Anda di halaman 1dari 15

Jurnal Analisa Akuntansi dan Perpajakan, Volume 2, Nomer 2, September 2018 Hlm 15-29

PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN BUDAYA


ORGANISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL BANK

Niko Silitonga
Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Perbanas Institute-Indonesia
Jl. Perbanas, Setiabudi – Kuningan, Jakarta Selatan
(niko@perbanas.id)

Abstrak
Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) pengaruh penerapan sistem akuntansi manajemen terhadap
kinerja manajerial; (2) pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja manajerial bank. Periode penelitian
Februari sampai dengan Juli tahun 2016. Responden penelitian ini adalah pimpinan cabang bank
kategori BUKU 4 di Jakarta. Analisis menggunakan regresi cross section dan uji validitas serta uji
reliabilitas. Hasil penelitian menunjukan bahwa model yang digunakan dalam penelitian ini layak untuk
menjelaskan kinerja manajerial, dimana penerapan sistem akuntansi manajemen terhadap kinerja
manajerial berpengaruh positif walaupun tidak terlalu signifikan dan budaya organisasi berpengaruh
negatif terhadap kinerja manajerial.

Kata kunci : Sistem Akuntansi Manajemen, Budaya Organisasi, Kinerja Manajerial

Abstract
The purpose of this research is to know (1) the effect of applying management accounting system to
managerial performance; (2) the influence of organizational culture on bank managerial performance.
The research period is February to July 2016. The respondent of this research is the head of bank
branch of BUKU 4 category in Jakarta. The analysis used cross section regression and validity test and
reliability test. The results showed that the model used in this study is feasible to explain managerial
performance, where the application of management accounting system to managerial performance has
positive effect although not very significant and organizational culture have a negative effect on
managerial performance.

Keywords: Management Accounting System, Organizational Culture, Managerial Performance

PENDAHULUAN advantage) yang lazimnya selama ini


Suatu kinerja manajerial menjadi digunakan sebagai bagian dari strategi
perhatian utama dalam menjaga eksistensi negara-negara di dunia dalam menghadapi
suatu perusahaan melalui sistem persaingan, namum juga dapat diwujudkan
pengendalian manajemen yang baik dengan memproduksi barang dan jasa yang
disamping inovasi untuk menciptakan berkualitas. Artinya harus dapat
produk barang dan atau jasa yang lebih dipenuhinya tingkat kesesuaian
berkualitas. Implikasi adanya kesepakatan (comformance) antara yang hal-hal yang
perdagangan bebas dunia dan kerjasama ditetapkan oleh institusi atau perusahaan
kawasan, kelompok-kelompok dengan permintaan yang diharapkan oleh
perdagangan baik itu barang dan atau jasa pelanggan. Howard Thomas et.al.
dituntut untuk dapat siap bertarung di (1999:15).
dalam persaingan tersebut. Hal ini Kondisi ini hampir berdampak
dilakukan untuk dapat menciptakan terhadap seluruh sektor usaha, tidak
keunggulan kompetitif (competitive terkecuali juga yang terjadi pada bidang
advantage) dari sumber daya yang atau sektor usaha perbankan di Indonesia,
dimilikinya, bukan hanya mengandalkan dimana persaingan yang kompleks antar
keunggulan komparatif (comparative bank lokal ditambah lagi saat ini dengan

Niko Silitonga, Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi....... Page 15


Jurnal Analisa Akuntansi dan Perpajakan, Volume 2, Nomer 2, September 2018 Hlm 15-29

terbukanya peluang kepemilikan bank oleh dan 1 Bank Swasta yaitu Bank Rakyat
pihak asing disamping bank asing sendiri Indonesia, Bank Mandir, Bank Negara
yang saat ini sudah menjalankan operasi Indonesia dan Bank Central Asia.
bisnisnya di Indonesia, sehingga menuntut Sementara berdasarkan hasil kajian
kemampuan para pemimpin usaha untuk Biro Riset InfoBank tahun 2015, 65 bank
menciptakan produk dan atau barang dan berpredikat Sangat Bagus, 25 bank
jasa yang berkualitas dengan harga yang berpredikat Bagus, 9 bank berpredikat
bersaing serta sistem pengendalian Cukup Bagus dan 2 bank berpredikat Tidak
terhadap operasional usaha berikut Bagus. Sementara itu, ada 17 bank yang
manajemen organisasi yang efisien dan tidak di-rating karena sebagian besar tidak
efektif. bersedia mengemukakan profil manajemen
Dalam melakukan perbaikan risikonya. Empat bank di BUKU 4 dimana
terhadap suatu produk barang dan atau jasa, semuanya beraset di atas Rp400 triliun
peran manajemen sangatlah menentukan berhasil mendapatkan predikat Sangat
dalam proses itu. Manajemen dituntut Bagus, dengan skor secara berurutan yaitu
mampu menentukan strategi yang tepat (1) Bank Rakyat Indonesia(95,81); (2)
agar dapat mencapai daya saing yang telah Bank Central Asia (95,11); (3) Bank
direncanakan. Kinerja manajerial yang baik Mandiri (94,54); (4) Bank Negara
dipercaya dapat mempengaruhi tingkat Indonesia (91,35).
perolehan laba perusahaan sebagai salah Perbedaan karakteristik yang ada
satu cerminan dari nilai perusahaan. selain modal inti, jaringan pemasaran dan
Saat ini di Indonesia kategori struktur kepemilikan, terdapat beberapa hal
perbankan di Indonesia membagi kategori yang memungkinkan memiliki dampak
bank berdasarkan kategori Bank Umum signifikan terhadap kinerja manajerial
Kelompok Usaha (BUKU) 1-4, sesuai perbankan, antara lain budaya organisasi,
ketentuan Peraturan Bank Indonesia No. dan penerapan sistem akuntansi manajemen
14/26/PBOI/2012, yang dilihat berdasarkan dalam perusahaan.
Modal Inti Bank sebagai berikut: Dalam melakukan perbaikan
terhadap suatu produk barang dan atau jasa
Kategori Bank Jumlah Modal Inti Bank serta mempertajhankan kinerjanya,
BUKU 1 100 Miliar s/d <1 Triliun manajemen dituntut mampu menentukan
strategi yang tepat agar dapat mencapai
BUKU 2 1 Triliun s/d <5 Triliun
daya saing yang telah direncanakan.
BUKU 3 5 Triliun s/d <30 Triliun Kinerja manajerial yang baik dipercaya
BUKU 4 >30 triliun dapat mempengaruhi tingkat perolehan laba
perusahaan.
Perusahaan perlu memperhatikan
Kategori yang dibuat bertdasarkan
budaya organisasi yang dapat
BUKU ini berpengaruh terhadap perijinan
mempengaruhi kinerja dan perilaku setiap
serta luasan kegiatan usaha yang dapat
pihak dalam organisasi. Budaya organisasi
dilakukan dalam rupiah dan valuta asing
merupakan seperangkat asumsi atau sistem
dan besaran penyertaan modal yang boleh
keyakinan, nilai-nilai dan norma yang
dilakukan pada lembaga keuangan didalam
dikembangkan dalam organisasi yang
dan diluar negeri dengan cakupan wilayah
dijadikan pedoman tingkah laku bagi
berdasarkan kategori tersebut.
anggota-anggotanya untuk mengatasi
Memperhatikan kategorisasi
masalah adaptasi eksternal dan integrasi
perbankan yang dikeluarkan oleh Bank
internal. (Mangkunegara, 2005: 113).
Indonesia, saat ini berdasarkan data yang
Tujuan dari budaya organisasi ini yaitu agar
dikeluarkan oleh Bank Indonesia pada
seluruh individu dalam perusahaan
akhir tahun 2015 hanya 4 bank yang masuk
mematuhi dan berpedoman pada sistem
dalam BUKU 4 yaitu 3 Bank Pemerintah
Niko Silitonga, Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi....... Page 16
Jurnal Analisa Akuntansi dan Perpajakan, Volume 2, Nomer 2, September 2018 Hlm 15-29

nilai keyakinan serta norma yang berlaku manajerial dalam penelitian ini akan dilihat
dalam perusahaan. Sehingga dengan berdasarkan 8 fungsi manajemen menurut
memperkuat budaya yang sesuai dengan Mahoney yaitu perencanaan, Investigasi,
perusahaan, diharapkan kinerja manajerial pengkoordinasian, evaluasi, pengawasan,
perusahaan pun ikut meningkat. pengaturan staff, , negosiasi dan
Bersamaan dengan itu pula sistem perwakilan.
akuntansi manajemen biasa digunakan Dengan latar belakang keadaan
sebagai mekanisme untuk memotivasi dan kondisi pengukuran kinerja managerial
mempengaruhi sikap atau perilaku yang dideskripsikan diatas, hal tersebut
karyawan dalam berbagai cara yang akan yang menjadi daya tarik untuk penelitian ini
memaksimalkan kesejahteraan pada terlebih khusus secara spesifik dilakukan
keduanya yaitu organisasi dan karyawan. pada industri perbankan yang banyak
Chenhall (1994:16-35) memberikan bukti membutuhkan perhatian serius dalam setiap
yang menyatakan bahwa pengukuran kegiatan operasional yang
kinerja memberikan umpan balik dalam dilaksanakannya, yaitu tentang bagaimana
bentuk pengendalian strategis. pengaruh penerapan sistem akuntansi
Salah satu permasalahan utama 4 manajemen dan budaya organisasi terhadap
bank dalam kategori BUKU 4 adalah kinerja manajerial Bank.
bagaimana dapat menjaga kualitas layanan
terhadap nasabah serta pengendalian TINJAUAN TEORI DAN
operasional perusahaan agar tetap terjaga PENGEMBANGAN HIPOTESIS
kinerja perusahaan secara konsisten. Karen Teori yang menjadi dasar penelitian
kekonsistenan menjalankan hal ini secara ini adalah Expectancy Theory dimana
terus menerus dapat menjadi pola atau konsep sistem pengukuran kinerja dan
kebiasaan yang kemudian akan menjadi sistem penghargaan dalam suatu organisasi
budaya organisasi dari perusahaan tersebut. dapat dijelaskan dengan menggunakan teori
Dalam penelitian sebelumnya, budaya motivasi. Kondisi saat ini, salah satu dari
organisasi dikatakan memiliki pengaruh penjelasan yang paling diterima secara luas
terhadap kinerja manajerial. Hal ini mengenai motivasi yang berhubungan
dibuktikan oleh penelitian Parwati (2009) dengan kinerja individu dalam suatu
dan Chuttipattana (2010). Selain itu adapun organisasi adalah teori harapan (ekspektasi)
penelitian yang dilakukan oleh Dauhan dari Victor Vroom. Tidak semua pihak
(2013) menyatakan bahwa TQM dan sepakat dengan teori ini namun demikian
budaya organisasi memiliki pengaruh yang ditengah pandangan yang berbeda tersebut
positif dan signifikan terhadap kinerja serta mengkritiknya, tidak sedikit pula
manajerial. Namun, Budaya organisasi bukti riset mendukung teori ini. ( Robbins,
dalam penelitian ini akan dilihat 2001:171)
berdasarkan delapan belas karakteristik Argumentasi dari teori pengharapan
budaya organisasi menurut Robbins, Judge ini adalah bahwa kekuatan dari suatu
(2014). kecenderungan untuk bertindak dengan
Metode terpenting sebagai indikator suatu cara tertentu bergantung pada
pengukuran kinerja harus disesuaikan juga kekuatan dari suatu pengharapan dimana
dengan pendekatan eksternal bukan hanya tindakan itu akan diikuti oleh suatu
dengan pendekatan internal, demikian pula keluaran tertentu dan pada daya tarik dari
pengukuran kinerja bukan hanya dari keluaran tersebut bagi individu tersebut.
pendekatan keuangan tetapi juga dengan Dalam istilah yang lebih praktis, teori
pendekatan non keuangan, untuk itu pengharapan dari Victor Vroom dalam
Pengukuran atau penilaian kinerja Robbins (2001:171) mengatakan bahwa
perusahaan sebagai alat informasi strategik seorang karyawan dimotivasi untuk
didesain sesuai keperluan.Kinerja menjalankan tingkat upaya yang tinggi bila

Niko Silitonga, Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi....... Page 17


Jurnal Analisa Akuntansi dan Perpajakan, Volume 2, Nomer 2, September 2018 Hlm 15-29

ia menyakini bahwa upaya itu akan tanggungjawabnya dengan hasil seperti


menghantar ke suatu penilaian kinerja yang yang diharapkan.
baik. Oleh karena itu teori pengharapan dari Malina dan Selto (2004)
Victor Vroom dalam Robbins (2001:171) mengungkapkan bahwa salah satu sarana
memfokuskan pada tiga hubungan, seperti atau wadah yang dapat memfasilitasi
yang dijelaskan dalam Gambar 2.1 berikut komunikasi antara pemberi dan penerima
ini: manfaat pekerjaan atau layanan adalah
3
Balance Scorecard.
1 2
Individu Individual
Organizational
Person Semantara Vitale (1994) Menyatakan
al Performan al
Effort ce Rewards Goals dalam lingkungan yang bersifat kompetitif,
perusahaan membutuhkan sistem
pengukuran yang tidak hanya berfokus
Gambar 2.1: Expectancy Theory Victor Vroom pada data keuangan saja. Ukuran keuangan
Sumber : Robbins (2001) seperti ROI, ROE, dan ukuran kinerja
tradisional lainnya dirasakan kurang
Teori lain yang digunakan dalam mampu menangkap kompleksitas dan nilai-
penelitian ini adalah menggunakan agency nilai yang melekat pada perusahaan yang
theory dari Jensen and Meckling (1976). berorientasi pada proses. Untuk itu
Hubungan keagenan timbul manakala satu dibutuhkan sistem pengukuran yang
pihak pemberi kerja (principal) menyewa menggabungkan data keuangan dan data
pihak lain (agen) guna melaksanakan non-keuangan.Untuk menjadi lebih
pekerjaan sesuai dengan yang diharapkan berguna, sistem pengukuran tersebut tidak
prinsipal. Karenanya prinsipal perlu hanya berfokus pada apa yang dicapai,
mendelegasi sebagian wewenang tetapi juga berfokus pada tindakan untuk
pengambilan keputusan yang dimilikinya mencapai tujuan.
pada agen (manajemen).
Sistem Akuntansi Manajemen
Perencanaan sistem akuntansi
Kinerja Manajerial manajemen (management accounting
Metode terpenting sebagai indikator system) merupakan bagian dari sistem
pengukuran kinerja harus disesuaikan juga pengendalian organisasi yang perlu
dengan pendekatan eksternal bukan hanya mendapatkan perhatian khusus, sehingga
dengan pendekatan internal, demikian pula bisa memberikan kontribusi positif di
pengukuran kinerja bukan hanya dari dalam mendukung keberhasilan sistem
pendekatan keuangan tetapi juga dengan pengendalian organisasi. Salah satu fungsi
pendekatan non keuangan, untuk itu sistem akuntansi manajemen adalah
Pengukuran atau penilaian kinerja menyediakan sumber informasi penting
perusahaan sebagai alat informasi strategik untuk membantu manajer mengendalikan
didesain sesuai keperluan.Kinerja aktivitasnya serta mengurangi
manajerial dalam penelitian ini akan dilihat ketidakpastian lingkungan dalam usaha
berdasarkan 8 fungsi manajemen menurut mencapai tujuan organisasi (Atkinson et.al,
Mahoney (1965) yaitu perencanaan, 1997). Sistem akuntansi manajemen
Investigasi, pengkoordinasian, evaluasi, merupakan suatu mekanisme kontrol
pengawasan, pengaturan staff, negosiasi organisasi serta merupakan alat yang
dan perwakilan. efektif di dalam menyediakan informasi
Rivai dan Basri (2005:15) yang bermanfaat untuk memprediksi
mengemukakan bahwa kinerja merupakan konsekuensi yang mungkin terjadi dari
kesediaan seseorang atau kelompok orang berbagai aktivitas yang bisa dilakukan.
untuk melakukan sesuatu kegiatan dan Dua komponen penting sistem
menyempurnakannya sesuai dengan akuntansi manajemen yang digunakan

Niko Silitonga, Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi....... Page 18


Jurnal Analisa Akuntansi dan Perpajakan, Volume 2, Nomer 2, September 2018 Hlm 15-29

dalam penelitian ini terdiri dari; sistem pengaruh sistem pengukuran kinerja dan
pengukuran kinerja dan system sistem penghargaan terhadap keefekvifan
penghargaan. Pengukuran kinerja adalah penerapan teknik Total Quality
penentuan secara periodik efektivitas Management menunjukkan bahwa antara
operasional suatu organisasi, bagan variabel sistem pengukuran kinerja dan
organisasi, dan karyawannya berdasarkan sistem penghargaan mempunyai pengaruh
sasaran, standar, dan kriteria yang telah yang positif dan signifikan terhadap kinerja
ditetapkan sebelumnya. Hasil penelitian manajerial.
Banker et.al (1993) menunjukkan bahwa
informasi keuangan periodik yang menjadi Budaya Organisasi
fokus utama akuntansi manajemen saat ini Konsep budaya organisasi sendiri
digunakan oleh para manajer untuk telah di jabarkan definisinya oleh pemikir
berbagai tujuan perencanaan dan antara lain pengertian menurut Fahmi
pengendalian. Kemudian penghargaan (2011:47), budaya organisasi adalah suatu
sering kali disebut dengan istilah kebiasaan yang telah berlangsung lama dan
kompensasi, yang dapat didefinisikan dipakai serta diterapkan dalam kehidupan
sebagai setiap bentuk kompensasi yang aktivitas kerja sebagai salah satu pendorong
diberikan kepada karyawan sebagai imbal untuk meningkatkan kualitas kerja para
jasa atas kontribusi yang mereka berikan karyawan dan manajer perusahaan. Atas
kepada organisasi. Kompensasi terdiri dari dasar pengertian tersebut dapat pula
semua bentuk return baik financial maupun dijelaskan bahwa budaya organisasi
non financial yang diterima karyawan merupakan nilai-nilai yang diciptakan oleh
karena jasa yang disumbangkan ke suatu organisasi kemudian dianut bersama
perusahaan. Sistem Akuntansi Manajemen oleh semua pihak yang ada dalam
dapat menghasilkan perusahaan unggul organisasi.
dalam bersaing dan meningkatkan kinerja Sementara itu dalam hal Budaya
perusahaan (Tyndall, 1998:23), Spicer organisasi yang merupakan asumsi dasar
(1992:31). Sistem Akuntansi Manajemen yang diciptakan, ditemukan, atau
komtemporer berpengaruh terhadap dikembangkan dan dianut bersama sebagai
pengukuran kinerja non-finansial. Chenhall pembelajaran untuk mengatasi masalah-
dan Morris (1994:22), Cooper dan Regine masalah adaptasi dengan lingkungan
(1998:75) eksternal dan integrasi internal (Poerwanto,
Hasil penelitian Ittner dan Lacker 2008)
(1995:1-34), menunjukkan semakin besar Secara spesifik, budaya memiliki empat
penggunaan sistem akuntansi manajemen peran (Poerwanto, 2008) yaitu sebagai
termasuk pengukuran kinerja non keuangan berikut :
dan pemberian insentif berdasarkan kinerja, 1. Budaya memberikan rasa
kemungkinan mempunyai hubungan memiliki identitas dan kebanggaan
(asosiasi) dengan kinerja yang semakin bagi karyawan, yaitu menciptakan
tinggi pada perusahaan-perusahaan dengan perbedaan yang jelas antara
praktik TQM yang kurang ekstensif. Selain organisasinya dengan yang lain,
itu penelitian Chuttipattana (2010) 2. Budaya mempermudah
menemukan bahwa aspek humanistik, terbentuknya komitmen dan
preskriptif, dan budaya kepemimpinan pemikiran yang lebih luas daripada
memoderasi secara signifikan hubungan kepentingan pribadi seseorang,
antara kesungguhan dan beberapa aspek 3. Memperkuat standar perilaku
kolaborasi kompetensi manajerial dan visi, organisasi dalam membangun
Menjadi perhatian utama dari para manajer. pelayanan superior pada
Kurnianingsih dan Indriantoro pelanggan,
(2000) dalam penelitiannya tentang 4. Budaya menciptakan pola adaptasi.

Niko Silitonga, Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi....... Page 19


Jurnal Analisa Akuntansi dan Perpajakan, Volume 2, Nomer 2, September 2018 Hlm 15-29

Temuan Corte´s, (2007) H1 : Penerapan sistem akuntansi


menunjukkan bahwa faktor-faktor manajemen berpengaruh positif terhadap
manajerial tertentu (pelatihan, ICT dan kinerja manajerial bank.
lingkungan manajemen) serta kinerja dapat
ditingkatkan ketika hotel mengembangkan
TQM ke tingkat yang lebih besar. Dapat Pengaruh Budaya Organisasi terhadap
dilihat bahwa hubungan positif yang kinerja manajerial bank.
signifikan antara TQM dan faktor-faktor Sementara itu dalam hal Budaya
manajerial yang ada di hotel dianalisis. organisasi yang merupakan asumsi dasar
Oleh karena itu, temuan ini mendukung yang diciptakan, ditemukan, atau
literatur TQM dan memperluas efek dikembangkan dan dianut bersama sebagai
positifnya ke sektor tertentu seperti industri pembelajaran untuk mengatasi masalah-
hotel. Sementara Parwati (2009) masalah adaptasi dengan lingkungan
mengungkapkan Pengaruh budaya eksternal dan integrasi internal (Poerwanto,
organisasi, ketidakpastian lingkungan dan 2008). Selain itu temuan Corte´s, (2007)
Job Relevant Information berpengaruh menunjukkan bahwa faktor-faktor
positif terhadap kinerja manajerial manajerial tertentu (pelatihan, ICT dan
lingkungan manajemen) serta kinerja dapat
Pengembangan Hipotesis ditingkatkan ketika hotel mengembangkan
Pengembangan hipotesis didasarkan TQM ke tingkat yang lebih besar. Serta
pada teori-teori yang telah dijelaskan dengan memperhatikan hasil penelitian
sebelumnya serta memperhatikan hasil- Parwati (2009) yang menunjukan bahwa
hasil penelitian terdahulu yang relevan budaya organisasi, ketidakpastian
serta melihat rerangka konseptual yang ada lingkungan dan job relevant information
maka dapat ditentukan beberapa hipotesis berpengaruh positif terhadap kinerja
sebagai berikut: manajerial pada pemerintahan kota
Surakarta, maka berdasarkan Bukti-bukti
Pengaruh Penerapan sistem empiris tersebut, hipotesis yang diajukan
akuntansi manajemen terhadap kinerja
peneliti adalah :
manajerial bank. Sistem Akuntansi
Manajemen dapat menghasilkan H2 : Budaya Organisasi berpengaruh
perusahaan unggul dalam bersaing dan positif terhadap kinerja manajerial bank.
meningkatkan kinerja perusahaan.Tyndall
(1998:23), Spicer (1992:31). Sistem METODE PENELITIAN
Akuntansi Manajemen komtemporer
berpengaruh terhadap pengukuran kinerja Rancangan Penelitian
non-finansial. Chenhall dan Morris Jenis penelitian ini adalah penelitian
(1994:22), Cooper dan Regine (1998:75). kuantitatif dengan level eksplanatif yaitu
Hasil penelitian Ittner dan Lacker (1995:1- menjelaskan hubungan sebab akibat dari
34), menunjukkan semakin besar sejumlah variabel yang diteliti. Metode
penggunaan sistem akuntansi manajemen pengumpulan data yang digunakan adalah
termasuk pengukuran kinerja non keuangan metode sensus dengan kuesioner baik
dan pemberian insentif berdasarkan kinerja, secara langsung mendatangi responden,
kemungkinan mempunyai hubungan melalui utusan, membentuk tim kerja dan
(asosiasi) dengan kinerja yang semakin melalui internet (email). Penggunaan
tinggi pada perusahaan-perusahaan dengan metode survey pada penelitian ini karena
praktik TQM yang kurang ekstensif. sangat cocok dengan penelitian yang
Berdasarkan bukti empiris ini maka mempertanyakan masalah tentang
hipotesis penelitian dirumuskan sebagai perilaku/kepercayaan/opini, karakteristik,
berikut: pengharapan, pengklasifikasian diri, dan
pengetahuan (Neuman, 2003). Responden
Niko Silitonga, Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi....... Page 20
Jurnal Analisa Akuntansi dan Perpajakan, Volume 2, Nomer 2, September 2018 Hlm 15-29

penelitiannya adalah pimpinan cabang bank untuk mendapatkan jawaban dengan skala
kategori BUKU 4 yang berada di DKI 1 sampai dengan 5. Kriteria yang
Jakarta sebagai unit analisis dengan alasan digunakan, yaitu: (data terlampir)
penjelasan: (1) merupakan pelaksana Setelah menentukan skala pengukuran
keputusan manajemen puncak yang mampu untuk setiap variabel, selanjutnya
berinteraksi dengan karyawan dan diperlukan adanya kategori yang
manajemen puncak; dan (2) biasanya menjelaskan suatu variabel penelitian
terlibat langsung dengan kebijakan yang apakah termasuk dalam kategori baik,
dilaksanakan oleh manajemen puncak. cukup baik, kurang baik atau tidak baik.
Sementara Instrumen yang digunakan berikut ini langkah yang harus dilakukan
adalah kuesioner. untuk mengetahui kondisi setiap variabel
berdasarkan kategori penilaian variabel
Pemilihan Sampel sistem akuntansi manajemen, Budaya
Populasi penelitian ini adalah Organisasi dan Kinerja Manajerial -
pimpinan bank umum untuk periode januari Rentang Kategori, (Narimawati, 2010),
– Juni 2015 dan yang menjadi responden (Data Terlampir).
adalah pimpinan cabang bank umum. 1. Menghitung skor aktual dengan cara
Teknik penarikan sampel dilakukan dengan menambahkan seluruh jawaban
menggunakan metode pemilihan sampel responden sesuai dengan skor yang
bertujuan (purposive sampling) dengan telah ditentukan
kriteria yangn ditetapkan yaitu; merupakan 2. Menghitung skor ideal dengan cara
bank umum kategori BUKU 4, domisili mengalikan bobot tertinggi dengan
kantor di wilayah DKI Jakarta, Merupakan jumlah responden.
kantor cabang utama dan terkonfirmasi 3. Dilakukan perbandingan antara skor
bersedia untuk di survey melalui kuosioner aktual dengan skor ideal dikalikan
yang disampaikan. Berdasarkan kriteria 100%.
tersebut, jumlah sampel yang memenuhi 4. Setelah diperoleh % skor maka hasil
syarat sebanyak 125 pimpinan kantor persentase tersebut dikontribusikan
cabang bank dari 163 kantor cabang utama dalam tabel berikut :
bank yang sesuai dengan kriteria (data
terlampir). Pengembangan Instrumen Penelitian
Jika dalam penelitian ini, peneliti Beberapa variabel yang digunakan
tidak mengetahui jumlah populasi yang dalam peneltian ini adalah sistem akuntansi
akan diteliti, maka jumlah sampel yang manajemen dan budaya organisasi sebagai
akan diambil didasarkan pada jumlah variabel independent serta kinerja
minimum yang disyaratkan oleh alat manajerial sebagai variabel dependennya
analisis data yang digunakan. Berdasarkan sumber-sumber yang
ada, secara rinci operasionalisasi variabel
Variabel dan Pengukuran penelitian dijabarkan secara sistematis
Teknik pengumpulan data primer dengan urutan Variabel, Dimensi, Nomor,
dilakukan dengan menggunakan metode Indikator dan Skala (Data Terlampir)
survey, yaitu metode pengumpulan data
primer yang menggunakan pertanyaan Pengujian Instrumen Penelitian
tertulis dan menyebarkan langsung, via Dalam melakukan pengujian
email dan atau komunikasi telepon kepada intrumen penelitian alat uji yang akan
responden. Kuesioner dirancang dalam digunakan adalah alat uji validitas dan
pertanyaan tertutup dengan kriteria reliabilitas dengan memakai program SPSS
jawaban menggunakan skala likert. 20. Tujuan dilakukan pengujian ini untuk
Pertanyaan-pertanyaan yang mengetahui validitas dan reliabilitas data
digunakan dalam penelitian ini, dirancang yang akan digunakan sebagai alat ukur.

Niko Silitonga, Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi....... Page 21


Jurnal Analisa Akuntansi dan Perpajakan, Volume 2, Nomer 2, September 2018 Hlm 15-29

dependennya berdasarkan tabulasi dari


Uji Validitas hasil survey melalui kuosioner yang
Alat uji ini digunakan untuk disebarkan, dimana hasil yang diperoleh
mengetahui absah atau tidaknya kuesioner akan dipergunakan untuk menarik
yang digunakan. Kuesioner dikatakan kesimpulan berdasarkan hipotesis yang
absah (valid) apabila pertanyaaan atau diajukan dengan memperhatikan besaran
pernyataan pada kuesioner mampu nilai probabilitas (< 5%) dan nilai
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur koefisientnya.
oleh peneliti (Ghozali; 2011). Melalui alat
uji ini akan dapat diketahui korelasi Uji Hipotesis
jawaban yang diberikan oleh responden Hipotesis diartikan sebagai
pada setiap pertanyaan atau pernyataan pernyataan mengenai keadaan populasi
disetiap variabel. Untuk mengetahui valid (parameter) yang masih harus diuji
atau tidaknya suatu kuesioner dilakukan kebenarannya berdasarkan data yang
dengan membandingkan nilai r hitung diperoleh dari sampel penelitian (Ferdinand
dengan nilai r tabel. Jika r hitung yang ; 2014). Pengujian hipotesis adalah salah
diperoleh lebih besar dari r tabel, maka satu cara untuk menguji apakah statistik
kuesioner yang digunakan dapat dinyatakan sampel diperoleh berasal dari suatu
valid. Sebaliknya, jika r hitung lebih kecil populasi yang mempunyai parameter
dari r tabel maka kuesioner dinyatakan tertentu, menghasilkan hipotesis yang gagal
tidak valid (Corrected Item Total ditolak atau ditolak.
Correlation), atau dapat juga dilihat dimana
dalam hal ini r hitung dilihat dari nilai
Pearson Correlation sementara tingkat HASIL DAN PEMBAHASAN
signifikansinya dilihat dari nilai sig (2- Hasil Penelitian
tailed). Dalam bab ini akan dibahas hasil
penelitian mengenai pengaruh penerapan
Sistem Akuntansi Manajemen dan budaya
Uji Reliabilitas
organisasi terhadap kinerja manajerial bank
Berbeda halnya dengan uji validitas,
yang diukur dengan delapan fungsi
uji reliabilitas digunakan untuk menguji
manajemen yang diungkapkan oleh
konsistensi kuesioner dalam mengukur
Mahoney et al (1965) dan banyak
suatu konstrak (Sekaran, 2000). Untuk
digunakan dalam penelitian-penelitian
mendeteksi reliabilitas suatu indikator
terdahulu. Adapun tabulasi kuosioner yang
dapat diketahui dari nilai Cronbach’s alpha
diterima kembali dan digunakan dalam
(α) yang dihasilkan. Jika nilai nilai
penelitian adalah kuosioner yang
Cronbach’s alpha (α) yang dihasilkan lebih
disampaikan kepada para pimpinan cabang
besar dari (>) 0,70, maka kuesioner dapat
utama bank BRI, bankMandiri, bank BNI
dinyatakan reliabel dan sebaliknya jika
dan Bank Central Asia (Bank Kategori
lebih kecil dari (<) dari 0,70 maka
BUKU 4) yang ada di DKI Jakarta dengan
kuesioner dinyatakan tidak reliabel
perincian sebagai mana terlihat dalam tabel
(Ghozali, 2011).
4.1 berikut:
Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan Tabel 4.1
dalam penelitian ini, sesuai dengan tujuan Tabulasi Penyebaran Kuesioner
dan hipotesis yang telah dikemukakan Kuesioner disebarkan / 125 125
adalah dengan menggunakan program dikirimkan
Eviews 8 untuk menguji model struktural Kuesioner tidak (17) 13,6%
yang bertujuan untuk memprediksi kembali
hubungan antar variabel independen dan

Niko Silitonga, Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi....... Page 22


Jurnal Analisa Akuntansi dan Perpajakan, Volume 2, Nomer 2, September 2018 Hlm 15-29

Kuesioner cacat / (12) 9,6% pengembalian produk penjualan dengan


rusak (dijawab tidak skor 93,33% dan pada dimensi sistem
lengkap) penghargaan melalui indikator kompensasi
Kuesioner digunakan 96 76,8% tetap dengan skor 90,83%.keterlibatan
dalam pembahasan anggaran mempunyai
Sumber : (hasil pengolahan data) skor tertinggi.
Berdasarkan tabel tersebut diperoleh
96 responden yang mengembalikan Budaya Organisasi
kuesioner, atau capaian kuosioner yang Berdasarkan Rekapitulasi Rata-rata
dikembalikan sebesar 76,8%. skor jawaban responden yang merupakan
Pengembalian kuosioner ini dianggap baik Tanggapan atas kuosioner untuk variable
karena melebihi 50% dari keseluruhan budaya organisasi (data terlampir), hasilnya
koosioner yang disebarkan. Setelah itu dapat diketahui bahwa budaya organisasi
kemudian dilakukan pengujian terhadap yang terdapat pada manajer tingkat
data yang telah dikumpulkan melalui menengah dan bawah mempunyai budaya
analisis instrumen penelitian. Analisis ini organisasi yang baik hingga sangat baik,
dimaksudkan untuk menguji apakah khususnya pada dimensi system
instrumen yang digunakan memenuhi penghargaan terhadap prestasi kerja dengan
syarat-syarat alat ukur yang baik atau tidak. skor yang sangat baik 91,67% dan nilai-
Instrumen dikatakan baik apabila instrumen nilai yang dominan dalam kehidupan
penelitian tersebut memenuhi sifat valid organisasi yang juga mempunyai skor
dan reliabel. Adapun pengujian tersebut sangat baik 90,83%.
diuraikan sebagai berikut:
Kinerja Manajerial
Statistik Deskriptif Berdasarkan Rekapitulasi Rata-rata
Untuk membantu ketika melakukan skor jawaban responden yang merupakan
interpretasi variabel yang diteliti, maka Tanggapan atas kuosioner untuk variable
dibuatlah kategori terhadap tanggapan kinerja manajerial (data terlampir),
responden berdasarkan rata-rata skor hasilnya dapat diketahui bahwa kinerja
tanggapan yang dinilai mengacu sesuai manajerial yang terdapat pada manajer
dengan rentang kategori yang sudah tingkat menengah dan bawah mempunyai
ditentukan sebelumnya. kinerja manajerial yang baik hingga sangat
baik, khususnya pada dimensi negosiasi
Sistem Akuntansi Manajemen mempunyai skor sangat baik 91,67% dan
Dua dimensi digunakan dalam perwakilan yang mempunyai skor sangat
mengukur variabel Sistem Akuntansi baik juga yaitu 88,54%.
Manajemen dimana masing-masing
mempunyai 2 indikator dan
dioperasionalisasikan menjadi 2 pertanyaan Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
pada setiap kelompok dimensinya. Dapat Pengujian validitas dan reliabilitas
dilihat dalam rekapitulasi rata-rata skor pada penelitian ini didukung dengan
jawaban responden (Data Terlampir). Dari metode Corrected Item – Total Correlation
hasil di atas diketahui bahwa penerapan dan Cronbach’s Alpha menggunakan
system akuntansi manajemen yang terdapat program SPSS 20. Tabel rekapitulasi hasil
pada manajer tingkat menengah dan bawah uji validitas dan reliabilitas secara rata-rata
mempunyai penerapan yang baik. keseluruhan dari variabel pada instrumen
Khususnya pada dimensi sistem penelitian dimana nilai r tabel n=96; 5%
pengukuran kinerja dengan indicator adalah 0,202 disajikan sebagai berikut:
adanya upaya-upaya menurunkan (Data terlampir)

Niko Silitonga, Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi....... Page 23


Jurnal Analisa Akuntansi dan Perpajakan, Volume 2, Nomer 2, September 2018 Hlm 15-29

sehingga harus dilakukan pengujian


Sistem Akuntansi Manajemen validitas tahap 3 dengan mengeluarkan
Berdasarkan pengujian tahap 1 (Data unsur indikator yang tidak valid tersebut.
terlampir) untuk Variabel Sistem Akuntansi Setelah melakukan pengujian tahap 3
Manajemen, ditemukan satu indikator yaitu untuk Variabel Budaya Organisasi
SAM_SP2 tidak valid sehingga dilakukan diperoleh kembali peningkatan nilai
pengujian validitas tahap 2 dengan cronbach alpha 0,908 > 0,7 setelah
mengeluarkan unsur indikator yang tidak mengeluarkan indikator yang tidak valid
valid (SAM_SP2). pada pengujian tahap 3, artinya indikator
Berdasarkan pengujian tahap 2 (Data sudah layak untuk dilanjutkan dalam
terlampir) untuk Variabel Sistem Akuntansi pengujian hipotesis, tetapi kembali
Manajemen setelah mengeluarkan unsur ditemukan satu indikator yaitu BO_TTK
indikator yang tidak valid pada tahap 2, tidak valid sehingga harus dilakukan
ditemukan dua indikator lagi yaitu pengujian validitas tahap 4 dengan
SAM_SP3 dan SAM_SP4 tidak valid mengeluarkan unsur indikator yang tidak
sehingga dilakukan pengujian validitas valid tersebut.
tahap 3 dengan mengeluarkan unsur Setelah melakukan pengujian tahap 4
indikator yang tidak valid (SAM_SP3 dan untuk Variabel Budaya Organisasi setelah
SAM_SP4) . mengeluarkan unsur indikator yang tidak
Berdasarkan pengujian tahap 3 (Data valid pada tahap 3, yaitu BO_TTK
terlampir) untuk Variabel Sistem Akuntansi diperoleh semua sisa indikator valid dan
Manajemen setelah mengeluarkan unsur reliabel, sehingga dengan demikian data
indikator yang tidak valid pada tahap 2, dapat dipergunakan untuk pengujian
yaitu SAM_SP3 dan SAM_SP4 diperoleh hipotesis.
semua indikator valid dan reliabel,
sehingga dengan demikian data dapat Kinerja Manajerial
dipergunakan untuk pengujian hipotesis. Berdasarkan pengujian terhadap
indikator tahap 1 untuk Variabel Kinerja
Budaya Organisasi Manajerial diperoleh nilai cronbach alpha
Berdasarkan pengujian tahap 1 (Data 0,865 > 0,7 serta seluruh indikatornya
terlampir) untuk Variabel Budaya valid, artinya indikator sudah layak untuk
Organisasi diperoleh nilai cronbach alpha dilanjutkan dalam pengujian hipotesis.
0,532 < 0,7 artinya indikator belum layak
untuk dilanjutkan dalam pengujian
hipotesis, dimana ditemukan sepuluh Pengujian Hipotesis
indikator yaitu BO_PIT, BO_NBO, BO Untuk menguji hipotesis yang
_NKO, BO _FM, BO_IO, BO_IIO, BO diajukan sebelumnya, maka dilakukan
_IK, BO _DM, BO _SPP, BO_POK tidak pemrosesan data yang sudah lolos dari uji
valid sehingga dilakukan pengujian validitas dan realibilitas sebelumnya
validitas tahap 2 dengan mengeluarkan dengan hasil perhitungan sebagaimana
unsur indikator yang tidak valid tersebut. terlihat sebagai berikut:
Berdasarkan pengujian tahap 2 (Data
terlampir) untuk Variabel Budaya
Organisasi diperoleh peningkatan nilai
cronbach alpha 0,813 > 0,7 setelah
mengeluarkan indikator yang tidak valid
pada pengujian tahap 1, artinya indikator
sudah layak untuk dilanjutkan dalam
pengujian hipotesis, tetapi ditemukan satu
indikator yaitu BO_PYB tidak valid

Niko Silitonga, Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi....... Page 24


Jurnal Analisa Akuntansi dan Perpajakan, Volume 2, Nomer 2, September 2018 Hlm 15-29

Test Equation:
Dependent Variable: KM

Method: Least Squares Dependent Variable: ARESID

Date: 07/18/16 Time: 21:07 Method: Least Squares

Sample: 1 96 Date: 07/18/16 Time: 21:12

Included observations: 96 Sample: 1 96

Included observations: 96
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.


C 3.327196 0.703966 4.726360 0.0000

SAM 0.176459 0.122940 1.435328 0.1545 -


C -0.091844 0.420339 0.218499 0.8275
BO -0.014343 0.093138 -0.153993 0.8779
SAM 0.127420 0.073408 1.735793 0.0859
3.99349
R-squared 0.023263 Mean dependent var 0 BO 0.011359 0.055613 0.204248 0.8386
0.61968
Adjusted R-squared 0.002258 S.D. dependent var 0
1.90926 R-squared 0.031446 Mean dependent var 0.484289
S.E. of regression 0.618980 Akaike info criterion 4
1.98939 Adjusted R-squared 0.010617 S.D. dependent var 0.371571
Sum squared resid 35.63166 Schwarz criterion 9
1.94165 S.E. of regression 0.369593 Akaike info criterion 0.877924
Log likelihood -88.64465 Hannan-Quinn criter. 6
1.08283 Sum squared resid 12.70373 Schwarz criterion 0.958060
F-statistic 1.107497 Durbin-Watson stat 6
Log likelihood -39.14037 Hannan-Quinn criter. 0.910317
Prob(F-statistic) 0.334702
F-statistic 1.509695 Durbin-Watson stat 1.754666

Prob(F-statistic) 0.226343

Berdasarkan perhitungan tersebut diperoleh


persamaan model regresi yaitu: Y=
3,327+0,176 SAM – 0,014 BO Dengan hasil perhituingan tersebut
Dimana dari persamaan model dengan mengacu pada tingkat signifikansi
regresi ini terlihat bahwa, sistem akuntansi 10% dapat disimpulkan hipotesis 1 (H1)
manajemen berpengaruh positif terhadap dapat diterima atau (Ho) ditolak, artinya
kinerja manajerial sementara budaya penerapan sistem akuntansi manajemen
organisasi mempunyai berpengaruh negatif berpengaruh positif terhadap kinerja
terhadap kinerja manajerial. manajerial meskipun pengaruhnya tidak
terlalu signifikan karena berdasarkan hasil
Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi perhitungan tersebut tampaknya kinerja
Manajemen terhadap Kinerja manajerial lebih banyak dipengaruhi oleh
Manajerial faktor-faktor diluar variabel yang diuji.
Pada pengembangan hipotesis yang
diajukan pada pembahasan sebelumnya, Pengaruh Budaya Organisasi terhadap
dinyatakan: Kinerja Manajerial
Pada pengembangan hipotesis yang
H1:Penerapan sistem akuntansi manajemen diajukan pada pembahasan sebelumnya,
berpengaruh positif terhadap kinerja dinyatakan:
manajerial bank. H2 : Budaya Organisasi berpengaruh
positif terhadap kinerja manajerial bank.
Berdasarkan hasil perhitungan uji atas Berdasarkan hasil perhitungan uji
persamaan (test equation) yang ditampilkan atas persamaan (test equation) dengan
sebagai berikut: mengacu pada tingkat signifikansi 10% dan
memperhatikan hasil perhitungan
koefosien regresi, maka dapat disimpulkan
Hipotesis 2 (H2) ditolak atau Ho tidak

Niko Silitonga, Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi....... Page 25


Jurnal Analisa Akuntansi dan Perpajakan, Volume 2, Nomer 2, September 2018 Hlm 15-29

dapat ditolak, artinya budaya organisasi bagaimana memberikan fleksibiloitas bagi


berpengaruh negatif terhadap kinerja nasabah guna meningkatkan income bagi
manajerial, walaupun pengaruhnya juga bank itu sendiri, sehingga ada kontradiksi
tidak terlalu signifikan. antara budaya yang diterjemahkan dalam
bentuik aturan dengan improvisasi
Pembahasan kepuasan pelanggan atau nasabahnya.
Pengaruh Sistem Akuntansi Manajemen
KESIMPULAN
terhadap Kinerja Manajerial
Pernyataan bahwa penerpan sistem Dari hasil pengujian dan pembahasan
akuntansi manajemen mempunyai yang dilakukan, maka dapat disimpulkan
pengaruh terhadap kinerja manajerial beberapa hal yang berhubungan dengan
ternyata terdukung dengan hasil pengujian penelitian ini, yaitu:
dari hipotesis 1. Dimana penerpan sistem Penerapan sistem akuntansi
akuntansi manajemen terhadap kinerja pemerintahan berpengaruh secara positif
manajerial berpengaruh positif walaupun terhadap kinerja manajerial. Semakin baik
tidak terlalu signifikan, artinya dengan penerapan pengukuran kinerja dan dan
kondisi demikian bila penerapan sistem sistem penghargaan sebagai bagian dari
akuntansi manajemen dilakukan baik maka sistem akuntansi manajemen maka akan
kinerja manajerial akan terdukung atau memberikan peluang kinerja manajerial
meningkat pula disamping mungkin masih akan terdorong semakin baik.
ada faktor lain yang lebih mempengaruhi Budaya Organisasi tidak selalu
kinerja manajerial. Hasil ini juga didukung berpengaruh positif terhadap kinerja
oleh baiknya tanggapan responden terhadap manajerial, hal ini terbukti secara empiris
indikator-indikator partisipasi anggaran, berdasarkan analisis dan pembahasan
khususnya indikator keterlibatan dalam dalam penelitian ini yang ternyata budaya
pembahasan anggaran. organisasi berpengaruh negatif terhadap
kinerja manajerial, hal ini bisa terjadi
karena budaya organisasi secara kolektif
Pengaruh Budaya Organisasi terhadap
yang sebenarnya sangat baik bisa berbeda
Kinerja Manajerial
cara implementasinya dengan personel
Hasil pengujian hipotesis 2 ternyata
yang menjalankannya meskipun tujuan
berbanding terbalik atau dengan kata lain
awalnya sama.
tidak mendukung pernyataan bahwa
Pengaruh dari penerapan sistem
budaya organisasi mempunyai pengaruh
akuntansi manajemen dan budaya
positif terhadap kinerja manajerial.
organisasi tidak terlalu signifikan terhadap
Ternyata berdasarkan hasil pengujian
kinerja manajerial, hal ini dapat terjadi
terlihat bahwa budaya organisasi
karena kemungkinan yang logis adalah
berpengaruh negatif, yang artinya budaya
masih ada faktor-faktor lain yang
organisasi yang ada tidak selalu membawa
mempengaruhi kinerja manjerial secara
dampak yang baik bagimkinerja manajerial
masif dan dominan.
walaupun pengaruhnya tidak terlalu
signifikan, hal ini bisa terjadi mungkin
karena di bank memiliki budaya yang agak Keterbatasan
unik yang berkaitan dengan masalah Sementara itu Idealnya dalam proses
kepercayaan dan integritas, misalnya penyebaran dan pengumpulan kuosioner
seperti kekakuan atau sangat ketatnya harus bisa kita pastikan bahwa pengisian
tentang masalah sistem alur prosedur dan sudah efektif dilakukan oleh target
dokumentasi di bank yang mungkin tidak responden yang sebenarnya, hal ini
selalu sejalan dengan apa yang menjadi dimaksudkan untuk menghindari bias atas
pemikiran pimpinan bank yang berpikir pengisian kuosioner dari tujuan awal,

Niko Silitonga, Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi....... Page 26


Jurnal Analisa Akuntansi dan Perpajakan, Volume 2, Nomer 2, September 2018 Hlm 15-29

namun karena terbatasnya waktu serta REFERENSI


kesempatan untuk bertemu langsung Ariefianto, M D., 2013, “Ekonometrika :
dengan responden hal tersebut untuk Esensi dan Aplikaasi dengan
sementara belum dilakukan secara menggunakan Eviews”. Penerbit
keseluruhan. Erlangga, Jakarta.
Saran Bank Indonesia. Peraturan Bank Indonesia
Dengan mengacu pada hasil pengujian Nomor 14/26/PBI/2012
dan pembahasannya, kemudian melihat tentangkegiatan usaha dan
dari kesimpulan yang diambil serta jaringan kantor berdasarkan
keterbatasan penelitian yang ada, beberapa modal inti bank. Lembaran
saran yang disampaikan : Negara Republik Indonesia
Bagi kepentingan Bank; Bank harus Tahun 2012 Nomor 124,
senantiasa memperhatikan sistem akuntansi Tambahan Lembaran Negara
manajemen yang dijalankan di institusinya Republik Indonesia Nomor
masing, karena hal ini terkait tidak semata-
5384.
mata hanya dari pelaksanaan operasional
yang efisien dan efektif tapi juga --------------------. Peraturan Bank
bagaimana membangun suatu sistem Indonesia Nomor
pengukuran kinerja dan sistem 10/15/PBI/2008 tentang
penghargaan yang bijaksana akan Kewajiban Penyediaan Modal
memberikan dampak yang baik terhadap Minimum Bank Umum.
kinerja manajerial, khususnya untuk Lembaran Negara Republik
kesinambungan (going concern) Indonesia Tahun 2008 Nomor
perusahaan dalam industri bisnis jasa 135, Tambahan Lembaran
keuangan yang dijalankannya. Budaya Negara Republik Indonesia
organisasi yang baik belum tentu menjamin Nomor 4895.
kinerja majerial yang baik atau meningkat --------------------. Peraturan Bank
juga, diperlukan upaya yang efektif untuk Indonesia Nomor 13/1/PBI/2011
memaknai setiap budaya organisasi yang tentang Penilaian Tingkat
ada sebagai bagian dari prinsip bersama, Kesehatan Bank Umum.
setiap stakeholders yang berhungan Lembaran Negara Republik
dengan perusahaan juga harus diberikan Indonesia Tahun 2011 Nomor 1.
pemahaman yang sama, hal ini penting Tambahan Lembaran Negara
karena menjadi pegangan dan acuan untuk Republik Indonesia Nomor
keberlangsungan perusahaan secara utuh. 5184.
Bagi pengembangan ilmu
pengetahuan; Melakukan pengujian Banker, R; Potter, G; Schroeder, R. 1993.
interaksi indikator yang terdapat pada suatu “Eporting Manufacturing
variabel dengan indikator variabel lainnya. Performance Measures to
Hal ini perlu dilakukan untuk mengetahui Workers: An Empirical Study”.
keterkaitan antar indikator dan tingkat Journal of Management
pengaruh suatu indikator terhadap indikator Accounting Research: pp33-35.
pada variabel lainnya. Diupayakan dicari Chenhall, R H; Morris, D., 1994. “The
faktor lain atau variabel lain yang Impact of Structure.
kemungkinan lebih dominan dapat Environment and
memberikan pengaruh terhadap kinerja Interdependence on the
managerial dengan modifikasi indikator Perceived Usefulness of
yang lebih efektif, misalnya model Management Accounting
kepemimpinan dan faktor lingkungan.

Niko Silitonga, Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi....... Page 27


Jurnal Analisa Akuntansi dan Perpajakan, Volume 2, Nomer 2, September 2018 Hlm 15-29

System”. The Accounting IBM SPSS 20”. Badan Penerbit


Review. pp 16-35. Universitas Diponegoro,
Semarang.
Chuttipattana, N; Faridahwati M S. 2010.
“Organizational Culture as a Gibson, J L; Ivancevich, J M; Donnelly, J
moderator of the personality- H; Konopaske, R., 2012,
managerial competency “Organizations :Behavior,
relationship A study of primary Structure, Processes”,
care managers in Fourteenth Edition, Richrad D.
SouthernThailand”. College of Irwin.
business Universiti Utara Gujarati, D M., 2004. “Basic
Malaysia. Kedah. Malaysia. Econometrics”. Fourth Edition,
Cooper, R; Slagmuller, R.,1998. “Strategic McGraw-Hill.
Cost Management Integrating Hall M; Smith D; Langfiled S K., 2005.
Activity-Based Costing and “Accountant’s Commitment to
Economic Value Added”. Their Profession: Multiple
Management Accounting Dimensions of Professional
Journal, January Commitment and Opportunities
Corte´s, E C; Moliner, J P; Tarı, J J; for Future Research”.
Azorı´n, J F M. 2007. “TQM, Behavioral Research in
managerial factors and Accounting, Vol. 17.
performance in the Spanish hotel Hansen, D R; Mowen, M M., 2003,
industry”. Departement of “Management Accounting”,
Business and Management sixth edition, South-Western,
University of Alicante. Alicante. America.
Spain.
Ittner, C; Larcker, D F., 1995. “Total
Dauhan, J., 2013. “Total Quality Quality Management and The
Management, Budaya
Choice of Information and
Organisasi pengaruhnya Reward Systems”. Journal for
terhadap Kinerja Manajerial PT Accounting Research
PLN Area Suluttenggo
(Supplement), pp 1-34.
Manado”. FE Universitas Sam
Ratulangi. Manado. Ittner, C D; Larcker, D F. “Innovations in
Performance Measurement:
Ferdinand, A., 2014. “Metode Penelitian Trends and Research
Manajemen”. Edisi 5. Badan Implications”
Penerbit Universitas http:\\www.ssrn.com,
Diponegoro.
Jensen, M; Meckling, W H., 1976. “The
Fahmi, I., 2011. “Manajemen Kinerja”. Theory of the Firm: Managerial
Alfabeta, Bandung. Behavior, Agency Cost, and
Fitriyah, H; Ningsih, L C., 2013. Ownership Sructure”, Journal of
“Karakteristik Total Quality financial Economic 3, No. 4. pg.
Management (TQM) dalam 305-360.
mempengaruhi Kinerja Kurnianingsih, R; Indriantoro, N., 2000.
Manajerial”. FE Universitas “Pengaruh Sistem Pengukuran
Muhammadiyah Sidoarjo. Kinerja dan Sistem
Sidoarjo. Penghargaan terhadap
Ghozali, I., 2011. “Aplikasi Analisis Keefektivan Penerapan TQM.
Multivariate Dengan Program Study Empiris Pada Perusahaan
Niko Silitonga, Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi....... Page 28
Jurnal Analisa Akuntansi dan Perpajakan, Volume 2, Nomer 2, September 2018 Hlm 15-29

Manufaktur di Indonesia”. Sekaran, U., 2013. “Research Methods For


Simposiun Nasional Akuntansi Business: A Skill Building
VI. Surabaya. Pp. 227-248. Approach”. Six Edition, Wiley.
Mahoney, T A; Jerdee, T H; Carroll, S J. Sekaran, U. 2000. “Research Method for
1965. “The jobs of management”. Bussiness, a Skill Building
Industrial Relations 4. Approach”. Third Edition, John
Wiley and Sons Inc.
Malina, M A; Selto, F H., 2005, ”Choice
and Change of Measures In Spicer, B H., 1992. “The Resurgence of
Performance Measurement Cost and Management
Models”, 2nd Annual Accounting: A Review of Some
Acquisition Research Recent Developments in
Symposium of the Naval Practice, Theories and Case
Postgraduate School, Monterey : Research Methods”,
Management Accounting
Mangkunegara, A P., 2005. “Perilaku dan
Research. Pp 1-37.
Budaya Organisasi”. PT. Refika
Aditama. Bandung. Tyndall, G R., 1988. “Obstaining Better
Information to Control Freight
Narimawati, U., 2010. “Penulisan Karya
Costs: Some Guidelines”. Cost
Ilmiah”. Penerbit Ganesis,
Management Journal. Pp 37-60.
Bekasi.
Vitale, M; Mavrinac, S C; Hauser, M.,
Neuman, W L., 2003. “Social Research
1994: “New process/financial
Methods”. Allyn and Bacon.
scorecard: A strategic
Boston.
performance measurement
Parwati, A., 2009. “Pengaruh budaya system”, Planning Review; pg.
organisasi, ketidakpastian 12-18
lingkungan dan Job Relevant
Information terhadap kinerja
manajerial”. Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Poerwanto. 2008. “Budaya Perusahaan”.
Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Rivai, V; Basri, M., 2005. “Performance
Appraisal”. Jakarta
Robbins, S P; Judge, T A. 2014.
“Organizational behavior”, 16th
edition, Prentice-Hall
International Inc.
Robbins, S P; Judge, T A.2013.
“Organizational Behavior”.
Fifteenth Edition, Prentice-Hall
International Inc.
Robbins, S P., 2001. “Organizational
Behavior”. 9th Edition, Prentice-
Hall International Inc..

Niko Silitonga, Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi....... Page 29

Anda mungkin juga menyukai