Anda di halaman 1dari 4

HUKUM ARCHIMEDES

Ini ada kisah unik Archimedes, hitung-hitung refreshing


ya, sebelum kita masuk ke konsepnya.

Kisah Unik di Balik Lahirnya Hukum


Archimedes
Hukum Archimedes lahir dari sebuah kebetulan. Dulu
ketika raja meragukan keaslian mahkota yang dibuat
oleh tukang buat mahkota, Raja menunjuk Archimedes
untuk menguji keaslian mahkota itu, apakah terbuat dari
emas murni atau bahan lain, tanpa merusaknya. Archimedes pun bingung menyelesaikan
perintah raja.  Berhari-hari memikirkan itu hingga stress. Akhirnya, ia memutuskan untuk mandi
agar relaks. Namun, disaat sedang berendam, ia menemukan sejumlah air tumpah ruah. Aha!!!
Itu dia jawabannya. Saat itu juga ia berlari dari kamar mandi dan berteriak "Eureka, eureka,
eureka"

Bagaimana cara Archimedes membuktikan


mahkota raja terbuat dari emas asli atau palsu?
Archimedes meminta disediakan guci berisi air.
Mahkota dimasukan ke dalam air, kemudian
permukaan air menjadi naik pada jarak tertentu
karena terdesak. Istilahnya sejumlah air
dipindahkan. 
Kemudian emas murni dengan massa yang sama
juga dimasukan ke dalam guci. Hasilnya, terdapat
perbedaan kenaikan permukaan air ketika
dimasukan mahkota dan emas murni. 
Artinya, mahkota itu palsu. Kalau seandainya
mahkota itu asli, maka kenaikan permukaan air
akan sama. Ini lah dasar hukum Archimedes.

Sebuah benda dimasukan ke dalam suatu zat cair (misal: air, minyak, dsb)  yang terisi penuh,
maka berlaku hukum Archimedes, seperti pada gambar.
Seperti apakah isi hukum Archimedes? Jika sebuah benda tercelup seluruhnya atau sebagian
dalam zat cair, maka zat cair akan memberikan GAYA KE ATAS (gaya apung atau gaya
Archimedes) yang sama nilainya dengan BERAT ZAT CAIR YANG
DITUMPAHKAN/DIPINDAHKAN.
Materi dan Konsep Sederhana Hukum Archimedes 
Dalam kehidupan sehari-hari banyak fenomena alam yang dapat dijelaskan dengan hukum
Archimedes. 
Coba kamu, angkat atau pindahkan sebuah balok kayu melalui darat atau air. Manakah kira-kira
yang lebih berat baloknya?  Jawabanya lebih berat saat di darat. Mengapa? 

Berdasarkan gambar dan penjelasan sederhana ini diharapkan mampu membantu kamu mengerti
konsep hukum Archimedes.

Saat saya timbang di udara ternyata lebih berat dibandingkan dengan di dalam air.
Mengapa bisa terjadi seperti itu? Kemana sisa berat 3 N lagi yang berkurang saat balok
dalam air?

Balok menjadi lebih ringan saat diukur oleh neraca pegas adalah karena adanya gaya
apung atau gaya Archimedes. Arah gaya Archimedes
ke atas, berlawanan dengan gaya berat.

Dari
ilustrasi di
atas, dapat
kita
simpulkan
bahwa
Gaya
Apung (9 N
- 6 N) = 3 N

Fa = W u -
Wf

Keterangan:
Fa   = Gaya Apung atau Gaya Archimedes (N)
Wu = Berat benda saat diukur di udara (N)
Wf  = Berat benda saat diukur di dalam fluida (N)

Jika benda tercelup sebagian atau keseluruhan dalam zat cair, maka gaya apung akan
dipengaruhi oleh massa jenis. Mengapa? Secara matematis dapat dirumuskan seperti
berikut:

Fa = Wb
Fa = mb x g
Fa = ( p x Vb ) x g   jika benda tercelup semua
Fa = ( p x Vbc ) x g jika benda tidak tercelup semua

Keterangan:
Fa   = Gaya Apung atau Gaya Archimedes (N)
Wb = berat benda (N)
mb  = massa benda (kg)
p     = massa jenis (kg/m*3)
g     = percepatan gravitasi bumi (m/s*2)
Vbc = volume benda yang tercelup

contoh:

jika seandainya volume benda yang tercelup hanya separuh, maka separuh volume
benda ada yang muncul di permukaan. Ada istilah volume yang tercelup dan ada istilah
volume yang muncul.
maka jika seperti cerita di atas nilai Vbc = 1/2 Vb. 
jika seandainya volume benda yang tercelup 3/5 benda, maka Vbc = 3/5 Vb
jika seandainya volume benda yang muncuk hanya separuh, maka Vbc = 1/2 Vb
jika volume yang muncul 1/4 bagian, maka Vbc = 3/4 Vb
dst

Persamaan Gaya Apung dengan menggunakan volume benda tercelup

3 Kondisi Benda dalam zat cair (kesimpulan ini di dapat dari persamaan gaya apung di
atas)
1. Jika massa jenis benda lebih kecil dari massa jenis zat cair maka benda tersebut
akan terapung.
2. Jika massa jenis benda sama dengan massa jenis zat cair maka benda tersebut
akan melayang.
3. Jika massa jenis benda lebih besar dari massa jenis zat cair maka benda tersebut
akan tenggelam.

Penerapan Hukum Archimedes dalam kehidupan sehari-hari

 Hidrometer

Hidrometer adalah alat yang dipakai untuk mengukur massa jenis suatu cairan tertentu.
Nilai massa jenis cairan dapat diketahui dengan membaca skala pada hidrometer.

Hidrometer ditempatkan mengapung pada zat cair.

Misalnya dengan mengetahui massa jenis susu, kita dapat mengetahui kadar lemak
dalam susu. 
Dengan mengetahui massa jenis cairan anggur, dapat ditentukan kadar alkohol dalam
cairan anggur.

Hidrometer juga digunakan untuk memeriksa muatan aki mobil.


 Kapal Laut

Massa jenis besi lebih besar daripada massa air laut, tetapi mengapa kapal laut yang
terbuat dari besi mengapung di atas air?

Badan kapal yang terbuat dari besi berongga.

 Kapal Selam
 Balon Udara

Anda mungkin juga menyukai