HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………………………………………………………. ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………………………………. iv
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………………………………………………………………. 1
B. Landasan…………………………………………………………………………………………………………………. 3
A.Tujuan Pendidikan…………………………………………………………………………………………………. 14
A. Visi Sekolah………………………………………………………………………………………………………….. 14
B. Misi Sekolah………………………………………………………………………………………………………….. 15
A. Kerangka Dasar………………………………………………………………………………………………………. 19
B. Muatan Kurikulum………………………………………………………………………………………………….. 23
H. Kelulusan………………………………………………………………………………………………………………. 78
A.Alokasi Waktu…………………………………………………………………………………………………………..84
A.Latar Belakang
Kurikulum dikembangkan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
Tujuan ini meliputi tujuan pendidikan nasional, tujuan pendidikan
dasar termasuk tujuan yang disesuaikan dengan kekhasan, kondisi dan
potensi daerah, serta satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab
itu kurikulum yang disusun oleh satuan pendidikan, memungkinkan
penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang
ada di daerah.
3
SMP Veteran telah berdiri sejak tahun 1990. Pada tahun
ajaran 2020/2021, siswa smp Veteran berjumlah 130. Rombongan
belajar berjumlah 6, dengan rasio siswa dan rombel mancapai
21,83. SMP Veteran memiliki 16 Pendidik dan 4 tenaga
kependidikan. Persentase guru yang memiliki kualifikasi akademik
sebesar 93,75 %, sedangkan guru yang telah memiliki sertifikat
pendidik sebesar 87.5 %. Dari 16 guru yang mengajar di SMP
Veteran, 11 pendidik merupkan guru induk, sedangkan 4 sisanya,
merupakan guru Non-induk.
4
B.Landasan Hukum
5
8). Permendikbud No. 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti (
Program Literasi )
6
Agama Kota Mojokerto dalam melakukan koordinasi dan supervisi
pengelolaan kurikulum di SMP Veteran Ngantang.
7
membekali peserta didik dengan sikap, pengetahuan, dan keterampilan
sesuai dengan minatnya, agar mereka mampu mengembangkannya secara
mandiri di dunia nyata/kehidupan sehari-hari. Kegiatan tersebut antara lain,
TIK, Robotik dan Karya tulis.
8
a. Peningkatan iman, takwa, dan akhlak mulia
9
f. Kebutuhan kompetensi masa depan
Kompetensi peserta didik yang diperlukan antara lain berpikir kritis, kreatif,
kolaboratif, komunikatif, mandiri, dan produktif dalam membuat keputusan,
memecahkan masalah yang kompleks sesuai lintas bidang keilmuan.
10
j. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional
Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah satu media
pengikat dan pengembang keutuhan bangsa yang dapat mendorong
partisipasi masyarakat dengan tetap mengedepankan wawasan nasional.
Untuk itu, kurikulum SMP Veteran Ngantang memperhatikan
keseimbangan antara kepentingan daerah dan nasional.
11
Kurikulum SMP Veteran Ngantang dikembangkan berdasarkan
prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan
kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan
kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan,
kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan.
Memiliki posisi sentral berarti kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta
didik.
12
kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu,
pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan
sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional merupakan
keniscayaan.
a. Analisis mencakup
13
1) analisis ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai Kurikulum;
b. Penyusunan mencakup:
3) pengaturan beban belajar peserta didik dan beban kerja pendidik tingkat
kelas;
14
BAB II
A. Tujuan Pendidikan
B.Visi
Indikator:
14
4. Terwujudnya kegiatan pengembangan diri.
C.Misi
Mengacu pada visi sekolah, serta tujuan umum pendidikan dasar, misi sekolah
dalam mengembangkan pendidikan ini adalah sebagai berikut:
5.1 Menciptakan lingkungan sekolah yang aman, rapi, bersih, dan nyaman.
15
6.1 Memiliki tenaga guru bersertifikat profesional.
D.Tujuan Sekolah
Mengacu pada visi dan misi sekolah, serta tujuan umum pendidikan dasar, maka
tujuan SMP Veteran Ngantang dalam mengembangkan pendidikan ini adalah
sebagai berikut.
3.1.2 Melaksanakan penilaian hasil belajar oleh pendidik, sekolah dan pemerintah
(Standar Penilaian)
16
3.2.2 Menyiapkan lulusan yang mampu bersaing untuk melanjutkan ke jenjang
pendidikan tinggi (SKL)
5.2.1 Mewujudkan fasilitas sekolah yang interaktif, relevan dan berbasis IT (Standar
Sarana)
7.1.2 Mengoptimalkan peran komite sekolah sebagai mitra kerja sekolah (standar
Pengelolaan)
17
8.2.1 Mengoptimalkan peran masyarakat dan membentuk jejaring dengan stake
holder (Standar pengelolaan)
18
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. Kerangka Dasar.
1. Landasan Filosofis
Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan yang dapat digunakan
secara spesifik untuk pengembangan kurikulum yang dapat menghasilkan
manusia yang berkualitas. Berdasarkan hal tersebut, Kurikulum 2013
dikembangkan menggunakan filosofi sebagai berikut:
19
yang harus termuat dalam isi kurikulum untuk dipelajari peserta didik. Proses
pendidikan adalah suatu proses yang memberi kesempatan kepada peserta didik
untuk mengembangkan potensi dirinya menjadi kemampuan berpikir rasional dan
kecemerlangan akademik dengan memberikan makna terhadap apa yang dilihat,
didengar, dibaca, dipelajari dari warisan budaya berdasarkan makna yang
ditentukan oleh lensa budayanya dan sesuai dengan tingkat kematangan psikologis
serta kematangan fisik peserta didik. Selain mengembangkan kemampuan berpikir
rasional dan cemerlang dalam akademik, Kurikulum 2013 memposisikan
keunggulan budaya tersebut dipelajari untuk menimbulkan rasa bangga,
diaplikasikan dan dimanifestasikan dalam kehidupan pribadi, dalam interaksi
sosial di masyarakat sekitarnya, dan dalam kehidupan berbangsa masa kini.
b. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut pandangan
filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan di masa lampau adalah
sesuatu yang harus termuat dalam isi kurikulum untuk dipelajari peserta didik.
Proses pendidikan adalah suatu proses yang memberi kesempatan kepada peserta
didik untuk mengembangkan potensi dirinya menjadi kemampuan berpikir
rasional dan kecemerlangan akademik dengan memberikan makna terhadap apa
yang dilihat, didengar, dibaca, dipelajari dari warisan budaya berdasarkan makna
yang ditentukan oleh lensa budayanya dan sesuai dengan tingkat kematangan
psikologis serta kematangan fisik peserta didik. Selain mengembangkan
kemampuan berpikir rasional dan cemerlang dalam akademik, Kurikulum 2013
memposisikan keunggulan budaya tersebut dipelajari untuk menimbulkan rasa
bangga, diaplikasikan dan dimanifestasikan dalam kehidupan pribadi, dalam
interaksi sosial di masyarakat sekitarnya, dan dalam kehidupan berbangsa masa
kini.
20
d. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih
baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual, kemampuan
berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun
kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik (experimentalism and social
reconstructivism). Dengan filosofi ini, Kurikulum 2013 bermaksud untuk
mengembangkan potensi peserta didik menjadi kemampuan dalam berpikir
reflektif bagi penyelesaian masalah sosial di masyarakat, dan untuk membangun
kehidupan masyarakat demokratis yang lebih baik.
2. Landasan Sosiologis
3.Landasan Psikopedagogis
21
wahana pendewasaan peserta didik sesuai dengan perkembangan psikologisnya
dan mendapatkan perlakuan pedagogis sesuai dengan konteks lingkungan dan
jamannya. Kebutuhan ini terutama menjadi prioritas dalam merancang kurikulum
untuk jenjang pendidikan menengah khususnya SMP. Oleh karena itu
implementasi pendidikan di SMP yang selama ini lebih menekankan pada
pengetahuan, perlu dikembangkan menjadi kurikulum yang menekankan pada
proses pembangunan sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik melalui
berbagai pendekatan yang mencerdaskan dan mendidik. Penguasaan substansi
mata pelajaran tidak lagi ditekankan pada pemahaman konsep yang steril dari
kehidupan masyarakat melainkan pembangunan pengetahuan melalui
pembelajaran otentik. Dengan demikian kurikulum dan pembelajaran selain
mencerminkan muatan pengetahuan sebagai bagian dari peradaban manusia, juga
mewujudkan proses pembudayaan peserta didik sepanjang hayat.
4. Landasan Teoritis
22
5. Landasan Yuridis
B. Muatan Kurikulum
1. Muatan kurikulum pada tingkat nasional terdiri atas kelompok mata pelajaran A
dan kelompok mata pelajaran B, termasuk bimbingan konseling dan
ekstrakurikuler wajib pendidikan kepramukaan.
Alokasi waktu satu jam pelajaran adalah 40 menit dan 40 jam pelajaran per pekan
dan ditambah 2 jam untuk bimbingan konseling dan bimbingan IT sebagai wujud
dari layangan konseling secara klasikal ( seperti tertera pada tabel 1 dan tabel 2).
23
Struktur Program Kurikulum 2013 SMP Veteran Ngantang
24
Kegiatan Pengembangan Diri
1. Mata Pelajaran
1) Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti merupakan mata pelajaran yang
dikembangkan dari materi pokok pendidikan agama Islam (al-Qur’an dan Hadis,
aqidah, akhlak, fiqih dan sejarah peradaban Islam).
2) Ditinjau dari segi muatan pendidikannya, PAI dan Budi Pekerti merupakan mata
pelajaran pokok yang menjadi satu komponen yang tidak dapat dipisahkan dengan
mata pelajaran lain yang bertujuan untuk pengembangan moral dan kepribadian
peserta didik. Maka, semua mata pelajaran yang memiliki tujuan tersebut harus
seiring dan sejalan dengan tujuan yang ingin dicapai oleh mata pelajaran PAI dan
Budi Pekerti.
25
3) Diberikannya mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti bertujuan untuk terbentuknya
peserta didik yang beriman dan bertakwa kepada Allah Swt., berbudi pekerti yang
luhur (berakhlak yang mulia), dan memiliki pengetahuan yang cukup tentang
Islam, terutama sumber ajaran dan sendi-sendi Islam lainnya, sehingga dapat
dijadikan bekal untuk memelajari berbagai bidang ilmu atau mata pelajaran tanpa
harus terbawa oleh pengaruh-pengaruh negatif yang mungkin ditimbulkan oleh
ilmu dan mata pelajaran tersebut.
4) PAI dan Budi Pekerti adalah mata pelajaran yang tidak hanya mengantarkan
peserta didik dapat menguasai berbagai kajian keislaman, tetapi PAI lebih
menekankan bagaimana peserta didik mampu menguasai kajian keislaman
tersebut sekaligus dapat mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari di tengah-
tengah masyarakat. Dengan demikian, PAI dan Budi Pekerti tidak hanya
menekankanaspek kognitif saja, tetapi yang lebih penting adalah pada aspek
afektif dan psikomotornya.
5) Secara umum mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti didasarkan pada ketentuan-
ketentuan yang ada pada dua sumber pokok ajaran Islam, yaitu al-Qur’an dan
Hadis Nabi Muhammad saw., juga melalui metode ijtihad (dalil aqli), para ulama
dapat mengembangkannya dengan lebih rinci dan mendetail dalam kajian fiqih
dan hasil-hasil ijtihad lainnya.
6) Tujuan akhir dari mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti adalah terbentuknya
peserta didik yang memiliki akhlak yang mulia (budi pekerti yang luhur), yang
merupakan misi utama diutusnya Nabi Muhammad saw di dunia. Hal ini tidak
berarti bahwa pendidikan Islam tidak memerhatikan pendidikan jasmani, akal,
ilmu, ataupun segi-segi praktis lainnya, tetapi maksudnya adalah bahwa
pendidikan Islam memerhatikan segi-segi pendidikan akhlak seperti juga segi-segi
lainnya.
26
1) membangun persepsi dan sikap positif terhadap mata pelajaran PPKn sesuai
dengan ide, regulasi, karakteristik psikologis-pedagogis, dan fungsinya dalam
konteks sistem pendidikan nasional;
4) mengembangkan diri sebagai guru PPKn yang profesional dan dinamis dalam
menyikapi dan memecahkan masalah-masalah praktis terkait visi dan missi PPKn
di lingkungan satuan pendidikan.
g. Bahasa Indonesia
27
dipelajari siswa harus bisa mengubah perilaku siswa terutama yang berhubungan
dengan sikap sosial dan religiusnya.
Matematika
e) memberikan contoh atau contoh kontra (bukan contoh) dari konsep yang
dipelajari
28
g) mengaitkan berbagai konsep dalam matematika maupun di luar matematika.
Termasuk dalam kecakapan ini adalah melakukan algoritma atau prosedur, yaitu
kompetensi yang ditunjukkan saat bekerja dan menerapkan konsep-konsep
matematika seperti melakukan operasi hitung, melakukan operasi aljabar,
melakukan manipulasi aljabar, dan keterampilan melakukan pengukuran dan
melukis/ menggambarkan /merepresentasikan konsep keruangan. Indikator-
indikator pencapaian kecakapan ini, meliputi:
c) mengembangkan prosedur
29
tidak rutin. Masalah tidak rutin adalah masalah baru bagi siswa, dalam arti
memiliki tipe yang berbeda dari masalah-masalah yang telah dikenal siswa. Untuk
menyelesaikan masalah tidak rutin, tidak cukup bagi siswa untuk meniru cara
penyelesaian masalah-masalah yang telah dikenalnya, melainkan ia harus
melakukan usaha-usaha tambahan, misalnya dengan melakukan modifikasi pada
cara penyelesaian masalah yang telah dikenalnya, atau memecah masalah tidak
rutin itu ke dalam beberapa masalah yang telah dikenalnya, atau merumuskan
ulang masalah tidak rutin itu menjadi masalah yang telah dikenalnya. Indikator-
indikator pencapaian kecakapan ini, meliputi:
a) memahami masalah
g) menyelesaikan masalah.
30
5) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu
memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika,
serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.Indikator-indikator
pencapaian kecakapan ini, meliputi:
6) Memiliki sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai dalam matematika
dan pembelajarannya, seperti taat azas, konsisten, menjunjung tinggi kesepakatan,
toleran, menghargai pendapat orang lain, santun, demokrasi, ulet, tangguh, kreatif,
menghargai kesemestaan (konteks, lingkungan), kerjasama, adil, jujur, teliti,
cermat, bersikap luwes dan terbuka, memiliki kemauan berbagi rasa dengan orang
lain
31
sehingga bertambah keimanannya, serta mewujudkannya dalam pengamalan
ajaran agama yang dianutnya.
2) Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti;
cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan
peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap
dalam melakukan pengamatan, percobaan, dan berdiskusi
Tujuan utama pembelajaran IPS adalah agar peserta didik memiliki kemampuan
dalam berpikir logis dan kritis untuk memahami konsep dan prinsip yang
berkaitan dengan pola dan persebaran keruangan, interaksi sosial, pemenuhan
kebutuhan, danperkembangan kehidupan masyarakat untuk menciptakan kondisi
kehidupan yang lebih baik dan atau mengatasi masalah-masalah sosial. Secara
rinci tujuan mata pelajaran IPS adalah agar peserta didik memiliki kemampuan:
32
1) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan
lingkungannya;
2) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu,
inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial;
k. Bahasa Inggris
Meskipun nama mata pelajaran ini adalah ‘Bahasa Inggris’, dalam mata pelajaran
ini siswa tidak belajar tentang ‘bahasa’ Inggris, tetapi belajar melakukan berbagai
hal yang berguna bagi hidupnya dengan menggunakan bahasa Inggris. Tujuan
mata pelajaran Bahasa Inggris di sekolah menengah adalah untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki kompetensi komunikatif
dalam wacana interpersonal, transaksional, dan fungsional, dengan menggunakan
berbagai teks berbahasa Inggris lisan dan tulis, secararuntut dengan menggunakan
unsur kebahasaan yang akurat dan berterima, tentang berbagai pengetahuan
faktual dan prosedural, serta menanamkan nilai-nilai luhur karakter bangsa, dalam
konteks kehidupan di lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat.
Untuk itu semua aspek pembelajaran (tujuan, materi, proses belajar mengajar,
media, sumber, dan penilaian) diupayakan untuk mendekati penggunaan bahasa
Inggris di dunia nyata di luar kelas. Dalam konteks tersebut, unsur kebahasaan
(tata bahasa dan kosa kata, termasuk pengucapan dan penulisannya) lebih tepat
dilihat sebagai alat, bukan sebagai tujuan: alat untuk melaksanakan tindakan
berbahasa secara benar, strategis, sesuai tujuan dan konteksnya. Langsung
‘melakukan’ tindakan yang ingin dikuasi adalah cara yang lebih alami. Belajar
berterimakasih dengan cara membiasakan diri berterimakasih, belajar bertanya
dengan cara bertanya, belajar memuji dengan cara memuji, belajar membaca
koran dengan cara membaca koran, belajar membacakan cerita dengan cara
membacakan cerita, belajar menyunting surat dengan cara menyunting surat, dst.
“Learning by doing”, dan terpusat pada siswa. Kesempatan seperti ini tentunya
33
tidak mungkin muncul jika pola pembelajaran masih dilaksanakan sebagaimana
lazimnya saat ini: terpusat pada guru, berbasis buku teks, dan didominasi bahasa
tulis. Proses pembelajaran perlu memberikan kesempatan bagi siswa untuk
melakukan proses belajar yang lebih alami. Proses belajar di luar sekolah biasanya
dimulai dengan cara melihat, mendengar, dan mengamati orang lain melakukan
tindakan yang ingin dikuasai. Pada saat mengamati akan timbul keinginan untuk
bertanya dan mempertanyakan hal-hal yang baru, yang asing, atau berbeda dengan
diketahui selama ini. Setelah itu akan timbul keinginan untuk mencoba atau
berpengalaman sendiri melakukan tindakan atau perilaku yang dituju. Dalam
upaya untuk menyempurnakan penguasaannya, akan dirasakan perlunya
meningkatkan penalarannya tentang yang dipelajari dengan mengasosiasikan
dengan sumber dan konteks lain. Langkah terakhir adalah melakukan tindakan
yang sudah dikuasai dalam konteks pergaulan di dunia nyata.
l. Seni Budaya
34
Tujuan mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan adalah
sebagai berikut:
n. Prakarya
1) Tujuan material
35
dan menciptakan serta merekonstruksi karya yang ada, baik karya sendiri maupun
karya orang lain (lihat Skema 3).
2) Tujuan formal
d) Membangun jiwa mandiri dan inovatif peserta didik yang berkarakter: jujur,
bertanggungjawab, disiplin, dan peduli.
36
kebanggaan daerah, 2) lambang identitas daerah, 3) alat perhubungan di dalam
keluarga dan masyarakat sekitar. Oleh karena itu generasi muda suku jawa sudah
sepantasnya melestarikan bahasa jawa demi kelangsungan dan tetap terjaganya
bahasa jawa di pulau jawa khusunya kota mojokerto. Bahasa jawa merupakan
bahasa budi yang menyiratkan budi pekerti luhur, atau merupakan cerminan dari
tata karma dan tata karma berbahasa menunjukkan budi pekerti pemakainya.
Bahasa jawa memiliki nilai sastra yang tinggi, serta struktur dan tata bahasa yang
rumit oleh karena itu, pendidikan berbahasa jawa yang baik dan benar perlu
ditanamkan sejak dini supaya bahsa jawa yang dikenal berbudi luhur dan
memiliki tata karma yang baik tetap terjaga. Generasi muda suku Jawa sudah
sepantasnya melestarikan bahasa Jawa demi kelangsungan dan tetap terjaganya
bahasa Jawa di Pulau Jawa. Apalagi, bahasa Jawa merupakan bahasa budi yang
menyiratkan budipekerti luhur, atau merupakan cerminan dari tata krama dan tata
krama berbahasa menunjukkan budi pekerti pemakainya.
37
sosial, kemampuan belajar, wawasan dan perencanaan karier, kemampuan
pemecahan masalah dan kemandirian.
1) Bimbingan Konseling
Layanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai serta
mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat dan efektif dengan
teman sebaya, anggota keluarga, dan warga lingkungan yang lebih luas.
38
d. Layanan bidang pengembangan karier
Layanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai informasi
serta memilih dan mengambil keputusan dalam karier.
Tujuan:
3) Pendidikan Kepramukaan
Tujuan :
39
3) Upacara Bendera
Tujuan:
− Meningkatkan kedisiplinan dan rasa cinta tanah air pada diri peserta didik.
Peserta didik SMP Veteran Ngantang sebagian dijaring melalui jalur prestasi
bidang non-akademik. Oleh karena itu, perlu adanya wadah kegiatan yang dapat
mengakomodasi potensi peserta didik untuk bisa mengembangkan prestasi
dibidang: Nonakademik
1)Bola Voli
Tujuan:
− mengembangkan minat dan bakat peserta didik dalam bidang bola voli sebagai
olahraga prestasi
− menumbuhkan sportifitas.
2) Futsal
Tujuan:
− mengembangkan minat dan bakat peserta didik dalam bidang futsal sebagai
olahraga prestasi
− menumbuhkan sportifitas.
3)Desain Grafis
Tujuan:
-mengembangkan minat, bakat, dan prestasi peserta didik dalam bidang Seni
grafis.
40
Alokasi Waktu
Pengembangan diri untuk kelas VII dan VIII dialokasikan 2 jam pelajaran
(ekuivalen 2 × 40 menit)
41
Secara rinci untuk masing-masing model dapat dideskripsikan sebagai berikut.
- Untuk kelas I, kelas VII dan kelas IX diintegrasikan di dalam Masa Pengenalan
Lingkungan Sekolah (MPLS).
Model Reguler
- Diikuti oleh siswa yang berminat mengikuti kegiatan Gerakan Pramuka di dalam
Gugus Depan.
42
- Pelaksanaan kegiatan diatur oleh masing-masing Gugus Depan.
43
1. KeimanankepadaTuhanYME 11. Bertanggungjawab
2. KetakwaankepadaTuhanYME 12. Dapat dipercaya
3. Kecintaanpadaalam 13. Jernihdalamberpikir
4. Kecintaankepadasesamamanusia 14. Jernihdalamberkata
5. Kecintaankepadatanahair Indonesia 15. Jernihdalamberbuat
6. KecintaankepadabangsaIndonesia 16. Hemat
7. Kedisiplinan 17. Cermat
8. Keberanian 18. Bersahaja
9. Kesetiaan 19. Rajin
10. Tolongmenolong 20. Terampil
44
- Peserta didik diwajibkan untuk mendapatkan nilai minimal baik pada kegiatan
ekstrakurikuler wajib pada setiap semester.
45
BAB IV
2. Penugasan Terstruktur.
46
Alokasi waktu penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur
di SMP Veteran Ngantang maksimal 50% dari waktu kegiatan tatap muka mata
pelajaran yang bersangkutan.
47
B.Program Pembelajaran Saintifik
48
Tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik didasarkan pada keunggulan
pendekatan tersebut. Beberapa tujuanembelajaran dengan pendekatan saintifik
adalah:
49
h adanya proses validasi terhadap konsep, hukum, dan prinsip yang dikonstruksi
siswa dalam struktur kognitifnya.
50
beraktifitas secara nyata. Pembelajaran Berbasis Proyek dirancang untuk
digunakan pada permasalahan komplek yang diperlukan peserta didik dalam
melakukan insvestigasi dan memahaminya. Creative Probem Solving (CPS)
adalah suatu model pembelajaran yang berpusat pada ketrampilan pemecahan
masalah, yang diikuti dengan penguatan kreatifitas. Ketika dihadapkan dengan
situasi pertanyaan, siswa dapat melakukan keterampilan memecahkan masalah
untuk memilih dan mengembangkan tanggapannya. Tidak hanya dengan cara
menghafal tanpa dipikir, keterampilan memecahkan masalah memperluas proses
berpikir.
a. Mengamati (observasi)
51
b. Menanya
c. Mengumpulkan Informasi
52
eksperimen, membaca sumber lain selain buku teks, mengamati objek/kejadian,
aktivitas wawancara dengan nara sumber dan sebagainya. Adapun kompetensi
yang diharapkan adalah mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai
pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan
mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan
kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
53
e. Menarik kesimpulan
f. Mengkomunikasikan
54
pendidikan, Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD) dan selanjutnya
mampu merumuskan indikator pencapaian kompetensi (IPK) pada setiap KD.
a. Analisis kompetensi melalui kegiatan analisis keterkaitan SKL, KI, KD, IPK,
materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan penilaian.
5. pembelajaran terpadu;
55
12. pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan
efisiensi dan efektivitas pembelajaran;
13. pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik;
dan
C. Penilaian Autentik
56
tertulis, lisan, produk, portofolio, unjuk kerja, proyek, pengamatan, dan penilaian
diri.
D. Ketuntasan Belajar.
57
Ketuntasan seorang peserta didik pada KD dari KI-1 dan KI-2 dengan
memperhatikan aspek sikap untuk seluruh matapelajaran, yakni jika profil sikap
peserta didik secara umum berada pada kategori baik (B) menurut standar yang
ditetapkan satuan pendidikan yang bersangkutan.
Kelompok A KKM
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 75
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 70
3 Bahasa Indonesia 75
4 Matematika 70
5 Ilmu Pengetahuan Alam 70
6 Ilmu Pengetahuan Sosial 70
7 Bahasa Inggris 70
Kelompok B
1 Seni Budaya 75
2 Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 75
3 Prakarya 75
4 Bahasa Jawa 75
Berdasarkan data hasil analisis penentuan KKM setiap mata pelajaran diatas,
58
Untuk KD pada KI-3 dan KI-4, peserta didik dinyatakan sudah tuntas belajar
untuk menguasai KD yang dipelajarinya apabila menunjukkan indikator nilai ≥ 70
dari hasil penilaian setiap kompetensi dasar.
2. Untuk KD pada KI-1 dan KI-2, ketuntasan seorang peserta didik dilakukan
dengan memperhatikan aspek sikap pada KI-1 dan KI-2 untuk seluruh mata
pelajaran, yakni jika profil sikap peserta didik secara umum berada pada kategori
Baik (B).
Untuk KD pada KI-1 dan KI-2, pembinaan terhadap peserta didik yang secara
umum profil sikapnya belum berkategori baik dilakukan secara holistik (oleh guru
mata pelajaran, guru BK, dan wali kelas).
59
karena itu bimbingan konseling dan bimbingan IT perlu diberi kesempatan
memberikan layanan klasikal masing-masing 1 jam/minggu.
Berdasarkan uraian diatas kriteria mutasi yang ditentukan oleh SMP Veteran
Ngantang adalah sebagai berikut:
1. SMP Veteran Ngantang menerima peserta didik pindahan dari SMP/MTS atau
sederajat lainnya, dengan kriteria sebagai berikut:
a. warga negara berusia 13 (tiga belas) tahun sampai dengan 15 (lima belas) tahun
sebagai peserta didik
60
4. Keputusan penerimaan calon peserta didik menjadi peserta didik dilakukan
secara mandiri oleh rapat dewan guru yang dipimpin oleh kepala sekolah.
G. Kenaikan Kelas.
61
Penilaian hasil belajar peserta didik SMP Veteran Ngantang didasarkan
pada prinsip-prinsip sebagai berikut: a) sahih, berarti penilaian didasarkan pada
data yang mencerminkan kemampuan yang diukur; b) objektif, berarti penilaian
didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas
penilai; c) adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta
didik karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku,
budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender; d) terpadu, berarti
penilaian oleh pendidik merupakan salah satu komponen yang tak terpisahkan dari
kegiatan pembelajaran; e) terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian,
dan dasar pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang
berkepentingan; f) menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian oleh
pendidik mencakup semua aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai
teknik penilaian yang sesuai, untuk memantau perkembangan kemampuan peserta
didik; g) sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap
dengan mengikuti langkah-langkah baku; h) beracuan kriteria, berarti penilaian
didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan; dan i) akuntabel,
berarti penilaian dapat dipertanggung jawabkan, baik dari segi teknik, prosedur,
maupun hasilnya.
62
e. penilaian aspek pengetahuan dilakukan melalui tes tertulis, tes lisan, dan
penugasan sesuai dengan kompetensi yang dinilai;
a. Penilaian Sikap.
63
b. Penilaian Pengetahuan.
a) Tes Tertulis
64
Tes tertulis adalah tes yang soal dan jawaban disajikan secara tertulis
berupa pilihan ganda, isian, benar-salah, menjodohkan, dan uraian. Instrumen tes
tertulis dikembangkan atau disiapkan dengan mengikuti langkah-langkah berikut:
65
Untuk soal pilihan ganda, isian, menjodohkan, dan jawaban singkat disediakan
kunci jawaban. Untuk soal uraian disediakan kunci/model jawaban dan rubrik
b) Tes Lisan
c) Penugasan
66
penilaian tersebut harus dilaksanakan secara sistematis agar tujuan dapat tercapai.
Perancangan strategi penilaian dilakukan pada saat penyusunan rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) berdasarkan silabus. Berikut ini adalah langkah-
langkah penting dalam perencanaan penilaian.
67
c. Penilaian Keterampilan
a) Penilaian Praktik
68
b) Penilaian Produk
c) Penilaian Proyek
69
Contoh penilaian proyek adalah melakukan investigasi terhadap jenis
keanekaragaman hayati Indonesia, membuat makanan dan minuman dari buah
segar, membuat video percakapan, mencipta rangkaian gerak senam berirama, dan
sebagainya.
d) Penilaian Portofolio
70
pendidik dan peserta didik disimpan dalam folder dokumen portofolio. Pendidik
dan peserta didik harus mempunyai alasan yang sama mengapa karya-karya
tersebut disimpan di dalam dokumen portofolio. Setiap karya pada dokumen
portofolio harus memiliki makna atau kegunaan bagi peserta didik, pendidik, dan
orang tua peserta didik. Selain itu, diperlukan komentar dan refleksi dari pendidik,
dan orangtua peserta didik. Karya peserta didik yang dapat disimpan sebagai
dokumen portofolio antara lain: karangan, puisi, gambar/lukisan,surat
penghargaan/piagam, foto-foto prestasi, dan sejenisnya. Dokumen portofolio
dapat menumbuhkan rasa bangga bagi peserta didik sehingga dapat mendorong
untuk mencapai hasil belajar yang lebih baik. Pendidik dapat memanfaatkan
portofolio untuk mendorong peserta didik mencapai sukses dan membangun
kebanggaan diri. Secara tidak langsung, hal ini berdampak pada peningkatan
upaya peserta didik untuk mencapai tujuan individualnya. Di samping itu
pendidik merasa lebih mantap dalam mengambil keputusan penilaian karena
didukung oleh bukti-bukti autentik yang telah dicapai dan dikumpulkan peserta
didik. Agar penilaian portofolio menjadi efektif, pendidik dan peserta didik perlu
menentukan ruang lingkup penggunaan portofolio antara lain sebagai berikut: 1.
Perencanaan Penilaian
71
2. Pelaksanaan Penilaian.
3. Pengolahan Penilaian
72
kelas yang bersangkutan, wali kelas menyimpulkan (merumuskan deskripsi)
capaian sikap spiritual dan sosial setiap siswa.
3) Apabila siswa tidak ada catatan apapun dalam jurnal, sikap siswa tersebut
diasumsikan BAIK.
5) Apabila siswa memiliki catatan sikap KURANG baik dalam jurnal dan siswa
tersebut belum menunjukkan adanya perkembangan positif, deskripsi sikap siswa
tersebut dirapatkan dalam rapat dewan guru pada akhir semester.
b. Nilai Pengetahuan.
73
Hasil Penilaian Harian
Hasil Penilaian Harian merupakan nilai rata-rata yang diperoleh dari hasil
penilaian harian melalui tes tertulis dan/atau penugasan untuk setiap KD.Penilaian
harian dapat dilakukan lebih dari satu kali untuk KD yang gemuk (cakupan materi
yang luas) sehingga penilaian harian tidak perlu menunggu selesainya
pembelajaran KD tersebut. Materi dalam suatu penilaian harian untuk KD gemuk
mencakup sebagian dari keseluruhan materi yang dicakup oleh KD tersebut. Bagi
KD dengan cakupan materi sedikit, penilaian harian dapat dilakukan setelah
pembelajaran lebih dari satu KD.
2) Hasil Penilaian Tengah Semester (HPTS) merupakan nilai yang diperoleh dari
penilaian tengah semester yang terdiri atas beberapa kompetensi dasar.
3) Hasil Penilaian Akhir Semester (HPAS) merupakan nilai yang diperoleh dari
penilaian akhir semester yang mencakup semua kompetensi dasar dalam satu
semester.
4) Hasil Penilaian Akhir (HPA) merupakan hasil pengolahan dari HPH, HPTS,
HPAS dengan memperhitungkan bobot masing-masing yang ditetapkan yaitu
pembobotan HPH : HPTS : HPAS = 2 : 1 : 1, perhitungan nilai akhir (HPA)
adalah:
74
Baik (B) : 80-89
Selain nilai dalam bentuk angka dan predikat, dalam rapor dituliskan
deskripsi capaian pengetahuan untuk setiap mata pelajaran. Berikut adalah rambu-
rambu rumusan deskripsi capaian pengetahuan dalam rapor.
2) Deskripsi berisi beberapa pengetahuan yang sangat baik dan/atau baik dikuasai
oleh peserta didik dan yang penguasaannya mulai berkembang.
3) Deskripsi capaian pengetahuan didasarkan pada skor angka yang dicapai oleh
KD tertentu. c. Nilai Keterampilan.
Nilai keterampilan diperoleh dari hasil penilaian kinerja (proses dan produk),
proyek, dan portofolio. Hasil penilaian dengan teknik kinerja dan proyek dirata-
rata untuk memperoleh nilai akhir keterampilan pada setiap mata pelajaran.
Seperti pada pengetahuan, penulisan capaian keterampilan pada rapor
menggunakan angka pada skala 0 – 100 dan deskripsi.
75
1) Jika penilaian suatu KD dilakukan 2 (dua) kali dengan teknik teknik yang
sama, maka skor akhir dari KD tersebut adalah skor optimum. Jika penilaian
untuk suatu KD dilakukan 2 (dua) kali tetapi dengan teknik yang berbeda, yaitu
produk dan proyek, maka skor akhir KD tersebut adalah rata-rata dari skor yang
diperoleh melalui teknik yang berbeda tersebut.
Selain nilai dalam bentuk angka dan predikat, dalam rapor dituliskan deskripsi
capaian keterampilan untuk setiap mata pelajaran. Berikut adalah rambu-rambu
rumusan deskripsi capaian keterampilan.
2) Deskripsi berisi beberapa keterampilan yang sangat baik dan/atau baik dikuasai
oleh siswa dan yang penguasaannya mulai meningkat.
76
pencapaian siswa pada ranah sikap (sikap spiritual dan sikap sosial), pengetahuan,
dan keterampilan.
Nilai sikap dalam rapor berupa deskripsi dalam rumusan kalimat singkat yang
bersifat memotivasi, sedangkannilai pengetahuan dan keterampilan dilaporkan
dalam bentuk bilangan bulat (skala 0 – 100), predikat, dan deskripsi singkat.
a. Program Remedial.
d) pemanfaatan tutor sebaya, yaitu siswa dibantu oleh teman sekelas yang telah
mencapai KKM.
77
remedial. Guru tidak dianjurkan untuk memaksakan untuk memberi nilai tuntas
kepada siswa yang belum mencapai KKM.
b. Program Pengayaan.
d. Tidak memiliki lebih dari dua mata pelajaran yang masing-masing nilai
kompetensi pengetahuan dan/atau kompetensi keterampilannya di bawah
KBM/KKM. Karena ketuntasan belajar yang dimaksud pada kenaikan kelas
adalah ketuntasan dalam konteks kurun waktu belajar 1 (satu) semester,
78
e. Kenaikan kelas mempertimbangkan nilai pada semester ganjil dan genap.
Apabila pada semester genap terdapat lebih dari dua mapel di bawah KKM, maka
dapat mempertimbangkan nilai pada semester ganjil dengan menghitung rata-rata
mapel yang di bawah KKM tersebutf. Kenaikan kelas ditetapkan berdasarkan
pada hasil rapat pleno dewan guru dengan mempertimbangkan kebijakan sekolah,
seperti minimal kehadiran dan ketaatan pada tata tertib sekolah
H. Kelulusan.
1. Kriteria kelulusan
c. lulus ujian sekolah USBN dengan ketentuan nilai rata-rata minimal 70 dan nilai
setiap mata pelajaran minimal 70
d. lulus ujian sekolah; nilai ujian sekolah diambil dari nilai ujian tulis dan praktik
dengan pembobotan 60 % untuk ujian tulis dan 40% untuk ujian praktik
e. memeroleh rerata nilai sekolah (NS) minimal 70 dan rerata nilai tiap mata
pelajaran 70.
f. nilai sekolah dimaksud diperoleh dari gabungan antara nilai ujian sekolah dan
nilai rata-rata rapor semester I, II, III, IV,V dan VI dengan pembobotan 40%
untuk nilai US/USBN dan 60% untuk rerata rapor. Pembulatan nilai sekolah yang
merupakan gabungan dari ujian sekolah dan nilai rata-rata rapor dinyatakan dalam
rentang 0 sampai dengan 100 dengan ketelitian satu angka dibelakang koma
79
i. kriteria ini akan menyesuaikan petunjuk teknis ujian nasional tahun pelajaran
2021/2022.
Jika berdasarkan kriteria di atas seorang peserta didik dinyatakan tidak lulus dari
satuan pendidikan, peserta didik yang bersangkutan diberi kesempatan untuk
mengulang di kelas yang sama.
(4) mengolah (menyekor dan menilai) dan menentukan kelulusan peserta didik; dan
80
IPS
Seni Budya √
Prakarya √ √
PJOK √ √
Bahasa Jawa √ √
1) Literasi membaca
2) numerasi
81
Pada jenjang SMP, AKM Diikuti oleh sebagian peserta didik kelas VIII
yang dipilih secara acak oleh Pemerintah. Pemilihan ini akan mempertimbangkan
faktor sosial dan ekonomi. Satuan pendidikan tidak diperkenankan mengganti
sampel murid karena dapat memengaruhi hasil dan tindak lanjut perbaikan
pembelajaran.
82
Selain tryout AKM online dan offline, tim pengembang kurikulum SMP
veteran juga melakukan optimalisasi pembelajaran daring melalui website
www.smpveteranngantang.com, dan channel youtube SMP VETERAN
TRISAKTI . Website SMP Veteran Ngantang, selain digunakan sebagai media
sosialisasi kegiatan sekolah dan publikasi sekolah, juga memiliki fitur
perpustakaan digital dan e-learning. Pada perpustakaan digital SMP Veteran
Ngantang, siswa bisa membaca dan mendownload Buku Sekolah Elektronik,
komik literasi dan buku-buku pengetahuan umum, serta modul pembelajaran.
83
tanggung jawab sosial, mengendalikan emosi, berinteraksi dalam masyarakat,
meningkatkan potensi fisik, membudayakan sikap sportif, membudayakan sikap
disiplin, membudayakan sikap hidup sehat; 3) kecakapan akademik yaitu
menguasai pengetahuan, menggunakan metode dan penelitian ilmiah, bersikap
ilmiah, mengembangkan kapasitas sosial untuk belajar sepanjang hayat,
mengembangkan berfikir strategis, berkomunikasi secara ilmiah, memperoleh
kompetensi lanjut akan ilmu pengetahuan dan tehnologi, membudayakan berpikir
dan berperilaku ilmiah, membudayakan berpikir kreatif; 4) kecakapan vokasional
yaitu keterampilan yang berkaitan dengan kejuruan Pendidikan kecakapan hidup
merupakan bagian integral dari pendidikan semua mata pelajaran yang
direncanakan secara khusus.
84
BAB V
KALENDER PENDIDIKAN
A. Alokasi Waktu
No. Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan
1. Permulaan Tahun 1 minggu Kelas VII : MOS, Kelas VIII &
Pelajaran IX: Orientasi program di jenjang
kelas baru
2. Minggu Efektif Belajar 36-40 minggu Kegiatan pembelajaran efektif
3. Waktu Pembelajaran 38 jam Perminggu untuk seluruh mata
Efektif pelajaran, muatan lokal dan
kegiatan pengembangan diri,
tambahan maksimal 4 jam
40 menit Waktu pembelajaran tiap jam
4. Hari Libur :
a Ulangan semester 4 minggu UAS : 2 minggu dan UKK : 2
minggu
b Libur semester 1 minggu Antara semester I dan II
c Hari libur Nasional 4 minggu a. Libur nasional & keagamaan : 2
dan keagamaan minggu (berada dalam minggu
efektif)
b. Libur sekitar bulan Ramadhan 2
minggu
d Hari libur khusus 3 minggu Kegiatan kesiswaan semester I, II,
dan HUT sekolah masing-masing
1 minggu.
e Ujian 2 minggu Bagi siswa kelas VII dan VIII
Nasional/Sekolah
f Libur Akhir tahun 2 minggu Penyiapan kegiatan & administrasi
akhir dan awal tahun pelajaran
84
B. Hari Libur Nasional dan Keagamaan
Hari libur sekolah adalah hari yang ditetapkan oleh sekolah, perintah pusat,
provinsi, dan kabupaten untuk tidak diadakan pembelajaran di sekolah. Hari libur yang
ditentukan oleh pemerintah pusat antara lain:
1. Tahun baru Masehi
2. Tahun baru Hijriyah
3. Tahun baru Imlek
4. Hari Kemerdekaan RI
5. Hari raya Idul Fitri
6. Hari raya Idul Adha
7. Hari raya Natal
8. Hari raya Nyepi
9. Hari raya Waisak
10. Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW
11. Maulid Nabi Muhammad SAW
12. Wafat Isa Almasih
13. Kenaikan Isa Almasih
Juli
12-17 Juli
Min Se Sel Ra Ka Jum Sa
ggu nin asa bu mis 'at btu MPLS 2021/2022
1 2 3 20 Juli
4 5 6 7 8 9 10 Idul Adha
11 12 13 14 15 16 17
18 19 20 21 22 23 24
25 26 27 28 29 30 31
September
Mingg
Senin Selasa Rabu Kamis Jum'at Sabtu
u
1 2 3 4
5 6 7 8 9 10 11
12 13 14 15 16 17 18
19 20 21 22 23 24 25
26 27 28 29 30
Oktober
Mingg Senin Selasa Rabu Kamis Jum'at Sabtu
85
u 19 Oktober Maulid Nabi
1 2
4-8 Oktober UTS Semester 1
3 4 5 6 7 8 9
10 11 12 13 14 15 16
17 18 19 20 21 22 23
24 25 26 27 28 29 30
31
November
Mingg 10-Nov Hari Pahlawan
Senin Selasa Rabu Kamis Jum'at Sabtu
u
1 2 3 4 5 6 29 November-4Desember UAS
7 8 9 10 11 12 13
14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27
28 29 30
1 Januari 2022
Januari
Mingg Tahun Baru Masehi 2022
Senin Selasa Rabu Kamis Jum'at Sabtu
u
1 3 Januari 2022
2 3 4 5 6 7 8 Hari Pertama Sem. Genap
9 10 11 12 13 14 15
16 17 18 19 20 21 22
23 24 25 26 27 28 29
30 31
86
March
Mingg 1 Maret 2022 Isra’ Mi’raj
Senin Selasa Rabu Kamis Jum'at Sabtu
u
1 2 3 4 5
6 7 8 9 10 11 12 3 Maret 2022 Hari Raya Nyepi
13 14 15 16 17 18 19
20 21 22 23 24 25 26
27 28 29 30 31
Jun
6-11 Juni Penilaian Akhir Tahun
i
Min Se Sel Ra Ka Jum Sab 18 Juni Pembagian Raport
ggu nin asa bu mis 'at tu
1 2 3 4 27 Juni-15 Juli Libur Semester 2
5 6 7 8 9 10 11
12 13 14 15 16 17 18
19 20 21 22 23 24 25
26 27 28 29 30
87
C.PERHITUNGAN PEKAN DAN JAM EFEKTIF
Semester 1
1. Banyaknya Pekan Semester 1 2. Banyaknya Pekan Tidak Efektif
No Bulan Pekan No Kegiatan Pekan
1 Juli 3 1 MOS 1
2 Agustus 4 2 HUT RI 2
3 September 5 3 UAS 1
4 Oktober 3 4 Class Meeting 1
5 Nopember 4 5
6 Desember 5 6
7
Jumlah 24 Jumlah 5
Semester 2
1. Banyaknya Pekan Semester 2 2. Banyaknya Pekan Tidak Efektif
No Bulan Pekan No Kegiatan Pekan
1 Januari 4 1 Libur idul fitri 2
2 Pebruari 4 2 Ujian Sekolah 1
3 Maret 4 3 Ujian Nasional 1
4 April 3 4 UAS 1
5 Mei 3 5 Lbr. Semester 1
6 Juni 3 Jumlah 5
Jumlah 23
88
BAB VI
PENUTUP
Dengan telah selesainya penyusunan dokumen Kurikulum SMP SMP Veteran
Ngantang pada awal tahun pelajaran 2021/2022 maka salah satu pedoman dan acuan
dalam penyelenggaraan pendidikan di SMP Veteran Ngantang telah tersedia.
Drs.Sugiono.
89