Anda di halaman 1dari 31

KURIKULUM PAKET C PKBM ”ANDIK PAS”

LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS ANAK MATARAM


TAHUN PELAJARAN 2018 / 2019

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pendidikan Nasional yang berdasarkan pancasila dan Undang-Undang dasar
Negara republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan
pembentukan watak serta peradaban yang yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa,bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada tuhan Yang Maha
Esa,berhakhlak mulia,sehat,berilmu.cakap.kreatif,mandiri,dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab.Untuk mengembangkan fungsi tersebut
pemerintah menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional sebagaimana
tercamtum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
Tentang Sistim Pendidikan Nasional yang selanjutnya akan disingkat sebagai UU
Sisdiknas 20/2003.
Pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan
pendidikan,peningkatan mutu dan relevansi serta efisiensi manajemen
pendidikan,Pemerataan kesempatan pendidikan diwujudkan dalam program wajib
belajar 9 tahun,Peningkatan mutu pendidikan diarahkan untuk meningkatkan
kwalitas manusia Indonesia seutuhnya melalui,olahhati,olah
pikir,olahrasa,olahraga,dan olahkarya agar memiliki daya saing dalam menghadapi
tantangan global.Peningkatan relevansi pendidikan dimaksud untuk menghasilkan
lulusan yang sesuai dengan tuntunan kebutuhan berbasis potensi sumber daya alam
dan sumber daya manusia Indonesia.Peningkatan efisiensi manajemen pendidikan
dilakukan melalui penerapan manajemen berbasis masyarakat dan otonomi
perguruan tinggi serta pembaharuan pengelolaan pendidikan secara
terencana,terarah,transeparan,demokratis dan berksinambungan.
Berdasarkan penjelasan Pasal 17 dan pasal 18 Undang-undang Nomor 20 Tahun
2003 tentang sistim Pendidikan Nasional disebutkan bahwa pendidikan yang
sederajat denganSD/MI adalah program seperti Paket A dan yang sederajat dengan

1
SMP/MTs adalah program seperti Paket B,sedangkan pendidikan yang sedrrajat
dengan SMA/MA adalah program seperti Paket C.
Setiap peserta didik yang lulus ujian program Paket A,B atau C mempunyai hak
ekigibilitas yang sama dan setara dengan pemegang ijazah SD/MI,SMP/MTs,dan
SMA/MA untuk dapat mendaftar pada satuan pendidikan yang lebih tinggi.Status
kelulusan Paket C mempunyai hak eligibilitas yang sama dengan lulusan pendidikan
formal dalam memasuki lapangan kerja.
Dalam dokumen ini membahas standar isi sebagaimana dimaksud oleh Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.Standar isi
ini memuat:
1. Kerangka dasar dan struktur kurikulum yang merupakan acuan dalam
penyusunan kurikulum pada tingkat pendidikan,
2. Beban belajar bagi peserta didik pada program Paket A,Paket B,dan Paket C;
3. Kurikulum program Paket A Paket B dan Paket C dikembangkan berdasrkan
panduan penyusunan kurikulum sebagai bagian tak terpisahkan dari standar
isi;dan
4. Kelender Pendidikan untuk penyelenggaraan pendidikan pada program Paket
A,Paket B dan Paket C.

B. TUJUAN
Penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah
berpedoman pada panduan yang disusun oleh badan standar nasional pendidikan
(BSNP).Sekolah dan komite sekolah mengembangkan kurikulum tingkat satuan
pendidikan (KTSP) dan silabusbusnya berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan
standar kopetensi lulusan dibawah supervisi dan dinas pendidikan dan Departemen
Agama yang bertanggung jawab bidang pendidikan Luar Sekolah (PLS).

2
C. VISI DAN MISI PKBM ” ANDIK PAS ”
VISI :
“Menjadi PKBM yang dapat dipercaya masyarakat, membentuk anak
bermasalah dengan hukum menjadi manusia yang cerdas, kreatif,
mandiri, berdaya saing dan memiliki life skill serta menjadi PKBM
yang bermanfaat bagi masyarakat umum”.

MISI :
1. Memenuhi kebutuhan anak didik di LPKA dan masyarakat sekitar
LPKA pada bidang pendidikan, khususnya bagi masyarakat
ekonomi tingkat bawah melalui pendidikan non formal.
2. Meningkatkan kualitas sumber daya segenap civitas PKBM
(pengurus, tutor dan para peserta didik)
o Terselenggaranya program pendidikan kesetaraan, pendidikan
kecakapan hidup (life skill) dan Taman Bacaan Masyarakat yang
bermutu.

PKBM ”BANI HASIM ” yang belokasi di Pringgarata Timur Desa Pringgarata


Kecamatan Pringgarata, tepatnya di Jl. Raya JEND. A. Yani,Pringgarata diresmikan
pada tanggal 1 Maret Tahun 2012 dengan Akta notaris No 1 tanggal 1 Maret tahun
2007
PKBM ”BANI HASIM” dipimpin oleh satu orang Pengelola, dibantu oleh satu orang
Sekretaris dan satu orang Bendahara.
Keadaan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) ”Bani Hasim”
1. Sarana Prasarana
a. Luas Lokasi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) ”BANI HASIM” 10
m2
b. Jumlah ruang kelas : 2 ruangan
c. Ruang sekretariat : 1 ruangan
d. Ruang Keterampilan : 1 ruangan

3
2. Tenaga Pendidik dan Kependidikan
Tenaga Pendidik dan Kependidikan dengan spesifikasi pendidikan sebagai berikut :
a. Tenaga Pendidik
Magister :1
Strata 1 : Laki 7 orang Perempuan 6 orang
SMK : Perempuan 1 orang
Jumlah : 14 orang
b. Tenaga Kependidikan :
Laki 1 orang Perempuan 2 orang jumlah 3 orang
3. Peserta Didik
Jumlah Warga Belajar berdasarkan kelompok belajar meliputi :
1. Paket C Kelas XI : 1 kelompok belajar, terdiri dari
a. Laki – laki : 40 orang
b. Perempuan : 25 orang
Jumlah : 65 orang
2. Paket B Kelas VIII : 2 kelompok belajar, terdiri dari
a. Laki – laki : 21 orang
b. Perempuan : 20 orang
Jumlah : 41 orang
.4. Presentasi Kelulusan 2 Tahun Terakhir
1. Tahun 2016 :
Paket C
Terdaftar : L 32 P 21 Jumlah 53 orang
Lulus : L 32 P 21 Jumlah 53 Orang
Paket B
Terdaftar : L 7 P 12 Jumlah 19 orang
Lulus : L 7 P 12 Jumlah 19 orang
2. Tahun 2018
Paket C
Terdaftar : L 32 P 41 Jumlah 73 orang
Lulus : L 32 P 21 Jumlah 53 Orang
4
Paket B
Terdaftar : L 7 P 12 Jumlah 19 orang
Lulus : L 7 P 12 Jumlah 19 orang
D. LANDASAN YURIDIS
1. Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional.
Kurikulum Pendidikan Nasional. Kurikulum Pendidikan Dasar dan Menengah
dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok/satuan
pendidikan kabupaten/kota dan departemen agama kabupaten/kota yang
membidangi pendidikan untuk pendidikan dasar dan Propinsi untuk untuk
pendidikan menengah.
2. Peraturan Pemerintah No.19 tahun 2005 tentang standar pendidikan nasional.
Penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah
berpedoman pada panduan yang disusun oleh badan standar nasional pendidikan
(BSNP). Sekolah dan komite sekolah mengembangkan kurikulum tingkat satuan
pendidikan (KTSP) dan silabusnya berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan
standar kompetensi lulusan dibawah supervisi dinas pendidikan/kota dan
Departemen Agama yang bertanggung jawab bidang pendidikan.
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.22 tahun 2006 tentang standar isi
untuk setiap satuan pendidikan dasar dan menengah mencakup lingup materi
minimal untuk mencapai kompetensi.
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.23 tahun 2006 tentang standar
kompetensi kelulusan (SKL), standar kompetensi minimal satuan pendidikan
dasar dan menenga kelompok mata pelajaran, mata pelajaran yang bermuara
pada kompetensi dasar (KD)
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.24 tahun 2006 peraturan ini
mengatur tentang pelaksanaan Permendiknas No.22 tahun 2006 dan
Permendiknas No.23 tahun 2006.
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.13 tahun 2007 tentang standar
kepala sekolah.
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.16 tahun 2007 tentang standar
tenaga pendidik dan tenaga kependidikan.
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.20 tahun 2007 tentang Penilaian.
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 24 tahun 2007 tentang sarana
prasarana.
5
10. Peraturan Menteri Pendidkan Nasional No.4 tahun 2007 tentang standar proses.
11. Undang-undang RI No.32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah. Dalam
undang-undang no.32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah member ruang
bagi otonomi luas termasuk otonomi pendidikan.

E. PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM


Pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) yang beragam
mengacu pada undang-undang no.20 tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional
pasal 35 tentang Standar Nasional Pendidikan. Standar nasional pendidikan
digunakan sebagai acuan pengembangan kurikulum, standar isi, proses, kompetensi
kelulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan
penilaian kependidikan. Tujuan penyususnan kurikulum tingkat satuan pendidikan
(KTSP) dapat digunakan sebagai acuan oleh satuan PKBM ANDIK PAS sebagai
pengembangan kurikulum yang akan dilaksanakan pada tingkat satuan pendidikan
yaitu : Tingkatan 5 dengan derajat kopentensi mahir 1 setara dengan kelas X
SMA/MA diarahkan pada pencapaian dasar dasar kopentensi akademik dan
menerapkannya untuk menghasilkan karya sehingga peserta didik mampu
mengkomunikasikan konsep-konsep secara lebih ilmiah dan etis serta
mempersiapkan diri untuk mampu bekerja mandiri dan mengembangkan
kepribadian propesional. Tingkat 6 dengan derajat kopetensi Mahir 2 setara dengan
kelas XII SMA/MAdiarahkan untuk pencapaian kemampuan akedemik dan
keterampilan fungsional secara etis, sehingga peserta didik dapat bekerja mandiri
atau berwirausaha, bersikap propesional, berpartisipasi aktip dan produktif dalam
kehidupan masyarakat, serta dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.

Kedalaman Muatan Kurikulum


Kedalaman muatan kurikulum pada program Paket C dituangkan dalam
kopetensi yang terdiri atas Standar Kompotensi (SK) dan Kopetensi Dasar (KD)
tiap mata pelajaran pada setiap tingkatan dan /atau semester. SK dan KD mata
pelajaran pada program Paket C mengacu kepada Standar Kopetensi Lulusan (SKL)
yang dijabarkan ke dalam SK dan KD masing –masing mata pelajaran Pada
pendidikan umum. SK dan KD tiap mata pelajaran pada setiap tingkatan dan derajat
menggambarkan bobot Mata pelajaran, dan disajikan pada lampiran-lampiran
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional ini yakni terdiri atas :
6
Lampiran SK dan KD Program Paket C.
Perpindahan Jalur Pendidikan
UU Sisdiknas 20/2003 Pasal12 ayat (!) butir (e) menegaskan hak peserta didik
untuk Untuk pindah dari jalur pendidikan, sistim ini memungkinkan peserta didik
pindah dari Jalur pendidikan informal dan pendidikan formal ke jalur Pendidikan
nonformal atau seNTBknya. Kurikulum program Paket C memungkinkan peserta
didik dari pendidikan informal dan Pendidikan formal pindah ke program Paket C
melalui proses alih kredit dengan Kredit Kopetensi (SKK) yang telah dicapai oleh
peserta didik. Persyaratan alih mempertimbangkan daftar riwayat hidup, capaian
hasil belajar berupa transkrip, daftar nilai, raport, fotofolio dan sejenisnya. Apabila
persyaratan belum memenuhi perlu mengikuti tes penempatan yang memberikan
pengakuan terhadap pembelajaran yang diperoleh secara mandiri dari pengalaman,
pelatihan dan profesi. Ketentuan untuk alih kredit ini diatur dalam panduan yang
ditetapkan Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah Departemen Pendidikan
Nasional.
Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum proram Paket C merupakan pola susunan mata pelajaran dan
beban beban belajar yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan
pembelajaran meliputi mata pelajaran,dan bobot satuan kredit kompetensi (SKK).
Susunan mata pelajaran program Paket C, terdiri atas mata pelajaran untuk
mengembangkan kemampuan Olah Hati, Olah Pikir, Olah Rasa, Olahraga dan Olah
Karya, termasuk Muatan Lokal, ketrampilan fungsional, dan pengembangan
kepribadian profesional. Beban belajar program Paket C dinyatakan dalam satuan
kredit kompetensi (SKK) yang menunjukkan bobot kompetensi yang harus dicapai
oleh peserta didik dalam mengikuti program pembelajaran, baik melalui tatap muka,
praktek ketrampilan, dan atau kegiatan mandiri.
SKK merupakan penghargaan terhadap pencapaian kompetensi sebagai hasil belajar
peserta didik dalam menguasai suatu mata pelajaran. SKK diperhitungkan untuk
setiap mata pelajaran yang terdapat dalam struktur kurikulum. Satu SKK dihitung
berdasarkan pertimbangan muatan SK dan KD tiap mata pelajaran. SKK dapat
digunakan untuk alih kredit yang diperoleh dari jalur pendidikan informal, formal,
kursus, keahlian dan kegiatan mandiri. Satu SKK adalah satu satuan kompetensi
yang dicapai melalui pembelajaran 1 jam tatap muka atau 2 jam tutorial atau 3 jam
mandiri, atau kombinasi secara proporsioanal dari ketiganya. Satu jam tatap muka
7
yang dimaksud adalah satu jam pembelajaran, yaitu sama dengan 45 menit untuk
Paket C.
Struktur Kurikulum Program Paket C dimaksudkan untuk mencapai Standar
Kompetensi Lulusan sesuai dengan Permen Diknas 23/2006, dengan orientasi
pengembangan olahkarya untuk mencapai ketrampilan fungsional yang menjadi
kekhasan program Paket C, yaitu: memiliki ketrampilan berwirausaha.
Pencapaian kompetensi ketrampilan fungsioanal dikembangkan melalui mata
pelajaran ketrampilan fungsional yang disesuaikan dengan potensi dan kebutuhan
secara terintegrasi dan / atau dalam bentuk mata pelajaran tersendiri. Muatan Lokal
merupakan kajian yang diberikan secara terintegrasi dalam mata pelajaran atau
secara tersendiri, sebagai pelajaran pilihan.
Pengembangan Kepribadian Profesional merupakan kemampuan mengembangkan
diri untuk meningkatkan kwalitas hidup dengan mengelola potensi, bakat, minat,
prakarsa, kemandirian, tindakan, dan waktu secara propesional sesuai tujuan dan
kebutuhan, yang dapat dilakukan antara lain melalui pelayanan konseling.
Kemampuan olahhati dan olahrasa termasuk estetika dikembangkan melalui muatan
dan/atau kegiatan bahasa, seni dan budaya, ketrampilan, dan muatan lokal yang
relevan.

F. PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM


Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip – prinsip sebagai berikut:
a. Berpusat pada potensi perkembangan, kebutuhan dan kepentingan peserta didik
dan lingkungannya untuk mencapai tujuan tersebut pengembangan kompetensi
peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan dan
kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan.
b. Beragam dan Terpadu. Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan
keragaman peserta didik, kondisi daerah,jenjang serta jenis pendidikan tanpa
membedakan agama, suku, budaya, ekonomi, status sosial, adat istiadat gender.
c. Tanggap terhadap ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
Kurikulum ini dikembangkan dengan kesadaran bahwa perubahan dan
perkembangan ilmu pengetahuan , teknologi dan seni berlangsung secara
dinamis.
d. Relevan dengan kebutuhan kehidupan.

8
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan
untuk menjamin relevansi pendidikan.
e. Menyeluruh dan Berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi.
f. Belajar sepanjang hayat
Pendidikan berlangsung sepanjang hayat yang tidak memandang usia.
g. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.
Dalam pengembangan kurikulum memperhatikan kepentingan nasional dan
kepentingan daerah dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika.

G. PRINSIP – PRINSIP PELAKSANAAN KURIKULUM


Dalam pelaksanaan kurikulum di setiap satuan pendidikan menggunakan
prinsip-prinsip sebagai berikut:
a. Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan dan kondisi
peserta didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya. Dalam hal
ini peserta didik harus harus mendapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu,
serta memperoleh kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara sehat,
bebas, diamis dan menyenangkan.
b. Kurikulum dilaksanakan dengan menegakan kelima pilar belajar yaitu:
a. belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
b. belajar untuk memahami dan menghayati
c. belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif
d. belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain
e. belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses
pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan.
c. Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan yang
bersifat perbaikan, pengayaan dan atau percepatan sesuai dengan potensi tahap
perkembangan dan kondisi peserta didik dengan tetap memperhatikan
keterpaduan pengembangan pribadi peserta didik yang berdimensi ke-Tuhanan,
keindividuan, kesosialan dan moral.
d. Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan pendidik
yang saling menerima dan menghargai,akrab, terbuka, dan hangat dengan
prinsip Tut Wuri Handayani, Ing madia mangan karsa, ing ngarsa sung tulada

9
(Di belakang memberikan daya dan kekuatan di tengah membangun semangat
dan prakarsa, didepan memberikan contoh dan teladan).
e. Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan multi strategi dan
multimedia, sumber belajar dan teknologi yang memadai dan memanfaatkan
lingkungan sekitar sebagai sumber belajar dengan prinsip alam tak kambang
jadi guru (Semua yang terjadi, tergelar dan berkembang di masyarakat dan
lingkungan sekitar serta lingkungan alam semesta dijadikan sumber belajar,
contoh dan teladan)
f. Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam, sosial dan
budaya serta kekayaan daerah untuk keberhasilan pendidikan dengan muatan
seluruh badan kajian secara optimal.
g. Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata pelajaran,
muatan lokal dan pengembangan diri diselenggarakan dalam keseimbangan,
keterkaitan dan kesinambungan yang cocok dan memadai antar kelas dan jenis
serta jenjang pendidikan.

H. PENGERTIAN KURIKULUM
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan dan isi
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (UU RI No.20
tahun 2003)
Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) adalah kurikulum oprasional yang
disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan sesuai dengan
karakteristik, kondisi, potensi daerah, sekolah dan peserta didik.
Kurikulum PKBM ”BANI HASIM” adalah kurikulum operasional yang disusun dan
dilaksanakan oleh Tutor/guru, dan Pengelola serta seluruh stackholder yang sesuai
karakteristik, kondisi, potensi daerah, sekolah dan Peserta Didik..

10
BAB II

KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM

A. Kerangka Dasr
1. Kelompok Mata Pelajaran
Kurikulum program Paket A, Paket B, dan Paket C meliputi :
a) Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;
b) Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;
c) Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;
d) Kelompok mata pelajaran estetika;
e) Kelompok mata pelajaran jasmani,olah raga dan kesehatan.
Cakupan setiap kelompok mata pelajaran disajikan pada tabel 1

Tabel 1
Cakupan Kelompok Mata Pelajaran
No Kelompok Mata
Cakupan
Pelajaran
1 Agama dan Akhlak Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
Mulia dimaksud untuk membentuk peserta didik menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa serta beraklak mulia. Akhlak mulia
mencakup etika,budi pekerti,attau moral sebagai
perujudan dari pedidikan agama
2 Kewarganegaraan dan Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan
Kepribadian kepribadian dimaksud untuk meningkatkan kesadaran
dan wawasan peserta didik akan status,hak,dan
kewajiban dalam kehidupan
bermasyarakat,berbangsa,dan bernegara,serta
peningkatan kwalitas dirinya sebagai manusia.
Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan
kebangsaan,jiwa dan patriotisme bela
negara,penghargaan terhadap hak-hak asasi
manusia,kemajemukan bangsa,pelestarian lingkungan
11
hidup,gerder,demokrasi,tanggung jawab sosial,
ketaatan membayar pajak, dan sikap serta prilaku anti
korupsi,kolusi,dan nepotisme.
3 Ilmu Pengetahuan dan Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
Tehnologi tehnologi pada paket A setara SD/MI dimaksud untuk
mengenal, menyikapi, dan mengapresiasikan ilmu
pengetahuan dan tehnologi, serta menanamkan
kebiasaan berpikir dan berprilaku ilmiah yang kritis,
kreatif dan mandiri.
Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
teknolgi pada paket C setara SMA/MA dimaksudkan
untuk memperoleh kompetensi lanjut ilmu pengetahuan
dan teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah
secara kritis, kreatif dan mandiri.
4 Estetika Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk
meningkatkan sensitivitas, kemampuan
mengekspresikan dan kemampuan mengapresiasikan
dan kemampuan mengapresiasi keindahan dan
harmoni. Kemampuan mengapresiasi dan
mengekspresikan keindahan serta harmoni mencakup
apresisi dan ekspresi, baik dalam kehidupan individu
sehingga mampu menikmati dan mensyukuri hidup,
maupun dalam kehidupan kemasyarakatan sehingga
mampu menciptakan kebersamaan yang harmonis.
5 Pendidikan Jasmani, Kelompok mata pelajaran pendidikan jasmani,olahraga
Olahraga dan dan kesehatan pada paket A setara SD/Mi dimaksudkan
Kesehatan untuk meningkatkan potensi fisik serta menanamkan
sportifitas dan kesadaran hidup sehat.
Kelompok mata pelajaran pendidikan jasmani,olahraga
dan kesehatan pada paket B setara SMP/Mts
dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta
membudayakan sportifitas dan kesadaran hidup sehat.
Kelompok mata pelajaran pendidikan jasmani,olahraga
dan kesehatan pada paket B setara SMP/Mts
12
dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta
membudayakan sikap sportif,disiplin,kerja sama, dan
hidup sehat.
Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap,dan
prilaku hidup sehat yang bersifat individual ataupun
yang bersifat kolektif kemasyarakatan seperti
keterbatasan dari prilaku seksual bebas, kecanduan
narkoba, HIV/AIDS, demam berdarah, muntaber, dan
penyakit lain yang potensial untuk mewabah.

BAB III
KESETARAAN TINGKAT DAN DERAJAT KOPETENSI
13
A. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum paket C dilaksanakan dalam sistem tingkatan dan derajat yang
setara dengan sistem kelas pada pendidikan formal dengan kompetensi sebagai
berikut :

Program Paket C meliputi :


Tingkatan 5 dengan derajat kompetensi Mahir 1 setara dengan kelas X SMA/MA,
diarahkan pada pencapaian dasar-dasar kompetensi akademik dan menerapkannya
untuk menghasilkan karya sehingga peseta didik mampu mengkomunikasikan
konsep-konsep secara lebih ilmiah dan etis serta mempersiapkan diri untuk mampu
bekerja mandiri dan mengembangkan kepribadian profesional.

Tingkatan 6 dengan derajat kompetensi Mahir 2 setara kelas XII SMA/MA,


diarahkan untuk pencapaian akademik dan keterampilan fungsional secara etis,
sehingga peserta didik dapat bekerja mandiri atau berwirauaha, bersifat profesional,
berpartisipasi aktif dan produktif dalam kehidupan masyarakat, serta dapat
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

B. Kedalaman Muatan Kurikulum


Kedalaman muatan kurikulum pada program paket C dituangkan dalam kompetensi
yang terdiri atas Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) tiap mata
pelajaran pada setiap tingkatan dan/atau semester.
SK dan KD mata pelajaran pada program paket C mengacu kepada Standar
Kompetensi Lulusan (SKL) yang dijabarkan ke dalam SK dan KD masing-masing
mata pelajaran umum.
SK dan KD tiap mata pelajaran pada setiap tingkatan dan derajat mengambarkan
bobot mata pelajaran, dan disajikan pada Lampiran-lampiran Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional ini yang terdiri atas : Lampiran 3 SK dan KD program paket C.

C. Perpindahan Jalur Pendidikan


UU Sisdiknas 20/2003 Pasal 12 ayat (1) butir (e) manegaskan hak peserta didik
untuk pindah antar jalur endidikan. Sistem ini memungkinkan peserta didik pindah
14
dari jalur pendidikan informal ke jalur pendidikan formal ke jalur pendidikan
nonformal atau seNTBknya.

Kurikulum program Paket C memungkinkan peserta didik dari pendidikan


informal dan pendidikan formal pindah ke program Paket C melalui proses alih
kredit dengan menghitung Satuan Kredit Kompetensi (SKK) yang telah dicapai oleh
peserta didk. Persyaratan alih kredit mempertimbangkan riwayat hidup, capaian
hasil belajar berupa transkrip, daftar nilai, raport, portofolio dan sejenisnya. Apabila
persyaratan belum memenuhi perlu mengikuti tes penempatan yang memberikan
pengakuan terhadap pembelajaran yang diperoleh secara mandiri dari pengalaman,
pelatihan dan profesi. Ketentuan untuk alih kredit ini diatur dalam Panduan yang
dietapkan Direktorat Jendral Pendidikan Luar Sekolah,Departemen Pendidikan
Nasional.

D. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum paket C merupakan pola susunan mata pelajaran dan beban
belajar yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran,
meliputi mata pelajaran, dan bobot satuan kredit kompetensi (SKK).

Susunan mata pelajaran program paket C terdiri atas berbagai mata pelajaran untuk
mengembangkan kemampuan olahhati, olahpikir, olahrasa, olahraga, olahkarya,
termasuk muatan lokal, keterampilan fungsional, dan pengembangan kepribadian
profesional.

Beban belajar program paket C dinyatakan dalam satuan kredit kompetensi (SKK)
yang menunjukan bobot kompetensi yang harus dicpai oleh peserta didik dalam
mengikuti program pembelajaran, baik melalui tatap muka, praktek keterampilan,
dan atau keinginan mandiri.

SKK merupakan penghargaan terhadap pencapaian kompetensi sebagai hasil belajar


peserta didk dalam menguasai suatu mata pelajaran. SKK diperhitungkan untuk
setiap mata pelajaran yang terdapat dalam struktur kurikulum. Satu SKK dihitung
berdasarkan pertimbangan muatan SK dan KD tiap mata pelajaran. SKK dapat
digunakan untuk alih kredit kompetensi yang diperoleh dari jalur pendidikan
15
informal, formal, kursus, keahlian dan kegiatan mandiri. Satu SKK adalah satu
satuan kompetensi yang dicapai melalui pembelajaran 1 jam tatap muka atau 2 jam
tutorial atau 3 jam mandiri, atau kombinasi secara proporsional dari ketiganya. Satu
jam tatap muka yang dimaksud adalah satu jam pembelajaran yaitu sama dengan 45
menit untuk paket C.

Struktur kurikulum paket C dimaksudkan untuk mencapai standar kompetensi


lulusan sesuai dengan Permen Diknas 23/2006 dengan orientasi pengembangan
olahkarya untuk mencapai keterampilan fungsional yang menjadi kekhasan program
paket C yaitu Paket C : memiliki keterampilan berwirausaha

Pencapaian kompetensi keterampilan fungsional dikembangkan melalui mata


pelajaran keterampilan fungsional yang disesuaikan dengan potensi dan kebutuhan
secara terintegrasi dan/atau dalam bentuk mata pelajaran tersendiri.

Muatan lokal merupakan kajian yang diberikan secara terintegrasi dalam mata
pelajaran atau secara tersendiri sebagai mata pelajaran pilihan.

Pengembangan kepribadian profesional merupakan kemampuan mengembangkan


diri untuk meningkatkan kualitas hidup dengan mengelola potensi, bakat, minat,
prakarsa, kemandirian, tindakan dan waktu secara profesional sesuai tujuan dan
kebutuhan, yang dapat dilakukan antara lain melalui pelayanan konseling.

Kemampuan olahhati dan olahrasa termasuk estetika dikembangkan melalui muatan


dan/atau kegiatan bahasa, seni dan budaya, keterampilan dan muatan lokal yang
relevan.

Adapun struktur sebaran matapelajaran Program aket C sebagaimana tersaji pada


tabel berikut.

Struktur kurikulum Paket C ( Program IPS )PKBM “BANI HASIM”disajikan pada


tabel-tabel berikut.
16
Mata Pelajaran Bobot Satuan Kopetensi (SKK)

Tingkatan Tingkatan 6/Mahir Jumlah


5/Mahir 1 Setara 2 Setara Kelas XI-
Kelas X XI

1. Pendidikan Agama 2 4 6

2. Pendidikan 2 4 6
Kewarganegaraan

3. Bahasa Indonesia 4 8 12

4. Bahasa Inggris 4 8 12

5. Matematika 4 8 12

6. Sejarah 1 3 4

7. Geografi 1 7 8

8. Ekonomi 2 8 10

9. Sosiologi 2 8 10

10. Seni Budaya 2 4 6

11. Pendidikan Jasmani, 2 4 6


Olahraga dan Kesehatan

12. Keterampilan 4 8 12

Muatan Lokal
Bahasa NTB 2*)
2*) 4 *)

Jumlah 32 76 108

1. Muatan Lokal

17
Muatan Lokal merupakan Kegiatan Kurikulum untuk pengembangan kompetensi
yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah termasuk keunggulan
daerah yang materinya sesuai, menjadi bagian dari mata pelajaran lain dan / atau
terlalu banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran tersendiri. Substansi muatan
lokal ditentukan oleh sekolah tidak terbatas pada mata pelajaran Seni Budaya dan
Ketrampilan tetapi juga mata pelajaran lainnya seperti Bahasa Inggris di SD dan
TIK di SMP , SMA.dn Pendidikan setara, Muatan Lokal merupakan mata
pelajaran sehingga sekolah harus mengembangkan Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar untuk setiap jenis muatan lokal yang diselenggarakan. Sekolah
dapat menyelenggarakan satu mata pelajaran muatan lokal setiap semester atau 2
mata pelajaran muatan lokal dalam satu tahun.
Muatan Lokal merupakan Kegiatan Kurikulum untuk mengembangkan
kompetensi peserta didik yang disesuaikan dengan ciri khas daerah.
Jenis muatan lokal yang diajarkan di PKBM ”BANI HASIM” pada Tahun
Pelajaran 2018 / 2018 adalah Muatan Lokal Wajib dan Muatan Lokal Pilihan,
pada tahun pelajaran berikutnya keputusan ini akan ditinjau kemNTB.

2. Pengaturan Beban Belajar


a. Pengaturan beban belajar pada PKBM “BANI HASIM” dirinci sebagai berikut:
1. Satu Jam pelajaran = 45 menit
2. Satu Minggu Kls X = 40 jam pelajaran
Kls XI = 41Jam Pelajaran
Kls XII = 41 Jam perminggu
3. Sistem = Paket
b. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran pada system paket.
Dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Pengaturan
alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran yang terdapat pada semester
ganjil dan genap dalam satu tahun pelajaran dapat dilakukan secara
fleksibel dengan jumlah beban belajar yang tetap.
Satuan Pendidikan dimungkinkan menambah maksimum 4 jam
pembelajaran tambahan dengan mempertimbangkan kebutuhan peserta
didik dalam mencapai kompetensi, disamping dimanfaatkan mata pelajaran

18
lain yang dianggap penting dan tidak terdapat dalam struktur kurikulum
yang tercantum dalam Standar Isi.
c. Pemanfaatan 4 Jam tambahan dengan mempertimbangkan kebutuhan
peserta didik dalam mencapai kompetensi, disamping dimanfaatkan untuk
mata pelajaran lain yang dianggap penting dan tidak terdapat didalam
struktur kurikulum yang tercantum dalam Standar Isi.
d. Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak
terstruktur dalam system paket untuk PKBM “BANI HASIM” 0% - 30%
dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan.
e Alokasi waktu untuk tatap muka, penugasan terstruktur dan kegiatan
mandiri tidak terstruktur untuk PKBM “BANI HASIM” menggunakan
Sistem Semester mengikuti aturan sebagai berikut : Satu Semester pada
“PKBM ANDIK PAS” terdiri atas : 1 jam = 45 menit tatap muka, 20 menit
kegiatan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur.

3. Ketuntasan Belajar
- Ketuntasan belajar setiap KD berkisar antara 0 – 100%
- Kriteria ketuntasan minimal untuk masing – masing KD 75 %
- Satuan Pendidikan harus menentukan kriteria ketuntasan minimal dengan
mempertimbangkan kompleksitas SK dan KD Tingkat Kemampuan Peserta
Didik serta kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan
pembelajaran.
- Satuan pendidikan diharapkan meningkatkan kriteria ketuntasan belajar
secara terus menerus untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal.
- Laporan Hasil Belajar Siswa (LHBS) peserta didik diserahkan kepada
satuan pendidikan dengan memperhatikan rambu-rambu yang disusun oleh
direktorat teknis terkait

19
KKM Kelas XI

KOMPONEN Kriteria Ketuntasan Minimal

PPK dan Praktik Sikap

A. MATA PELAJARAN

1. Pendidikan Agama 70 B

2. Pendidikan Kewarganegaraan 65 B

3. Bahasa Indonesia 65 C

4. Bahasa Inggris 65 C

5. Matematika 60 C

6. Sejarah 65 C

7. Geografi 65 C

8. Ekonomi 65 C

9. Sosiologi 65 C

10. Seni Budaya 70 B

11. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan 70 B


Kesehatan

12. Keterampilan
70 B

B. MUATAN LOKAL: Bahasa NTB 65 B

20
KKM Program Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Kriteria Ketuntasan Minimal

Kelas XI Kelas XII

KOMPONEN
PPK Sikap PPK Sikap
dan dan
Praktik Praktik

A. MATA PELAJARAN

1. Pendidikan Agama 70 B 70 B

2. Pendidikan Kewarganegaraan 65 B 65 B

3. Bahasa Indonesia 65 C 65 C

4. Bahasa Inggris 65 C 65 C

5. Matematika 60 C 60 C

6. Sejarah 65 C 65 C

7. Geografi 65 B 65 B

8. Ekonomi 65 B 60 B

9. Sosiologi 65 B 60 B

10. Seni Budaya 65 B 65 B

11. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan 70 B 70 B


Kesehatan

12. Keterampilan
70 B 70 B
B. MUATAN LOKAL:
65 B 65 B
Bahasa NTB

Semua pendidik bersepakat untuk berupaya meningkatkan KKM secara bertahap dan
terus menerus untuk mencapai ketuntasan ideal.

21
4. Kenaikan Kelas dan Kelulusan
Kenaikan kelas dilaksanakan pada Setiap akhir tahun pelajaran.
Peserta didik dinyatakan naik kelas apabila telah tuntas semua mata pelajaran
atau sekurang-kurangnya tidak tuntas 3 mata pelajaran
Peserta didik dinyatakan tidak naik kelas di PKBM ”BANI HASIM”
a. Peserta didik yang tidak tuntas tiga( 3 ) mata pelajaran dinyatakan tidak
naik kelas.
b. Presentasi ketidak hadiran dalam tatap muka lebih dari 25 % dinyatakan
tidak naik kelas.
c. Peserta didik tidak tuntas dua mata pelajaran UN dinyatakan tidak naik
kelas

5. Pendidikan Kecakapan Hidup


Pendidikan Kecakapan Hidup, terintegrasi pada semua mata pelajaran. Hasil
yang diharapkan mencakup kecakapan pribadi, sosial, akademik dan kecakapan
vokasional.
- Kecakapan Pribadi : Terbentuknya kepribadian Warga Belajar PKBM
”BANI HASIM” yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa.
- Kecakapan Sosial : Peserta didik dapat menguasai IPTEK yang
diberikan di sekolah dan mengaplikasikannya
dalam kehidupan sehari – hari.
- Kecakapan Akademik : Peserta didik dapat menguasai IPTEK yang
mampu
bersaing dijenjang pendidikan lebih tinggi atau di
dunia kerja.
- Kecakapan Vokasional : Berkaitan dengan mata pelajaran ketrampilan.

6. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal


Kurikulum untuk semua Tingkat Satuan Pendidikan dapat memasukan pendidikan
berbasis keunggulan lokal dan global. PKBM ”BANI HASIM" melaksanakan
pendidikan berbasis lokal dan global adalah sebagai berikut :
22
Pemanfaatan kotoran ternak untuk pembuatan kompos.

BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN

Kalender Pendidikan adalah pengaturan waktu kegiatan pembelajaran peserta didik


selama satu tahun ajaran. Kalender Pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran,
minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
Setiap permulaan tahun pelajaran tim penyusun program di sekolah menyusun kalender
pendidikan untuk mengatur waktu kegiatan selama satu tahun ajaran yang mencakup
permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari
libur. Pengaturan waktu belajar di sekolah mengacu kepada Standar Isi dan disesuaikan
dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah kebutuhan peserta didik dan masyarakat
serta ketentuan dari pemerintah / pemerintah daerah.
Beberapa aspek penting yang menjadi pertimbangan dalam menyusun kalender
pendidikan sebagai berikut :
- Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada
awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan. Permulaan tahun pelajaran
telah ditetapkan oleh pemerintah yaitu bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada
bulan Juni tahun berikutnya.
- Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk
setiap tahun pelajaran. Sekolah dapat mengalokasikan lamanya minggu efektif
belajar sesuai dengan keadaan dan kebutuhannya.
- Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu,
meliputi jumlah jam pembelajaran untuk semua mata pelajaran, termasuk
muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
- Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran terjadwal.
Hari libur sekolah ditetapkan sekolah berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan
Nasional, dan / atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya
keagamaan. Kepala Daerah Tingkat Kabupaten / Kota, dan / atau Organisasi
Penyelenggara Pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus.

23
- Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur
akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari –
hari besar nasional dan hari libur khusus.
- Libur jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran
digunakan untuk penyiapan kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun.
- Sekolah – sekolah pada daerah tertentu yang memerlukan libur keagamaan lebih
panjang dapat mengatur hari libur keagamaan sendiri tanpa mengurangi jumlah
minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif.
- Bagi sekolah yang memerlukan kegiatan khusus dapat mengalokasikan waktu
secara khusus tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu
pembelajaran efektif.
- Hari libur umum / nasional atau penetapan hari libur tanpa terprogram untuk
setiap jenjang dan jenis pendidikan disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah
Pusat / Provinsi / Kabupaten / Kota.

24
KALENDER PENDIDIKAN PKBM ANDIK PAS”
TAHUN PELAJARAN : 2018 / 2019

Juli 2018 Tanggal Uraian Kegiatan


Minggu 6 13 20 27 4-6 Awal tahun pelajaran
Senin 7 14 21 28 Libur idul fitri
Selasa 1 8 15 22 29
Rabu 2 9 16 23 30
Kamis 3 10 17 24 31
Jumat 4 11 18 25
Sabtu 5 12 19 26

Agustus 2018 Tanggal Uraian Kegiatan


Minggu 3 10 17 24 31 17 Hari Kemerdekaan
Senin 4 11 18 25 22-23 Hari Raya Idul Adha
Selasa 5 12 19 26
Rabu 6 13 20 27
Kamis 7 14 21 28
Jumat 1 8 15 22 29
Sabtu 2 9 16 23 30

September 2018 Tanggal Uraian Kegiatan


Minggu 7 14 21 28 24-27 Kegiatan tengah semester
Senin 1 8 15 22 29
Selasa 2 9 16 23 30
Rabu 3 10 17 24
Kamis 4 11 18 25
Jumat 5 12 19 26
Sabtu 6 13 20 27

25
Oktober 2018 Tanggal Uraian Kegiatan
Minggu 5 12 19 26 4 Libur saraswati
Senin 6 13 20 27 8 Libur pagerwesi
Selasa 7 14 21 28
Rabu 1 8 15 22 29
Kamis 2 9 16 23 30
Jumat 3 10 17 24 31
Sabtu 4 11 18 25

Nopember 2018 Tanggal Uraian Kegiatan


Minggu 2 9 16 23 30 20 Maulid Nabi Besar
Muhammad SAW
Senin 3 10 17 24
Selasa 4 11 18 25
Rabu 5 12 19 26
Kamis 6 13 20 27
Jumat 7 14 21 28
Sabtu 1 8 15 22 29

Desember 2018 Tanggal Uraian Kegiatan


Minggu 7 14 21 28 13 Pembagian raport
Senin 1 8 15 22 29 15-27 Libur semester
Selasa 2 9 16 23 30
Rabu 3 10 17 24 31
Kamis 4 11 18 25
Jumat 5 12 19 26
Sabtu 6 13 20 27

Januari 2019 Tanggal Uraian Kegiatan

26
Minggu 4 11 18 25 1 Libur tahun baru
Senin 5 12 19 26
Selasa 6 13 20 27
Rabu 7 14 21 28
Kamis 1 8 15 22 29
Jumat 2 9 16 23 30
Sabtu 3 10 17 24 31

Pebruari 2019 Tanggal Uraian Kegiatan


Minggu 1 8 15 22 5 Libur th baru Imlek
Senin 2 9 16 23
Selasa 3 10 17 24
Rabu 4 11 18 25
Kamis 5 12 19 26
Jumat 6 13 20 27
Sabtu 7 14 21 28

Maret 2019 Tanggal Uraian Kegiatan


Minggu 1 8 15 22 29 7 Libur Nyepi
Senin 2 9 16 23 30 25-28 Kegiatan tengah semester
Selasa 3 10 17 24 31
Rabu 4 11 18 25
Kamis 5 12 19 26
Jumat 6 13 20 27
Sabtu 7 14 21 28

April 2019 Tanggal Uraian Kegiatan


Minggu 5 12 19 26 3 ISRO’ MIKRAJ
Senin 6 13 20 27 19 Wafat Isa Almasih
Selasa 7 14 21 28
Rabu 1 8 15 22 29
Kamis 2 9 16 23 30
Jumat 3 10 17 24
27
Sabtu 4 11 18 25

Mei 2019 Tanggal Uraian Kegiatan


Minggu 3 10 17 24 31 1 Hari buruh
Senin 4 11 18 25 30 Kenaikan Isa Almasih
Selasa 5 12 19 26
Rabu 6 13 20 27
Kamis 7 14 21 28
Jumat 1 8 15 22 29
Sabtu 2 9 16 23 30

Juni 2019 Tanggal Uraian Kegiatan


Minggu 7 14 21 28 6-7 Hari Raya Idul Fitri
Senin 1 8 15 22 29 13 Pembagian raport
Selasa 2 9 16 23 30 15-27 Libur semester
Rabu 3 10 17 24 29-30 Libur akhir semester
Kamis 4 11 18 25
Jumat 5 12 19 26
Sabtu 6 13 20 27

28
REKAPITULASI BANYAKNYA HARI EFEKTIF PKBM ”BANI HASIM” PERBULAN
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
HARI HARI TIDAK EFEKTIF HARI EFEKTIF

BULAN/TAHUN

Smtr1/UTS/
MOS

Pasca Smtr1/UTS

Hari Tatap Muka


Lbr.Keaga maan
Lbr Semestar
Sabtu/ Ahad
NOMOR

Jumlah Hari

Bagi Raport
Hari Efektif
Lbr.Khusus
Lbr Umum
MINGGU

SELASA

JUMAT

Jumlah
SABTU
KAMIS
SENIN

RABU

UN/
1 JULI 2018               31 9 0 0 0 0 9 22 2 0 0 20
2 AGUSTUS 2018               31 8 3 0 0 0 11 20 0 0 0 20
3 SEPTEMBER 2018               30 10 1 0 0 0 11 19 0 0 0 19
4 OKTOBER 2018               31 8 0 0 1 0 9 22 5 3 0 14
5 NOPEMBER 2018               30 8 1 0 0 0 9 21 0 0 0 21
6 DESEMBER 2018               31 10 2 6 0 0 18 13 5 0 1 7
Jumlah smtr I                 184 53 7 6 1 0 67 117 12 3 1 101
                                           
HARI HARI TIDAK EFEKTIF HARI EFEKTIF
BULAN/TAHUN

Pasca Smtr1/UTS

Hari Tatap Muka


Smtr1/UTS/UN/
Lbr.Keaga maan
Lbr Semestar
Sabtu/Ahad
NOMOR

Jumlah Hari

Bagi Raport
Hari Efektif
Lbr.Khusus
Lbr Umum
MINGGU

SELASA

Jumlah
JUMAT

SABTU
KAMIS
SENIN

RABU

MOS
1 JANUARI 2019               31 8 1 0 0 0 9 22 0 0 0 22
2 FEBRUARI 2019               28 8 1 0 2 0 11 17 0 0 0 17
3 MARET 2019               31 10 1 0 0 0 11 20 4 3 0 13
4 APRIL 2019               30 8 2 0 0 0 10 20 9 0 0 11
5 MEI 2019               31 8 2 0 0 3 13 18 8 0 0 10
6 JUNI 2019               30 10 2 5 0 5 22 8 0 0 1 7
Jumlah smtr II                 181 52 9 5 2 8 76 105 21 3 1 80
Jumlah Smtr I+II                 365 105 16 11 3 8 143 222 33 6 2 181
                                           

29
30
BAB V
PENUTUP

Demikian penyusunan Dokumen I KTSP ini yang akan menjadi pedoman dalam
pelaksanaan seluruh kegiatan pembelajaran dalam tahun pelajaran 2018/2018 dan akan di
revisi pada tahun pelajaran berikutnya

Ditetapkan di : Pringgarata
Pada Tanggal : 7 Juli 2018
KETUA PKBM “BANI HASIM”

HANAFI

31

Anda mungkin juga menyukai