1393 3902 1 SM
1393 3902 1 SM
Niko Silitonga
Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Perbanas Institute-Indonesia
Jl. Perbanas, Setiabudi – Kuningan, Jakarta Selatan
(niko@perbanas.id)
Abstrak
Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) pengaruh penerapan sistem akuntansi manajemen terhadap
kinerja manajerial; (2) pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja manajerial bank. Periode penelitian
Februari sampai dengan Juli tahun 2016. Responden penelitian ini adalah pimpinan cabang bank
kategori BUKU 4 di Jakarta. Analisis menggunakan regresi cross section dan uji validitas serta uji
reliabilitas. Hasil penelitian menunjukan bahwa model yang digunakan dalam penelitian ini layak untuk
menjelaskan kinerja manajerial, dimana penerapan sistem akuntansi manajemen terhadap kinerja
manajerial berpengaruh positif walaupun tidak terlalu signifikan dan budaya organisasi berpengaruh
negatif terhadap kinerja manajerial.
Abstract
The purpose of this research is to know (1) the effect of applying management accounting system to
managerial performance; (2) the influence of organizational culture on bank managerial performance.
The research period is February to July 2016. The respondent of this research is the head of bank
branch of BUKU 4 category in Jakarta. The analysis used cross section regression and validity test and
reliability test. The results showed that the model used in this study is feasible to explain managerial
performance, where the application of management accounting system to managerial performance has
positive effect although not very significant and organizational culture have a negative effect on
managerial performance.
terbukanya peluang kepemilikan bank oleh dan 1 Bank Swasta yaitu Bank Rakyat
pihak asing disamping bank asing sendiri Indonesia, Bank Mandir, Bank Negara
yang saat ini sudah menjalankan operasi Indonesia dan Bank Central Asia.
bisnisnya di Indonesia, sehingga menuntut Sementara berdasarkan hasil kajian
kemampuan para pemimpin usaha untuk Biro Riset InfoBank tahun 2015, 65 bank
menciptakan produk dan atau barang dan berpredikat Sangat Bagus, 25 bank
jasa yang berkualitas dengan harga yang berpredikat Bagus, 9 bank berpredikat
bersaing serta sistem pengendalian Cukup Bagus dan 2 bank berpredikat Tidak
terhadap operasional usaha berikut Bagus. Sementara itu, ada 17 bank yang
manajemen organisasi yang efisien dan tidak di-rating karena sebagian besar tidak
efektif. bersedia mengemukakan profil manajemen
Dalam melakukan perbaikan risikonya. Empat bank di BUKU 4 dimana
terhadap suatu produk barang dan atau jasa, semuanya beraset di atas Rp400 triliun
peran manajemen sangatlah menentukan berhasil mendapatkan predikat Sangat
dalam proses itu. Manajemen dituntut Bagus, dengan skor secara berurutan yaitu
mampu menentukan strategi yang tepat (1) Bank Rakyat Indonesia(95,81); (2)
agar dapat mencapai daya saing yang telah Bank Central Asia (95,11); (3) Bank
direncanakan. Kinerja manajerial yang baik Mandiri (94,54); (4) Bank Negara
dipercaya dapat mempengaruhi tingkat Indonesia (91,35).
perolehan laba perusahaan sebagai salah Perbedaan karakteristik yang ada
satu cerminan dari nilai perusahaan. selain modal inti, jaringan pemasaran dan
Saat ini di Indonesia kategori struktur kepemilikan, terdapat beberapa hal
perbankan di Indonesia membagi kategori yang memungkinkan memiliki dampak
bank berdasarkan kategori Bank Umum signifikan terhadap kinerja manajerial
Kelompok Usaha (BUKU) 1-4, sesuai perbankan, antara lain budaya organisasi,
ketentuan Peraturan Bank Indonesia No. dan penerapan sistem akuntansi manajemen
14/26/PBOI/2012, yang dilihat berdasarkan dalam perusahaan.
Modal Inti Bank sebagai berikut: Dalam melakukan perbaikan
terhadap suatu produk barang dan atau jasa
Kategori Bank Jumlah Modal Inti Bank serta mempertajhankan kinerjanya,
BUKU 1 100 Miliar s/d <1 Triliun manajemen dituntut mampu menentukan
strategi yang tepat agar dapat mencapai
BUKU 2 1 Triliun s/d <5 Triliun
daya saing yang telah direncanakan.
BUKU 3 5 Triliun s/d <30 Triliun Kinerja manajerial yang baik dipercaya
BUKU 4 >30 triliun dapat mempengaruhi tingkat perolehan laba
perusahaan.
Perusahaan perlu memperhatikan
Kategori yang dibuat bertdasarkan
budaya organisasi yang dapat
BUKU ini berpengaruh terhadap perijinan
mempengaruhi kinerja dan perilaku setiap
serta luasan kegiatan usaha yang dapat
pihak dalam organisasi. Budaya organisasi
dilakukan dalam rupiah dan valuta asing
merupakan seperangkat asumsi atau sistem
dan besaran penyertaan modal yang boleh
keyakinan, nilai-nilai dan norma yang
dilakukan pada lembaga keuangan didalam
dikembangkan dalam organisasi yang
dan diluar negeri dengan cakupan wilayah
dijadikan pedoman tingkah laku bagi
berdasarkan kategori tersebut.
anggota-anggotanya untuk mengatasi
Memperhatikan kategorisasi
masalah adaptasi eksternal dan integrasi
perbankan yang dikeluarkan oleh Bank
internal. (Mangkunegara, 2005: 113).
Indonesia, saat ini berdasarkan data yang
Tujuan dari budaya organisasi ini yaitu agar
dikeluarkan oleh Bank Indonesia pada
seluruh individu dalam perusahaan
akhir tahun 2015 hanya 4 bank yang masuk
mematuhi dan berpedoman pada sistem
dalam BUKU 4 yaitu 3 Bank Pemerintah
Niko Silitonga, Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi....... Page 16
Jurnal Analisa Akuntansi dan Perpajakan, Volume 2, Nomer 2, September 2018 Hlm 15-29
nilai keyakinan serta norma yang berlaku manajerial dalam penelitian ini akan dilihat
dalam perusahaan. Sehingga dengan berdasarkan 8 fungsi manajemen menurut
memperkuat budaya yang sesuai dengan Mahoney yaitu perencanaan, Investigasi,
perusahaan, diharapkan kinerja manajerial pengkoordinasian, evaluasi, pengawasan,
perusahaan pun ikut meningkat. pengaturan staff, , negosiasi dan
Bersamaan dengan itu pula sistem perwakilan.
akuntansi manajemen biasa digunakan Dengan latar belakang keadaan
sebagai mekanisme untuk memotivasi dan kondisi pengukuran kinerja managerial
mempengaruhi sikap atau perilaku yang dideskripsikan diatas, hal tersebut
karyawan dalam berbagai cara yang akan yang menjadi daya tarik untuk penelitian ini
memaksimalkan kesejahteraan pada terlebih khusus secara spesifik dilakukan
keduanya yaitu organisasi dan karyawan. pada industri perbankan yang banyak
Chenhall (1994:16-35) memberikan bukti membutuhkan perhatian serius dalam setiap
yang menyatakan bahwa pengukuran kegiatan operasional yang
kinerja memberikan umpan balik dalam dilaksanakannya, yaitu tentang bagaimana
bentuk pengendalian strategis. pengaruh penerapan sistem akuntansi
Salah satu permasalahan utama 4 manajemen dan budaya organisasi terhadap
bank dalam kategori BUKU 4 adalah kinerja manajerial Bank.
bagaimana dapat menjaga kualitas layanan
terhadap nasabah serta pengendalian TINJAUAN TEORI DAN
operasional perusahaan agar tetap terjaga PENGEMBANGAN HIPOTESIS
kinerja perusahaan secara konsisten. Karen Teori yang menjadi dasar penelitian
kekonsistenan menjalankan hal ini secara ini adalah Expectancy Theory dimana
terus menerus dapat menjadi pola atau konsep sistem pengukuran kinerja dan
kebiasaan yang kemudian akan menjadi sistem penghargaan dalam suatu organisasi
budaya organisasi dari perusahaan tersebut. dapat dijelaskan dengan menggunakan teori
Dalam penelitian sebelumnya, budaya motivasi. Kondisi saat ini, salah satu dari
organisasi dikatakan memiliki pengaruh penjelasan yang paling diterima secara luas
terhadap kinerja manajerial. Hal ini mengenai motivasi yang berhubungan
dibuktikan oleh penelitian Parwati (2009) dengan kinerja individu dalam suatu
dan Chuttipattana (2010). Selain itu adapun organisasi adalah teori harapan (ekspektasi)
penelitian yang dilakukan oleh Dauhan dari Victor Vroom. Tidak semua pihak
(2013) menyatakan bahwa TQM dan sepakat dengan teori ini namun demikian
budaya organisasi memiliki pengaruh yang ditengah pandangan yang berbeda tersebut
positif dan signifikan terhadap kinerja serta mengkritiknya, tidak sedikit pula
manajerial. Namun, Budaya organisasi bukti riset mendukung teori ini. ( Robbins,
dalam penelitian ini akan dilihat 2001:171)
berdasarkan delapan belas karakteristik Argumentasi dari teori pengharapan
budaya organisasi menurut Robbins, Judge ini adalah bahwa kekuatan dari suatu
(2014). kecenderungan untuk bertindak dengan
Metode terpenting sebagai indikator suatu cara tertentu bergantung pada
pengukuran kinerja harus disesuaikan juga kekuatan dari suatu pengharapan dimana
dengan pendekatan eksternal bukan hanya tindakan itu akan diikuti oleh suatu
dengan pendekatan internal, demikian pula keluaran tertentu dan pada daya tarik dari
pengukuran kinerja bukan hanya dari keluaran tersebut bagi individu tersebut.
pendekatan keuangan tetapi juga dengan Dalam istilah yang lebih praktis, teori
pendekatan non keuangan, untuk itu pengharapan dari Victor Vroom dalam
Pengukuran atau penilaian kinerja Robbins (2001:171) mengatakan bahwa
perusahaan sebagai alat informasi strategik seorang karyawan dimotivasi untuk
didesain sesuai keperluan.Kinerja menjalankan tingkat upaya yang tinggi bila
dalam penelitian ini terdiri dari; sistem pengaruh sistem pengukuran kinerja dan
pengukuran kinerja dan system sistem penghargaan terhadap keefekvifan
penghargaan. Pengukuran kinerja adalah penerapan teknik Total Quality
penentuan secara periodik efektivitas Management menunjukkan bahwa antara
operasional suatu organisasi, bagan variabel sistem pengukuran kinerja dan
organisasi, dan karyawannya berdasarkan sistem penghargaan mempunyai pengaruh
sasaran, standar, dan kriteria yang telah yang positif dan signifikan terhadap kinerja
ditetapkan sebelumnya. Hasil penelitian manajerial.
Banker et.al (1993) menunjukkan bahwa
informasi keuangan periodik yang menjadi Budaya Organisasi
fokus utama akuntansi manajemen saat ini Konsep budaya organisasi sendiri
digunakan oleh para manajer untuk telah di jabarkan definisinya oleh pemikir
berbagai tujuan perencanaan dan antara lain pengertian menurut Fahmi
pengendalian. Kemudian penghargaan (2011:47), budaya organisasi adalah suatu
sering kali disebut dengan istilah kebiasaan yang telah berlangsung lama dan
kompensasi, yang dapat didefinisikan dipakai serta diterapkan dalam kehidupan
sebagai setiap bentuk kompensasi yang aktivitas kerja sebagai salah satu pendorong
diberikan kepada karyawan sebagai imbal untuk meningkatkan kualitas kerja para
jasa atas kontribusi yang mereka berikan karyawan dan manajer perusahaan. Atas
kepada organisasi. Kompensasi terdiri dari dasar pengertian tersebut dapat pula
semua bentuk return baik financial maupun dijelaskan bahwa budaya organisasi
non financial yang diterima karyawan merupakan nilai-nilai yang diciptakan oleh
karena jasa yang disumbangkan ke suatu organisasi kemudian dianut bersama
perusahaan. Sistem Akuntansi Manajemen oleh semua pihak yang ada dalam
dapat menghasilkan perusahaan unggul organisasi.
dalam bersaing dan meningkatkan kinerja Sementara itu dalam hal Budaya
perusahaan (Tyndall, 1998:23), Spicer organisasi yang merupakan asumsi dasar
(1992:31). Sistem Akuntansi Manajemen yang diciptakan, ditemukan, atau
komtemporer berpengaruh terhadap dikembangkan dan dianut bersama sebagai
pengukuran kinerja non-finansial. Chenhall pembelajaran untuk mengatasi masalah-
dan Morris (1994:22), Cooper dan Regine masalah adaptasi dengan lingkungan
(1998:75) eksternal dan integrasi internal (Poerwanto,
Hasil penelitian Ittner dan Lacker 2008)
(1995:1-34), menunjukkan semakin besar Secara spesifik, budaya memiliki empat
penggunaan sistem akuntansi manajemen peran (Poerwanto, 2008) yaitu sebagai
termasuk pengukuran kinerja non keuangan berikut :
dan pemberian insentif berdasarkan kinerja, 1. Budaya memberikan rasa
kemungkinan mempunyai hubungan memiliki identitas dan kebanggaan
(asosiasi) dengan kinerja yang semakin bagi karyawan, yaitu menciptakan
tinggi pada perusahaan-perusahaan dengan perbedaan yang jelas antara
praktik TQM yang kurang ekstensif. Selain organisasinya dengan yang lain,
itu penelitian Chuttipattana (2010) 2. Budaya mempermudah
menemukan bahwa aspek humanistik, terbentuknya komitmen dan
preskriptif, dan budaya kepemimpinan pemikiran yang lebih luas daripada
memoderasi secara signifikan hubungan kepentingan pribadi seseorang,
antara kesungguhan dan beberapa aspek 3. Memperkuat standar perilaku
kolaborasi kompetensi manajerial dan visi, organisasi dalam membangun
Menjadi perhatian utama dari para manajer. pelayanan superior pada
Kurnianingsih dan Indriantoro pelanggan,
(2000) dalam penelitiannya tentang 4. Budaya menciptakan pola adaptasi.
penelitiannya adalah pimpinan cabang bank untuk mendapatkan jawaban dengan skala
kategori BUKU 4 yang berada di DKI 1 sampai dengan 5. Kriteria yang
Jakarta sebagai unit analisis dengan alasan digunakan, yaitu: (data terlampir)
penjelasan: (1) merupakan pelaksana Setelah menentukan skala pengukuran
keputusan manajemen puncak yang mampu untuk setiap variabel, selanjutnya
berinteraksi dengan karyawan dan diperlukan adanya kategori yang
manajemen puncak; dan (2) biasanya menjelaskan suatu variabel penelitian
terlibat langsung dengan kebijakan yang apakah termasuk dalam kategori baik,
dilaksanakan oleh manajemen puncak. cukup baik, kurang baik atau tidak baik.
Sementara Instrumen yang digunakan berikut ini langkah yang harus dilakukan
adalah kuesioner. untuk mengetahui kondisi setiap variabel
berdasarkan kategori penilaian variabel
Pemilihan Sampel sistem akuntansi manajemen, Budaya
Populasi penelitian ini adalah Organisasi dan Kinerja Manajerial -
pimpinan bank umum untuk periode januari Rentang Kategori, (Narimawati, 2010),
– Juni 2015 dan yang menjadi responden (Data Terlampir).
adalah pimpinan cabang bank umum. 1. Menghitung skor aktual dengan cara
Teknik penarikan sampel dilakukan dengan menambahkan seluruh jawaban
menggunakan metode pemilihan sampel responden sesuai dengan skor yang
bertujuan (purposive sampling) dengan telah ditentukan
kriteria yangn ditetapkan yaitu; merupakan 2. Menghitung skor ideal dengan cara
bank umum kategori BUKU 4, domisili mengalikan bobot tertinggi dengan
kantor di wilayah DKI Jakarta, Merupakan jumlah responden.
kantor cabang utama dan terkonfirmasi 3. Dilakukan perbandingan antara skor
bersedia untuk di survey melalui kuosioner aktual dengan skor ideal dikalikan
yang disampaikan. Berdasarkan kriteria 100%.
tersebut, jumlah sampel yang memenuhi 4. Setelah diperoleh % skor maka hasil
syarat sebanyak 125 pimpinan kantor persentase tersebut dikontribusikan
cabang bank dari 163 kantor cabang utama dalam tabel berikut :
bank yang sesuai dengan kriteria (data
terlampir). Pengembangan Instrumen Penelitian
Jika dalam penelitian ini, peneliti Beberapa variabel yang digunakan
tidak mengetahui jumlah populasi yang dalam peneltian ini adalah sistem akuntansi
akan diteliti, maka jumlah sampel yang manajemen dan budaya organisasi sebagai
akan diambil didasarkan pada jumlah variabel independent serta kinerja
minimum yang disyaratkan oleh alat manajerial sebagai variabel dependennya
analisis data yang digunakan. Berdasarkan sumber-sumber yang
ada, secara rinci operasionalisasi variabel
Variabel dan Pengukuran penelitian dijabarkan secara sistematis
Teknik pengumpulan data primer dengan urutan Variabel, Dimensi, Nomor,
dilakukan dengan menggunakan metode Indikator dan Skala (Data Terlampir)
survey, yaitu metode pengumpulan data
primer yang menggunakan pertanyaan Pengujian Instrumen Penelitian
tertulis dan menyebarkan langsung, via Dalam melakukan pengujian
email dan atau komunikasi telepon kepada intrumen penelitian alat uji yang akan
responden. Kuesioner dirancang dalam digunakan adalah alat uji validitas dan
pertanyaan tertutup dengan kriteria reliabilitas dengan memakai program SPSS
jawaban menggunakan skala likert. 20. Tujuan dilakukan pengujian ini untuk
Pertanyaan-pertanyaan yang mengetahui validitas dan reliabilitas data
digunakan dalam penelitian ini, dirancang yang akan digunakan sebagai alat ukur.
Test Equation:
Dependent Variable: KM
Included observations: 96
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
Prob(F-statistic) 0.226343