Konsep geografi
- Konsep lokasi atau letak : Suatu tempat adalah jawaban dari pertanyaan dimana.
Lokasi absolut (letak yang tetap) ditunjukkan oleh letak lintang dan bujur
Lokasi relatif (letak yang tidak tetap), letak geografinya dipengaruhi daerah
sekitarnya
- Konsep jarak
Jarak absolut adalah jarak sesungguhnya yang ditarik lurus antara dua titik.
(menggunakan alat ukur)
Jarak relatif adalah jarak yang didasarkan atas pertimbangan waktu dan
kemudahan transportasi.
- Konsep keterjangkauan (accesibility): kemudahan dan ketersediaan sarana dan
prasana
- Konsep pola : bentuk yang khas yang ada di alam
- Konsep morfologi : relief permukaan bumi
Contoh : gunung, bukit, lembah
- Konsep aglomerasi : mengelompok yang sejenis
Contoh : kampung Cina di Jakarta
- Konsep nilai kegunaan : manfaat yang diberikan suatu wilayah di permukaan
bumi
Contoh : pantai untuk objek wisata
- Konsep interaksi dan interdependensi : keterkaitan antara satu dengan yang lain.
Ada dua ruang.
Contoh : desa dan kota, desa memberikan sayuran kota memberi alat.
- Konsep diferensiasi area : perbedaan antara daerah yang satu dengan yang
lainnya, dapat diamati dari corak yang khas yang dimiliki suatu wilayah.
- Konsep keterikatan keruangan : hubungan antara penyebaran suatu unsur dengan
yang lain pada suatu tempat. Derajat keterikatan suatu wilayah.
Contoh : orang Eskimo membuat rumah dari balok es, suku Asmat memakan
sagu, orang Jakarta membutuhkan mesin dibuat di Jakarta.
Inti : manusia membutuhkan apa, alam memberikan apa.
2. Prinsip geografi
- Prinsip persebaran
Digunakan untuk menganalisis persebaran fenomena alam dan sosial di
permukaan bumi yang berbeda-beda atau tersebar tidak merata
- Prinsip interelasi
Suatu hubungan terkait dalam ruang antara faktor fisis dengan faktor fisis, faktor
fisis dengan manusia, faktor manusia dengan manusia. Melalui antarhubungan itu,
pengungkpan karakteristik gejala atau fakta geografi tempat atau wilayah tertentu
juga dapat dilakukan.
- Prinsip deskripsi
Penjelasan lebih jauh mengenai gejala-gejala yang diselidiki/dipelajari. Dapat juga
dilengkapi dengan gambar, grafik, peta, tabel, diagram dan foto udara.
- Prinsip korologi, penggabungan 3 prinsip.
Analisis tersebut dapat menunjukkan suatu ciri khas.
3. Pendekatan geografi
- Pendekatan keruangan/spasial : fisik ddan satu ruang
Pendekatan topik (mengambil satu masalah)
Pendekatan aktivitas manusia: mengambil contoh aktivitas yang dilakukan
penduduk
Pendekatan region : wilayah yang khas
Contoh : kebakaran di Sumatera
- Pendekatan ekologi/kelingkungan : unsur dan manusia
Contoh : pembakaran
- Pendekatan kkompleks wilayah/kewilayahan : fisik, manusia dan melibatkan
wilayah lain.
Contoh : Banjir di Jakarta karena ada kiriman air hujan dari bogor
4. Aspek Geografi
- Aspek fisik : unsur fisik geosfer seperti tanah, udara, air, batuan dan peristiwa-
pristiwa alam
- Aspek sosial : mengkaji manusia dan segala aktivitasnya. Kajian ini
memperhatikan pola persebaran manusia dan lingkungan. Aspkesosial meliputi :
aspek ekonomi, aspke sosial, politik, dan budaya.
5. Jenis peta
- Rawan longsor : peta kemiringan lahan, peta jenis tanah, peta curah hujan
- Perdagangan : Peta Kepadatan penduduk, peta transportasi
- Potensi pengelolaan lahan pertanian : peta topografi, peta curah hujan, peta tanah,
peta penggunaan lahan.
- Rekayasa lalu lintas : peta fasilitas umum, peta jaringan jalan, peta penggunaan
lahan.
- Kawasan rawan gempa : peta geologi, peta titik patahan, peta penggunaan lahan
- Fasilitas umum (ATM) : peta jaringan jalan, peta fasilitas umum, peta kepadatan
penduduk.
- Pengukuran potensi tsunami : peta barimetri, peta tinggi gelombang, peta lempeng
tektonik.
- Pembangunan kawasan permukiman : peta topografi, peta rawan bencana, peta
penggunaan lahan, peta jaringan jalan
- Barak pengungsian : peta fasilitas umum, peta kerawanan bencana, peta kepadatan
penduduk
- Agrowisata tanaman holtikultura : peta geologi, peta topografi, peta pedologi, peta
hidrologi
- Pemantauan jalur padat wisata : peta jaringan jalan, peta penggunaan lahan, peta
objek-objek wisata
6. Interpretasi peta
7. Peta topografi
8. Ciri citra
- Rona : gelap
Tekstur : halus
Bentuk : cenderung tidak beraturan
Situs : dikelilingi oleh daratan
Asosiasi : tampak ada aliran sungai masuk
Yaitu : danau
- Bentuk : persegi atau persegi panjang
Asosiasi : jalan raya
Rona : cerah
Pola : teratur
Terdapat jumlah banyak disatu lokasi.
Yaitu : perkantoran
- Rona : gelap
Tekstur : halus hingga kasar
Pola : memanjang dan bergerombol
Asosiasi : pantai
Yaitu : hutan bakau
- Rona : cerah
Bentuk : dua garis lurus sejajar
Asosiasi : kotak-kotak berjajar memanjang
Yaitu : rel kereta api
- Bentuk : kerucut
Rona : gelap hingga terang
Asoasi : sungai menyebar
Tekstur : kasar
Yaitu :gunung api
9. Manfaat citra
- Bidang meteorologi dan klimatologi
a. Mebantu analisis cuaca dengan menentukan daerah tekanan rendah dan daerah
bertekanan tinggi
b. Mengetahui sistem atau pola angin permukaan
c. Permodelan meteorologi dan klimatologi
d. Untuk pengamatan iklim suatu daerah melaui pengamatan tingkat kewarnaan
dan kandungan air di udara
- Bidang oseanografi (Seasat, MOS)
a. Pengamatan sifat fisis air, seperti suhu, warna, kadar garam, dan arus laut
b. Pengamatan pasang surut dengan gelombang laut (tinggi, frekuensi, dan arah)
c. Mencari distribusi suhu permukaan
d. Studi perubahan pasir pantai akibat erosi dan sedimentasi
e. Pemetaan sumber daya laut
- Bidang hidrologi (Landsat,SPOT)
a. Pemanfaatan DAS dan konservasi sungai
b. Pemetaan luas daerah dan studi sedimentasi sungai
c. Pemanfaatan luas daerah dan intensitas banjir
d. Mengamati kecepatan aliran sungai dan arah alirannya
- Bidang Geologi
a. Mementukan struktur geologi (batuan) dan macamnya
b. Pemantauan daerah bencana (gempa, kebakaran) dan pemantauan debu
vulkanik
c. Pemantauan distribusi SDA
d. Pemantauan pencemaran laut dan lapisan minyak di laut
e. Pemanfaatan dibidang pertahanan dan militer
f. Pemantauan permukaan disamping pemotretan dengan pesawat terbang dan
aplikasi SIG
g. Pemantauan daerah gunung api
- Bidang geomorfologi
a. Mengamati bentuk, panjang dan arah lereng
b. Mengamati kekasaran lereng
c. Mengamati gerak massa batuan
d. Mengamati beda ketinggian dan bentuk lembah
- Bidang sumberdaya bumi dan lingkungan (Landsat, Soyuz, SPOT)
a. Pemetaan sumberdaya bumi
b. Mengumpulkan data kerusakan lingkungan karena berbagai sebab
c. Mendeteksi penyeberan sumber daya bumi
d. Pemantauan disribusi SDA
e. Pemetaan untuk keperluan Hamkanas
f. Perencanaan pembangunan wilayah
- Bidang luar angkasa (Ranger, Viking,Luna, Venera)
a. Penelitian planet-planet
b. Pengamatan benda-benda angkasa
- Bidang tata guna lahan
a. Pemetaan penggunaan lahan
b. Mendeteksi lahan potensial
c. Mendeteksi lahan kritis
d. Mendekteksi penggunaan lahan
e. Mendeteksi penggunaan lahan
- Bidang transportasi
a. Pemetaan jalur transportasi darat dan laut
b. Pengamatan arus transportasi
- Bidang pertanian
a. Mengamati jenis dan sifat fisik tanah
b. Mengetahui tanaman yang terserang hama
c. Mengamati kandungan air dalam tanaman
- Bidang perencanaan
a. Menetukan arah pengembangan wilayah
b. Menentukan lokasi pembangunan
c. Menentukan model pengembangan suatu wilayah
10. Pengunaan citra
11. Langkah Kerja SIG, yaitu :
a) Tahap persiapan
- mengkaji kebutuhan
- membuat rancangan peta
-merancang basis data
-menentukan prosedur kerja
b) Tahap digitasi peta
Memindahkan peta dalam bentuk lembaran peta (hardcopy) ke daalam
komputer.
c) Tahap editing
Mengoreksi dan memperbaiki data atau simbol yang sakah atau tidak tepat.
d) Tahap konversi
Tahap penyesuaian koordinat dengan mengubah koordinat meja digitizer
kedalam koordinat lintang dan meridian bumi yang sesungguhnya.
e) Tahap anotasi
Tahap dilakukannya pemberian nama atau catatan terhadap berbagai objek
yang ada pada peta.
f) Tahap Labelling
Setiap objek harus diberi label agar mempunyai identitas.
g) Tahap analisis
Tahap pengukuran panjang, kerapatan, luas objek pada peta, sampai pada
penggabungan beberapa peta dengan cara tumpang susun.
h) Tahap Buffering
Jenis analisis yang menghasilkan buffer atau penyangga.
i) Tahap pelaporan atau keluaran data
Dapat dilakukan dalam bentuk menampilkan pada layar monitor atau dicetak
melalui printer atau plotter.
j) Informasi lewat jaringan
k) Basis dapat dikaitkan dengan jaringan (network) melalui internet agar dapat
diakses oleh orang lain.
12. Keunggulan SIG
a. Dapat melakukan pengelolaan data dengan format baik
b. Mengolah data dengan biaya murah jika dibanding dengan survei lapangan
c. Analisis data dilakukan dengan efisien
d. Data cepat diubah dan diambil dengan cepat, karena tersimpan dalam file
komputer
e. Data yang sulit diolah secara manual dapat diolah komputer dan tampil dalam 3
dimensi
f. Data yang terbentuk spasial dan nonspasial dapat dikelola secara bersama-sama
13. Manfaat SIG
- Data kekayaan SDA
a. Untuk mengetahui persebaran berbagai SDA, misal minyak bumi, batubara,
emas, besi dan barang tambang lainnya.
b. Untuk mengetahui persebaran kawasan lahan, misalnya :
1) Kawasan lahan potensial dan lahan kritis
2) Kawasan hutan yang masih baik dan kritis
3) Kawasan lahan pertanian dan perkebunan
4) Pemanfaatan lahan pertanian dan perkebunan
c. Untuk pengawasan daerah bencana alam, misalnya :
1) Pencegahan terjadinya bencana alam dimasa mendatang
2) Menyusun rencana-rencana pembangunan kembali daerah bencana
3) Penentuan tingkat bahaya erosi
4) Prediksi ketinggian banjir
5) Prediksi tingkat kekeringan
d. Perencaan pola pembangunan
1) Pembangunan waduk dan saluran irigasi daerah
2) Pembangunan prasarana lalu lintas
3) Perencanaan kota-kota besar
4) Perencanaan tata ruangwilayah
5) Perencanaan lokasi permukaan
6) Perencanaan lokasi industri
e. Bidang sosial
1) Mengetahui potensi danpersebaran penduduk
2) Mengetahui luas dan persebaran lahan pertanian serta kemungkinan pola
drainasenya
3) Untuk pendataan dan pengembangan jaringan transportasi
4) Untuk pendataan dan pengembangan pusat-pusat pertumbuhan pusat-pusat
pertumbuhan dan pembangunan
5) Untuk pendataan dan pengembangan permukiman penduduk, kawasan
industri, sekolah,rumah sakit, sarana hiburan dan rekreasi perkantoran
f. Bidang transportasi
1) Inventarisasi jaringan transportasi
2) Merencanakan jalur-jalur angkutan kota
3) Analisis daerah rawan kecelakaan
4) Analisis daerah rawan kemacetan
14. Analisis overlay
Contoh soal.
Salah satu analisis yang digunakan dalam Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah
dengan menampakkan (overlay) beberapa jenis peta. Bila peta jenis tanah, peta
morfologis, dan peta iklim ditampakkan akan dihasilkan peta...
a. Kesesuaian lahan
b. Satuan penggunaan lahan
c. Nilai ekonomis lahan
d. Tata guna lahan
5) Batu apung
Ciri : warna keabu-abuan, berpori-pori, bergelembung, ringan, terapung dalam
air
Kegunaan : untuk mengamplas atau menghaluskan kayu, di bidang industri
digunakan sebagai bahan pengisi (filler), isolator temperatur tinggi dan lain-
lain.
6) Diorit
Ciri : Kelabu bercampur putih, atau hitam bercampur putih
Kegunaan : sbg batu ornamen dinding maupun lantai bangunan gedung dan
sbg bahan bangunan (hiasan)
7) Gabro
Ciri : Berwarna hitam, hijau, dan abu-abu gelap. Struktur batuan ini adalah
massive, tidak terdapat rongga atau lubang udara maupun retakan-retakan.
Batuan ini memeiliki tekstur fanerik karena mineral-mineralnya dapat dilihat
langsung secara kasat mata dan mineral yang besar menunjukkan bahwa
mineral tersebut terbentuk pada suhu pembekuan yang relatif lambat sehingga
bentuk mineralnya besar-besar
Kegunaan : tuk penghasil pelapis dinding ( sebagai marmer dinding )
8) Liparit
Ciri : bertekstur porfiris dan umumnya berwarna putih, mineral pembentuknya
feldspar, kuarsa, biotit dan mungkin juga mineral berwarna gelap.
- Batuan sedimen
1) Konglomerat
Ciri : material kerikil-kerikil bulat, batu-batu dan pasir yang merekat satu
sama lainnya
Kegunaan : untuk bahan bangunan
2) Batu pasir
Ciri : tersusun dari butiran-butiran pasir, warna abu-abu, kuning, merah
Kegunaan : sebagai material di dalam pembuatan gelas/kaca dan sbg kontruksi
bangunan
3) Batu serpih
Ciri : lunak, baunya seperti tanah liat, butir-butir batuan halus, warna hijau,
hitam, kuning, merah, abu-abu
Kegunaan : sebagai bahan bangunan, perabotan rumah seperti cobek
4) Batu gamping (kapur)
Ciri : agak lunak, warna putih keabu-abuan, membentuk gas karbon dioksida
kalau ditetesi asam
Kegunaan : bahan baku semen, bahan campuran bangunan, industri karetdan
ban, kertas, baja, gelas.
5) Breksi
Ciri : gabungan pecahan-pecahan yang berasal dari letusan gunung berapi
Kegunaan : sebagai kerajinan dan bahan bangunan
6) Stalaktit dan stalagmit
Ciri : kuning, coklat, krem, keemasan, putih
Kegunaan : sebagai keindahan alam
7) Batu lempung
Ciri : Coklat, keemasan, coklat, merah, abu-abu
Kegunaan : untuk kerajinan
8) Gipsum
Kegunaan : untuk bahan perekat, pupuk, penambah kekerasan bangunan dan
bahan baku kapur tulis
- Batuan metamorf
1) Batuan pualam atau batuan marmer (dari batu gamping/kapur)
Ciri : campuran warna berbeda-beda, mempunyai pita-pita warna, kristal-
kristalnya sedang sampai kasar, bila ditetesi asam akan mengeluarkan bunyi
mendesah, keras dan mengkilap jika dipoles
Kegunaan : untuk membuat patung dan lantai/ubin
2) Batuan sabak
Ciri : abu-abu kehijau-hijauan dan hitam, dapat dibelah-belah menjadi
lempeng-lempeng tipis.
Kegunaan : dijadikan sbg kerajinan, sbg batu tulis, sbg bahan bangunan, dan
untuk membuat atap rumah (semacam genting), campuran semen dan panel
instrumen listrik.
3) Gneiss (Ganes)
Kegunaan : sebagai kerajinan
4) Sekis
Kegunaan : sebagai sumber mika yang utama (satu komponen penting dalam
pembuatan kondensator dan kapasitor dalam industri elektronika)
5) Kuarsit
Kegunaan : kerjinan, konstruksi jalan dan perbaikan
6) Milonit
Kegunaan : sebagai kerajinan
7) Pualam
Kegunaan : untuk membuat meja, asbak, guci, dan hiasan dinding
8) Kuarsa
Kegunaan : bahan pembuatan kaca, keramik dan batu perhiasan
19. Tipe letusan
o tipe letusan plinian/perret
1. – tekanan gas sangat kuat
2. – lavanya cair
3. – melemparkan/membobol kepundan
4. – membentuk kaldera
o tipe letusan vulkanian
– mengeluarkan material padat seperti bom, abu, lapili, dan material cair
– awan dan debu membentuk bunga kol
– tekanan gas gas sedang
o tipe letusan hawaiian : keterangan tipe letusan hawaiian
– lava yang keluar sangat cair dan tipis
– lava mengalir ke segala arah
– membentuk tipe gunung api perisai
20. Pasca vulkanik
Contoh soal.
Fenomena geosfer
Fenomena yang termasuk gejala pasca vulkanis :
(1) Terdapat sumber air panas.
(2) Kebakaran hutan di kalimantan.
(3) Pasir dan tanah vulkanik
(4) Adanya geyser (telah melewati masa aktif)
(5) Tingginya angka ketergantungan
A. 1,2,5
B. 1,3,5
C. 2,3,4
D. 1,3,4
E. 2,4,5
21. Dampak letusan
- Dampak negatif :
1) Bahaya langsung, terjadi pada saat letusan (lava, awan panas, jatuhan
piroklastik/bom, lahar letusan dan gas beracun)
2) Bahaya tidak langsung terjadi setelah letusan (lahar, hujan, keparan akibat
rusaknya lahan pertanian/perkebunan/perikanan), kepanikan, pencemaran
udara/air oleh gas racun : gigi kuning/keropos, endemi gondok, kecebolan gas
- Dampak positif
1) Bahan galian : batu dan pasir bahan bangunan, perlatan rumah tangga, patung
2) Mineral : belerang, gipsum, zeolit dan juga mas (epitermal gold)
3) Energi panas bumi : listrik, pemanas ruangan, agribisnis
4) Mata air panas : pengobatan/terapi kesehatan
5) Daerah wisata : keindahan alam
6) Lahan yang subur : pertanian dan perkebunan
7) Sumberdaya air : air minum, pertanian/peternakan
22. Dampak gempa
Dampak primer :
Getaran kuat, terjadi patahan di permukaan bumi.
Dampak sekunder :
Terjadi longsor,bangunan roboh, terjadi tsunami, kebakaran.
Dampak tersier
Gangguan kejiwaan. Timbulnya wabah penyakit,terjadinya kerusakan
lingkungan
Dampak positif :
- para ahli dapat membuat struktur perut bumi, karena hanya gelombang
gempa yang dapat menerobos lubang perut bumi dengan cara menelusuri
jalur datangnya gempa
- para ahli bisa mengetahui letak sumber minyak bumi.
- Tektonisme dapat mengangkat mineral tambang ke permukaan bumi.
- tektonisme akan membentuk relief bumi yang baru.
- vulkanisme dapat menghasilkan mineral-mineral baru yang berguna buat
kelangsungan hidup makluk di bumi.
1. Pegunungan
Pegunungan adalah daerah yang terdiri dari rangkaian gunung gunung yang memanjang
seperti bentuk pematang raksasa dengan ketinggian 200meter hingga ribuan meter di atas
permukaan air laut. Pegunungan terjadi karena adanya proses lipatan dan patahan yang
disebabkan oleh tenaga endogen
2. Perbukitan
Perbuitan adalah bentuk muka bumi yangg tinggi memanjang dan terdiri atas bulit bukit
dengan ketinggian antara 20-300m.
3. Gunung
Gunung adalah bentuk muka bumi yang menonojol tinggi ke atas seperti kerucut. Gunung
ada yang berapi (aktiv) dan ada pula yang mati (tidak aktiv).
4. Dataran tinggi (plato)
Dataran tinggi adalah tanah datar yang tinggi dengan ketinggian ratusan sampai ribuan meter
di atas permukaan air laut.
5. Dataran Rendah
Dataran rendah adalah bagian dari permukaan bumi yang datar dan rendah dengan
ketinggiannya 0-200 meter di atas permukaan laut. Rendah pantai Utara Jawa.
6. Depresi Kontinental
- Metode mekanik
Metode ini merupakan upaya konservasi tanah dengan teknik pengolahan tanah
yang diharapkan mampu mengurangi laju erosi air. Cara umum yang dilakukan
pada metode ini diantarnya:
1) Contour tillage, merupakan pengolahan tanah sejajar dengan garis kontur dan
membentuk igir-igir kecil yang memperlambat aliran air dan memperbesar
infiltrasi air.
2) Terasering, merupakan pembautan teras-teras pada lahan miring guna
mengurangi sudut lahan sehingga erosi bisa dimimalisir. Cara ini biasa
dilakukan petani-petani di Indonesia.
3) Guludan, merupakan pembuatan gundukan tanah (menggunung) agar air bisa
mengalir searah dengan garis kontur.
4) Cekdam, merupakan kegiatan membendung aliran air melalui parit sehingga
material yang ter-erosi bisa tertahan dan terendapkan.
27. Lapisan atmosfer
- Troposfer
1) Tempat terjadinya cuaca dan iklim, seperti hujan, angin dan awan
2) Suhu dilapisan ini mengalami penurunan setiap kenaikan ketinggian atau
gradien temperatur vertikal(lapse rate).
3) Tinggi 8-16 km di atas permukaan bumi.
- Stratosfer
1) Ketebalan 15-50km
2) Lapisan bawah stratosfer mengandung sulfat yang memengaruhi hujan
3) Bagian atas lapisan terdapat ozon yang melindungi bumi dari radiasi sinar
ultraviolet (UV)
4) Lapisan ini menyerap sinar matahari sehingga semakin tinggi suhu udara
semakin meningkat
- Mesosfer
1) Melindungi bumi dari benturan benda asing dari luar angkasa, seperti batu
meteorit
2) Suhu mencapai -100°C
3) Ketinggian 50-85km di atas permukaan bumi
4) Berlaku hukum gradien geothermis
- Termosfer
1) Ketinggian 85-500km di atas permukaan bumi
2) Tempat terjadinya ionisasi gas-gas oleh radiasi matahari
3) Nama lain lapisan ionosfer
4) Proses ionisasi mengakibatkan gelombang radio dari permukaan bumi dapat
dipantulkan kembali sehingga terjadi proses aktivitas komunikasi
- Eksosfer
1) Berada pada ketinggian 500km dari permukaan bumi
2) Gas utama pada lapisan ini adalah hidrogen yang kerapatannya semakin tipis
sampai hampir hasbi keluar angkasa
3) Terdapat satelit buatan sesuai lintasan orbitnya
4) Cahaya redup dari pantulan sinar matahari oleh partikel debu meteorit terdapat
pada lapisan eksosfer yang biasa disebut zodiakal dan gegenschein
28. Unsur cuaca
- Penyinaran matahari
- Suhu udara
Yang memengaruhi perbedaan suhu di suatu tempat :
a. Sudut datang sinar matahari
b. Lamanya penyinaran matahari
c. Ketinggian tempat
d. Jauh dekatnya dengan laut
e. Kondisi atmosfer
- Kelembapan udara
- Tekanan udara
- Angin
Angin tetap : angin pasat, anti pasat, angin barat, angin timur.
Angin tidak tetap : angin muson, angin siklon
Angin periodik : angin darat, angin laut, angin gunung, angin lembah
Angin lokal : sering disebut angin fohn naik pegunungan alpen turun di
Swiss (angin terjun)
Contohnya :
a. Angin bahorok : naik pegunungan bukit barisan turun di Deli.
b. Angin kumbang : naik pegunungan slamet turun di Tegal, Cirebon,
Jabar.
c. Angin gending : naik pegunungan ijen turun di Pasuruhan dan
Probolinggo.
d. Angin brubu : naik pegunungan lompobatang turun di Sulawesi
Selatan.
e. Angin wambrau : naik pegunungan Jaya Wijaya turun di Biak, Papua.
- Awan
Menurut bentuknya :
a. Awan sirrus
b. Awan kumulus
c. Awan stratus
Menurut ketinggian :
a. Awan tinggi : 6-12km, di daerah tinggi awan dapat berbentuk kristal-kristal
es seperti sirrus, sirrustratus, sirruskumulus
b. Awan menengah : 3-6 km, contoh : altokumulus, altostratus.
c. Awan rendah : kurang dari 3km, contoh : stratokumulus, stratus, nimbostratus
d. Awan yang berada di ketinggian 500-1.500m, terjadi karena udara vertikal
yang kuat. Contoh : kumulus, kumulonimbus.
e. Kabut : awan rendah di permukaan bumi, contohnya kabut sawah,
kabut pendingin, kabut adveksi.
- Hujan
a. Hujan frontal : disebabkan oleh pertemuan dua massa udara
panas/lembap dengan massa udara dingin
b. Hujan zenital/konveksi: udara yang mengalami pemanasan tinggi di daerah
tropis.
c. Hujan orografis : uap air dipaksa oleh angin mendaki lereng gunung
yang semakin ke atas semakin dingin. Daerah dibalik gunung yang tidak
mengalami hujan orografis disebut daerah bayangan hujan.
29. Unsur cuaca
1. Radiasi Matahari Energi
2. Suhu Udara
3. Tekanan
4. Angin
5. Penguapan
6. Kelembaban Udara Relatif (RH)
7. Keadaan awan
8. Presipitasi (Endapan)
30. Karakteristik iklim
- Junghun
Menentukan iklim berdasarkan jenis vegetasi dan ketinggian tempat
- Koppen
Menentukan iklim berdasarkan curah hujan dan suhu udara
Penggolongan iklim berdasarkan koppen, yaitu :
a) Iklim A
1) Af adalah iklim hutan hujan tropis
2) Aw adalah sabana tropis
3) Am adalah iklim muson tropis
b) Iklim B
1) Bs adalah stepa
2) Bw adalah gurun
c) Iklim C
1) Cw adalah iklim lembab dan musim kering terjadi pada musim dingin
2) Cs adalah lembab musim kering terjadi pada musim panas
3) Cf adalah iklim lembab, lembab sepanjang tahun
d) Iklim D
1) Df adalah iklim hutan salju dingin dan lembab sepanjang tahun
2) Dw adalah iklim hujan salju dingin dan musim kering terjadi pada musim
dingin
e) Iklim E
1) Et adalah iklim tundra
2) Ef adalah iklim kutub
3) Eh adalah iklim salju pegunungan tinggi
Berikut ini pembagian di Indonesia :
a) Iklim af
1) Curah hujan tinggi
2) Suhu udara panas sepanjang tahun
3) Hutan hujan tropik
4) Tanaman : heterogen
5) Wilayah : Sumatra, Kalimantan, Papua
b) Iklim Am
1) Curah hujan tergantung musim
2) Jenis tanaman homogen dan pendek
3) Menggugurkan daunnya ketika kemarau
4) Muson tropis
5) Curah hujan sedang
6) Wilayah : Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Papua bagian selatan
c) Iklim Aw
1) Hutan berbentuk sabana
2) Jenis tanaman berbentuk padang rumput dan belukar
3) Pohonnya berjenis rendah
4) Musim kemarau lebih panjang
5) Wilayah : Jawa Timur, Nusa Tenggara, Sulawesi Selatan, Kepulauan Aru,
Papua bagian selatan
31. Aktivitas sesuai iklim
Pengaruh Terhadap Jenis Pakaian.
Pengaruh Terhadap Bentuk Rumah
Pengaruh Terhadap Mata Pencaharian
32. Siklus hidrologi
- Evaporasi : penguapan benda-benda abiotik dan merupakan proses perubahan
wujud air menjadi gas.
- Transpirasi : proses pelepasan uap air dari tumbuh-tumbuhan melalui stomata atau
mulut daun
- Evatransportasi : proses gabungan antara evaporasi dan transpirasi
- Kondensasi : proses perubahan wujud uap air menjadi air akibat pendinginan
- Adveksi : transportasi air pada gerakan horizontal seperti transportasi panas dan
uap air dari satu lokasi ke lokasi yang lain oleh gerakan udara mendatar
- Presipitasi : segala bentuk curahan atau hujan dari atmosfer ke bumi yang meliputi
hujan, air, hujan es, dan hujan salju
- Run off (aliran permukaan) : pergerakan aliran air di permukaan tanah melalui
sungai dan anak sungai
- Infiltrasi : perembesan atau pergerakan air ke dalam tanah melalui pori tanah
33. Pola aliran
- Dendiritik : pola aliran tidak teratur mirip dengan cabang atau akar pohon,
terdapat pada daerah batuan sejenis (daerah pantai, plato) terdapat di Sumatera
bagian timur dan Kalimantan.
- Rektanguler : pola sungai yang membentuk sudut siku-siku biasanya terdapat di
daerah patahan.
- Pinnate : aliran sungai yang membentuk sudut lancip. Terdapat di daerah yang
memiliki lereng curam.
- Trellis : pertemuan sungai induk dengan anak-anak sungai membentuk sudut
tegak lurus, terdapat pada lipatan.
- Annular : pola sungainya melingkar. Terdapat di daerah kubah (dome)
- Pola radial sentrifugal : suatu pola aliran yang menyebar dari suatu puncak ke arah
lereng.
- Pola radial sentripetal : pola sungai yang memusat ke suatu daerah. Terdapat di
daerah cekungan atau basin
34. Danau
Macam-macam danau berdasarkan proses terjadinya :
- Danau tektonik : danau yang terbentuk karena tenaga tektonik (danau Maninjau
dan Singkarak di Sumatra, Tempe, Towuti,Poso dan Tondano di Sulawesi)
- Danau vulkanik : danau yang terbentuk karena letusan gunung api (Kelimutu,
Segara Anakan, Kawah Ijen, dan Batur)
- Danau tektovulkanik : danau yang terbentuk karena tenaga tektonik dan vulkanik
(Danau Toba di Sumatra)
- Danau karst : danau yang terbentuk karena pelarutan di daerah kapur (dolina dan
Uvala Bendo di Gunung Kidul)
- Danau glasial : danau yang terbentuk karena erosi es/gletser (The Great Lake di
AS)
- Danau bendungan alam : danau yang terbentuk karena terbendungnya sungai
dengan material tertentu, baik itu karena longsor ataupun karena faktor manusia.
- Danau buatan : danau yang sengaja dibuat untuk kepentingan tertentu (Jatiluhur
dan Saguling di Jawa Barat dan Kedungombo di Jawa Tengah)
35. Morfologi laut
- Zona litoral : daerah pasang surut.
- Zona neritik : kedalaman hingga 200meter yang menjadi tempat hidup hewan/ikan
dan tumbuhan laut.
- Zona batial : kedalaman 200-2.500m dan terdapat lereng dasar laut yang curam
curam.
- Zona abisal : kedalaman >2.500m dan terdapat di palung laut.
Imigrasi adalah masuknya penduduk ke suatu negara dari negara lain dengan tujuan
menetap di negara yang didatangi. Orang yang melakukan Imigrasi disebut imigran,
contohnya orang Malaysia datang di Indonesia.
Emigrasi adalah keluarnya penduduk dari suatu negara ke negara lain dengan tujuan
menetap di negara yang dituju. Orang yang melakukan emigrasi disebut emigran,
contohnya orang Indonesia pindah ke Mesir.
Remigrasi atau repatriasi adalah perpindahan penduduk yang kembali ke tanah
airya (negara asalnya).
Saat gempa bumi terjadi, masyarakat Bali lari bergegas keluar, masuk ke
kolong tempat tidur atau kolong meja, berangkulan satu sama lain,
berteriak linuh, linuh, linuh, dan hidup, hidup, hidup.
Mitigasi gempa bumi yang dilakukan masyarakat Bali digolongkan
sebagai aksi spontan yang dilakukan secara turun menurun. Aksi spontan
tersebut dikelompokkan menjadi 4 macam, seperti mencari perlindungan,
memberitahu orang lain, menyampaikan keadaan diri sendiri, dan
memohon perlindungan kepada Tuhan yang Maha Esa.
Secara fungsional, pusat pertumbuhan adalah lokasi terkonsentrasi suatu industri atau
kegiatan ekonomi karena sifatnya yang dinamis sehingga mampu merangsang kehidupan ekonomi ke
dalam maupun ke luar wilayah. Secara geografis, pusat pertumbuhan merupakan lokasi yang banyak
memiliki fasilitas dan kemudahan sehingga menjadi daya tarik bagi manusia (pole of attraction).
5. Klasifikasi desa
o Menurut aktivitasnya
Desa agraris, adalah desa yang mata pencaharian utama penduduknya
adalah di bidang pertanian dan perkebunanan.
Desa industri, adalah desa yang mata pencaharian utama penduduknya
adalah di bidang industri kecil rumah tangga.
Desa nelayan, adalah desa yang mata pencaharian utama penduduknya
adalah di bidang perikanan dan pertambakan.
o Menurut tingkat perkembangannya
Desa Swadaya
Desa swadaya adalah desa yang memiliki potensi tertentu tetapi dikelola
dengan sebaik-baiknya, dengan ciri:
1. Daerahnya terisolir dengan daerah lainnya.
2. Penduduknya jarang.
3. Mata pencaharian homogen yang bersifat agraris.
4. Bersifat tertutup.
5. Masyarakat memegang teguh adat.
6. Teknologi masih rendah.
7. Sarana dan prasarana sangat kurang.
8. Hubungan antarmanusia sangat erat.
9. Pengawasan sosial dilakukan oleh keluarga.
Desa Swakarya
Desa swakarya adalah peralihan atau transisi dari desa swadaya menuju
desa swasembada. Ciri-ciri desa swakarya adalah:
1. Kebiasaan atau adat istiadat sudah tidak mengikat penuh.
2. Sudah mulai menpergunakan alat-alat dan teknologi
3. Desa swakarya sudah tidak terisolasi lagi walau letaknya jauh
dari pusat perekonomian.
4. Telah memiliki tingkat perekonomian, pendidikan, jalur lalu
lintas dan prasarana lain.
5. Jalur lalu lintas antara desa dan kota sudah agak lancar.
Desa Swasembada
Desa swasembada adalah desa yang masyarakatnya telah mampu
memanfaatkan dan mengembangkan sumber daya alam dan potensinya
sesuai dengan kegiatan pembangunan regional. Ciri-ciri desa swasembada
1. kebanyakan berlokasi di ibukota kecamatan.
2. penduduknya padat-padat.
3. tidak terikat dengan adat istiadat
4. telah memiliki fasilitas-fasilitas yang memadai dan labih maju
dari desa lain.
5. partisipasi masyarakatnya sudah lebih efektif.
c) Teori inti ganda oleh Harris dan Ullman. Pertumbuhan kota berawal dari pusat
pertumbuhan kemudian menjadi bentuk kompleks karena muncul nukleus-nukleus
baru sebagai kutub pertumbuhan seperti perguruan tinggi, kompleks industri, dan
terminal bus. Dalam teori ini, tidak ada urutan-urutan yang teratur dari zona-zona
kota seperti halnya pada teori konsentris dan sektoral.
8. Titik henti
DAB = DAB
--------
1+ akar dari Pn dibagi Pa
Negara berkembang :
- pendapatan perkapita penduduk rendah.
- masih berada pada tahap pembangunan.
- kurangnya tenaga terampil dan ahli.
- penghasilan pegawai yang rendah.
SUMBER
http://materi-forever.blogspot.co.id/2014/01/jenis-batuan-batuan-beku-sedimen-
dan.html
http://lutfindahns.blogspot.co.id/2013/05/metode-pelestarian-tanah.html
https://qhoryks.wordpress.com/2012/03/16/macam-macam-metode-konservasi-
tanah/
http://www.gurugeografi.id/2017/01/metode-vegetatif-dan-mekanik-
konservasi.html