PENYUSUNAN RPP
Terintegrasi materi Pendidikan Kependudukan,
Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga
Tingkat SD, SMP/ sederajat
Dr. Barlin Hady Kesuma, M.Ed
Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dilakukan dengan prinsip efisiensi, efektif, dan
berorientasi pada murid.
Bahwa dari 13 (tiga belas) komponen RPP yang telah diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah, yang menjadi
komponen inti adalah tujuan pembelajaran, langkah-langkah (kegiatan) pembelajaran, dan penilaian
pembelajaran (assessment) yang wajib dilaksanakan oleh guru, sedangkan komponen lainnya bersifat
pelengkap.
Sekolah, kelompok guru mata pelajaran sejenis dalam sekolah, Kelompok Kerja Guru (KKG)/ Musyawarah
Guru Mata Pelajaran (MGMP), dan individu guru secara bebas dapat memilih, membuat, menggunakan, dan
mengembangkan format RPP secara mandiri untuk sebesar-besarnya bagi keberhasilan belajar murid.
Adapun RPP yang telah dibuat guru dapat digunakan dan dapat pula disesuaikan sesuai poin 1, 2, dan 3.
Penyederhanaan RPP dengan
3 Prinsip
◦ Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang berbasis kompetensi, sehingga perlu asesmen yang lebih
holistik untuk mengukur kompetensi.
◦ Penulisan RPP cukup 1 halaman dilakukan dengan efisien dan efektif sehingga guru memiliki lebih
banyak waktu untuk mempersiapkan dan mengevaluasi proses pembelajaran itu sendiri.
◦ Asesmen Kompetensi Minimal (AKM) Asesmen yang mengukur kemampuan minimal yang
dibutuhkan para siswa. AKM digunakan untuk memetakan sekolah- sekolah dan daerah- daerah
berdasarkan kompetensi minimal. AKM mencakup kemampuan literasi dan numerasi Literasi dan
numerasi bukan mata pelajaran bahasa atau matematika, melainkan kemampuan menggunakan
konsep itu untuk menganalisis sebuah materi.