Anda di halaman 1dari 5

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

DIREKTORAT JENDERAL KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM DAN EKOSISTEM


BALAI BESAR KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM NUSA TENGGARA TIMUR
Jl. Satar tacik No. 60. Telp (0385) 21711, Fax. 21733 e-mail :wil2bbksda_ntt@yahoo.com RUTENG 86518

GAMBARAN UMUM KONDISI KAWASAN TWA RUTENG


DIWILAYAH GOLO BANGGA

A. Kronologis dan langkah-langkah yang telah dilaksanakan

1. Golo Bangga adalah sebuah lokasi seluas ± 600 ha (±350 Ha hutan tutupan dan ±250 Ha
savana) yang berada di dalam kawasan TWA (Taman Wisata Alam) Ruteng yang secara
administratif pemerintahan berada di wilayah Desa Golo Nderu, Kecamatan Kota Komba,
Kabupaten Manggarai Timur. Secara hidrologis, lokasi tersebut terletak pada DAS Wae Mokel,
Sub DAS Wae Manggu;
2. Tahun 2003 : Kegiatan Sosialisasi dalam rangka Operasi Penertiban dan Pengamanan Hutan
TWA Ruteng Tahun 2003, pada Bulan Desember 2002 s/d Bulan Juli 2003; bertempat di :
a. Desa Bangka Pau, tanggal 18 Desember 2002;
b. Desa Rendenao, tanggal 19 Desember 2002;
c. Kelurahan Nggalak Leleng, tanggal 20 Desember 2002;
d. Desa Uluwae, tanggal 20 Desember 2002;
e. Desa Pocolia, tanggal 20 Desember 2002;
f. Desa Arus, tanggal 20 Desember 2002;
g. Desa Golonderu, tanggal 21 Desember 2002;
h. Desa Tango Molas, tanggal 21 Desember 2002;
i. Desa Ngkiong Dora, tanggal 21 Desember 2002;
j. Desa Golo Rutuk, tanggal 12 Juli 2003;
k. Desa Longko, tanggal 13 Juli 2003;
l. Desa Wae Rii, tanggal 13 Juli 2003;
m. Desa Teno Mese, tanggal 28 Juli 2003 :
3. Tahun 2003 : Operasi Penertiban dan Pengamanan Hutan TWA Ruteng dilaksanakan sejak
Tanggal 06 Oktober 2003 s/d Bulan Desember 2003, yang dilaksanakan secara berurutan pada
Kelurahan Nggalak Leleng, Desa Ranaka, Desa Longko, Desa Wae Rii, Desa Golo Nderu,
Desa Pocolia, Desa Arus, Desa Tango Molas, Desa Rendenao, dan Desa Uluwae;
4. Tahun 2003 : Masyarakat Desa Ulu Wae dan Desa Rendenao yang menolak kebijakan
penertiban ini melakukan gugatan terhadap Pemkab Manggarai ke Peradilan Tata Usaha
Negara di Kupang (Nomor perkara: 21/G/2003). Namun oleh karena tekad Pemerintah
Kabupaten yang didukung oleh DPRD untuk tetap melaksanakan operasi, plus demonstrasi
yang pro terhadap operasi, maka operasi penertiban terus dilaksanakan;
5. Tahun 2004 : Penolakan masyarakat memuncak, pada Tanggal 10 Maret 2004, masyarakat
Desa Ulu Wae dan Desa Rendenao melakukan penyerangan terhadap polisi pada Markas
POLRES Manggarai di Ruteng, yang menelan korban jiwa masyarakat, dan korban luka berat
baik masyarakat maupun aparat kepolisian setempat, sehingga Operasi Penertiban dihentikan;
6. Tahun 2013 : Dilaksanakan Operasi Tim Terpadu antara BBKSDA NTT dan Pemkab Manggarai
Timur dan ditemukan kegiatan penebangan liar dengan pelaku a.n. Kristo Jelahu dan barang
bukti berupa 60 lembar papan tipis, 40 batang balok, dan Chain Saw 1 Unit. Pelaku dikenakan
Sanksi Adat (berbasis 3 Pilar), tetapi pelaku menolak sehingga diproses secara hukum dan
dijatuhi sanksi penjara oleh Pengadilan Negeri Ruteng selama 1,7 Tahun;
7. Tahun 2014 : Dilaksanakan kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan seluas 100 Ha.
8. Tanggal 25 Juni 2015 : dilaksanakan Sosialisasi 3 Pilar (Pemerintah, Agama, Masyarakat Adat)
di Desa Golo Nderu;
9. Tahun 2016 : Pada saat pelaksanaan kegiatan patroli rutin ditemukan perambahan seluas ±3
Ha, tetapi pelaku tidak ditemukan;
10. Tanggal 10 Maret 2016 berdasarkan permintaan Tetua Adat setempat (Tu’a Teno Taga) 11
orang pelaku perambahan dikenakan Sanksi Adat dan membuat Surat Pernyataan serta
melakukan penanaman kembali pada lokasi yang telah dirambah dengan tanaman kayu hutan
lokal. Kegiatan Perambahan dilakukan secara turun temurun sebelum kawasan
hutan ditetapkan menjadi TWA Ruteng;
11. Tanggal 26 Februari 2020: Pada saat pelaksanaan kegiatan patroli rutin ditemukan
penebangan liar berupa 15 lembar papan tulang, (dimusnahkan di tempat), 1 unit Chain Saw
(diamankan di Kantor Bidang KSDA wilayah II, tetapi pelaku melarikan diri;
12. Tanggal 09 Juni 2020 : Melakukan Koordinasi dan Konsultasi ke Bupati Kabupaten Manggarai
Timur dan DPRD Kabupaten Manggarai Timur. Arahan dari Bupati dan DPRD Kabupaten
Manggarai Timur salah satunya adalah agar secara bersama-sama melakukan
pengumpulan data dan mengidentifikasi masyarakat yang berada di dalam
kawasan sebelum melakukan upaya lainnya;
13. Tanggal 26 Juni 2020 : Pada saat pelaksanaan kegiatan patroli rutin ditemukan perambahan
seluas ± 5 Ha berupa tanaman Kopi dan 2 pondok semi permanen, pelaku melarikan diri.

B. Upaya/Rencana Tindak Lanjut

1. Tanggal 02 Juli 2020 : Melakukan Pemantauan Lapangan bersama DPRD Kabupaten


Manggarai Timur;
2. Akhir Bulan Juli 2020 : Pelaksanaan Patroli bersama para pihak (3 Pilar) termasuk
mengidentifikasi lokasi perambahan/penebangan liar;
3. Awal Bulan Agustus : Lonto Leok (duduk Bersama) dengan para pihak (3 Pilar) terkait
penanganan perambahan dan penebangan liar di lokasi Golo Bangga, Desa Golo Nderu,
Kecamatan Kota Komba, Kab. Manggarai Timur.
C. Dokumentasi Kondisi Lapangan (TWA Ruteng, Golo Bangga, Desa Golo Nderu, Kec.
Kota Komba, Kab. Manggarai Timur)

1. Tipe Vegetasi

Di Dominasi oleh Savana

2. Tahun 2016

Lokasi Perambahan (Kebun kopi, pisang, dan sawah)


Lonto Leok di Gendang Taga terkait Penerapan Sanksi Adat bagi pelaku perambahan

Penaman kembali lokasi perambahan oleh pelaku perambahan didamping pihak BBKSDA NTT

3. Tahun 2020

Anda mungkin juga menyukai