BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan Nasional yang berdasarkan pancasila dan Undang-Undang dasar
Negara republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan
pembentukan watak serta peradaban yang yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa,bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada tuhan Yang Maha
Esa,berhakhlak mulia,sehat,berilmu.cakap.kreatif,mandiri,dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab.Untuk mengembangkan fungsi tersebut
pemerintah menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional sebagaimana
tercamtum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
Tentang Sistim Pendidikan Nasional yang selanjutnya akan disingkat sebagai UU
Sisdiknas 20/2003.
Pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan
pendidikan,peningkatan mutu dan relevansi serta efisiensi manajemen
pendidikan,Pemerataan kesempatan pendidikan diwujudkan dalam program wajib
belajar 9 tahun,Peningkatan mutu pendidikan diarahkan untuk meningkatkan
kwalitas manusia Indonesia seutuhnya melalui,olahhati,olah
pikir,olahrasa,olahraga,dan olahkarya agar memiliki daya saing dalam menghadapi
tantangan global.Peningkatan relevansi pendidikan dimaksud untuk menghasilkan
lulusan yang sesuai dengan tuntunan kebutuhan berbasis potensi sumber daya alam
dan sumber daya manusia Indonesia.Peningkatan efisiensi manajemen pendidikan
dilakukan melalui penerapan manajemen berbasis masyarakat dan otonomi
perguruan tinggi serta pembaharuan pengelolaan pendidikan secara
terencana,terarah,transeparan,demokratis dan berksinambungan.
Berdasarkan penjelasan Pasal 17 dan pasal 18 Undang-undang Nomor 20 Tahun
2003 tentang sistim Pendidikan Nasional disebutkan bahwa pendidikan yang
sederajat denganSD/MI adalah program seperti Paket A dan yang sederajat dengan
1
SMP/MTs adalah program seperti Paket B,sedangkan pendidikan yang sedrrajat
dengan SMA/MA adalah program seperti Paket C.
Setiap peserta didik yang lulus ujian program Paket A,B atau C mempunyai hak
ekigibilitas yang sama dan setara dengan pemegang ijazah SD/MI,SMP/MTs,dan
SMA/MA untuk dapat mendaftar pada satuan pendidikan yang lebih tinggi.Status
kelulusan Paket C mempunyai hak eligibilitas yang sama dengan lulusan pendidikan
formal dalam memasuki lapangan kerja.
Dalam dokumen ini membahas standar isi sebagaimana dimaksud oleh Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.Standar isi
ini memuat:
1. Kerangka dasar dan struktur kurikulum yang merupakan acuan dalam
penyusunan kurikulum pada tingkat pendidikan,
2. Beban belajar bagi peserta didik pada program Paket A,Paket B,dan Paket C;
3. Kurikulum program Paket A Paket B dan Paket C dikembangkan berdasrkan
panduan penyusunan kurikulum sebagai bagian tak terpisahkan dari standar
isi;dan
4. Kelender Pendidikan untuk penyelenggaraan pendidikan pada program Paket
A,Paket B dan Paket C.
B. TUJUAN
Penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah
berpedoman pada panduan yang disusun oleh badan standar nasional pendidikan
(BSNP).Sekolah dan komite sekolah mengembangkan kurikulum tingkat satuan
pendidikan (KTSP) dan silabusbusnya berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan
standar kopetensi lulusan dibawah supervisi dan dinas pendidikan dan Departemen
Agama yang bertanggung jawab bidang pendidikan Luar Sekolah (PLS).
2
C. VISI DAN MISI PKBM ” ANDIK PAS ”
VISI :
“Menjadi PKBM yang dapat dipercaya masyarakat, membentuk anak
bermasalah dengan hukum menjadi manusia yang cerdas, kreatif,
mandiri, berdaya saing dan memiliki life skill serta menjadi PKBM
yang bermanfaat bagi masyarakat umum”.
MISI :
1. Memenuhi kebutuhan anak didik di LPKA dan masyarakat sekitar
LPKA pada bidang pendidikan, khususnya bagi masyarakat
ekonomi tingkat bawah melalui pendidikan non formal.
2. Meningkatkan kualitas sumber daya segenap civitas PKBM
(pengurus, tutor dan para peserta didik)
o Terselenggaranya program pendidikan kesetaraan, pendidikan
kecakapan hidup (life skill) dan Taman Bacaan Masyarakat yang
bermutu.
3
2. Tenaga Pendidik dan Kependidikan
Tenaga Pendidik dan Kependidikan dengan spesifikasi pendidikan sebagai berikut :
a. Tenaga Pendidik
Magister :1
Strata 1 : Laki 7 orang Perempuan 6 orang
SMK : Perempuan 1 orang
Jumlah : 14 orang
b. Tenaga Kependidikan :
Laki 1 orang Perempuan 2 orang jumlah 3 orang
3. Peserta Didik
Jumlah Warga Belajar berdasarkan kelompok belajar meliputi :
1. Paket C Kelas XI : 1 kelompok belajar, terdiri dari
a. Laki – laki : 40 orang
b. Perempuan : 25 orang
Jumlah : 65 orang
2. Paket B Kelas VIII : 2 kelompok belajar, terdiri dari
a. Laki – laki : 21 orang
b. Perempuan : 20 orang
Jumlah : 41 orang
.4. Presentasi Kelulusan 2 Tahun Terakhir
1. Tahun 2016 :
Paket C
Terdaftar : L 32 P 21 Jumlah 53 orang
Lulus : L 32 P 21 Jumlah 53 Orang
Paket B
Terdaftar : L 7 P 12 Jumlah 19 orang
Lulus : L 7 P 12 Jumlah 19 orang
2. Tahun 2018
Paket C
Terdaftar : L 32 P 41 Jumlah 73 orang
Lulus : L 32 P 21 Jumlah 53 Orang
4
Paket B
Terdaftar : L 7 P 12 Jumlah 19 orang
Lulus : L 7 P 12 Jumlah 19 orang
D. LANDASAN YURIDIS
1. Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional.
Kurikulum Pendidikan Nasional. Kurikulum Pendidikan Dasar dan Menengah
dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok/satuan
pendidikan kabupaten/kota dan departemen agama kabupaten/kota yang
membidangi pendidikan untuk pendidikan dasar dan Propinsi untuk untuk
pendidikan menengah.
2. Peraturan Pemerintah No.19 tahun 2005 tentang standar pendidikan nasional.
Penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah
berpedoman pada panduan yang disusun oleh badan standar nasional pendidikan
(BSNP). Sekolah dan komite sekolah mengembangkan kurikulum tingkat satuan
pendidikan (KTSP) dan silabusnya berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan
standar kompetensi lulusan dibawah supervisi dinas pendidikan/kota dan
Departemen Agama yang bertanggung jawab bidang pendidikan.
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.22 tahun 2006 tentang standar isi
untuk setiap satuan pendidikan dasar dan menengah mencakup lingup materi
minimal untuk mencapai kompetensi.
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.23 tahun 2006 tentang standar
kompetensi kelulusan (SKL), standar kompetensi minimal satuan pendidikan
dasar dan menenga kelompok mata pelajaran, mata pelajaran yang bermuara
pada kompetensi dasar (KD)
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.24 tahun 2006 peraturan ini
mengatur tentang pelaksanaan Permendiknas No.22 tahun 2006 dan
Permendiknas No.23 tahun 2006.
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.13 tahun 2007 tentang standar
kepala sekolah.
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.16 tahun 2007 tentang standar
tenaga pendidik dan tenaga kependidikan.
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.20 tahun 2007 tentang Penilaian.
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 24 tahun 2007 tentang sarana
prasarana.
5
10. Peraturan Menteri Pendidkan Nasional No.4 tahun 2007 tentang standar proses.
11. Undang-undang RI No.32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah. Dalam
undang-undang no.32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah member ruang
bagi otonomi luas termasuk otonomi pendidikan.
8
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan
untuk menjamin relevansi pendidikan.
e. Menyeluruh dan Berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi.
f. Belajar sepanjang hayat
Pendidikan berlangsung sepanjang hayat yang tidak memandang usia.
g. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.
Dalam pengembangan kurikulum memperhatikan kepentingan nasional dan
kepentingan daerah dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika.
9
(Di belakang memberikan daya dan kekuatan di tengah membangun semangat
dan prakarsa, didepan memberikan contoh dan teladan).
e. Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan multi strategi dan
multimedia, sumber belajar dan teknologi yang memadai dan memanfaatkan
lingkungan sekitar sebagai sumber belajar dengan prinsip alam tak kambang
jadi guru (Semua yang terjadi, tergelar dan berkembang di masyarakat dan
lingkungan sekitar serta lingkungan alam semesta dijadikan sumber belajar,
contoh dan teladan)
f. Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam, sosial dan
budaya serta kekayaan daerah untuk keberhasilan pendidikan dengan muatan
seluruh badan kajian secara optimal.
g. Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata pelajaran,
muatan lokal dan pengembangan diri diselenggarakan dalam keseimbangan,
keterkaitan dan kesinambungan yang cocok dan memadai antar kelas dan jenis
serta jenjang pendidikan.
H. PENGERTIAN KURIKULUM
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan dan isi
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (UU RI No.20
tahun 2003)
Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) adalah kurikulum oprasional yang
disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan sesuai dengan
karakteristik, kondisi, potensi daerah, sekolah dan peserta didik.
Kurikulum PKBM ”BANI HASIM” adalah kurikulum operasional yang disusun dan
dilaksanakan oleh Tutor/guru, dan Pengelola serta seluruh stackholder yang sesuai
karakteristik, kondisi, potensi daerah, sekolah dan Peserta Didik..
10
BAB II
A. Kerangka Dasr
1. Kelompok Mata Pelajaran
Kurikulum program Paket A, Paket B, dan Paket C meliputi :
a) Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;
b) Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;
c) Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;
d) Kelompok mata pelajaran estetika;
e) Kelompok mata pelajaran jasmani,olah raga dan kesehatan.
Cakupan setiap kelompok mata pelajaran disajikan pada tabel 1
Tabel 1
Cakupan Kelompok Mata Pelajaran
No Kelompok Mata
Cakupan
Pelajaran
1 Agama dan Akhlak Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
Mulia dimaksud untuk membentuk peserta didik menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa serta beraklak mulia. Akhlak mulia
mencakup etika,budi pekerti,attau moral sebagai
perujudan dari pedidikan agama
2 Kewarganegaraan dan Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan
Kepribadian kepribadian dimaksud untuk meningkatkan kesadaran
dan wawasan peserta didik akan status,hak,dan
kewajiban dalam kehidupan
bermasyarakat,berbangsa,dan bernegara,serta
peningkatan kwalitas dirinya sebagai manusia.
Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan
kebangsaan,jiwa dan patriotisme bela
negara,penghargaan terhadap hak-hak asasi
manusia,kemajemukan bangsa,pelestarian lingkungan
11
hidup,gerder,demokrasi,tanggung jawab sosial,
ketaatan membayar pajak, dan sikap serta prilaku anti
korupsi,kolusi,dan nepotisme.
3 Ilmu Pengetahuan dan Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
Tehnologi tehnologi pada paket A setara SD/MI dimaksud untuk
mengenal, menyikapi, dan mengapresiasikan ilmu
pengetahuan dan tehnologi, serta menanamkan
kebiasaan berpikir dan berprilaku ilmiah yang kritis,
kreatif dan mandiri.
Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
teknolgi pada paket C setara SMA/MA dimaksudkan
untuk memperoleh kompetensi lanjut ilmu pengetahuan
dan teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah
secara kritis, kreatif dan mandiri.
4 Estetika Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk
meningkatkan sensitivitas, kemampuan
mengekspresikan dan kemampuan mengapresiasikan
dan kemampuan mengapresiasi keindahan dan
harmoni. Kemampuan mengapresiasi dan
mengekspresikan keindahan serta harmoni mencakup
apresisi dan ekspresi, baik dalam kehidupan individu
sehingga mampu menikmati dan mensyukuri hidup,
maupun dalam kehidupan kemasyarakatan sehingga
mampu menciptakan kebersamaan yang harmonis.
5 Pendidikan Jasmani, Kelompok mata pelajaran pendidikan jasmani,olahraga
Olahraga dan dan kesehatan pada paket A setara SD/Mi dimaksudkan
Kesehatan untuk meningkatkan potensi fisik serta menanamkan
sportifitas dan kesadaran hidup sehat.
Kelompok mata pelajaran pendidikan jasmani,olahraga
dan kesehatan pada paket B setara SMP/Mts
dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta
membudayakan sportifitas dan kesadaran hidup sehat.
Kelompok mata pelajaran pendidikan jasmani,olahraga
dan kesehatan pada paket B setara SMP/Mts
12
dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta
membudayakan sikap sportif,disiplin,kerja sama, dan
hidup sehat.
Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap,dan
prilaku hidup sehat yang bersifat individual ataupun
yang bersifat kolektif kemasyarakatan seperti
keterbatasan dari prilaku seksual bebas, kecanduan
narkoba, HIV/AIDS, demam berdarah, muntaber, dan
penyakit lain yang potensial untuk mewabah.
BAB III
KESETARAAN TINGKAT DAN DERAJAT KOPETENSI
13
A. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum paket C dilaksanakan dalam sistem tingkatan dan derajat yang
setara dengan sistem kelas pada pendidikan formal dengan kompetensi sebagai
berikut :
D. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum paket C merupakan pola susunan mata pelajaran dan beban
belajar yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran,
meliputi mata pelajaran, dan bobot satuan kredit kompetensi (SKK).
Susunan mata pelajaran program paket C terdiri atas berbagai mata pelajaran untuk
mengembangkan kemampuan olahhati, olahpikir, olahrasa, olahraga, olahkarya,
termasuk muatan lokal, keterampilan fungsional, dan pengembangan kepribadian
profesional.
Beban belajar program paket C dinyatakan dalam satuan kredit kompetensi (SKK)
yang menunjukan bobot kompetensi yang harus dicpai oleh peserta didik dalam
mengikuti program pembelajaran, baik melalui tatap muka, praktek keterampilan,
dan atau keinginan mandiri.
Muatan lokal merupakan kajian yang diberikan secara terintegrasi dalam mata
pelajaran atau secara tersendiri sebagai mata pelajaran pilihan.
1. Pendidikan Agama 2 4 6
2. Pendidikan 2 4 6
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 4 8 12
4. Bahasa Inggris 4 8 12
5. Matematika 4 8 12
6. Sejarah 1 3 4
7. Geografi 1 7 8
8. Ekonomi 2 8 10
9. Sosiologi 2 8 10
12. Keterampilan 4 8 12
Muatan Lokal
Bahasa NTB 2*)
2*) 4 *)
Jumlah 32 76 108
1. Muatan Lokal
17
Muatan Lokal merupakan Kegiatan Kurikulum untuk pengembangan kompetensi
yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah termasuk keunggulan
daerah yang materinya sesuai, menjadi bagian dari mata pelajaran lain dan / atau
terlalu banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran tersendiri. Substansi muatan
lokal ditentukan oleh sekolah tidak terbatas pada mata pelajaran Seni Budaya dan
Ketrampilan tetapi juga mata pelajaran lainnya seperti Bahasa Inggris di SD dan
TIK di SMP , SMA.dn Pendidikan setara, Muatan Lokal merupakan mata
pelajaran sehingga sekolah harus mengembangkan Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar untuk setiap jenis muatan lokal yang diselenggarakan. Sekolah
dapat menyelenggarakan satu mata pelajaran muatan lokal setiap semester atau 2
mata pelajaran muatan lokal dalam satu tahun.
Muatan Lokal merupakan Kegiatan Kurikulum untuk mengembangkan
kompetensi peserta didik yang disesuaikan dengan ciri khas daerah.
Jenis muatan lokal yang diajarkan di PKBM ”BANI HASIM” pada Tahun
Pelajaran 2018 / 2018 adalah Muatan Lokal Wajib dan Muatan Lokal Pilihan,
pada tahun pelajaran berikutnya keputusan ini akan ditinjau kemNTB.
18
lain yang dianggap penting dan tidak terdapat dalam struktur kurikulum
yang tercantum dalam Standar Isi.
c. Pemanfaatan 4 Jam tambahan dengan mempertimbangkan kebutuhan
peserta didik dalam mencapai kompetensi, disamping dimanfaatkan untuk
mata pelajaran lain yang dianggap penting dan tidak terdapat didalam
struktur kurikulum yang tercantum dalam Standar Isi.
d. Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak
terstruktur dalam system paket untuk PKBM “BANI HASIM” 0% - 30%
dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan.
e Alokasi waktu untuk tatap muka, penugasan terstruktur dan kegiatan
mandiri tidak terstruktur untuk PKBM “BANI HASIM” menggunakan
Sistem Semester mengikuti aturan sebagai berikut : Satu Semester pada
“PKBM ANDIK PAS” terdiri atas : 1 jam = 45 menit tatap muka, 20 menit
kegiatan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur.
3. Ketuntasan Belajar
- Ketuntasan belajar setiap KD berkisar antara 0 – 100%
- Kriteria ketuntasan minimal untuk masing – masing KD 75 %
- Satuan Pendidikan harus menentukan kriteria ketuntasan minimal dengan
mempertimbangkan kompleksitas SK dan KD Tingkat Kemampuan Peserta
Didik serta kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan
pembelajaran.
- Satuan pendidikan diharapkan meningkatkan kriteria ketuntasan belajar
secara terus menerus untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal.
- Laporan Hasil Belajar Siswa (LHBS) peserta didik diserahkan kepada
satuan pendidikan dengan memperhatikan rambu-rambu yang disusun oleh
direktorat teknis terkait
19
KKM Kelas XI
A. MATA PELAJARAN
1. Pendidikan Agama 70 B
2. Pendidikan Kewarganegaraan 65 B
3. Bahasa Indonesia 65 C
4. Bahasa Inggris 65 C
5. Matematika 60 C
6. Sejarah 65 C
7. Geografi 65 C
8. Ekonomi 65 C
9. Sosiologi 65 C
12. Keterampilan
70 B
20
KKM Program Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
KOMPONEN
PPK Sikap PPK Sikap
dan dan
Praktik Praktik
A. MATA PELAJARAN
1. Pendidikan Agama 70 B 70 B
2. Pendidikan Kewarganegaraan 65 B 65 B
3. Bahasa Indonesia 65 C 65 C
4. Bahasa Inggris 65 C 65 C
5. Matematika 60 C 60 C
6. Sejarah 65 C 65 C
7. Geografi 65 B 65 B
8. Ekonomi 65 B 60 B
9. Sosiologi 65 B 60 B
12. Keterampilan
70 B 70 B
B. MUATAN LOKAL:
65 B 65 B
Bahasa NTB
Semua pendidik bersepakat untuk berupaya meningkatkan KKM secara bertahap dan
terus menerus untuk mencapai ketuntasan ideal.
21
4. Kenaikan Kelas dan Kelulusan
Kenaikan kelas dilaksanakan pada Setiap akhir tahun pelajaran.
Peserta didik dinyatakan naik kelas apabila telah tuntas semua mata pelajaran
atau sekurang-kurangnya tidak tuntas 3 mata pelajaran
Peserta didik dinyatakan tidak naik kelas di PKBM ”BANI HASIM”
a. Peserta didik yang tidak tuntas tiga( 3 ) mata pelajaran dinyatakan tidak
naik kelas.
b. Presentasi ketidak hadiran dalam tatap muka lebih dari 25 % dinyatakan
tidak naik kelas.
c. Peserta didik tidak tuntas dua mata pelajaran UN dinyatakan tidak naik
kelas
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN
23
- Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur
akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari –
hari besar nasional dan hari libur khusus.
- Libur jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran
digunakan untuk penyiapan kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun.
- Sekolah – sekolah pada daerah tertentu yang memerlukan libur keagamaan lebih
panjang dapat mengatur hari libur keagamaan sendiri tanpa mengurangi jumlah
minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif.
- Bagi sekolah yang memerlukan kegiatan khusus dapat mengalokasikan waktu
secara khusus tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu
pembelajaran efektif.
- Hari libur umum / nasional atau penetapan hari libur tanpa terprogram untuk
setiap jenjang dan jenis pendidikan disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah
Pusat / Provinsi / Kabupaten / Kota.
24
KALENDER PENDIDIKAN PKBM ANDIK PAS”
TAHUN PELAJARAN : 2018 / 2019
25
Oktober 2018 Tanggal Uraian Kegiatan
Minggu 5 12 19 26 4 Libur saraswati
Senin 6 13 20 27 8 Libur pagerwesi
Selasa 7 14 21 28
Rabu 1 8 15 22 29
Kamis 2 9 16 23 30
Jumat 3 10 17 24 31
Sabtu 4 11 18 25
26
Minggu 4 11 18 25 1 Libur tahun baru
Senin 5 12 19 26
Selasa 6 13 20 27
Rabu 7 14 21 28
Kamis 1 8 15 22 29
Jumat 2 9 16 23 30
Sabtu 3 10 17 24 31
28
REKAPITULASI BANYAKNYA HARI EFEKTIF PKBM ”BANI HASIM” PERBULAN
TAHUN PELAJARAN 2018/2019
HARI HARI TIDAK EFEKTIF HARI EFEKTIF
BULAN/TAHUN
Smtr1/UTS/
MOS
Pasca Smtr1/UTS
Jumlah Hari
Bagi Raport
Hari Efektif
Lbr.Khusus
Lbr Umum
MINGGU
SELASA
JUMAT
Jumlah
SABTU
KAMIS
SENIN
RABU
UN/
1 JULI 2018 31 9 0 0 0 0 9 22 2 0 0 20
2 AGUSTUS 2018 31 8 3 0 0 0 11 20 0 0 0 20
3 SEPTEMBER 2018 30 10 1 0 0 0 11 19 0 0 0 19
4 OKTOBER 2018 31 8 0 0 1 0 9 22 5 3 0 14
5 NOPEMBER 2018 30 8 1 0 0 0 9 21 0 0 0 21
6 DESEMBER 2018 31 10 2 6 0 0 18 13 5 0 1 7
Jumlah smtr I 184 53 7 6 1 0 67 117 12 3 1 101
HARI HARI TIDAK EFEKTIF HARI EFEKTIF
BULAN/TAHUN
Pasca Smtr1/UTS
Jumlah Hari
Bagi Raport
Hari Efektif
Lbr.Khusus
Lbr Umum
MINGGU
SELASA
Jumlah
JUMAT
SABTU
KAMIS
SENIN
RABU
MOS
1 JANUARI 2019 31 8 1 0 0 0 9 22 0 0 0 22
2 FEBRUARI 2019 28 8 1 0 2 0 11 17 0 0 0 17
3 MARET 2019 31 10 1 0 0 0 11 20 4 3 0 13
4 APRIL 2019 30 8 2 0 0 0 10 20 9 0 0 11
5 MEI 2019 31 8 2 0 0 3 13 18 8 0 0 10
6 JUNI 2019 30 10 2 5 0 5 22 8 0 0 1 7
Jumlah smtr II 181 52 9 5 2 8 76 105 21 3 1 80
Jumlah Smtr I+II 365 105 16 11 3 8 143 222 33 6 2 181
29
30
BAB V
PENUTUP
Demikian penyusunan Dokumen I KTSP ini yang akan menjadi pedoman dalam
pelaksanaan seluruh kegiatan pembelajaran dalam tahun pelajaran 2018/2018 dan akan di
revisi pada tahun pelajaran berikutnya
Ditetapkan di : Pringgarata
Pada Tanggal : 7 Juli 2018
KETUA PKBM “BANI HASIM”
HANAFI
31