-albit
2. Orthoklas : 15,50 %, tidak berwarna tetapi berkabut, relief rendah, kembaran kalsbad

3. Kuarsa : 11,00 %, tidak berwarna atau Colorless pada pengamatan PPL, tidak memiliki belahan maupun
pecahan

4. Biotit : 8,75 %, pada XPL berwarna coklat kekuningan, relief sedang

5. Hornblende : 1,75 %, berwarna coklat pada XPL, relief agak tinggi

6. Piroksen : 7,25 %, Belahan 2 arah, tidak berwarna, non pleokroik/pleokroisme lemah kecuali aegirin.

7. Opak : 3,00 %, Berwarna hitam dan sifatnya tidak tembus cahaya.

8. Gelas : 37,00 % pada PPL berwarna putih, XPL berwarna hitam/gelap. Relief rendah dan bentuknya tabular
NAMA BATUAN : Rhyolite

1
PETROGENESA : Batu Riolit ini biasanya terbentuk dari magma granitik yang sebagian telah didinginkan
di bawah permukaan. Ketika magma tipe granitik ini meletus ada beberapa batuan ukuran butir yang bisa
terbentuk. Butiran kristal besar yang terbentuk di bawah permukaan disebut dengan fenokris, dan batuan

kristal kecil yang terbentuk di permukaan. Letusan magma granitik dapat menghasilkan batu riolit

2
Grid pada Sayatan Tipis yang dibuat untuk acuan perhitungan mineral

3
 Point Counting Data Report

A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T
1 Or Gl Gl Gl Gl Or Or Qz Qz Qz Pl Pl Pl Gl Or Pyx Gl Gl Qz Or
2 Qz Qz Or Qz Gl Gl Op Qz Qz Qz Qz Gl Pl Gl Gl Pyx Pyx Pyx Gl Qz
3 Gl Pl Pl Gl Gl Or Op Gl Qz Qz Pl Pyx Pyx Pyx Pl Pyx Pyx Gl Gl Qz
4 Or Or Or Gl Gl Gl Gl Or Pyx Gl Gl Pyx Pyx Pyx Pyx Gl Gl Gl Or Or
5 Gl Or Gl Qz Pl Hbl Hbl Or Gl Pyx Gl Gl Gl Op Op Pyx Pl Pl Gl Gl
6 Qz Qz Gl Hbl Gl Hbl Hbl Pl Pl Pyx Pyx Gl Hbl Hbl Gl Gl Gl Qz Pl Gl
7 Gl Gl Gl Gl Pl Pl Gl Gl Pl Pl Gl Pl Gl Gl Gl Pl Gl Qz Qz Pl
8 Qz Gl Gl Pl Pl Pl Gl Pl Gl Pyx Pyx Pyx Pyx Gl Gl Gl Gl Gl Gl Gl
9 Qz Qz Qz Qz Pl Pl Gl Gl Gl Gl Gl Gl Bt Bt Bt Or Or Gl Gl Gl
10 Or Pl Or Gl Pl Gl Op Gl Pl Gl Gl Bt Bt Bt Bt Gl Gl Pl Gl Gl
11 Qz Pl Or Gl Qz Qz Qz Gl Pl Or Gl Bt Bt Bt Op Gl Pl Gl Gl Gl
12 Qz Qz Qz Gl Qz Qz Qz Gl Pl Or Gl Bt Bt Bt Op Pyx Pyx Pl Gl Gl
13 Pl Qz Or Gl Or Or Pl Or Gl Pl Bt Bt Bt Bt Gl Gl Or Or Gl Gl
14 Op Gl Or Gl Or Or Or Qz Gl Bt Bt Bt Bt Gl Or Or Pl Pl Qz Gl
15 Gl Pl Gl Or Or Or Qz Gl Gl Bt Bt Pl Bt Gl Gl Pl Pl Pl Pl Gl
16 Gl Or Gl Or Or Gl Gl Gl Bt Bt Bt Bt Bt Or Pl Pl Qz Or Qz Gl
17 Or Gl Gl Op Gl Or Or Or Bt Bt Bt Bt Gl Or Gl Pl Gl Or Pl Gl
18 Or Gl Or Or Gl Or Or Or Qz Bt Bt Gl Gl Pl Or Gl Gl Gl Pl Gl
19 Or Or Op Op Gl Gl Gl Pyx Qz Pl Pl Gl Pl Pl Pl Pl Pl Gl Or Or
20 Gl Gl Gl Gl Gl Pl Pl Pyx Pyx Gl Gl Gl Or Or Pl Gl Pyx Pyx Pl Or

Keterangan :

1. Plagioklas 6. Opak

2. Orthoklas 7. Gelas

3. Kuarsa 8. Piroksen

4. Hornblende

5. Biotit

4
 Tabel Penghitungan

Point Counting Worksheet

Total %
Baris
Nama Mineral
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1. Plagioklas 3 1 4 - 3 3 7 4 2 4 3 2 3 2 6 2 2 2 7 4 64 16,00%
2. Orthoklas 5 1 1 6 2 - - - 2 2 2 1 6 6 3 5 6 7 4 3 62 15,50%
3. Kuarsa 4 8 3 - 1 3 2 1 4 - 4 6 1 2 1 2 - 1 1 - 44 11,00%
4. Opak - 1 1 - 2 - - - - 1 1 1 - 1 - - 1 - 2 - 11 3%
5. Piroksen 1 3 5 5 2 2 - 4 - - - 2 - - - - - - 1 4 29 7,25%
6. Biotit - - - - - - - - 3 4 3 3 4 4 3 5 4 2 - - 35 8,75%
7. Hornblende - - - - 2 5 - - - - - - - - - - - - - - 7 1,75%
8. Gelas 7 6 6 9 8 7 11 11 9 9 7 5 6 5 7 6 7 8 5 9 148 37%
Total 400 100%

Rumus yang digunakan :

Mineral x : ℎ 100%

400

Perhitungan Persentase Mineral Dengan Metode Point Counting :

Plagioklas = 64 Biotit = 35
400 400

Orthoklas = 62 Piroksen = 29
400 400

Kuarsa = 44 Opak = 11
400 400

Hornblende =7
400
5
100% = 16,00 %
100% = 8,75%
100% = 15,50 %
100% = 7,25%

100% = 11,00 %
100% = 3,00%
100% = 1,75 %

Gelas =148 100% = 37,00%

400

6
 TEKSTUR
1. Derajat Kristalisasi
Pada sayatan diatas menunjukan bahwa derajat kristalisasinya yaitu
hipokristalin yang berarti sayatan tersebut tersusun oleh massa Kristal dan
massa gelas.

Mineral
Gelas

2. Granularitas

Granulanitas, Ukuran butir mineral cukup bisa dibedakan dengan kata

lain fanerik sedang dengan ukuran diameter mineral 1mm – 5mm,
mineral tersebut dapat diidentifikasi pada pengamatan XPL

Mineral Kuarsa

3. Kemas Mineral Plagioklas

MineralMineral
a. Bentuk Orthoklas

Bentuk mineral yang dapat dilihat dari pengamatan XPL maupun PPL,
didominasi oleh bentuk Euhedral dan Subhedral

7
 Mineral berbentuk
Euhedral mempunyai Mineral berbentuk
bidang Kristal yang Subhedral, butiran
sempurna mineral dibatasi oleh
sebagian bidang Kristal
yang sempurna

b. Relasi
Pada sayatan ini terlihat relasinya Inequigranular, dapat dilihat dari
pengamatan PPL maupun XPL mineral dalam batuan berukuran tidak
seragam/tidak sama besar. Sampel batuan ini memiliki relasi
Porfiroafanitik.

Kristal yang berukuran

besar tertanam dalam
massa dasar Kristal yang
berukuran relatif lebih
kecil.

Tekstur Khusus : Intersertal

● Kenampakan adanya gelas vulkanik yang mengisi ruang – ruang

diantara tubuh Kristal mineral plagioklas

● Mineral plagioklas terbentuk terlebih dahulu lalu ketika magma

muncul ke permukaan terjadi pendinginan yang cepat, yang
menyebabkan lava cenderung membentuk gelas vulkanik.

8
 DIAGRAM PLOT

Berdasarkan Diagram QAPF diatas, sampel batuan ini adalah Rhyolite

9
 LAPORAN RESMI PRAKTIKUM PETROGRAFI
ANALISIA KUALITATIF DAN KUANTITATIF

Laboratorium Mineralogi dan Petrografi

Program Studi Teknik Geologi
Fakultas Teknologi Mineral
Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

No Sampel :KMN03 Nama : Bagas tri anggana

Kode Sampel : KMN03 NIM : 410016125
Jenis Batuan : Perbesaran :

PPL XPL
DESKRIPSI PETROGRAFI : Pada pertemuan ke-4 kali ini, praktikan mencoba mendeskripsi secara mikroskopis
sampel batuan yang telah diberikan oleh asisten berdasarkan KP03. Pada sayatan tersebut terlihat mineral.

DESKRIPSI MINERAL :

1. plagioklas:0,205 %, tidak berwarna atau Colourless pada pengmatan PPL, bentuk subhedral, pemadaman
miring, relief sedang, kembaran relatif kalsbat-albit
2. orthoklas : 0,135%, pada XPL berwarnana coklat kekuningan
3. kuarsa:0,1775 % berwarna putih
4. hornblende : 0,4825berwarna coklat pada XPL, relief agak tinggi

NAMA : ANDESITE

PETR PETROGENESA : Batuan ini berasal dari magma yang mengalami pembekuan di permukaan bumi dengan
komposisi basa.

10
 Grid Pada Sayatan Tipis yang dibuat untuk acuan perhitungan mineral

A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

11
 Point Counting Data Report XPL

A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T
1 Hr Hr Hr Hr Hr Hr Qr Hr Qr Pl Qr Hr Hr Qr Hr Hr Hr Hr Or Hr
2 Hr Pl Qr Qr Hr Pl Qr Pl Hr Hr Pl Hr Qr Hr Qr Hr Hr Hr Or Or
3 Hr Pl Pl Hr Hr Hr Hr Hr Qr Qr Pl Pl Hr Qr Qr Hr Pl Or Or Or
4 Hr Hr Hr Hr Hr Hr Hr Hr Hr Qr Qr Hr Hr Hr Hr Hr Hr Hr Pl Or
5 Qr Hr Pl Or Hr Hr Hr Pl Hr Qr Qr Hr Qr Hr Hr Hr Hr Hr Hr Qr
6 Qr Hr Hr Or Hr Pl Hr Qr Qr Qr Pl Hr Hr Qr Hr Hr Hr Hr Hr Qr
7 Or Qr Pl Hr Or Hr Qr Qr Qr Pl Hr Hr Hr Hr Hr Hr Hr Hr Pl Pl
8 Or Qr Or Pl Pl Or Or Pl Or Hr Hr Hr Hr Pl Hr Hr Hr Hr Hr Or
9 Qr Hr Or Pl Or Or Or Pl Or Qr Pl Or Hr Hr Hr Hr Pl Qr Or Qr
10 Qr Hr Or Hr Pl Pl Hr Pl Pl Qr Hr Hr Qr Hr Hr Hr Pl Qr Hr Qr
11 Hr Qr Or Qr Or Or Qr Hr Qr Hr Hr Hr Pl Hr Hr Hr Pl Pl Qr Or
12 Hr Hr Qr Or Pl Pl Or Hr Qr Pl Hr Hr Hr Hr Hr Hr Hr Pl Pl Hr
13 Hr Hr Hr Pl Pl Pl Pl Pl Pl Hr Hr Pl Hr Or Pl Hr Hr Qr Qr Qr
14 Hr Hr Hr Or Or Or Pl Or Or Qr Hr Qr Pl Or Pl Pl Hr Qr Hr Hr
15 Pl Hr Hr Hr Pl Pl Or Or Hr Qr Hr Pl Or Or Pl Pl Hr Pl Qr Pl
16 Qr Qr Qr Qr Hr Or Or Or Or Hr Pl Hr Hr Pl Or Pl Hr Hr Pl Pl
17 Pl Hr Qr Qr Qr Pl Pl Qr Pl Qr Hr Hr Hr Hr Hr Pl Pl Pl Hr Hr
18 Hr Hr Hr Qr Qr Qr Hr Qr Qr Hr Hr Hr Hr Pl Or Pl Pl Pl Pl Hr
19 Qr Hr Hr Hr Hr Hr Hr Qr Qr Hr Hr Hr Hr Hr Or Or Pl Pl Or Pl
20 Hr Hr Hr Qr Hr Or Qr Or Hr Hr Hr Hr Qr Qr Or Hr Pl Hr Hr Pl

Keterangan :
1. : Plagioklas

2. : Orthoklas

3. : Hornblen

4. : Kuarsa

12
 Point Counting Data Report

Rumus yang digunakan :

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑀𝑖𝑛𝑒𝑟𝑎𝑙
Mineral x : 𝑥 100%
400

Perhitungan Persentase Mineral Dengan Metode Point Counting :

Plagiklas = 289 𝑥 100% = 0,205%

400

Kuarsa = 81
𝑥 100% = 0,1775%
400

hornblen = 17 𝑥 100% = 0,482%

400
x 100% = 0,135 %
orthoklas = 13
400

13
 TABEL

Berdasarkan tabel diatas, sampel batuan ini adalah Alkali Feldspar

Trachyte

14
SAYATAN SEBAGAI SYARAT UNTUK MENGIKUTI PRAKTIKUM

OLEH
BAGAS TRI ANGGANA
410016125

15
 PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA
2021

16
17
18
19
20
 LAPORAN RESMI PRATIKUM PETROGRAFI

ACARA IDENTIFIKASI MINERAL DAN BATUAN

Nama : Bagas tri anggana Kelas : Kamis

NIM : 410016125 Tanggal : 8 April 2021

Kode Sampel : KM03 Perbesaran Okuler : 4x

Jenis Batuan : Batuan Beku Perbesaran Obyektif : 10x

PPL XPL

1. Plagioclase
NaAlSi3O8 – CaAl2Si2O8 2. Orthopyroxene (Mg,
Fe)2Si2O6
3. Quartz (SiO2
) 4. Opaque

5. Quartz Vein

21
Deskripsi Mikroskopik :

Pada pengamatan sample dengan perbesaran objektif 10x dan perbesaranokuler 4x

sehingga total perbesaran adalah 40x . Sayatan ini memiliki warna coklat
kehitaman. Pada sayatan tersebut diidentifikasi derajat kristalisasi hipokristalin, dengan

Granularitas afanitik, bentuk kristalnya euhedral-subhdral, dengan relasi inequigranular

porfiritik, juga terdapat adanya tekstur khusus yaitu pilotaksitik dengan mineral penyusun yang

hadir sebagai fenokris berupa mineral orthopyroxene, opaque, plagioclase, kuarsa, dan massa

dasar berupa gelas. Sayatan ini terdapat pula quartz vein atau disebut urat kuarsa .

Deskripsi Mineral :

1. Plagioclase NaAlSi 3O8 – CaAl2Si 2O8

Pada analisa PPL (Colorless atau tak berwarna, bentuk euhedral, prismatik, relief sedang-tinggi).
Pada XPL (Birefriengence pad 0.007-0.020, orde 1, kembaran dapat berupa albit atau calsbad-albit).

2. Orthopyroxene (Mg, F e) 2Si 2O6

Pada PPL (Colorless, bentuk prismatic, belahan tidak sempurna, relief rendah, pecahan tidak ada,
pleokroisme rendah, belahan 2 arah). Pada XPL (Birefriengence lemah, 0.009, orde 1, pemadaman parallel,
kembaran jarang, orientasi length slow).

3. Quartz (SiO2 )
Memiliki ciri tak berwarna atau colorless, relief rendah. Bentuk tak beraturan, dalam batuan umumnya anhedral.
Ciri utama lainnya adalah tidak memiliki belahan dan gelapan bergelombang. Warna interferensiabu-abu pada orde
1.

4. Opaque

Mineral yang tidak dapat ditembus oleh cahaya, oleh karena itu kenampakan optiknya
berwarna hitam dan memiliki bentuk yang tak beraturan , menyerupai persegi atau relatif
prismatik memanjang. Sering dijumpai pada batuan beku.

22
23
 Point Counting :

Keterangan :

Plagioclase (PLG ) Opaque (OPQ)

Orthopyroxene (OPX)

Quartz (QTZ) Massa Dasar(MD)

24
Tabel Komposisi Mineral :

25
 LAPORAN RESMI PRAKTIKUM PETROGRAFI
ANALISIA KUALITATIF DAN KUANTITATIF

Laboratorium Mineralogi dan Petrografi

Program Studi Teknik Geologi
Fakultas Teknologi Mineral
Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

No Sampel : KS02 Nama : Bagas tri anggana

Kode Sampel : KS02 NIM : 410016125
Jenis Batuan : batuan karbonat Perbesaran : 40x

PPL XPL
DESKRIPSI PETROGRAFI : pada pengamatan petrografi merupakan jenis karbonat ini, dengan menggunakan
perbesaran total 40x dengan skala 500mn didapati adanya penyusun berupa skeletal grain merupakan foraminifera
yang banyak.

26
 DESKRIPSI MINERAL :
Pada pengamatan sampel batuan dengan perbesaran 40x didapati beberapa mineral penyusun batuan antara lain :

Pada pengamatan ppl coklat muda dengan bentuk bulat terlihat fosil tersebut dominan saling menimpa satu sama
lain.

Pada pengamatan xpl coklat keabuan yang menampak garis bulat tidak terlalu jelas fosil. Yang ada.

Pada pengamatan xpl +gips warnanya pink di bagian pinggir bulatan menampakan jelas batas fosil yang ada.

27
 PERHITUNGAN KUANTITATIF DENGAN METODE POIN COUNTING

Poin counting data record sheet ( Rock and Agregate)

PETROGENESA: pada pengamatan yang di lakukan sampel sayatan yang ada menunjukan komposisi yang
ada berupa fosil foraminifera yang nampak membentuk membulat, sampel tersebut diketahui terbentuk oleh
koloni organisme, dan memiliki relief topografi diatas pengendapan sedimen yang ada di sekelilingnya

28
 BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari hasil analisa optic pada saat praktikum petrografi, kita dapat mengklasifikasikan,
memerikan dan mengelompokan batuan serta mineral-mineralnya.
Batuan Beku memiliki beberapa jenis yaitu :

1. Batuan Beku Asam

2. Batuan Beku Intermediet
3. Batuan Beku Basa
4. Batuan Beku Ultrabasa

Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk sesuai dengan pemadatan dari bahan
endapan lepas atau penguapan kimia dari suatu larutan pada atau dekat permukaan bumi,
suatu batuan aorganik yang terdiri dari sisa – sisa tetumbuhan dan hewan yang sudah mati.
Material pembentukan batuan sedimen terjadi karena ketidakstabilan secara kimia maupun
secara fisika dari pembentukan batuan beku maupun batuan metamorf terhadap kondisi
atmosfer. Keseimbangan yang baru ini akan membentuk material baru ataupun material
rombakan sebagai material pembentuk batuan sedimen.

SARAN

Semoga kedepannya praktikum petrografi akan lebih baik lagi.

29