Anda di halaman 1dari 13

Indikator Asam Basa

 Indikator Tunggal

Indikator tunggal hanya dapat membedakan larutan bersifat asam atau basa, tetapi tidak dapat
mengetahui harga pH dan pOH. Yang termasuk indikator tunggal adalah lakmus merah,
lakmus biru, fenolftlein, metil jingga, metil merah, dan bromtimul biru.

Perubahan warna yang terjadi sebagai berikut

Kertas Lakmus/ Larutan Warna dalam larutan


Trayek pH
Indikator Asam Basa
Lakmus Biru Merah Biru 0-7

Lakmus Merah Merah Biru 7-14


Fenolftalein (PP) Tak berwarna Merah muda 8,3-10

Metil Jingga Merah Kuning 2,9-4,0

Metil Merah Merah Kuning 4,2-6,3

Bromtimul Biru (BB) Kuning Biru 6,0-7,6

 Indikator Alam

Di alam banyak ditemukan indikator asam basa yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Bagian
tumbuhan yang dapat digunakan antara lain mahkota bunga, daun, dan akar. Berikut bahan-
bahan alami indikator asam dan basa:

1. Bunga Sepatu
2. Hydrangea
3. Kunyit
4. Bunga Trompet
5. Wortel
6. Kol Merah
7. Kulit Manggis
8. Kubis Ungu

Bahan-bahan alami diatas tidak dapat langsung digunakan sebagai indikator, agar dapat
digunakan sebagai indikator harus dibuat dalam bentuk larutan dengan cara mengekstraknya.

Kemudian ke dalam larutan indikator alami tersebut ditetesi larutan asam dan basa.
Perubahan warna yang terjadi disetiap indikator alami bermacam-macam.

 pH meter

Merupakan alat yang digunakan untuk mengukur pH larutan denga mencelupkan elektrode ke
dalam larutan. pH-meter akan emngukur adanya ion hidrogen yang ditunjukan pada skala
pH-meter. Dengan alat ini kita jadi lebih mudah untuk menentukan sifat asam atau basa suatu
larutan.

 Indikator Universal

Indikator universal dapat membedakan larutan asam atau basa dengan mengetahui harga pH
dari larutan tersebut. Indikator universal dapat dalam bentuk kertas dan cairan.

Cara kerja indikator ini dengan mencocokan perubahan warna kertas indikator pada tabel
warna indikator universal.
Warna indikator universal pada berbagai pH sebagai berikut.

pH Warna Indikator Universal pH Warna Indikator universal


1 Merah 8 Merah

2 Merah lebih muda 9 Merah lebih muda

3 Merah muda 10 Merah muda

4 Merah jingga 11 Merah jingga

5 Jingga 12 Jingga

6 Kuning 13 Kuning

7 Hijau 14 Hijau

 Larutan Indikator

Larutan indikator yang paling sering digunakan di berbagai laboratorium adalah fenolptalein
(PP), metil merah (mm), metil jingga (mo) dan juga bromtimol blue (BTB). Larutan-larutan
tersebut sering digunakan dalam proses titrasi larutan. Penggunaan larutan indikator dalam
proses titrasi larutan harus dilakukan dengan sangat teliti dan pengamatan yang sangat tinggi.
Hal ini dikarenakan perubahan warna akan terjadi hanya dengan beberapa mL saja. Berikut
merupakan penjelasan dari tiap jenis larutan indikator:

 Phenol Ptalein (PP)


indikator ini dibuat dengan cara kondensasi anhidrida ftalein atau asam ftalat dengan fenol.
Memiliki trayek pH sebesar 8,2 – 10,0 dengan asam yang tidak berwarna dan berwarna
merah muda pada larutan basa.

 Metil Merah (mm)

Indikator metil merah adalah salah satu indikator asam basa yang memiliki warna merah
dalam asam dan jingga dalam basa dengan trayek pH 4,2 – 6,3.

 Metil Jinga (mo)

Indikator metil jingga merupakan salah satu indikator asam basa yang akan berwarna merah
dalam asam dan berwarna jingga dalam basa dengan trayek pH 3,1 – 4,4.

 Bromtimol Blue (BTB)

Indikator BTB merupakan salah satu indikator yang akan berwarna merah kuning dalam
larutan asam dan biru dalam larutan yang bersifat basa dengan trayek pH 6,0 – 7,6.

 Indikator Campuran

Untuk beberapa titrasi tertentu, kadang harus dilakukan dengan menggunakan indikator
campuran. Yang dimaksud dengan indikator campuran adalah campuran antara dua jenis
indikator atau antara sebuah indikator dengan suatu zat warna biasa yang bukan merupakan
indikator pH. Indikator campuran ini tidak dapat berubah warna seperti indikator yang
lainnya, tetapi pada pH tertentu warnanya akan hilang dalam akan menjadi hitam yang dalam
pengerjaannya terlihat kelabu.

Warna ini akan terlihat jelas perbedaannya dari warna pada pH sedikit di atas atau pun di
bawahnya, sehingga akan mempermudah dalam menentukan larutan sudah mencapai pH
tersebut atau belum. Indikator campuran digunakan apabila indikator biasa tidak bisa
menunjukkan perbedaan warna asam dan warna basa dengan jelas sehingga perubahan warna
yang terjadi pun tidak terlihat jelas.

 Indikator asam basa buatan

Berdasarkan hal tersebut di atas, maka untuk keperluan eksperimen, para ilmuan menciptakan
lakmus. Lakmus adalah sejenis zat yang di peroleh dari jenis lumut kerak/liken (Rocella
tinctoria), suatu simbiosis jamur dan alga. Lakmus yang banyak digunakan dalam
laboratorium-laboratorium kimia sekarang ini tersedia dalam bentuk kertas. Sebagai indikator
asam-basa, lakmus memiliki beberapa kelebihan antara lain adalah sebagai berikut:

 Lakmus dapat berubah warnanya dengan cepat saat bereaksi dengan asam maupun
basa. Warna yang terjadi pada lakmus dapat terlihat jelas. Lakmus akan berwarna
merah dalam larutan asam dan akan berwarna biru dalam larutan basa.
 Lakmus sukar bereaksi dengan oksigen dalam udara bebas, sehingga dapat bertahan
lama.
 Lakmus mudah di serap oleh kertas, sehingga di gunakan dalam bentuk kertas lakmus
(agar zat lebih mudah meresap)

Kertas lakmus jenisnya ada dua, yaitu kertas lakmus merah & kertas lakmus biru.

Semua zat tergolong asam apabila :

 lakmus biru berubah menjadi merah, atau

 lakmus merah tidak berubah warna

Semua zat tergolong basa apabila :

 lakmus merah menjadi biru, atau


 lakmus biru tidak berubah warna

Indikator Asam Basa

Nama Indikator Dalam Basa Dalam Asam


Lakmus biru merah
Metil merah kuning merah
Fenolftalen merah tak berwarna
Brom timol biru biru kuning

Selain lakmus, dalam laboratorium kimia juga masih banyak lagi indikator asam-basa buatan
antara lain fenolftalen, metil merah dan brom timol biru. Fenolftalen dalam larutan asam tetap
(tak berubah warnanya), sedangkan dalam larutan basa berubah menjadi warna merah. Metil
merah dalam larutan asam berwarna merah sedangkan dalam larutan basa berwarna kuning.

Indikator asam basa buatan: indikator yang dibuat di laboratorium, indikator buatan ada
yang berbentuk cair dan kertas.

Perubahan Warna dan rentang pHindikator buatan dalam larutan Asam dan Basa

Indikator Wujud Asam Basa Rentang pH


Lakmus Kertas Merah Biru 5,5 – 8,0
Metil jingga Cair Merah Kuning 3,1 – 4,4
Metil merah Cair Merah Kuning 4,4 – 6,2
Bromtimol biru Cair Kuning Biru 6,0 – 7,6
Fenolftalein Cair Tidak berwarna Merah 8,3 – 10,0

Baik indikator buatan maupun alami digunakan untuk mengindikasi (mengetahui) ada
tidaknya asam atau basa dalam sampel.

Indikator alam merupakan bahan-bahan alam yang dapat berubah warnanya dalam larutan
asam, basa, dan netral. Indikator alam yang biasanya dilakukan dalam pengujian asam basa
adalah tumbuhan yang berwarna mencolok, berupa bunga-bungaan, umbi-umbian, kulit buah,
dan dedaunan. Perubahan Warna dari Ekstrak Tanaman dalam Larutan Asam dan
Basa

Perubahan
Perubahan warna
Ekstrak tanaman Warna asli warna dlm
dlm larutan asam
larutan basa
Ungu/merah
Kubis merah Merah muda Hijau
lembayung
Bunga sepatu Merah tua Merah Kuning
Bunga mawar Merah muda Merah muda Hijau
Bayam merah Merah Merah muda Kuning
Geranium Merah Jingga tua/orange Kuning
Kunyit Jingga tua/orange Kuning Merah
Bunga pacar Jingga tua/orange Merah kuning

Membuat Indikator Asam-Basa Alami

Indikator asam-basa yang baik adalah zat warna yang memberi warna berbeda dalam larutan
asam dan larutan basa. Bagimanakah cara membuat indikator alami? Di bawah ini, beberapa
cara pembuatan indikator alami dengan menggunakan bunga sepatu, bunga hidrangea, kol
merah, kunyit, dan bayam merah.

1. Cara pembuatan indikator alami dari bunga sepatu

 Pilihlah beberapa helai mahkota bunga berwarna merah dari bunga sepatu.
 Gerus dalam lumpang dengan sedikit air.
 Saring ekstrak mahkota bunga merah tersebut.

2. Cara pembuatan indikator alami dari bunga Hidrangea

 Pilihlah beberapa helai mahkota bunga Hidrangea


 Gerus dalam lumpang dengan sedikit air.
 Saring ekstrak mahkota bunga Hidrangea tersebut.

3. Cara pembuatan indikator alami dari kol merah

 Haluskan sejumlah kol merah yang masih segar


 Rebus selama 10 menit
 Biarkan air kol merah menjadi dingin
 Saring dalam toples besar

4. Cara pembuatan indikator alami dari kunyit

 Parut kunyit yang telah dibersihkan


 Saring ekstrak kunyit dengan alkohol menggunakan kain ke dalam mangkok kecil

 
5. Cara pembuatan indikator alami dari bayam merah

 Bayam merah diiris kecil-kecil, rendam dalam air suling yang sudah dipanaskan,
 Di tunggu sampai air berwarna ungu.
 Saring dan diamkan dalam suhu ruang sampai dingin.
 Indikator dapat disimpan dalam lemari es jika tidak digunakan.

PH Asam dan Basa

 Pengertian PH
PH atau derajat keasaman adalah konsentrasi ion H+ dalam larutan.
 PH asam
Larutan Asam yaitu, Larutan dengan pH kurang daripada tujuh. Untuk menyatakan
nilai PH suatu larutan asam dan basa,maka langkah awal yang harus dilakukan adalah
membedakan antara asam kuat dan asam lemah.
a. PH asam kuat

Bagi asam-asam kuat (=1) maka menyatakan nilai PH larutanya dapat dihitung
langsung dari konsentrasi asamnya (dengan melihat valensinya). Berikut
adalah contoh dari asam kuat
 Asam klorida (HCl)
 Asam nitrat (HNO3)
 Asam sulfat (H2SO4)
 Asam bromida (HBr)
 Asam iodida (HI)
 Asam klorat (HClO3)
 Asam perklorat (HClO4)

Contoh soal:
Besar pH larutan 100 ml HCL 1×10-9 M adalah.....

Jawab: HCL→H+ + C‾
[H+] = V . M
= 1 . 10‾9
= 10‾9
pH = -log H+
= -log 10‾9
=9
b. PH asam lemah

Bagi asam-asam lemah karena derajat ionisasi 1 (0<φ> 1¿maka besarnya


konsentrasi ion H+ tidak dapat dinyatakan secara langsung dari konsentrasi
asamnya. Berikut merupakan contoh dari asam lemah:

 Asam format (HCOOH)


 Asam asetat (Asam cuka) (CH3COOH)
 Asam fluorida (HF)
 Asam karbonat (H2CO3)
 Asam sitrat (C6H8O7)
 Asam sianida (HCN)
 Asam nitrit (HNO3)
 Asam borat (H2BO3)
 Asam silikat (H2SIO3)
 Asam antimonit (H2SBO3)
 Asam antimonat (H2SBO4)
Contoh soal asam lemah:
Hitunglah pH CH3COOH 0,1 ,Ka=1×105‾

Jawab: [H+] = √ Ka. M


= √ 1.10 ‾ ⁹ ×1.10 ‾ ⁱ
= √ 1× 10 ‾ ⁶
= 1× 10-3

pH = -log [H+]
= -log 10-3
=3

 PH basa
Larutan basa yaitu,larutan dengan pH lebih dari 7.

a. Basa kuat

Untuk menentukan PH basa-basa kuat (=1) maka terlebih dahulu dihitung nilai
POH dari konsentrasi basa-nya. Berikut contoh dari Basa kuat :
 Litium hidroksida (LiOH)
 Natrium hidroksida (NaOH)
 Kalium hidroksida (KOH)
 Kalsium hidroksida (Ca(O H ¿ ¿2
 Rubidium hidroksida (RbOH)
 Stronsium hidroksida (Sr¿
 Sesium hidroksida (CsOH)
 Barium hidroksida (BaOH)2
 Magnesium hidroksida (Mg(OH)2
 Berilium hidroksida Be(OH)2

Contoh soal:
Hitunglah pH NaOH 0,01 M.....

Jawab: NaOH → Na+ + OH-


[OH-] = 1×0,01 M
= 0,01 M
= 1×10-2
POH = -log OH-
= -log 10-2
=2

PH = 14 −¿ POH
=14 – 2
= 12

b. Basa lemah
Karena derjat ionisasi basa lemah α ≠ 1, (0 < α < 1) maka untuk menyatakan
konsentrasi ion OH‾‾ digunakan rumus berikut:

Contoh Basa lemah :

 Besi (III) hidroksida (Fe(OH)3


 Amoniak (NH3)
 Besi (II) hidroksida (Fe(OH)2
 Karbosium hidroksida (CA(OH)3
 Nikel hidroksida (Ni(OH)2
 Seng hidroksida (Zn(OH)2
 Kadmium hidroksida (Cd(OH)2
 Bismut hidroksida (Bi(OH)3
 Perak hidroksida (Ag(OH))

Contoh soal:
Hitunglah pH larutan 0.002 M NH4OH 100 ml diketahui tetapan ionisasi=

10-5 ?

Jawab : NH4OH → [NH4+] + [OH-]

[OH-] = √ Kb. M

= √ ( 10 ‾ 5 ) ×(2. 10−3 ) M

=√ 2× 10−8

=√ 1.4 ×10−4

pOH = -log (1.4×10-4)

= 4 – log 1.4

=3.85

pH = 14-pOH

= 14-3.85

=10.15
DAFTAR PUSTAKA

Brady, E., James. 1999. Kimia Universitas Asas dan Struktur Jilid II. BinarupaAksara:
Jakarta
Chang, Raymond. 2004. Kimia Dasar jilid II. Jakarta: Erlangga
Hanson, David M. 2008. General Chemistry. Hanson: United States of America
Nurlita, Frieda., Suja, I Wayan. Buku Ajar Kimia Dasar II. Singaraja: Jurusan
Pendidikan
Kimia, FMIPA, Undiksha.
Tatika, Kanindya. 2015. Super Trik Kimia Dahsyat SMA Kelas 10, 11, 12. Yogyakarta:
Forum Edukasi

https://belajardarisoal.blogspot.com/2016/07/pengertian-indikator-asam-basa-dan.html

http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia_dasar/asam_dan_basa/sifat-sifat-asam-
basa-dan-garam/

http://unitedscience.wordpress.com/ipa-1/bab-2-asam-basa-dan-garam/

http://blog.elevenia.co.id/jenis-jenis-indikator-asam-basa-yang-paling-lengkap/

https://www.gurupendidikan.co.id/indikator-asam-basa/

https://amaldoft.files.wordpress.com/2016/08/pf3.png

https://amaldoft.wordpress.com/2016/07/30/ph-asam-kuat-dan-basa-kuat-larutan-asam-
basa/

https://www.slideshare.net/CahyaddinNk/kelas11-kimia-ari

https://www.nafiun.com/2013/06/cara-menentukan-menghitung-ph-dan-poh.html

https://amaldoft.wordpress.com/2016/08/02/ph-asam-lemah-dan-basa-lemah-larutan-asam-
basa/
https://brainly.co.id/tugas/26500260

Anda mungkin juga menyukai