Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH FILSAFAT ILMU

TEKNOLOGI TERBARU
AUTOMATIC TELLER MACHINE (ATM)

Disusun Oleh:

Nama : Witdya Ayu Setianingsih


NIM : 19728251001
Prodi/Kelas : Pendidikan Kimia A
Mata Kuliah : Filsafat Ilmu
Dosen : Prof. Dr. Nurfina Aznam, SU. Apt.

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala berkah,
karunia, dan pertolongannya sehingga penulis dapat melaksanakan dan
menyelesaikan makalah Filsafat Ilmu yang berjudul Teknologi Terbaru “Automatic
Teller Machine (ATM)” dengan baik dan lancar. Penulis mengucapkan banyak
terima kasih atas terselesaikannya makalah ini kepada.
1. Ibu Prof. Dr. Nurfina Aznam, SU. Apt. selaku Dosen mata kuliah Filsafat Ilmu Program
Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta.
2. Teman-teman program studi Pendidikan Kimia Program Pascasarjana 2019 Universitas
Negeri Yogyakarta dan semua pihak yang telah membantu keberhasilan dalam menulis
makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan makalah ini masih banyak kekurangan.
Oleh karena itu, penulis mengharap kritik dan saran yang membangun demi hasil yang lebih
baik. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Yogyakarta, 08 November 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR .....................................................................................................i
DAFTAR ISI ...................................................................................................................ii
BAB 1. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................................................................1
B. Tujuan…………………………………………………………………………… 2

BAB 2. KAJIAN TEORI


A. Landasan Ilmu Ontologi .......................................................................................3
B. Landasan Ilmu Epictemologi ................................................................................3
C. Landasan Ilmu Aksiologi.......................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi mengalami peningkatan yang sangat pesat seiring dengan
perkembangan zaman. Perkembangan teknologi ini berbanding lurus dengan berkembangnya
peradaban manusia modern (Amri, 2018). Teknologi yang ada saat ini membantu manusia
dalam melakukan segala aktivitas sehari-hari khususnya pada sektor industri. Sektor industri
pada era disrupsi ini memasuki sektor industri 4.0 dimana industri terus mengalami
perkembangan yang pesat, terutama di bidang manufaktur, desain suatu produk menjadi
sangat penting, salah satunya adalah Automated Teller Machine (ATM).
Secara spesifik fungsi bank adalah sebagai agent of trust yang berarti dasar utama
kegiatan perbankan adalah kepercayaan atau trust baik dalam hal penghimpunan dana maupun
penyaluran dana. Bank juga disebut sebagai agent of development, yang berarti fungsi bank
dalam hal ini adalah memperlancar kegiatan produksi, distribusi serta konsumsi. Selanjutnya
bank adalah agent of services, dalam hal ini bank memberikan jasa-jasa perbankan lainnya
kepada masyarakat. Fungsi bank merupakan agent of trust yang kegiatannya didasarkan
kepada trust atau kepercayaan, baik dalam hal penghimpunan dana maupun penyaluran dana
dan agent services, yaitu bank melakukan kegiatan penghimpunan serta penyaluran dana
melalui jasa-jasa yang ditawarkannya. Bank sebagai pelaku usaha wajib menjamin hak dan
kewajiban para nasabah dalam melakukan kegiatannya baik dalam melakukan penghimpunan
dana mapun penyaluran dana ataupun dalam menyelenggarakan jasa-jasa perbankan.
Kesemuanya itu didasari dengan kepercayaan, sebab tanpan adanya kepercayaan masyarakat
terhadap perbankan dan juga sebaliknya tanpa adanya kepercayaan perbankan terhadap
masyarakat, maka kegiatan perbankan tidak akan dapat berjalan dengan baik.
Salah satu jasa yang diberikan bank kepada masyarakat adalah Automated Teller
Machine (ATM). ATM adalah salah satu bentuk produk perbankan hasil teknologi (komputer)
dalam upaya peningkatan pelayanan bank kepada nasabah. ATM mampu menggantikan
fungsi uang sebagai alat pembayaran, penggunaan ATM dirasakan lebih aman dan praktis
untuk segala keperluan. Jika tadinya nasabah dilayani oleh petugas bank di kantor bank yang
bersangkutan apabila hendak bertransaksi, dengan ATM nasabah tetap dapat mengendalikan
kegiatan keuangan rutin tersebut tanpa harus pergi ke kantor yang bersangkutan. Melalui
ATM nasabah dapat melakukan penarikan tunai, penyetoran, pemindahan buku antar-
rekening, melihat informasi saldo, dan menukarkan cek setiap saat selama 24 jam sehari dan
7 hari dalam seminggu dan pada waktu libur. ATM diberikan kepada nasabah untuk
melakukan pembayaran di berbagai tempat seperti supermarket, hotel, restoran, tempat
hiburan dan tempat-tempat lain.

B. Tujuan
1. Apa yang dimaksud dengan mesin ATM menurut landasan Ontologi?
2. Bagaimana sejarah perkembangan mesin ATM menurut landasan epistemologi?
3. Untuk apa mesin ATM dikembangkan menurut landasan aksiologi?

2
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Landasan Ilmu Ontologi


a. Automatic Teller Machine
ATM (Anjungan Tunai Mandiri/Automatic Teller Machine) merupakan salah satu
teknologi sistem informasi yang digunakan oleh bank. Bank Indonesia sendiri lebih sering
menggunakan istilah Teknologi Sistem Informasi (TSI) Perbankan untuk semua terapan
teknologi informasi dan komunikasi dalam layanan perbankan. Pengertian ATM menurut
Allen H. Lipis adalah alat kasir otomatis tanpa orang, ditempatkan di dalam atau di luar
pekarangan bank, yang sanggup untuk mengeluarkan uang tunai dan menangani transaksi-
transaksi perbankan yang rutin. Automatic Teller Machine di Indonesia juga dikenal dengan
Anjungan Tunai Mandiri.
b. Kartu ATM
Kartu ATM adalah kartu yang dapat digunakan untuk penarikan tunai baik di
countercounter bank maupun pada ajungan ATM. Dalam kartu ATM ini terdapat Magnetic
strip yang merupakan suatu bentuk plastik pendek yang dilapisi dengan sistem magnit dan
biasanya dilekatkan pada kartu kredit ataupun kartu berharga lainnya. Pada magnetic strips
biasanya tertulis data pribadi pemegang kartu, yang berisi nomor rekening, nomor pribadi
serta kode aksesnya. Dan tulisan ini ditulis dalam bentuk kode-kode tertentu, dan hanya bisa
dibaca oleh komputer yang dilengkapi dengan mesin khusus untuk kartu magnetik strip
tersebut.
B. Landasan Ilmu Epistemologi
Gagasan membuat mesin ATM lalu datang dari John Shepherd-Barron, direktur
percetakan dokumen-dokumen keuangan De La Rue di Inggris. Gagasan ini muncul
karena pengalaman buruknya dengan bank tahun 1965. Shepherd-Barron mendapatkan ide
brilian ”jika mesin penjual otomatis dapat mengeluarkan cokelat, mengapa ia tak bisa
mengeluarkan uang tunai ?” Maka dari itu, beliau membuat mesin ATM.
Orang bernama John Shepherd-Barron tercatat sebagai penemu ATM. ATM
pertama di dunia hasil karyanya diresmikan pada tahun 1967 di London.

3
Saat pertamakali beroperasi, pengguna ini menggunakan kertas cek. Dulu juga belum ada
kartu dengan strip magnet yang banyak dipakai saat ini.

Tidak pakai kartu ATM, adanya kertas cek dengan kode sederhana yang bisa dikenali mesin

Meski jauh beda dengan teknologi canggih masa kini, fitur keamanan PIN 4 digit itu sudah
dirancang Barron sejak awal. Tadinya sih mau dibuat 6 digit, tapi istrinya Caroline tidak bisa
ingat.

Sekarang kebanyakan bank di Indonesia udah 6 digit, tidak 4 digit lagi.

Barclays Bank suka dengan gagasan Shepherd-Barron. Mesin ATM pertama bikinan
Shepherd-Barron kemudian dipasang di Enfield, sebuah kawasan di utara London, Inggris.
Setelah itu, tahun 1968, seorang ahli dari Docutel Corp Texas, Don Wetzel, mengembangkan
ATM berjaringan pertama, yang dikenal sebagai Docuteller. Karyanya dipakai Chemical
Bank of New York pada 1969. Bentuk dan cara kerja ATM yang masih sederhana itu
kemudian terus dikembangkan dan diakui sebagai ATM modern pertama adalah IBM 2984.
ATM meraih popularitas ketika pada 1977 Citibank meluncurkan ATM pertama di Queens,
New York. Slogan “Citi Never Sleep” mengiringi peluncuran itu. Menyusul kemudian
cabang-cabang Citibank di sejumlah negara, termasuk Indonesia.
Tak terasa inovasi yang sudah jadi bagian sehari-hari kehidupan kita ini, telah
berumur 50 tahun lebih. Tepat pada perayaan 50 tahunnya tahun 2017 yang lalu, orang
berbondong-bondong kunjungi ATM pertama

ATM pertama di dunia sampai saat ini masih berfungsi 

4
Di Indonesia, bank-bank terkemuka masih berpikir seribu kali untuk memasang
ATM. Investasi untuk ATM dianggap sebagai pemborosan. Menariknya, yang
memperkenalkan ATM, bukan bank-bank besar di ibukota tapi justru bank kecil di Denpasar,
yakni Bank Dagang Bali (BDB), pada 1984/1985. BDB menjalin kerjasama dengan Chase
Manhattan Bank. Untuk bisa mendapatkan layanan ATM ini, nasabah BDB harus memiliki
kartu khusus yang disebut cash point card. I Gusti Made Oka, pendiri sekaligus direktur
utama BDB, mengatakan tak sekadar ingin pamer melainkan demi meningkatkan pelayanan.
Selain karyawannya belum mampu memberikan pelayanan cepat, dtulis majalah Tempo,
1986, Made merasa kasihan dengan nasabahnya yang harus antre lama di depan kasir. Setelah
BDB, Citibank Indonesia mulai memasang ATM dan disusul Bank Niaga pada 1986. Bank
Central Asia (BCA) baru memberikan layanan ATM pada 1988. Meski bukan bank pertama
di Indonesia yang menggunakan ATM, sejarah kemudian mencatat BCA sebagai bank paling
inovatif dalam mengembangkan layanan produk perbankan melalui mesin ATM.
ATM terus mengikuti perkembangan zaman. Mesin yang selama ini dikenal
sebagai ‘hole in the wall’ karena selalu menempel di tembok, kini juga banyak versi mobile-
nya

Untuk keamanan yang lebih ATM berkembang menggunakan finger print recognition

5
Kini bahkan ada ATM yang punya teknologi face recognition atau pengenalan wajah. Jadi
mesin ATM bakal lebih sulit dikibuli sama orang yang berniat jahat 

Dipasang di kota McMurdo, pusat penelitian Amerika Serikat di wilayah Antartika

Jenis-Jenis ATM

Mesin atm sendiri terdiri dari 4 jenis, yaitu:

1. ATM Tunai
ATM ini merupakan jenis atm yang paling banyak disediakan oleh bank di tempat-
tempat tertentu. Melalui ATM tunai ini, ada dapat melakukan transaksi tunai, seperti
transaksi penarikan uang tunai.
2. ATM Non Tunai
Jenis ATM non tunai ini adalah kebalikan dari ATM tunai. Melalui ATM ini, kita
tidak dapat melakukan transaksi tunai seperti penarikan uang. Karena ATM ini khusus
digunakan untuk transaksi non tunai seperti transfer uang, bayar tagihan, dan lain-lain.
3. ATM Setor Tunai
ATM setor tunai dapat disebut juga dengan Cash Deposit Machine (CDM). Melalui
ATM ini kita tidak perlu repot datang ke teller bank saat hendak menyetorkan uang.
ATM ini dapat menerima setoran uang dengan minimal lembaran yang diterima
nominal Rp50 ribu.
Untuk dapat menggunakan mesin ATM, Anda harus memiliki kartu ATM terlebih dahulu.
Kartu tersebut dapat berupa kartu kredit ataupun kartu debit. Setelah memiliki kartu ATM,
kita perlu memiliki password. Password ini digunakan saat Anda akan melakukan transaksi di
mesin atm dan berupa pin dengan kode angka 4-6 digit yang diberikan oleh bank.
Proses Kerja ATM
Mesin uang yang digunakan untuk membaca kartu dengan plastic magnetic-strips ini
kemudian dikenal sebagai ATM (Automated Teller Machine). Untuk menggunakannya
Proses kerja ATM pada umumnya sama dengan komputer melalui proses dan pengolahan
data. Adapun proses kerja dari mesin ATM tersebut yaitu:

6
1. Kartu ATM dimasukkan kedalam mesin ATM, maka kartu akan dibaca oleh
magnetic card reader yang ada didalam mesin. Fungsi dari magnetic card reader
hanya sebagai pembaca dan penerima data.
2. Setelah dibaca, lalu data tersebut dikirim ke sistem komputerisasi bank. Karena
fungsinya hanya sebagai penerima data maka magnetic card reader tidak memiliki
memory yang bisa menyimpan data nasabah.
3. Saat mesin berhasil membaca data dalam Kartu ATM tersebut, maka mesin akan
meminta data PIN (Personal Identification Number). PIN ini tidak terdapat di
dalam kartu ATM melainkan harus di input oleh nasabah.
4. Kemudian setelah PIN dimasukkan, maka data PIN tersebut akan diacak (diencrypt)
dengan rumus tertentu dan dikirim ke sistem komputerasi bank bersangkutan.
Pengacakan data PIN ini dimaksudkan agar data yang dikirim tidak bisa terbaca
oleh pihak lain. PIN yang sudah diacak berikut isi data dari kartu akan dikirim
langsung ke sistem komputer bank untuk diverifikasi.
5. Setelah data selesai diproses di sistem komputer bank, maka data akan dikirim
kembali ke ATM. Nasabah akan dapatkan apa yang yang dimintanya di ATM.
C. Landasan Ilmu Aksiologi
Adapun manfaat atau dampak positif dari kartu ATM antara lain:
1. Praktis dan efisien dalam pelayanannya.
2. Pengoperasian mesin ATM relative mudah.
3. Melayani 24 jam termasuk termasuk hari libur.
4. Menjamin keamanan dan privacy.
5. Memungkinkan mengambil uang lebih dari 1 kali sehari.
6. Terdapat diberbagai tempat yang strategis.
Selain membawa dampak positif yaitu untuk memudahkan nasabah dalam pengambilan
uang tunai tanpa harus ke bank, perkembangan tekhnologi ATM ini juga membawa dampak
negative antara lain :
1. Adanya kemudahan ATM yang terdapat diberbagai tempat strategis mengundang
pihak yang tidak bertanggung jawab untuk menyalahgunakannya seperti melakukan
pembobolan terhadap ATM tersebut.
2. Membuat masyarakat lebih konsumtif.

7
DAFTAR PUSTAKA

Amri, A.A.N dan Sumbodo, Wirawan. 2018. Perancangan 3D Printer Tipe Core XY Berbasis
Fused Deposition Modeling (FDM) menggunakan Software Autodesk Inventor 2015.
Jurnal Dinamika Vokasional Teknik Mesin, Volume 3 Nomor 2: Hal.110-115.
Anonim. Alat Pembayaran dan Sistem Transfer.Alat pembayaran: Kartu ATM/Debet ,
(Online),(http://www.bi.go.id/id/iek/alat-pembayaran/Contents/Default.aspx, diakses
08 November 2019).
Haryadi, Santy. 2015. Analisa Pengaruh Penggunaa Kartu ATM  Terhadap Perilaku
Konsumtif Mahasiswa.Tugas Akhir diterbitkan. Yogyakarta : UGM
Muthia Oktiffani. 2014. Pengaruh Status Sosial Ekonomi Dan KelompokTeman Sebaya
Pengguna Kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Terhadap Pola 
Konsumsi Mahasiswa. Skripsi diterbitkan. Bandar Lampung:Universitas Lampung.
Y. Sri Susilo, et. al., 2000, Bannk da Lembaga Keuangan Lain, Jakarta: Salemba Empat,
hal.6

Anda mungkin juga menyukai