1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan Nasional yang berdasarkan pancasila dan Undang-Undang dasar
Negara republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan
pembentukan watak serta peradaban yang yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa,bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada tuhan Yang Maha Esa,berhakhlak
mulia,sehat,berilmu.cakap.kreatif,mandiri,dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab.Untuk mengembangkan fungsi tersebut pemerintah
menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional sebagaimana tercamtum dalam
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistim Pendidikan
Nasional yang selanjutnya akan disingkat sebagai UU Sisdiknas 20/2003.
Pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan
pendidikan,peningkatan mutu dan relevansi serta efisiensi manajemen
pendidikan,Pemerataan kesempatan pendidikan diwujudkan dalam program wajib
belajar 9 tahun,Peningkatan mutu pendidikan diarahkan untuk meningkatkan kwalitas
manusia Indonesia seutuhnya melalui,olahhati,olah pikir,olahrasa,olahraga,dan
olahkarya agar memiliki daya saing dalam menghadapi tantangan global.Peningkatan
relevansi pendidikan dimaksud untuk menghasilkan lulusan yang sesuai dengan
tuntunan kebutuhan berbasis potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia
Indonesia.Peningkatan efisiensi manajemen pendidikan dilakukan melalui penerapan
manajemen berbasis masyarakat dan otonomi perguruan tinggi serta pembaharuan
pengelolaan pendidikan secara terencana,terarah,transeparan,demokratis dan
berksinambungan.
Berdasarkan penjelasan Pasal 17 dan pasal 18 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang sistim Pendidikan Nasional disebutkan bahwa pendidikan yang sederajat
denganSD/MI adalah program seperti Paket A dan yang sederajat dengan SMP/MTs
adalah program seperti Paket B,sedangkan pendidikan yang sedrrajat dengan SMA/MA
adalah program seperti Paket C.
Setiap peserta didik yang lulus ujian program Paket A,B atau C mempunyai hak
ekigibilitas yang sama dan setara dengan pemegang ijazah SD/MI,SMP/MTs,dan
SMA/MA untuk dapat mendaftar pada satuan pendidikan yang lebih tinggi.Status
kelulusan Paket C mempunyai hak eligibilitas yang sama dengan lulusan pendidikan
formal dalam memasuki lapangan kerja.
2
Dalam dokumen ini membahas standar isi sebagaimana dimaksud oleh Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.Standar isi ini
memuat:
1. Kerangka dasar dan struktur kurikulum yang merupakan acuan dalam penyusunan
kurikulum pada tingkat pendidikan,
2. Beban belajar bagi peserta didik pada program Paket A,Paket B,dan Paket C;
3. Kurikulum program Paket A Paket B dan Paket C dikembangkan berdasrkan
panduan penyusunan kurikulum sebagai bagian tak terpisahkan dari standar isi;dan
4. Kelender Pendidikan untuk penyelenggaraan pendidikan pada program Paket
A,Paket B dan Paket C.
B. TUJUAN
Penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan dasrar dan menengah berpedoman
pada panduan yang disusun oleh badan standar nasional pendidikan (BSNP).Sekolah dan
komite sekolah mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) dan
silabusbusnya berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar kopetensi lulusan
dibawah supervisi dan dinas pendidikan dan Departemen Agama yang bertanggung
jawab bidang pendidikan Luar Sekolah (PLS).
3
1. Sarana Prasarana
a. Luas Lokasi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) ”ARRANG
KAMELOAN” 180 m2
b. Jumlah ruang kelas : 2 ruangan
c. Ruang sekretariat : 1 ruangan
d. Ruang Keterampilan : 1 ruangan
4
D. LANDASAN YURIDIS
1. Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional. Kurikulum
Pendidikan Nasional. Kurikulum Pendidikan Dasar dan Menengah dikembangkan
sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok/satuan pendidikan kabupaten/kota
dan departemen agama kabupaten/kota yang membidangi pendidikan untuk
pendidikan dasar dan Propinsi untuk untuk pendidikan menengah.
2. Peraturan Pemerintah No.19 tahun 2005 tentang standar pendidikan nasional.
Penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah berpedoman
pada panduan yang disusun oleh badan standar nasional pendidikan (BSNP).
Sekolah dan komite sekolah mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan
(KTSP) dan silabusnya berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar
kompetensi lulusan dibawah supervisi Dinas pendidikan/kota dan Departemen
Agama yang bertanggung jawab bidang pendidikan.
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.22 tahun 2006 tentang standar isi untuk
setiap satuan pendidikan dasar dan menengah mencakup lingup materi minimal
untuk mencapai kompetensi.
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.23 tahun 2006 tentang standar
kompetensi kelulusan (SKL), standar kompetensi minimal satuan pendidikan dasar
dan menenga kelompok mata pelajaran, mata pelajaran yang bermuara pada
kompetensi dasar (KD)
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.24 tahun 2006 peraturan ini mengatur
tentang pelaksanaan Permendiknas No.22 tahun 2006 dan Permendiknas No.23
tahun 2006.
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.13 tahun 2007 tentang standar kepala
sekolah.
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.16 tahun 2007 tentang standar tenaga
pendidik dan tenaga kependidikan.
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.20 tahun 2007 tentang Penilaian.
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 24 tahun 2007 tentang sarana prasarana.
10. Peraturan Menteri Pendidkan Nasional No.4 tahun 2007 tentang standar proses.
11. Undang-undang RI No.32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah. Dalam undang-
undang no.32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah member ruang bagi otonomi
luas termasuk otonomi pendidikan.
5
acuan pengembangan kurikulum, standar isi, proses, kompetensi kelulusan, tenaga
kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian
kependidikan. Tujuan penyususnan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) dapat
digunakan sebagai acuan oleh satuan PKBM ARRANG KAMELOAN sebagai
pengembangan kurikulum yang akan dilaksanakan pada tingkat satuan pendidikan yaitu
: Tingkatan 5 dengan derajat kopentensi mahir 1 setara dengan kelas X SMA/MA
diarahkan pada pencapaian dasar dasar kopentensi akademik dan menerapkannya untuk
menghasilkan karya sehingga peserta didik mampu mengkomunikasikan konsep-konsep
secara lebih ilmiah dan etis serta mempersiapkan diri untuk mampu bekerja mandiri
dan mengembangkan kepribadian propesional. Tingkat 6 dengan derajat kopetensi
Mahir 2 setara dengan kelas XII SMA/MAdiarahkan untuk pencapaian kemampuan
akedemik dan keterampilan fungsional secara etis, sehingga peserta didik dapat bekerja
mandiri atau berwirausaha, bersikap propesional, berpartisipasi aktip dan produktif
dalam kehidupan masyarakat, serta dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih
tinggi.
6
ditetapkan Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah Departemen Pendidikan
Nasional.
Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum proram Paket C merupakan pola susunan mata pelajaran dan beban
beban belajar yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran
meliputi mata pelajaran,dan bobot satuan kredit kompetensi (SKK). Susunan mata
pelajaran program Paket C, terdiri atas mata pelajaran untuk mengembangkan
kemampuan Olah Hati, Olah Pikir, Olah Rasa, Olahraga dan Olah Karya, termasuk
Muatan Lokal, ketrampilan fungsional, dan pengembangan kepribadian profesional.
Beban belajar program Paket C dinyatakan dalam satuan kredit kompetensi (SKK) yang
menunjukkan bobot kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik dalam mengikuti
program pembelajaran, baik melalui tatap muka, praktek ketrampilan, dan atau kegiatan
mandiri.
SKK merupakan penghargaan terhadap pencapaian kompetensi sebagai hasil belajar
peserta didik dalam menguasai suatu mata pelajaran. SKK diperhitungkan untuk setiap
mata pelajaran yang terdapat dalam struktur kurikulum. Satu SKK dihitung berdasarkan
pertimbangan muatan SK dan KD tiap mata pelajaran. SKK dapat digunakan untuk alih
kredit yang diperoleh dari jalur pendidikan informal, formal, kursus, keahlian dan
kegiatan mandiri. Satu SKK adalah satu satuan kompetensi yang dicapai melalui
pembelajaran 1 jam tatap muka atau 2 jam tutorial atau 3 jam mandiri, atau kombinasi
secara proporsioanal dari ketiganya. Satu jam tatap muka yang dimaksud adalah satu
jam pembelajaran, yaitu sama dengan 45 menit untuk Paket C.
Struktur Kurikulum Program Paket C dimaksudkan untuk mencapai Standar Kompetensi
Lulusan sesuai dengan Permen Diknas 23/2006, dengan orientasi pengembangan
olahkarya untuk mencapai ketrampilan fungsional yang menjadi kekhasan program
Paket C, yaitu: memiliki ketrampilan berwirausaha.
Pencapaian kompetensi ketrampilan fungsioanal dikembangkan melalui mata pelajaran
ketrampilan fungsional yang disesuaikan dengan potensi dan kebutuhan secara
terintegrasi dan / atau dalam bentuk mata pelajaran tersendiri. Muatan Lokal merupakan
kajian yang diberikan secara terintegrasi dalam mata pelajaran atau secara tersendiri,
sebagai pelajaran pilihan.
Pengembangan Kepribadian Profesional merupakan kemampuan mengembangkan diri
untuk meningkatkan kwalitas hidup dengan mengelola potensi, bakat, minat, prakarsa,
kemandirian, tindakan, dan waktu secara propesional sesuai tujuan dan kebutuhan, yang
dapat dilakukan antara lain melalui pelayanan konseling.
Kemampuan olahhati dan olahrasa termasuk estetika dikembangkan melalui muatan
dan/atau kegiatan bahasa, seni dan budaya, ketrampilan, dan muatan lokal yang relevan.
7
F. PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip – prinsip sebagai berikut:
a. Berpusat pada potensi perkembangan, kebutuhan dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya untuk mencapai tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta
didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan dan kepentingan
peserta didik serta tuntutan lingkungan.
b. Beragam dan Terpadu. Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan
keragaman peserta didik, kondisi daerah, jenjang serta jenis pendidikan tanpa
membedakan agama, suku, budaya, ekonomi, status sosial, adat istiadat gender.
c. Tanggap terhadap ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
Kurikulum ini dikembangkan dengan kesadaran bahwa perubahan dan
perkembangan ilmu pengetahuan , teknologi dan seni berlangsung secara dinamis.
d. Relevan dengan kebutuhan kehidupan.
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan
untuk menjamin relevansi pendidikan.
e. Menyeluruh dan Berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi.
f. Belajar sepanjang hayat
Pendidikan berlangsung sepanjang hayat yang tidak memandang usia.
g. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.
Dalam pengembangan kurikulum memperhatikan kepentingan nasional dan
kepentingan daerah dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika.
8
c. Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan yang
bersifat perbaikan, pengayaan dan atau percepatan sesuai dengan potensi tahap
perkembangan dan kondisi peserta didik dengan tetap memperhatikan keterpaduan
pengembangan pribadi peserta didik yang berdimensi ke-Tuhanan, keindividuan,
kesosialan dan moral.
d. Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan pendidik yang
saling menerima dan menghargai,akrab, terbuka, dan hangat dengan prinsip Tut
Wuri Handayani, Ing madia mangan karsa, ing ngarsa sung tulada (Di belakang
memberikan daya dan kekuatan di tengah membangun semangat dan prakarsa,
didepan memberikan contoh dan teladan).
e. Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan multi strategi dan
multimedia, sumber belajar dan teknologi yang memadai dan memanfaatkan
lingkungan sekitar sebagai sumber belajar dengan prinsip alam tak kambang jadi
guru (Semua yang terjadi, tergelar dan berkembang di masyarakat dan lingkungan
sekitar serta lingkungan alam semesta dijadikan sumber belajar, contoh dan teladan)
f. Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam, sosial dan budaya
serta kekayaan daerah untuk keberhasilan pendidikan dengan muatan seluruh badan
kajian secara optimal.
g. Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata pelajaran, muatan
lokal dan pengembangan diri diselenggarakan dalam keseimbangan, keterkaitan dan
kesinambungan yang cocok dan memadai antar kelas dan jenis serta jenjang
pendidikan.
H. PENGERTIAN KURIKULUM
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan dan isi bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (UU RI No.20 tahun 2003)
Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) adalah kurikulum oprasional yang disusun
oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan sesuai dengan karakteristik,
kondisi, potensi daerah, sekolah dan peserta didik.
Kurikulum PKBM ”ARRANG KAMELOAN” adalah kurikulum operasional yang disusun dan
dilaksanakan oleh Tutor/guru, dan Pengelola serta seluruh stackholder yang sesuai
karakteristik, kondisi, potensi daerah, sekolah dan Peserta Didik.
9
BAB II
KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM
A. Kerangka Dasr
1. Kelompok Mata Pelajaran
Kurikulum program Paket A, Paket B, dan Paket C meliputi :
a) Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;
b) Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;
c) Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;
d) Kelompok mata pelajaran estetika;
e) Kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga dan kesehatan.
Cakupan setiap kelompok mata pelajaran disajikan pada tabel 1
Tabel 1
Cakupan Kelompk Mata Pelajaran
No Kelompok Mata
Cakupan
Pelajaran
1 Agama dan Akhlak Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
Mulia dimaksud untuk membentuk peserta didik menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa serta beraklak mulia. Akhlak mulia mencakup
etika, budi pekerti, atau moral sebagai perujudan dari
pedidikan agama
2 Kewarganegaraan dan Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan
Kepribadian kepribadian dimaksud untuk meningkatkan kesadaran dan
wawasan peserta didik akan status, hak,dan kewajiban
dalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa,dan
bernegara,serta peningkatan kwalitas dirinya sebagai
manusia.
Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan kebangsaan,
jiwa dan patriotisme bela negara,penghargaan terhadap
hak-hak asasi manusia,kemajemukan bangsa,pelestarian
lingkungan hidup,gerder,demokrasi,tanggung jawab
sosial, ketaatan membayar pajak, dan sikap serta prilaku
anti korupsi,kolusi,dan nepotisme.
3 Ilmu Pengetahuan dan Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
Tehnologi tehnologi pada paket A setara SD/MI dimaksud untuk
mengenal, menyikapi, dan mengapresiasikan ilmu
10
pengetahuan dan tehnologi, serta menanamkan kebiasaan
berpikir dan berprilaku ilmiah yang kritis, kreatif dan
mandiri.
Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknolgi
pada paket C setara SMA/MA dimaksudkan untuk
memperoleh kompetensi lanjut ilmu pengetahuan dan
teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah secara
kritis, kreatif dan mandiri.
4 Estetika Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk
meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengekspresikan
dan kemampuan mengapresiasikan dan kemampuan
mengapresiasi keindahan dan harmoni. Kemampuan
mengapresiasi dan mengekspresikan keindahan serta
harmoni mencakup apresisi dan ekspresi, baik dalam
kehidupan individu sehingga mampu menikmati dan
mensyukuri hidup, maupun dalam kehidupan
kemasyarakatan sehingga mampu menciptakan
kebersamaan yang harmonis.
5 Pendidikan Jasmani, Kelompok mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga
Olahraga dan Kesehatan dan kesehatan pada paket A setara SD/Mi dimaksudkan
untuk meningkatkan potensi fisik serta menanamkan
sportifitas dan kesadaran hidup sehat.
Kelompok mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga
dan kesehatan pada paket B setara SMP/Mts dimaksudkan
untuk meningkatkan potensi fisik serta membudayakan
sportifitas dan kesadaran hidup sehat.
Kelompok mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga
dan kesehatan pada paket B setara SMP/Mts dimaksudkan
untuk meningkatkan potensi fisik serta membudayakan
sikap sportif, disiplin, kerja sama, dan hidup sehat.
Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap, dan
prilaku hidup sehat yang bersifat individual ataupun yang
bersifat kolektif kemasyarakatan seperti keterbatasan dari
prilaku seksual bebas, kecanduan narkoba, HIV/AIDS,
demam berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang
potensial untuk mewabah.
11
BAB III
KESETARAAN TINGKAT DAN DERAJAT KOPETENSI
A. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum paket C dilaksanakan dalam sistem tingkatan dan derajat yang
setara dengan sistem kelas pada pendidikan formal dengan kompetensi sebagai berikut:
Tingkatan 6 dengan derajat kompetensi Mahir 2 setara kelas XII SMA/MA, diarahkan
untuk pencapaian akademik dan keterampilan fungsional secara etis, sehingga peserta
didik dapat bekerja mandiri atau berwirauaha, bersifat profesional, berpartisipasi aktif
dan produktif dalam kehidupan masyarakat, serta dapat melanjutkan pendidikan ke
jenjang yang lebih tinggi.
D. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum paket C merupakan pola susunan mata pelajaran dan beban belajar
yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran, meliputi mata
pelajaran, dan bobot satuan kredit kompetensi (SKK).
Susunan mata pelajaran program paket C terdiri atas berbagai mata pelajaran untuk
mengembangkan kemampuan olahhati, olahpikir, olahrasa, olahraga, olahkarya,
termasuk muatan lokal, keterampilan fungsional, dan pengembangan kepribadian
profesional.
Beban belajar program paket C dinyatakan dalam satuan kredit kompetensi (SKK) yang
menunjukan bobot kompetensi yang harus dicpai oleh peserta didik dalam mengikuti
program pembelajaran, baik melalui tatap muka, praktek keterampilan, dan atau
keinginan mandiri.
13
Pencapaian kompetensi keterampilan fungsional dikembangkan melalui mata pelajaran
keterampilan fungsional yang disesuaikan dengan potensi dan kebutuhan secara
terintegrasi dan/atau dalam bentuk mata pelajaran tersendiri.
Muatan lokal merupakan kajian yang diberikan secara terintegrasi dalam mata pelajaran
atau secara tersendiri sebagai mata pelajaran pilihan.
Adapun struktur sebaran matapelajaran Program aket C sebagaimana tersaji pada tabel
berikut.
1. Pendidikan Agama 2 4 6
2. Pendidikan 2 4 6
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 4 8 12
4. Bahasa Inggris 4 8 12
5. Matematika 4 8 12
6. Sejarah 1 3 4
7. Geografi 1 7 8
8. Ekonomi 2 8 10
9. Sosiologi 2 8 10
14
Mata Pelajaran Bobot Satuan Kopetensi (SKK)
12. Keterampilan 4 8 12
Muatan Lokal
2*) 2*) 4 *)
Bahasa Toraja
Jumlah 32 76 108
1. Muatan Lokal
Muatan Lokal merupakan Kegiatan Kurikulum untuk pengembangan kompetensi
yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah termasuk keunggulan daerah
yang materinya sesuai, menjadi bagian dari mata pelajaran lain dan / atau terlalu
banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran tersendiri. Substansi muatan lokal
ditentukan oleh sekolah tidak terbatas pada mata pelajaran Seni Budaya dan
Ketrampilan tetapi juga mata pelajaran lainnya seperti Bahasa Inggris di SD dan TIK
di SMP , SMA.dn Pendidikan setara, Muatan Lokal merupakan mata pelajaran
sehingga sekolah harus mengembangkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
untuk setiap jenis muatan lokal yang diselenggarakan. Sekolah dapat
menyelenggarakan satu mata pelajaran muatan lokal setiap semester atau 2 mata
pelajaran muatan lokal dalam satu tahun.
Muatan Lokal merupakan Kegiatan Kurikulum untuk mengembangkan kompetensi
peserta didik yang disesuaikan dengan ciri khas daerah.
Jenis muatan lokal yang diajarkan di PKBM ”ARRANG KAMELOAN” pada Tahun
Pelajaran 2020 / 2021 adalah Muatan Lokal Wajib dan Muatan Lokal Pilihan, pada
tahun pelajaran berikutnya keputusan ini akan ditinjau Kem.SULAWESI SELATAN.
3. Ketuntasan Belajar
- Ketuntasan belajar setiap KD berkisar antara 0 – 100%
- Kriteria ketuntasan minimal untuk masing – masing KD 75 %
- Satuan Pendidikan harus menentukan kriteria ketuntasan minimal dengan
mempertimbangkan kompleksitas SK dan KD Tingkat Kemampuan Peserta
Didik serta kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan
pembelajaran.
- Satuan pendidikan diharapkan meningkatkan kriteria ketuntasan belajar secara
terus menerus untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal.
- Laporan Hasil Belajar Siswa (LHBS) peserta didik diserahkan kepada satuan
pendidikan dengan memperhatikan rambu-rambu yang disusun oleh direktorat
teknis terkait
16
KKM Kelas XI
A. MATA PELAJARAN
1. Pendidikan Agama 70 B
2. Pendidikan Kewarganegaraan 65 B
3. Bahasa Indonesia 65 C
4. Bahasa Inggris 65 C
5. Matematika 60 C
6. Sejarah 65 C
7. Geografi 65 C
8. Ekonomi 65 C
9. Sosiologi 65 C
12. Keterampilan
70 B
B. MUATAN LOKAL: B
65
Bahasa Toraja
17
KKM Program Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
KOMPONEN
PPK Sikap PPK Sikap
dan dan
Praktik Praktik
A. MATA PELAJARAN
1. Pendidikan Agama 70 B 70 B
2. Pendidikan Kewarganegaraan 65 B 65 B
3. Bahasa Indonesia 65 C 65 C
4. Bahasa Inggris 65 C 65 C
5. Matematika 60 C 60 C
6. Sejarah 65 C 65 C
7. Geografi 65 B 65 B
8. Ekonomi 65 B 60 B
9. Sosiologi 65 B 60 B
12. Keterampilan
70 B 70 B
B. MUATAN LOKAL:
65 B 65 B
Bahasa Toraja
Semua pendidik bersepakat untuk berupaya meningkatkan KKM secara bertahap dan terus
menerus untuk mencapai ketuntasan ideal.
18
a. Peserta didik yang tidak tuntas tiga( 3 ) mata pelajaran dinyatakan tidak naik
kelas.
b. Presentasi ketidak hadiran dalam tatap muka lebih dari 25 % dinyatakan tidak
naik kelas.
c. Peserta didik tidak tuntas dua mata pelajaran UN dinyatakan tidak naik kelas
19
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN
Kalender Pendidikan adalah pengaturan waktu kegiatan pembelajaran peserta didik selama
satu tahun ajaran. Kalender Pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif
belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
Setiap permulaan tahun pelajaran tim penyusun program di sekolah menyusun kalender
pendidikan untuk mengatur waktu kegiatan selama satu tahun ajaran yang mencakup
permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari
libur. Pengaturan waktu belajar di sekolah mengacu kepada Standar Isi dan disesuaikan
dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah kebutuhan peserta didik dan masyarakat
serta ketentuan dari pemerintah / pemerintah daerah.
Beberapa aspek penting yang menjadi pertimbangan dalam menyusun kalender pendidikan
sebagai berikut :
- Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada
awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan. Permulaan tahun pelajaran
telah ditetapkan oleh pemerintah yaitu bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada
bulan Juni tahun berikutnya.
- Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap
tahun pelajaran. Sekolah dapat mengalokasikan lamanya minggu efektif belajar
sesuai dengan keadaan dan kebutuhannya.
- Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu,
meliputi jumlah jam pembelajaran untuk semua mata pelajaran, termasuk muatan
lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
- Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran terjadwal.
Hari libur sekolah ditetapkan sekolah berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional,
dan / atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan. Kepala
Daerah Tingkat Kabupaten / Kota, dan / atau Organisasi Penyelenggara Pendidikan dapat
menetapkan hari libur khusus.
- Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir
tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari – hari besar
nasional dan hari libur khusus.
- Libur jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran
digunakan untuk penyiapan kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun.
- Sekolah – sekolah pada daerah tertentu yang memerlukan libur keagamaan lebih
panjang dapat mengatur hari libur keagamaan sendiri tanpa mengurangi jumlah
minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif.
20
- Bagi sekolah yang memerlukan kegiatan khusus dapat mengalokasikan waktu
secara khusus tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu
pembelajaran efektif.
- Hari libur umum / nasional atau penetapan hari libur tanpa terprogram untuk setiap
jenjang dan jenis pendidikan disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah Pusat /
Provinsi / Kabupaten / Kota.
21
Oktober 2020 Tanggal Uraian Kegiatan
Minggu 4 11 18 25 29 Maulid Nabi
Senin 5 12 19 26
Selasa 6 13 20 27
Rabu 7 14 21 28
Kamis 1 8 15 22 29
Jumat 2 9 16 23 30
Sabtu 3 10 17 24 31
22
Pebruari 2021 Tanggal Uraian Kegiatan
Minggu 31 7 14 21 28 12 Libur th baru Imlek
Senin 1 8 15 22
Selasa 2 9 16 23
Rabu 3 10 17 24
Kamis 4 11 18 25
Jumat 5 12 19 26
Sabtu 6 13 20 27
23
Juni 2021 Tanggal Uraian Kegiatan
Minggu 6 13 20 27 1 Hari lahir Pancasila
Senin 7 14 21 28 3-9 Ujian Sekolah
Selasa 1 8 15 22 29 12 Pembagian raport
Rabu 2 9 16 23 30 15-27 Libur semester
Kamis 3 10 17 24 29-30 Libur akhir semester
Jumat 4 11 18 25
Sabtu 5 12 19 26
September 4 5 5 4 4 3 4 29
Oktober 4 4 4 4 5 5 4 30
Nopember 5 4 4 4 4 4 5 30
Desember 1 2 2 2 2 2 4 15
Januari 4 4 4 4 4 4 4
28
Pebruari 4 4 4 4 3 4 4 27
Maret 5 5 5 3 4 4 4 30
April 4 4 4 5 4 4 4 29
Mei 5 4 3 3 3 4 5 27
Juni 1 1 2 2 2 2 4 14
Jumlah 45 46 43 43 45 51 267
45
24
C. REKAPITULASI BANYAKNYA JAM EFEKTIF
SEMESTER SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU JUMLAH
25
BAB V
PENUTUP
Demikian penyusunan Dokumen I KTSP ini yang akan menjadi pedoman dalam
pelaksanaan seluruh kegiatan pembelajaran dalam tahun pelajaran 2020/2021 dan akan di
revisi pada tahun pelajaran berikutnya
26