Reported Speech
Materi Pengertian dan Perubahan Direct Indirect Speech atau yang dikenal juga
dengan istilah reported speech, sebenarnya materi awal yang saya lupa untuk
menjelaskannya. Oleh karena itu pada kesempatan ini saya akan menjelaskan materi
tentang apa itu Pengertian dan perubahan Direct Indirect Speech.
Direct speech adalah suatu kalimat yang diucapkan secara langsung oleh pembicara
yang dalam penulisannya disertai dengan tanda aphostrof di awal dan akhir
kalimatnya sebagaimana teks dialog atau percakapan. Contoh:
Andi bilang kepada saya: “kamu adalah orang yang sangat aku cintai”
Andi says to me: “you are the one I love very much”
Baik kalimat direct maupun indirect speech terdiri dari dua unsur yakni induk kalimat
dan anak kalimat. Induk kalimat (introduce phrase) adalah seperti yang berwarna
merah, sedangkan anak kalimat (reported words) adalah yang berwarna biru.
Siswa sering kali dibingungkan dengan perubahan kalimat dari direct speech ke
indirect speech dalam hal perubahan tenses, subjek objek serta tempat dan waktu.
Berikut aturan perubahannya:
1. Tenses.
Perubahan tenses di bawah ini terjadi jika Induk kalimatnya berupa bentuk Past
tense, sedang jika induk kalimatnya dalam bentuk present tense seperti contoh di
atas, maka tidak ada perubahan.
No DIRECT INDIRECT
Perubahan tenses di atas sebenarnya mencakup 16 tenses, namun karena terlalu panjang saya
sarankan untuk membaca Rumus Praktis Perubahan Tenses Direct Indirect Speech.
No DIRECT INDIRECT
1 Now Then
2 Tomorrow The following day
3 Yesterday The day before
4 Next week The following week
5 Tonight/Today That night/That day
6 Here There
7 This That
8
3. Berdasar bentuk Kalimat
Bentuk dasar kalimat juga berpengaruh pada perubahan kalimat dari direct ke indirect speech.
Bentuk dasar kalimat yang dimaksud adalah:
1. Statement (pernyataan)
Dalam Indirect Statement kita menggunakan kata “that” (bahwa) sebagai
penghubung antara kalimat pengantar/induk kalimat (introduce phrase) dan
kata-kata yang dilaporkan/anak kalimat (reported words). Kata yang biasa
digunakan bukan hanya told dan said saja, melainkan bisa juga menggunakan:
accused, admitted, advised, alleged, agreed, begged, boasted, complained,
denied, explained, implied, invited, offered, ordered, promised, replied,
suggested, dkk. Contoh:
1. He suggested: you should come to the party.
He suggested I should come to the party.
2. Andi told me: “I invite you to come to my party tonight”
Andi told me that he invited me to come to his party that night
3. My sister said to me: “Papa warned me last night”
My sister said to me that papa had warned her the night before.
2. Command (perintah)
Perintah berarti menyuruh untuk melakukan atau tidak melakukan (melarang)
dengan kata jangan (don’t). Menyuruh untuk melakukan berarti bersifat positif,
sedangkan melarang bersifat negatif (menggunakan don’t).
a. Positif
Dalam perintah positif kita tambahkan to di depan kalimat perintahnya,
sebagai penghubung antara induk kalimat dan anak kalimat yang berupa
kalimat perintah.
Contoh:
He asked me: “Open your book”
He asked me to open my book.
Garet aksed me: “stop talking to Janet”.
Gareth asked me to stop talking to Janet.
b. Negatif
Dalam perintah negatif kita tambahkan not to di depan perintah yang
dilaporkan.
Contoh:
Mary told John: “Don’t wait for me’
Mary told John not to wait for her.
Father said to my sister: “don’t go alone in the middle of the
night.
Father asked to my sister not to go alone in the middle of the
night.
3. Question (pertanyaan)
Kalimat pertanyaan dibagi menjadi dua kategori:
Catatan:
Kita boleh menggunakan present tense atau past tense jika kebenarannya
masih terjadi hingga saat ini. Contoh:
“My name is Lynne”, she said. Indirectnya boleh: She said her name was Lynne.
Boleh juga: She said her name is Lynne.