Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. 7 No.

1 September 2017
ISSN : 2503-4413, Hal 56 - 64

PERANAN PROGRAM USAHA PENINGKATAN PENDAPATAN KELUARGA


SEJAHTERA (UPPKS) TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI
KECAMATAN CIASEM, KABUPATEN SUBANG

Dian Hakip Nurdiansyah, Gusganda Suria Manda


Faculty of Economic and Business Singaperbangsa Karawang University
Jl. H. Ronggo waluyo Teluk Jambe Timur Karawang Barat
e- mail : dian.hakipnurdiansyah@staff.unsika.ac.id

Abstract

Globalization has impacted ons the presence of rapid change of social wealth and also
higher poverty. This has driven many institutions to reduce the level of poverty. To do so, iti
conducted through the implementation of family empowerment program as developed by
BKKBN through a program for increasing the income of family welfare (UPPKS). UPPKS
has a goal to improve family income and welfare through family planning as their members.
This study used quantitative methods design through survey methods. It used survey collected
from respondents using questionnaires. The results showed that the implementation of the
program in the UPPKS of Ciasem district has proven effectively can increase income rate
and family welfare. The program participants use the program as the capital for small
industry, Agroindustry and livestock.
Keywords : UPPKS program, Family Planning, poverty

masyarakat/sosial bahkan norma


Latar Belakang agama.
Kemiskinan menjadi salah
Dampak globalisasi yang satu masalah di Indonesia sejak
sampai saat ini terasa adalah dulu hingga sekarang apalagi sejak
adanya sesuatu yang serba cepat terhampas dengan pukulan krisis
dan hampir terjadi disemua aspek ekonomi dan moneter yang terjadi
kehidupan baik di lingkup lokal, sejak Tahun 1997. Kemiskinan
regional, nasional maupun seringkali dipahami sebagai gejala
internasional. Perubahan yang rendahnya tingkat kesejahteraan
terjadi dengan demikian cepatnya semata-mata kemiskinan
ini menyebabkan keharusan agar merupakan gejala yang bersifat
diadakan perubahan pada hal‐hal komplek dan multi dimensi.
yang sifatnya mendasar, misalnya Rendahnya tingkat kehidupan yang
tuntutan untuk memenuhi hidup. sering sebagai alat ukur kemiskinan
Akibatnya bagi mereka yang tidak pada hakekatnya merupakan salah
bisa memenuhi kebutuhannya satu mata rantai dari munculnya
tersebut, seringkali menjadi rentan lingkaran kemiskinan (Arifin,
dan rawan pada kondisi dan situasi 2012).
yang mengakibatkan Meskipun kemiskinan telah
penyimpangan atau pelanggaran menjadi subyek penelitian ilmiah
norma‐norma baik hukum, sejak lama dengan thema atau label
yang beraneka ragam, akan tetapi

56
apabila ditelaah lebih lanjut Usia Subur (PUS) yang belum ber–
sebagian besar penelitian tentang KB, Keluarga Pra Sejahtera (KPS),
kemiskinan yang dilakukan secara Keluarga Sejahtera I (KS I), dan
ilmiah lebih banyak ditekankan Keluarga lain yang berminat
pada pemahaman, yaitu aspek menjadi anggota Kelompok
“what it is “ dari UPPKS.
kemiskinan(Pakpahan, 1996). Berbagai upaya telah
Sedangkan upaya secara dilaksanakan oleh pemerintah
komprehensip dalam untuk meningkatkan kesejahteraan
penanggulangan kemiskinan masih masyarakat, dan sejak tahun 1976
jarang dilakukan meskipun banyak institusi BKKBN telah melakukan
kebijaksanaa dalam menanggulangi kegiatan yang khususnya ditujukan
kemiskinan telah dilaksakan. untuk keluarga akseptor KB agar
Menurut BPS (2015) di mereka dapat memperoleh
ketahui bahwa terdapat 154.161 kehidupan yang lebih baik. Melalui
keluarga pra sejahtera, 136.155 program Community incetive
keluarga sejahtera I, 114,929 project (CIP) yang penggarapannya
keluarga sejahtera II, 43.080 dilaksanakan melalui pendekatan
keluarga sejahtera III, dan 49.416 dan pembangunan desa secara
keluarga sejahtera III+b di keseluruhan, para keluarga
kecamatan ciasem kabupan subang akseptor diberikan berbagai
Jawa barat. insentif atas prestasi masyarakat
BKKBN adalah satu pedesaan dalam kesertaan ber –
institusi yang bertanggung jawab KB.
dalm hal pengendalian jumlah Program peningkatan
penduduk di Indonesia. kesejahteraaan keluarga akan lebih
Pemberdayaan keluarga di bidang cepat tercapai melalui
ekonomi merupakan salah satu pemberdayaan perempuan dalam
usaha yang dapt dilakukan untuk rumah tangga dengan memberikan
dapat menngkatkan potensi keterampilan yang produktif dan
keluarga dalam hal kesejahteraan mengendalikan jumlah anggota
(Elizabeth, 2007). Pelaksanaan keluarga melalui program keluarga
program pemberdayaan keluarga berencana. Program UPPKS di
telah dikembangkan oleh BKKBN kecamatan Ciasem sampai saat ini
melalui program usaha peningkatan belum di evaluasi secara mendalam
pendapatan keluarga sejahtera tentang berbagai variable sebagai
(UPPKS). ukuran keberhasilan program
Program ini dikembangkan sesuai dengan tujuan sebelumnya.
lebih luas melalui pendekatan Sehingga penelitian ini kami
kelompok, dengan anggota yang lakukan agar diperoleh informasi
mayoritasnya adalah ibu – ibu yang baik untuk program
akseptor KB dengan kegiatan yang kesejahteraan mendatang.
dikenal sebagai UPPKA (Usaha UPPKS diharapkan adanya
Peningkatan Pendapatan Keluarga meningkatkan pendapatan keluarga
Akseptor). Pada tahun 1990 yang kemudian akan memperbaiki
UPPKA diubah menjadi UPPKS kesejahteraan, baik dari keluarga
(Usaha Peningkatan Pendapatan peserta KB yang bersangkutan
Keluarga Sejahtera) untuk maupun dari seluruh anggota
mencakup sasaran yang lebih luas kelompoknya. Dengan peningkatan
yaitu dengan melibatkan Pasangan kesejahteraan tersebut, diharapkan

57
kesertaan dan kesinambungan ber- UPPKS sendiri mempunyai
KB secara tidak langsung dapat pengertian sebagai “ Sekumpulan
ditingkatkan. keluarga yang saling berinteraksi
Berlatar belakang dan terdiri dari bebagai tahapan
permasalahan tersebut di atas, keluarga sejahtera, mulai dari
maka penulis tertarik untuk keluarga Pra Sejahtera sampai
melakukan penelitian lebih lanjut dengan Keluarga Sejahtera III Plus
mengenai evaluasi program baik yang sudah menjadi akseptor
UPPKS dengan judul : “Peranan KB, PUS yang belum ber-KB, serta
Program Usaha Peningkatan anggota masyarakat yang berminat
Pendapatan Keluarga Sejahtera dalam rangka mewujudkan
(Uppks) Terhadap Kesejahteraan keluarga kecil bahagia sejahtera,
Masyarakat Di Kecamatan Ciasem, aktif melakukan berbagai kegiatan
Kabupaten Subang”. usaha bersama dalam bidang usaha
Berdasarkan latar belakang ekonomi produktif (UEP).”
tersebut, maka dapatlah
dirumuskan permasalahan Program UPPKS
penelitian ini adalah sebagai Program UPPKS terdiri dari
berikut :Apakah peranan UPPKS di sebuah kelompok usaha yang
kecamatan ciasem sudah efektif? mempunyai struktur kepengurusan
Apakah UPPKS sudah bisa pada umumnya seperti ketua,
meningkatkan kesejahteraan sekretaris dsb. yang minimal
masyarakat di kecamatan ciasem? meliputi wialayah satu padukuhan
Apakah kegiatan UPPKS di atau desa. Walaupun program ini
kecamatan ciasem sudah efektif sudah berjalan puluhan tahun dan
sesuai dengan standar yang telah sempat berganti-ganti nama usaha
ditentukan? pemerintah ini masih menemui
Tujuan dalam penelitian ini, banyak kendala dan hambatan
antara lain untuk mengetahui sehingga banyak kelompok yang
seberapa besar peranan UPPKS bisa dibilang mati atau tidak
kepada masyarakat, Untuk berjalan sama sekali (Marhaeni,
mengetahui apakah UPPKS sudah 2007).
memenuhi efektifitas program Menurut penelitian yang
pemerintah, dan Untuk mengetahui dilakukan oleh BKKBN
pengelolaan sistem keuangan Kalibawang Jawa Tengah : 2013
UPPKS menyatakan bahwa Pelaksanaan
program UPPKS sebagai upaya
Tinjauan Pustaka peningkatan pendapatan keluarga
Pengertian UPPKS haruslah digalakkan demi
Menurut BKKBN meningkatkan pendapatan guna
pengertian UPPKS adalah UPPKS meningkatkan kesejahteraan
merupakan singkatan dari “Usaha keluarga, khususnya keluarga
Peningkatan Pendapatan Keluarga miskin Pra KS dan KS I. oleh
Sejahtera” dan merupakan salah karena itu, sangatlah penting bagi
satu program dari Badan masyarakat di suatu daerah
Koordinasi Keluarga Berencana memiliki keterampilan,
Nasional (BKKBN) untuk pengetahuan dan pemanfaatan apa
meningkatkan kesejahteraan yang ada di sekitarnya untuk bisa
masyarakat (Heryendi,2013). dijadikan usaha guna

58
meningkatkan pendapatan menurut BKKN adalah sebagai
keluarga. berikut:

Fungsi dan Tujuan UPPKS Dua Keluarga Pra Sejahtera (Sering


Secara umum tujuan dikelompokkan sebagai “Sangat
UPPKS ialah untuk meningkatkan Miskin”)
kegiatan usaha ekonomi produktif Belum dapat memenuhi salah satu
dan keterampilan terutama untuk atau lebih indikator yang meliputi :
keluarga akseptor keluarga a. Indikator Ekonomi
berencana yang tergabung dalam 1) Makan dua kali atau lebih
kegiatan kelompok UPPKS. sehari
sementara secara spesifik tujuan 2) Memiliki pakaian yang
dibentuknya kelompok UPPKS berbeda untuk aktivitas
antara lain: a) meningkatnya (misalnya di rumah,
jumlah modal usaha dalam berkerja,sekolah dan
pengembangan usaha kegiatan bepergian)
kelompok UPPKS, b) 3) Bagian terluas lantai rumah
meningkatnya jumlah kelompok bukan dari tanah.
UPPKS yang memperoleh modal b. Indikator Non-Ekonomi
usaha, c) meningkatnya jumlah 1) Melaksanakan ibadah
anggota kelompok UPPKS yang 2) Bila anak sakit dibawa ke
berusaha, d) meningkatnya kualitas sarana kesehatan
usaha kegiatan kelompok UPPKS,
e) meningkatnya kesejahteraan Keluarga Sejahtera I (Sering
keluarga khususnya keluarga dikelompokkan sebagai “Miskin”)
prasejahtera atau keluarga miskin Adalah keluaraga yang karena alasan
(Ari:2010). ekonomi tidak dapat memenuhi salah satu
Menurut abdul Munir, atau lebih indikator meliputi :
(2010) menyebutkan bahwa dalam a. Indikator Ekonomi
evaluasi BKKBN menyatakan 1) Paling kurang sekali seminggu
bahwa setelah melalui berbagai keluarga makan daging atau
perjuangan untuk membawa ikan atau telor
keluarga menyadari pentingnya 2) Setahun terakhir seluruh
membangun keluarga kecil (yang anggota keluarga memperoleh
bertanggung jawab, bahagia dan paling kurang satu stel pakaian
sejahtera), Badan Koordinasi baru
Keluarga Berencana Nasional tentu 3) Luas lantai rumah paling
perlu melakukan refleksi diri dan kurang 8 m untuk tiap
bertanya apakah apabila keluarga penghuni
kecil ini sudah terbentuk, kemudian b. Indikator Non-Ekonomi
perjuangan itu berhenti sampai di 1) Ibadah teratur
situ saja. Akan tetapi masyarakat 2) Sehat tiga bulan terakhir
yang kuat, terbentuk dari keluarga 3) Punya penghasilan tetap
sebagai unit terkecil yang maju dan 4) Usia 10-60 tahun dapat baca
sejahtera.  tulis huruf
5) Usia 6-15 tahun bersekolah
Indikator Kesejahteraan Masyarakat 6) Anak lebih dari 2 orang, ber-
Indikator atau criteria KB
tingkatan kesejahteraan masyarakat
Keluarga Sejahtera II

59
Adalah keluaraga yang Ketentuan ketentuan pokok
karena alasan ekonomi tidak dapat kesejahteraan social berdasarkan
memenuhi salah satu atau lebih Undang0undang nomor 6 tahun 1974
indikator meliputi : merupakan bentruk kondisi kehidupan
1) Memiliki tabungan keluarga dan penghidupan social materi
2) Makan bersama sambil meliputi rasa keselamatan dan human
berkomunikasi capital dapat mendorong peningkatan
3) Mengikuti kegiatan produktivitas dan pendapatan tenaga
masyarakat kerja serta membantu keluarga miskin
4) Rekreasi bersama (6 bulan keluar dari lingkaran kemiskinan
sekali) (Niken, 2010)
5) Meningkatkan pengetahuan
agama Desain penelitian
6) Memperoleh berita dari surat Desain penelitian ini
kabar, radio, TV, dan majalah menggunakan metode kuantitatif,
7) Menggunakan sarana metode survey atau explanatory.
transporstasi Dalam penelitian survey informasi
dikumpulkan dari responden
Keluarga sejahtera III dengan menggunakan kuisioner.
Sudah dapat memenuhi beberapa Data kuantitatif yang berasal dari
indikator, meliputi: data sekunder digunakan untuk
1) Memiliki tabungan kelurga mendukung analisis penelitian
2) Makan bersama sambil secara keseluruhan sebagai
berkomunikasi pembuktian bagi simpulan
3) Mengikuti kegiatan fenomena antara variabel bebas dan
masyarakat variabel tergantungnya, dalam hal
4) Rekreasi bersama (6 bulan ini penelitian ditujukan untuk
sekali) mengetahui efektifitas program
5) Meningkatkan pengetahuan UPPKS di kecamatan Ciasem
agama Kabupan Subang Jawa Barat.
6) Memperoleh berita dari surat Lokasi penelitian ini dilakukan di
kabar, radio, TV, dan majalah kecamatan Ciasem Kabupaten Subang
7) Menggunakan sarana Jawa Barat. Pengambilan (Simple Random
transporstasi Sampling) sampel acak sederhana adalah
suatu cara pengambilan sampel dimana
Belum dapat memenuhi tiap unsur yang membentuk populasi
beberapa indikator. meliputi : diberi kesempatan yang sama untuk
1) Aktif memberikan sumbangan terpilih menjadi sampel. Sumber data
material secara teratur dalam penelitian ini dengan
2) Aktif sebagai pengurus mengumpulkan kuisioner sebanyak 120
organisasi kemasyarakatan. responden. Obyek penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
Keluarga sejahtera III plus anggota masyarakat terutama ibu rumah
Sudah dapat memenuhi tangga yang mengikuti program UPPKS di
indikator meliputi : kecamatan Ciasem.
1) Aktif memberikan sumbangan Pengujian instrumen
material secara teratur penelitian menggunakan uji
2) Sebagi pengurus organisasi validitas dan uji reliabilitas dimana
Kemasyarakatan. instrumen yang dipakai dalam
penelitian akan dapat berfungsi

60
baik apabila instrumen tersebut of the same objects using them as
valid dan reliabel. Uji validitas their own control). Uji dilakukan
dengan cara mengkolerasikan antar pada 2 kelompok sampel yang
skor setiap instrumen dengan skor berhubungan, skala pengukurannya
jumlah seluruh instrumen berjenis nominal (binary respon)
pernyataan. Syarat validitas harus dan untuk crosstabulasi 2x2.
memenuhi batas minimum yaitu r = Formula uji MacNemar sebagai berikut :
0,3. Butir pernyataan dalam
penelitian harus memiliki koefisien Rumus McNemar
kolerasi > 0,3 untuk memenuhi Dimana :
syarat validitas (Sudarmanto, X 2 = Nilai khai-kuadrat hasil perhitungan
2005). A = Objek yang menampilkan perubahan
Menurut Husein (2004), jawaban dari positif menjadi negatif
reliabilitas adalah ukuran derajat D = Objek yang menampilkan perubaha
ketepatan, ketelitian, dan jawaban dari negatif menjadi positif
keakuratan yang ditunjukkan oleh 2 = konstanta
instrumen pengukuran
denganpengujiannyadilakukan
secara internal. Variabel dapat Hasil dsn Pembahasan
dikatakan reliabel jika nilai Gambaran Umum Daerah Penelitian
Cronbach Alpha > 0,6 (Ghozali, Kondisi umum Batas Wilayah
2006:20). Efektivitas Program Utara : Kecamatan Blanakan, selatan :
UPPKS yang dilaksanakan di Kecamatan Cikaum, timur Kecamatan
Kecamatan Denpasar Barat Sukasari, Barat : Kecamatan
Patokbeusi. Topografi . Dataran
diketahui dengan menggunakan
rendah, Pertanian Ketinggian 10
teknik analisis data statistik m/dpl. Visi : Terwujudnya kecamatan
deskriptif untuk menganalisis data Ciasem Sehat, Cerdas, Terampil,
dengan cara mendeskripsikan atau Aman dan Religius, dengan
menggambarkan data yang telah menjunjung tinggi budaya lokal
terkumpul sebagaimana adanya berbasis Gotong Royong.
tanpa bermaksud membuat Misi kecamatan ciasem yang
kesimpulan yang berlaku untuk pertama adalah mewujudkan
umum atau generalisasi (Sugiyono, pelayanan publik yang optimal
2006:206). Manfaat penelitian disemua tingkat. Kedua, mewujudkan
terhadap masyarakat yang kualitas yang berdaya saing, beriman
dan bertaqwa. Ketiga, mewujudkan
mengikuti Program UPPKS ini
aspirasi dan prakarsa keuletan dengan
dapat dihitung menggunakan Tes ketangguhan, kemandirian dalam
Mc Nemar dengan melihat nilai pemberdayaan masyarakat. Keempat,
signifikasi perubahan (Siegel, mewujudkan Kecamatan Ciasem
1994:90). sebagai daerah Agribisnis dan Industri
Uji McNemar yang berwawasan lingkungan . Lima
diperkenalkan oleh seorang ahli Meningkatkan partisipasi masyarakat
psikologi bernama Quinn dalam pembangunan.
McNemar pada tahun 1947. Uji ini Kondisi Geografis Luas
digunakan untuk penelitian yang Wilayah Kecamatan 6.507.980 Ha
membandingkan sebelum dan Luas Wilayah Per Kelurahan/Desa
Ciasem Girang 1.109,346 Ha
sesudah peristiwa/treatment dimana
Sukamandi Jaya 1.323,741 Ha
tiap objek digunakan sebagai Ciasem Tengah 735,345 Ha Ciasem
pengontrol dirinya sendiri ( i.e. Baru 678,350 Ha Ciasem Hilir
evaluating repeated measurements 818,000 Ha Dukuh 884,783 Ha

61
Jatibaru 744,505 Ha Sukahaji diajukan tersebut sudah reliable
105,450 Ha Pinangsari 108,980 Ha L (dapat dihandalkan)

Uji reliabilitas Efektifitas program UPPKS


Uji reliabilitas digunakan Setelah melakukan
untuk mengukur suatu kuesioner kunjungan ke lokasi dan
yang merupakan indikator dari mengadakan wawancara mendalam
variabel atau konstruk. Suatu dengan pengurus serta diskusi dan
kuesioner dikatakan reliabel atau pengambilan kuesioner di lokasi
handal jika jawaban responden menunjukkan bahwa program
terhadap pertanyaan adalah UPPKS dapat berjalan dengan
konsisten atau stabil dari waktu ke efektif di kecamatan ciasem
waktu. kabupan subang Jawa barat, hal ini
Salah satu metode dapat di lihat dari sekitar 89
pengujian reliabilitas adalah responden menyatakan bahwa
dengan menggunakan metode mereka mengalami peningkatan
Alpha-Cronbach. Standard yang pendapatan diatas UMR setelah
digunakan dalam menentukan mengikuti program UPPKS,
reliabel dan tidaknya suatu variabel meskipun masih terdapat juga
penelitian umumnya adalah beberapa responden yang belum
perbandingan antara nilai r-hitung mendapatkan perubahan setelah
dengan r-tabel pada taraf mengikuti program UPPKS . Hal
kepercayaan 95 % atau tingkat ini karena UPPKS dalam
signifikansi 5%.Apabila dilakukan praktiknya menjadi seperti
pengujian reliabilitas dengan kelompok simpan pinjam yang
metode Alpha-Cronbach, maka anggotanya masing-masing
nilai r-hitung diwakili oleh nilai memiliki usaha sendiri sebagai unit
alpha. Menurut Santoso (2001, bisnis perorangan. Usaha kelompok
h.227), apabila cronbach’s alpha yang tadinya masih ada sudah
hitung lebih besar dari pada r-tabel berubah menjadi usaha perorangan.
dan alpha hitung bernilai positif, Walaupun demikian, kegiatan
maka suatu instrumen penelitian kelompok sifatnya situasional
dapat disebut reliabel. masih dapat ditemui atau hanya
Setelah dilakukan analisa musiman saja.
terhadap item dengan bantuan Selain itu pelaksanaan
program SPSS ver.16.00 program UPPKS merupakan usaha
menggunakan analisis reliability, yang berguna untuk meningkatkan
maka diperoleh skala variabel pendapatan masyarakat. Dana
sebagai berikut: modal UPPKS digunakan untuk
Berdasarkan ketentuan jika kegiatan agrobisnis, ternak,
nilai cornbach’s alpha pada tabel pengrajin, industri kecil (industri
realiability statistik sama dengan rumah tangga) pedagang pasar,
atau lebih besar dari 0.60 maka pedagang kaki lima dan lain-lain.
pertanyaan tersebut adalah reliable Beberapa dari peserta
(dapat dihandalkan). Nilai program UPPKS
reliabilitas yang diperoleh dengan memanfaatkannya untuk industry
model cronbach’s alpha antara kecil rumah tangga yang
0.731 sampai 0.905 maka produksinya dilakukan sendiri oleh
pertanyaan-pertanyaan pada anggota dengan keluarga sebagai
variabel yang diajukan yang usaha rumahan. Sehingga hal ini

62
dapat berperan dalam menunjukkan terjadi perubahan
meningkatkan pendapatan dan tingkat kesejahteraan responden
kesejahteraan keluarga dalam secara signifikan yaitu peningkatan
memenuhi kebutuhan sehari-hari, pendapatan dan kesempatan kerja
namun tabungan anggota untuk dilihat dari jam kerja responden
menambah modal diakui sulit pada saat sebelum dan sesudah
karena keuntungan relatif kecil. mengikuti program UPPKS di
Kecamatan Denpasar Barat.
Tes Mc Nemar Namun juga terdapat
Persepsi responden responden yang sebelum mengikuti
terhadap manfaat kepada penerima Program UPPKS memiliki
bantuan Program UPPKS dapat pendapatan dibawah UMR (1) dan
dilihat berdasarkan sisi pendapatan tidak mengalami perubahan setelah
dan kesempatan kerja dengan mengikuti program UPPKS,
menggunakan statistik non melainkan memiliki pendapatan
parametrik dengan Tes McNemar. yang tetap dibawah UMR (2)
Hasil dari persepsi responden sebanyak 17 orang dan sebaliknya
terhadap manfaat Program UPPKS ada responden yang sebelum
dilihat dari sisi pendapatan mengikuti Program UPPKS
disajikan pada Tabel 3 memiliki pendapatan diatas UMR
(2) dan tidak mengalami perubahan
Hasil Output SPSS di atas, setelah mengikuti program UPPKS
nilai Chi-square sebesar 8.008 dan tetapi memiliki pendapatan yang
signifikansi p-value sebesar 0.005. tetap diatas UMR (1) sebanyak 11
Karena nilai sig.p-value 0.000 < orang. Hal ini sesuai dengan hasil
0.05 maka tolak hipotesis nol yang (Simanjuntak, 2014) yang
artinya ada perubahan yang menyatakan bahwa usaha
signifikan pelaksanaan program berkembang karena didukung oleh
UPPKS di kecamatan Ciasem tambahan modal usaha yang
sebelum dan sesudah pelaksanaan diupayakan anggota sendiri dan
program dilakukan. juga karena pemilihan kegiatan
Berdasarkan hasil kuesioner usaha yang menguntungkan.
yang di peroleh menunjukkan Pengurus dan anggota lebih
bahwa terdapat 89 responden menyukai bentuk pelatihan teknis,
mengikuti Program UPPKS, barang tertentu yang lebih laku.
menyatakan bahwa mereka Usaha perorangan lebih banyak
memiliki pendapatan dibawah berdagang makanan dan minuman
UMR (1) dan mengalami karena lebih cepat perputaran
perubahan setelah mengikuti uangnya, selebihnya kerajinan
Program UPPKS menjadi tangan yang produknya belum
pendapatan diatas UMR (2). Hal ini tentu laku cepat, dan inilah
sesuai dengan hasil penelitian yang keuntungan proses pembelajaran
dilakukan oleh (Heryendi,2013) melalui UPPKS. Penelitian
yang menyatakan bahwa menunjukkan bahwa dampak
pelaksanaan Program UPPKS bantuan Program UPPKS tersebut
adalah sangat efektif, yaitu 86,56 tidak ada hubungannya dengan
persen responden menyatakan penghasilan seseorang, kecuali
bahwa program ini dilaksanakan melalui interaksi sosial dengan
sesuai dengan harapan dan tujuan. tetangga, teman sekolah, satu
Program serta Tes Mc Nemar pekerjaan, dan sama-sama dalam

63
institusi lainnya. Seseorang artinya ada perubahan yang
membuat pilihan untuk signifikan pelaksanaan program
bekerjasama dengan orang yang UPPKS di kecamatan Ciasem
berbeda suku, kelompok dan sebelum dan sesudah pelaksanaan
agama dan bisa cocok satu sama program dilakukan.
lain. Suatu teori baru didasarkan c. Berdasarkan hasil analisis dan
pada titik persimpangan konseptual pembahasan di peroleh kesimpulan
antara teori pertukaran dan teori bahwa terdapat perubahan yang
identitas (Brown, 2006). Walaupun signifikan pelaksanaan program
kedua teori memiliki penekanan UPPKS di kecamatan Ciasem
yang berbeda digunakan dalam sebelum dan sesudah pelaksanaan
topik-topik penelitian, kedua program dilakukan.
interaksi sosial tersebut
mempelajari dan memahami Saran
banyak fenomena yang sama Berdasarkan kesimpulan di atas maka
melalui kacamata yang berbeda. penulis akan memberikan beberapa saran
yang diharapkan dapat menjadi masukan
KESIMPULAN DAN SARAN dan bahan pertimbangan antara lain :
a. Perlu diadakannya pengenalan
Kesimpulan lebih dalam lagi kepada masyarakat
a. Berdasarkan hasil analisis dan tentang kegiatan UPPKS
pembahasan di peroleh kesimpulan b. Masih terbatasnya akses
bahwa terdapat pelaksanaan penambahan modal sehingga hanya
program UPPKS di kecamatan dapat digunakan untuk industry
Ciasem terbukti efektif dapat kecil dan industry rumahan,
meningkatkan tingkat pendapatan sehingga perlunya menghubungkan
dan kesejahteraan keluarga, hal ini dengan penyedia pendaan lainnya
karena peserta program ketikaa program sudah terbukti
memanfaatkannya sebagai modal berjalan.
untuk industry kecil, agroindustry c. Perlunya perluasan pemasaran
dan peternakan. produk yang dihasilkan oleh
b. Hasil Output SPSS di atas, nilai peserta karena pemasaran untuk
Chi-square sebesar 8.008 dan industry perorangan masih terbatas
signifikansi p-value sebesar 0.005. di lingkungan tempat tinggal
Karena nilai sig.p-value 0.000 < masing-masing.
0.05 maka tolak hipotesis nol yang

Daftar pustaka

Arifin, A. (2012). Nelayan Dalam American Association Sosiologi,


Perangkap Kemiskinan (Studi Montreal Convention Center,
Strukturasi Patron-Klien dan Montreal, Quebec, Kanada
Perangkap Kemiskinan Pada Elizabeth, R. (2007). Pemberdayaan
Komunitas Nelayan di Desa Wanita mendukung Strategi
Tamalate, Kec. Galesong Utara, Gender Mainstreaming dalam
Kabupaten Takalar, Provinsi Kebijakan Pembangunan Pertanian
Sulawesi Selatan). di Perdesaan. In Forum Penelitian
Brown, LD. (2006). Memperkenalkan Agroekonomi (Vol. 25, No. 2, pp.
Teori Interaksi Sosial, Paper 126-135).
disajikan pada pertemuan tahunan

64
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Metodologi dan Upaya
Multivariate dengan Program Penanggulangannya. Memahami
SPSS. Semarang: Badan Penerbit dan menanggulangi kemiskinan di
Universitas Diponegoro. Indonesia: Prof. Dr. Sajogyo 70
Heryendi, W. T. (2013). Efektivitas tahun, 97.
Program Usaha Peningkatan Siegel, Sidney. 1994. Statistik Non
Pendapatan Keluarga Sejahtera Parametrik Untuk Ilmu¬ilmu
(UPPKS) Di Kecamatan Denpasar Sosial. Jakarta: PT. Gramedia.
Barat. Jurnal Ekonomi Kuantitatif Simanjuntak, M. (2014). Analisis
Terapan, 6(2). Kelompok Usaha Peningkatan
Husein, Umar. 2000. Metode Penelitian Pendapatan Keluarga Sejahtera di
Untuk Sripsi dan Tesis Dki Jakarta, 2014. Binus Business
Bisnis.Jakarta: Review, 5(2), 601-614.
Sudarmanto, R.G. 2005. Analisis Regresi
Marhaeni, A. A. (2007). Evaluasi Kondisi Linier Ganda dengan SPSS. Edisi
Kelompok Usaha Peningkatan Pertama.Yogyakarta: Graha Ilmu
Pendapatan Keluarga Sejahtera Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Bisnis.
(UPPKS) Di Kabupaten Bandung: Alfabeta. Suparlan,
Karangasem. Parsudi. 1984. Kemiskinan
Pakpahan, A. (1996). Penaggulangan Perkotaan. Jakarta. Sinar Harapan
Kemiskinan: Prinsip Dasar,
.

65

Anda mungkin juga menyukai