Indikator Tunggal
Indikator tunggal hanya dapat membedakan larutan bersifat asam atau basa, tetapi tidak dapat
mengetahui harga pH dan pOH. Yang termasuk indikator tunggal adalah lakmus merah,
lakmus biru, fenolftlein, metil jingga, metil merah, dan bromtimul biru.
Indikator Alam
Di alam banyak ditemukan indikator asam basa yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Bagian
tumbuhan yang dapat digunakan antara lain mahkota bunga, daun, dan akar. Berikut bahan-
bahan alami indikator asam dan basa:
1. Bunga Sepatu
2. Hydrangea
3. Kunyit
4. Bunga Trompet
5. Wortel
6. Kol Merah
7. Kulit Manggis
8. Kubis Ungu
Bahan-bahan alami diatas tidak dapat langsung digunakan sebagai indikator, agar dapat
digunakan sebagai indikator harus dibuat dalam bentuk larutan dengan cara mengekstraknya.
Kemudian ke dalam larutan indikator alami tersebut ditetesi larutan asam dan basa.
Perubahan warna yang terjadi disetiap indikator alami bermacam-macam.
pH meter
Merupakan alat yang digunakan untuk mengukur pH larutan denga mencelupkan elektrode ke
dalam larutan. pH-meter akan emngukur adanya ion hidrogen yang ditunjukan pada skala
pH-meter. Dengan alat ini kita jadi lebih mudah untuk menentukan sifat asam atau basa suatu
larutan.
Indikator Universal
Indikator universal dapat membedakan larutan asam atau basa dengan mengetahui harga pH
dari larutan tersebut. Indikator universal dapat dalam bentuk kertas dan cairan.
Cara kerja indikator ini dengan mencocokan perubahan warna kertas indikator pada tabel
warna indikator universal.
Warna indikator universal pada berbagai pH sebagai berikut.
5 Jingga 12 Jingga
6 Kuning 13 Kuning
7 Hijau 14 Hijau
Larutan Indikator
Larutan indikator yang paling sering digunakan di berbagai laboratorium adalah fenolptalein
(PP), metil merah (mm), metil jingga (mo) dan juga bromtimol blue (BTB). Larutan-larutan
tersebut sering digunakan dalam proses titrasi larutan. Penggunaan larutan indikator dalam
proses titrasi larutan harus dilakukan dengan sangat teliti dan pengamatan yang sangat tinggi.
Hal ini dikarenakan perubahan warna akan terjadi hanya dengan beberapa mL saja. Berikut
merupakan penjelasan dari tiap jenis larutan indikator:
Indikator metil merah adalah salah satu indikator asam basa yang memiliki warna merah
dalam asam dan jingga dalam basa dengan trayek pH 4,2 – 6,3.
Indikator metil jingga merupakan salah satu indikator asam basa yang akan berwarna merah
dalam asam dan berwarna jingga dalam basa dengan trayek pH 3,1 – 4,4.
Indikator BTB merupakan salah satu indikator yang akan berwarna merah kuning dalam
larutan asam dan biru dalam larutan yang bersifat basa dengan trayek pH 6,0 – 7,6.
Indikator Campuran
Untuk beberapa titrasi tertentu, kadang harus dilakukan dengan menggunakan indikator
campuran. Yang dimaksud dengan indikator campuran adalah campuran antara dua jenis
indikator atau antara sebuah indikator dengan suatu zat warna biasa yang bukan merupakan
indikator pH. Indikator campuran ini tidak dapat berubah warna seperti indikator yang
lainnya, tetapi pada pH tertentu warnanya akan hilang dalam akan menjadi hitam yang dalam
pengerjaannya terlihat kelabu.
Warna ini akan terlihat jelas perbedaannya dari warna pada pH sedikit di atas atau pun di
bawahnya, sehingga akan mempermudah dalam menentukan larutan sudah mencapai pH
tersebut atau belum. Indikator campuran digunakan apabila indikator biasa tidak bisa
menunjukkan perbedaan warna asam dan warna basa dengan jelas sehingga perubahan warna
yang terjadi pun tidak terlihat jelas.
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka untuk keperluan eksperimen, para ilmuan menciptakan
lakmus. Lakmus adalah sejenis zat yang di peroleh dari jenis lumut kerak/liken (Rocella
tinctoria), suatu simbiosis jamur dan alga. Lakmus yang banyak digunakan dalam
laboratorium-laboratorium kimia sekarang ini tersedia dalam bentuk kertas. Sebagai indikator
asam-basa, lakmus memiliki beberapa kelebihan antara lain adalah sebagai berikut:
Lakmus dapat berubah warnanya dengan cepat saat bereaksi dengan asam maupun
basa. Warna yang terjadi pada lakmus dapat terlihat jelas. Lakmus akan berwarna
merah dalam larutan asam dan akan berwarna biru dalam larutan basa.
Lakmus sukar bereaksi dengan oksigen dalam udara bebas, sehingga dapat bertahan
lama.
Lakmus mudah di serap oleh kertas, sehingga di gunakan dalam bentuk kertas lakmus
(agar zat lebih mudah meresap)
Kertas lakmus jenisnya ada dua, yaitu kertas lakmus merah & kertas lakmus biru.
Selain lakmus, dalam laboratorium kimia juga masih banyak lagi indikator asam-basa buatan
antara lain fenolftalen, metil merah dan brom timol biru. Fenolftalen dalam larutan asam tetap
(tak berubah warnanya), sedangkan dalam larutan basa berubah menjadi warna merah. Metil
merah dalam larutan asam berwarna merah sedangkan dalam larutan basa berwarna kuning.
Indikator asam basa buatan: indikator yang dibuat di laboratorium, indikator buatan ada
yang berbentuk cair dan kertas.
Perubahan Warna dan rentang pHindikator buatan dalam larutan Asam dan Basa
Baik indikator buatan maupun alami digunakan untuk mengindikasi (mengetahui) ada
tidaknya asam atau basa dalam sampel.
Indikator alam merupakan bahan-bahan alam yang dapat berubah warnanya dalam larutan
asam, basa, dan netral. Indikator alam yang biasanya dilakukan dalam pengujian asam basa
adalah tumbuhan yang berwarna mencolok, berupa bunga-bungaan, umbi-umbian, kulit buah,
dan dedaunan. Perubahan Warna dari Ekstrak Tanaman dalam Larutan Asam dan
Basa
Perubahan
Perubahan warna
Ekstrak tanaman Warna asli warna dlm
dlm larutan asam
larutan basa
Ungu/merah
Kubis merah Merah muda Hijau
lembayung
Bunga sepatu Merah tua Merah Kuning
Bunga mawar Merah muda Merah muda Hijau
Bayam merah Merah Merah muda Kuning
Geranium Merah Jingga tua/orange Kuning
Kunyit Jingga tua/orange Kuning Merah
Bunga pacar Jingga tua/orange Merah kuning
Indikator asam-basa yang baik adalah zat warna yang memberi warna berbeda dalam larutan
asam dan larutan basa. Bagimanakah cara membuat indikator alami? Di bawah ini, beberapa
cara pembuatan indikator alami dengan menggunakan bunga sepatu, bunga hidrangea, kol
merah, kunyit, dan bayam merah.
Pilihlah beberapa helai mahkota bunga berwarna merah dari bunga sepatu.
Gerus dalam lumpang dengan sedikit air.
Saring ekstrak mahkota bunga merah tersebut.
5. Cara pembuatan indikator alami dari bayam merah
Bayam merah diiris kecil-kecil, rendam dalam air suling yang sudah dipanaskan,
Di tunggu sampai air berwarna ungu.
Saring dan diamkan dalam suhu ruang sampai dingin.
Indikator dapat disimpan dalam lemari es jika tidak digunakan.
Pengertian PH
PH atau derajat keasaman adalah konsentrasi ion H+ dalam larutan.
PH asam
Larutan Asam yaitu, Larutan dengan pH kurang daripada tujuh. Untuk menyatakan
nilai PH suatu larutan asam dan basa,maka langkah awal yang harus dilakukan adalah
membedakan antara asam kuat dan asam lemah.
a. PH asam kuat
Bagi asam-asam kuat (=1) maka menyatakan nilai PH larutanya dapat dihitung
langsung dari konsentrasi asamnya (dengan melihat valensinya). Berikut
adalah contoh dari asam kuat
Asam klorida (HCl)
Asam nitrat (HNO3)
Asam sulfat (H2SO4)
Asam bromida (HBr)
Asam iodida (HI)
Asam klorat (HClO3)
Asam perklorat (HClO4)
Contoh soal:
Besar pH larutan 100 ml HCL 1×10-9 M adalah.....
Jawab: HCL→H+ + C‾
[H+] = V . M
= 1 . 10‾9
= 10‾9
pH = -log H+
= -log 10‾9
=9
b. PH asam lemah
pH = -log [H+]
= -log 10-3
=3
PH basa
Larutan basa yaitu,larutan dengan pH lebih dari 7.
a. Basa kuat
Untuk menentukan PH basa-basa kuat (=1) maka terlebih dahulu dihitung nilai
POH dari konsentrasi basa-nya. Berikut contoh dari Basa kuat :
Litium hidroksida (LiOH)
Natrium hidroksida (NaOH)
Kalium hidroksida (KOH)
Kalsium hidroksida (Ca(O H ¿ ¿2
Rubidium hidroksida (RbOH)
Stronsium hidroksida (Sr¿
Sesium hidroksida (CsOH)
Barium hidroksida (BaOH)2
Magnesium hidroksida (Mg(OH)2
Berilium hidroksida Be(OH)2
Contoh soal:
Hitunglah pH NaOH 0,01 M.....
PH = 14 −¿ POH
=14 – 2
= 12
b. Basa lemah
Karena derjat ionisasi basa lemah α ≠ 1, (0 < α < 1) maka untuk menyatakan
konsentrasi ion OH‾‾ digunakan rumus berikut:
Contoh soal:
Hitunglah pH larutan 0.002 M NH4OH 100 ml diketahui tetapan ionisasi=
10-5 ?
[OH-] = √ Kb. M
= √ ( 10 ‾ 5 ) ×(2. 10−3 ) M
=√ 2× 10−8
=√ 1.4 ×10−4
= 4 – log 1.4
=3.85
pH = 14-pOH
= 14-3.85
=10.15
DAFTAR PUSTAKA
Brady, E., James. 1999. Kimia Universitas Asas dan Struktur Jilid II. BinarupaAksara:
Jakarta
Chang, Raymond. 2004. Kimia Dasar jilid II. Jakarta: Erlangga
Hanson, David M. 2008. General Chemistry. Hanson: United States of America
Nurlita, Frieda., Suja, I Wayan. Buku Ajar Kimia Dasar II. Singaraja: Jurusan
Pendidikan
Kimia, FMIPA, Undiksha.
Tatika, Kanindya. 2015. Super Trik Kimia Dahsyat SMA Kelas 10, 11, 12. Yogyakarta:
Forum Edukasi
https://belajardarisoal.blogspot.com/2016/07/pengertian-indikator-asam-basa-dan.html
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia_dasar/asam_dan_basa/sifat-sifat-asam-
basa-dan-garam/
http://unitedscience.wordpress.com/ipa-1/bab-2-asam-basa-dan-garam/
http://blog.elevenia.co.id/jenis-jenis-indikator-asam-basa-yang-paling-lengkap/
https://www.gurupendidikan.co.id/indikator-asam-basa/
https://amaldoft.files.wordpress.com/2016/08/pf3.png
https://amaldoft.wordpress.com/2016/07/30/ph-asam-kuat-dan-basa-kuat-larutan-asam-
basa/
https://www.slideshare.net/CahyaddinNk/kelas11-kimia-ari
https://www.nafiun.com/2013/06/cara-menentukan-menghitung-ph-dan-poh.html
https://amaldoft.wordpress.com/2016/08/02/ph-asam-lemah-dan-basa-lemah-larutan-asam-
basa/
https://brainly.co.id/tugas/26500260