KD 3.15 Mengevaluasi Kesesuaian Hasil Produk Dengan Rancangan
KD 3.15 Mengevaluasi Kesesuaian Hasil Produk Dengan Rancangan
15
1. PENGERTIAN EVALUASI
● Evaluasi adalah suatu proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk menentukan
kualitas dari suatu produk berdasarkan pertimbangan serta kriteria tertentu dalam
rangka pembuatan keputusan.
● Menurut pengertian bahasa, kata evaluasi berasal dari kata Evaluation dalam bahasa
Inggris yang berarti penilaian atau penaksiran.
Wujud dari hasil evaluasi adalah sebuah rekomendasi dari evaluator untuk pengambil
keputusan. Ada 4 kemungkinan kebijakan yang dapat dilakukan berdasarkan hasil dalam
pelaksanaan sebuah evaluasi yaitu :
a. Menghentikan produk, karena dipandang bahwa produk tersebut tidak ada manfaatnya,
atau tidak dapat terlaksana sebagaimana diharapkan.
b. Merevisi produk, karena pelaksanaan produk menunjukkan bahwa segala sesuatu sudah
berjalan sesuai dengan harapan dan memberikan hasil yang bermanfaat
c. Menyebarlauskan produk, karena produk tersebut berhasil dengan baik maka sangat baik
jika produk tersebut disebarkan dalam area yang luas.
2. TUJUAN-EVALUASI
Tujuan evaluasi adalah untuk mengetahui pencapaian tujuan suatu hal atau program dengan
langkah mengetahui keterlaksanaan kegiatan program. Dengan adanya evaluasi seorang wirausaha
dapat memutuskan apakah rencana yang sudah dibuat berjalan sesuai dengan rencana atau tidak.
Apabila produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan rancangan maka perlu diambil langkah lebih
lanjut untuk mengatasinya.
3. Proses Evaluasi
● Menentukan apa yang akan dievaluasi
● Merancang (Desain) kegiatan evaluasi
● Pengumpulan data
● Pengolahan dan analisis data
● Pelaporan hasil evaluasi
4. Melakukan pemeriksaan kelayakan produk
Produk adalah barang atau jasa yang dapat diperjualbelikan. Dalam pemasaran, produk adalah
apapun yang dapat ditawarkan ke sebuah pasar dan dapat memuaskan sebuah keinginan
atau kebutuhan. Produk dikatakan baik apabila memenuhi standar operasional prosedur
(SOP).
a. Kriteria kelayakan produk
Kelayakan produk adalah kriteria penentuan apakah suatu produk baik untuk digunakan atau
tidak. Suatu produk diukur dengan 4 macam kelayakan yaitu kelayakan teknis (efektifitas
dan ketercukupan), kelayakan ekonomi dan finansial (biaya dan keuntungan), kelayakan
politis (perkiraan pengaruh produk terhadap berbagai peran atau kekuatan politik di
lingkungan masyarakat) dan kelayakan administrastif (mengukur apakah produk tersebut
dapat diterapkan dalam system administrasi pemerintah yang ada). Selain diukur dengan
kriteria kelayakan di atas, kelayakan juga dapat diukur dengan menggunakan kriteria :
● Maintainabilit/maintenance
Produk harus dapat dipelihara dan dirawat mengikuti perkembangan zaman.
● Depandability
Harus dapat diandalkan oleh pengguna
● Eficiency
Ukuran tingkat penggunaan sumber daya dalam suatu proses
● Usability
Tingkat kualitas dari sistem yang mudah dipelajari, mudah digunakan, dan mendorong
pengguna untuk menggunakan system tersebut sebagai alat bantu positif dalam
menyelesaikan suatu pekerjaan.
b. Standar Operasional Prosedur (SOP)
SOP adalah suatu standar berisi serangkaian prosedur yang harus dilakukan secara kronologis
dan sistematis dalam menyelesaikan suatu fungsi tertentu dengan tujuan agar
memperoleh hasil kerja paling efektif. Dalam pembuatan dan penerapan SOP perlu
memenuhi prinsip :
a. Konsistensi
Konsisten dari waktu ke waktu oleh siapapun dengan kondisi apapun
b. Komitmen
SOP dipenuhi dan dilaksanakan dengan penuh komitmen
c. Perbaikan kelanjutan
Tidak bersifat kaku dan harus terbuka dengan penyempurnaan untuk membentuk
prosedur yang lebih efektif dan efisien
d. Mengikat
SOP bersifat mengikat bagi siapapun. Fungsi produk harus diselesaikan sesuai dengan
prosedur yang sudah tertulis dalam SOP
e. Setiap unsur memiliki peran penting
Jika terdapat satu komponen yang tidak melaksanakan perannya dengan baik maka
dapat mengganggu fungsi komponen lainnya
f. Terdokumentasi.
Dilakukan dokumentasi dengan baik sehingga dapat dijadikan referensi
5. KOMPONEN EVALUASI
Model evaluasi CIPP adalah model evaluasi yang terdiri dari empat komponen
evaluasi yaitu Context, Input, Process, dan Product (CIPP).
MANFAAT EVALUASI
Brinkerhoff menambahkan dalam pelaksanaan evaluasi setidaknya ada 7 elemen yang harus
dilakukan yaitu :