RINGKASAN MATERI :
Reference:
1. Adolf Matz dan Milton F. Usry, 1990. Cost Accounting -
Planning and Controll, Cincinnati, Ohio: South-Western
Publishing Co.
2. Mulyadi, 2002. Akuntansi Biaya, Yogyakarta: Aditya Media
3. RA. Supriyono, 1999. Akuntansi Biaya, Yogyakarta: BPFE
4. RA. Supriyono, 2002. Akuntansi Biaya dan Akuntansi
Manajemen untuk Teknologi Maju dan Globalisasi,
Yogyakarta: BPFE
5. Ibnu Subiyanto dan Bambang Suripto, 1993. Akuntansi
Biaya, Jakarta: Gunadarma
Ruang Konsultasi :
BAB I
Pengertian Biaya & Ruang Lingkup
Akuntansi Biaya
Sub Pokok Bahasan
Adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian biaya pembuatan dan
penjualan produk atau jasa, dengan cara-cara tertentu serta penafsiran terhadapnya.
Biaya :
Dalam arti luas adalah pengorbanan sumber ekonomis, yang diukur dalam satuan uang, yang
telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu.
Dalam arti sempit biaya merupakan bagian daripada harga pokok yang dikorbankan di dalam
usaha untuk memperoleh penghasilan.
Yakni untuk menyediakan informasi biaya bagi kepentingan manajemen guna membantu
mereka di dalam mengelola perusahaan atau bagiannya.
Perusahaan Manufaktur
Pada umumnya Akuntansi biaya yang dibahas dalam mata kuliah ini adalah yang diterapkan
dalam perusahaan manufaktur. Alasannya lebih kompleks apabila dibandingkan dg perusahaan
lain. Kegiatan pokok perusahaan manufaktur yakni mengolah bahan baku menjadi produk jadi
yang siap untuk dijual.
a. Fungsi produksi
b. Fungsi pemasaran
c. Fungsi administrasi dan umum.
Berdasarkan fungsi di atas, maka dalam perusahaan manufaktur dapat dibagi menjadi : Biaya
produksi, biaya pemasaran dan biaya administrasi & umum.
Biaya dapat digolongkan menjadi beberapa golongan atas dasar, yakni sebagai berikut :
a. Obyek Pengeluaran
b. Fungsi-Fungsi Pokok Perusahaan.
c. Hubungan Biaya dengan Sesuatu yang Dibiayai.
d. Atas Dasar Tingkah Lakunya terhadap Perubahan Volume Kegiatan.
e. Jangka Waktu
Pengumpulan harga pokok produksi dapat ditentukan oleh cara produksi, yakni : a) Produksi
atas dasar pesanan dan b) Produksi massa. Perusahaan yang berproduksi berdasar pesanan
menggunakan metode harga pokok pesanan (job order cost method) . Sedangkan perusahaan
yang berproduksi massa, mengumpulkan harga pokok produksi dengan menggunakan metode
harga pokok proses (proses cost method).
Yakni merupakan cara memperhitungkan unsure-unsur biaya ke dalam harga pokok produksi.
Ada dua pendekatan, : (1) Full Costing dan (2) Variable Costing. Full Costing merupakan
metode penentuan harga pokok produksi yang memperhitungkan semua unsure biaya produksi
ked ala harga pokok produksi baik yang bersifat variabel maupun tetap.
Variable Costing yakni Metode penentuan harga pokok produksi yang hanya
memperhitungkan biaya produksi yang berperilaku variabel ke dalam harga pokok produksi.
5. Perbandingan Laporan Laba Rugi Perusahaan Manufaktur dengan Laporan Laba Rugi
Perusaha- an Dagang.
Perusahaan Manufaktur
Yakni Perusahaan yang kegiatannya mengolah bahan baku menjadi produk jadi dan melakukan
penjualan produk tersebut kepada konsumen atau perusahaan manufaktur lain.
Kegiatan pengolahan bahan baku, menjadi produk jadi memer- lukan 3 kelompok pengorbanan
sumber ekonomi, yakni :
Dalam pemasaran produk jadi, juga memerlukan pengorbanan sumber ekonomi, yakni :
(1) Biaya produksi : terdiri biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya
overhead pabrik.
(2) Biaya pemasaran
(3) Biaya administrasi dan umum.
Persamaan :
Perbedaan.:
Perbedaan pokok antara akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen terletak pada :
Gambar berikut ini merupakan penjelasan mengenai perbedaan antara kedua tipe tersebut :
Proses Perubahan
Keprihatinan seperti itu dibagikan oleh Deal dan Kennedy (2000: 158). Banyak manajer
perusahaan, mereka mempertahankan, prihatin tentang perubahan, tetapi tidak memperhatikan
masalah budaya yang terlibat. Mereka mungkin berurusan dengan faktor-faktor nyata, seperti
mengubah deskripsi pekerjaan, mengganti manajer, bahkan mengubah struktur perusahaan, tetapi
pada dasarnya, 'bisnis perubahan adalah transformasi budaya'.
Tindakan ini. . . bukanlah jenis perubahan perilaku dan budaya jangka panjang yang mencakup
semua yang sedang kita bicarakan. Ketika kita berbicara tentang perubahan organisasi atau
budaya yang kita maksud adalah perubahan nyata dalam perilaku orang di seluruh organisasi.
Dalam pandangan mereka, keputusan untuk menjadi, misalnya, lebih berorientasi pada
pemasaran atau menjadi hemat biaya tidak dapat diambil tanpa membuat perusahaan mengalami
perubahan budaya mendasar yang melibatkan semua orang. Perubahan tidak hanya masalah
rutinitas yang berubah tetapi juga mengidentifikasi dengan model peran yang mewujudkan
tujuan atau sasaran baru. Perubahan mendasar seperti itu tidak terjadi dalam semalam; ini sering
kali merupakan transformasi bertahap dan terkadang menyakitkan.