Kata ‘ekonomi’ merupakan istilah yang familiar diucapkan dalam kehidupan sehari-hari. Saat
rumahtangga tidak memiliki cukup penghasilan untuk membiayai kebutuhan hidup, biasanya
mereka disebut 'golongan ekonomi lemah’ atau 'kelas ekonomi sulit'. Lantas, apa sebenarnya
makna kata tersebut? Dalam materi ini kita akan mempelajari konsep dasar ekonomi dan ilmu
ekonomi.
Secara etimologi, kata ekonomi (economy) berasal dari bahasa Yunani oikonomia
(οἰκονομία), terbentuk dari kata oikos (οίκος) – berarti rumahtangga, dan nemein (νęμoμαι) –
yang artinya mengelola. Secara sederhana bisa dikatakan bahwa ekonomi adalah kegiatan
mengelola rumahtangga.
Lebih lanjut, rumahtangga disini bukan hanya dalam arti sempit (keluarga yang terdiri dari
ayah, ibu, dan anak); melainkan juga dari perspektif luas, yakni masyarakat (society) yang
hidup dalam suatu wilayah kedaulatan, yang disebut negara.
Permasalahan yang dihadapi negara juga sangat kompleks, mulai dari siapa yang bertugas
menjadi pemimpin, siapa yang mengawasi anggaran, siapa yang menyediakan kebutuhan
masyarakat, membangun infrastruktur, dan seterusnya.
PEMIKRO/I/EVI ADRIANI 1
Dari gambaran diatas terdapat dua kata kunci yang melekat pada pengertian ekonomi,
yakni:
Kata kunci itulah yang menjadi fokus utama ilmu ekonomi. Dengan kata lain, ilmu ekonomi
merupakan ilmu yang mempelajari bagaimana rumahtangga mengelola dan
mengalokasikan keterbatasan sumberdaya yang ada untuk mencapai tujuan tertentu.
Dalam ilmu ekonomi terdapat dua kajian, yakni ilmu ekonomi positif (positive economics)
dan ilmu ekonomi normatif (normative economics). Adapun perbedaan keduanya adalah:
PEMIKRO/I/EVI ADRIANI 2
Untuk mempermudah gambaran mengenai kegiatan ekonomi, berikut diagram sirkular
(circular flow) yang menjelaskan hubungan antara faktor rumahtangga dengan perusahaan,
sebagai pelaku-pelaku ekonomi.
Keterangan:
rumahtangga (RT) memiliki input berupa tenaga kerja dan modal yang dibutuhkan
perusahaan untuk memproduksi barang & jasa. Untuk memanfaatkan input tersebut,
perusahaan membayar upah/sewa dan RT menerimanya sebagai pendapatan.
disisi lain, pendapatan digunakan RT untuk konsumsi; disini RT melakukan
pengeluaran untuk mendapatkan barang & jasa, sementara perusahaan memperoleh
laba penjualan. Kemudian laba digunakan untuk kegiatan produksi selanjutnya, dan
aktivitas ekonomi berulang kembali.
PEMIKRO/I/EVI ADRIANI 3
dengan sumberdaya dan metode yang dimiliki.
Kurva produksi dikatakan efisien jika semua faktor produksi terpakai atau
terkonsumsi, tanpa meninggalkan sisa.
keterangan:
kurva diatas menyatakan bahwa kombinasi produksi dari meja dan kursi bisa dicapai dengan
masing-masing kuantitas seperti yang tergambar dalam titik A (700 kursi dan 500 meja), titik
B ( 500 kursi dan 600 meja), serta titik C (200 kursi dan 200 meja).
Output produksi dikatakan efisien jika semua faktor produksi mampu diserap dalam produksi.
Hal tersebut tergambar di titik yang bersinggungan dengan kurva batas kemampuan produksi,
yakni titik A dan titik B.
Sementara titik C menggambarkan inefisiensi, karena tidak semua faktor produksi digunakan;
dan titik D adalah keadaan yang tidak mungkin dicapai, sebab melebihi batas kemampuan
produksi.
5. PENUTUP.
Dari uraian diatas kita bisa mempelajari bagaimana konsep ekonomi dan ilmu ekonomi
PEMIKRO/I/EVI ADRIANI 4
terbentuk, serta unsur-unsur yang menjadi fokus kajian ilmu ekonomi. *
Referensi:
Mankiw, NG. (2010). Principles of Economics. Seven edition. South Western, Cengage
Learning.
Samuelson, Paul A., and William D. Nordhaus. (2002). Economics, Seventeenth Edition,
McGraw-Hill.
Materi selanjutnya:
Mengenal Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro, Konsep Pasar, serta Hakikat Perdagangan
Konsep Permintaan (Demand) dan Penawaran (Supply) dalam Ilmu Ekonomi
PEMIKRO/I/EVI ADRIANI 5