Anda di halaman 1dari 35

1.

Konsep geografi
- Konsep lokasi atau letak : Suatu tempat adalah jawaban dari pertanyaan dimana.
Lokasi absolut (letak yang tetap) ditunjukkan oleh letak lintang dan bujur
Lokasi relatif (letak yang tidak tetap), letak geografinya dipengaruhi daerah
sekitarnya
- Konsep jarak
Jarak absolut adalah jarak sesungguhnya yang ditarik lurus antara dua titik.
(menggunakan alat ukur)
Jarak relatif adalah jarak yang didasarkan atas pertimbangan waktu dan
kemudahan transportasi.
- Konsep keterjangkauan (accesibility): kemudahan dan ketersediaan sarana dan
prasana
- Konsep pola : bentuk yang khas yang ada di alam
- Konsep morfologi : relief permukaan bumi
Contoh : gunung, bukit, lembah
- Konsep aglomerasi : mengelompok yang sejenis
Contoh : kampung Cina di Jakarta
- Konsep nilai kegunaan : manfaat yang diberikan suatu wilayah di permukaan
bumi
Contoh : pantai untuk objek wisata
- Konsep interaksi dan interdependensi : keterkaitan antara satu dengan yang lain.
Ada dua ruang.
Contoh : desa dan kota, desa memberikan sayuran kota memberi alat.
- Konsep diferensiasi area : perbedaan antara daerah yang satu dengan yang
lainnya, dapat diamati dari corak yang khas yang dimiliki suatu wilayah.
- Konsep keterikatan keruangan : hubungan antara penyebaran suatu unsur dengan
yang lain pada suatu tempat. Derajat keterikatan suatu wilayah.
Contoh : orang Eskimo membuat rumah dari balok es, suku Asmat memakan
sagu, orang Jakarta membutuhkan mesin dibuat di Jakarta.
Inti : manusia membutuhkan apa, alam memberikan apa.
2. Prinsip geografi
- Prinsip persebaran
Digunakan untuk menganalisis persebaran fenomena alam dan sosial di
permukaan bumi yang berbeda-beda atau tersebar tidak merata
- Prinsip interelasi
Suatu hubungan terkait dalam ruang antara faktor fisis dengan faktor fisis, faktor
fisis dengan manusia, faktor manusia dengan manusia. Melalui antarhubungan itu,
pengungkpan karakteristik gejala atau fakta geografi tempat atau wilayah tertentu
juga dapat dilakukan.
- Prinsip deskripsi
Penjelasan lebih jauh mengenai gejala-gejala yang diselidiki/dipelajari. Dapat juga
dilengkapi dengan gambar, grafik, peta, tabel, diagram dan foto udara.
- Prinsip korologi, penggabungan 3 prinsip.
Analisis tersebut dapat menunjukkan suatu ciri khas.
3. Pendekatan geografi
- Pendekatan keruangan/spasial : fisik ddan satu ruang
Pendekatan topik (mengambil satu masalah)
Pendekatan aktivitas manusia: mengambil contoh aktivitas yang dilakukan
penduduk
Pendekatan region : wilayah yang khas
Contoh : kebakaran di Sumatera
- Pendekatan ekologi/kelingkungan : unsur dan manusia
Contoh : pembakaran
- Pendekatan kkompleks wilayah/kewilayahan : fisik, manusia dan melibatkan
wilayah lain.
Contoh : Banjir di Jakarta karena ada kiriman air hujan dari bogor
4. Aspek Geografi
- Aspek fisik : unsur fisik geosfer seperti tanah, udara, air, batuan dan peristiwa-
pristiwa alam
- Aspek sosial : mengkaji manusia dan segala aktivitasnya. Kajian ini
memperhatikan pola persebaran manusia dan lingkungan. Aspkesosial meliputi :
aspek ekonomi, aspke sosial, politik, dan budaya.
5. Jenis peta
- Rawan longsor : peta kemiringan lahan, peta jenis tanah, peta curah hujan
- Perdagangan : Peta Kepadatan penduduk, peta transportasi
- Potensi pengelolaan lahan pertanian : peta topografi, peta curah hujan, peta tanah,
peta penggunaan lahan.
- Rekayasa lalu lintas : peta fasilitas umum, peta jaringan jalan, peta penggunaan
lahan.
- Kawasan rawan gempa : peta geologi, peta titik patahan, peta penggunaan lahan
- Fasilitas umum (ATM) : peta jaringan jalan, peta fasilitas umum, peta kepadatan
penduduk.
- Pengukuran potensi tsunami : peta barimetri, peta tinggi gelombang, peta lempeng
tektonik.
- Pembangunan kawasan permukiman : peta topografi, peta rawan bencana, peta
penggunaan lahan, peta jaringan jalan
- Barak pengungsian : peta fasilitas umum, peta kerawanan bencana, peta kepadatan
penduduk
- Agrowisata tanaman holtikultura : peta geologi, peta topografi, peta pedologi, peta
hidrologi
- Pemantauan jalur padat wisata : peta jaringan jalan, peta penggunaan lahan, peta
objek-objek wisata

6. Interpretasi peta
7. Peta topografi
8. Ciri citra
- Rona : gelap
Tekstur : halus
Bentuk : cenderung tidak beraturan
Situs : dikelilingi oleh daratan
Asosiasi : tampak ada aliran sungai masuk
Yaitu : danau
- Bentuk : persegi atau persegi panjang
Asosiasi : jalan raya
Rona : cerah
Pola : teratur
Terdapat jumlah banyak disatu lokasi.
Yaitu : perkantoran
- Rona : gelap
Tekstur : halus hingga kasar
Pola : memanjang dan bergerombol
Asosiasi : pantai
Yaitu : hutan bakau
- Rona : cerah
Bentuk : dua garis lurus sejajar
Asosiasi : kotak-kotak berjajar memanjang
Yaitu : rel kereta api
- Bentuk : kerucut
Rona : gelap hingga terang
Asoasi : sungai menyebar
Tekstur : kasar
Yaitu :gunung api
9. Manfaat citra
- Bidang meteorologi dan klimatologi
a. Mebantu analisis cuaca dengan menentukan daerah tekanan rendah dan daerah
bertekanan tinggi
b. Mengetahui sistem atau pola angin permukaan
c. Permodelan meteorologi dan klimatologi
d. Untuk pengamatan iklim suatu daerah melaui pengamatan tingkat kewarnaan
dan kandungan air di udara
- Bidang oseanografi (Seasat, MOS)
a. Pengamatan sifat fisis air, seperti suhu, warna, kadar garam, dan arus laut
b. Pengamatan pasang surut dengan gelombang laut (tinggi, frekuensi, dan arah)
c. Mencari distribusi suhu permukaan
d. Studi perubahan pasir pantai akibat erosi dan sedimentasi
e. Pemetaan sumber daya laut
- Bidang hidrologi (Landsat,SPOT)
a. Pemanfaatan DAS dan konservasi sungai
b. Pemetaan luas daerah dan studi sedimentasi sungai
c. Pemanfaatan luas daerah dan intensitas banjir
d. Mengamati kecepatan aliran sungai dan arah alirannya
- Bidang Geologi
a. Mementukan struktur geologi (batuan) dan macamnya
b. Pemantauan daerah bencana (gempa, kebakaran) dan pemantauan debu
vulkanik
c. Pemantauan distribusi SDA
d. Pemantauan pencemaran laut dan lapisan minyak di laut
e. Pemanfaatan dibidang pertahanan dan militer
f. Pemantauan permukaan disamping pemotretan dengan pesawat terbang dan
aplikasi SIG
g. Pemantauan daerah gunung api
- Bidang geomorfologi
a. Mengamati bentuk, panjang dan arah lereng
b. Mengamati kekasaran lereng
c. Mengamati gerak massa batuan
d. Mengamati beda ketinggian dan bentuk lembah
- Bidang sumberdaya bumi dan lingkungan (Landsat, Soyuz, SPOT)
a. Pemetaan sumberdaya bumi
b. Mengumpulkan data kerusakan lingkungan karena berbagai sebab
c. Mendeteksi penyeberan sumber daya bumi
d. Pemantauan disribusi SDA
e. Pemetaan untuk keperluan Hamkanas
f. Perencanaan pembangunan wilayah
- Bidang luar angkasa (Ranger, Viking,Luna, Venera)
a. Penelitian planet-planet
b. Pengamatan benda-benda angkasa
- Bidang tata guna lahan
a. Pemetaan penggunaan lahan
b. Mendeteksi lahan potensial
c. Mendeteksi lahan kritis
d. Mendekteksi penggunaan lahan
e. Mendeteksi penggunaan lahan
- Bidang transportasi
a. Pemetaan jalur transportasi darat dan laut
b. Pengamatan arus transportasi
- Bidang pertanian
a. Mengamati jenis dan sifat fisik tanah
b. Mengetahui tanaman yang terserang hama
c. Mengamati kandungan air dalam tanaman
- Bidang perencanaan
a. Menetukan arah pengembangan wilayah
b. Menentukan lokasi pembangunan
c. Menentukan model pengembangan suatu wilayah
10. Pengunaan citra
11. Langkah Kerja SIG, yaitu :
a) Tahap persiapan
- mengkaji kebutuhan
- membuat rancangan peta
-merancang basis data
-menentukan prosedur kerja
b) Tahap digitasi peta
Memindahkan peta dalam bentuk lembaran peta (hardcopy) ke daalam
komputer.
c) Tahap editing
Mengoreksi dan memperbaiki data atau simbol yang sakah atau tidak tepat.
d) Tahap konversi
Tahap penyesuaian koordinat dengan mengubah koordinat meja digitizer
kedalam koordinat lintang dan meridian bumi yang sesungguhnya.
e) Tahap anotasi
Tahap dilakukannya pemberian nama atau catatan terhadap berbagai objek
yang ada pada peta.
f) Tahap Labelling
Setiap objek harus diberi label agar mempunyai identitas.
g) Tahap analisis
Tahap pengukuran panjang, kerapatan, luas objek pada peta, sampai pada
penggabungan beberapa peta dengan cara tumpang susun.
h) Tahap Buffering
Jenis analisis yang menghasilkan buffer atau penyangga.
i) Tahap pelaporan atau keluaran data
Dapat dilakukan dalam bentuk menampilkan pada layar monitor atau dicetak
melalui printer atau plotter.
j) Informasi lewat jaringan
k) Basis dapat dikaitkan dengan jaringan (network) melalui internet agar dapat
diakses oleh orang lain.
12. Keunggulan SIG
a. Dapat melakukan pengelolaan data dengan format baik
b. Mengolah data dengan biaya murah jika dibanding dengan survei lapangan
c. Analisis data dilakukan dengan efisien
d. Data cepat diubah dan diambil dengan cepat, karena tersimpan dalam file
komputer
e. Data yang sulit diolah secara manual dapat diolah komputer dan tampil dalam 3
dimensi
f. Data yang terbentuk spasial dan nonspasial dapat dikelola secara bersama-sama
13. Manfaat SIG
- Data kekayaan SDA
a. Untuk mengetahui persebaran berbagai SDA, misal minyak bumi, batubara,
emas, besi dan barang tambang lainnya.
b. Untuk mengetahui persebaran kawasan lahan, misalnya :
1) Kawasan lahan potensial dan lahan kritis
2) Kawasan hutan yang masih baik dan kritis
3) Kawasan lahan pertanian dan perkebunan
4) Pemanfaatan lahan pertanian dan perkebunan
c. Untuk pengawasan daerah bencana alam, misalnya :
1) Pencegahan terjadinya bencana alam dimasa mendatang
2) Menyusun rencana-rencana pembangunan kembali daerah bencana
3) Penentuan tingkat bahaya erosi
4) Prediksi ketinggian banjir
5) Prediksi tingkat kekeringan
d. Perencaan pola pembangunan
1) Pembangunan waduk dan saluran irigasi daerah
2) Pembangunan prasarana lalu lintas
3) Perencanaan kota-kota besar
4) Perencanaan tata ruangwilayah
5) Perencanaan lokasi permukaan
6) Perencanaan lokasi industri
e. Bidang sosial
1) Mengetahui potensi danpersebaran penduduk
2) Mengetahui luas dan persebaran lahan pertanian serta kemungkinan pola
drainasenya
3) Untuk pendataan dan pengembangan jaringan transportasi
4) Untuk pendataan dan pengembangan pusat-pusat pertumbuhan pusat-pusat
pertumbuhan dan pembangunan
5) Untuk pendataan dan pengembangan permukiman penduduk, kawasan
industri, sekolah,rumah sakit, sarana hiburan dan rekreasi perkantoran
f. Bidang transportasi
1) Inventarisasi jaringan transportasi
2) Merencanakan jalur-jalur angkutan kota
3) Analisis daerah rawan kecelakaan
4) Analisis daerah rawan kemacetan
14. Analisis overlay
Contoh soal.
Salah satu analisis yang digunakan dalam Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah
dengan menampakkan (overlay) beberapa jenis peta. Bila peta jenis tanah, peta
morfologis, dan peta iklim ditampakkan akan dihasilkan peta...
a. Kesesuaian lahan
b. Satuan penggunaan lahan
c. Nilai ekonomis lahan
d. Tata guna lahan

15. Dampak pergerakan lempeng


a. Gerakan divergen, yaitu gerakan lempeng yang saling menjauh
1) Gerakan divergen di dasar laut membentuk kenampakan hamparan dasar laut
(sea floor sperading), misalnya pematang tengah Atlantik (Mid Atlantic
Ridge), terbentuk akibat pergerakan lempeng Amerika Selatan dan lempeng
Afrika yang saling menjauh.
2) Gerakan divergen di darat membentuk kenampakan lembah retak besar (Great
Rift Valley) di Afrika Timur.
b. Gerak konvergen, yaitu gerakan lempeng-lempeng tektonik saling mendekatyang
menimbulkan tumbukan antarlempeng.
Penunjaman membentuk palung parit samudra dan pegunungan. Tumbukan
antarlempeng tektonik dibagi menjadi dua :
1) Benua dengan benua yang disebut zona konvergen
Tumbukan ini membentuk penunjaman yang sering menimbulkan gempa
tektonik.
Contoh : lempeng India dan lempeng Eurasia membentuk pegunungan Rocky.
2) Benua dengan lempeng dasar samudra disebut zona subduksi
Contoh : pertemuan lempeng di Samudra Hindia tepatnya disebelah barat
Sumatera yang memanjang hingga selatan Jawa.
Contoh lainnya :
a) Lempeng Amerika + Lempeng Samudra Pasifik = pengunungan andes dan
Rocky
b) Terbentuknya puncak gunung api disepanjang jalur tumbukan lemepeng
c) Timbunan sedimen campuran (batuan bacuh/melaghe)
c. Gerakan transform, gerakan antarlempeng tektonik yang berlawanan arah
sehingga saling bergesekan.
Contoh : gesekan lempeng Samudra Pasifik + Lempeng daratan Amerika Utara =
sesar/patahan San Andreas di Amerika Serikat.
Zona pergesekan lempeng-lempeng tektonik disebut zona sesar mendatar (zona
transform)
16. Rotasi dan revolusi bumi
a. Dampak rotasi :
- Gerak semu harian benda-benda langit
Rotasi bumi menyebabkan benda-benda langit seolah bergerak mengelilingi bumi,
seperti matahari seolah terbit pada pagi hari dan tenggelam pada sore hari.
Kenyataannya matahari bersifat tetap dan tidak bergerak. Bintang-bintang seolah-
olah bergerak serta posisi rasi bintang berbeda saat awal malam dan akhir malam.
- Pergantian siang dan malam
Bagian bumi yang terkena paparan matahari akan mengalami siang dan sebaliknya
- Pembelokan arah angin
Arah angin dapat dibelokkan karena pengaruh gaya corriolis. Gaya corriolis
merupakan gaya semu yang timbul akibat efek 2 gerakan, yaitu gerak rotasi bumi
dan gerak benda relatif terhadap bumi. Angin dibelokkan ke arah kanan pada
belahan bumi utara dan ke arah kiri pada belahan buumi selatan.
- Pembelokkan arus laut
Arus laut dipengaruhi oleh gesekan angin di permukaan. Angin mengalami
pembelokkan karena gaya corriolis. Oleh karena itu, arus laut juga mengalami
pembelokkan.
- Perbedaan percepatan gravitasi bumi
Bagian kutub menjadi lebih pepat daripada bagian khatulistiwa. Jari-jari bumi ke
arah kutub lebih pendek daripada bagian khatulistiwa. Akibatnya terjadi
perbedaan gaya gravitasi bumi antara daerah kutub dan khatulistiwa. Gravitasi di
daerah kutub lebih besar daripada khatulistiwa
- Perbedaan pembagian waktu Internasional
Garis bujur menjadi patokan pembagian waktu dunia. WITA selisish satu jam
dengan WIT dan 2 jam dengan WIB.
b. Dampak revolusi
- Gerak semu tahunan matahari
Posisi matahari bergeser ke arah belahan bumi utara pada tanggal 22 Desember-21
Juni dan bergeser ke arah belahan bumi selatan pada tanggal 21 Juni-22
Desember. Sebenarnya matahari tidak bergeser hanya seolah-olah bergeser.
- Perubahan musim
Kedudukan matahari memengaruhi intensitas penyinaran. Musim yang terkait
dengan kedudukan suatu wilayah terhadap garis lintang.
- Perbedaan lamanya waktu malam dan siang
Lamanya siang dan malam antara satu daerah dengan daerah yang lain berbeda.
Dipengaruhi oleh gerak semutahunan matahari. Belahan bumi bagian selatan dan
bagian utara pada saat yang sama akan mengalami waktu berbeda. Pergeseran
garis edar matahari sebagai berikut :
1) Pada tanggal 21 Maret-23 September Kutub Utara mendekati matahari dan
kutub selatan menjauhi matahari. Belahan bumi utara menerima sinar matahari
lebih banyak daripada belahan bumi selatan. Oleh karena itu, waktu siang di
belahan bumi utara lebih lama daripada waktu malam. Sebaliknya waktu siang
di belahan bumi selatan lebih singkat daripada waktu malam.
2) Pada tanggal 23 September-21 Maret kutub selatan mendekati matahari dan
kutub utara menjauhi matahari. Belahan bumi utara menerima sinar matahari
lebih sedikit daripada belahan buumi selatan. Oleh karena itu, waktu siang di
belahan bumi utara lebih singkat daripada waktu malam. Sebaliknya, waktu
siang dibelahan bumi selatan lebih lama daripada waktu malam.
3) Pada tanggal 21 Maret dan 23 September kutub utara dan selatan berjarak
sama ke matahari. Oleh karena itu, lama penyinaran matahari pada kedua
belahabn bumi sama. Dengan demikian lama waktu siang dan malam di
seluruh belahan bumi sama.
- Perubahan kenampakan rasi bintang
Bintang tersusun dalam pola tertentu yang disebut rasi bintang. Letak rasi bintang
bersifat tetap. Akan tetapi pengaruh pergerakan bumi memengaruhi rasi bintang
yang seolah bergerak dan berpindah posisi. Gerak revolusi juga memengaruhi
kenampakan bintang sehingga seolah-olah jarak antarbintang tampak berdekatan.
- Gerhana
Kombinasi gerhana revolusi bumi dan revolusi bulan terhadap bumi menyebabkan
terjadinya gerhana.
17. Siklus batuan

Magma – Batuan Beku – Batuan Sedimen – Batuan Metamorf – Magma

18. Jenis batuan


- Batuan beku
1) Obsidian
Ciri :hitam, seperti kaca, tidak ada kristal-kristal
Kegunaan : untuk alat pemotong atau ujung tombak (pada masa purbakala)
dan bisa dijadikan kerajinan, bahan baku pembuatan pisau.
2) Basalt
Ciri : terdiri atas kristal-kristal yang sangat kecil, berwarna hijau keabu-
abuandan berlubang-lubang
Kegunaan : sebagai bahan baku dalam industri poles, bahan bangunan /
pondasi bangunan (gedung, jalan, jembatan, dll), bahan campuran beton
3) Andesit
Ciri : batuan bertekstur halus, berwarna abu-abu hijau tetapi sering merah atau
jingga
Kegunaan : Nisan kuburan, Cobek, Arca untuk hiasan, Batu pembuat candi,
bahan dasar pembangunan jalan dan bahan campuran beton
4) Granit
Ciri : terdiri atas kristal-kristal kasar, warna putih sampai abu-abu, kadang-
kadang jingga, Batuan ini banyak di temukan di daerah pinggiran pantai dan di
pinggiran sungai besar ataupun di dasar sungai.
Kegunaan : bahan bangunan, bahan baku pembuatan jembatan dan ubin

5) Batu apung
Ciri : warna keabu-abuan, berpori-pori, bergelembung, ringan, terapung dalam
air
Kegunaan : untuk mengamplas atau menghaluskan kayu, di bidang industri
digunakan sebagai bahan pengisi (filler), isolator temperatur tinggi dan lain-
lain.
6) Diorit
Ciri : Kelabu bercampur putih, atau hitam bercampur putih
Kegunaan : sbg batu ornamen dinding maupun lantai bangunan gedung dan
sbg bahan bangunan (hiasan)
7) Gabro
Ciri : Berwarna hitam, hijau, dan abu-abu gelap. Struktur batuan ini adalah
massive, tidak terdapat rongga atau lubang udara maupun retakan-retakan.
Batuan ini memeiliki tekstur fanerik karena mineral-mineralnya dapat dilihat
langsung secara kasat mata dan mineral yang besar menunjukkan bahwa
mineral tersebut terbentuk pada suhu pembekuan yang relatif lambat sehingga
bentuk mineralnya besar-besar
Kegunaan : tuk penghasil pelapis dinding ( sebagai marmer dinding )
8) Liparit
Ciri : bertekstur porfiris dan umumnya berwarna putih, mineral pembentuknya
feldspar, kuarsa, biotit dan mungkin juga mineral berwarna gelap.
- Batuan sedimen
1) Konglomerat
Ciri : material kerikil-kerikil bulat, batu-batu dan pasir yang merekat satu
sama lainnya
Kegunaan : untuk bahan bangunan
2) Batu pasir
Ciri : tersusun dari butiran-butiran pasir, warna abu-abu, kuning, merah
Kegunaan : sebagai material di dalam pembuatan gelas/kaca dan sbg kontruksi
bangunan
3) Batu serpih
Ciri : lunak, baunya seperti tanah liat, butir-butir batuan halus, warna hijau,
hitam, kuning, merah, abu-abu
Kegunaan : sebagai bahan bangunan, perabotan rumah seperti cobek
4) Batu gamping (kapur)
Ciri : agak lunak, warna putih keabu-abuan, membentuk gas karbon dioksida
kalau ditetesi asam
Kegunaan : bahan baku semen, bahan campuran bangunan, industri karetdan
ban, kertas, baja, gelas.
5) Breksi
Ciri : gabungan pecahan-pecahan yang berasal dari letusan gunung berapi
Kegunaan : sebagai kerajinan dan bahan bangunan
6) Stalaktit dan stalagmit
Ciri :  kuning, coklat, krem, keemasan, putih
Kegunaan : sebagai keindahan alam
7) Batu lempung
Ciri : Coklat, keemasan, coklat, merah, abu-abu
Kegunaan : untuk kerajinan
8) Gipsum
Kegunaan : untuk bahan perekat, pupuk, penambah kekerasan bangunan dan
bahan baku kapur tulis
- Batuan metamorf
1) Batuan pualam atau batuan marmer (dari batu gamping/kapur)
Ciri : campuran warna berbeda-beda, mempunyai pita-pita warna, kristal-
kristalnya sedang sampai kasar, bila ditetesi asam akan mengeluarkan bunyi
mendesah, keras dan mengkilap jika dipoles
Kegunaan : untuk membuat patung dan lantai/ubin
2) Batuan sabak
Ciri : abu-abu kehijau-hijauan dan hitam, dapat dibelah-belah menjadi
lempeng-lempeng tipis.
Kegunaan : dijadikan sbg kerajinan, sbg batu tulis, sbg bahan bangunan, dan
untuk membuat atap rumah (semacam genting), campuran semen dan panel
instrumen listrik.
3) Gneiss (Ganes)
Kegunaan : sebagai kerajinan
4) Sekis
Kegunaan : sebagai sumber mika yang utama (satu komponen penting dalam
pembuatan kondensator dan kapasitor dalam industri elektronika)
5) Kuarsit
Kegunaan : kerjinan, konstruksi jalan dan perbaikan
6) Milonit
Kegunaan : sebagai kerajinan
7) Pualam
Kegunaan : untuk membuat meja, asbak, guci, dan hiasan dinding
8) Kuarsa
Kegunaan : bahan pembuatan kaca, keramik dan batu perhiasan
19. Tipe letusan
o tipe letusan plinian/perret
1. – tekanan gas sangat kuat
2. – lavanya cair
3. – melemparkan/membobol kepundan
4. – membentuk kaldera
o tipe letusan vulkanian
– mengeluarkan material padat seperti bom, abu, lapili, dan material cair
– awan dan debu membentuk bunga kol
– tekanan gas gas sedang
o tipe letusan hawaiian : keterangan tipe letusan hawaiian
– lava yang keluar sangat cair dan tipis
– lava mengalir ke segala arah
– membentuk tipe gunung api perisai
20. Pasca vulkanik
Contoh soal.
Fenomena geosfer
Fenomena yang termasuk gejala pasca vulkanis :
(1) Terdapat sumber air panas.
(2) Kebakaran hutan di kalimantan.
(3) Pasir dan tanah vulkanik
(4) Adanya geyser (telah melewati masa aktif)
(5) Tingginya angka ketergantungan
A. 1,2,5
B. 1,3,5
C. 2,3,4
D. 1,3,4
E. 2,4,5
21. Dampak letusan
- Dampak negatif :
1) Bahaya langsung, terjadi pada saat letusan (lava, awan panas, jatuhan
piroklastik/bom, lahar letusan dan gas beracun)
2) Bahaya tidak langsung terjadi setelah letusan (lahar, hujan, keparan akibat
rusaknya lahan pertanian/perkebunan/perikanan), kepanikan, pencemaran
udara/air oleh gas racun : gigi kuning/keropos, endemi gondok, kecebolan gas
- Dampak positif
1) Bahan galian : batu dan pasir bahan bangunan, perlatan rumah tangga, patung
2) Mineral : belerang, gipsum, zeolit dan juga mas (epitermal gold)
3) Energi panas bumi : listrik, pemanas ruangan, agribisnis
4) Mata air panas : pengobatan/terapi kesehatan
5) Daerah wisata : keindahan alam
6) Lahan yang subur : pertanian dan perkebunan
7) Sumberdaya air : air minum, pertanian/peternakan
22. Dampak gempa
Dampak primer :
Getaran kuat, terjadi patahan di permukaan bumi.
Dampak sekunder :
Terjadi longsor,bangunan roboh, terjadi tsunami, kebakaran.
Dampak tersier
Gangguan kejiwaan. Timbulnya wabah penyakit,terjadinya kerusakan
lingkungan
Dampak positif :
- para ahli dapat membuat struktur perut bumi, karena hanya gelombang
gempa yang dapat menerobos lubang perut bumi dengan cara menelusuri
jalur datangnya gempa
- para ahli bisa mengetahui letak sumber minyak bumi.
- Tektonisme dapat mengangkat mineral tambang ke permukaan bumi.
- tektonisme akan membentuk relief bumi yang baru.
- vulkanisme dapat menghasilkan mineral-mineral baru yang berguna buat
kelangsungan hidup makluk di bumi.

23. Penyebab bentuk muka bumi

1. Pegunungan
Pegunungan adalah daerah yang terdiri dari rangkaian gunung gunung yang memanjang
seperti bentuk pematang raksasa dengan ketinggian 200meter hingga ribuan meter di atas
permukaan air laut. Pegunungan terjadi karena adanya proses lipatan dan patahan yang
disebabkan oleh tenaga endogen
2. Perbukitan
Perbuitan adalah bentuk muka bumi yangg tinggi memanjang dan terdiri atas bulit bukit
dengan ketinggian antara 20-300m.
3. Gunung
Gunung adalah bentuk muka bumi yang menonojol tinggi ke atas seperti kerucut. Gunung
ada yang berapi (aktiv) dan ada pula yang mati (tidak aktiv).
4. Dataran tinggi (plato)

Dataran tinggi adalah tanah datar yang tinggi dengan ketinggian ratusan sampai ribuan meter
di atas permukaan air laut.
5. Dataran Rendah

Dataran rendah adalah bagian dari permukaan bumi yang datar dan rendah dengan
ketinggiannya 0-200 meter di atas permukaan laut. Rendah pantai Utara Jawa.

6. Depresi Kontinental

Depresi Kontinental adalah bagian tanah daratan yang memiliki ketinggian di


bawahpermukaan ari laut.
7. Lembah Lembah adalah bentuk muka bumi yang cekung biasanya dikelilingi
gunung atau pegunungan bisa juga berupa bagian tepi sungai.

o Tenaga Penyebab Bentuk Bumi


1. Tenaga Endogen Yaitu tenaga pembentuk muka bumi yang berasal dari dalam
tubuh bumi. Tenaga endogen terdiri dari Tektonisme, Vulkanisme dan Gempa
Bumi
2. Tenaga EksogenYaitu tenaga pembentuk muka bumi yang berasal dari luar
tubuh bumi. Tenaga eksogen terdiri dari Pelapukan,Pengikisan,(erosi)
dan sedimentasi.

24. Jenis tanah


- Tanah vulkanik
1) Tanah andosol
Proses terbentuknya abu vulkaniks yang telah mengalami proses pelapukan.
Ciri : warna kelabu hingga kuning, peka terhadap erosi, dan sangat subur
Pwmanfaatan : sebagai lahan pertanian, perkebunan, hutan pinus ataucemara
Persebaran : Sumatera, Jawa, Bali,Lombok, Halmahera, NTB, Sulawesi
2) Tanah regosol
Proses terbentuknya : dari endapan abu vulkanis baru yang memiliki butir
kasar
Ciri : berbutir kasar, berwarna kelabu hingga kuning dan kadar bahan organik
rendah
Pemanfaatan : untuk pertanian padi, palawija, tebudan kelapa
Persebaran : di lereng gunung berapi, pantai dan bukit pasir yang meliputi
pulau Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara
- Tanah Aluvial
Proses terbentuknya : tanah hasil erosi (lumpur dan pasir halus) di daerah-daerah
dataran rendah
Ciri-ciri : warna kelabu dan peka terhadap erosi
Pemanfaatan : sebagai lahan pertanian sawah dan palawija
Persebaran : Sumatera, Jawa bagian utara, Halmahera, Kalimantan Barat,
Kalimantan Selatan, Sulawesi, dan Papua bagian selatan
- Tanah organosol
1) Tanah humus
Proses terbentuknya : dari hasil pembusukan bahan-bahan organik
Ciri-ciri : warna kehitaman, mudah basah, mengandung bahan organik, sangat
subur
Pemanfaatan : sebagai lahan pertanian
Persebaran : Lampung, Jawa Tengah bagian selatan, Kalimantan Selatan, dan
Sulawesi Tenggara
2) Tanah gambut
Proses terbentuknya : dari hasil pembusukan tumbuhan/bahan organik di
daerah yang selalu tergenang air (rawa-rawa)
Ciri : bersifat sangat asam, unsur hara rendah sehingga tidak subur
Pemanfaatan : pantai timur Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Halmahera,
Seram, Papua, Pantai Selatan
- Tanah Litosol (tanah berbatu-batu)
1) Proses terbentuknya : dari pelapukan batuan beku dan sedimen yang masih
baru(belum sempurna) sehingga butirannya kasar/besar
Ciri : tekstur tanahnya beranekaragam dan pada umumnya berpasir, tak
bertekstur, warna kandungan batu, kerikil dan kesuburan bervariasi
Pemanfaatan : masih alang-alang, bisa untuk hutan
Persebaran : Jawa Tengah, Jawa Timur, Madura, NT, Maluku,Sulawesi, dan
Sumatera
- Tanah Laterit
Proses terbentuknya : tanah yang tercuci air huja, sehingga unsur hara telah hilang
meresap dan mengalir ke dalam tanah.
Ciri : warna cokelat kemerah-merahan, tidak subur
Pemanfaatan : untuk lahan pertanian
Persebaran : Kalimantan Barat, Lampung, Banten, Sulawesi
- Tanah podzol
Proses terbentuk : di daerah yang memiliki suhu rendah dan curah hujan tinggi
Ciri : warna pucat, kandungan pasir kuarsa tinggi, sangat masam, peka terhadap
erosi, kurang subur
Pemanfaatan : untuk pertanian palawija
Persebaran : Kalimantan Tengah, Sumatera Utara, Papua
- Tanah mergel
Proses terbentuknya : dari hasil campuran pelarutan kapur, pasir dan tanah liat
karena peristiwa air hujan
Ciri : tidak subur
Pemanfaatan ::untuk hutan jati
Persebaran : Yogyakarta, Priangan Selatan di Jabar, pegunungan Kendeng di
Jateng, Kediri, Madiun, Nusa Tenggara.
- Tanah terarosa
Tanah yang terbentuk di dasar dolina dan merupakan tanah pertanian yang subur
di daerah kapur
1) Tanah Renzina
Proses terbentuknya : dari pelapukan batuan kapur di daerah yang memiliki
curah hujan tinggi
Ciri : warna putihsampai hitam, miskin unsur hara
Pemanfaatan : untuk palawija, hutan jati
Persebaran : gunung kidul, Yogyakarta
2) Tanah Mediteran
Proses terbentuknya : hasil pelapukan batuan kapur keras dan sedimen
Ciri : warna putih kecoklatan, keras, tidak subur
Pemanfaatan : untuk pertanian tegalan, hutan jati
Persebaran : pegunungan Jatim, Nusa Tenggara, Jateng, Sulawesi, Sumatera
25. Manfaat Jenis tanah (tanaman)
a. Tanah Vulkanis (Tanah Gunung Api) didaerah pertanian dan
perkebunan
b. Tanah Aluvial  daerah persawahan.
c. Tanah Gambut atau orgasonol (Tanah Rawa) persawahan,
palawija, dan tanaman perkebunan seperti karet dan kelapa. 
d. Tanah Kapur/Mediterania (Terarosa)  tanaman Jati dan Palawija.
e. Tanah Litosol tanaman pohon-pohon besar dihutan, palawija dan
padang rumput.
f. Tanah Humus
26. Pelestarian tanah
Metode pelestrian tanah :
- Metode vegetatif
1) Pemilihan vegetasi tertutup, yaitu menutup lahan
dengan     menanam tanaman yang dapat tumbuh di lahan kritis.
2) Pencegahan erosi, yaitu dengan cara membuat sengkedan pada lahan yang
miring atau dengan penamanan tumbuhan di daerah lahan miring yang dapat
mengikat tanah.
3) Pengaturan kadar garam dalam tanah
4) Pengendalian asam tanah
5) Meningkatkan kelestarian organisme tanah yang menguntungkan.
6) Pencengahan remediasi tanah dari kontaminasi zat kimia atau zat biologis
7) Mineralisasi tanah harus seimbang
8) Tanaman dengan lajur berselang-seling, pada kelerengan 6 – 10 % dengan
tujuan:
a) Membagi lereng agar menjadi lebih pendek.
b) Dapat menghambat atau mengurangi laju aliran permukaan.
c) Menahan partikel-partikel tanah yang terbawa oleh aliran permukaan.

Tipe-tipe tanaman berselang-seling, yaitu :

 Countur strip cropping, adalah penanaman berjalur sejajar dengan garis


kontur guna mengurangi dan menahan kecepatan aliran air.
 Field strip cropping, digunakan untuk kelerengan yang tidak
bergelombang dengan jalur dapat melewati garis kontur, tetapi tanaman
tidak melewati garis kontur.
 Wind strip cropping, digunakan pada lahan yang datar atau kelerengan
yang tidak tajam dengan jalur tanaman tegak lurus arah angin, sehingga
kadang-kadang arah alur searah dengan kelerengan.
 Buffer strip cropping, adalah lajur tanaman yang diselingi dengan lajur
rumputatau legume sebagai penyangga.
9) Menanam secara kontur (Countur planting), dilakukan pada kelerengan 15 –
18 % dengan tujuan untuk memperbesar kesempatan meresapnya air sehingga
run off berkurang.
10) Crop Rotation, merupakan metode menanam lebih dari satu jenis vegetasi
dalam satu tahun untuk mencegah kerusakan tanah. 
11) Strip Cropping, adalah penanaman berjalur tegak lurus terhadap aliran air atau
arah angin.
12) Reboisasi atau penghijauan
13) Penanaman saluran pembuang dengan rumput dengan tujuan untuk
melindungi saluran pembuang agar tidak rusak

- Metode mekanik
Metode ini merupakan upaya konservasi tanah dengan teknik pengolahan tanah
yang diharapkan mampu mengurangi laju erosi air. Cara umum yang dilakukan
pada metode ini diantarnya:
1) Contour tillage, merupakan pengolahan tanah sejajar dengan garis kontur dan
membentuk igir-igir kecil yang memperlambat aliran air dan memperbesar
infiltrasi air.
2) Terasering, merupakan pembautan teras-teras pada lahan miring guna
mengurangi sudut lahan sehingga erosi bisa dimimalisir. Cara ini biasa
dilakukan petani-petani di Indonesia.
3) Guludan, merupakan pembuatan gundukan tanah (menggunung) agar air bisa
mengalir searah dengan garis kontur.
4) Cekdam, merupakan kegiatan membendung aliran air melalui parit sehingga
material yang ter-erosi bisa tertahan dan terendapkan.
27. Lapisan atmosfer
- Troposfer
1) Tempat terjadinya cuaca dan iklim, seperti hujan, angin dan awan
2) Suhu dilapisan ini mengalami penurunan setiap kenaikan ketinggian atau
gradien temperatur vertikal(lapse rate).
3) Tinggi 8-16 km di atas permukaan bumi.
- Stratosfer
1) Ketebalan 15-50km
2) Lapisan bawah stratosfer mengandung sulfat yang memengaruhi hujan
3) Bagian atas lapisan terdapat ozon yang melindungi bumi dari radiasi sinar
ultraviolet (UV)
4) Lapisan ini menyerap sinar matahari sehingga semakin tinggi suhu udara
semakin meningkat
- Mesosfer
1) Melindungi bumi dari benturan benda asing dari luar angkasa, seperti batu
meteorit
2) Suhu mencapai -100°C
3) Ketinggian 50-85km di atas permukaan bumi
4) Berlaku hukum gradien geothermis
- Termosfer
1) Ketinggian 85-500km di atas permukaan bumi
2) Tempat terjadinya ionisasi gas-gas oleh radiasi matahari
3) Nama lain lapisan ionosfer
4) Proses ionisasi mengakibatkan gelombang radio dari permukaan bumi dapat
dipantulkan kembali sehingga terjadi proses aktivitas komunikasi
- Eksosfer
1) Berada pada ketinggian 500km dari permukaan bumi
2) Gas utama pada lapisan ini adalah hidrogen yang kerapatannya semakin tipis
sampai hampir hasbi keluar angkasa
3) Terdapat satelit buatan sesuai lintasan orbitnya
4) Cahaya redup dari pantulan sinar matahari oleh partikel debu meteorit terdapat
pada lapisan eksosfer yang biasa disebut zodiakal dan gegenschein
28. Unsur cuaca
- Penyinaran matahari
- Suhu udara
Yang memengaruhi perbedaan suhu di suatu tempat :
a. Sudut datang sinar matahari
b. Lamanya penyinaran matahari
c. Ketinggian tempat
d. Jauh dekatnya dengan laut
e. Kondisi atmosfer
- Kelembapan udara
- Tekanan udara
- Angin
Angin tetap : angin pasat, anti pasat, angin barat, angin timur.
Angin tidak tetap : angin muson, angin siklon
Angin periodik : angin darat, angin laut, angin gunung, angin lembah
Angin lokal : sering disebut angin fohn naik pegunungan alpen turun di
Swiss (angin terjun)
Contohnya :
a. Angin bahorok : naik pegunungan bukit barisan turun di Deli.
b. Angin kumbang : naik pegunungan slamet turun di Tegal, Cirebon,
Jabar.
c. Angin gending : naik pegunungan ijen turun di Pasuruhan dan
Probolinggo.
d. Angin brubu : naik pegunungan lompobatang turun di Sulawesi
Selatan.
e. Angin wambrau : naik pegunungan Jaya Wijaya turun di Biak, Papua.
- Awan
Menurut bentuknya :
a. Awan sirrus
b. Awan kumulus
c. Awan stratus
Menurut ketinggian :
a. Awan tinggi : 6-12km, di daerah tinggi awan dapat berbentuk kristal-kristal
es seperti sirrus, sirrustratus, sirruskumulus
b. Awan menengah : 3-6 km, contoh : altokumulus, altostratus.
c. Awan rendah : kurang dari 3km, contoh : stratokumulus, stratus, nimbostratus
d. Awan yang berada di ketinggian 500-1.500m, terjadi karena udara vertikal
yang kuat. Contoh : kumulus, kumulonimbus.
e. Kabut : awan rendah di permukaan bumi, contohnya kabut sawah,
kabut pendingin, kabut adveksi.
- Hujan
a. Hujan frontal : disebabkan oleh pertemuan dua massa udara
panas/lembap dengan massa udara dingin
b. Hujan zenital/konveksi: udara yang mengalami pemanasan tinggi di daerah
tropis.
c. Hujan orografis : uap air dipaksa oleh angin mendaki lereng gunung
yang semakin ke atas semakin dingin. Daerah dibalik gunung yang tidak
mengalami hujan orografis disebut daerah bayangan hujan.
29. Unsur cuaca
1. Radiasi Matahari Energi
2. Suhu Udara
3. Tekanan
4. Angin
5. Penguapan
6. Kelembaban Udara Relatif (RH)
7. Keadaan awan
8. Presipitasi (Endapan)
30. Karakteristik iklim
- Junghun
Menentukan iklim berdasarkan jenis vegetasi dan ketinggian tempat
- Koppen
Menentukan iklim berdasarkan curah hujan dan suhu udara
Penggolongan iklim berdasarkan koppen, yaitu :
a) Iklim A
1) Af adalah iklim hutan hujan tropis
2) Aw adalah sabana tropis
3) Am adalah iklim muson tropis
b) Iklim B
1) Bs adalah stepa
2) Bw adalah gurun
c) Iklim C
1) Cw adalah iklim lembab dan musim kering terjadi pada musim dingin
2) Cs adalah lembab musim kering terjadi pada musim panas
3) Cf adalah iklim lembab, lembab sepanjang tahun
d) Iklim D
1) Df adalah iklim hutan salju dingin dan lembab sepanjang tahun
2) Dw adalah iklim hujan salju dingin dan musim kering terjadi pada musim
dingin
e) Iklim E
1) Et adalah iklim tundra
2) Ef adalah iklim kutub
3) Eh adalah iklim salju pegunungan tinggi
Berikut ini pembagian di Indonesia :
a) Iklim af
1) Curah hujan tinggi
2) Suhu udara panas sepanjang tahun
3) Hutan hujan tropik
4) Tanaman : heterogen
5) Wilayah : Sumatra, Kalimantan, Papua
b) Iklim Am
1) Curah hujan tergantung musim
2) Jenis tanaman homogen dan pendek
3) Menggugurkan daunnya ketika kemarau
4) Muson tropis
5) Curah hujan sedang
6) Wilayah : Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Papua bagian selatan
c) Iklim Aw
1) Hutan berbentuk sabana
2) Jenis tanaman berbentuk padang rumput dan belukar
3) Pohonnya berjenis rendah
4) Musim kemarau lebih panjang
5) Wilayah : Jawa Timur, Nusa Tenggara, Sulawesi Selatan, Kepulauan Aru,
Papua bagian selatan
31. Aktivitas sesuai iklim
Pengaruh Terhadap Jenis Pakaian.
Pengaruh Terhadap Bentuk Rumah
Pengaruh Terhadap Mata Pencaharian
32. Siklus hidrologi
- Evaporasi : penguapan benda-benda abiotik dan merupakan proses perubahan
wujud air menjadi gas.
- Transpirasi : proses pelepasan uap air dari tumbuh-tumbuhan melalui stomata atau
mulut daun
- Evatransportasi : proses gabungan antara evaporasi dan transpirasi
- Kondensasi : proses perubahan wujud uap air menjadi air akibat pendinginan
- Adveksi : transportasi air pada gerakan horizontal seperti transportasi panas dan
uap air dari satu lokasi ke lokasi yang lain oleh gerakan udara mendatar
- Presipitasi : segala bentuk curahan atau hujan dari atmosfer ke bumi yang meliputi
hujan, air, hujan es, dan hujan salju
- Run off (aliran permukaan) : pergerakan aliran air di permukaan tanah melalui
sungai dan anak sungai
- Infiltrasi : perembesan atau pergerakan air ke dalam tanah melalui pori tanah
33. Pola aliran

- Dendiritik : pola aliran tidak teratur mirip dengan cabang atau akar pohon,
terdapat pada daerah batuan sejenis (daerah pantai, plato) terdapat di Sumatera
bagian timur dan Kalimantan.
- Rektanguler : pola sungai yang membentuk sudut siku-siku biasanya terdapat di
daerah patahan.
- Pinnate : aliran sungai yang membentuk sudut lancip. Terdapat di daerah yang
memiliki lereng curam.
- Trellis : pertemuan sungai induk dengan anak-anak sungai membentuk sudut
tegak lurus, terdapat pada lipatan.
- Annular : pola sungainya melingkar. Terdapat di daerah kubah (dome)
- Pola radial sentrifugal : suatu pola aliran yang menyebar dari suatu puncak ke arah
lereng.
- Pola radial sentripetal : pola sungai yang memusat ke suatu daerah. Terdapat di
daerah cekungan atau basin
34. Danau
Macam-macam danau berdasarkan proses terjadinya :
- Danau tektonik : danau yang terbentuk karena tenaga tektonik (danau Maninjau
dan Singkarak di Sumatra, Tempe, Towuti,Poso dan Tondano di Sulawesi)
- Danau vulkanik : danau yang terbentuk karena letusan gunung api (Kelimutu,
Segara Anakan, Kawah Ijen, dan Batur)
- Danau tektovulkanik : danau yang terbentuk karena tenaga tektonik dan vulkanik
(Danau Toba di Sumatra)
- Danau karst : danau yang terbentuk karena pelarutan di daerah kapur (dolina dan
Uvala Bendo di Gunung Kidul)
- Danau glasial : danau yang terbentuk karena erosi es/gletser (The Great Lake di
AS)
- Danau bendungan alam : danau yang terbentuk karena terbendungnya sungai
dengan material tertentu, baik itu karena longsor ataupun karena faktor manusia.
- Danau buatan : danau yang sengaja dibuat untuk kepentingan tertentu (Jatiluhur
dan Saguling di Jawa Barat dan Kedungombo di Jawa Tengah)
35. Morfologi laut
- Zona litoral : daerah pasang surut.
- Zona neritik : kedalaman hingga 200meter yang menjadi tempat hidup hewan/ikan
dan tumbuhan laut.
- Zona batial : kedalaman 200-2.500m dan terdapat lereng dasar laut yang curam
curam.
- Zona abisal : kedalaman >2.500m dan terdapat di palung laut.

36. Posisi strategis sebagai poros maritim


batas
o Utara   : Negara Malaysia dengan perbatasan sepanjang 1.782 km, Singapura,
Filipina, dan Laut Cina Selatan
o Selatan: Negara Australia, Timor Leste, dan Samudra Indonesia
o    Barat   : Samudra Indonesia
o    Timur  : Negara Papua Nugini dengan perbatasan sepanjang 820 km, Timor
Leste, dan Samudra Pasifik
Letak
Garis khatulistiwa

37. Sebaran flora


Faktor penyebab persebaran flora di muka bumi, yaitu :
- Fakto iklim : suhu, kelembaban udara, angin, dan curah hujan.
- Faktor tanah : tingkat kesuburan tanah
- Faktor biotik : manusia
- Fisiografis (morfologis)
38. Jenis flora
Weber wallancea (dibuku kls 11)
39. Fauna indonesia
(dibuku kls 11)
40. Zonasi sebaran fauna
No Wilayah Daerah Persebaran Binatang
. Fauna
1 Neartik Amerika Utara, Greenland Beruang coklat, berang-
berang, elang bondol,
salamander, bison, karibu,
kalkun.
2 Neotropik Meksiko bagian selatan, Kukang, amadilo, alpaca,
Amerika Tengah, Amerika kelelawar penghisap darah,
Selatan orang utan, siamang,
trenggiling, menjangan,
tapir, ikan arapaima, ular
anacoda.
3 Australis Australia, Selandia Baru, Kanguru, Platipus, Koala,
Papua, Maluku Cendrawasih, Burung Kiwi,
Wallaby, Buaya, Dingo,
Burung penghisap madu,
Kasuari.
4 Oriental Benua Asia (Sumatra, Harimau, Orang Utan, Badak
Kalimantan, Jawa, Sulawesi, bercula satu, Macan Tutul,
Sri Langka, Filipina) Beruang madu, Babi hutan,
Gajah.
5 Paleartik Eurasia, Himalaya, Afganistan, Lynx, Landak, Macan tutul
Afrika, Inggris, Jepang salju, Rusa Kutub, Panda
Serigala, Bison, Beruang
kutub.
6 Ethiopian Afrika, Madagaskar, Daratan Gorila, Simpanse, Burung
Arab, Gurun Sahara. Unta, Kuda Nil, Zebra,
Jerapah, Kedelai, Babon,
Gazellet.
41. Konservasi wilayah secara global
(Pelestrian atau perlindungan)
42. Pengelolaan hutan dengan prinsip pembangunan berkelanjutan
a. Pertimbangan ekonomi dan ekologi harus selaras, karena prinsip pengelolaan harus
mengusahakan tercapainya kesejahteraan masyarakat dengan mempertahankan
kelestarian sumber daya alam.

b. Pengelolaan sumber daya alam mencakup masalah ekploitasi dan pembinaan


dengan tujuan mengusahakan agar penurunan daya produksi sumber daya alam
sebagai akibat eksploitasi diimbangi dengan tindakan konservasi dan pembinaan,
dengan demikian manfaat maksimal sumber daya alam dapat diperoleh secara
berkelanjutan.

c. Untuk mencegah benturan kepentingan antara sektor-sektor yang memanfaatkan


sumber daya alam perlu diupayakan pendekatan multidisiplin dalam bentuk integrasi
usaha pengelolaan, khususnya integrasi dalam masalah tataguna lahan dan
perencanaan wilayah.

d. Pengelolaan sumber daya alam yang diharapkan berkelanjutan tersebut mencakup


aktivitas inventarisasi, perencanaan, implementasi, dan pengawasan.

43. Upaya pelesstraian lingkungan


- reboisasi
- penanaman dan pemeliharaan hutan kota
- pembuatan sengkedan atau terasering
-tidak membuang sampah anorganik di tanah
44. Sebaran hasil tambang utama
45. Klasifikasi barang tambang, yaitu :
a. Golongan strategis
b. Golongan vital
c. Tidak termasuk golongan A atau B
46. Manfaat barang tambang untuk industri, yaitu :
- Minyak bumi : penerangan rumah, tenaga penggerak mesin pabrik,, bahan
bakar kendaraan bermotor (bensin dan solar)
- Gas alam : bahan bakar rumah tangga dan industri
- Batubara : bahan bakar, pemberi tenaga dan bahan mentah untuk cat,
obat-obatan, wangi-wangian, bahan peledak.
- Besi : untuk membuat jembatan, jalan kereta api, konstruksi
bangunan, industri mobil.
- Aluminium : membuat badan pesawat terbang, kapal laut, alat dapur,
perkakas rumah tangga, uang logam.
- Timah : membuat kaleng, tube, bahan pelapis besi agar tidak berkarat,
untuk patri, bahan membuat pipa ledeng, dan kawat telepon.
- Nikel : bahan campuran insutri besibaja agar kuat dan tahan lama.
- Tembaga : bahan kabel, dan industri barang perunggu dan kuningan.
- Emas dan perak :untuk perhiasan
- Seng & plumbum : atap rumah dan industri rumah tangga.
- Intan : perhiasan dan alat pemotong kaca
- Batu gamping & batu kapur : bahan bangunan, bahan utama pembuatan semen,
dan bahan ikutan pada peleburan bijih besi.
- Yodium : campuran obat
- Belerang : campuran obat penyakit kulit
- Fospat : bahan bakar induustri pupuk.
- Tanah liat : bahan dasar untuk membuat batubata dan grabah
- Kaolin : bahan bakar pembuat porselin dan keramik
- Pasir kuarsa : membuat kaca, gelas, dan piring.
- Batu granit : bahan bangunan.
- Platina (emas putih) : perhiasan
- Wolfram : industri listrik.
- Batu pualam (marmer) : lantai dan pelapis meja.
- Batu gips : insutri kecil dan untuk membuat alat peraga bidang
kedokteran.
- Asbes : insutri bahan bangunan (atap rumah)
47. Manfaat Tanaman industri
a. Tanaman industri semusim
serat kapas
Serat goni serta bunga rosela
Gula tebu yang dihasilkan dari perasan batang tebu
Daun Tembakau
b. Tanaman industri tahunan
karet ,Kulit dan batang kina
Biji dan bubuk kopi ,Biji dan serbuk kakao ,Teh
c. Tanaman perkebunan subtropika dan iklim sedang
Buah apel dan aprikot
48. Solusi masalah penduduk
Contoh soal.
Tingginya tingkat pertumbuhan penduduk dapat menurunkan kesejahtaeraan. Apalagi
jika kondisi tersebut tidak diikuti peningkatan kualitas penduduk. Upaya pemerintah
untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk dilakukan dengan cara...
a. Mengajak penduduk untuk menabung
b. Menumbuhkan sikap wirausaha penduduk
c. Memberikan kredit modal usaha untuk industri besar
d. Memberikan bantuan bahan makanan selama beberapa bulan
e. Memberikan pinjamam modal dengan pengembalian jangka pendek
49. Piramida penduduk
50. Mobilitas penduduk migrasi
1. Migrasi Internasional (migrasi antar negara)
Migrasi internasional adalah perpindahan penduduk dari satu negara ke negara lain.
Migrasi internasional meliputi tiga hal.

 Imigrasi adalah masuknya penduduk ke suatu negara dari negara lain dengan tujuan
menetap di negara yang didatangi. Orang yang melakukan Imigrasi disebut imigran,
contohnya orang Malaysia datang di Indonesia.
 Emigrasi adalah keluarnya penduduk dari suatu negara ke negara lain dengan tujuan
menetap di negara yang dituju. Orang yang  melakukan emigrasi disebut emigran,
contohnya orang Indonesia pindah ke Mesir.
 Remigrasi atau repatriasi adalah perpindahan penduduk yang kembali ke tanah
airya (negara asalnya).

2.Migrasi Nasional (migrasi intern)


Migrasi nasional atau migrasi lokal adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah ke
daerah lain dalam satu wilayah negara. Pola migrasi nasional adalah sebagai berikut.
 Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota atau dari kota kecil ke
kota besar.
 Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari provinsi atau pulau yang padat
penduduknya ke provinsi atau pulau lain yang jarang penduduknya dalam satu
wilayah negara.
 Ruralisasi adalah perpindahan penduduk dari kota ke desa untuk menetap di desa.
Biasanya dilakukan oleh penduduk kota yang pulang kembali ke desanya.

51. Kearifan lokal dalam pemanfaatan SDA


1. Mengurangi ekploitasi berlebihan terhadap alam
2.Menggunakan SDA secara efisien
3.Pemanfaatn SDA sesuai dengan daya dukung lingkungan
4.Pengelolaan barang tambang sebelum di ekspor  aga memiliki nilai jual yang tinggi
dan mengurangi pengunana barang tambang
5.Pengelolaan SDA berdasarkan prinsip ekofiensi ( prinsip yang menggunakan SDA
dengan biaya yang murah dan meminimalkan dapak negatif terhadap lingkungan. 

52. Mitigasi bencana kearifan lokal pada bangunan rumah adat


1. Mitigasi Gempa Bumi Suku Baduy
Masyarakat Baduy merupakan salah satu suku di Indonesia yang masih
mempertahankan nilai-nilai budaya dasar yang dimiliki dan diyakininya.
Masyarakat Baduy saat ini banyak yang mendiami Pegunungan Keundeng di
Kabupaten Lebak, Banten.
Dalam merespons adanya gempa bumi, seperti digambarkan Suparmini
dalam jurnalnya tahun 2014 masyarakat Baduy menyiasatinya dengan
membuat aturan adat atau pikukuh dan larangan dalam membangun
rumah. Dalam hal ini, bahan bangunan yang digunakan adalah bahan-
bahan yang lentur, seperti bambu, ijuk, dan kiray supaya rumah tidak
mudah rusak. Rumah juga tidak boleh didirikan langsung menyentuh
tanah. Hal ini dilakukan supaya rumah tidak mudah roboh.

Selain itu, kolom bangunan dan sambungan tidak boleh menggunakan


paku, hanya pasak dan tali ijuk yang boleh digunakan. Dengan demikian,
meski terjadi gempa bumi, tercatat lingkungan masyarakat Baduy belum
pernah mengalami kerusakan hebat.
2. Mitigasi Gempa Bumi Masyarakat Mentawai
Masyarakat Mentawai adalah kelompok individu yang tinggal di pulau-
pulau kecil di bagian barat Provinsi Sumatera Barat. Wilayah Mentawai
tercatat kerap dilanda gempa bumi dengan skala tinggi. Namun, sebelum
gempa tersebut mengguncang, ada beberapa pertanda yang disampaikan
oleh binatang. Sebagai contohnya adalah tupai akan gelisah, begitu juga
dengan ayam peliharaan akan berkotek tanpa sebab. Lagu ini tak ubahnya
seperti early warning system yang bersifat kultural bagi masyarakat di
Kepulauan Mentawai.
3. Mitigasi Gempa Bumi Masyarakat Tana Ai, Nusa Tenggara Timur
Masyarakat Tana Ai tinggal di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur.
Menurut Ignasius Suban Angin dalam jurnalnya pada 2016, mereka
percaya bahwa bumi diseimbangkan oleh ular naga. Gempa bumi
kemudian akan mengguncang apabila ular naga tidak diberikan sesaji. Ular
naga akan berontak karena murka dan menggetarkan bumi.
Saat gempa bumi terjadi, masyarakat Tana Ai akan berteriak ami norang
(kami ada). Hal tersebut dilakukan untuk menjelaskan kepada ular naga
yang sebelumnya merasa tidak ada lagi orang di muka bumi yang
memberinya makan.
Saat daerah mereka berguncang, masyarakat Tana Ai berhamburan keluar
rumah dan mencari tempat aman, seperti lapangan terbuka. Mereka
membangun barak untuk melindungi anak-anak dan orang tua.
4. Mitigasi Gempa Bumi Masyarakat Bali
Merujuk kepada penelitian I Wayan Subagia tahun 2012, masyarakat Bali
belum memiliki pengetahuan memadai mengenai gempa bumi. Soal
gempa bumi, masyarakat di Pulau Dewata, khususnya yang berada di Desa
Culik, Kabupaten Karangasem dan Desa Pengastulan, Kabupate Buleleng
percaya bahwa guncangan tersebut disebabkan oleh pergerakan ular besar
(naga).

Saat gempa bumi terjadi, masyarakat Bali lari bergegas keluar, masuk ke
kolong tempat tidur atau kolong meja, berangkulan satu sama lain,
berteriak linuh, linuh, linuh, dan hidup, hidup, hidup.
Mitigasi gempa bumi yang dilakukan masyarakat Bali digolongkan
sebagai aksi spontan yang dilakukan secara turun menurun. Aksi spontan
tersebut dikelompokkan menjadi 4 macam, seperti mencari perlindungan,
memberitahu orang lain, menyampaikan keadaan diri sendiri, dan
memohon perlindungan kepada Tuhan yang Maha Esa.

2. Lokasi pembangunan bidang tata guna lahan


3. Faktor wilayah sebagai pusat pertumbuhan
a. Sumber Daya Alam
Setiap daerah pastinya punya sumber daya alam yang khas. Pengelolaan sumber daya alam
yang optimal akan meningkatkan kegiatan ekonomi, memperluas lapangan kerja, dan
meningkatkan pendapatan daerah. Contohnya adalah kota Bontang di Kalimantan Timur
yang dahulu merupakan hanya wilayah eksplorasi minyak bumi dan gas. Kini telah
berkembang menjadi kota yang tumbuh pesat.
b. Sumber Daya Manusia
Kualitas dan kuantitas manusia sangat penting untuk mengelola suatu daerah. Produktifitas
manusia yang tinggi akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah dan menjadi pusat
pertumbuhan.
c. Kondisi Fisiografi
Perkembangan suatu wilayah dipengaruhi oleh kondisi fisiografi. Dataran rendah berpotensi
untuk menyediakan jaringan transportasi yang strategis. Kondisi tersebut mendorong
adanya arus distribusi barang dan jasa sehingga pertumbuhan wilayah akan semakin cepat.
d. Fasilitas Penunjang
Wilayah yang punya fasilitas lengkap seperti jalan, transportasi umum, pusat niaga,
pemukiman, jaringan listrik dan lainnya akan berpeluang cepat menjadi pusat
pertumbuhan. Fasilitas tersebut merupakan modal utama dalam membangun sebuah daerah
yang pesat.

Secara fungsional, pusat pertumbuhan adalah lokasi terkonsentrasi suatu industri atau
kegiatan ekonomi karena sifatnya yang dinamis sehingga mampu merangsang kehidupan ekonomi ke
dalam maupun ke luar wilayah. Secara geografis, pusat pertumbuhan merupakan lokasi yang banyak
memiliki fasilitas dan kemudahan sehingga menjadi daya tarik bagi manusia (pole of attraction).

4. Faktor yang mempengaruhi pola permukiman di pedesaan


1. Relief
Permukaan muka Bumi terdiri dari berbagai relief seperti pegunungan, dataran
rendah, perbukitan dan daerah pantai. Kondisi ini menyebabkan penduduk
membuat pemukiman yang sesuai dengan lingkungan tempat ia berada.
2. Kesuburan tanah
Tingkat kesuburan tanah di setiap tempat berbeda-beda. Di daerah pedesaan, lahan
yang subur merupakan sumber penghidupan bagi penduduk. Oleh karena itu
mereka mendirikan tempat tinggal berkumpul dan memusat dekat dengan sumber
penghidupannya.
3. Keadaan iklim
Faktor-faktor iklim seperti curah hujan, intensitas radiasi Matahari dan suhu di
setiap tempat berbeda-beda. Kondisi ini akan berpengaruh terhadap tingkat
kesuburan tanah dan kondisi alam daerah tersebut. Kondisi ini akan berpengaruh
pada pola pemukiman penduduk di daerah itu. Pada daerah dingin seperti
pegunungan, dataran tinggi serta di Kutub utara orang akan cenderung mendirikan
tempat tinggal saling berdekatan dan mengelompok. Sedangkan di daerah panas
pemukiman penduduk cenderung lebih terbuka dan agak terpencar.
4. Keadaan ekonomi
Kegiatan ekonomi seperti pusat-pusat perbelanjaan, perindustrian, pertambangan,
pertanian, perkebunan dan perikanan akan berpengaruh pada pola pemukiman
yang mereka pilih, terutama tempat tinggal yang dekat dengan berbagai fasilitas
yang menunjang kehidupannya, karena hal itu akan memudahkan mereka dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya.
5. Kultur ekonomi
Budaya penduduk yang dipegang teguh oleh suatu kelompok masyarakat akan
berpengaruh pada pola pemukiman kelompok tersebut. Di beberapa daerah
tertentu seperti suku badui di Banten, Suku Toraja di Sulawesi Selatan, Suku
Dayak di Kalimantan, cenderung memiliki pola pemukiman mengelompok dan
terisolir dari pemukiman lain.

5. Klasifikasi desa
o Menurut aktivitasnya
 Desa agraris, adalah desa yang mata pencaharian utama penduduknya
adalah di bidang pertanian dan perkebunanan.
 Desa industri, adalah desa yang mata pencaharian utama penduduknya
adalah di bidang industri kecil rumah tangga.
 Desa nelayan, adalah desa yang mata pencaharian utama penduduknya
adalah di bidang perikanan dan pertambakan.
o Menurut tingkat perkembangannya
 Desa Swadaya
 Desa swadaya adalah desa yang memiliki potensi tertentu tetapi dikelola
dengan sebaik-baiknya, dengan ciri:
1. Daerahnya terisolir dengan daerah lainnya.
2. Penduduknya jarang.
3. Mata pencaharian homogen yang bersifat agraris.
4. Bersifat tertutup.
5. Masyarakat memegang teguh adat.
6. Teknologi masih rendah.
7. Sarana dan prasarana sangat kurang.
8. Hubungan antarmanusia sangat erat.
9. Pengawasan sosial dilakukan oleh keluarga.
 Desa Swakarya
Desa swakarya adalah peralihan atau transisi dari desa swadaya menuju
desa swasembada. Ciri-ciri desa swakarya adalah:
1. Kebiasaan atau adat istiadat sudah tidak mengikat penuh.
2. Sudah mulai menpergunakan alat-alat dan teknologi
3. Desa swakarya sudah tidak terisolasi lagi walau letaknya jauh
dari pusat perekonomian.
4. Telah memiliki tingkat perekonomian, pendidikan, jalur lalu
lintas dan prasarana lain.
5. Jalur lalu lintas antara desa dan kota sudah agak lancar.
 Desa Swasembada
Desa swasembada adalah desa yang masyarakatnya telah mampu
memanfaatkan dan mengembangkan sumber daya alam dan potensinya
sesuai dengan kegiatan pembangunan regional. Ciri-ciri desa swasembada
1. kebanyakan berlokasi di ibukota kecamatan.
2. penduduknya padat-padat.
3. tidak terikat dengan adat istiadat
4. telah memiliki fasilitas-fasilitas yang memadai dan labih maju
dari desa lain.
5. partisipasi masyarakatnya sudah lebih efektif.

6. Wilayah/zona kota pola keruangan kota menurut para ahli


TEORI STRUKTUR KOTA
a) Teori konsetris dari Ernest W. Burgess, kota berkembang kesegala arah, merata,
dan bentuknya melingkar.
 Zona daerah pusat kegitan/DPK/CBD
 Zona peralihan (zona perdagangan beralih pada zona permukiman)
 Zona permukiman kelas pekerja/buruh/proletar
 Zona kelas menengah
 Zona penglaju/orang kaya (zona permukiman beralih pada zona pertanian)
b) Teori sektoral oleh Hommer Hoyt, proses pertumbuhan kota lebih ditentukan oleh
sektor-sektor daripada sistem meingkar.

c) Teori inti ganda oleh Harris dan Ullman. Pertumbuhan kota berawal dari pusat
pertumbuhan kemudian menjadi bentuk kompleks karena muncul nukleus-nukleus
baru sebagai kutub pertumbuhan seperti perguruan tinggi, kompleks industri, dan
terminal bus. Dalam teori ini, tidak ada urutan-urutan yang teratur dari zona-zona
kota seperti halnya pada teori konsentris dan sektoral.

d) Teori konsentris ( tipe eropa)


Dikemukakan oleh peter mann. Teori ini mencoba menggabungkan teori
konsentris dan sektoral tapi penekanan konsentris lebih ditonjolkan.
7. Arah pengembangan kota

8. Titik henti

DAB = DAB
--------
1+ akar dari Pn dibagi Pa

9. Dampak bagi kota


Dampak positif Dampak negatif
- bahan pangan terpenuhi - menigkatnya jumlah pengangguran
- tenaga kerja tercukupi - penduduk miskin akibat urbanisasi
- produk dari kota dapat dipasarkan - penduduk kesulitan mencukupi
sampai pelosok desa kebutuhannya.

Dampak bagi desa


Dampak positif Dampak negatif
- pendidikan maju - kekurangan tenaga kerja pertania
- sarana dan prasarana transportasi - budaya konsumerisme dan hedonisme
meningkat meningkat
- kesadaran KB meningkat dan kondisi - kekurangan tenaga kerja terdidik
perekonomian membaik

10. Ciri negara maju :


- pendapatan perkapita tinggi
- keadaan kualitas dan kuantitas makanan baik.
- tingkat penndidikan baik.
- modal negara melebihi kebutuhan
- negara maju lebih lama merasakan kemerdekaan.

Negara berkembang :
- pendapatan perkapita penduduk rendah.
- masih berada pada tahap pembangunan.
- kurangnya tenaga terampil dan ahli.
- penghasilan pegawai yang rendah.

11. Negara maju


 Di eropa
Austria, belgia, denmark, estonia,finlandia, perancis, jerman, republik ceko,
yunani, irlandia,italia,luxemburg, belanda, portugal, rusia, spanyol,swedia,
inggris, andorra, hongaria, islandia, liechtenstein,monako,malta,norwegia, san
mario, slovenia, swiss, siprs, vatikan.
 Di afrika
Tidak ada
 Di amerika
Kanada, amerika serikat
 Di asia
Jepang, singapura, hongkong, israel,taiwan, korea selatan.
 Di australia dan oceania
Australia, selandia baru
Negara berkembang
 Di eropa
albania, bosnia,herzegovina,bulgaria, belarus,georgia,
kroasia,latva,lithuania,makedonia, montenegro,ukraina,moldova, romania,
serbia, turki,kosovo, polandia.
 Di afrika
Algeria, djibouti,mesir,afrika selatan, kamerun, afrika tengah, ethiopia, ghana,
niger,libia,maroko, sudan.
 Di amerika
Argentina, bolivia, brazil, chili, kolombia, panama, guyana,haiti, jamaika,
meksiko.
 di asia
armenia, kazakstan, mongolia, uzbekistan, brunei, indonesia, korea utara, laos,
malaysia, mynmar, pakistan, nepal, palestina, papua nugini, filipina, timor
leste, kambojak, cina, sri lanka, thailand.
 Di australia dan oceania
Palau, samoa, solomon, tonga.

SUMBER
http://materi-forever.blogspot.co.id/2014/01/jenis-batuan-batuan-beku-sedimen-
dan.html
http://lutfindahns.blogspot.co.id/2013/05/metode-pelestarian-tanah.html
https://qhoryks.wordpress.com/2012/03/16/macam-macam-metode-konservasi-
tanah/
http://www.gurugeografi.id/2017/01/metode-vegetatif-dan-mekanik-
konservasi.html

Anda mungkin juga menyukai