Anda di halaman 1dari 10

NAMA : Osama Meikyo

MATA KULIAH. : AKUNTANSI BIAYA


KELAS : (A)

RINGKASAN MATERI :

1. Pengertian Biaya dan Ruang Lingkup Akuntansi Biaya.


2. Metode Harga Pokok Pesanan (Job Order Cost Method)
3. Metode Harga Pokok Proses (Process Cost Method)
4. Variable Costing
5. BOP (Biaya Overhead Pabrik)
6. Departementalisasi BOP
7. Biaya Bahan Baku
______________Batas Ujian Tengah Semester___________________

8. Biaya Tenaga Kerja


9. Harga Pokok Produk Bersama dan Produk Sampingan
10. Sistem Biaya Standar

Reference:
1. Adolf Matz dan Milton F. Usry, 1990. Cost Accounting -
Planning and Controll, Cincinnati, Ohio: South-Western
Publishing Co.
2. Mulyadi, 2002. Akuntansi Biaya, Yogyakarta: Aditya Media
3. RA. Supriyono, 1999. Akuntansi Biaya, Yogyakarta: BPFE
4. RA. Supriyono, 2002. Akuntansi Biaya dan Akuntansi
Manajemen untuk Teknologi Maju dan Globalisasi,
Yogyakarta: BPFE
5. Ibnu Subiyanto dan Bambang Suripto, 1993. Akuntansi
Biaya, Jakarta: Gunadarma
Ruang Konsultasi :

Fakultas Ekonomi, Gedung 4 Lantai 2 ( Ruang E.423) Kampus A Jl.


Diponegoro
E-mail : Osamameikyo12@gmail.com

BAB I
Pengertian Biaya & Ruang Lingkup
Akuntansi Biaya
Sub Pokok Bahasan

1. Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya


2. Penggolongan Biaya
3. Metode Pengumpulan Biaya Produksi
4. Job Order Cost Method
5. Proces Cost Method

1. Pengertian dan Tujuan Akuntansi Biaya

Pengertian Akuntansi Biaya

Adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian biaya pembuatan dan
penjualan produk atau jasa, dengan cara-cara tertentu serta penafsiran terhadapnya.

Biaya :

Dalam arti luas adalah pengorbanan sumber ekonomis, yang diukur dalam satuan uang, yang
telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu.

Dalam arti sempit biaya merupakan bagian daripada harga pokok yang dikorbankan di dalam
usaha untuk memperoleh penghasilan.

Tujuan Akuntansi Biaya

Yakni untuk menyediakan informasi biaya bagi kepentingan manajemen guna membantu
mereka di dalam mengelola perusahaan atau bagiannya.
Perusahaan Manufaktur

Pada umumnya Akuntansi biaya yang dibahas dalam mata kuliah ini adalah yang diterapkan
dalam perusahaan manufaktur. Alasannya lebih kompleks apabila dibandingkan dg perusahaan
lain. Kegiatan pokok perusahaan manufaktur yakni mengolah bahan baku menjadi produk jadi
yang siap untuk dijual.

Fungsi pokok dalam perusahaan manufaktur

a. Fungsi produksi
b. Fungsi pemasaran
c. Fungsi administrasi dan umum.

Berdasarkan fungsi di atas, maka dalam perusahaan manufaktur dapat dibagi menjadi : Biaya
produksi, biaya pemasaran dan biaya administrasi & umum.

2. Klasifikasi Biaya (Penggolongan Biaya)

Biaya dapat digolongkan menjadi beberapa golongan atas dasar, yakni sebagai berikut :

a. Obyek Pengeluaran
b. Fungsi-Fungsi Pokok Perusahaan.
c. Hubungan Biaya dengan Sesuatu yang Dibiayai.
d. Atas Dasar Tingkah Lakunya terhadap Perubahan Volume Kegiatan.
e. Jangka Waktu

3. Metode Pengumpulan Biaya Produksi.

Pengumpulan harga pokok produksi dapat ditentukan oleh cara produksi, yakni : a) Produksi
atas dasar pesanan dan b) Produksi massa. Perusahaan yang berproduksi berdasar pesanan
menggunakan metode harga pokok pesanan (job order cost method) . Sedangkan perusahaan
yang berproduksi massa, mengumpulkan harga pokok produksi dengan menggunakan metode
harga pokok proses (proses cost method).

4. Metode Penentuan Harga Pokok Produksi.

Yakni merupakan cara memperhitungkan unsure-unsur biaya ke dalam harga pokok produksi.
Ada dua pendekatan, : (1) Full Costing dan (2) Variable Costing. Full Costing merupakan
metode penentuan harga pokok produksi yang memperhitungkan semua unsure biaya produksi
ked ala harga pokok produksi baik yang bersifat variabel maupun tetap.
Variable Costing yakni Metode penentuan harga pokok produksi yang hanya
memperhitungkan biaya produksi yang berperilaku variabel ke dalam harga pokok produksi.

5. Perbandingan Laporan Laba Rugi Perusahaan Manufaktur dengan Laporan Laba Rugi
Perusaha- an Dagang.

Perusahaan dagang  Perusahaan yang kegiatannya membeli barang dagangan dari


perusahaan lain dan melakukan penjualan barang tersebut kepada konsumen atau perusahaan
manufaktur.
Untuk mendapatkan barang dagangan, perusahaan dagang mengeluarkan biaya, yang dalam
laporan laba rugi dikelompok kan menjadi 3 golongan yakni :

(1) Harga pokok penjualan


(2) Biaya pemasaran
(3) Biaya administrasi dan umum

Perusahaan Manufaktur

Yakni Perusahaan yang kegiatannya mengolah bahan baku menjadi produk jadi dan melakukan
penjualan produk tersebut kepada konsumen atau perusahaan manufaktur lain.

Kegiatan pengolahan bahan baku, menjadi produk jadi memer- lukan 3 kelompok pengorbanan
sumber ekonomi, yakni :

(1) Pengorbanan bahan baku


(2) Pengorbanan jasa tenaga kerja,dan
(3) Pengorbanan jasa fasilitas.

Dalam pemasaran produk jadi, juga memerlukan pengorbanan sumber ekonomi, yakni :

(1) Biaya produksi : terdiri biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya
overhead pabrik.
(2) Biaya pemasaran
(3) Biaya administrasi dan umum.

PERBEDAAN AKUNTANSI KEUANGAN DAN


AKUNTANSI MANAJEMEN

Persamaan :

1. Kedua tipe akuntansi tersebut merupakan sistem pengolah


informasi yang menghasilkan informasi keuangan.
2. Sebagai penyedia informasi keuangan yang bermanfaat bagi
seseorang untuk pengambilan keputusan

Perbedaan.:
Perbedaan pokok antara akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen terletak pada :

1. Pemakai laporan akuntansi dan tujuan mereka


2. Lingkup informasi
3. Fokus informasi
4. Rentang waktu
5. Kriteria bagi informasi akuntansi
6. Disiplin sumber
7. Isi Laporan
8. Sifat informasi

Gambar berikut ini merupakan penjelasan mengenai perbedaan antara kedua tipe tersebut :

Perbedaan Pokok Akuntansi Keuangan dan


Akuntansi Manajemen

No. Keterangan Akuntansi Keuangan Akuntansi Manajemen


1. Pemakai Utama Para manajer puncak dan pi- Para manajer dari berbagai
hak luar perusahaan. jenjang organisasi

2. Lingkup Perusahaan secara keselu- Bagian dari perusahaan


Informasi ruhan
3. Fokus Berorientasi pada masa Berorientasi pada masa
Informasi Yang lalu yang akan datang.
4. Rentang waktu Kurang fleksibel. Biasanya Fleksibel : bisa harian, minggu
Mencakup jangka waktu ku- an, bulanan, bahkan bisa 10
Artalan, tengah tahun, th-an tahunan.
5. Kriteria bagi Dibatasi oleh prinsip akunt- Tidak ada batasan, kecuali
Informasi Akun- Ansi yang lazim manfaat yang dapat dipero-
Tansi. leh oleh manaj dari informasi
dibandingkan dg pengorban
an untuk memperoleh informa
si tersebut.
6. Disiplin Sumber Ilmu Ekonomi Ilmu Ekonomi dan Psikologi
Sosial
7. Isi Laporan Laporan berupa ringkasan Laporan bersifat rinci menge-
Mengenai perusahaan seba- nai bagian dari perusahaan.
Gai keseluruhan.

8. Sifat Informasi Ketepatan informasi merupa- Unsur taksiran dalam infor-


Kan hal yg penting Masi adalah besar.

Proses Perubahan

Perubahan organisasi sebagai proses budaya


André Laurent (1989) membahas kesulitan yang terlibat dalam proses perubahan. Cara pekerja
memandang perubahan organisasi, dan manajemennya, dihambat oleh asumsi dan konsepsi
mereka sendiri. Sebagai permulaan, mereka mungkin memiliki gagasan tetap tentang bagaimana
organisasi harus disusun.
Mereka mungkin tidak, misalnya, mempertimbangkan alternatif apapun untuk piramida hirarkis,
di mana gerakan naik dan turun didefinisikan dengan jelas. Ide kesatuan komando juga bisa
diterima begitu saja. Konsep seperti itu, produk pemikiran manajemen klasik (Barat), mungkin
tidak sesuai ketika organisasi harus mengambil tugas atau teknologi baru, atau berurusan dengan
orang atau lingkungan baru. Selain itu, seluruh gagasan perubahan mungkin naif, jika bermaksud
baik. Orang terlalu fokus pada manfaat dari perubahan tanpa mempertimbangkan gagasan bahwa
perubahan bukanlah perubahan organisasi dari A ke B, tetapi transformasi dari A ke B.
Kedua konsep yang berbeda tentang perubahan, pergeseran versus transformasi, mencerminkan
orientasi 'melakukan' budaya Anglo-Saxon dan 'keberadaan' dari banyak budaya Timur yang
disebutkan di Bagian Satu. Dalam budaya 'melakukan', orang dan kelompok sebagian besar
didefinisikan dalam hal apa yang mereka lakukan, apa yang mereka capai. Dalam budaya
'menjadi', orang dan kelompok didefinisikan lebih dalam istilah afiliasi, hubungan yang mereka
miliki dengan orang lain dalam organisasi. Dalam budaya 'melakukan', perubahan organisasi
dipersepsikan lebih dalam gaya linier, sebuah pertanyaan tentang meletakkan keadaan masa lalu
di belakang dan mendorong dengan yang baru. Dalam budaya 'menjadi', bagaimanapun, keadaan
masa lalu mengalami transformasi bertahap sehingga akhirnya menjadi keadaan baru.
Laurent (1989) menganjurkan pendekatan ganda untuk perubahan organisasi: baik sifat instru-
men dan sosial organisasi harus dipertimbangkan. Mengelola perubahan dalam arti memastikan
kelanjutan jalannya organisasi, penugasan ulang tugas, dan menjaga stabilitas secara
keseluruhan, mungkin diperlukan dalam proses, tetapi itu tidak cukup. Yang juga dibutuhkan
adalah bimbingan yang menginspirasi, seorang pemimpin yang melibatkan pikiran orang melalui
visi. Menurut Laurent, pikiran kita adalah wadah budaya, dan dengan demikian memberi makna
dan bimbingan pada pengalaman kita. Pikiran tidak dapat dikelola, tetapi dapat diubah melalui
pemimpin yang menginspirasi yang menyebarkan visi yang mendukung makna baru dan garis
pemikiran baru.

Keprihatinan seperti itu dibagikan oleh Deal dan Kennedy (2000: 158). Banyak manajer
perusahaan, mereka mempertahankan, prihatin tentang perubahan, tetapi tidak memperhatikan
masalah budaya yang terlibat. Mereka mungkin berurusan dengan faktor-faktor nyata, seperti
mengubah deskripsi pekerjaan, mengganti manajer, bahkan mengubah struktur perusahaan, tetapi
pada dasarnya, 'bisnis perubahan adalah transformasi budaya'.
Tindakan ini. . . bukanlah jenis perubahan perilaku dan budaya jangka panjang yang mencakup
semua yang sedang kita bicarakan. Ketika kita berbicara tentang perubahan organisasi atau
budaya yang kita maksud adalah perubahan nyata dalam perilaku orang di seluruh organisasi.
Dalam pandangan mereka, keputusan untuk menjadi, misalnya, lebih berorientasi pada
pemasaran atau menjadi hemat biaya tidak dapat diambil tanpa membuat perusahaan mengalami
perubahan budaya mendasar yang melibatkan semua orang. Perubahan tidak hanya masalah
rutinitas yang berubah tetapi juga mengidentifikasi dengan model peran yang mewujudkan
tujuan atau sasaran baru. Perubahan mendasar seperti itu tidak terjadi dalam semalam; ini sering
kali merupakan transformasi bertahap dan terkadang menyakitkan.

Anda mungkin juga menyukai