Anda di halaman 1dari 3

INDIKATOR ASAM BASA DAN NILAI pH

Dasar Teori
Indikator merupakan zat warna yang dapat memberikan perbedaan warna terhadap
larutan yang bersifat asam atau basa. Indikator dapat dibedakan menjadi dua, yaitu indikator
alami yang berasal dari bagian tanaman yang dihaluskan dan diambil airnya. Indikator alami ini
dapat kita buat sendiri secara sederhana dan langsung kita gunaka untuk mengidentifikasi
larutan. Sedangkan yang kedua adalah indikator laboratorium yang biasa tersedia di laboratorium
kimia, indikator laboratorium ini memiliki kelebihan tersendiri, yaitu dapat digunakan langsung
untuk memperkirakan pH larutan, karena pada umumnya, indikator laboratorium telah dikatahui
trayek perbuhan warnanya.
Perubahan warna yang ditunjukkan oleh indikator laboratorium dapat digunakan untuk
memperkirakan atau memprediksi sifat suatu larutan dan harga pH-nya. Namun demikian, hal ini
tidak berlaku bila kita menggunakan indikator tunggal, karena setiap indikator mempunyai
rentang pH yang menunjukkan adanya perubahan warna atau trayek perubahan warna, trayek
perubahan warna antara indikator satu dengan yang lainnya bisa sama atau juga mungkin bisa
berbeda tergantung pada trayek harga pH yang dimiliki oleh indikator. Trayek pH ini terbaca
saat mulai terjadi perubahan warna hingga warna konstan. Warna yang dimaksud disini adalah
warna gabungan antar warna indikator pada keadaan asam dan pada keadaan basa.
Tabel Trayek perubahan warna beberapa indikator
Trayek
Indikator Perubahan Perubahan Warna
Warna
Metil hijau 0,2-1,8 kuning-biru
Timol hijau 1,2-2,8 Kuning-biru
Metil jingga (metil orange) 2,9-4,0 Merah-kuning
Metil merah 4,2-6,3 Merah-kuning
Metil ungu 4,8-5,4 Ungu-hijau
Bromkresol ungu 5,2-6,8 Kuning-ungu
Lakmus 5,5-8,0 Merah-biru
Bromtimol biru 6,0-7,6 Kuning-biru
Kresol merah 7,0-8,8 Kuning-merah
Timol biru 8,0-9,6 kuning-biru
Phenolphtalein 8,3-10 Tidak berwarna-merah
Timolphtalein 9,4-10,6 Tak berwarna-biru
Alizarin kuning R 10,3-12,0 Kuning-merah
Klayton kuning 12,2-13,2 Kuning-kuning gading
Memprediksi pH larutan berdasarkan trayek perubahan warna indikator
Berdasarkan trayek pH masing-masing indikator, pH larutan elektrolit apapun dapat
diperkirakan dan diketahui rentangan pH yang mungkin dimiliki.
Contoh :
Suatu larutan elektrolit, bila ditetesi dengan indikator metil merah, berwarna kuning, dan bila
diuji dengan lakmus, maka warna lakmus tersebut menjadi merah, perkirakan rentang pH
larutan tersebut!
Jawab
Lihat dan perhatikan trayek pH dan perubahan warna pada tabel trayek indikator, sehingga
dapat diketahui bahwa:
Dengan metil merah berwarna kuning, berarti pH larutan diatas 6,3
Dengan lakmus, warna lakmus menjadi ungu, berarti pH larutan dibawah 8,0
| |
6,3 < pH < 8,0
Jadi rentang pH larutan tersebut adalah antara 6,3 hingga 8,0

Pertanyaan
1. Suatu larutan ditetesi dengan indikator metil orange/jingga, berwarna kuning, sedangan
dengan indikator bromkresol ungu, warnanya juga menjadi kuning, perdiksikan rentang
pH yang mungkin dimiliki oleh larutan tersebut !
2. Kerjakan berdasarkan tabel
Suatu larutan jika ditetesi indikator metil jingga berwarna kuning , ditetesi metil merah
berwarna jungga perkirakan nilai pH larutan tersebut . Apakah warna yang akan terlihat
jika larutan ter sebut ditetesi dengan indikator BTB
3. Apa warna larutan CH3COOH 0,1 M jika ditetesi dengan indikator metil jingga, BTB
dan fenolftaliein
4. Trayaek pH indikator klorofenol merah 4,8-6,4 dengan warna kuning – merah .
Bagaimana warna indikator tersebut bila diteteskan pada larutan dan tentukan pH larutan
a. CH3COOH 0,1 M
b. NaOH 0,01 M
c. Air murni

SELAMAT BEKERJA

Anda mungkin juga menyukai