Anda di halaman 1dari 8

SOP

ADAPTASI KEBIASAAN BARU


SMA YWKA BANDUNG

A. Protokol Kesehatan Penanganan Pencegahan COVID-19


Merujuk pada ketentuan yang telah diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan dan
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, berupa Protokol Kesehatan yang harus
dipatuhi selama penerapan Tatanan Hidup Normal Baru (New Normal), yaitu sebagai berikut:
1). Selalu Menggunakan Masker di Tempat Umum Beberapa tempat fasilitas umum sudah
mengeluarkan kewajiban setiap pengunjung untuk memakai masker dan melarang yang tidak
menggunakan masker untuk berada di tempat tersebut. Jadi usahakan untuk selalu
menggunakan masker medis/kain saat keluar rumah atau berinteraksi dengan orang lain.
Aturan pemakaian masker:
a. Masker medis hanya boleh digunakan satu kali dan harus langsung dibuang ketempat
sampah setelah dilepas. Setelah melepas masker segera mencuci tangan.
b. Masker kain bisa maksimal dipakai dari tiga sampai 4 jam, setelah itu masker harus diganti
atau dicuci dengan air sabun sebelum digunakan lagi.
c. Lepaskan pengait masker di telinga kanan dengan tangan kanan, dan melepas pengait
masker di telinga kiri dengan tangan kiri.
2). Cuci Tangan Panduan membersihkan tangan sesering mungkin harus ada di berbagai
tempat umum termasuk tempat bekerja. Jaga kebersihan tangan dengan selalu membawa
cairan pencuci tangan atau Hand Sanitizer. Gunakan sabun dan air mengalir jika ada.
Mengikuti tahapan mencuci tangan yang baik, meliputi punggung tangan, bagian dalam, sela-
sela jari dan ujung jari.
3) Menjaga Jarak (Physical Distancing) Wajib menjaga jarak dengan orang lain minimal 1
meter. Selain itu masyarakat juga diimbau untuk tidak mendatangi kerumunan,
meminimalisir kontak fisik dengan orang lain dan tidak mengadakan acara yang mengundang
orang banyak dan memancing keramaian.
4). Hindari Menyentuh Wajah sebelum Mencuci Tangan Menghindari menyentuh area wajah,
khususnya mata, hidung dan mulut, dalam kondisi tangan yang belum bersih. Tangan
membawa virus yang dapat diperoleh ketika kita beraktivitas. Jika tangan kotor dan
digunakan menyentuh wajah sebelum dicuci/dibersihkan, maka virus dapat dengan mudah
masuk ke dalam tubuh.
5). Menerapkan Etika ketika Batuk dan Bersin Saat batuk atau bersin, tubuh akan
mengeluarkan virus/bakteri dari dalam tubuh. Melalui batuk dan bersin virus dapat mengenai
orang lain, sehingga orang tersebut bisa terinfeksi virus yang berasal dari tubuh kita. Terlepas
dari seseorang itu memiliki virus corona atau tidak, etika batuk dan bersin harus tetap
dilakukan. Etika ketika batuk dan bersin adalah dengan menutup mulut dan hidung
menggunakan lengan atas bagian dalam. Selain dengan lengan, bisa menggunakan kain tisu
untuk menutup hidung dan mulut yang harus dibuang langsung ke tempat sampah.
6). Isolasi Mandiri Bagi yang merasa tidak sehat, seperti memiliki beberapa gejala sakit,
seperti demam, batuk, pilek, nyeri tenggorokan atau sesak napas. Saat merasakan gejala
tersebut, harap Anda segera cek kesehatan ke rumah sakit dan mohon sadar diri untuk
melakukan isolasi mandiri di rumah.

B. Penanganan Pencegahan Penularan COVID-19 di Lingkungan Sekolah


Penanganan Pencegahan Penyebaran dan Penularan COVID-19 di Lingkungan SMA
YWKA Bandung, menghadapi penerapan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) menuju Tatanan
Hidup Normal Baru (New Normal) adalah sebagai berikut :
1). Seluruh Warga Sekolah (Guru, Tenaga Kependidikan, Peserta Didik dan Orang Tua/Wali)
dan Tamu Wajib Mengenakan Masker.
2). Seluruh Warga Sekolah dan Tamu, selalu menjaga kebersihan tangan dengan Wajib Cuci
Tangan dengan sabun dan air mengalir selama 20 detik terutama setelah keluar kamar
mandi/Toilet; sebelum makan; dan setelah batuk, atau bersin, jika sabun dan air tidak tersedia
gunakan pembersih tangan yang mengandung setidaknya 60% alkohol, atau cairan pencuci
tangan atau Hand Sanitizer,
3). Seluruh Warga Sekolah dan Tamu, Wajib diperiksa Suhu Tubuh, bila suhu tubuh
mencapai di atas 37,5oC tidak diperbolehkan masuk Lingkungan Sekolah,
4). Seluruh Warga Sekolah dan Tamu, Wajib Jaga Jarak dengan jarak aman 1 - 2 meter, dan
dilarang melakukan kontak fisik langsung seperti bersalaman, cium tangan, atau berpelukan
sebagai penggantinya dengan lambaian tangan, mangatupkan telapak tangan di dada atau beri
senyum,
5). Warga Sekolah yang berkegiatan di Ruang Pelayanan atau di Ruang Belajar, tetap
menjaga jarak aman, dan untuk menghindari kerumunan orang di dalam ruangan tersebut
maka jumlah orangnya dibatasi maksimum 50% dari kapasitas jumlah orang setiap ruangnya,
dengan tetap mengenakan Alat Pelindung Diri (Masker, Face Shield),
6). Warga Sekolah yang berlalu-lintas di area selasar/ koridor/ penghubung gedung harus
mengikuti arah, alur dan jalur yang telah ditentukan sekolah dengan pola satu arah, untuk
menghidari terjadinya penumpukan orang atau kerumunan orang,
7). Setiap Warga Sekolah Selalu menghindari menyentuh area wajah (mata, hidung dan
mulut) dalam kondisi tangan yang belum bersih,
8). Setiap Warga Sekolah yang Batuk dan Bersin, wajib menerapkan Etika dengan menutup
mulut dan hidung dengan siku terlipat pada Lengan Atas Bagian Dalam atau gunakan tisu,
setelah digunakan tisu bekasnya dibuang langsung ke tempat sampah, dan sesudahnya, cuci
tangan dengan sabun dan air mengalir atau cairan pembersih tangan Hand Sanitizer,
9). Seluruh Warga Sekolah agar selalu menjaga kesehatan dan Imunitas tubuh dengan
menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, dengan menjaga pola hidup, makan makanan
sehat, konsumsi vitamin dan berolahraga secara teratur,
10). Setiap Warga Sekolah wajib membawa peralatan sendiri seperti : sarana ibadah
(Sajadah), peralatan makan-minum, tisu/tisu basah, hand sanitizer, Helm dan sarung tangan
(bagi pengguna Ojek On-line) untuk menekan penularan COVID-19,
11). Setiap Warga Sekolah wajib membawa Makanan dan Minuman dari rumah sendiri, dan
tidak berbagi makanan, minuman, termasuk peralatan makan-minum yang dapat
meningkatkan resiko penularan COVID-19,
12). Selalu membersihkan permukaan benda yang sering disentuh (seperti : meja, sakelar
lampu, gagang pintu, gagang kran air, remote AC dan remote televisi) setiap hari dengan
menggunakan cairan pembersih, sabun dan air, sebelum dan sesudah digunakan,
13). Selalu membersihkan Berkas/Dokumen yang diterima (seperti : surat undangan, surat
jalan, faktur, kwitansi, dan lainnya), dengan menggunakan Sinar UltraViolet,
14). Setiap Warga Sekolah dan Tamu yang menggunakan kendaraan umum (seperti : Bis,
Angkutan Kota dan Transportasi On-line) yang memasuki Lingkungan Sekolah Wajib
Disterilisasi melalui Lorong Disinfektan,
15). Setiap kendaran (mobil dan sepeda motor) yang memasuki Lingkungan Sekolah Wajib
Disterilisasi dengan disemprot cairan disinfektan,
16). Warga sekolah jika kembali ke rumah (pulang sekolah) setelah berkegiatan di sekolah
sebaiknya agar segera membersihkan diri (mandi) dan berganti baju sebelum menyentuh
anggota keluarga yang lain.
C. Tugas dan Tanggung Jawab Satuan Gugus Tugas Penanganan COVID-19
Pelaksananaan Penanganan Pencegahan Penyebaran dan Penularan COVID-19 di
Lingkungan SMA YWKA Bandung dilakukan oleh Satuan Gugus Tugas Penanganan
COVID-19 SMA YWKA Bandung dengan tugasnya berdasarkan ketentuan sebagai berikut :
1). Mendata Warga Sekolah (Guru, Tenaga Kependidikan, Peserta Didik dan Orang
Tua/wali) dari setiap Kompetensi Keahliannya/unit kerjanya,
2). Melakukan Tracing dan Tracing lokasi tempat tinggal Guru, Tenaga Kependidikan dan
Peserta Didik untuk memastikan tempat tinggalnya pada Zona aman, bagi yang tempat
tinggalnya di area Zona Merah diminta untuk tetap melakukan Work From Home (WFH) /
Bekerja dari Rumah, dan Belajar dari Rumah.
3). Melakukan skrining dan monitoring harian kesehatan Guru, Tenaga Kependidikan,
Peserta Didik, dan bila memiliki gejala demam di atas 37,5C, batuk, pilek, gangguan kulit,
mata, muntah, diare, tidak ada selera makan atau keluhan lain, maka diminta untuk tetap
Bekerja dari Rumah dan Belajar dari Rumah (melakukan Isolasi Mandiri).
4). Melakukan deteksi suhu tubuh kepada setiap pengunjung di titik pintu masuk tempat
umum dan transportasi umum. Jika suhu tubuh terdeteksi ≥ 37,5C, dianjurkan untuk segera
memeriksakan kondisi tubuh ke Puskesmas atau Rumah Sakit, dan tidak diperkenankan untuk
memasuki Lingkungan Sekolah,
5). Menyediakan pos pemeriksaan kesehatan, ruang petugas kesehatan, ruang transit dan
ruang isolasi, dibutuhkan jika ada Warga Sekolah yang sakit dapat segera dilakukan
pemeriksaan, jika kondisinya memburuk, pidahkan ke ruang transit atau ruang isolasi, dan
segera dikirim ke Rumah Sakit Rujukan,
6). Turut serta melakukan promosi Kesehatan dan mengkampanyekan PHBS, seperti;
mencuci tangan secara teratur, menggunakan masker, menjaga jarak (Physical Distancing),
etika jika batuk dan bersin,
7). Mengembangkan metode pembelajaran Teori dan Praktek yang lebih efektif dan aman
selama Pandemi COVID-19, dengan menggunakan Pola IN (Belajar di Rumah) dan Pola ON
(Belajar di Sekolah),
8). Menyiapkan sarana dan prasarana sekolah sesuai dengan standar protokol kesehatan
pencegahan Covid-19,
9). Menyediakan masker, jika ditemui pengunjung yang sedang flu, dan menyarankan untuk
segera memerikasakan ke rumah sakit.
10). Menyediakan fasilitas sanitasi yang memadai termasuk fasilitas cuci tangan dengan air
yang mengalir, sabun dan tisu, serta menyediakan tempat pembuangan sampah yang tertutup,
11). Mengatur arah, alur dan jalur pergerakan Warga Sekolah di area selasar/ koridor/
penghubung gedung dengan petunjuk arah yang jelas, untuk menghidarkan terjadinya
penumpukan orang atau kerumunan orang,
12). Melakukan pembersihan Lingkungan Sekolah menggunakan disinfektan minimal 2 kali
sehari terutama pada waktu aktivitas padat (pagi dan sore hari) di setiap lokasi Ruang Kelas,
Laboratorium, dan area publik lainnya,
13). Melakukan upaya pembersihan terhadap fasilitas pendidikan secara rutin dengan
disinfektan untuk meminimalisir potensi penyebaran COVID-19,
14). Menyediakan Media Komunikasi, Informasi dan Edukasi mengenai pencegahan
penyebaran dan penularan Covid-19 di lokasi strategis di setiap tempat umum,
15). Melakukan himbauan kepada seluruh Guru, Tenaga Kependidikan dan Peserta Didik
tidak melakukan perjalanan atau bepergian, salama masa pembelajaran Pola IN (Belajar di
Rumah),
16). Menginstruksikan kepada warga sekolah untuk menghindari kontak fisik langsung
(bersalaman, cium tangan, berpelukan, dsb.) dan mencegah Warga Sekolah berkumpul dan
bermain di tempat umum lainnya.
17). Memastikan makanan yang ada di sekolah merupakan makanan yang sehat, hygienis dan
sudah dimasak sampai matang,
18). Menginventarisir seluruh area sekolah yang dianggap layak untuk difasilitasi sarana cuci
tangan (sabun dan air mengalir) dan cairan pembersih tangan (hand sanitizer) berbasis
alkohol.
19). Menginventarisir kebutuhan sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam rangka
kegiatan pencegahan penularan COVID-19 di lingkungan sekolah mengacu pada protokol
kesehatan yang berlaku.
20). Mengajukan proses pengadaan sarana dan prasarana pencegahan penularan COVID-19,
seperti APD (Alat Pelindung Diri, face shield (pelindung wajah), cairan sabun cuci tangan,
cairan pembersih tangan, dan lainnya yang diperlukan dalam kegiatannya.
21). Melakukan rekayasa engineering pencegahan penularan seperti pemasangan pembatas
atau tabir bagi petugas garda depan sekolah (security/guru piket) saat melayani
pelanggan/tamu sekolah secara langsung, pengaturan tempat duduk siswa/guru/tenaga
kependidikan, pengaturan penggunaan jalur tangga, pengaturan penggunaan sarana praktik
sekolah oleh siswa, pengaturan saat rapat, dan Jainnya.
22). Melakukan proses pemasangan sarana cuci tangan dan cairan pembersih tangan pada
area yang telah ditetapkan.
23). Melakukan proses penyemprotan disinfektan diseluruh area sekolah pada rentang waktu
yang ditentukan minimal sehari satu kali,
24). Selalu memantau keberfungsian dan ketersediaan sarana cuci tangan (sabun dan air
mengalir) dan cairan pembersih tangan di seluruh area sekolah.
25). Senantiasa memantau dan memperbaharui perkembangan informasi tentang COVID-19
dan kebijakan daerah.
26). mengambil tindakan penanganan COVID-19 sesuai protokol penanganan yang berlaku,
jika terjadi kondisi darurat terkait adanya warga sekolah yang terindikasi gejala COVID-19 di
lingkungan sekolah.

D. Penanganan Sarana Prasarana dan Lingkungan Sekolah


1). Menyediakan alat pengukur suhu (thermo gun) untuk melakukan proses skrining
kesehatan sebelum memasuki lingkungan sekolah,
2). Menyediakan masker cadangan untuk pengganti bagi seluruh warga sekolah yang
membutuhkan,
3). Menyediakan sarana cuci tangan menggunakan air dan sabun atau pencuci tangan berbasis
alkohol di beberapa spot.
4). Menyediakan wastafel/tempat cuci tangan, lengkap dengan sabun di depan ruang kelas
masing-masing dan ditempat-tempat strategis lainnya sesuai kebutuhan,
5). Menyediakan disinfektan untuk membersihkan sarana sekolah, ruang kelas, laboratorium,
ruang ibadah secara periodik,
6). Membersihkan handel pintu, saklar lampu, komputer, meja, keyboard, dan fasilitas lain
yang sering tersentuh tangan minimal 1 kali sehari dengan disinfektan.
7). Optimalisasi fungsi UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) beserta perlengkapannya,
8). Mengatur jarak bangku didalam kelas, dengan jarak minimal 1 meter antara siswa,
9). Meniadakan peralatan ibadah (karpet, sajadah) yang digunakan secara bersama,
10). Melakukan penyemprotan disinfektan terhadap sarana dan prasarana sekolah setelah
penggunaan bersama.

E. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran


a. Sebelum Pembelajaran
1) Siswa dan guru memakai masker;
2) Siswa tidak perlu cium tangan Guru cukup ucapkan salam;
3) Sebelum masuk kelas cuci tangan menggunakan sabun / hand Sanitizer yang telah
disediakan;
4) Siswa menempati tempat duduk di kelas di atur 1 (satu) kursi untuk 1 (satu) orang/menjaga
jarak duduk antar siswa minimal 1,5 meter; SJ Memulai pembelajaran dengan Do'a di bawah
bimbingan Guru
6) Melaksanakan presensi dan menanyakan kondisi kesehatan siswa;
7) Jika terdapat siswa yang kurang/tidak sehatlebih baik diistirahatkan di UKS/dipulangkan
dan di catat.

b. Selama Pelaksanaan Pembelajaran


1) Tenaga Pendidik selalu mengingatkan perlunya melaksanakan protokol kesehatan dalam
kegiatan pembelajaran
2) Selama Pembelajaran Pendidik tidak terlalu banyak bergerak/mobilitasnya di batasi dan
memakai Masker / Face Shield;
3) Kegiatan pembelajaran di upayakan tidak berkerumun;
4) Durasi jam pembelajaran di alokasikan 30 menit per jam pelajaran, dengan lama
pemebelajaran Tatap Muka selama 8 Jam Pembelajaran setara 240 menit ( 4 Jam);
5) Tenaga Pendidik menyampaikan materi sesuai mata pelajaran yang diampu;
6) Kegiatan pembelajaran di upayakan untuk mengaktifkan siswa secara mandiri;
7) Selama pembelajaran antar Tenaga Pendidik dan siswa, antara siswa dan siswa selalu
menjaga jarak sesuai protokol kesehatan;
8) Sebelum dan sesudah menggunakan alat dalam pembelajaran senantiasa dibersihkan
dengan Hand Sanitizer/cuci tangan dengan sabun;
9) Tenaga Pendidik menyiapkan/menyediakan/memfasilitasi materi pembelajaran (seperti
Bahan Ajar / Hand Out, dan media pembelajaran yang menarik dan menyenangkan) 10)
Selama pembelajaran Pendidik selalu mengontrol kondisi kesehatan siswanya;
11) Tenaga Pendidik selalu mengingatkan para Siswa bahwa kegiatan pembelajaran akan
ditindaklanjuti dengan kegiatan pembelajaran online.

c. Sesudah Pembelajaran
1) Guru mengingatkan kembali pentingnya menjaga kesehatan sesuai protokol kesehatan;
2) Siswa berdo'a dibimbing Guru;
3) Mencuci tangan dengan sabun/handsanitizer;
4) Mengucapkan salam / salam covid 19 tidak cium tangan;
5) Diingatkan bagi siswa yang pulang pergi menggunakan angkutan umum untuk tetap
menjaga protokol kesehatan covid 19.

F. Pelaksanaan Kegiatan Co-kulikuler dan Ekstra-kulikuler


1). Menunda kegiatan yang berpotensi mengumpulkan banyak orang di Lingkungan Sekolah
seperti kegiatan OSIS, Pentas Seni, Lomba Antar Kelas, Pameran Kreatifitas Siswa, dan
kegiatan Ektrakurikuler lainnya.
2). Menunda kegiatan yang mengumpulkan banyak orang atau kegiatan di lingkungan luar
sekolah (Berkemah, Studi Wisata, Kunjungan Industri),
3). Kegiatan rapat koordinasi OSIS dapat dilakukan secara daring, dan apabila dilaksanakan
secara luring maka jumlah peserta rapat dibatasi sebanyak 50% dari kapasitas ruangan,
4). Selama berkegiatan wajib menerapkan Protokol Kesehatan, dengan selalu mengenakan
Masker, sering cuci tangan dan menjaga jarak,
G. Pelayanan Ketatalaksanaan Administrasi Sekolah
1). Petugas pelayanan administrasi tata usaha yang Jangsung berinteraksi dengan siswa dan
orang tua siswa wajib memakai APD diantaranya: Masker, Sarung Tangan, dan facehield
(pelindung wajah)
2). Petugas pelayanan administrasi tata usaha sebelum memberikan pelayanan, terlebih
dahulu melakukan penyemprotan disinfektan dilingkungan kerjanya, diantaranya : handel
pintu, meja pelayanan, mouse, keyboard, komputer, ATK, tempat duduk petugas, dan kursi
antrian.
3). Petugas pelayanan keamanan/satpam mengarahkan pengunjung layanan tata usaha ke
ruang tata usaha, jika terjadi kepadatan jumlah pengunjung TU, maka diberlakukan sistem
antrian mempersilahkan pengunjung menunggu di kursi tamu/ruang tunggu.
4). Petugas pelayanan administrasi tata usaha meminta pengunjung TU untuk mencuci tangan
dengan sabun/hand sanitizer sebelum melakukan kegiatan pelayanan.
5). Petugas pelayanan administrasi tata usaha hanya melayani 1 (satu) orang saja yang berada
di depan meja pelayanan sesuai antrian.
6). Petugas pelayanan administrasi tata usaha melayani keperluan pengunjung sesuai dengan
keperluan yang dibutuhkan.
7). Setelah selesai melayani keperluan pengunjung TU, pada interval waktu 4 jam sekali
petugas layanan TU melakukan penyemprotan disinfektan kembali di area sekitar lingkungan
kerjanya.
8). Rapat diupayakan dilakukan secara daring menggunakan layanan Video Conference tanpa
bertatap muka secara langsung.
9). Langkah-langkah yang dilakukan jika rapat harus dilakukan dengan bertatap muka, pada
saat sebelum rapat adalah sebagai berikut:
a. Jumlah peserta rapat maksimal 50% dari kapasitas ruangan agar dapat menerapkan
physical distancing saat pelaksanaan rapat.
b. Sebelum ruang rapat digunakan, perlu disterilisasi dengan penyemprotan desinfektan.
c. Tersedianya Hand Sanitizer dan Hand Soap di tempat-tempat strategis seperti: pintu masuk
acara, ruang makan, area kamar mandi dll.
d. Diusahakan pintu/jalur keluar/masuk ruangan rapat berbeda untuk menerapkan physical
distancing.
e. Sebelum memasuki ruangan peserta rapat diwajibkan mencuci tangan menggunakan
sabun/hand sanitizer dan memakai masker.
f. Sebelum memasuki ruang rapat harus terlebih dahulu tes suhu badan (thermometer)
dilakukan oleh Tim Gugus Covid-19 Sekolah dan tidak boleh melebihi suhu diatas 37,30C.
g. Dalam mengisi daftar hadir atau administrasi lain menggunakan alat tulis masing- masing.
h. Mengatur jarak tempat duduk antara satu dengan yang lainnya ± 1-2 m dan menghindari
kontak fisik Jangsung seperti: jabat tangan, berpelukan, dll. i. Langkah-langkah yang
dilakukan pada saat rapat, sebagai berikut:
 Agenda rapat jelas dan ringkas tidak terlalu banyak.
 Durasi rapat agar lebih cepat tan pa mengurangi bobot dari rapat tersebut.
 Pengaturan udara ruangan/sirkulasi udara dapat mengalir dengan Jancar.
 Membatasi penggunaan microfone bergantian.
 Jika ada peserta rapat yang memiliki gejala seperti sakit kepala, batuk, pilek, sesak nafas
dapat diperkenankan meninggalkan ruangan rapat
 Memperhatikan etika pada saat batuk/bersin untuk menutup mulut.
j. Langkah-langkah yang dilakukan pada saat setelah rapat adalah sebagai berikut:
 Memastikan semua barang milik peserta rapat tidak tertinggal di dalam ruangan.
 Peserta rapat membuang sampah bekas makanan/minuman masingmasing ke tempat
pembuangan sampah yang tersedia.
 Setelah keluar dari ruangan peserta rapat diwajibkan mencuci tangan menggunakan
sabun/hand sanitizer.
 Membereskan dan membersihkan kembali seluruh perlengkapan di ruangan rapat.
 Melakukan penyemprotan desinfektan pada seluruh area ruang rapat
k. Pelayanan Perpustakaan
1). Melaksanakan Protokol Kesehatan Pencegahan COVID-19,
2). Petugas Iayanan perpusatakaan menggunakan masker, sarung tangan dan pelindung
wajah.
3). Petugas Perpustakaan menyiapkan Tempat Cuci Tangan dan atau Hand Sanitizer
4). Setiap pengunjung wajib menggunakan masker dan melepaskan alas kaki.
5). Pengunjung perpustakaan diarahkan mengisi buku tamu pada komputer visitor yang telah
disediakan.
6). Pengunjung diarahkan untuk mencuci tangan dengan sabun atau menggunakan Hand
Sanitizer sebelum dilayani.
7). Bagi pengunjung yang membaca di tempat, setelah membaca, buku diletakkan di tempat
yang telah disediakan, setelah itu membersihkan tangan dengan Hand Sanitizer atau sabun.
8). Bagi pengunjung yang meminjam buku dipersilahkan untuk menghubungi petugas
pelayanan perpustakaan.
9). Bagi pengunjung yang akan mengembalikan buku yang telah dipinjam silahkan lakukan
pengembalian buku dengan melakukan scan pada alat yang telah disediakan.
10). Melakukan penyemprotan secara rutin dengan disinfektan di sekitar area perpustakaan
yang sering dijamah pengunjung dengan interval waktu 4 jam sekali.

H. Pelayanan Bimbingan dan Konseling (BK)


1). Guru Bimbingan dan Konseling dijadwalkan bertatap muka dengan siswa di kelas fisik
atau kelas daring untuk memberikan layanan kelompok berkenaan dengan pembelajaran
selama pandemi.
2). Guru Bimbingan dan Konseling yang berinteraksi langsung dengan siswa atau orang tua
iswa wajib memakai APD diantaranya Masker, Sarung Tangan, dan disarankan menggunakan
face shield.
3). Setelah memperoleh layanan konseling individu siswa disarankan segera kembali ke
kelas, atau kembali ke tempat tinggal masing-masing.
4). Melakukan penyemprotan disinfektan di area sekitar BK dan lingkungan kerja secara
berkala.

I. Pelayanan UKS
1). Menyediakan Ruang UKS sebagai Ruang Pemeriksaan Kesehatan, yang menyediakan
Ruang Petugas Kesehatan, Ruang Transit dan Ruang Isolasi sementara, untuk melayani
warga sekolah yang merasa ada gangguan kesehatan,
2). Penataan Ruang UKS mengacu pada Protokol Kesehatan yang direkomendasi oleh
Puskesmas Pembina,
3). Menyiapkan peralatan kesehatan dan obat-obatan yang dibutuhkan sesuai rekomendasi
Puskesmas Pembina
4). Petugas UKS selalu harus memakai APD lengkap diantaranya Masker, Sarung Tangan,
dan disarankan menggunakan face shield (pelindung wajah)
5). Warga sekolah yang telah memperoleh pertolongan pertama dari petugas UKS disarankan
segera pulang.
6). Melakukan penyemprotan disinfektan di area sekitar UKS secara berkala.
J. Pelayanan Tempat Ibadah
1). Petugas Masjid / Pengurus DKM harus selalu menggunakan masker, sarung tangan dan
disarankan menggunakan pelindung wajah/face shield.
2). Setiap pengunjung Masjid wajib menggunakan masker.
3). Melakukan penyemprotan disinfektan di sekitar area Masjid secara berkala.
4). Melakukan pengaturan tanda/simbol jaga jarak antar pengunjung 1,5 meter, pembatasan
jumlah pengunjung maksimal 50% dari kapasitas Masjid.
5). Perlengkapan ibadah, seperti sarung, mukena, dan sejadah harus dibawa oleh masing-
masing warga sekolah.

Anda mungkin juga menyukai