Siapa yang nggak kenal dengan Archimedes? Kalau gue sebut nama ini, hampir semua
orang bilang pernah denger namanya. Meskipun begitu, masih banyak yang nggak
yakin dia itu siapa dan apa kontribusinya dalam dunia ilmu pengetahuan. Padahal nih
ya, menurut gue Archimedes ini adalah salah satu orang paling jenius yang pernah
hidup. Menurut gue, doi bahkan jauh lebih keren dari sosok Einstein yang sering dipakai
sebagai simbol pemikir genius di masa kini. Galileo aja menyebut bahwa Archimedes
ini adalah “superhuman”. Seorang Leibniz, yang menemukan konsep kalkulus (turunan
dan integral), bahkan bilang bahwa orang yang mengenal karyanya Archimedes, nggak
akan terlalu kagum dengan pencapaian pemikir-pemikir setelahnya.
Hukum Archimedes
Hukum Archimedes itu bunyinya kira-kira begini:
Suatu benda, jika dicelupkan ke dalam fluida (sebagian ataupun seluruhnya), akan
mengalami gaya angkat ke atas yang sama besar dengan berat fluida yang
dipindahkannya.
Kalau lo belum mengerti apa maksud dari hukum itu dari baca kalimat di atas, nggak
masalah kok. Lanjut aja baca artikelnya karena gue akan berusaha jelasin.
Coba iseng-iseng tanya sama orang di sekitar lo, “Kenapa batu tenggelam dalam air?”.
Banyak yang dengan spontan jawab, “karena berat”. Tapi sekarang coba pikir-pikir lagi,
kayu yang lebih berat daripada batu kok bisa mengapung? Kalau memang “karena
berat”, harusnya kayu juga tenggelam dong. Nah, dari sini kita bisa menyimpulkan
bahwa jawaban “karena berat” itu salah. Lalu, jawaban yang bener apa?
Singkatnya adalah karena massa jenis batu lebih besar dari pada massa jenis air. Eh, apa
tuh massa jenis?
Massa Jenis
Mana yang lebih berat, 1 kg besi atau 1 kg kapas? Ini adalah pertanyaan favorit gue di
kelas kalau lagi ngajarin tentang massa jenis. Banyak anak-anak yang kejebak dengan
jawab bahwa 1 kg besi lebih berat. Sebelum tulisan ini di-publish, gue iseng juga nanya
ini di twitter. Walaupun kebanyakan udah jawab bener, tapi masih ada aja tuh yang
kejebak jawab besi. Karena sama-sama 1 kg, ya harusnya berat keduanya sama dong
ya [1]
Cuma bedanya: 1 kg besi itu volumenya kecil, sementara 1 kg kapas itu volumenya besar
banget.
1 kg besi
itu volumenya kecil, sementara 1 kg kapas itu volumenya besar. Tapi beratnya sama aja.
Kenapa bisa begitu? Karena massa jenis besi itu lebih besar dari pada massa jenis
kapas.
Massa jenis (rho) sama dengan massa dibagi volume. Tapi inget sekali lagi. Kalau belajar
Fisika, jangan cuma inget rumusnya aja! Yang penting itu adalah pengertian di balik rumus
itu sendiri. Lo bisa baca lebih lanjut di sini kenapa menghafal rumus tanpa memahami
pengertiannya adalah cara yang keliru kalo belajar Fisika: Panduan Belajar SBMPTN
Fisika 2016.
Pada kasus besi dengan kapas tadi, lo bisa lihat bahwa massanya sama (1 kg).Tapi
karena volume besi lebih kecil dibanding volume kapas, maka massa jenis besi jadi
lebih besar dibanding massa jenis kapas.
Eureka!
Ada cerita menarik tentang Archimedes dan massa jenis ini. Lo mungkin pernah denger.
Pada waktu itu, Hiero II, raja Sirakusa, menyuruh seorang tukang emas untuk
membuatkannya mahkota dari emas milik sang raja. Selang beberapa waktu, tukang
emas kembali dengan mahkota yang di-request raja. Tapi, bukannya seneng, raja Hiero
malah menduga dia ditipu oleh tukang emas yang membuat mahkotanya. Mahkota
yang terbuat dari Emas itu seharusnya berat. Tapi Hiero merasa bahwa mahkota ini
lebih ringan daripada emas biasanya. Dia menduga bahwa si tukang emas telah
mengambil sebagian emas yang ia berikan, kemudian mencampurnya dengan bahan
lain sehingga berat mahkota berkurang. Hiero pun meminta Archimedes untuk
melakukan investigasi, pertanyaannya begini:
Bagaimana cara mengetahui apakah mahkota tersebut terbuat dari
emas murni atau campuran?
Coba lo pikir-pikir dulu. Kalau lo jadi Archimedes, apa yang akan lo lakukan?
Berhubung Archimedes sudah mengetahui konsep massa jenis, maka dia sebenarnya
tinggal:
Archimedes mendapatkan jawabannya ketika dia mandi. Ketika dia masuk ke dalam
bak mandi, dia melihat bahwa air pada bak mandi tersebut naik. Akhirnya dia sadar
bahwa volume air yang naik itu sama dengan volume badannya yang masuk ke dalam
air. Kalau begitu, dia sekarang bisa mendapatkan volume emas dan mahkota tersebut
dengan cara memasukkan keduanya ke dalam air. Kalau volumenya sama, maka
mahkota terbuat dari emas asli. Sementara kalau volume mahkota lebih besar, berarti
mahkota tersebut terbuat dari emas campuran.
Ketika Archimedes menemukan ide ini, apa yang dia lakukan coba? Dia keluar dari bak
mandi, kemudian lari-lari telanjang di jalan sambil teriak, “EUREKA!”, yang artinya kira-
kira “Aku menemukannya!”.
Gue suka banget dengan cerita di atas dan pengennya sih, cerita itu emang beneran
terjadi. Mungkin lu juga. Cuma masalahnya, cerita itu ternyata ditulis sekitar 200 tahun
setelah era Archimedes itu. Jadi, para ahli sejarah nggak yakin kalau itu bener-bener
Gaya angkat atau FA itu bisa juga disebut sebagai gaya angkat Archimedes (buoyant force).
Berhubung berat (W) dapat diperoleh dari massa dikali dengan gravitasi, rumusnya
menjadi begini:
Dan karena massa jenis itu adalah massa dibagi volume, berarti massa bisa dicari
dengan mengalikan antara massa jenis dengan volume fluida yang dipindahkan.
Kalau lu perhatiin, rumus ini mirip dengan rumus FA (gaya angkat). Kalau batunya
dicelupin semuanya, maka volume batu sama dengan volume fluida yang dipindahkan.
Terus, nilai g juga sama (10 m/s2). Volume sama, g sama, berarti yang beda apa?
Nah, satu-satunya pembeda adalah massa jenis. Jadi….
>> Karena massa jenis batu lebih besar dibandingkan massa jenis air, maka
batu tenggelam. <<
Nah, jadi bukan karena batu berat yah. Tapi karena massa jenisnya lebih besar.
Massa jenis air itu sendiri besarnya 1 gr/cm3 atau sama dengan 1000 kg/m3. Dari sini
kita bisa ambil kesimpulan bahwa benda-benda yang mengapung di atas air itu pasti
massa jenisnya kurang dari 1 gr/cm3, sementara benda-benda yang tenggelam itu pasti
massa jenisnya lebih besar dari 1 gr/cm3. Contoh:
Kayu itu mengapung, berarti massa jenisnya pasti kurang dari massa jenis air.
Buah kelapa mengapung, berarti massa jenisnya pasti kurang dari massa jenis
air.
Besi tenggelam, berarti massa jenisnya pasti lebih dari masa jenis air.
dsb
Lo bisa juga iseng-iseng bikin percobaan begini:
Telur itu biasanya tenggelam di dalam air. Sekarang coba kalau kita larutkan beberapa
sendok garam ke dalam air. Ketika airnya menjadi pekat karena larutan garam
tersebut, maka telur akan mengapung. Hal ini bisa terjadi karena air garam yang pekat
tersebut memiliki massa jenis yang besar sehingga bisa membuat telur mengapung.
Prinsip yang sama yang bisa membuat kita bisa mengapung di air. Massa jenis manusia
adalah 0,985 gr/cm3, lebih kecil dari air pada umumnya. Kita bahkan bisa mengapung
dengan lebih mudahnya di Laut Mati seperti gambar di bawah.
Laut Mati atau Dead Sea itu memiliki kadar garam yang sangat tinggi. Massa jenisnya
itu sekitar 1,24 gr/cm3, sehingga badan kita bisa dengan mudah mengapung di sana. Lo
bisa baca-baca tentang Laut Mati ini di Wikipedia. Kalau lo mau belajar lebih banyak
lagi terkait Hukum Archimedes ini, lo bisa lihat teori dan berbagai latihan soalnya di
zenius.net. Berikut ini linknya:
Fluida Statis – Fisika Kelas 11 KTSP
Fluida Statis – Fisika Kelas 10 Kurikulum 2013
Fluida Statis – Fisika Kelas 11 Kurikulum 2013 Revisi
(Kurikulum Nasional)
Penerapan Hukum Archimedes
Hukum Archimedes itu dikemukakan lebih dari 2000 tahun yang lalu, tapi kita sampai
sekarang masih mempelajarinya di sekolah. Hal itu menunjukkan bahwa hukum
tersebut masih kepakai sampai sekarang di berbagai macam bidang. Yang udah jelas
banget kepakai itu adalah ketika kita mendesain suatu kapal. Kapal itu hanya bisa
mengapung kalau dia bisa mengalami gaya angkat ke atas yang cukup besar, dan ini
dihitung menggunakan hukum Archimedes itu tadi. Berbagai macam kapal, mulai dari
yang sederhana hingga yang kompleks, pasti mempertimbangkan hukum ini ketika
didesain.
Selain itu, bahkan Hukum Archimedes ini pun kepakai di dapur. Serius. Misalnya, kalau
mau bikin bubur kacang ijo. Gimana cara memisahkan kacang ijo yang padat (gizi
tinggi) dengan kacang ijo yang nggak padat? Masukin aja ke air. Kacang ijo yang
mengapung itu pasti massa jenisnya rendah, gizinya rendah, dan rasanya kurang enak.
Bisa kita pisahkan, terus masak kacang ijo yang tenggelam aja.
Selain itu, ada lagi nggak? Masih banyak. Penjelasan gue dari tadi itu cuma penerapan
hukum Archimedes pada zat cair. Padahal, hukum ini juga berlaku pada udara.
Misalnya ketika kita merancang balon udara. Gimana tuh balon udara bisa terbang?
Jawaban simpelnya adalah karena massa jenis balon udara dibuat lebih kecil
dibandingkan massa jenis udara di sekitarnya, sehingga dia mengalami gaya angkat ke
atas yang besar.
Lo sendiri mungkin bisa coba pikirin hal ini:
Kenapa balon yang kita tiup itu nggak terbang ke atas, sementara balon
yang diisi dengan gas Helium itu bisa terbang ke atas?
Coba diskusikan di komentar di bawah yah.
Kalau mau mengangkat benda tersebut dengan gaya yang lebih kecil lagi, tinggal buat
pengungkit dengan rasio yang sepadan dengan rasio beratnya tersebut. Dengan
prinsip ini, benda seberat apapun bisa diangkat oleh Archimedes. Jadi, kalau dia mau
mengangat bumi, dia tinggal mencari tahu perbandingan antara berat bumi dengan
berat badannya, kemudian bikin pengungkit dengan perbandingan yang sama. Dengan
berdiri di ujung papan yang lebih panjang, maka Archimedes akan mengangkat Dunia.
Well, tentu Archimedes nggak pernah benar-benar mengangkat Dunia. Lagi pula, belum
tentu Archimedes beneran ngomong gitu karena kutipan itu baru muncul di sebuah
buku ratusan tahun setelah Archimedes meninggal. Hehe… Tapi meskipun dia belum
pernah mengangkat Dunia secara harafiah, bisa dibilang dia beneran udah
“mengangkat Dunia” dengan ilmu-ilmu yang dia berikan.
Referensi
hydrometer