Anda di halaman 1dari 9

S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


ANGINA PECTORIS
D
I
S
U
S
U
N
OLEH
KELOMPOK 2

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

TAHUN AJARAN 2013-2014


BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang

Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan kelompok penyakit jantung yang


terutama disebabkan penyempitan arteri koronaria akibat proses aterosklerosis atau spasme
koroner, atau kombinasi dari keduanya. Secara statistik, angka kejadian penyakit jantung koroner
di dunia terus meningkat dari tahun ke tahun, baik di negara berkembang maupun negara
maju.Di Amerika misalnya, sekitar 500.000 orang meninggal akibat penyakit ini tiap tahunnya.
Di Eropa, 40.000 dari 1 juta orang juga menderita penyakit jantung koroner.
Di Indonesia, penyebab kematian mulai bergeser dari penyakit infeksi ke penyakit
kardiovaskular. Secara keseluruhan, jumlah kematian akibat PJK di seluruh dunia adalah sekitar
15 juta per tahun atau 30% dari seluruh kematian dengan berbagai sebab.Manifestasi klinik PJK
yang klasik adalah angina pektoris.
Angina pektoris ialah suatu sindroma klinis di mana didapatkan sakit dada yang
timbul pada waktu melakukan aktivitas karena adanya iskemik miokard.Hal ini menunjukkan
bahwa telah terjadi > 70% penyempitan arteri koronaria.Angina pektoris dapat muncul sebagai
angina pektoris stabil (APS, stable angina), dan keadaan ini bisa berkembang menjadi lebih berat
dan menimbulkan sindroma koroner akut (SKA) atau yang dikenal sebagai serangan jantung
mendadak (heart attack) dan bisa menyebabkan kematian. (American Heart Association (AHA))
Mengingat tingginya angka kematian akibat PJK, maka kami sebagai mahasiswa/i
pembuat makalah ini akan menjelaskan lebih banyak lagi mengenai Angina Pektoris ini.

BAB II
TINJAUAN TEORI
A.  Konsep Dasar Medik
    1.Definisi

Angina pektoris adalah nyeri dada yang ditimbukan karena iskemik miokard dan bersifat
sementara atau reversibel.  (Dasar-dasar keperawatan kardiotorasik, 1993).
Angina pektoris adalah suatu sindroma kronis dimana klien mendapat serangan sakit dada yang
khas yaitu seperti ditekan, atau terasa berat di dada yang seringkali menjalar ke lengan sebelah
kiri yang timbul pada waktu aktifitas dan segera hilang bila aktifitas berhenti. 
Angina pektoris adalah suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan jenis rasa tidak
nyaman yang biasanya terletak dalam daerah retrosternum. (Penuntun Praktis Kardiovaskuler)
Angina pektoris adalah suatu sindroma klinis yang ditandai dengan episode atau paroksismal
nyeri atau perasaan tertekan di dada depan. (Brunner dan Suddart, 1997
Angina pectoris ialah keadaan di mana klien merasa sakit dada yang kuat akibat dari penyakit
jantung ischemic iaitu kekurangan pengaliran darah dan oksigen ke myocardium jantung.
(Angina bermaksud tercekik.Pectoris bermaksud dada).
Angina biasanya terjadi waktu latihan, stres emosi yang parah, atau setelah makan yang
berat.Selama periode-periode ini, otot jantung menuntut lebih banyak oksigen darah daripada
arteri-arteri yang menyempit dapat berikan. Angina secara khas berlangsung dari 1 sampai 15
menit dan dibebaskan dengan istirahat atau dengan menempatkan tablet nitroglycerin dibawah
lidah. Nitroglycerin mengendurkan pembuluh-pembuluh darah dan menurunkan tekanan
darah.Keduanya istirahat dan nitroglycerin mengurangi permintaan otot jantung untuk oksigen,
jadi membebaskan angina.

2. ETIOLOGI

Faktor penyebab Angina Pektoris


      Suplai oksigen yang tidak mencukupi ke sel-sel otot-otot jantung dibandingkan kebutuhan.
      Ketika beraktivitas, terutama aktivitas yang berat, beban kerja jantung meningkat.Otot jantung
memompa lebih kuat.
      Riwayat merokok (Baik perokok aktif maupun perokok pasif)

      Angina disebabkan oleh penurunan aliran darah yang menuju area jantung. Kadang-kadang ,
jenis penyakit jantung yang lain atau hipertensi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan angina.

      Ateriosklerosis merupakan istilah umum untuk beberapa penyakit, dimana dinding arteri
menjadi lebih tebal dan kurang lenturdimana bahan lemak terkumpul dibawah lapisan sebelah dalam dari
dinding arteri.        

3. Patofisiologi
Mekanisme timbulnya angina pektoris didasarkan pada ketidak adekuatan suplay
oksigen ke sel-sel miokardium yang diakibatkan karena kekakuan arteri dan penyempitan lumen
arteri koroner (ateriosklerosis koroner). Tidak diketahui secara pasti apa penyebab
ateriosklerosis, namun jelas bahwa tidak ada faktor tunggal yang bertanggungjawab atas
perkembangan ateriosklerosis.

Ateriosklerosis merupakan penyakir arteri koroner yang paling sering


ditemukan.Sewaktu beban kerja suatu jaringan meningkat, maka kebutuhan oksigen juga
meningkat.Apabila kebutuhan meningkat pada jantung yang sehat maka artei koroner berdilatasi
dan megalirkan lebih banyak darah dan oksigen keotot jantung.

Namun apabila arteri koroner mengalami kekauan atau menyempit akibat


ateriosklerosis dan tidak dapat berdilatasi sebagai respon terhadap peningkatan kebutuhan akan
oksigen, maka terjadi iskemik (kekurangan suplai darah) miokardium

Angina Pectoris Adanya endotel yang cedera mengakibatkan hilangnya produksi


No (Nitrat Oksida) yang berfungsi untuk menghambat berbagai zat yang reaktif.Dengan tidak
adanya fungsi ini dapat menyababkan otot polos berkontraksi dan timbul spasmus koroner yang
memperberat penyempitan lumen karena suplai oksigen ke miokard berkurang.

Penyempitan atau blok ini belum menimbulkan gejala yang begitu nampak bila
belum mencapai 75 %. Bila penyempitan lebih dari 75 % serta dipicu dengan aktifitas berlebihan
maka suplai darah ke koroner akan berkurang.

Sel-sel miokardium menggunakan glikogen anaerob untuk memenuhi kebutuhan


energi mereka.Metabolisme ini menghasilkan asam laktat yang menurunkan miokardium dan
menimbulkan nyeri.Apabila kenutuhan energi sel-sel jantung berkurang, maka suplai oksigen
menjadi adekuat dan sel-sel otot kembali fosforilasi oksidatif untuk membentuk energi. Proses
ini tidak menghasilkan asam laktat. Dengan hilangnya asam laktat nyeri akan reda. Sejumlah
faktor yang dapat menimbulkan nyeri angina:

1.    Latihan fisik dapat memicu serangan dengan cara meningkatkan kebutuhan oksigen jantung.
2.    Pajanan terhadap dingin dapat mengakibatkan vasokontriksi dan peningkatan tekanan darah,
disertai peningkatan kebutuhan oksigen.

3.    Makan makanan berat akan meningkatkan aliran darah ke daerah mesentrik untuk pencernaan,
sehingga menurunkan ketersediaan darah unuk supai jantung.

4.    Stress atau berbagai emosi akibat situasi yang menegangkan, menyebabkan frekuensi jantung
meningkat, akibat pelepasan adrenalin dan meningkatnya tekanan darah dengan demikian beban
kerja jantung juga meningkat.

4.    Manifestasi Klinis


Iskemia otot jantung akan memberi nyeri dengan derajat yang bervariasi, mulai
dari rasa tertekan pada dada sampai nyeri hebat yang disertai dengan rasa takut atau rasa akan
menjelang ajal. Nyeri sangat terasa pada di daerah belakang sternum atas atau sternum ketiga
tengah (retrosentral).Meskipun rasa nyeri biasanya terlokalisasi, namun nyeri tersebut dapat
menyebar ke leher, dagu, bahu, dan aspek dalam ekstremitas atas.
Pasien biasanya memperlihatkan rasa sesak, tercekik, dengan kualitas yang terus
menerus. Rasa lemah di lengan atas, pergelangan tangan, dan tangan akan menyertai rasa nyeri.
Selama terjadi nyeri fisik, pasien mungkin akan merasa akan meninggal. Karakteristik utama
nyeri tersebut akan berkurang apabila faktor presipitasinya dihilangkan.
Kualitas nyeri seperti tertekan benda berat, seperti diperas, terasa panas, kadang-
kadang hanya perasaan tidak enak di dada (chest discomfort).

5. Penyakit Arteri Koroner

Arteri-arteri koroner mensuplai darah yang beroksigen pada otot jantung.Penyakit arteri koroner
berkembang ketika kolesterol mengendap di dinding arteri, menyebabkan pembentukan senyawa
yang keras dan tebal yang disebut plak kolesterol.Akumulasi dari plak kolesterol dari waktu ke
waktu menyebabkan penyempitan dari arteri-arteri koroner, proses yang disebut
arteriosclerosis.Arteriosclerosis dapat dipercepat dengan merokok, tekanan darah tinggi,
kolesterol yang naik, dan diabetes. Ketika arteri-arteri koroner menjadi sempit lebih dari 50%
sampai 70%, mereka tidak lagi memenuhi permintaan oksigen darah yang meningkat oleh otot
jantung selama latihan atau stres. Kekurangan oksigen pada otot jantung menyebabkan nyeri
dada (angina).

6. Coronary artery spasm

Dinding-dinding dari arteri-arteri dikelilingi oleh serat-serat otot.Kontraksi yang cepat dari serat-
serat otot ini menyebabkan penyempitan yang tiba-tiba dari arteri-arteri.Spasme dari arteri-arteri
koroner mengurangi darah ke otot jantung dan menyebabkan angina.Angina sebagai akibat dari
spasme (kekejangan) arteri koroner disebut "variant" angina atau Prinzmetal
angina.Prinzmetal angina secara khas terjadi waktu istirahat, biasanya di jam-jam pagi
dini.Spasme dapat terjadi pada arteri-arteri koroner normal serta pada yang disempitkan oleh
arteriosclerosis.Spasme arteri koroner dapat juga disebabkan oleh penggunaan atau
penyalahgunaan cocaine. Spasme dari dinding arteri yang disebbkan oleh cocaine dapat begitu
signifikan sehingga ia sebenarnya dapat menyebabkan serangan jantung.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari makalah yang telah dibuat maka dapat disimpulkan bahwa Angina Pektoris
merupakan nyeri dada sementara atau perasaan tertekan didaerah jantung. atau nyeri dada yang
disebabkan oleh tidak adekuatnya aliran oksigen terhadap miokardium. Angina Pektoris
merupakan suatu penyakit berbahaya yang timbul karena penyempitan arteri yang menyalurkan
darah ke otot-otot jantung.
DAFTAR PUSTAKA

Mary Baradero, Mary Wilfrid Dayrit, Yakobus Siswadi, 2008, Seri Asuhan Keperawatan Kilen
Gangguan Kardiovaskuler, Jakarta: EGC
http://samudra-fox.blogspot.com/2012/04/laporan-pendahuluan-angina-pectoris.html
http://seputarsehat.com/asuhan-keperawatan-angina-pectoris
http://sistemkardiovaskular.blogspot.com/2009/01/penyakit-arteri-koronari.html

Anda mungkin juga menyukai