Anda di halaman 1dari 9

118SHARE: SOCIAL WORK ISSN:2339 -0042 (p)

VOLUME: 7 NOMOR: 1 HALAMAN: 1 - 129


JURNAL ISSN: 2528-1577 (e)

PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL JATINANGOR


MELALUI WISATA EDUKASI

Oleh:
Nandang Mulyana1, Hani Fauziyyah2, Risna Resnawaty3
1. Pusat Studi Kewirausahaan Sosial, CSR, dan Pengembangan Masyarakat FISIP-Unpad
2. Mahasiswa Program Studi Sarjana (S-1) Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP-Unpad
3. Pusat Studi Kewirausahaan Sosial, CSR, dan Pengembangan Masyarakat FISIP-Unpad

Email:
(mulyananandang@yahoo.com; fauziyahhani@gmail.com; risna.resnawaty@unpad.ac.id )

Abstrak
Jatinangor merupakan kawasan industri yang banyak terdapat perguruan tinggi. Jatinangor menjadi
wilayah yang paling banyak didatangi oleh orang dari luar daerah baik itu untuk melanjutkan
pendidikannya maupun untuk usaha. Hal ini dikarenakan di Jatinangor terdapat perguruan tinggi
dengan jumlah mahasiswa yang besar. Kehadiran pendatang setiap tahun ini menjadi sebuah potensi
untuk dimanfaatkan dari pengembangan masyarakat Jatinangor itu sendiri.
Salah satu program yang memanfaatkan potensi yang dimiliki oleh Jatinangor adalah wisata edukasi.
Program ini berkaitan dengan tingginya masyarakat untuk melanjutkan pendidikan di perguruan
tinggi yang ada di Jatinangor. Wisata edukasi di Jatinangor tersebut juga diarahkan dengan
melibatkan masyarakat sekitar kampus yang ada di Jatinangor. Selain itu, wisata edukasi ini juga
sebagai salah satu bentuk pengamalan dari tri darma perguruan tinggi yaitu pengebdian kepada
masyarakat.
Keberhasilan pengembangan ekonomi masyarakt melalui wisata edukasi ini tentunya tidak terlepas
dari keterlibatan semua pihak. Pihak perguruan tinggi yang mempunyai sarana dan informasi yang
dapat disebarkan kepada masyarakat. Di sisi lain masyarakat juga akan terdongkrak ekonominya
dengan terlibat dalam wisata edukasi. Sementara wisatawan akan terbantu dengan informasi yang
diterimanya.
Kata kunsi : wisata edukasi, pengembangan ekonomi lokal, pengembangan masyarakat.

Pendahuluan dimiliki oleh kecamatan ini. Bidang


Jatinangor adalah salah satu kecamatan pendidikan, sejarah dan kesenian daerah
yang berada di Kabupaten Sumedang. berada di Jatinangor. Bidang pendidikan,
Lokasinya tidak jauh dari Ibukota Provinsi Jatinangor memiliki 4 Perguruan tinggi
Jawa Barat, Bandung. Akses menuju diantaranya Institut Teknologi Bandung,
Jatinangor terbilang mudah karena dilewati Universitas Padjadjaran, Sekolah Tinggi
oleh TOL Cipularang yang merupakan jalan Pemerintahan Dalam Negeri dan Institut
tol yang paling padat karena menghubungkan Koperasi Indonesia. Keempat kampus
dua kota besar di Indonesia yakni Jakarta- tersebut, mempunyai jumlah mahasiswa yang
Bandung. Secara lokasi Jatinangor juga, tidak sedikit jumlahnya. Direktur Marketing
menjadi jalur strategis penghubung kota-kota Skyland City Cantya Van Hopper mengatakan
di Jawa Barat seperti Bandung, Sumedang, bahwa jumlah mahasiswa di Jatinangor ada
Garut, Tasikmalaya, dan Majalengka. sekitar 50.000 jiwa.
Kecamatan Jatinangor memiliki aset Keistimewaan itu, ditambah dengan
lokal yang luar biasa, hampir berbagai aspek masuknya dua perguruan tinggi dari 4

115
118SHARE: SOCIAL WORK ISSN:2339 -0042 (p)
VOLUME: 7 NOMOR: 1 HALAMAN: 1 - 129
JURNAL ISSN: 2528-1577 (e)

perguruan tinggi yang ada di Jatinangor menghasilkan produk yang lebih bermutu,
kedalam 25 Kampus terbaik versi BAN-PT identifikasi pasar baru serta pendirian usaha-
karena berakreditasi A. Kampus tersebut usaha baru. Sedangkan menurut Wold Bank
adalah Universitas Padjadjaran dan Institut (2001) adalah proses dimana para pelaku
Teknologi Bandung. Kedua perguruan tinggi pembangunan, bekerja kolektif dengan mitra
tersebut menjadi nilai daya tarik kecamatan dari sektor publik, swasta dan non pemerintah,
Jatinangor di mata masyarakat luas. Tidak untuk menciptakan kondisi lebih baik bagi
sedikit SMA dan Lembaga-lembaga untuk pertumbuhan ekonomi dan kesempatan kerja
berkunjung ke Kecamatan Jatinangor dengan (dalam Nurzaman, 2002).
rangka studytour atau studi banding. Peranan pemerintah daerah dalam
Usaha wisata edukasi bertujuan untuk pengembangan ekonomi lokal sangat penting,
mengenalkan aset kelokalan khususnya bidang dalam hal ini pemerintah daerah berperan
pendidikan menjadi icon daerah serta menjalankan fungsinya sebagai pelopor
memotivasi siswa/i SMA untuk menempuh pengembangan, koordinator, fasilitator, dan
pendidikan di perguruan tinggi. Aset lokal stimulator. Peranan pemerintah daerah juga
bukan hanya terkait sumber daya alam saja sangat diperlukan dalam hal memperhatikan
melainkan sumber-sumber ekonomi daerah infrastruktur yang digunakan dalam kegiatan
setempat yang dapat dimanfaatkan sebagai bisnis dan industri, serta peningkatan kualitas
usaha di kemudian hari, ia dapat berupa kehidupan masyarakat. Selain pemerintah
Sumber Daya Alam ataupun Sumber Daya daerah, peranan swasta dan kelompok
Manusia. masyarakat juga diperlukan dalam kegiatan
Kecamatan Jatinangor sudah manajemen wilayah dan pencarian 16 solusi
dikelilingi oleh investor dari luar daerah. Tidak atas permasalahan tertentu. Sementara itu,
hanya itu, tidak sedikit pekerja yang berada di salah satu kebijaksanaan pembangunan
Jatinangor merupakan warga diluar Jatinangor. ekonomi lokal didasarkan pada prinsip
Padahal, memiliki sumberdaya manusia yang keuntungan kompetitif, salah satunya melalui
tidak sedikit namun sayangnya, warga asli pengembangan potensi ekonomi daerah
setempat seakan tersingkirkan oleh pendatang (Sjafrizal, 2008). Potensi ekonomi daerah
dari luar daerah. Hal ini akan menyebabkan didefinisikan oleh Suparmoko (2002) sebagai
munculnya permasalahan pengangguran. ³NHPDPSXDQ HNRQRPL \DQJ DGD GL GDHUDK
Dengan demikian perlu program yang mungkin dan layak dikembangkan
pemberdayaan bagi pengangguran yang ada di sehingga akan terus berkembang menjadi
Kecamatan Jatinangor. Dengan program sumber penghidupan rakyat setempat bahkan
wisata edukiasi ini pengangguran yang ada di dapat mendorong perekonomian daerah secara
Jatinangor akan diberdayakan untuk menjadi keseluruhan untuk berkembang dengan
guide atau lainnya dalam mengeksplorasi VHQGLULQ\D GDQ EHUNHVLQDPEXQJDQ ´
daerah tempat tinggalnya sendiri. Sumihardjo (2008) menjelaskan bahwa
pengembangan sektor unggulan yang dimiliki
Tinjauan Pustaka daerah tercermin pada visi dan misi daerah
1. Pengembangan Ekonomi Lokal yang tertuang di dalam rencana pembangunan
Pengembangan ekonomi lokal menurut jangka panjang daerah (RPJPD) dan rencana
Blakely dan Bradshaw adalah proses dimana jangka menengah daerah (RPJMD). Hal
pemerintah lokal dan organisasi masyarakat tersebut merupakan upaya pemerintah dalam
terlibat untuk mendorong, merangsang, pengembangan potensi daerah yang tertuang
memelihara, aktivitas usaha untuk dalam perencanaan pembangunan daerah.
menciptakan lapangan pekerjaan. Penyelenggaraan pemerintahan di
Pengembangan ekonomi lokal adalah suatu bidang pembangunan pada dasarnya adalah
proses yang melibatkan pembentukan kunci keberhasilan pengembangan potensi
kelembagaan baru, perkembangan industri ekonomi lokal untuk menguatkan daya saing
baru, pengembangan kapasitas pekerja untuk daerah. Muktianto (2005) menjelaskan bahwa

116
118SHARE: SOCIAL WORK ISSN:2339 -0042 (p)
VOLUME: 7 NOMOR: 1 HALAMAN: 1 - 129
JURNAL ISSN: 2528-1577 (e)

pendekatan yang umum dalam pengembangan Dengan mengetahui kegiatan basis


potensi daerah dengan cara menelaah disuatu daerah berdasarkan potensi yang
komponen Produk Domestik Regional Bruto dimilikinya, maka dapat menguatkan daya
(PDRB), komponen sumber daya manusia, saing daerah tersebut. Menurut 18 Abdullah
teknologi dan sistem kelembagaan. (dikutip ³GD\D VDLQJ GDHUDK DGDODK NHPDPSXDQ
dari Sumiharjo, 2008, Jurnal Administrasi perekonomian daerah dalam mencapai
Publik (JAP), Vol 1, No.1 | 191 h.12). Dalam pertumbuhan tingkat kesejahteraan yang tinggi
menelaah PDRB dilakukan untuk mengetahui dan berkelanjutan dengan tetap terbuka pada
potensi basis dan non basis. Suatu daerah yang SHUVDLQJDQ GRPHVWLN GDQ LQWHUQDVLRQDO ´
memiliki keunggulan memberikan kekhasan Indikatorindikator utama dan prinsip-prinsip
tersendiri yang tidak ada pada daerah lain, penentu daya saing daerah salah satunya
sehingga sektor 17 unggulan tadi dapat adalah perekonomian daerah. Prinsip-prinsip
dikatakan sebagai kegiatan basis (Triyuwono kinerja perekonomian daerah yang
& Yustika, 2003). mempengaruhi daya saing daerah yakni:
Tarigan (2002) menjelaskan bahwa x Nilai tambah merefleksikan
teori basis ekonomi mendasarkan produktivitas perekonomian
pandangannya bahwa laju pertumbuhan setidaknya jangka pendek.
ekonomi suatu wilayah ditentukan oleh x Akumulasi modal mutlak
besarnya peningkatan ekspor dari wilayah diperlukan untuk meningkatkan
tersebut. Perekonomian regional dapat dibagi daya saing dalam jangka panjang.
menjadi dua sektor, yaitu kegiatan basis dan x Kemakmuran suatu daerah
bukan basis. Kegiatan basis adalah mencerminkan kinerja ekonomi
mengekspor barang dan jasa ke tempat-tempat dimasa lalu.
di luar batas-batas perekonomian masyarakat x Kompetisi yang didorong
yang bersangkutan. Sedangkan kegiatan bukan mekanisme pasar akan
basis adalah kegiatan yang tidak mengekspor, meningkatkan kinerja ekonomi
yakni hanya kegiatan yang dilakukan untuk suatu daerah. Semakin ketat
memenuhi kebutuhan di dalam daerah itu kompetisi pada suatu perekonomian
sendiri. daerah, maka akan semakin
Bertambah banyaknya kegiatan basis kompetitif perusahaan-perusahaan
di dalam suatu daerah akan menambah yang akan bersaing secara
permintaan terhadap barang dan jasa di internasional maupun domestik
dalamnya dan menimbulkan kenaikan volume (dalam Hermayanti (2013).
kegiatan bukan basis. Sebaliknya,
berkurangnya kegiatan basis akan 2. Community Development
mengakibatkan berkurangnya pendapatan Community (Bambang, 2007) dalam
yang mengalir masuk ke dalam daerah yang arti komunitas bermakna sebagai:
bersangkutan dan turunnya permintaan 1. Kelompok sosial yang bertempat
terhadap produk dari kegiatan bukan basis. tinggal di lokasi tertentu, memiliki
Dengan demikian kegiatan basis ekonomi kebudayaan dan sejarah yang sama.
mempunyai peranan sebagai penggerak 2. Kesatuan pemukiman yang di
pertama (primer mover rule), sedangkan setiap atasnya terdapat kota kecil/town,
SHUXEDKDQ PHPSXQ\DL ³HIHN PXOWLSOLHU´ kota atau kota besar/city.
terhadap perekonomian regional, baik dalam Menurut Bambang (2007) Community
jangka pendek maupun jangka panjang. Untuk development pada garis besarnya dapat ditinjau
mengetahui sektor basis dan bukan basis antara dalam dua pengertian yaitu sebagai berikut:
ODLQ PHQJJXQDNDQ PHWRGH DQDOLVLV ³ORFDWLRQ - Dalam arti luas bermakna sebagai
TXDQWLHQW´ /4 7UL\XZRQR <XVWLND perubahan sosial berencana dengan
2003). sasaran perbaikan dan peningkatan
bidang ekonomi dan sosial.

117
118SHARE: SOCIAL WORK ISSN:2339 -0042 (p)
VOLUME: 7 NOMOR: 1 HALAMAN: 1 - 129
JURNAL ISSN: 2528-1577 (e)

- Dalam arti sempit adalah perubahan - Asas pemufakatan bersama diartikan


sosial berencana di lokasi tertentu: bahwa pembangunan harus
dusun, kampung, desa, kota kecil dan dilaksanakan di lapangan yang benar-
kota besar, dikaitkan dengan proyek benar dirasakan sebagai kebutuhan
yang berhubungan dengan upaya oleh masyarakat yang bersangkutan,
pemenuhan dari kebutuhan lokal, sedangkan keputusan melaksanakan
sepanjang mampu di kelola sendiri dan suatu proyek bukan berdasarkan atas
dengan bantuan sementara dari pihak perintah atasan, melainkan merupakan
luar. putusan bersama dari anggota-anggota
Esensi community development yang masyarakat.
kemudian mengilhami model pembangunan Menurut Dunheim (dalam Bambang,
yang berpusat pada rakyat, adalah upaya 2007), Community Development berarti usaha
pemberdayaan (empowerment) terhadap terorganisir untuk memperbaiki kondisi
rakyat berdasarkan integrasi ide-ide kehidupan komunitas dan peningkatan
kemandirian. Masyarakat adalah pelaku yang kemampuan berintegrasi dan berkembang
menentukan tujuan, mengontrol sumberdaya secara mandiri, dengan unsurnya: program
dan mengarahkan proses pendayagunaan berencana, pembangkitan tekad, tidak
sumberdaya. Titik tekannya terletak pada tergantung pada bantuan pihak luar.
kewenangan komunitas mengelola Menurut Nelson dan Ramsay (dalam
sumberdaya dalam mewujudkan Bambang, 2007) berpendapat bahwa
kepentingannya. Kegiatan ini dirancang Community Development adalah proses
berdasarkan prakarsa dan partisipasi pendidikan untuk bertindak, masyarakat
masyarakat dengan orientasi kebutuhan, disiapkan untuk mewujudkan tujuan
potensi dan kemampuan komunitas lokal, komunitas secara demokratis. Pemimpin
namun memperhatikan variasi dan perbedaan berperan sebagai agen untuk membentuk
yang ada dalam komunitas. pengalaman belajar bagi komunitas dari pada
Menurut Tjokrowinoto (dalam sebagai penggerak tercapainya sasaran
Bambang, 2007), titik berat dari community program.
development terletak pada pembangunan Menurut Maskun (dalam Bambang,
masyarakatnya, dengan titik tekan pada 2007): Community Development adalah
pembentukan kader pembangunan yang program yang berusaha menjangkau
diharapkan dapat menopang tercapainya masyarakat yang kondisi sosial ekonominya
masyarakat yang berswasembada. Asasnya masih dalam keadaan relatif rendah dan sulit
adalah pembangunan integral, kekuatan sendiri untuk berkehidupan memenuhi syarat
dan pemufakatan bersama. kelayakan dan kesejahteraan.
- Asas pembangunan integral adalah Community Development oleh
pembangunan yang seimbang dari Dunham 1970 (dalam Chisinau, 2005)
semua segi masyarakat sehingga didefinisikan sebagai ³WKH FRQVFLHQWLRXV
menjamin perkembangan yang selaras process of social interaction and that peculiar
dan tidak berat sebelah, tetapi perlu technique (...) which have at least one of the
diingat bahwa untuk masa permulaan following objectives:
titik beratnya terutama harus - Solving the basic needs and obtaining
diletakkan dalam pembangunan and maintaining a balance between the
ekonomi. needs and resources of a community.
- Asas kekuatan sendiri bahwa tiap usaha - Helping people treat more efficiently
pertama-tama harus didasarkan kepada their problems and their aims, by
kekuatan atau kemampuan sendiri dan assisting them in developing,
tidak hanya menunggu pemberian dari strengthening and maintaining their
pemerintah. participation, self-control and co-
operation skills.

118
118SHARE: SOCIAL WORK ISSN:2339 -0042 (p)
VOLUME: 7 NOMOR: 1 HALAMAN: 1 - 129
JURNAL ISSN: 2528-1577 (e)

- Producing change within community Untuk itu harus ada seseorang atau institusi
and group relations, and within yang bertindah sebagai pemicu kemajuan
community decision making center. (enabler 'DQ ³RUDQJ NXDW´ \DQJ VHULQJ
Dalam pengertian fasilitator, menjadi andalan tidak lain adalah pemerintah.
Community Development diartikan suatu Para ahli menetapkan bermacam-
proses, yang terkadang memerlukan bantuan macam model dalam pelaksanaan Community
dari fasilitator, dimana sekelompok Development. Model yang paling sering
masyarakat mengidentifikasikan permasalahan dipakai (Chisinau, 2005) yaitu:
yang sedang mereka hadapi dan terlibat dalam - Organization of the Neighbourhood
penyelesaian masalah tersebut dengan Dalam model ini Community
memanfaatkan sumberdaya yang mereka Development dimanfaatkan untuk
miliki tetapi kadang-kadang harus membentuk solidaritas di antara
menggunakan sumberdaya dari tempat lain. masyarakat yang
Community Development melibatkan setiap berdekatan/bertetangga. Setiap
individu di dalam kelompok untuk anggota kelompok berlaku sebagai
menghadapi permasalahan bersama. individu yang bekerjasama
Community Development bertujuan menghadapi sebuah permasalahan
membentuk kelompok masyarakat yang kuat, bersama.
sehingga dapat mengatasi setiap permasalahan - Community Planning Dalam model ini
yang dihadapi kelompok tersebut. Community Development
Pemberdayaan masyarakat dimanfaatkan untuk
dimaksudkan untuk meningkatkan mengkoordinasikan anggota suatu
kemampuan dan kemandirian masyarakat kelompok masyarakat yang lebih luas
dalam meningkatkan taraf hidupnya. untuk mengatasi permasalahan yang
Pemberdayaan sendiri merupakan suatu proses lebih kompleks.
yang berjalan terus menerus. - Program Development Dalam model
Istilah pemberdayaan (empowerment) ini anggota kelompok terlibat dalam
muncul hampir bersamaan dengan adanya setiap tahap pembangunan mulai dari
kesadaran pada perlunya partisipasi perencanaan hingga pelaksanaan
masyarakat dalam pembangunan. kegiatan. Para anggota berpikir,
Diasumsikan bahwa kegiatan pembangunan menganalisa, merencanakan, mengatur
itu seharusnya mampu merangsang proses dan mengevaluasi kegiatan
kemandirian masyarakat (self sustaining pembangunan dengan kemampuan
process). Tanpa partisipasi masyarakat, proses yang mereka miliki. Model ini sering
kemandirian tersebut tidak akan memperoleh disebut juga dengan prinsip
kemajuan. partisipatif.
Pada tataran konseptual istilah
pemberdayaan dapat dikaitkan dengan proses Metode
transformasi sosial, ekonomi, dan bahkan Kajian ini menggunakan data sekunder
politik (kekuasaan). Secara definisi, yang didasarkan kepada studi dokumentasi dan
pemberdayaan merupakan proses penumbuhan pustaka. Studi dokumentasi lebih diarahkan
kekuasaan atau kemampuan diri. Melalui untuk mengkaji dan menganalisis hasil laporan
proses pemberdayaan maka diasumsikan serta data yang telah dipublikasikan yang
seseorang dari strata sosial terendah sekalipun berkaitan dengan fenomena yang dikaji.
bisa terangkat dan muncul menjadi bagian dari Sementara itu studi pustaka lebih diarahkan
lapisan masyarakat menengah atas. Akan untuk menganlisis fenomena yang ada
tetapi, pada prakteknya proses pemberdayaan didasarkan kepada konsep atau teori yang
membutuhkan bantuan orang lain. Tanpa sesuai dengan fenomena yang dikaji
bantuan tersebut tidak mungkin proses akan
dapat berjalan dengan baik dan sesuai harapan.

119
118SHARE: SOCIAL WORK ISSN:2339 -0042 (p)
VOLUME: 7 NOMOR: 1 HALAMAN: 1 - 129
JURNAL ISSN: 2528-1577 (e)

Pengembangan Ekonomi Lokal melalui merupakan lokasi dari 4 kampus diantaranya


Wisata Edukasi Universitas Padjadjaran, Institut Teknologi
Bandung, Institut Manajemen Koperasi
Keberadaan perguruan tinggi di Indonesia dan Institut Pemerintahan Dalam
Kecamatan Jatinangor menjadi aset yang Negeri. Jika dirincikan bahwa 2 merupakan
berharga. Hal ini dikarenakan perguruan tinggi Perguruan Tinggi Negeri, 1 merupakan
yang ada di Jatinangor akan menjadi buruan Lembaga Pendidikan Tinggi Kedinasan dan 1
dari siswa SMA untuk melanjutkan lagi merupakan Lembaga Perguruan Tinggi
pendidikannya. Selain itu banyak juga Swasta.
lembaga pendidikan khususnya SMA yang Jarak lokasi dari satu kampus dengan
mengunjungi Jatinangor untuk mengadakan kampus lainnya tidaklah begitu jauh, masih
study tour di perguruan tinggi yang ada di dalam satu kecamatan dan di jalan yang sama.
Jatinangor. Untuk membantu para pendatang Jatinangor merupakan kecamatan yang tidak
yang ingin melanjutkan pendidikan di jauh dari pusat Kota Bandung secara sarana
Jatinangor maka diperlukan adanya program transportasi mudah dan keadaan
tertentu. Salah satunya dengan program infrastrukturnya masih tergolong baik.
education tour. Sehingga memungkinkan adanya peluang
Jatinangor Education Tour adalah kerjasama dari luar dalam rangka
wisata pendidikan perguruan tinggi (ITB, pengembangan usaha ini.
Unpad, IKOPIN dan IPDN) dengan Dampak dari adanya 4 kampus tersebut
kegiatannya ialah tur kampus dan pemberian salahsatunya yaitu pemukiman menjadi padat
informasi-informasi terkait kampus yang sehingga pembangunan di Kawasan Jatinangor
dikunjungi. Pangsa pasar yang dituju yaitu menjadi cepat dan padat. Selain itu, tenaga
wisatawan luar daerah khususnya sekolah- kerja memerlukan pelatihan-pelatihan
sekolah yang ingin mengadakan studytour keterampilan kerja agar dapat menciptakan
khususnya siswa/i kelas 3 SMA. tenaga kerja yang professional.
Lokasi dari usaha Jatinangor Education c. Keterkaitan dan Fokus Kebijakan
Tour adalah kampus-kampus yang ada di Pelaksanaan usaha JET akan merekrut
Jatinangor diantaranya, Universitas tenaga kerja dari masyarakat setempat dengan
Padjadjaran, Institut Teknologi Bandung, tujuan untuk mengurangi angka pengangguran
Institut Koperasi Indonesia dan Institut di Jatinangor serta melakukan pemberdayaan
Pemerintahan Dalam Negeri. masyarakat.
Secara heksagonal pengembangan
ekonomi lokal dalam program Jatinangor d. Pembangunan Berkelanjutan
Education Tour ini dapat ditinjau dengan; Pengembangan usaha didapat
a. Kelompok Sasaran dilakukan dengan pengembangan inovasi
Dalam proses menjalankan usaha perlu program tour-nya dan pemberdayaan
adanya modal. Jatinangor Education Tour masyarakat dalam upaya peningkatan
dapat menggaet pelaku usaha lokal maupun kesejahteraan khususnya pemuda-pemuda
bukan berasal dari daerah setempat. Pengelola setempat yang merupakan focus untuk
usaha ditargetkan akan dijalankan oleh warga dijadikan rektrut tenaga kerja usaha.
lokal selaku tuan rumah serta mahasiswa/i e. Tata Kepemerintahaan
kampus setempat. Dalam menjalankan usaha ini, perlu
Investor luar memiliki potensi yang adanya kemitraan dengan pihak kampus.
lebih ketimbang dari lokal. Usaha-usaha yang Kampus-kampus di Jatinangor sebagai tempat
ada di Jatinangor merupakan para pengusaha usaha dilaksanakan sehingga perlu adanya
yang berasal dari luar daerah. komunikasi yang baik antara pihak kampus
b. Faktor Lokasi dengan pengusaha JET untuk membahas lebih
dalam terkait usaha.
Jatinangor Education Tour berlokasi di f. Proses Manajamen
Kecamatan Jatinangor, Kab. Sumedang yang

120
118SHARE: SOCIAL WORK ISSN:2339 -0042 (p)
VOLUME: 7 NOMOR: 1 HALAMAN: 1 - 129
JURNAL ISSN: 2528-1577 (e)

Stakeholder yang berperan dalam usaha JET Jatinangor. Hal tersebut terbagi
(Jatinangor Education Tour): kedalam beberapa point:
- Peran fasilitator untuk melakukan
1. Kabupaten/Kecamatan setempat, penyadaran. Pekerja sosial
berperan untuk membantu dalam proses melakukan penyadaran kepada
pendataan Sumber Daya Manusia untuk masyarakat Jatinangor bahwa
perekrutan tenaga kerja dan sebagai masyarakat setempat memiliki
penghubung ke sistem sumber yang potensi yang sangat bagus untuk
lainnya. dikembangkan salahsatunya
2. Kampus (UNPAD, IPDN, IKOPIN dan adanya 4 kampus besar di
ITB), berperan sebagai partner bisnis Kecamatan Jatinangor yang bisa
usaha JET. dimaksimalkan sebagai lapangan
3. Dinas Pendidikan Daerah, berperan kerja warga setempat dan untuk
dalam perumusan konsep usaha agar menjalankannya, peran fasilitator
sesuai dalam konsep pendidikan yang berperan untuk membangun relasi
ada dan membantu meningkatkan dikhususkan antara lembaga
promosi ke lembaga pendidikan. kelokalan dengan pihak kampus.
4. BEM Kema Universitas di setiap - Peran fasilitator untuk
Kampus-kampus, berperan untuk pelembagaan/pengorganisasian.
kerjasama dalam perekrutan tenaga kerja Mengembangkan kapasitas
untuk pendampingan perjalanan wisata kelembagaan masyarakat,
kampus. pemerintahan dan pihak kampus
5. Dinas Perdagangan dan Perindustrian, serta mengoptimalkan pemanfaatan
berperan dalam pemberian fasilitas sumber daya
untuk pelatihan wirausaha dan - Peran fasilitator untuk
manajemen sumberdaya. pengembangan
6. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, kemandirian/otonomi/kedaulatan.
berperan dalam pelatihan pengelolaan Mengembangkan inovasi dalam
perjalanan dan pendampingan wisata masyarakat berdasarkan aspirasi
dan bermitra untuk menjadikan JET dari masyarakat.
sebagai icon Jatinangor. 2. Broker
Selain itu, peran praktik Pekerja Sosial Peran pekerja sosial sebagai broker
juga sangat penting. Peran tersebut tidak jauh berbeda dengan peran broker
diantaranya; di pasar modal. Seperti halnya di pasar
1. Fasilitator modal, dalam PM terdapat klien atau
Dalam literatur pekerjaan sosial, konsumen. Namun demikian, pekerja
SHUDQDQ ³IDVLOLWDWRU´ Vering disebut sosial melakukan transaksi dalam pasar
VHEDJDL ³SHPXQJNLQ´ HQDEOHU lain, yakni jaringan pelayanan sosial.
Keduanya bahkan sering dipertukarkan Pemahaman pekerja sosial yang
satu-sama lain. Peran sebagai menjadi broker mengenai kualitas
pemungkin atau fasilitator bertujuan pelayanan sosial di sekitar
untuk membantu klien agar menjadi lingkungannya merupakan aspek
mampu menangani tekanan situasional penting dalam memenuhi keinginan
atau transisional. NOLHQQ\D PHPSHUROHK ³NHXQWXQJDQ´
Dalam penyelenggaraan Jatinangor maksimal.
education tour, peran fasilitator adalah Jatinangor Education Tour merupakan
memfasilitasi warga setempat untuk gagasan yang mengoptimalkan potensi
mengoptimalkan potensi-potensi yang dari Kecamatan Jatinangor. Peran pada
dimilikinya dengan tujuan pekerja sosial seperti pelaksanaan
mengembangkan ekonomi kelokalan usaha tersebut-pun diserahkan pada
sebagai ciri khas dari daerah

121
118SHARE: SOCIAL WORK ISSN:2339 -0042 (p)
VOLUME: 7 NOMOR: 1 HALAMAN: 1 - 129
JURNAL ISSN: 2528-1577 (e)

sumberdaya manusia setempat agar Blakely & Bradshaw. 2002. Planning Local
masyarakat setempat mendapatkan Econo-mic Development, Theory and
keuntungan dari adanya usaha JET. Practice. Califor-
3. Mediator
Pekerja sosial sering melakukan peran Dendi, A. H. R. & Mahman, R. 2007. Forum
mediator dalam berbagai kegiatan Pengembangan Ekonomi Lokal-
pertolongannya. Peran mediator konsep, Strategi dan Metode;
diperlukan terutama pada saat terdapat Perspektif dan Pengalaman Nusa
perbedaan yang mencolok dan Tenggara. GTZ-GLG dan
mengarah pada konflik antara berbagai Departemen Dalam Negeri Indonesia.
pihak. Pekerja sosial berperan sebagai
³IXQJVL NHNXDWDQ NHWLJD´ XQWuk Indratno, I. & Agustina. I. H. 2005. Studi
menjembatani antara anggota Kemam-puan Masyarakat Dalam
kelompok dan sistem lingkungan yang Pengembangan Eko-nomi Lokal
menghambatnya. Sebagai Upaya Pengentasan
Dari pelaksanaan usaha JET, Kemiskinan. MIMBAR, Jurnal Sosial
pekerjasosial berperan untuk dan Pembangunan, 21(3): 416-429.
menjembatani pemerintah, masyarakat
Jatinangor dan pihak kampus dengan Martati, Indah.Suminto danSyarifuddin, Andi.
maksud agar tidak ada pihak yang lebih 2013. Model Penciptaan Lapangan
mendominasi dan terdeskritifkan Kerja Melalui Pengembangan
jalannya usaha JET. Ekonomi Lokal Pada Kecamatan
4. Pengetahuan dan Keterampilan Samarinda Ilir. Samarinda:
Agar sumberdaya manusia yang ada Manajemen Pemasaran, Politeknik
bekerja secara professional perlu Negeri Samarinda. JMK, VOL. 15,
adanya pekerja sosial yang berperan NO. 2, September 2013, 123-130
untuk meningkatkan pengetahuan serta ISSN 1411-1438
keterampilan dari pelaksana usaha
JET. Neni. 2013.
Dari keempat peran diatas merupakan http://mahaneni.blogspot.co.id/2013/
peran dari Praktik Pekerja Sosial dalam 09/peran-pekerja-sosial-dalam-
pelaksanaan Pengembangan Ekonomi Lokal pengembangan.html dikutip pada 21
dengan tujuan memajukan Jatinangor dengan November 2016 pukul 23.48 wib.
asset kelokalan.
5DKDUMR 67 ³3HNHUMDDQ 6RVLDO
Penutup Generalis, Suatu Pengantar Bekerja
%HUVDPD 2UJDQLVDVL GDQ .RPXQLWDV´
Jatinangor education tour merupakan Edisi Revisi Buku, Unpad Press,
bussines plan yang berdasarkan asset
kelokalan di Jatinangor. Dalam Raharjo, 67 ³'DVDU 3HQJHWDKXDQ
pelaksanaannya, diperlukan kerjasama dengan 3HNHUMDDQ 6RVLDO´ %XNX 8QSDG 3UHVV
segala pihak dari mulai pemerintahan
setempat, dinas terkait, masyarakat Jatinangor, Raharjo, ST., Taftazani, BM., Apsari, NC.,
Mahasiswa/i ke empat perguruan tinggi yang 6DQWRVR 0% ³3$1'8$1
ada di Jatinangor, investor dan Pekerja Sosial. PRAKTIKUM MIKRO (Konseling
Elemen tersebut mempunyai peran yang sama GDQ 3HQJHPEDQJDQ 'LUL ´ %XNX
pentingnya dalam menjalankan usaha JET. Unpad Press.

5DKDUMR 67 ³$VVHVVPHQW GDQ


DAFTAR PUSTAKA Wawancara dalam Prakti Pekerjaan

122
118SHARE: SOCIAL WORK ISSN:2339 -0042 (p)
VOLUME: 7 NOMOR: 1 HALAMAN: 1 - 129
JURNAL ISSN: 2528-1577 (e)

6RVLDO GDQ .HVHMDKWHUDDQ 6RVLDO´


Edisi Revisi Buku, Unpad Press

Suharto, Edi. 2010.


www.policy.hu/suharto/modul-
a/makindo_34.htm dikutip pada
Selasa, 22 November 2016 pukul
00.33 wib.

http://www.tribunnews.com/regional/2014/12
/16/pengembang-kian-getol-bikin-
apartemen-mahasiswa

http://www.bandungkab.go.id/arsip/2093/info
rmasi-publik-dinas-koperasi,-ukm,-
perindustrian-dan-
perdagangan#sthash.J2njLtqQ.dpuf
diakses pada 20 Desember 2016
pukul 22.01 wib nia: Sage
Publication.

http://digilib.unila.ac.id/11624/17/BAB%20II.
pdf

United Nations Human Settlements


Programme. 2005. The Local
Economic Development Series,
Promoting Local Development
through Strategic Planning Volume
3: Toolkit. Nairobi: United Nations
Human Settlements Programme (UN-
HABITAT).

123

Anda mungkin juga menyukai