Anda di halaman 1dari 6

ARTIKEL TEORI DAN PRAKTIK INDIRECT SPEECH

artikel ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Inggris

Dosen Pengampu : Yunita Ikawati, S.Pd.I., M.Pd

Disusun Oleh:

1. Inayatul Amalia (23010220092)


2. Latifah Musfirotun (23010220094)
3. Hamzah Yusuf Rifa’i (23010220100)
4. Chusna Ummu Yulya Royhana (23010220111)
5. Annisa Luthfiyyah Kaltsum (23010220114)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SALATIGA

2022
Pengertian direct dan indirect speech

a. Direct speech (kalimat langsung)


Adalah kalimat yang diucapkan langsung oleh pembicara (orang pertama) dan ditulis
apa adanya. Contoh:
She say, “I am a clever student” [ dia (pr) berkata, “ saya seorang murid yang pandai] .
b. Indirect speech ( kalimat tidak langsung)
Adalah kalimat yang diucapkan untuk menyampaikan pernyataan seseorang.
Contoh:
She say that he is a clever student [dia berkata bahwa dia seorang murid yang pandai].

Hal-hal yang harus diiperhatikan pada direct dan indirect speech

a. Direct speech
1) Reporting verb (yang melaporkan) dan reported words ( yang dilaporkan)
dipisahkan dengan tanda koma (,).
2) Reported words dalam kalimat langsung ditulis dalam tanda kutip.
3) Reporting verb bisa disebut reporting sentence (kalimat pelapor), sedangkan
reporting words dapat disebut reported speech ( kalimat yang dilaporkan).
4) Letak reporting verb tidak harus berada di awal kalimat, tetapi bisa berada di
akhir kalimat. Perhatikan contoh berikut:
He said, “it is time to go away”[dia berkata, “sudah tiba waktunya untuk pergi”]
Dapat menjadi:
“it is time to go away”, he said.[“sudah tiba waktunya untuk pergi”, dia berkata].
b. Indirect speech
1) Antara reporting verb dengan reported words dihubungkan oleh kata penghubung
(conjunction).
2) Dalam indirect speech tanda kutip tidak diperlukan.
3) Bentuk kalimat tidak langsung yang kata pengantarnya dalam bentuk present
tense, maka kalimat langsungnya tidak mengalami perubahan. Contoh:
She says, “I am a clever student”
4) Bentuk kalimat tidak langsung yang kata pengantarnya dalam bentuk past tense,
maka kalimatnya mengalami perubahan, yakni tense, kata ganti orang, serta
keterangan tempat.
Perubahan dari direct menuju indirect speech
a. Pernyataan (Statement)
 Sebuah kalimat pernyataan mengginakan kata pengantar.
 Bila pembicara melporkan kembali apa yang telah dibicarakan oleh orang lain,
maka kata benda dalam kalimat tersebut harus berubah. Contoh:
Direct speech:
Ana says to Nana, “I am late” [Ana berkata ke Nana, “saya terlambat”.]
Indirect speech:
Ana says to Nana that she is late. [Ana berkata kepada Nana bahwa dia terlambat]
 Bila pembicara melaporkan dirinya sendiri, maka kata ganti orang (I, My, Me)
tetap. Contoh:
Direct speech:
I said,” I will leave the country”.
Indirect speech:
I said I would leave the country.
b. Pertanyaan (question)
 Pertanyaan diawali dengan kata Tanya: who(siapa), what(apa), when(kapan),
where(dimana), dengan ketentuan sebagai berikut:
 Kata Tanya tetap dipakai dalam pertanyaan tidak langsung.
 Susunan pertanyaan tidak langsung menggunakan susunan kalimat
pernyataan, bukan dalam kalimat Tanya.
 Perubahan bentuk waktu (tenses) mengikuti ketentuan seperti biasa
sebagaimana bentuk waktu dari kalimat tidak langsung yang berasal dari
pernyataan.
Contoh:
Direct speech:
Ronal said to Aning, “what are you doing?”.
Indirect speech:
Ronal asked Aning what she was doing.
 Pertanyaan tanpa menggunakan kata Tanya, dengan ketetuan sebagai berikut:
 Menggunakan If atau Whether dalam pertanyaan tak langsung
 Susunan kalmat pertanyaan menggunakan susunan kalimat pernyataan
(statement).
Contoh:
Direct speech:
Rani asked me, “can you help me”
Indirect speech:
Rani asked me if (whether) I could help her.
 Catatan
- Susunan kalimat tak langsung bentuk question, selalu” statement”.
Dengan pola:
1. Tanpa kata Tanya: if/whether (apakah) + S +P
2. Dengan kata Tanya: kata Tanya + S + P
- Sama dengan aturan statement,yaitu :
1. Kalau induk kalimatnya present, maka tidak ada perubahan tenses.
2. Kalau kalimatnya past, maka ada perubahan tenses.
3. Kalau anak kalimatnya menggunakan kata-kata : would, should,
might, ought to, used to, had better, maka tak ada perubahan tenses.
c. Perintah/Permintaan ( imperative/request)
Ketentuan yang perlu diperhatikan:
 Apabila reported word merupakan kalimat perintah/permintaan, maka
reporting verb yang berupa say atau tell harus diubah menjadi kata krja
tertentu yang menandakan, antara lain:
- Command (perintah), misalnya: ordered, commanded yang berarti
menyuruh atau memerintahkan.
- Precept (petunjuk, bimbingan), misalnya: advised yang berarti menasihati
- Request (permintaan), misalnya: asked yang berarti meminta
- Entreaty (permohonan yang sangat mendesak), misalnya: begged yang
berarti meminta (dengan sangat)
- Prohibition (larangan), misalnya: forbade yang berarti melarang.
 Menggunakan kata kerja bentuk atau to infinitive pada kalimat tak langsung.
 Menggunakan kata “please” yang dipakai untuk mengatakan perintah yang
lebih sopan.
 Menggunakan not + to infinitive untuk perintah (command) atau larangan
(prohibition).
 Kata ganti berubah dalam diri orang pertama dan orang kedua menjadi orang
ketiga.
Contoh:
I > He or She
We > They
You >Me, He, She or They

Contoh :
Command (perintah)
Direct speech:
She said to her servant, “Go away at once”
Indirect speech:
She ordered her servant to go away at home.
Request (permohonan)
Direct speech:
He said to his friend, “please come to my home”
Indirect speech:
He asked his friend to come to his house.
Entreaty (permohonan yang sangat mendesak)
Direct speech:
He said to his master, “pardon me, sir”.
Indirect speech:
He begged his master to pardon him.

Anda mungkin juga menyukai