Dengan reformasi pajak diharapkan beban pajak akan makin adil dan wajar, sehingga
di satu pihak mendorong WP melaksanakan dengan kesadaran kewajibannya
membayar pajak dan di lain pihak menutup peluang-peluang yang selama ini masih
terbuka bagi WP untuk menghindari pajak.
• LATAR BELAKANG
Di samping itu, sumber minyak bumi dan gas alam tidak dapat diperbarui, sehingga
pemerintah menemukan sumber penggantinya demi kelangsungan hidup negara
Indonesia yaitu bertumpu pada pajak-pajak.
Selain itu, reformasi pajak dilakukan agar sistem perpajakan dapat lebih efektif dan
efisien, sejalan dengan perkembangan globalisasi yang menuntut daya saing tinggi
dengan negara lain. Tentu saja dengan memperhatikan prinsip-prinsip perpajakan
yang sehat seperti persamaan (equality), kesederhanaan (simplicity), dan keadilan
(fairness), sehingga tidak hanya berdampak terhadap peningkatan kapasitas fiskal,
melainkan juga terhadap perkembangan kondisi ekonomi makro.
Reformasi pajak (tax reform) atau pembaruan perpajakan, telah dilakukan sejak
tanggal 1 Januari 1984. Bersamaan dengan dikeluarkannya serangkaian undang-
undang adalah sbb :
Pada tahun 1997 dikeluarkan lagi serangkaian UU baru, untuk melengkapi UU yang
telah ada, adalah sbb :
Pada tahun 2000 seiring dengan perkembangan sosial dan ekonomi, pemerintah
kembali mengeluarkan serangkaian UU untuk mengubah UU yang telah ada, adalah
sbb :
5. UU No 20 Tahun 2000 tentang Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan
Kemudian pada tahun 2008 PPh diubah dengan UU No 36 Tahun 2008 dan PPn dan
PPnBM diubah dengan UU No 42 Tahun 2009.
Selanjutnya pada tahun 2007 sampai 2009 pemerintah bersama DPR sepakat
melakukan perubahan atas UU Perpajakan :
1. UU Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan No.16 Tahun 2000 Diubah
Dengan UU No.28 Tahun 2007,Mulai Berlaku 1 Januari 2008. Lalu KUP Ini
Pun Mengalami Perubahan Lagi Dengan UU No.16 Tahun 2009 Tentang
Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti UU No. 5 Tahun 2008 Tentang
Perubahan Ke4 Atas UU No.6 Tahun 1983 Tentang KUP.
2. UU Pph No.17 Tahun 2000 Diubah Dengan UU No.36 Tahun 2008 Berlaku
Mulai 1 Januari 2009.
3. UU Pajak Pertambahan Nilai Barang Dan Jasa Dan Pajak Penjualan Atas
Barang Mewah No.18 Tahun 2000 Diubah Dengan UU No.42 Tahun 2009
Mulai Berlaku 1 April 2010.
Khusus untuk pajak daerah dan retribusi daerah,telah diundangkan UU no.28 tahun
2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah yang mencabut UU no.18 tahun
1997 dan mulai berlaku 1 januari 2010.
Di Indonesia, sejak zaman kolonial Belanda hingga sebelum tahun 1983 telah
diberlakukan cukup banyak Undang-Undang yang mengatur mengenai pembayaran
pajak, yaitu sebagai berikut:
1. UU Pajak penjualan Tahun 1951 yang diubah dengan UU No.2 tahun 1968
2. UU no.21 Tahun 1959 tentangpajak deviden yang diubah dengan UU No.10
Tahun 1967 tentang pajak atas bunga, deviden, dan royalty
3. UU No.19 tahun 1959 tentang penagihan pajak Negara dengan surat Paksa
4. UU no.74 tahun 1958 tentang pajak bangsa asing dan
5. UU no.8 Tahun 1967 tentang tata cara pemungutan PPd, PKK dan PPs atau
Tata cara MPS-MPO.
Sejak tahun 1983, dunia perpajakan di Indonesia memasuki babak baru yaitu
dengan melakukan reformasi sistem dan ketentuan perpajakan. Perubahan yang
dilakukan adalah dengan mengubah sistem pemungutan pajak dari sebelumnya yang
masih menggunakan official assessment system yang diubah menjadi self assessment
system. Dalam sistem pemungutan pajak yang baru ini, masyarakat dan Wajib Pajak
yang berperan utama dalam melakukan proses menghitung, memperhitungkan,
menyetor dan melaporkan kewajiban pajaknya sendiri. Sejak tahun 1984 di Indonesia
berlaku 9 (sembilan) Undang-Undang Perpajakan. Kesembilan Undang-Undang ini
hingga saat ini telah mengalami perubahan yaitu sebagai berikut: