Anda di halaman 1dari 173

DAR2/Profesional/100/1/2019

PENDALAMAN MATERI PENDIDIKAN JASMANI,


OLAHRAGA DAN KESEHATAN

MODUL 4

PERANCANGAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DENGAN


BERBASIS ICT, DAN PENERAPAN PRINSIP TPACK

PENULIS:
DR. AMIR SUPRIADI, M.PD

KATA PENGANTAR
PPG DALAM JABATAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN i
2019
Judul : PERENCANAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN
JASMANI DENGAN BERBASIS ICT, DAN
PENERAPAN PRINSIP TPACK
Penulis : Dr. Amir Supriadi,n M.Pd..
Editor : 1. Dr.Tri Rustiadi, M.Kes.
2. Dr. Mugio Hartono, M.Pd.
Penyunting : .....................................................
Desain Sampul dan
Tata Letak : ......................................................
Penerbit : Kemendikbud
Redaksi : Jl....................................................

Distributor Tunggal

Cetak Pertama 2019


Hak Cipta dilindungi oleh Undang-undang
Dilarang memperbanyak modul ini dalam bentuk dan dengan cara apapun tanpa
izin tertulis dari penerbit.

ii
KATA PENGATAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan
rakhmad-Nya kami dapat menyelesaikan modul 4 yang berjudul Perancangan
Pembelajaran Pendidikan Jasmani Dengan Berbasis ICT, dan Penerapan
Prinsip TPACK sesuai dengan tuntutan dan waktu yang telah ditetapkan.
Modul ini merupakan modul cetak yang akan dipersiapkan untuk dimasukan
ke dalam system online dengan pola hybrid learning, yaitu memadukan
modelpembelajaran online atau dalam jaringan (daring) dengan tatap muka.
Adapun pokok-pokok isi modul dibagi menjadi 4 kegiatan Belajar (KB)
yaitu: (1) KB 1 Perancangan pembelajaran pengembangan kemampuan gerak
dasar; aktivitas permainan bola besar dan kecil dengan berbasis ICT, dan
menerapkan prinsip TPACK; (2) KB ; (3) KB 3 Perancangan pembelajaran
pengembangan aktivitas senam lantai; kompetensi dasar aktivitas gerak
berirama (ritmik) dengan berbasis ICT, dan menerapkan prinsip TPACK; (4)
KB 4 Perancangan pembelajaran pengembangan aktivitas air/renang dengan
berbasis ICT, dan menerapkan prinsip TPACK. Tujuan utama penyususnan
modul ini adalah agar para guru peserta PPG Dalam Jabatan tetap dapat
mengikuti program PPG dengan tidak meninggalkan tugas mengajar terlalu
lama, guru-guru peserta PPG dapat melaksanakan pembelajaran PPG
khususnya pendalaman materi melalui daring.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada tim penyelia yang
sudahmembimbing dan mengarahkan selama penyusunan modul ini
dilaksanakan. Terimakasih juga disampaikan kepada berbagai pihak yang
telah membantu proses penyelesaian penulisan modul ini. Saran dan mas
ukan yang konstruktif guna penyempurnaan isi modul ini terus diharapkan
sebagai bekal penyempurnaan. Akhirnya penulis berharap kiranya modul ini
dapat dijadikan sebagai sumberl belajar mandiri bagi peserta PPG dalam
jabatan yang akan mengikuti PPG dalam Jabatan.
Jakarta, 10 November 2019
Penulis,

Dr. Amir Supriadi, M.Pd

iii
DAFTAR ISI

Halaman
Kata Pengantar Iii
Daftar Isi Iv
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Kegiatan Belajar 1: Perancangan pembelajaran pengembangan 1
kemampuan gerak dasar; aktivitas permainan bola besar dan kecil dengan
berbasis ICT, dan menerapkan prinsip TPACK
A. Pendahuluan 1
1. Deskripsi Singkat 1
2. Relevansi 2
3. Petunjuk Belajar 2
B. Inti 3
1. Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan 3
2. Pokok Materi Mata Kegiatan 3
3. Uraian Materi 3
C. Penutup 45
1. Rangkuman 45
2. Formatif 48
3. Daftar Pustaka 52
Kegiatan Belajar 2 : Perancangan pembelajaran pengembangan aktivitas 53
atletik; aktivitas pengembangan kebugaran; aktivitas seni beladiri dengan
berbasis ICT, dan menerapkan prinsip TPACK
A. Pendahuluan 53
1. Deskripsi Singkat 53
2. Relevansi 53
3. Panduan Belajar 55
B. Inti Pembelajaran 55
1. Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan 55
2. Pokok Materi Mata Kegiatan 56
3. Uraian Materi 56
C. Penutup 83
1. Rangkuman 83
2. Formatif 85
3. Daftar Pustaka 86
Kegiatan Belajar 3: Perancangan pembelajaran pengembangan aktivitas 88
senam lantai; kompetensi dasar aktivitas gerak berirama (ritmik) dengan
berbasis ICT, dan menerapkan prinsip TPACK

iv
A. Pendahuluan 88
1. Deskripsi Singkat 88
2. Relevansi 90
3. Petunjuk Belajar 90
B. Inti 91
1. Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan 91
2. Sub Capaian Kegaiatan Belajar 91
3. Uraian Materi 91
C. Penutup 116
1. Rangkuman 116
2. Formatif 118
3. Daftar Pustaka 122
Kegiatan Belajar 4 : Perancangan pembelajaran pengembangan 123
aktivitas air/renang dengan berbasis ICT, dan menerapkan prinsip TPACK
A. Pendahuluan 123
1. Deskripsi Singkat 123
2. Relevansi 123
3. Petunjuk Belajar 125
B. Inti 126
1. Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan 126
2. Pokok Materi Mata Kegiatan 126
3. Uraian Materi 126
C. Penutup 157
1. Rangkuman 157
2. Formatif 158
3. Daftar Pustaka 160
PENUTUP MODUL 4 161
1. Rangkuman 161
2. Tugas 162
3. Tes Sumatif Modul 4 163

v
KEGIATAN BELAJAR 1 :

PERANCANGAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DENGAN


BERBASIS ICT, DAN PENERAPAN PRINSIP TPACK

A. PENDAHULUAN
1. Deskripsi Singkat

Sebagai profesi, guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan (PJOK)


harus dapat bekerja mengacu pada garis-garis besar keprofesian dibidang
kependidikan terutama saat proses belajar mengajar. Oleh karena itu seorang
guru PJOK yang memiliki legal formal sebagai bentuk kualifikasi yang
kompeten dibidangnya. Hal inilah yang mendasari bahwa setiap guru wajib
memiliki sertifikat pendidik sebagai syarat mutlak sebagai seorang guru
profesional termasuk guru Pendidikan jasmani, Olahraga dan Kesehatan.

Modul Hybrid learning Pendidikan Profesi Guru bagi guru dan tenaga
kependidikan dalam jabatan ini merupakan terdiri dari modul cetak dan online.
Modul ini diharapkan dapat dijadikan acuan bagi calon peserta PPG dalam
jabatan dan penyelenggara pendidikan dan pelatihan dalam mengembangkan
pelatihan yang diperlukan guru dalam melaksanakan kegiatan proses belajar
mengajar.

Selanjutnya peserta PPG diharapkan untuk menguasai penyusunan perangkat


pembelajaran pendidikan jasmani pada : kompetensi dasar pengembangan
kemampuan gerak dasar; kompetensi dasar aktivitas permainan bola besar dan
kecil. Perangkat pembelajaran yang disusun adalah berupa penyusunan RPP,
bahan ajar, media pembelajaran, metode pembelajaran dan penilaian pada KD
pengembangankemampuan gerak dasar, KD aktivitas permainan bola besar,
KD aktivitas permainan bola kecildengan berbasis ICT, dan menerapkan
prinsip Technological Pedagogical and Content Knowledge (TPACK) disertai
dengan penguatan karakter, serta dipraktikkan dalam pembelajaran teman
sejawat.

1
2. Relevansi

Modul ini disajikan pada Pendalaman Materi guna memiliki kompetensi dalam
menganalisis dan merancang pembelajaran yang menerapkan ICT-TPACK
Disamping itu modul ini membantu peserta untuk mendalami berbagai konsep,
prinsip dan prosedur tentang pemanfaatan ITC-TPACK dalam merancang
suatu pembelajaran, dan Peserta diklat secara mandiri dapat menerapkan
pembelajaran permainan bola besar dan bola kecil serta permainan tradisional
dalam proses pembelajaran PJOK yang berbasis ICT-TPACK. Pada akhirnya
para peserta diklat dapat menguasai perancangan pembelajaran PJOK yang
berbasis ICT-TPACK.

3. Petunjuk Belajar

Untuk memahami dan mampu melaksanakan seluruh isi dalam modul ini Anda
diharapkan membaca secara seksama, menelaah informasi tambahan yang
diberikan oleh fasilitator, serta menggali lebih dalam informasi yang diberikan
melalui eksplorasi sumber-sumber lain, melakukan diskusi, serta upaya lain yang
relevan. Pada tahap proses perancangan pembelajaran diharapkan Anda
merancang pembelajaran berbasis ICT-TPACK.

Selain itu Anda juga diminta untuk mengerjakan berbagai tugas penyusunan
perangkat pembelajaran yang berbasis ICT-TPACK. Pengerjaan tugas/ latihan
didasarkan pada informasi yang ada pada modul ini sebelumnya, dan kemudian
diperkaya dengan berbagai informasi yang Anda dapat dari sumber-sumber lain.

Evaluasi merupakan tugas lain yang perlu Anda kerjakan sehingga secara mandiri
Anda akan dapat mengetahui tingkat penguasaan materi yang disajikan. Pada
setiap akhir kegiatan pembelajaran disajikan kunci jawaban dari evaluasi tersebut,
namun demikian Anda tidak diperkenankan membuka dan membacanya sebelum
soal evaluasi Anda selesaikan.

2
B. INTI PEMBELAJARAN
1. Capaian Kegiatan Belajar
Mampu merancang pembelajaran pendidikan jasmani dengan menerapkan
prinsip, memadukan pengetahuan materi ajar, pedagogik, serta teknologi
informasi dan komunikasi atau Technological Pedagogical and Content
Knowledge (TPACK) dan pendekatan lain yang relevan
2. Sub Capaian Kegiatan Belajar
a. Menguasai penyusunan perangkat pembelajaran pendidikan jasmani pada
kompetensi dasar pengembangan kemampuan gerak dasar.
b. Menguasai penyusunan perangkat pembelajaran pendidikan jasmani pada
kompetensi dasar kompetensi dasar aktivitas permainan bola besar
c. Menguasai penyusunan perangkat pembelajaran pendidikan jasmani pada
kompetensi dasar kompetensi dasar aktivitas permainan bola kecil.
3.Uraian Materi

a. Rancangan Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan


Kesehatan
1) Hakekat Perancangan Pembelajaran

Merancang suatu pembelajaran merupakan suatu usaha menciptakan


lingkungan belajar supaya terjadi proses belajar, sang pengajar sendiri akan
berfungsi dalam memilih, memprakarsai, mengaktifkan, memonitoring dan
menciptakan kegiatan belajar dalam mengembangkan kemampuan yang
dimiliki pembelajar melalui sumber-sumber belajar. Tujuan perancangan
pembelajaran adalah untuk meningkatkan kwalitas kegiatan proses
pembelajaran yang meliputi kegiatan; perencanaan, pelaksanaan,
menganalisis, memperbaiki dan penilaian proses pembelajaran.

Merancang dan melaksanakan strategi pembelajaran pendidikan jasmani


olahraga dan kesehatan harus bisa menjadikan kegiatan pembelajaran itu
lebih interaktif dengan sumber-sumber belajar. Dengan demikian tugas
utama seorang pendidik yaitu :

• Merancang kegiatan pembelajaran yang efektif


• Melaksanakan proses pembelajaran

3
• Menganalisis keunggulan dan kelemahan proses pembelajaran
• Menilai proses pembelajaran
• Memperbaiki proses pembelajaran

Merancang merupakan kegiatan pertama kali dalam serangkaian kegiatan


belajar mengajar. Keberhasilan dan kegagalan proses kegiatan belajar
mengajar selanjutnya akan ditentukan oleh hasil rancangan pembelajaran
yang merupakan prasyarat dari seorang pendidik/pengajar. Berbicara
mengenai rancangan pembelajaran tentunya tak terlepas pula dari strategi,
metode, pendekatan dan teknik pembelajaran yang dipergunakan, seperti
yang dikemukan Ruseffendi (1980), istilah strategi, metode, pendekatan dan
teknik mendefinisikan sebagai berikut:
a) Strategi pembelajaran adalah separangkat kebijaksanaan yang terpilih,
yang telah dikaitkan dengan faktor yang menetukan warna atau strategi
tersebut, yaitu :

➢ Pemilihan materi pelajaran (guru atau siswa)

➢ Penyaji materi pelajaran (perorangan atau kelompok, atau belajar


mandiri)

➢ Cara menyajikan materi pelajaran (induktif atau deduktif, analitis atau


sintesis, formal atau non formal)

➢ Sasaran penerima materi pelajaran ( kelompok, perorangan,


heterogen, atau homogeny).

b) Pendekatan Pembelajaran adalah jalan atau arah yang ditempuh oleh


guru atau siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran dilihat bagaimana
materi itu disajikan. Misalnya memahami suatu prinsip dengan
pendekatan induktif atau deduktif.

c) Metode Pembelajaran adalah cara mengajar secara umum yang dapat


diterapkan pada semua mata pelajaran, misalnya mengajar dengan
ceramah, ekspositori, tanya jawab, penemuan terbimbing dan sebagainya.

4
d) Teknik mengajar adalah penerapan secara khusus suatu metode
pembelajaran yang telah disesuaikan dengan kemampuan dan kebiasaan
guru, ketersediaan media pembelajaran serta kesiapan siswa. Misalnya
teknik mengajarkan praktik menggiring bola secara berulang-ulang.

Rancangan pembelajaran lebih berorientasi untuk meningkatkan


pengetahuan, keterampilan dan kepekaan para pendidik. Rancangan
berfokus pada produk bertujuan utama untuk menghasilkan perangkat
pembelajaran yang dapat digunakan secara meluas termasuk. Rancangan
pembelajaran yang akan berfokuskan pada pemanfaatan ICT baik dalam
menyusun kurikulum sampai pelaksanaan program pembelajaran dikelas
maupun dilapangan.

2) Rancangan Pembelajaran Pendidikan Jasmani


Usaha pengembangan model rancangan pembelajaran dalam pendidikan
jasmani belum banyak dilakukan, apalagi di Indonesia.
Menurut annarino unsure-unsur utama dalam merancang pembelajaran
pendidikan jasmani terdiri dari kegiatan:
➢ Mengklasifikasi tujuan, meliputi domain fisik, psikomotor, kognitif dan
afektif, tujuan harus dinyatakan dengan perilaku, perubahan perilaku
harus dapat di observasi dan diukur.

➢ Isi pembelajaran meliputi bermacam-macam pengalaman aktivitas dan


konsep yang relevan dengan tujuan pembelajaran

➢ Strategi pembelajaran adalah cara dalam menyajikan isi pembelajaran


yang dapat memberi sumbangan terhadap hasil yang diinginkan

➢ Evaluasi berdasarkan kepada veliditas, reliabilitas, dan kelayaan teknik-


teknik pengukuran dan factor-faktor perilaku pebelajar. Pengukuran
dapat menggunakan criteria standar atau perbadingan dengan kelompok,

➢ Intervensi guru, dapat langsung atau tidak langsung selama proses


pembelajaran berlangsung.

5
Tugas utama pengajar pendidikan jasmani adalah merancang,
melaksanakan, mendiaknosa, memperbaiki dan mengevaluasi proses
pembelajaran. Pembelajaran adalah usaha untuk membantu memudahkan
dan menciptakan prakarsa belajar pada pelajar.

Merancang suatu proses pembelajaran di era abad 21 ini tentunya,


pembelajaran PJOK tidak lepas dari peran ICT (Information and
Communication Technology). Dengan msemasukan peran ICT ke dalam
rancangan pembelajaran tentunya akan menambah kegairahan dunia
pendidikan terutama di pembelajaran PJOK.

3) Peran ICT Dalam Pembelajaran

a) Hakekat ICT

Information and Communication Technology (ICT) pada pelaksanaan


kurikulum sangat diperlukan, dan ICT akan memegang peranan yang
sangat penting dalam pelaksanaan pembelajarannya. Oleh karena itu,
pemanfaatan ICT diperlukan dalam kegiatan pembelajaran sehingga
efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran terlaksana. Sehingga materi,
tugas dalam proses pembelajaran dapat dilakukan melalui transfer dari
ICT.

Pesatnya perkembangan ICT di dunia tentunya menjadi potensi yang


sangat besar untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Hal ini tentunya
akan menjadikan tantangan besar bagi para guru dimana akan dituntut
untuk mengerti, memahami, mengoperasikan, dan mengeksplor ICT
dengan baik sehingga dapat mengaplikasikannya didalam proses
pembelajaran. Selain itu guru dituntut untuk lebih kreatif, inovatif, dan
berwawasan luas sehingga dapat meningkatkan kualitas kegiatan proses
pembelajaran.

ICT dalam dunia pendidikan di dalam proses pembelajaran dapat menjadi


dua peran sekaligus, yaitu: (1) sebagai media presentasi pembelajaran
yang berbentuk slide power point atau animasi dengan program flash; (2)

6
sebagai media pembelajaran mandiri atau E-Learning, misal peserta didik
diberikan tugas untuk membaca atau mencari sumber dari internet,
mengirimkan jawaban tugas, bahkan mencoba dan melakukan materi
pembelajaran. Melalui E-Learning, belajar tidak lagi dibatasi oleh ruang
dan waktu. Belajar dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja. Hal ini
mendorong peserta didik untuk melakukan analisis dan sintesis
pengetahuan, menggali, mengolah dan memanfaatkan informasi,
menghasilkan tulisan, informasi dan pengetahuan sendiri. Peserta didik
dirangsang untuk melakukan eksplorasi ilmu pengetahuan. Fasilitas yang
dapat dimanfaatkan oleh peserta didik untuk belajar melalui E-Learning
diantaranya : E-Book, E-Library, interaksi dengan pakar, email, mailling
List, News Group, dan lain-lain.

Sedangkan manfaat penggunaan ICT dalam rangka mendukung


pelaksanaan pembelajaran adalah: (1) meningkatkan kualitas
pembelajaran; (2) memperluas akses terhadap pendidikan dan
pembelajaran; (3) membantu memvisualisasikan ide-ide abstrak; (4)
mempermudah pemahaman materi yang sedang dipelajari; (5)
menampilkan materi pembelajaran menjadi lebih menarik; dan 6)
memungkinkan terjadinya interaksi antara pembelajaran dengan materi
yang sedang dipelajari.

Seperti yang sudah kita diketahui bahwa PJOK pada dasarnya memuat
ranah Afektif, Kognitif dan Psikomotor. Untuk memahami konsep ketiga
ranah tersebut peran dari ICT juga sangat dibutuhkan, seperti ebook yang
berhubungan ngdengan materi yang diajarkan, video teknik dasar
keterampilan cabang olahraga, dan semua konten yang berhubungan
dengan PJOK. Oleh karena itu, bantuan media ICT sangat penting
perannya dalam memahami yang digunakan dapat berupa slide power
point yang dilengkapi dengan animasi dan sound. Kelebihannya, media
ini dapat diulangi berkali-kali hingga peserta didik mampumenguasai
materi diajarkan.

7
b) Jenis Dan Ragam ICT

Perkembangan teknologi ICT memungkinkan pemanfaatan fungsi


berbagai media pembelajaran dengan menggunakan satu alat yang
disebut multimedia, yang mampu menyampaikan informasi dan materi
pembelajaran dalam bentuk teks, gambar, suara, animasi, film, bahkan
interaksi. Komputer adalah salah satu alat multimedia, karena komputer
mampu menyajikan informasi dan materi pembelajaran dalam semua
bentuk, bahkan dengan komputer situasi nyata yang memerlukan waktu
lama atau sangat mahal dan mengandung resiko dapat disimulasikan
dengan komputer (misalnya proses reaksi kimia, dampak suatu ledakan
nuklir, perjalanan tata surya, dll.). Melalui multimedia, konsep-konsep
abstrak dapat disajikan secara lebih nyata dalam proses pembelajaran
untuk memudahkan (maha)siswa memahaminya.

➢ ICT berbasis Elektronik

Pembelajaran berbasis komputer yaitu penggunaan komputer sebagai


alat bantu dalam dunia pendidikan dan pengajaran. Penggunaan
computer secara langsung dengan peserta didik untuk menyampaikan
isi pelajaran, memberikan latihan dan mengevaluasi kemajuan belajar
peserta didik. Materi pembelajaran dibuat dalam bentuk powerpoint
atau CD pembelajaran interaktif.

➢ ICT berbasis internet

Pembelajaran berbasis web/internet, Sekolah harus menyediakan/


membuat website sekolah yang diantaranya berisi materi-materi
pelajaran. Setiap pengajar harus memiliki blog sendiri yang berisi
mata pelajaran yang diajarkan, bisa berkomunikasi tentang materi
pelajaran dengan peserta didik di dunia maya, dengan demikian akan
tercipta virtual class room (kelas dunia maya) yang dapat memotivasi
dan menambah wawasan pengetahuan peserta didik. Merupakan
sumber data dan informasi yang diperoleh dan didapat secara online

8
yang berguna untuk menambah referensi dan sebagai perbandingan
bagi penelitian kepustakaan dan dokumentasi serta literatur untuk
mendapatkan data sekunder guna memperkuat argumentasi dan
presentasi. Konsep yang juga sangat erat kaitannya dengan teknologi
adalah E-Learning atau yang bisa disebut dengan electronic learning.
E-learning merupakan suatu cara belajar dengan memanfaatkan
teknologi untuk mendapatkan informasi dan mengakses data. Salah
satu contoh media yang dapat digunakan sebagai media e-learning
adalah internet, radio, dan televisi.

4) Konsep dan Peran ICT Dalam Pembelajaran

Ilustrasi di bawah ini dapat memberikan gambaran bagaimana


perkembangan proses TIK atau ICT dalam pendidikan.

Gambar : 1.1 Ilustrasi Konsepdari ICT

a) Gambar 1. Learning about computer and the internet (supplementary)

b) Gambar 2. Learning with computer and the internet (complementary)

c) Gambar 3, 4. Learning through computer and the internet (integrated and


infused)

a) Konsep Pembelajaran Terpisah

TIK di sekolah masih dijadikan sebagai obyek yang dipelajari atau siswa
masih diposisikan sebagai orang yang sedang belajar TIK. Begitulah tahap
awal dalam perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK)

9
dalam pendidikan seperti gambar lingkaran pertama pada ilustrasi di atas
(Gambar 2). Pada tahap ini terjadi pemisahan antara pembelajaran dengan
TIK, malah yang terjadi adalah siswa belajar tentang TIK itu sendiri.
Sehingga TIK hanya berperan sebagai tambahan (supplementary) artinya
siswa diberi kebebasan memilih, apakah akan memanfaatkan materi
pembelajaran berbasis TIK (media elektronik) atau tidak.

Pada konsep pembelajaran terpisah, teknologi berfungsi sebagai ilmu


pengetahuan (science). Dalam hal ini teknologi sebagai bagian dari disiplin
ilmu yang harus dikuasai oleh siswa. Sehingga pembelajaran di sekolah
berdasarkan kurikulum 2006 terdapat mata pelajaran TIK sebagai ilmu
pengetahuan yang harus dikuasi siswa semua kompetensinya. Munculnya
mata pelajaran baru di kurikulum sekolah tersebut merupakan tanda bahwa
TIK masih diposisikan sebagai objek yang dipelajari.

Padahal, apa yang seharusnya terjadi adalah sambil belajar tentang TIK
(learning about ICT), siswa juga belajar dengan menggunakan atau melalui
TIK (learning with and or through ICT). Ingat, yang dimaksud dengan TIK
tidak hanya komputer dan internet tapi segala jenis media informasi dan
komunikasi lain yang mendukung proses pembelajaran di kelas.

b) Konsep Pembelajaran Terkait

Pembelajaran terkait (connected learning) dikenal dengan pembelajaran


terhubung. Konsep pembelajaran terkait dengan TIK merupakan suatu
keniscayaan. Perkembangan TIK mau tidak mau mempengaruhi model
pendekatan pembelajaran. Setiap mata pelajaran hakikatnya dapat
dikaitkan dengan TIK baik dalam penggunaan teknologinya maupun
dalam penggunaan media pembelajarannya. Pada tahapan ini penyatuan
teknologi dan media dalam pendidikan sebagai pelengkap
(complementary). Materi pembelajaran elektronik (teknologi dan media)
diprogramkan untuk melengkapi materi pembelajaran yang diterima siswa
di dalam kelas.

10
Pada tahap ini teknologi berfungsi sebagai alat (tools), dalam hal ini TIK
digunakan sebagai alat bantu bagi pengguna (user) atau siswa untuk
membantu pembelajaran, misalnya dalam mengolah kata, mengolah angka,
membuat unsur grafis, membuat database, membuat program administratif
untuk siswa, guru dan staf, data kepegawaian, keuangan dan sebagainya.

c) Konsep Pembelajaran Terintegrasi

Perubahan dalam proses pembelajaran mengarah kepada pembelajaran


generasi terkini yaitu e-learning dan mobile learning (m-learning), yaitu
proses pembelajaran yang mengandalkan terintegrasi dengan multimedia
(web-based course), computer and mobile mediated communication,
serta computer intelligent system. Proses pembelajaran didominasi oleh
cara belajar siswa dimana karakter siswa yang suka komputer, suka game,
dan suka online, lebih menyukai yang bersifat visual, tekstual, dan
interaktif. Dalam belajar mereka tidak dibatasi tempat dan waktu, serta
tidak tergantung pada jadwal. Konsep pembelajaran tersebut merupakan
konsep pembelajaran terintegrasi (terpadu). Pembelajaran
terpadu(integrated learning) merupakan pendekatan pembelajaran yang
melibatkan beberapa mata pelajaran untuk memberikan pengalaman
belajar yang bermakna bagi anak. Pembelajaran terpadu diyakini sebagai
pendekatan yang berorientasi pada praktek pembelajaran yang sesuai
dengan kebutuhan anak. Pembelajaran terpadu secara efektif akan
membantu menciptakan kesempatan yang luas bagi siswa untuk melihat
dan membangun konsep-konsep yang saling berkaitan. Dengan demikian,
memberikan kesempatan kepada siswa untuk memahami masalah yang
kompleks yang ada di lingkungan sekitarnya dengan pandangan yang utuh.

Dengan pembelajaran terpadu ini siswa diharapkan memiliki kemampuan


untuk mengidentifikasi, mengumpulkan, menilai dan menggunakan
informasi yang ada di sekitarnya secara bermakna. Hal itu dapat diperoleh
tidak saja melalui pemberian pengetahuan baru kepada siswa melainkan

11
juga melalui kesempatan memantapkan dan menerapkannya dalam
berbagai situasi baru yang semakin beragam.

Kekuatan pembelajaran terintegrasi antara lain dapat memudahkan siswa


untuk mengarahkan keterkaitan dan keterhubungan di antara berbagai mata
pelajaran, memungkinkan pemahaman antar matapelajaran dan
memberikan penghargaan terhadap pengetahuan dan keahlian,
membangun motivasi siswa, mengembangkan kreativitas guru, serta
menghemat waktu, tenaga, dan sarana, serta biaya pembelajaran karena
adanya penyederhanaan langkah-langkah pembelajaran. Pengintegrasian
TIK dalam pembelajaran dapat diartikan sebagai adanya keterpaduan
antara mata pelajaran tertentu dengan TIK dimana pembahasan suatu
topik, pengembangan keterampilan dan pemberian tugas-tugas
diprogramkan agar siswa dapat belajar dengan menggunakan TIK. Pada
tahap ini siswa sambil belajar tentang TIK (learning about ICT), siswa
juga belajar dengan menggunakan atau melalui TIK (learning with and or
through ICT).

Potensi integrasi TIK dalam pembelajaran dapat memperluas kesempatan


belajar, meningkatkan efisiensi, meningkatkan kualitas belajar,
meningkatkan kualitas mengajar, memfasilitasi pembentukan
keterampilan, mendorong belajar sepanjang hayat berkelanjutan,
meningkatkan perencanaan kebijakan dan manajemen, serta mengurangi
kesenjangan digital. Lebih jauh lagi, pada saat ini hubungan antara
teknologi dan media (TIK) dengan pendidikan semakin erat bahkan kini
telah menyatu (infused). Pendekatan infusing menuntut adanya upaya
untuk mengintegrasikan dan memasukkan TIK ke dalam kurikulum. Pada
pendekatan ini, sekolah telah menerapkan teknologi berbasis komputer di
laboratorium, kelas, dan bagian administrasi. Guru berada pada tahap
mengeksplorasi cara atau metode baru sehingga TIK mengubah
produktivitas dan pekerjaan profesional mereka. Hal ini berlanjut pada
pendekatan transforming yang dicirikan dengan adanya upaya sekolah

12
untuk merencanakan dan memperbaharui organisasinya dengan cara yang
lebih kreatif. TIK menjadi bagian integral dengan kegiatan pribadi dan
kegiatan profesional sehari-hari. Fokus kurikulum mengacu pada learner-
centered (berpusat pada peserta didik) dan mengintegrasikan mata
pelajaran dengan dunia nyata. Sekolah sudah menjadi pusat pembelajaran
untuk para komunitasnya.

Bila dilihat dari sisi peran TIK bagi siswa, maka pengintegrasian TIK
dalam proses pembelajaran harus memungkinkan siswa:

• menjadi partisipan aktif

• menghasilkan dan berbagi (sharing) pengetahuan/keterampilan serta


berpartisipasi sebanyak mungkin sebagaimana layaknya seorang ahli.

• belajar secara individu, sebagai mana halnya juga kolaboratif dengan


siswa lain.

Jika pemanfaatan TIK dalam pembelajaran masih membuat siswa tetap


pasif, mereproduksi pengetahuan (sekedar menghafal), seperti guru
mengajar dengan menggunakan slide presentasi dimana yang masih
dominan adalah dirinya, maka sia-sialah teknologi tersebut diiintegrasikan
dalam proses pembelajaran yang kita lakukan.

Secara teoretis, integrasi TIK dalam pembelajaran yang sesungguhnya


harus memungkinkan terjadinya proses belajar yang:

• Aktif; memungkinkan siswa dapat terlibat aktif oleh adanya proses belajar
yang menarik dan bermakna.

• Konstruktif; memungkinkan siswa dapat menggabungkan ide-ide baru


kedalam pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya untuk memahami
makna atau keinginan tahuan dan keraguan yang selama ini ada dalam
benaknya.

13
• Kolaboratif; memungkinkan siswa dalam suatu kelompok atau komunitas
yang saling bekerjasama, berbagi ide, saran atau pengalaman, menasehati
dan memberi masukan untuk sesama anggota kelompoknya.

• Antusiastik; memungkinkan siswa dapat secara aktif dan antusias


berusaha untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

• Dialogis; memungkinkan proses belajar secara inherent merupakan suatu


proses sosial dan dialogis dimana siswa memperoleh keuntungan dari
proses komunikasi tersebut baik di dalam maupun luar sekolah.

• Kontekstual; memungkinkan situasi belajar diarahkan pada proses belajar


yang bermakna (real-world) melalui pendekatan "problem-based atau
case-based learning"

• Reflektif; memungkinkan siswa dapat menyadari apa yang telah ia pelajari


serta merenungkan apa yang telah dipelajarinya sebagai bagian dari proses
belajar itu sendiri.

• Multisensory; memungkinkan pembelajaran dapat disampaikan untuk


berbagai modalitas belajar (multisensory), baik audio, visual, maupun
kinestetik.

• High order thinking skills training; memungkinkan untuk melatih


kemampuan berpikir tingkat tinggi (seperti problem solving, pengambilan
keputusan, dll.) serta secara tidak langsung juga meningkatkan ”ICT &
media literacy”.

Sebagai guru abad 21 yang telah menggeser paradigma pembelajaran dari


pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher-centered learning) menuju
pembelajaran yang berpusat pada siswa (student-centered learning)
dimana ia lebih berperan sebagai desainer pembelajaran, fasilitator, pelatih
dan manajer pembelajaran. Bukan sebagai pencekok informasi dan satu-
satunya sumber belajar, sang maha tahu. Oleh karena itu, guru harus
mampu mendesain pembelajaran atau menyusun rencana pelaksanaan

14
pembelajaran (RPP) yang mencirikan paradigma baru pembelajaran seperti
dijelaskan di atas dengan mengintegrasikan TIK sebagai sarananya.

Hal ini sejalan dengan tujuan dari kurikulum 2013, yang merubah
paradigma praktek pembelajaran dari pembelajaran konvensional dimana
pembelajaran berpusat pada guru menuju pembelajaran modern dimana
pembelajaran berpusat pada siswa. Kurikulum 2013 menggunakan
pendekatan pembelajaran saintifik melalui 5M yaitu mengamati,
mengeksperimentasi, mengasosiasi, menanya, dan mengkomunikasikan.
Pendekatan pembelajaran saintifik ini bertujuan mengoptimalkan peristiwa
belajar pada diri siswa karena belajar terjadi ketika mengalami yaitu
terjadinya aktivitas melihat, mendengar, melakukan, merasa, mencoba,
mempraktekkan, menciptakan, memodifikasi, dan lain-lain.

5) Dukungan ICT (TIK) dalam pelaksanaan 5 M

a) Mengamati (Observing)

Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran


(meaningfull learning). Metode ini memiliki keunggulan tertentu, seperti
menyajikan media obyek secara nyata, peserta didik senang dan tertantang,
dan mudah pelaksanaannya (Lazim, 2013). Metode mengamati sangat
bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu peserta didik. Sehingga proses
pembelajaran memiliki kebermaknaan yang tinggi. Menurut
Permendikbud Nomor 81a, kegiatan mengamati dalam pembelajaran
hendaklah guru membuka secara luas dan bervariasi kesempatan peserta
didik untuk melakukan pengamatan melalui kegiatan: melihat, menyimak,
mendengar, dan membaca. Guru memfasilitasi peserta didik untuk
melakukan pengamatan, melatih mereka untuk memperhatikan (melihat,
membaca, mendengar) hal yang penting dari suatu benda atau objek.
Adapun kompetensi yang diharapkan adalah melatih kesungguhan,
ketelitian, dan mencari informasi.

15
Peran TIK dalam aktivitas mengamati dapat berupa mencari informasi,
melihat, mendengar, membaca, dan atau menyimak melalui bahan belajar
digital (learning object). Era teknologi ini banyak sekali sumber belajar
yang bisa diperoleh siswa dengan mudah. Pencarian informasi dapat
dilakukan diantaranya melalui buku elektronik, buku sekolah elektronik,
multimedia pembelajaran, animasi/simulasi, video pembelajaran, slide
presentasi, games, dan lain-lain. Dengan pemanfaatan TIK ini aktivitas
mengamati dapat dilakukan lebih bervariasi dan menyenangkan.

b) Menanya (Questioning)

Bagaimana aktivitas menanya dilakukan? Guru perlu membimbing peserta


didik untuk dapat mengajukan pertanyaan: pertanyaan tentang yang hasil
pengamatan objek yang konkrit sampai kepada yang abstrak berkenaan
dengan fakta, konsep, prosedur, atau pun hal lain yang lebih abstrak.
Pertanyaan yang bersifat faktual sampai kepada pertanyaan yang bersifat
hipotetik. (Lazim, 2013).

Dalam Permendikbud Nomor 81a Tahun 2013, kegiatan “menanya” dalam


kegiatan pembelajaran yaitu mengajukan pertanyaan tentang informasi
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk
mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari
pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik).
Kompetensi yang diharapkan dalam menanya adalah mengembangkan
kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk
membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar
sepanjang hayat.

c) Menalar (Associating)

Kegiatan “mengasosiasi/mengolah informasi/menalar” dalam kegiatan


pembelajaran sebagaimana disampaikan dalam Permendikbud Nomor 81a
Tahun 2013, adalah memproses informasi yang sudah dikumpulkan baik
terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan/eksperimen maupun hasil dari

16
kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi. Pengolahan
informasi yang dikumpulkan dari yang bersifat menambah keluasan dan
kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari
solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai
kepada yang bertentangan. Kegiatan ini dilakukan untuk menemukan
keterkaitan satu informasi dengan informasi lainya, menemukan pola dari
keterkaitan informasi tersebut. Kompetensi yang diharapkan adalah
mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras,
kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta
deduktif dalam menyimpulkan.

d) Mencoba (Experimenting)

Dalam materi pelatihan implementasi Kurikulum 2013 (Kemdikbud, 2013)


dijelaskan bahwa untuk memperoleh hasil belajar yang nyata atau otentik,
peserta didik harus mencoba atau melakukan percobaan, terutama untuk
materi atau substansi yang sesuai. Aplikasi metode eksperimen atau
mencoba dimaksudkan untuk mengembangkan berbagai ranah tujuan
belajar, yaitu sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Aktivitas
pembelajaran yang nyata untuk ini adalah: (1) menentukan tema atau topik
sesuai dengan kompetensi dasar menurut tuntutan kurikulum; (2)
mempelajari cara-cara penggunaan alat dan bahan yang tersedia dan harus
disediakan; (3)mempelajari dasar teoritis yang relevan dan hasil-hasil
eksperimen sebelumnya; (4) melakukan dan mengamati percobaan; (5)
mencatat fenomena yang terjadi, menganalisis, dan menyajikan data; (6)
menarik simpulan atas hasil percobaan; dan (7) membuat laporan dan
mengkomunikasikan hasil percobaan.

e) Mengkomunikasikan (Networking)

Pada pendekatan saintifik guru diharapkan memberi kesempatan kepada


peserta didik untuk mengkomunikasikan apa yang telah mereka pelajari.
Kegiatan ini dapat dilakukan melalui menuliskan atau menceritakan apa
yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan dan

17
menemukan pola. Hasil tersebut disampikan di kelas dan dinilai oleh guru
sebagai hasil belajar peserta didik atau kelompok peserta didik tersebut.

6) Technological Pedagogy And Content Knowledge

a) Hakekat TPACK

TPACK adalah salah satu framework yang mengintegrasikan antaran


pengetahuan Teknologi (Technological Knowledge), pengetahuan Pedagogi
(Pedagogy Knowledge), dan pengatahuan Konten (Content Knowledge)
dalam sebuah konteks pembelajaran, TPACK awalnya di kembangkan oleh
Shulman’s (1987, 1986) yang mendeskripsikan tentang PCK (Pedagogical
and Content Knowledge), selanjutnya untuk menggambarkan bagaimana
pemahaman guru terhadap teknologi pembelajaran dan dihubungkan dengan
PCK dan dengan yang lainnya untuk menghasilkan pembelajaran yang
efektif menggunakan teknologi. TPACK terus berkembang dari waktu ke
waktu melalui serangkain publikasi (Mishra dan Koehler (2006), Koehler
dan Mishra (2009)).

Gambar 1.2: Kerangka Kerja TPACK

18
Pada TPACK titik beratnya adalah bagaimana pengetahuan Teknologi
(Technological Knowledge), pengetahuan Pedagogi (Pedagogy
Knowledge), dan pengatahuan Konten (Content Knowledge) dapat di
satukan dalam sebuah pembelajaran yang nantinya menjadikan
pembelajaran yang efektif dan berhasil dalam sebuah konteks
pembelajaran.

o Technological Knowledge, pada pengetahuan Teknologi (Technological


Knowledge) adalah bagaimana menggunakan teknologi sebagai alat
bantu pembelajaran, sebagai contoh internet yang menjadi sumber
belajar dan sarana belajar bagi pembelajar. Teknologi internet sudah
sangat pesat dan mendukung pembelajaran, teknologi ini juga
menyediakan software yang dapat digunakan sebagai pembelajaran dan
tidak berbayar seperti salah satunya adalah Moodle.

o Pedagogy Knowledge, pengetahuan Pedagogi (Pedagogy Knowledge)


merupakan bagaimana cara guru mengajarkan materi pembelajaran,
penggunaan model dan metode yang tepat dan kreatif dapat menjadikan
proses pembelajaran menjadi lebih efektif. Pendekatan pembelajaran
orang dewasa seperti konstruktivisme, sosial kolaborasi, dan sosial
konstruktivisme untuk membentuk komunitas pembelajaran menjadi
salah satu contoh model pembelajaran yang dapat digunakan.

o Content Knowledge, pengatahuan Konten (Content Knowledge) adalah


apa yang akan dipelajari atau substansi materi apa saja yang akan
dipelajari.

b) Kekarangka Kerja TPACK

Berdasarkan pada Shulman’s (1986) tentang kerangka kerja pedagogical


content knowledge (PCK), salah satu framework yang banyak
mendapatkan perhatian akhir-akhir ini adalah Technological Pedagogical
Content Knowledge (TPACK) (Angeli & Valanides, 2005; Mishra &
Koehler, 2009). TPACK dianggap sebagai kerangka kerja berpotensi yang

19
dapat memberikan arah baru bagi guru dalam memecahkan masalah terkait
dengan mengintegrasikan TIK ke dalam kegiatan belajar mengajar di
ruang kelas (Hewitt, 2008). Ada tujuh variabel yang mempengaruhi
TPACK (Cox & Graham, 2009; Mishra & Koehler, 2006; Shulman, 1986),
yaitu:

o Technological Knowledge (TK) adalah pengetahuan tentang bagaimana


mengoperasikan komputer dan perangkat lunak yang relevan;

o Pedagogical Knowledge (PK) adalah kemampuan dalam pengelolaan


pembelajaran peserta didik;

o Content Knowledge (CK) adalah materi subjek pengetahuan seperti


pengetahuan tentang bahasa, Matematika, Ilmu Alam dll;

o Technological Content Knowledge (TCK) adalah pengetahuan tentang


bagaimana konten dapat diteliti atau diwakili oleh teknologi seperti
menggunakan simulasi komputer untuk mewakili dan mempelajari
pergerakan kerak bumi;

o Pedagogical Content Knowledge (PCK) adalah pengetahuan tentang


bagaimana cara untuk mewakili dan merumuskan subjek yang
membuatnya dipahami oleh orang lain (Shulman, 1986, hal. 9);

o Technological Pedagogical Knowledge (TPK) adalah pengetahuan


tentang bagaimana teknologi dapat memfasilitasi pendekatan pedagogik
seperti menggunakan diskusi asynchronous seperti forum untuk
mendukung konstruksi sosial pengetahuan;

Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) adalah


pengetahuan tentang bagaimana memfasilitasi pembelajaran peserta
pelatihan dari konten tertentu melalui pendekatan pedagogik dan
teknologi. Sehingga diketahui hubungan antara variabel-variabel tersebut
diatas, maka dapat mengetahui faktor apa yang paling signifikan
mempengaruhi guru dalam proses belajar mengajar guna proses

20
perencanaan kedepan dalam rangka meningkatkan kualitas guru yang
profesional dan berbasis TIK.

6) Perancangan Pembelajaran PJOK Berbasis TPACK

a) Mendesain Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran

Langkah-langkah kegiatan pembelajaran adalah serangkaian aktivitas


pengelolaan pengalaman belajar siswa, melalui tahapan pendahuluan, inti
dan penutup.
I. Kegiatan Pendahuluan
Dalam kegiatan pendahuluan, guru mendesain aktivitas:
1. Menyiapkan peserta didik secara psikologis dan fisik untuk siap
mengikuti proses pembelajaran;
2. Memberi motivasi peserta didik untuk belajar secara kontekstual
dengan kehidupan sehari-hari, dengan memberikan contoh materi ajar
yang relevan dengan kondisi; lokal, nasional dan internasional, serta
disesuaikan dengan karakteristik dan jenjang peserta didik;
3. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang Relevan Dan mengaitkan 11
pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari;
4. Menjelaskan kompetensi dasar, dan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai; dan
5. Menyampaikan cakupan Materi Dan penjelasan uraian
kegiatan pembelajaran sesuai silabus.
II. Kegiatan Inti
Kegiatan inti, guru mendesain langkah-langkah penerapan model
pembelajaran dan/atau metode pembelajaran yang mengaktifkan peserta
didik. Demikian pula guru mendesain penerapan media pembelajaran, dan
sumber belajar yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan
mata pelajaran. Pemilihan pendekatan tematik dan/atau tematik terpadu
dan/atau saintifik dan/atau inkuiri dan penyingkapan ( discovery ) dan/atau
pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah
( project based learning) disesuaikan dengan karakteristik kompetensi dan
jenjang pendidikan.
III. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru bersama peserta didik baik ( secara
individual maupun kelompok) melakukan refleksi untuk mengevaluasi: 1)
seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh
untuk selanjutnya secara bersama menemukan manfaat langsung maupun

21
tidak langsung dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung; 2)
memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran; 3)
melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, baik
tugas individual maupun kelompok; dan 4) menginformasikan rencana
kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.

Dalam Permendikbud Nomor 22 tahun 2016 dinyatakan bahwa komponen


komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) RPP sebagai
berikut:
a) Identitas Sekolah,
b) Identitas Mata Pelajaran,
c) Kelas/Semester,
d) Materi Pokok,
e) Alokasi Waktu
A. Kompetensi Inti (KI)
B. Kompetensi Dasar
1. …………………..(KD pada KI-3)
2. …………………..(KD pada KI-4)

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


1. .........................................
2. .........................................
D. Tujuan Pembelajaran
E. Materi Pembelajaran (rincian dari Materi Pokok)
F. Metode Pembelajaran (Rincian dari Kegiatan Pembelajaran)
G. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
1. Media
2. Alat/Bahan
3. Sumber Belajar
H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran (Jika dalam 1 RPP terdiri dari
beberapa pertemuan)
1. Pertemuan Kesatu:
a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (…menit)
1)…………………………………………………………………………
.

22
2)…………………………………………………………………………
.
3)…………………………………………………………………………
.
4)…………………………………………………………………………
.
b. Kegiatan Inti (...menit) Sesuaikan sintaks dengan model /
pendekatan/metode yang dipilih
1) Mengamati
2) Menanya
3) Mengumpulkan dan
4) Mengasosiasikan
5) Mengkomunikasikan hasil
c. Penutup (…menit)
1)………………………………………………………………………..
2). ……………………………………………………………………….
3). ……………………………………………………………………….
4). ………………………………………………………………………

2. Pertemuan Kedua:
a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (…menit)
1)…………………………………………………………………………
2)………………………………………………………………………….
3)………………………………………………………………………….
4)………………………………………………………………………….

b. Kegiatan Inti (...menit) Sesuaikan sintaks dengan model /


pendekatan/metode yang dipilih
1). Mengamati
2). Menanya
3). Mengumpulkan dan
4) Mengasosiasikan
5) Mengkomunikasikan hasil
c. Penutup (…menit)
I. Penilaian

23
1) Jenis/teknik penilaian (Unjuk Kerja / Kinerja melakukan Praktikum /
Sikap / Proyek / Portofolio / Produk / penilaian diri / tes tertulis)
2) Bentuk instrumen dan instrumen Isi sesuai (Daftar chek/skala
penilaian/Lembar penilaian kinerja/Lembar penilaian sikap/Lembar
Observasi/Pertanyaan langsung/Laporan Pribadi/ Kuisioner/ Memilih
jawaban/ Mensuplai jawaban/Lembar penilaian portofolio
3) Pedoman penskoran

24
I.Perancangan Pembelajaran pengembangan kemampuan gerak
dasar/fundamental, berbasis ICT-TPACK

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


a) Satuan Pendidikan : SD
b) Muatan Pelajaran : PJOK
c) Kelas / Semester : I/ 1 (Ganjil)
d) Tema 1 : Diriku
e) Sub Tema 1 : Aku dan Teman Baru
f) Materi Pembelajaran : Gerak Dasar Jalan
g) Pembelajaran ke : 2
h) Alokasi waktu : 120

A. Kompetensi Inti (KI)


1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun,
peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman,
guru, dan tetangganya serta cinta tanah air.
3. Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara
mengamati, menanya, dan mencoba berdasarkan rasa ingin tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda
yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual dalam bahasa yang
jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan
yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Memahami prosedur gerak dasar lokomotor sesuai dengan konsep
tubuh, ruang, usaha, dan keterhubungan dalam berbagai bentuk
permainan sederhana dan atau tradisional.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Siswa menyimak informasi dan peragaan materi tentang gerak berjalan,
dan memadukan konsep gerak keberbagai arah.
2. Siswa mencoba dan melakukan gerak berjalan, gerak keberbagai
arahberulang-ulang.

25
3. Siswa mendapatkan umpan balik dari diri sendiri, teman dalam
kelompok, dan guru.
4. Siswa memperagakan hasil belajar gerak dasar lokomotor dalam
berbagai bentuk permainan sederhana dan atau tradisional dilandasi
nilai-nilai disiplin, percaya diri, tanggung jawab, sungguh-sungguh,
dan kerja sama.
5. Hasil belajar siswa dinilai selama proses dan di akhir pembelajaran

D. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran diharpakan siswa mampu:
1. Siswa menyimak informasi dan materi tentang gerak berjalan,gerak
keberbagai arah.
2. Siswa mencoba dan melakukan gerak berjalan,ke keberbagai arah
secara berulang-ulang.
3. Siswa mendapatkan umpan balik dari diri sendiri, teman dalam
kelompok, dan guru.
4. Siswa memperagakan hasil belajar gerak dasar lokomotor dalam
berbagai bentuk permainan sederhana dan atau tradisional dilandasi
nilai-nilai disiplin, percaya diri, tanggung jawab, sungguh-sungguh,
dan kerja sama.
5. Hasil belajar siswa dinilai selama proses dan di akhir pembelajaran

E. Materi Pembelajaran.
• Gerak Dasar Jalan ( lokomotor ) gerak berpindah tempat
F. Metode Pembelajaran
Metode Pembelajaran : Tanya jawab, diskusi, Cooperative
Learning, demonstrasi.
Pendekatan Pembelajaran : Saintifik
G. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
1. Media
a. Laptop
b. Android
c. Proyektor
2. Alat/Bahan
a. Kun
b. Alat peraga
c. Spidol dan whiteboard
3. Sumber Belajar

26
a. Buku Guru Tematik Kelas I, Kemendikbud, Revisi 2017.
b. Buku Siswa Tematik Kelas I, Kemendikbud, Revisi 2017.
c. Buku referensi lain yang relevan

H. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Pertemuan Kedua
a. Pendahuluan/Kegiatan Awal ( 25 menit)
1) Kelas dibuka dengan salam, menanyakan kabar dan mengecek
kehadiran siswa.
2) Kelas dilanjutkan dengan doa dipimpin oleh salah seorang siswa.
Siswa yang diminta membaca doa adalah siswa yang hari itu
datang paling awal ( Menghargai kedisiplinan siswa )
3) Siswa diingatkan untuk selalu mengutamakan sikap disiplin
setiap saat dan manfaatnya bagi tercapainya cita – cita.
4) Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang tujuan, manfaat
dan aktivitas pembelajaran yang akan dilakukan.
5) Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan
materi/tema/kegiatan sebelumnya.
6) Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran
yang akan dipelajari yaitu gerak dasar jalan dalam kehidupan
sehari-hari
7) Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang
berlangsung
8) Pemanasan: menugaskan peserta didik untuk melakukan
penguluran (Stretching) yang dimulai dari gerakan kepala menuju
ke arah kaki, dengan hitungan masing-masing bagian item
gerakan 2 x 8 hitungan.

b. Kegiatan Inti (...menit) Sesuaikan sintaks dengan model /


pendekatan/ metode yang dipilih
1) Mengamati
a) Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan
perhatian pada topik materi Gerak Dasar Jalan dengan cara :
➢ Menyimak
Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global
tentang materi pelajaran mengenai materi :Gerak dasar jalan

27
➢ Mengamati
Lembar kerja materi : Gerak dasar jalan
https://www.bing.com/videos/search?q=youtube+gerak+dasa
r+lokmotor+jalan+zigzag&&view=detail&mid=41C1B842A
D53E0FB06D141C1B842AD53E0FB06D1&rvsmid=2E00C
FF32FC880269A612E00CFF32FC880269A61&FORM=VD
QVAP
Pemberian contoh-contoh materi :Gerak dasar jalan untuk
dapat dikembangkan peserta didik, Dengan cara:
➢ Melihat (tanpa atau dengan Alat)
Menayangkan gambar/foto/video yang relevan
https://www.bing.com/videos/search?q=youtube+gerak+dasa
r+lokmotor+jalan+zigzag&&view=detail&mid=41C1B842A
D53E0FB06D141C1B842AD53E0FB06D1&rvsmid=2E00C
FF32FC880269A612E00CFF32FC880269A61&FORM=VD
QVAP
2) Menanya
a) Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan
dengan gambar/video yang disajikan dan akan dijawab melalui
kegiatan belajar.
b) Mengajukan pertanyaan tentang materi ::Gerak dasar jalan
c) yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan
untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang
diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan
yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa
ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk
membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan
belajar sepanjang hayat
3) Mengumpulkan data
a) Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok.
b) Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas
contoh dalam buku paket mengenai materi :Gerak dasar
jalan
c) Mencatat semua informasi tentang materi :Gerak dasar jalan
yang telah diperoleh pada buku catatan dengan tulisan yang
rapi dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
d) Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau
mempresentasikan materi dengan rasa percaya diri sub tema
:Gerak dasar jalan sesuai dengan pemahamannya

28
4) Mengasosiasikan
a) Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan
memverifikasi hasil pengamatannya dengan data-data atau
teori pada buku sumber melalui kegiatan :
b) Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada
pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari
berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda
sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan
sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras,
kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir
induktif serta deduktif dalam membuktikan tentang materi :
Gerak dasar jalan, antara lain dengan : Peserta didik dan
guru secara bersama-sama membahas jawaban soal-soal
yang telah dikerjakan oleh peserta didik.
5) Mengkomunikasikan hasil
a) Menyampaikan hasil diskusi tentangmateri :Gerak dasar
jalan berupa kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara
lisan, tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan
sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis,
mengungkapkan pendapat dengan sopan.
b) Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal
tentang materi : Gerak dasar jalan
c) Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan
tentanag materi :Gerak dasar jaln dan ditanggapi oleh
kelompok yang mempresentasikan
d) Bertanya atas presentasi tentang materi :Gerak dasar jalan
yang dilakukan dan peserta didik lain diberi kesempatan
untuk menjawabnya.
e) Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul
dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa :
f) Menjawab pertanyaan tentang materi :Gerak dasar jalan
yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau lembar
kerja yang telah disediakan
c. Penutup ( 15 menit)
1) Siswa bersama guru melakukan refleksi atas pembelajaran
yang telah berlangsung ;
➢ Apa saja yang telah dipahami siswa?
➢ Apa yang belum dipahami siswa?
➢ Bagaimana perasaan selama pembelajaran?
Tentang Materi : Gerak dasar jalan yang baru dilakukan

29
2) Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran.
3) Siswa menyimak penjelasan guru tentang aktivitas
pembelajaran pada pertemuan selanjutnya. Termasuk
menyampaikan kegiatan bersama orangtua
4) Siswa menyimak cerita motivasi tentang pentingnya sikap
Disiplin, kerjasama, dan syukur
5) Siswa melakukan operasi semut untuk menjaga kebersihan
kelas.
6) Mengingatkan siswa untuk menghapus papan tulis dan
memastikan ruang belajar tetap bersih dan mencuci tangan
dengan sabun
7) Kelas ditutup dengan doa bersama dipimpin salah seorang
siswa.

I. Penilaian

1. Sikap

- Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta
didik sehari-hari, baik terkait dalam proses pembelajaran maupun
secara umum. Pengamatan langsung dilakukan oleh guru. Berikut
contoh instrumen penilaian sikap

Aspek Perilaku yang


Dinilai Jumla Skor Kode
No Nama Siswa
h Skor Sikap Nilai
BS JJ TJ DS

1 … 75 75 50 75 275 68,75 C

2 … ... ... ... ... ... ... ...

Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin
Catatan :
b) Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik

30
50 = Cukup
25 = Kurang
b) Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria
= 100 x 4 = 400
c) Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 =
68,75
d) Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
e) Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin
dinilai

- Penilaian Diri
Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada
peserta didik, maka peserta didik diberikan kesempatan untuk menilai
kemampuan dirinya sendiri. Namun agar penilaian tetap bersifat
objektif, maka guru hendaknya menjelaskan terlebih dahulu tujuan dari
penilaian diri ini, menentukan kompetensi yang akan dinilai, kemudian
menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan, dan merumuskan
format penilaiannya Jadi, singkatnya format penilaiannya disiapkan
oleh guru terlebih dahulu. Berikut Contoh format penilaian :

Jumlah Skor Kode


No Pernyataan Ya Tidak
Skor Sikap Nilai
Selama diskusi, saya
ikut serta
1 50
mengusulkan
ide/gagasan.
Ketika kami
berdiskusi, setiap
2 anggota mendapatkan 50
kesempatan untuk 250 62,50 C
berbicara.
Saya ikut serta dalam
membuat kesimpulan
3 50
hasil diskusi
kelompok.
4 ... 100

Catatan :
a) Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
b) Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x
100 = 400

31
c) Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 :
400) x 100 = 62,50
d) Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
e) Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi
pengetahuan dan keterampilan

- Penilaian Teman Sebaya


Penilaian ini dilakukan dengan meminta peserta didik untuk menilai
temannya sendiri. Sama halnya dengan penilaian hendaknya guru telah
menjelaskan maksud dan tujuan penilaian, membuat kriteria penilaian,
dan juga menentukan format penilaiannya. Berikut Contoh format
penilaian teman sebaya:
Nama yang diamati : ...
Pengamat : ...

Jumlah Skor Kode


No Pernyataan Ya Tidak
Skor Sikap Nilai

Mau menerima
1 100
pendapat teman.

Memberikan solusi
2 terhadap 100
permasalahan.

Memaksakan
450 90,00 SB
pendapat sendiri
3 100
kepada anggota
kelompok.

Marah saat diberi


4 100
kritik.

5 ... 50

Catatan :
a) Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang
positif, sedangkan untuk pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak
= 100

32
b) Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 x
100 = 500
c) Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450 :
500) x 100 = 90,00
d) Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)

2. Pengetahuan
- Tertulis Pilihan Ganda
- Tertulis Uraian)
- Tes Lisan / Observasi terhadap Diskusi Tanya Jawab dan
Percakapan

Penilaian Aspek Kecakapan


Skala
Aspek yang Jumlah Skor Kode
No
Dinilai Skor Sikap Nilai
25 50 75 100

1 Intonasi

2 Pelafalan

3 Kelancaran

4 Ekspresi

5 Penampilan

6 Gestur

- Tugas Rumah
a) Peserta didik menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku
peserta didik
b) Peserta didik memnta tanda tangan orangtua sebagai bukti
bahwa mereka telah mengerjakan tugas rumah dengan baik
c) Peserta didik mengumpulkan jawaban dari tugas rumah yang
telah dikerjakan untuk mendapatkan penilaian
3. Keterampilan
- Penilaian Unjuk Kerja
Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen
penilaian ujian keterampilan berbicara sebagai berikut:

33
Instrumen Penilaian
Sangat Kurang Tidak
Baik
No Aspek yang Dinilai Baik Baik Baik
(75)
(100) (50) (25)

Kesesuaian respon dengan


1
pertanyaan

2 Keserasian pemilihan kata

Kesesuaian penggunaan tata


3
bahasa

4 Pelafalan

Kriteria penilaian (skor)


100 = Sangat Baik 50 = Kurang Baik
75 = Baik 25 = Tidak Baik
Cara mencari nilai (N) = Jumalah skor yang diperoleh siswa dibagi
jumlah skor maksimal dikali skor ideal (100)

Instrumen Penilaian Diskusi


No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25

1 Penguasaan materi diskusi

2 Kemampuan menjawab pertanyaan

3 Kemampuan mengolah kata

4 Kemampuan menyelesaikan masalah

Keterangan :
100 = Sangat Baik 50 = Kurang Baik
75 = Baik 25 = Tidak Baik

J. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


1. Remedial
❖ Remedial dapat diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai
KKM maupun kepada peserta didik yang sudah melampui KKM.

34
Remidial terdiri atas dua bagian : remedial karena belum mencapai
KKM dan remedial karena belum mencapai Kompetensi Dasar
❖ Guru memberi semangat kepada peserta didik yang belum mencapai
KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Guru akan memberikan tugas
bagi peserta didik yang belum mencapai KKM (Kriterian Ketuntasan
Minimal), misalnya sebagai berikut.
 Peserta didik yang belum menguasai materi akan dijelaskan
kembali oleh guru materi Guru akan melakukan penilaian kembali
dengan soal yang sejenis. Remedial dilaksanakan pada waktu dan
hari tertentu yang disesuaikan contoh: pada saat jam belajar,
apabila masih ada waktu, atau di luar jam pelajaran (30 menit
setelah jam pelajaran selesai).
2. Pengayaan
❖ Pengayaan diberikan untuk menambah wawasan peserta didik
mengenai materi pembelajaran yang dapat diberikan kepada peserta
didik yang telah tuntas mencapai KKM atau mencapai Kompetensi
Dasar.
❖ Pengayaan dapat ditagihkan atau tidak ditagihkan, sesuai kesepakatan
dengan peserta didik.
❖ Direncanakan berdasarkan IPK atau materi pembelajaran yang
membutuhkan pengembangan lebih luas misalnya
 Peserta didik yang sudah menguasai materi mengerjakan soal
pengayaan yang telah disiapkan oleh guru berupa pertanyaan-
pertanyaan pilihan ganda dalam buku panduan guru. Guru
mencatat dan memberikan tambahan nilai bagi peserta didik yang
berhasil dalam pengayaan.

II. Perancangan Pembelajaran pengembangan kemampuan aktivitas


permainan bola besar (sepak bola), berbasis ICT-TPACK
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
a. Identitas Sekolah : SMP….
b. Identitas Mata Pelajaran: PJOK
c. Kelas/Semester : IX/ Ganjil
d. Materi Pokok : Aktivitas Permainan Bola Besar (Sepak
Bola)
e. Alokasi Waktu : 3 x 40 menit (120 menit)

A. Kompetensi Inti (KI)


1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percayadiri,

35
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak
mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar
1. Memahami konsep keterampilan gerak fundamental permainan
bola besar.
2. Mempraktikkan teknik dasar permainan bola besar dengan
menekankan gerak dasar fundamental
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Siswa menyimak informasi dan peragaan materi tentang cara
menendang bola, cara mengontrol bola dan cara menggiring bola
dengan baik dan benar.
2. Siswa mencoba dan melakukan gerak menendang bola,
mengontrol bola dan menggiring bola berulang-ulang.
3. Siswa mendapatkan umpan balik dari diri sendiri, teman dalam
kelompok, dan guru.
4. Siswa memperagakan hasil belajar gerak menendang bola,
mengontrol bola dan menggiring bola dalam berbagai bentuk
permainan sederhana yang dilandasi nilai-nilai disiplin, percaya
diri, tanggung jawab, sungguh-sungguh, dan kerja sama.
5. Hasil belajar siswa dinilai selama proses dan di akhir
pembelajaran
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran diharpakan siswa mampu:
1. Siswa menyimak informasi dan materi tentang gerak menendang
bola, mengontrol bola dan menggiring bola dengan berbagai
variasi.
2. Siswa mencoba dan melakukan gerak menendang bola,
mengontrol bola dan menggiring bola,berbagai variasi secara
berulang-ulang.
3. Siswa mendapatkan umpan balik dari diri sendiri, teman dalam
kelompok, dan guru.
4. Siswa memperagakan hasil belajar gerak menendang bola,
mengontrol bola dan menggiring bola dalam berbagai bentuk

36
permainan sederhana yang dilandasi nilai-nilai disiplin, percaya
diri, tanggung jawab, sungguh-sungguh, dan kerja sama.
5. Hasil belajar siswa dinilai selama proses dan di akhir
pembelajaran

E. Materi Pembelajaran (rincian dari Materi Pokok)


➢ Menendang bola, mengontrol bola dan menggiring bola pada
permainan bola besar (Sepak bola)
F. Metode Pembelajaran
1. Metode Pembelajaran : Tanya jawab, diskusi, Cooperative
Learning, demonstrasi.
2. Pendekatan Pembelajaran : Saintifik

G. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran


1. Media
a. Laptop
b. Android
c. Gambar-gambar peraga
2. Alat/Bahan
a. Kun
b. Bola
3. Sumber Belajar
a. Muhajir, Buku Siswa Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan, SMP/M.Ts Kelas IX Kurikulum 2013; Jakarta:
Puskurbuk Kemdikbud RI, 2016.
b. Muhajir, Buku Siswa Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan, SMP/M.Ts Kelas IX Kurikulum 2013, Bogor: PT.
Yudhistira, Bogor, 2017.
a. Video tutorial
https://www.bing.com/videos/search?q=teknik+dasar+menen
dang+dan+mengontrol+bola+sepak+bola&&view=detail&mi
d=05D0F84F0674D2E23DDC05D0F84F0674D2E23DDC&
&FORM=VRDGAR

H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


1. Pertemuan:
a. Pendahuluan/Kegiatan Awal ( 25 menit)

37
1) Menyiapkan peserta didik dalam barisan empat bersyaf
melengkung (semua peserta didik dapat melihat guru)
2) Dipimpin berdoa untuk keselamatan dalam pembelajaran dan
kebermanfaatan.
3) Mengecek kehadiran semua peserta didik dan menanyakan
kesehatan mereka secara umum.
4) Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada hari
itu.
5) Memotivasi siswa dengan menjelaskan manfaat aktivitas
menendang bola, mengontrol bola dan menggiring bola untuk
kebugaran jasmani, untuk membangun sikap keberanian.
6) Melakukan apersepsi dengan membandingkan gerak menendang
bola, mengontrol bola dan menggiring bola. Menganalogikan
gerakan menendang bola, mengontrol bola dan menggiring bola
yang dapat dilakukan oleh semua orang.
7) Melakukan pemanasan dalam bentuk bermain aksi reaksi,
penguluran, pelemasan, penguatan diutamakan untuk otot-otot
yang akan banyak digunakan untuk melakukan gerak
menendang bola, mengontrol bola dan menggiring bola (sambil
menjelaskan fungsi dari setiap gerakan)
b. Kegiatan Inti (80 menit) Sesuaikan sintaks dengan model /
pendekatan/ metode yang dipilih
1) Mengamati
a) Peserta didik dibagi ke dalam kelompok kecil yang terdiri dari
4 orang (putra/putri sendiri) dengan kemampuan awal yang
bervariasi.
b) Dalam kelompok kecil peserta didik mengidentifikasi gerakan
dari menendang bola, mengontrol bola dan menggiring bola.
(dituangkan dalam lembar observasi) dalam waktu 5 menit:

Hal yang Menendang Mengontrol Menggiring


diamati bola bola bola
Gerakan Kaki
Gerakan Tangan
Sikap Badan
Sikap Kepala
Kesimpulan

38
c) Mengamati video menendang bola, mengontrol bola dan
menggiring bola Dalam kelompok kecil peserta didik diminta
mengamati (waktu 5 menit)
https://www.bing.com/videos/search?q=teknik+dasar+men
endang+dan+mengontrol+bola+sepak+bola&&view=detail&
mid=C3AD4C14CCAC5DACE385C3AD4C14CCAC5DACE38
5&&FORM=VRDGAR

https://www.bing.com/videos/search?q=teknik+dasar+men
endang+dan+mengontrol+bola+sepak+bola&&view=detail&
mid=A1118D1FEDE2CB350917A1118D1FEDE2CB350917&&F
ORM=VRDGAR

Fokus yang Menendang Mengontrol Menggiring


diamati bola bola bola
Sikap Awalan

Pelaksanaan

Gerak Akhir

Kesimpulan :
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
................................................

2) Mempertanyakan.
Dalam kelompok peserta didik mempertanyakan hal-hal yang
berkaitan dengan konsep gerak berjalan , berlari dan mel
menendang bola, mengontrol bola dan menggiring bola ompat
(misalnya: (1) Apa perbedaan gerak menendang dengan
menggiring bola? (2) Apa yang harus diperhatikan saat
melakukan geraakan mengontrol bola?).

3) Mengeskplorasi
Dalam kelompok kecil peserta didik:
a) Mencoba melakukan berbagai variasi menendang bola
b) Mencoba melakukan berbagai variasi gerak mengontrol bola
c) Peserta didik melakukan berbagai variasi gerak menggiring
bola

39
d) Setiap siswa harus bertanggungjawab atas hasil observasi
kelompok.
4) Mengasosiasi
a) Setiap kelompok menemukan kesalahan yang sering dilakukan
pada saat menendang bola, mengontrol bola dan menggiring
bola.
b) Menemukan cara untuk menjaga keseragaman langkah dengan
benar.
c) Peserta didik dalam kelompoknya dapat menemukan konsep
gerak menendang bola, mengontrol bola dan menggiring bola
yang sering terjadi.

5) Mengomunikasikan
a) Semua kelompok dikumpulkan, masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil pengamatan.
b) Semua kelompok berdiskusi dan melakukan refleksi.
c) Peserta didik menunjukkan sikap respek pada orang lain
dengan mendengarkan secara seksama setiap ada orang lain
yang berpendapat.

c. Penutup (15 menit)


1) Peserta didik melakukan pelemasan dan pelepasan
2) Peserta didik bersama guru, melakukan refleksi.
Ajukan kepada peserta didik pertanyaan:
a) Apa yang telah kalian pelajari hari ini?
b) Apa yang kalian pikirkan tadi pada saat akan melakukan
berbagai variasi gerak menendang bola, mengontrol bola
dan menggiring bola
c) Bagaimana perasaan kalian sebelum dan setelah melakukan
gerakan?
d) Mengapa kalian tadi mengayunkan lengan saat melakukan
gerak menendang bola, mengontrol bola dan menggiring
bola?
e) Bagaimana cara menendang dan mengontrol bola dengan
baik?
f) Bagaimana cara melakukan menggiring bola yang baik?
g) Apa yang harus diperhatikan ketika kita melakukan gerakan
menendang dan mengontrol bola ?
h) Apa yang harus diperhatikan ketika melakukan gerakan
menendang bola, mengontrol bola dan menggiring bola?
3) Peserta didik bersama guru menyimpulkan konsep menendang
bola, mengontrol bola dan menggiring bola.
4) Peserta didik menerima tugas untuk persiapan materi minggu
depan.
5) Peserta didik bersama-sama guru berdoa

40
6) Setiap kelompok mengembalikan alat ke tempat penyimpanan
dengan tertib.
I. Penilaian

1. Jenis/teknik penilaian (Unjuk Kerja / Kinerja melakukan


Praktikum / Sikap / Proyek / Portofolio / Produk / penilaian diri /
tes tertulis)
2. Bentuk instrumen dan instrumen Isi sesuai (Daftar chek/skala
penilaian/Lembar penilaian kinerja/Lembar penilaian
sikap/Lembar Observasi/Pertanyaan langsung/Laporan Pribadi/
Kuisioner/ Memilih jawaban/ Mensuplai jawaban/Lembar
penilaian portofolio
3. Pedoman penskoran

III. Perancangan Pembelajaran pengembangan kemampuan aktivitas


permainan bola besar (sepak bola), berbasis ICT-TPACK

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Satuan Pendidikan : SD …..


Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani Olahraga Kesehatan
Kelas / Semester : IV (Empat) / Ganjil
Materi Pokok : Permainan Bola Kecil
Alokasi Waktu : 1 x 3 Jam (1 Pertemuan 3 JP)

A. Kompetensi Inti (KI)


1. Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun,
peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga,
teman, guru, dan tetangganya.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
(mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan
Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di
rumah, sekolah, dan tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas,
sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan
yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang
mencerminkan peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.

41
B. Kompetensi Dasar (KD)
1. Memahami variasi gerak dasar lokomotor, non-lokomotor, dan
manipulatif sesuai dengan konsep tubuh, ruang, usaha, dan
keterhubungan dalam permainan bola kecil sederhana dan atau
tradisional. (KI-3)
2. Mempraktikkan variasi gerak dasar lokomotor, non-lokomotor, dan
manipulatif sesuai dengan konsep tubuh, ruang, usaha, dan
keterhubungan dalam permainan bola kecil sederhana dan atau
tradisional (KI-4)

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


1. Menjelaskan macam-macam permainan bola kecil.
2. Menguraikan variasi gerak dasar lokomotor pada permainan bola
kecil dengan benar.
3. Mendeskripsikan variasi gerak dasar nonlokomotor pada permainan
bola kecil dengan benar
4. Mengidentifikasi variasi gerak dasar manipulatif pada permainan
bola kecil.
5. Memperagakan berbagai macam permainan bola kecil dalam suatu
permainan sederhana
6. Menunjukkan contoh gerak dasar lokomotor pada permainan bola
kecil dengan cekatan
7. Memperagakan gerak dasar nonlokomotor pada permainan bola kecil
dengan terampil.
8. Mempraktikkan gerak dasar manipulatif pada permainan bola kecil
pada permainan yang disederhanakan
D. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat menguraikan berbagai macam permaiana bola
kecil.
2. Peserta didik dapat memperagakan variasi gerak dasar
lokomotor permainan bola kecil dengan terampil
3. Peserta didik dapat menceritakan variasi gerak nonlokomotor
permainan bola kecil.
4. Peserta didik dapat melakukan variasi gerak manipulatif
permainan bola kecil dengan semangat.
E. Materi Pembelajaran
1. Mengenal permainan bola kecil ( Permainan kasti )
2. Melempar Bola Menyusur Tanah.
3. Melempar bola mendatar.

42
4. Melempar Bola Melambung.
5. Melempar bola memantul Tanah.

F. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Metode : Permainan/simulasi, diskusi, tanya jawab,
penugasan dan ceramah

G. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran


1. Media
2. Alat/Bahan
3. Sumber Belajar
a. Buku pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan
Kesehatan SD/MI Kelas IV tahun 2016
b. Buku-buku referensi yang membahas tentang
permainan bola kecil yang dapat diperoleh di
perpustakaan sekolah.
c. Artikel, jurnal, makalah, dan laporan ilmiah
lainnyayang membahas tentang permainan bola kecil
yang dapat diperoleh melalui media elektronik.
d. Lingkungan sekitar peserta didik, misalnya peralatan
permainan bola kecil yang dimainkan di lingkungan rumah
atau sekolah, dan sebagainya.
e. Video Tutorial
H. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Kesatu:
a. Pendahuluan/Kegiatan Awal ( 25 menit)
1) Guru mengajak peserta didik untuk berdoa sebelum pelajaran.
Religius
2) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran kepada peserta didik
tentang Mengenal permainan bola kecil. Communication
3) Guru memberi peserta didik contoh dalam kehidupan yang
berkaitan dengan Mengenal permainan bola kecil.
4) Guru membantu peserta didik dalam merencanakan dan
menyiapkan kegiatan pembelajaran tentang Mengenal permainan
bola kecil.
5) Guru membimbing peserta didik untuk mempersiapkan hal-hal
yang diperlukan untuk melakukan Kegiatan Pembelajaran.

43
b. Kegiatan Inti ( 80 menit)
1) Mengamati
a) Guru membimbing peserta didik untuk membentuk kelompok
yang terdiri atas 4 orang dengan tertib. Collaboration
b) Guru mengarahkan peserta didik agar mengamati permainan
bola kasti di lingkungan sekitarnya bersama kelompoknya.
Gotong Royon
c) Guru mengarahkan peserta didik untuk membaca referensi
tentang permainan bola kecil yang dapat diperoleh melalui
perpustakaan sekolah. Literasi
Video permainan kasti:
https://www.bing.com/videos/search?q=teknik+dasar+mene
ndang+dan+mengontrol+bola+sepak+bola&&view=detail&
mid=A1118D1FEDE2CB350917A1118D1FEDE2CB35091
7&&FORM=VRDGAR
2) Menanya
a) Guru menfasilitasi peserta didik untuk mengajukkan
pertanyaan berkaitan dengan cara atau teknik permainan bola
kasti. Mandiri
b) Guru mengarahkan peserta didik untuk melakukan tanya
jawab saling menghargai perbedaan. Nasionalis
3) Mengumpulkan data/ mencoba
a) Guru mendampingi peserta didik untuk melakukan gerak
pernapasan bersama temannya. Communication
b) Guru mengintruksikan peserta didik untuk memperagakan
permainan bola kasti bersama kelompoknya. Mandiri
c) Guru memberi arahan peserta didik untuk melakukan gerak
pemanasan setelah selesai bermain permainan bola kasti.
4) Mengasosiasikan / menalar
a) Guru mendampingi peserta didik dalam membuat catatan
berdasarkan hasil praktik yang telah dilakukannya.
Critical Thinking and Problem Solving
b) Guru mengarahkan peserta didik untuk menuliskan catatan
di buku tugas dengan rapi.
5) Mengkomunikasikan hasil
Guru mengarahkan peserta didik untuk membacakan hasil
catatannya di depan kelas dengan serius. Collaborati
c. Penutup ( 15 menit)
1) Guru merefleksikan hasil pembelajaran tentang mengenal
permainan bola kecil.

44
2) Guru melakukan evaluasi tentang mengenal permainan bola
kecil, serta menugaskan peserta didik untuk mempelajari materi
selanjutnya.
3) Guru menginformasikan materi selanjutnya, yaitu variasi gerak
dasar lokomotor pada permainan bola kasti.

I. Penilaian

1) Jenis/teknik penilaian (Unjuk Kerja / Kinerja melakukan Praktikum


/ Sikap / Proyek / Portofolio / Produk / penilaian diri / tes tertulis)
2) Bentuk instrumen dan instrumen Isi sesuai (Daftar chek/skala
penilaian/Lembar penilaian kinerja/Lembar penilaian sikap/Lembar
Observasi/Pertanyaan langsung/Laporan Pribadi/ Kuisioner/
Memilih jawaban/ Mensuplai jawaban/Lembar penilaian portofolio
3) Pedoman penskoran

Tugas

Setelah anda mempelajarari Modul 4 KB 1 diatas, coba anda merancang


suatu rencana pembelajaran PJOK yang memanfaatkan ICT-TPACK,
sehingga proses pembelajaran akan lebih menarik.

C. PENUTUP

1. Rangkuman

Tujuan perancangan pembelajaran adalah untuk meningkatkan kwalitas


kegiatan proses pembelajaran yang meliputi kegiatan; perencanaan,
pelaksanaan, menganalisis, memperbaiki dan penilaian proses pembelajaran.

Merancang dan melaksanakan strategi pembelajaran pendidikan jasmani


olahraga dan kesehatan harus bisa menjadikan kegiatan pembelajaran itu lebih
interaktif dengan sumber-sumber belajar. Dengan demikian tugas utama
seorang pendidik yaitu :

b. Merancang kegiatan pembelajaran yang efektif


c. Melaksanakan proses pembelajaran
d. Menganalisis keunggulan dan kelemahan proses pembelajaran
e. Menilai proses pembelajaran

45
f. Memperbaiki proses pembelajaran
Tugas utama pengajar pendidikan jasmani adalah merancang, melaksanakan,
mendiaknosa, memperbaiki dan mengevaluasi proses pembelajaran.
Pembelajaran adalah usaha untuk membantu memudahkan dan menciptakan
prakarsa belajar pada pelajar.

Merancang suatu proses pembelajaran di era abad 21 ini tentunya,


pembelajaran PJOK tidak lepas dari peran ICT (Information and
Communication Technology). Dengan msemasukan peran ICT ke dalam
rancangan pembelajaran tentunya akan menambah kegairahan dunia
pendidikan terutama di pembelajaran PJOK.

Pesatnya perkembangan ICT di dunia tentunya menjadi potensi yang sangat


besar untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Teknologi informasi yang
banyak menyimpan segala hal informasi yang tidak ada batas tentunya hal
tersebut dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pengembangan pendidikan
yang tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu.

Manfaat penggunaan ICT dalam rangka mendukung pelaksanaan pembelajaran


adalah: (1) meningkatkan kualitas pembelajaran; (2) memperluas akses
terhadap pendidikan dan pembelajaran; (3) membantu memvisualisasikan ide-
ide abstrak; (4) mempermudah pemahaman materi yang sedang dipelajari; (5)
menampilkan materi pembelajaran menjadi lebih menarik; dan 6)
memungkinkan terjadinya interaksi antara pembelajaran dengan materi yang
sedang dipelajari.

ICT ini juga digunakan dalam pembelajaran PJOK, seperti diketahui bahwa
PJOK pada dasarnya memuat ranah Afektif, Kognitif dan Psikomotor. Untuk
memahami konsep ketiga ranah tersebut peran dari ICT juga sangat
dibutuhkan, seperti ebook yang berhubungan ngdengan materi yang diajarkan,
video teknik dasar keterampilan cabang olahraga, dan semua konten yang
berhubungan dengan PJOK.

46
Pembelajaran berbasis web/internet, Sekolah harus menyediakan/ membuat
website sekolah yang diantaranya berisi materi-materi pelajaran. Setiap
pengajar harus memiliki blog sendiri yang berisi mata pelajaran yang
diajarkan, bisa berkomunikasi tentang materi pelajaran dengan peserta didik di
dunia maya, dengan demikian akan tercipta virtual class room (kelas dunia
maya) yang dapat memotivasi dan menambah wawasan pengetahuan peserta
didik.

Konsep yang juga sangat erat kaitannya dengan teknologi adalah E-Learning
atau yang bisa disebut dengan electronic learning. E-learning merupakan suatu
cara belajar dengan memanfaatkan teknologi untuk mendapatkan informasi dan
mengakses data.
TPACK adalah salah satu framework yang mengintegrasikan antaran
pengetahuan Teknologi (Technological Knowledge), pengetahuan Pedagogi
(Pedagogy Knowledge), dan pengatahuan Konten (Content Knowledge) dalam
sebuah konteks pembelajaran.
Pada TPACK titik beratnya adalah bagaimana pengetahuan Teknologi
(Technological Knowledge), pengetahuan Pedagogi (Pedagogy Knowledge),
dan pengatahuan Konten (Content Knowledge) dapat di satukan dalam sebuah
pembelajaran yang nantinya menjadikan pembelajaran yang efektif dan
berhasil dalam sebuah konteks pembelajaran.

Ada enam variabel yang mempengaruhi TPACK (Cox & Graham, 2009;
Mishra & Koehler, 2006; Shulman, 1986), yaitu:

➢ Technological Knowledge (TK) adalah pengetahuan tentang bagaimana


mengoperasikan komputer dan perangkat lunak yang relevan;

➢ Pedagogical Knowledge (PK) adalah kemampuan dalam pengelolaan


pembelajaran peserta didik;

➢ Content Knowledge (CK) adalah materi subjek pengetahuan seperti


pengetahuan tentang bahasa, Matematika, Ilmu Alam dll;

47
➢ Technological Content Knowledge (TCK) adalah pengetahuan tentang
bagaimana konten dapat diteliti atau diwakili oleh teknologi seperti
menggunakan simulasi komputer untuk mewakili dan mempelajari
pergerakan kerak bumi;

➢ Pedagogical Content Knowledge (PCK) adalah pengetahuan tentang


bagaimana cara untuk mewakili dan merumuskan subjek yang
membuatnya dipahami oleh orang lain (Shulman, 1986, hal. 9);

➢ Technological Pedagogical Knowledge (TPK) adalah pengetahuan


tentang bagaimana teknologi dapat memfasilitasi pendekatan pedagogik
seperti menggunakan diskusi asynchronous seperti forum untuk
mendukung konstruksi sosial pengetahuan;

2. Formatif

Soal

1. Tujuan perancangan pembelajaran adalah untuk meningkatkan kwalitas


kegiatan proses pembelajaran yang meliputi kegiatan:
a. perencanaan, pelaksanaan, mencobakan, memperbaiki dan penilaian
proses pembelajaran.
b. perencanaan, pelaksanaan, menganalisis, memperbaiki dan penilaian
makna pembelajaran
c. perencanaan, pelaksanaan, menganalisis, mencontohkan dan
penilaian proses pembelajaran
d. perencanaan, pelaksanaan, menganalisis, memperbaiki dan penilaian
proses pembelajaran
e. perencanaan, pelaksanaan, menganalisis, mencocokan dan penilaian
proses pembelajaran

2. Jalan atau arah yang ditempuh oleh guru atau siswa dalam mencapai
tujuan pembelajaran dilihat bagaimana materi itu disajikan adalah
definisi dari:

48
a. Pendekatan Pembelajaran
b. Proses Pembelajaran
c. Kegiatan Pembelajaran
d. Inti Pembelajaran
e. Kegiatan Proses

3. Menurut annarino unsure-unsur utama dalam merancang pembelajaran


pendidikan jasmani terdiri dari kegiatan:
a. Mengklasifikasi tujuan; Isi konten; Strategi pembelajaran;
Evaluasi; Intervensi guru.
b. Mengklasifikasi tujuan; Isi pembelajaran; Strategi pembelajaran;
Evaluasi; Intervensi guru.
c. Mengklasifikasi tujuan; Isi pembelajaran; Strategi demontrasi;
Evaluasi; Intervensi guru.
d. Mengklasifikasi tujuan; Isi pembelajaran; Strategi pembelajaran;
Evaluasi; Intervensi siswa.
e. Mengklasifikasi tujuan; Isi pembelajaran; Strategi Demontrasi;
Evaluasi; Intervensi guru.
4. Fasilitas yang dapat dimanfaatkan oleh peserta didik untuk belajar
melalui E-Learning diantaranya :
a. E-Book, E-Library, interaksi dengan pakar, email, mailling List,
News Group
b. E-Book, E-Library, interaksi dengan teman, email, mailling List,
News Group
c. E-Book, E-Library, interaksi dengan pakar, email, Note List, News
Group
d. E-Book, E-Library, interaksi dengan pakar, email, mailling List,
News Game
e. E-Book, E-Library, interaksi kelas, email, mailling List, News
Group

49
5. Berbagai manfaat penggunaan ICT dalam rangka mendukung
pelaksanaan pembelajaran diantaranya tersebut dibawah ini kecuali:
a. meningkatkan kualitas pembelajaran;
b. memperluas akses terhadap pendidikan dan pembelajaran;
c. membantu memvisualisasikan ide-ide konkrit;
d. mempermudah pemahaman materi yang sedang dipelajari;
e. membantu memvisualisasikan ide-ide siswa;

6. Melalui multimedia, konsep-konsep abstrak dapat disajikan secara


lebih nyata dalam proses pembelajaran untuk memudahkan siswa
memahaminya, sementara itu ICT terbagi menjadi dua jenis yakni:
a. ICT berbasis Elektronik dan ICT Berbasis Radio
b. ICT berbasis Elektronik dan ICT Berbasis Internet
c. ICT berbasis Elektronik dan ICT Berbasis Televisi
d. ICT berbasis Elektronik dan ICT Berbasis Kommputer
e. ICT berbasis Monitor dan ICT Berbasis Internet

7. Secara teoretis, integrasi TIK dalam pembelajaran yang sesungguhnya


harus memungkinkan terjadinya proses belajar yang:
a. Aktif, Konstruktif, Kolaboratif, Antusiastik, Dialogis, Kontekstual,
Reflektif, Multisensory dan High order thinking skills training
b. Aktif, Konstruktif, Kolaboratif, Antusiastik, Dialogis, Kontekstual,
Reflektif, Multisensory dan High Performa skills training
c. Aktif, Konstruktif, Kolaboratif, Antusiastik, Biologis, Kontekstual,
Reflektif, Multisensory dan High order thinking skills training
d. Aktif, Konstruktif, Kolaboratif, Antusiastik, Dialogis, Kontekstual,
Reflektif, Multilatural dan High order thinking skills training
e. Aktif, Konstruktif, Kolaboratif, Antusiastik, Demokratis,
Kontekstual, Reflektif, Multisensory dan High order thinking skills
trainng

50
8. Dalam kurikulum 2013 salah pendekatan pembelajaran yang
dianjurkan adalah menggunakan pendekatan saintifik, dalam
pendkatan ini harus terjadi proses kegiatan 5 M, yaitu:
a. Mengamti, Menanya, Membayangkan, Mencoba dan
Mengkomunikasikan
b. Mengamti, Menanya, Menalar, Mencoba dan Mengkomunikasikan
c. Mengamti, Menanya, Meraba, Mencoba dan Mengkomunikasikan
d. Mengamti, Menanya, Menalar, Mencoba dan Mengkomunikasikan
e. Mengamti, Menjawab, Menalar, Mencoba dan
Mengkomunikasikan

9. Pengetahuan tentang bagaimana memfasilitasi pembelajaran peserta


pelatihan dari konten tertentu melalui pendekatan pedagogik dan
teknologi adalah definisi dari:
f. TPK b. ICT c. IPTEK
d. TPACK e. TPI

10. Dalam kegiatan penutup pembelajaran, guru bersama peserta didik


baik (secara individual maupun kelompok) melakukan refleksi untuk
mengevaluasi diantaranya yang tersebut dibawah ini kecuali:
a. seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang
diperoleh untuk selanjutnya secara bersama menemukan manfaat
langsung maupun tidak langsung dari hasil pembelajaran yang
telah berlangsung;
b. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran;
c. melakukan kegiatan berdoa baik tugas individual maupun
kelompok;
d. menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk
pertemuan berikutnya.

51
e. melakukan kegiatan pendiinginan baik tugas individual maupun
kelompok;

3. Pustaka.

Anonim. Pemanfaatan Media Berbasis ICT Terhadap Pembelajaran di Sekolah.


D.Dwiyogo M. Pd, Dr. Wasis. 2010. DIMENSI TEKNOLOGI
PEMBELAJARAN Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Malang: Wineka
Media
http://ictcommunity.multiply.com/journal/item/17/PEMANFAATAN_MEDIA
_BERBASIS_ICT_TERHADAP_PEMBELAJARAN_DI_SEKOLAH?&s
how_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem. [diakses tanggal 05 Maret
2011]
http://mkoehler.educ.msu.edu/tpack/developing-tpack/. Accessed date
26/01/2017.Koehler,
http://sunartombs.wordpress.com/2009/01/26/seminar-nasional-pemanfaatan-
ict-dalam-pembelajaran/. [diakses pada tanggal 06 Maret 2011]
Koehler, Matthew. 2011, Approaches to Developing TPACK, Matthew J.
Mishra, Punya, 2009, What Is Technological Pedagogical Content
Knowledge? Michigan State University.
Modul belajar pustekom: Perancangan belajar berbasis TIK
Sunarto. 2009. Seminar Nasional Pemanfaatan ICT dalam Pembelajaran.
Suryadi. 2007. Pemanfaatan ICT Dalam Pembelajaran.
http://lppm.ut.ac.id/ptjj/82sept07/01-acesuryadi.pdf. [diakses pada tanggal
06 Maret 2011]

➢ KUNCI JAWABAN

NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

K. D A B A C B A B D C
Jawaban

52
KEGIATAN BELAJAR 2:

A. PENDAHULUAN
1. Deskripsi Singkat
Teknologi Informasi dan Komunikasi/ TIK (Information and Communication
Technologies / ICT) adalah payung besar terminologi yang mencakup seluruh
peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan informasi. TIK
mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi.
Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses,
penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi.
Sedangkan teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan
penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat
yang satu ke lainnya. Technological Pedagogical Content Knowledge
(TPACK) adalah pengetahuan tentang bagaimana memfasilitasi pembelajaran
siswa dari konten tertentu melalui pendekatan pedagogik dan teknologi-
teknologi (Cox & Graham, 2009; Mishra & Koehler, 2006; Shulman, 1986).

2. Relevansi
Penyelenggaraan pengajaran dengan teknologi pengajaran meliputi aktivitas
sendiri, minat sebagai motivasi, persiapan dan suasana mental, individualisasi
dan sosialisasi. Persiapan di sekolah dalam melaksanakan pembelajaran
berbasis ICT memang perlu dipikirkan dengan matang mengingat banyak
sekolah yang telah memberikan instruksi penyesuaian penggunaan media dan
teknologi pendidikan namun tidak diimbangi dengan pemenuhan prinsip-
prinsip tersebut. Pemberlajaran berbasis ICT sudah dikenalkan sejak Thorndike
dan Dewey memperkenalkan falsafah teknologi pengajaran memalui perspektif
mereka ditahun 1901. Berkembangnya komputer memberikan ide para
akademisi dan ilmuan di bidang pendidikan menggabungkan dan menyelipkan
ilmu komputer sebagai media maupun alat mempermudah berjalannya sistem
pendidikan. Wagner (2005) menyatakan kemajuan di bidang pendidikan
menggunakan ICT dalam sistem pembelajaran diperngaruhi oleh kebijakan

53
yang tepat dan membimbing serta pendanaan yang tepat. Pembelajaran
berbasis ICT seharusnya mempermudah siswa mengakses segala yang
dibutuhkan dalam belajar, mengembangkan proses belajar di luar kelas yang
berkesinambungan dan bersifat lifelong learning (belajar sepanjang hayat),
memperoleh ilmu dan informasi yang bermanfaat dan terkini, serta
mengembangkan potensi yang ada di sekolah baik siswa maupun guru. Sagra
dan Sanmamed (2010) menegaskan bahwa dengan teknik pembelajarn
melibatkan ICT di kelas maupun di luar kelas dapat meningkatkan proses
pembelajaran yang berkualitas.

TPACK dianggap sebagai kerangka kerja berpotensi yang dapat memberikan


arah baru bagi guru dalam memecahkan masalah terkait dengan
mengintegrasikan TIK ke dalam kegiatan belajar mengajar di kelas (Hewitt,
2008). Ada tujuh variabel yang mempengaruhi TPACK (Cox & Graham, 2009;
Mishra & Koehler, 2006; Shulman, 1986), yaitu: 1) Technological Knowledge
(TK) adalah pengetahuan tentang bagaimana mengoperasikan komputer dan
perangkat lunak yang relevan; 2) Pedagogical Knowledge (PK) adalah
kemampuan dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik; 3) Content
Knowledge (CK) adalah materi subjek pengetahuan seperti pengetahuan
tentang bahasa, Matematika, Ilmu Alam dll; 4) Technological Content
Knowledge (TCK) adalah pengetahuan tentang bagaimana konten dapat diteliti
atau diwakili oleh teknologi seperti menggunakan simulasi komputer untuk
mewakili dan mempelajari pergerakan kerak bumi; 5) Pedagogical Content
Knowledge (PCK) adalah pengetahuan tentang bagaimana cara untuk mewakili
dan merumuskan subjek yang membuatnya dipahami oleh orang lain
(Shulman, 1986, hal. 9); 6) Technological Pedagogical Knowledge (TPK)
adalah pengetahuan tentang bagaimana teknologi dapat memfasilitasi
pendekatan pedagogik seperti menggunakan diskusi asynchronous forum untuk
mendukung konstruksi sosial pengetahuan; 7) Technological Pedagogical
Content Knowledge (TPACK) adalah pengetahuan tentang bagaimana
memfasilitasi pembelajaran siswa dari konten tertentu melalui pendekatan
pedagogik dan teknologi.

54
3. Panduan Belajar
Karakteristik pembelajaran pada setiap satuan pendidikan terkait erat pada
Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi. Standar Kompetensi Lulusan
memberikan kerangka konseptual tentang sasaran pembelajaran yang harus
dicapai. Standar Isi memberikan kerangka konseptual tentang kegiatan belajar
dan pembelajaran yang diturunkan dari tingkat kompetensi dan ruang lingkup
materi. Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan, sasaran pembelajaran
mencakup pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang
dielaborasi untuk setiap satuan pendidikan. Ketiga ranah kompetensi tersebut
memiliki lintasan perolehan (proses psikologis) yang berbeda. Sikap diperoleh
melalui aktivitas “menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan
mengamalkan”. Pengetahuan diperoleh melalui aktivitas “mengingat,
memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, mencipta”.
Keterampilan diperoleh melalui aktivitas “mengamati, menanya, mencoba,
menalar, menyaji, dan mencipta”. Karaktersitik kompetensi beserta perbedaan
lintasan perolehan turut serta mempengaruhi karakteristik standar proses.
Untuk memperkuat pendekatan ilmiah (scientific), tematik terpadu (tematik
antar matapelajaran), dan tematik (dalam suatu mata pelajaran) perlu
diterapkan pembelajaran berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry
learning). Untuk mendorong kemampuan peserta didik untuk menghasilkan
karya kontekstual, baik individual maupun kelompok maka sangat disarankan
menggunakan pendekatan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis
pemecahan masalah (project based learning).

B. INTI PEMBELAJARAN
1. Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan
Mampu merancang pembelajaran pendidikan jasmani dengan menerapkan
prinsip, memadukan pengetahuan materi ajar, edagogic, serta teknologi
informasi dan komunikasi atau Technological Pedagogical and Content
Knowledge (TPACK) dan pendekatan lain yang relevan

55
2. Pokok Materi Mata Kgiatan
a) Menguasai penyusunan perangkat pembelajaran pendidikan jasmani pada
kompetensi dasar pengembangan aktivitas lari jarak pendek.
b) Menguasai penyusunan perangkat pembelajaran pendidikan jasmani pada
kompetensi dasar aktivitas pengembangan kebugaran jasmani
3. Uraian Materi
a. Perancangan pembelajaran aktivitas atletik untuk tingkat SMP/MTs
dalam mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
kelas VII dengan materi pokok aktivitas lari jarak pendek dengan
alokasi waktu 2 kali pertemuan (6 JP)

I. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


a) Identitas Sekolah : SMP….
b) Identitas Mata Pelajaran : PJOK
c) Kelas/Semester : IX/ Ganjil
d) Materi Pokok : Aktivitas aktivitas lari jarak pendek
e) Alokasi Waktu : 6 x 40 menit (2 x 120 menit)

A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat)
dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan
mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut pandang/ teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


3.3 Memahami gerak spesifik 3.3.1 Mengidentifikasi gerak spesifik start, posisi kaki,
jalan, lari, lompat, dan lempar posisi lengan, kemiringan tubuh, dan finish lari
dalam berbagai permainan jarak pendek.
sederhana dan atau tradisional
*) 3.3.2 Menjelaskan gerak spesifik start, posisi kaki, posisi
lengan, kemiringan tubuh, dan finish lari jarak

56
pendek.

3.3.3 Menjelaskan cara melakukan gerak spesifik start,


posisi kaki, posisi lengan, kemiringan tubuh, dan
finish lari jarak pendek.

4.3 Mempraktikkan gerak 4.3.1 Melakukan gerak spesifik start, posisi kaki, posisi
spesifik jalan, lari, lompat, lengan, kemiringan tubuh, dan finish lari jarak
dan lempar dalam berbagai pendek.
permainan sederhana dan atau
tradisional *) 4.3.2 Melakukan gerak spesifik lari jarak pendek dalam
bentuk perlombaan yang sederhana dengan
menggunakan peraturan yang dimodifikasikan
dengan menekankan pada nilai-nilai disiplin,
sportif, kerja sama, percaya diri, dan kerja keras
secara berkelompok.

* Nilai karakter: Disiplin, sportif, kerja sama, percaya diri, dan kerja keras.

C. Sub Capaian Pembelajaran


Melalui serangkaian kegiatan pembelajaran dengan menggunakan
metode Inquiry/Discovery Learning, peserta didik dapat:
1. Pertemuan Pertama
a) Menunjukkan sikap religius sebelum dan setelah melakukan
aktivitas lari jarak pendek dengan berdoa, tawakal dan berperilaku
baik.
b) Menunjukkan sikap disiplin, sportif, kerja sama, percaya diri, dan
kerja keras selama mengikuti pembelajaran.
c) Mengidentifikasi gerak spesifik start, posisi kaki, posisi lengan,
kemiringan tubuh, finish lari jarak pendek secara individual,
berpasangan atau berkelompok dengan mempelajari buku teks
pelajaran dan diskusi.
d) Menjelaskan gerak spesifik start, posisi kaki, posisi lengan,
kemiringan tubuh, finish lari jarak pendek secara individual,
berpasangan atau berkelompok dengan mempelajari buku teks
pelajaran dan diskusi.
e) Menjelaskan cara melakukan gerak spesifik start, posisi kaki,
posisi lengan, kemiringan tubuh, finish lari jarak pendek secara
individual, berpasangan atau berkelompok dengan mempelajari
buku teks pelajaran dan diskusi.
f) Melakukan aktivitas gerak spesifik start, posisi kaki, posisi lengan,
kemiringan tubuh, finish lari jarak pendek secara individual,
berpasangan atau berkelompok dengan proses pembelajaran yang
dipandu dengan buku teks pelajaran. Kegiatan di dokumenasikan
dengan mengunakan android masing-masing siswa.
g) Menggunakan aktivitas gerak spesifik start, posisi kaki, posisi
lengan, kemiringan tubuh, finish lari jarak pendek dalam bentuk
perlombaan yang sederhana dan menggunakan peraturan yang

57
dimodifikasi dengan menekankan pada nilai-nilai disiplin, sportif,
kerja sama, percaya diri, dan kerja keras secara berkelompok.
h) Melakukan diskusi gerakan berdasarkan hasil rekaman dengan
menggunakan android.
2. Pertemuan Kedua
a) Menunjukkan sikap religius sebelum dan setelah melakukan
aktivitas lari jarak pendek dengan berdoa, tawakal dan berperilaku
baik.
b) Menunjukkan sikap disiplin, sportif, kerja sama, percaya diri, dan
kerja keras selama mengikuti pembelajaran.
c) Mengidentifikasi gerak spesifik lari jarak pendek dalam bentuk
perlombaan menempuh jarak 100 meter dengan mempelajari buku
teks pelajaran dan diskusi.
d) Menjelaskan gerak spesifik lari jarak pendek dalam bentuk
perlombaan menempuh jarak 100 meter dengan mempelajari buku
teks pelajaran dan diskusi.
e) Menjelaskan cara melakukan gerak spesifik lari jarak pendek dalam
bentuk perlombaan menempuh jarak 100 meter dengan
mempelajari buku teks pelajaran dan diskusi.
f) Melakukan aktivitas gerak spesifik lari jarak pendek dalam bentuk
perlombaan menempuh jarak 100 meter dengan proses
pembelajaran yang dipandu dengan buku teks pelajaran secara
berpasangan dan berkelompok. Kegiatan di dokumenasikan dengan
mengunakan android masing-masing siswa.
g) Menggunakan aktivitas gerak spesifik lari jarak pendek dalam
bentuk perlombaan menempuh jarak 100 meter dengan
menggunakan peraturan yang dimodifikasi dengan menekankan
pada nilai-nilai disiplin, sportif, kerja sama, percaya diri, dan kerja
keras secara berkelompok.
h) Melakukan diskusi gerakan berdasarkan hasil rekaman dengan
menggunakan android.
D. Tujuan Pembelajaran

1. Peserta didik dapat menguraikan pelaksanaan start lari jarak


pendek
2. Peserta didik dapat memperagakan variasi start lari jarak pendek
dengan terampil
3. Peserta didik dapat menceritakan variasi gerak start lari jarak
pendek
1) Peserta didik dapat melakukan variasi gerak langkah kaki dan ayunan
lengan pada lari jarak pendek
E. Materi Pembelajaran
1. Materi Pembelajaran Reguler
a) Pertemuan Pertama

58
1) Aktivitas gerak spesifik start lari jarak pendek
2) Aktivitas gerak spesifik langkah kaki lari jarak pendek
3) Aktivitas gerak spesifik ayunan lengan lari jarak pendek
4) Aktivitas gerak spesifik posisi tubuh/kemiringan tubuh lari jarak
pendek
5) Aktivitas gerak spesifik memasuki garis finish lari jarak pendek
6) Video tutorial : https://www.youtube.com/watch?v=FkunrtHPM1c
7) Video motivasi
: https://www.youtube.com/watch?v=mv49X1WCppE
8) Video motivas
: https://www.youtube.com/watch?v=ufLMWU4Dhd8

2. Pertemuan Kedua
Aktivitas gerak spesifik lari jarak pendek dalam bentuk perlombaan
menempuh jarak 100 meter menggunakan peraturan yang
dimodifikasikan.
• Materi lebih lengkap dapat dilihat pada :
o Muhajir, Buku Siswa Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan,
SMP/M.Ts Kelas VII Kurikulum 2013, hal 121 - 136; Jakarta:
Puskurbuk Kemdikbud RI, 2016.
o Muhajir, Buku Siswa Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan,
SMP/M.Ts Kelas VII Kurikulum 2013, hal 71 - 76; Bogor: PT.
Yudhistira, Bogor, 2017.
o Muhajir, Buku Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan,
SMP/M.Ts Kelas VII Kurikulum 2013, hal 165 - 177; Bogor: PT.
Yudhistira, Bogor, 2017.
o Video tutorial: https://www.youtube.com/watch?v=FkunrtHPM1c,
o Video motivasi: https://www.youtube.com/watch?v=mv49X1WCppE,
o Video motivasi: https://www.youtube.com/watch?v=ufLMWU4Dhd8

3. Materi Pembelajaran Remedial


a. Aktivitas gerak spesifik start, posisi kaki, posisi lengan, kemiringan
tubuh, dan finish lari jarak pendek.
b. Aktivitas gerak spesifik lari jarak pendek dalam bentuk perlombaan
menempuh jarak 100 meter.

4. Materi Pembelajaran Pengayaan


Perlombaan lari jarak pendek dalam bentuk perlombaan menempuh jarak
200 meter dengan menggunakan peraturan resmi/standar.
F. Metode Pembelajaran, Inquiry/ Discovery Learning
G. Media dan Bahan Pembelajaran
1. Media Pembelajaran :

59
a. Model peserta didik atau guru yang memperagakan aktivitas gerak
spesifik start, posisi kaki, posisi lengan, kemiringan tubuh, dan finish
lari jarak pendek.
b. Gambar aktivitas gerak spesifik start, posisi kaki, posisi lengan,
kemiringan tubuh, dan finish lari jarak pendek.
c. Video pembelajaran aktivitas gerak spesifik start, posisi kaki, posisi
lengan, kemiringan tubuh, dan finish lari jarak pendek.
2. Alat Pembelajaran :
a. Start block atau sejenisnya.
b. Lapangan atletik atau lapangan sejenisnya (halaman sekolah).
c. Tali pembatas
d. Bendera start
e. Peluit dan stopwatch.
f. Android
3. Sumber Pembelajaran
a. Muhajir, Buku Siswa Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan,
SMP/M.Ts Kelas VII Kurikulum 2013, hal 121 - 136; Jakarta:
Puskurbuk Kemdikbud RI, 2016.
b. Muhajir, Buku Siswa Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan,
SMP/M.Ts Kelas VII Kurikulum 2013, hal 71 - 76; Bogor: PT.
Yudhistira, Bogor, 2017.
c. Muhajir, Buku Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan,
SMP/M.Ts Kelas VII Kurikulum 2013, hal 165 - 177; Bogor: PT.
Yudhistira, Bogor, 2017.
d. Video tutorial : https://www.youtube.com/watch?v=FkunrtHPM1c,
e. Video motivasi : https://www.youtube.com/watch?v=mv49X1WCppE,
f. Video motivasi : https://www.youtube.com/watch?v=ufLMWU4Dhd8

H. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama ( 3 JP )
a. Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
1) Guru meminta salah seorang peserta didik untuk menyiapkan barisan
di lapangan sekolah dan mengucapkan salam atau selamat pagi
kepada peserta didik.
2) Guru meminta salah seorang peserta didik untuk memimpin doa, dan
peserta didik berdoa sesuai dengan agamanya masing-masing.
3) Guru memastikan bahwa semua peserta didik dalam keadaan sehat,
bila ada peserta didik yang kurang sehat (sakit), maka guru meminta
peserta didik tersebut untuk berisitirahat di kelas.
4) Guru memotivasi peserta didik untuk mengondisikan suasana belajar
yang menyenangkan dengan mengajukan pertanyaan tentang
manfaat olahraga bagi kesehatan dan kebugaran.
5) Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari
sebelumnya, dengan cara tanya jawab.

60
6) Guru menjelaskan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik
setelah proses pembelajaran (seperti yang tercantum dalam indikator
ketercapaian kompetensi) disertai dengan penjelasan manfaat dari
kegiatan lari jarak pendek: misalnya bahwa lari jarak pendek adalah
salah satu aktivitas yang dapat meningkatkan kebugaran jasmani dan
prestasi cabang olahraga lari jarak pendek.
7) Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari yaitu:
aktivitas gerak spesifik start, posisi kaki, posisi lengan, kemiringan
tubuh, dan finish lari jarak pendek.
8) Guru menjelaskan tehnik penilaian untuk kompetensi lari jarak
pendek, baik kompetensi sikap spiritual dengan observasi dalam
bentuk jurnal: yaitu perilaku keseriusan dalam berdoa dan berusaha
secara maksimal, kompetensi sikap sosial: perilaku disiplin, sportif,
kerja sama, percaya diri, dan kerja keras, kompetensi pengetahuan:
mengidentifikasi gerak spesifik start, posisi kaki, posisi lengan,
kemiringan tubuh, dan finish lari jarak pendek menggunakan
penugasan atau tes lisan dan tertulis, dan kompetensi terkait
keterampilan yaitu: melakukan aktivitas gerak spesifik start, posisi
kaki, posisi lengan, kemiringan tubuh, dan finish lari jarak pendek,
serta lari jarak pendek dalam bentuk perlombaan yang sederhana
dengan peraturan yang dimodifikasi.
9) Guru menjelaskan beberapa link video tutorial dan motivasi agar
proses belajar lebh efektif,
10) Guru menjelaskan tentang penggunaan teknologi dalam membantu
proses belajar, sebagai contoh dengan memanfaatkan android
sebagai media pembelajaran.

b. Kegiatan Inti (90 Menit)


1) Dilanjutkan dengan pemanasan agar peserta didik terkondisikan
dalam materi yang akan diajarkan dengan perasaan yang
menyenangkan. Pemanasan dalam bentuk game. Nama
permainannya berkumpul dengan berlari ke suatu sasaran.
2) Peserta didik melakukan aktivitas gerak spesifik start, gerakan lari
jarak pendek, dan memasuki garis finish lari jarak pendek, sesuai
dengan instruksi guru sebelum pembelajaran dimulai.
3) Guru membuka dan menjelaskan manfaat dan tujuan pembelajaran
aktivitas gerak spesifik start, gerakan lari jarak pendek, dan
memasuki garis finish lari jarak pendek bagi kesehatan dan
kebugaran jasmani.
4) Peserta didik melakukan aktivitas gerak spesifik start, gerakan lari
jarak pendek, dan memasuki garis finish lari jarak pendek sesuai
dengan penjelasan guru secara individu maupun kelompok, dan
menyampaikan arti penting kerja sama dalam aktivitas gerak spesifik
lari jarak pendek.
5) Seluruh aktivitas gerak spesifik start, gerakan lari jarak pendek, dan
memasuki garis finish lari jarak pendek, yang dilakukan oleh peserta

61
didik diawasi dan diberikan koreksi oleh guru apabila ada kesalahan
dalam melakukan gerakan.
6) Peserta didik secara individu dan atau kelompok melakukan aktivitas
gerak spesifik start, gerakan lari jarak pendek, dan memasuki garis
finish lari jarak pendek, yang menekankan pada nilai-nilai: disiplin,
sportif, kerja sama, percaya diri, dan kerja keras sesuai dengan
koreksi yang diberikan oleh guru. Secara rinci bentuk-bentuk
pembelajaran aktivitas gerak spesifik lari jarak pendek adalah
sebagai berikut:
a) Pembelajaran 1: Aktivitas gerak spesifik start lari jarak pendek
b) Pembelajaran 2: Aktivitas gerak spesifik langkah kaki lari
jarak pendek
c) Pembelajaran 3: Aktivitas gerak spesifik ayunan lengan lari
jarak pendek
d) Pembelajaran 4: Aktivitas gerak spesifik posisi
tubuh/kemiringan tubuh lari jarak pendek.
e) Pembelajaran 5: Aktivitas gerak spesifik memasuki garis finish
lari jarak pendek
7) Guru mengamati seluruh gerakan peserta didik secara individu
maupun kelompok.
8) Guru mengamati seluruh aktifitas peserta didik dalam melakukan
aktivitas gerak spesifik start, gerakan lari jarak pendek, dan
memasuki garis finish lari jarak pendek secara seksama. Hasil belajar
peserta didik dinilai selama proses dan di akhir pembelajaran.
Pengamatan yang dilakukan oleh guru menggunakan media hasil
rekaman android dan lembar pengamatan antara lain:

a) Aktivitas gerak spesifik start lari jarak pendek


Sikap Awal Sikap Pelaksanaan Sikap Akhir

b) Aktivitas gerak spesifik langkah kaki lari jarak pendek


Sikap Awal Sikap Pelaksanaan Sikap Akhir

c) Aktivitas gerak spesifik ayunan lengan lari jarak pendek

Sikap Awal Sikap Pelaksanaan Sikap Akhir

62
d) Aktivitas gerak spesifik memasuki garis finish lari jarak pendek
Sikap Awal Sikap Pelaksanaan Sikap Akhir

c. Kegiatan Penutup (15 menit)


1) Salah seorang peserta didik di bawah bimbingan guru melakukan gerakan
pendinginan, guru mempertanyakan apa manfaatnya.
2) Guru dan peserta didik melakukan refleksi apa yang telah dicapai dan
belum dicapai sesuai dengan tujuan yang ditetapkan secara umum dan
kesalahan-kesalahan yang masih sering timbul saat melakukan aktivitas
pembelajaran.
3) Guru menginformasikan kepada peserta didik untuk mengakses link yang
sudah di tulis di atas sebagai bahan referensi dan diskusi,
4) Guru menginformasikan kepada peserta didik, kelompok atau peserta didik
yang paling baik penampilannya selama pembelajaran lari jarak pendek.
5) Guru menugaskan peserta didik yang terkait dengan pembelajaran
yang telah dilakukan untuk membaca dan membuat kesimpulan
tentang aktivitas gerak spesifik start, posisi kaki, posisi lengan,
kemiringan tubuh, dan finish lari jarak pendek, hasilnya dijadikan
sebagai tugas penilaian penugasan. Selanjutnya guru memberi tugas
kepada peserta didik untuk membaca dan mempelajari materi
pembelajaran pada pertemuan minggu yang akan datang, yaitu:
aktivitas gerak spesifik perlombaan lari jarak pendek menempuh
jarak 100 meter.
6) Berdoa dipimpin oleh salah satu peserta didik dan menyampaikan
salam.
7) Peserta didik kembali ke kelas yang dilakukan dengan tertib, dan
bagi peserta didik yang bertugas mengembalikan peralatan ke tempat
semula.
2. Pertemuan Kedua ( 3 JP )
a. Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
1) Guru meminta salah seorang peserta didik untuk menyiapkan barisan
di lapangan sekolah dan mengucapkan salam atau selamat pagi
kepada peserta didik.
2) Guru meminta salah seorang peserta didik untuk memimpin doa, dan
peserta didik berdoa sesuai dengan agamanya masing-masing.
3) Guru memastikan bahwa semua peserta didik dalam keadaan sehat,
bila ada peserta didik yang kurang sehat (sakit), maka guru meminta
peserta didik tersebut untuk berisitirahat di kelas.
4) Guru memotivasi peserta didik untuk mengondisikan suasana belajar
yang menyenangkan dengan mengajukan pertanyaan tentang
manfaat olahraga bagi kesehatan dan kebugaran.

63
5) Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari
sebelumnya, dengan cara tanya jawab.
6) Guru menjelaskan kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik
setelah proses pembelajaran (seperti yang tercantum dalam indikator
ketercapaian kompetensi) disertai dengan penjelasan manfaat dari
kegiatan lari jarak pendek: misalnya bahwa lari jarak pendek adalah
salah satu aktivitas yang dapat meningkatkan kebugaran jasmani dan
prestasi cabang olahraga lari jarak pendek.
7) Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari yaitu:
aktivitas gerak spesifik start, langkah kaki, ayunan lengan, dan
memasuki garis finish dalam bentuk perlombaan lari jarak pendek.
8) Guru menjelaskan tehnik penilaian untuk kompetensi lari jarak
pendek, baik kompetensi sikap sosial dengan observasi dalam bentuk
jurnal: yaitu perilaku keseriusan dalam berdoa dan berusaha secara
maksimal, kompetensi sikap sosial: perilaku disiplin, sportif, kerja
sama, percaya diri, dan kerja keras, kompetensi pengetahuan:
mengidentifikasi gerak spesifik start, langkah kaki, ayunan lengan,
dan memasuki garis finish dalam bentuk perlombaan lari jarak
pendek menggunakan tes lisan dan tertulis, dan kompetensi terkait
keterampilan yaitu: melakukan aktivitas gerak spesifik start, langkah
kaki, ayunan lengan, dan memasuki garis finish, serta lari jarak
pendek dalam bentuk perlombaan yang sederhana dengan peraturan
yang dimodifikasi.
9) Guru menjelaskan beberapa link video tutorial dan motivasi agar
proses belajar lebh efektif,
10) Guru menjelaskan tentang penggunaan teknologi dalam membantu
proses belajar, sebagai contoh dengan memanfaatkan android
sebagai media pembelajaran.
b. Kegiatan Inti (90 Menit)
1) Dilanjutkan dengan pemanasan agar peserta didik terkondisikan
dalam materi yang akan diajarkan dengan perasaan yang
menyenangkan. Pemanasan dalam bentuk game. Nama
permainannya adalah berkumpul dengan berlari ke suatu sasaran.
2) Peserta didik melakukan aktivitas gerak spesifik koordinasi gerak
start, langkah kaki, ayunan lengan, dan memasuki garis finish lari
jarak pendek dalam bentuk perlombaan menempuh jarak 100 meter,
sesuai dengan instruksi guru sebelum pembelajaran dimulai.
3) Guru membuka dan menjelaskan manfaat dan tujuan pembelajaran
aktivitas gerak spesifik koordinasi gerak start, langkah kaki, ayunan
lengan, dan memasuki garis finish lari jarak pendek dalam bentuk
perlombaan menempuh jarak 100 meter bagi kesehatan dan
kebugaran jasmani.
4) Peserta didik melakukan aktivitas gerak spesifik koordinasi gerak
start, langkah kaki, ayunan lengan, dan memasuki garis finish lari
jarak pendek dalam bentuk perlombaan menempuh jarak 100 meter
sesuai dengan penjelasan guru secara individu maupun kelompok,

64
dan menyampaikan arti penting kerja sama dalam keterampilan
gerak lari jarak pendek.
5) Seluruh aktivitas gerak spesifik koordinasi gerak start, langkah kaki,
ayunan lengan, dan memasuki garis finish lari jarak pendek dalam
bentuk perlombaan menempuh jarak 100 meter, yang dilakukan oleh
peserta didik diawasi dan diberikan koreksi oleh guru apabila ada
kesalahan dalam melakukan gerakan.
6) Peserta didik secara individu dan atau kelompok melakukan aktivitas
gerak spesifik koordinasi gerak start, langkah kaki, ayunan lengan,
dan memasuki garis finish lari jarak pendek dalam bentuk
perlombaan menempuh jarak 100 meter, yang menekankan pada
nilai-nilai: disiplin, sportif, kerja sama, percaya diri, dan kerja keras
sesuai dengan koreksi yang diberikan oleh guru.
7) Guru mengamati seluruh gerakan peserta didik secara individu
maupun kelompok.
8) Guru mengamati seluruh aktivitas peserta didik dalam melakukan
aktivitas gerak spesifik koordinasi gerak start, langkah kaki, ayunan
lengan, dan memasuki garis finish lari jarak pendek dalam bentuk
perlombaan menempuh jarak 100 meter secara seksama. Hasil
belajar peserta didik dinilai selama proses dan di akhir pembelajaran.
Pengamatan yang dilakukan oleh guru menggunakan lembar
pengamatan antara lain:

a) Aktivitas gerak perlombaan lari jarak pendek menempuh jarak 100


meter
Sikap Awal Sikap Pelaksanaan Sikap Akhir

c. Kegiatan Penutup (15 menit)


1) Salah seorang peserta didik di bawah bimbingan guru melakukan
gerakan pendinginan, guru mempertanyakan apa manfaatnya.
2) Guru dan peserta didik melakukan refleksi apa yang telah dicapai
dan belum dicapai sesuai dengan tujuan yang ditetapkan secara
umum dan kesalahan-kesalahan yang masih sering timbul saat
melakukan aktivitas pembelajaran.
3) Guru menginformasikan kepada peserta didik, kelompok atau
peserta didik yang paling baik penampilannya selama pembelajaran
lari jarak pendek.
4) Guru menugaskan peserta didik yang terkait dengan pembelajaran
yang telah dilakukan untuk membaca dan membuat kesimpulan
tentang aktivitas gerak spesifik start, langkah kaki, ayunan lengan,
dan memasuki garis finish lari jarak pendek dalam bentuk
perlombaan menempuh jarak 100 meter, hasilnya dijadikan sebagai

65
tugas penilaian penugasan. Selanjutnya guru memberi tugas kepada
peserta didik untuk membaca dan mempelajari materi pembelajaran
pada pertemuan minggu yang akan datang.
5) Berdoa dipimpin oleh salah satu peserta didik dan menyampaikan
salam.
6) Peserta didik kembali ke kelas yang dilakukan dengan tertib, dan
bagi peserta didik yang bertugas mengembalikan peralatan ke tempat
semula.

I. Penilaian Hasil Pembelajaran


1. Penilain Kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial: (Lampiran 1)
a. Teknik Penilaian: Teknik observasi
b. Instrumen Penilaian: Jurnal
c. Contoh jurnal penilaian sikap spiritual dan sikap sosial
Butir nilai sikap spiritual:
1) Berdoa sebelum dan sesudah pelajaran
2) Berusaha maksimal dan tawakal
Butir nilai sikap sosial : Disiplin, sportif, kerja sama, percaya diri,
dan kerja keras

Nama
Aspek Yang
No Tanggal Peserta Catatan pendidik Sikap
Diamati
Didik

Bercanda saat berdoa Beriman dan


1. 3-8-2020 Aka Sofik Spiritual
memulai pelajaran bertakwa
2. dst
3. dst

2. Kompetensi Pengetahuan
a. Teknik Penilaian: Penugasan (Lampiran 2)
b. Instrumen Penilaian: Daftar Tugas
c. Indikator dan Contoh Instrumen

Teknik
Indikator Contoh Instrumen
Penilaian
1. Mengidentifikasi gerak spesifik start, posisi Tes tertulis 1. Sebutkan gerak spesifik start, posisi
kaki, posisi lengan, kemiringan tubuh, dan kaki, posisi lengan, kemiringan
finish lari jarak pendek. tubuh, dan finish lari jarak pendek.
2. Menjelaskan gerak spesifik start, posisi 2. Jelaskan gerak spesifik start, posisi
kaki, posisi lengan, kemiringan tubuh, dan kaki, posisi lengan, kemiringan
finish lari jarak pendek. tubuh, dan finish lari jarak pendek.

66
3. Menjelaskan cara melakukan gerak spesifik 3. Jelaskan cara melakukan gerak
start, posisi kaki, posisi lengan, kemiringan spesifik start, posisi kaki, posisi
tubuh, dan finish lari jarak pendek. lengan, kemiringan tubuh, dan finish
4. Mengidentifikasi kesalahan yang sering lari jarak pendek.
terjadi pada saat melakukan start. 4. Jelaskan kesalahan yang sering
terjadi pada saat melakukan start

3. Penilaian Kompetensi Keterampilan


a. Teknik penilaian: Tes Praktik (Lampiran 3)
b. Instrumen Penilaian: Lembar observasi aktivitas gerak spesifik start,
posisi kaki, posisi lengan, kemiringan tubuh, dan finish lari jarak
pendek, serta penggunaan keterampilan gerak dalam perlombaan lari
jarak pendek yang sederhana.
c. Indikator dan Contoh Instrumen

Teknik
Indikator Contoh Instrumen
Penilaian
1. Melakukan aktivitas gerak spesifik Tes Praktik Praktikkan hasil analisis
start, posisi kaki, posisi lengan, keterampilan gerak start, posisi
kemiringan tubuh, dan finish lari kaki, posisi lengan, kemiringan
jarak pendek. tubuh, dan finish lari jarak pendek.
2. Melakukan aktivitas gerak spesifik Tes Praktik Praktikkan aktivitas gerak spesifik
lari jarak pendek dalam bentuk lari jarak pendek dalam bentuk
perlombaan yang sederhana dengan perlombaan yang sederhana dengan
menggunakan peraturan yang menggunakan peraturan yang
dimodifikasikan dengan menekankan dimodifikasikan dengan
pada nilai-nilai disiplin, sportif, kerja menekankan pada nilai-nilai
sama, percaya diri, dan kerja keras disiplin, sportif, kerja sama,
secara berkelompok. percaya diri, dan kerja keras secara
berkelompok.

4. Penilaian Pembelajaran Remidial dan Pengayaan


a. Instrumen penilaian pembelajaran remedial pada dasarnya sama dengan
instrumen penilaian pembelajaran regular.
b. Instrumen penilaian pembelajaran pengayaan, untuk materi
pengetahuan dan keterampilan: Instrumen Kompetensi pengetahuan
(Lampiran 4 A) :
• Daftar Tugas
Teknik
Indikator Contoh Instrumen
Penilaian
Mengidentifikasi gerak spesifik start, Penugasan • Identifikasi gerak spesifik start,
posisi kaki, posisi lengan, kemiringan posisi kaki, posisi lengan,
tubuh, dan finish lari jarak pendek. kemiringan tubuh, dan finish lari
jarak pendek.

67
Instrumen Kompetensi keterampilan (Lampiran 4 B) :
• Lembar observasi
Teknik
Indikator Contoh Instrumen
Penilaian
Melakukan aktivitas gerak spesifik start, Tes praktik • Praktikkan aktivitas gerak spesifik
posisi kaki, posisi lengan, kemiringan start, posisi kaki, posisi lengan,
tubuh, dan finish lari jarak pendek. kemiringan tubuh, dan finish lari jarak
pendek.

Memeriksa dan Menyetujui Medan, .............................. 2020


Kepala SMP/M.Ts Guru Mata Pelajaran

…………………………………................. ………………….............................
NIP. NIP.

c. Perancangan pembelajaran aktivitas pengembangan kebugaran jasmani


untuk tingkat SD/MI dalam mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga
dan Kesehatan kelas IV smester 2 dengan materi pokok aktivitas
pengembangan kebugaran jasmani alokasi waktu 2 kali pertemuan (6 JP),
satu kali pertemuan 2x35 menit.

II. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


a) Identitas Sekolah : SMP….
b) Identitas Mata Pelajaran : PJOK
c) Kelas/Semester : III/ Ganjil
d) Materi Pokok : Aktivitas Pengembangan Kebugaran
Jasmani
e) Alokasi Waktu : 6 x 40 menit (2 TP)

A. Kompetensi Inti (Ki)


1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan
dan keberadaannya.

68
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudut pandang/ teori.

B. Kompetensi Dasar (KD) & Indikator


1. Memahami prosedur pola gerak dasar lokomotor dan non lokomotor
untuk membentuk gerak dasar seni beladiri.
2. Mempraktik kan pola gerak dasar lokomotor dan non lokomotor untuk
membentuk gerak dasar seni beladiri

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Menyebutkan konsep latihan peningakatan kebugaran dengan benar


2. Melakukan gerakan latihan peningkatan daya tahan\
3. Melakukan latihan peningkatan kekuatan.
4. Menunjukkan perilaku dalam latihan daya tahan dan kekuatan
5. Mencoba dan melakukan aktivitas kebugaran jasmani untuk mencapai
berat badan ideal secara berulang-ulang.
6. Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi

nilai-nilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan


kesehatan.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu menyebutkan konsep latihan peningakatan kebugaran
dengan benar
2. Siswa mampu melakukan gerakan latihan peningkatan daya tahan
3. Siswa mampu melakukan latihan peningkatan kekuatan.
4. Siswa mampu menunjukkan perilaku dalam latihan daya tahan dan
kekuatan
5. Siswa mampu mencoba dan melakukan aktivitas kebugaran jasmani
untuk mencapai berat badan ideal secara berulang-ulang.

69
6. Siswa mampu meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui
internalisasi nilai-nilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani,
olahraga dan kesehatan.
E. Materi Pembelajaran
Latihan daya tahan
• Latihan kekuatan
• Latihan fleksibilitas/kelentukan
• Latihan kecepatan
• Latihan kelincahan

F. Metode Pembelajaran
• Pendekatan : Saintifik
• Metode : Movement Education
G. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran

1. Media

a. Laptop

b. Android

c. Gambar-gambar peraga

2. Alat/Bahan

a. Kun

b. Lapangan
c. Pluit
d. Tali skiping
e. Stop watch

3. Sumber Belajar

a. Buku Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (Penjaskes) Kelas


IV untuk sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah yang relevan
b. Diklat Atletik

70
c. Video tutorial latihan bugar sederhana bersama anak-anak :
https://www.youtube.com/watch?v=uwYsi7wRGeA
d. Tutorial latihan kekuatan ektremitas atas :
https://www.youtube.com/watch?v=dOD7tX4Nn_w
e. Tutorial latihan kelentukan bagian togok:
https://www.youtube.com/watch?v=vRUi7ogXQaw
f. Tutorial latihan kelincahan dan power (daya ledak):
https://www.youtube.com/watch?v=qktly-LlgtA
g. Tutorial permainan dalam pendidikan jasmani:
https://www.youtube.com/watch?v=TTQG1IuHlOU

H. langkah-langkah Kegiatan pembelajaran


Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan • Siswa dibariskan menjadi empat barisan
• Mengecek kehadiran siswa
• Menegur siswa yang tidak berpakaian lengkap
• Melakukan gerakan pemanasan yang berorientasi pada 10 menit
kegiatan inti
• Mendemonstrasikan materi inti yang akan
dilakukan/dipelajari
Inti Mengamati (observing)
• Menyimak informasi dan peragaan materi tentang aktivitas
kebugaran jasmani untuk mencapai berat badan ideal
(latihan daya tahan, kekuatan, fleksibilitas/kelentukan,
kecepatan, dan kelincahan).
• Memperhatikan penjelasan dan contoh materi gerak dasar
jalan yang dipaparkan oleh guru.
Menanya (questioning)
• Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui
siswa ;
• Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan
60 Menit
Mempraktekkan (Experimenting)
• Melaksanakan kegiatan latihan daya tahan, untuk
melaksanakannya dapat digunakan Harvard Step Test. Tes
ini dapat digunakan untuk mengukur daya tahan tubuh
• Melaksanakan kegiatan latihan daya tahan, untuk
melaksanakannya dapat digunakan Harvard Step Test. Tes
ini dapat digunakan untuk mengukur daya tahan tubuh
• Melakukan gerakan Pull up (gerakan mengangkat badan)
melakukannya dengan memakai palang tunggal
• Melakukan gerakan tanpa awalan dengan langkah-langkah
yang benar
• Melakukan gerakan jongkok berdiri, untuk melatih

71
kekuatan otot kaki dan punggung
Menalar/Mengasosiasi (associating)
• Mencoba dan melakukan aktivitas kebugaran jasmani
untuk mencapai berat badan ideal secara berulang-ulang.
• Mendapatkan umpan balik dari diri sendiri, teman dalam
kelompok, dan guru.
• Selama pembelajaran berlangsung guru melakukan
penilaian proses dan sekaligus memberikan perbaikan
terhadap kesalahan yang dilakukan oleh peserta didik baik
aspek kognitif, psikomotor maupun aspek afektif/sikap. ;
• Melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan
dalam tentang topik/tema materi yang dipelajari dengan
menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan belajar
dari aneka sumber ;
• Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media
pembelajaran, dan sumber belajar lain ;
Mengomunikasikan (communicating)
• Memperagakan hasil belajar tentang aktivitas kebugaran
jasmani untuk mencapai berat badan ideal ke dalam bentuk
sirkuit training dilandasi nilai-nilai disiplin, percaya diri,
sungguh-sungguh, dan kerja sama.
• Memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta
antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber
belajar lainnya ;
• Hasil belajar siswa dinilai selama proses dan di akhir
Penutup • Memberikan umpan balik terhadap proses hasil
pembelajaran
• Merencanakan kegiatan lebih lanjut dalam bentuk
pembelajaran remedial, program pengayaan, layanan
15 menit
konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual
maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar siswa
• Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya

I. Penilaian
Teknik Bentuk
Indikator Instrumen
Penilaian Instrumen
• Menyebutkan konsep latihan • Test • Test • Praktekkan Ada
peningakatan kebugaran Individu ketrampilan berapa jenis
dengan benar Latihan daya
• Melakukan gerakan latihan tahan dan
peningkatan daya tahan kekuatan,
• Melakukan latihan sebutkan?
peningkatan kekuatan.
• Lakukan latihan
• Menunjukkan perilaku
dalam latihan daya tahan
gerakan pull up !
dan kekuatan • Lakukan gerakan
• Mencoba dan melakukan lompat tanpa
aktivitas kebugaran jasmani awalan !
untuk mencapai berat badan • Lakukan gerakan
ideal secara berulang-ulang. jongkok berdiri

72
• Meletakkan landasan • Lakukan gerakan
karakter moral yang kuat jongkok berdiri
melalui internalisasi nilai- • Lakukan gerakan
nilai yang terkandung di berjalan
dalam pendidikan jasmani, menggendong
olahraga dan kesehatan.
Teman
• Lakukan gerakan
Lompat katak

1. Keterangan teknik penilaian:


Kuis/embedded test (kognisi):
Ada berapa jenis Latihan daya tahan dan kekuatan, sebutkan?
Keterangan:
Berikan penilaian terhadap kualitas unjuk kerja peserta didik, dengan
rentang nilai antara 1 sampai dengan 3
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai = X 20
Jumlah skor maksimal

Rubrik Penilaian

Pemahaman Teknik Daya Tahan dan Kekuatan

Kualitas
Pertanyaan yang diajukan Jawaban
0 1 2 3
Ada berapa jenis Latihan daya tahan dan kekuatan, sebutkan?
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL
Nilai 3, jika peserta didik mampu menyebutkan 3 jawaban

Nilai 2, jika peserta didik mampu menyebutkan 2 jawaban

Nilai 1, jika peserta didik mampu menyebutkan 1 jawaban

Nilai 0, jika tidak mampu menyebutkan jawaban

2. Tes unjuk kerja (psikomotor) :

a) Tes Lakukan latihan gerakan pull up

Berdiri di bawah palang tunggal (palang untuk latihan bergantung,


Menekuk kedua lutut, kemudian melompat ke atas dengan kedua

73
tangan meraih mistar atau palang. Selanjutnya berusaha mengangkat
badan perlahan-lahan ke atas. Dagu sejajar dengan mistar (untuk siswa
putra) atau kedua siku membentuk sudut siku-siku (untuk siswa putri).
Pada saat proses mengangkat badan, seluruh tubuh kecuali kedua
tangan dalam posisi lurus (vertikal). Badan diturunkan kembali.

b) Lakukan gerakan Lompar Tanpa Awalan

Tekuk kaki tumpumu dan kedua tangan di samping pinggang.


Selanjutnya, ayunkan kedua tanganmu ke depan-atas bersamaan
dengan gerakan melompat ke arah depan-atas. Setelah melakukan
lompatan, segeralah mendarat dengan menggunakan kedua kaki
bersama-sama.

c) Lakukan gerakan Jongkok Berdiri

Berdirilah dengan salah satu kaki di depan, badan tegak. Kedua tangan
dilipat di belakang kepala. Selanjutnya, tekuklah kedua lutut hingga
tungkai atas membentuk sudut siku-siku. Setelah lutut tertekuk, segera
berdiri dan tegak kembali. Lakukan gerakan tersebut secara
berkelanjutandan tidak terputus-putus.

d) Lakukan Menggendong Teman !

Berdirilah di antara kedua temanmu dan lingkarkan kedua tanganmu


pada pundak mereka. Berilah aba-aba “siap” kepada mereka untuk
setiap menahan beban badanmu bersama-sama. Setelah member aba-
aba “ya” dan minta temanmu untuk berjalan perlahan-lahan sambil
mengangkat tubuhmu sejauh 5 meter. Setelah sampai batas 5 meter,
berilah aba-aba “stop”. Mintalah mereka berhenti dan berganti posisi
(yang kiri ke kanan dan sebaliknya). Selanjutnya, lakukan hal yang
sama untul berjalan kea rah start. Seteolah sampai di tempat start,
segera gantikan posisi salah seorang temanmu dan lakukan latihan
yang sama. Setelah sampai di tempat start, segera gantikan posisi
salah seorang temanmu dan lakukan latihan yang sama.

74
e) Lakukan Gerakan Lompat Kata !

Buatalah kelompok latihan yang terditi atas 14 orang. Lakukan undian


atau ros hingga menyisahkan dua orang yang kalah. Selanjutnya,
mintalah kedua tanganmu yang kalah untuk melakukan tos atau
undian lagi. Buatlah formasi lingkaran dengan teman-temanmu yang
menang dalam jerak satru rentangan kedua tangan dalam sikap
berjongkok. Selanjutnya, mintalah temanmu yang kalah dalam undian
untuk mengejar teman yang menang dengan cara meloncat-loncat
seperti katak. Temanmu yang dikejar berusaha menghindar dari
tangkapan dengan berhenti pada salah seorang dalam lingkaran.
Selanjutnya, katak yang dihinggapi harus segera melompat-lompat
melingkar dan berhenti atau hinggap pada salah satu katak. Katak
yang tertangkap dalam usaha menghindar berganti menjadi katak
pengejar.

Keterangan:

Berikan penilaian terhadap kualitas unjuk kerja peserta didik, dengan


rentang nilai antara 1 sampai dengan 3

Jumlah skor yang diperoleh


Nilai = X 50
Jumlah skor maksimal

RUBRIK PENILAIAN
Unjuk Kerja Teknik Daya Tahan dan Kekuatan

Kualitas
Aspek Yang Dinilai Gerak
0 1 2 3
▪ Lakukan latihan gerakan pull up
▪ Lakukan gerakan lompat tanpa awalan
▪ Lakukan gerakan jongkok berdiri
▪ Lakukan gerakan jongkok berdiri
▪ Lakukan gerakan berjalan menggendong teman
JUMLAH
JUMLAH SKOR MAKSIMAL :

75
Pengamatan sikap :
Pengamatan nilai disiplin, percaya diri, sungguh-sungguh, dan kerja sama.
Keterangan: Berikan tanda cek ( √ ) pada kolom yang sudah disediakan, setiap
peserta didik menunjukkan atau menampilkan perilaku yang diharapkan. Tiap
perilaku yang di cek ( √ ) pada kategori baik, sedang dan kurang.

RUBRIK PENILAIAN

Lembar Tes Teknik Daya Tahan dan Kekuatan

CEK (√ )
No. Nama Perilaku yang di Nilai Baik Sedang Kurang
(3) (2) (1)
1 Sofik Rifai Disiplin
2 dst Percaya diri
3 dst Tanggung jawab
4 dst Sungguh-sungguh
JUMLAH SKOR MAKSIMAL :

Dalam Penilaian: guru mengamati perilaku yang menonjol “baik dan kurang”
dan perilaku yang “rata-rata” diabaikan. Hal ini untuk memudahkan guru
dalam penilaian.

Nilai akhir yang diperoleh Nilai tes unjuk kerja + Nilai


=
peserta didik Observasi + Nilai kuis

Mengetahui Medan, ........................... 2020


Kepala Sekolah Guru Mapel PJOK

(............................................) ( ..........................................)
NIP.____________________ NIP.____________________

76
Lampiran 1

BAHAN AJAR

Materi Pembelajaran : Peningkatan Daya Tahan dan Kekuatan


Tujuan Permainan ` : disiplin, percaya diri, sungguh-sungguh, dan
kerja sama.
Jumlah Peserta : Satu orang atau beregu
Alat yang dipakai : Palang tunggal, line/garis, Bak berisi pasir
Tempat yang digunakan : Lapangan

1. Latihan Peningkatan Daya Tahan


Dalam melaksanakan latihan daya tahan dapat digunakan Harvard Stet Test.
Tes ini dapat digunakan untuk mengukur daya tahan tubuh. Sebelum anda
melakukan pengujian Harvard Step Test, perlu anda ketahui bahwa secara
singkat pengertian Harvard Step Test adalah cara menguji tingkat kesegaran
jasmani dengan menggunakan media bangku / naik turun bangku dan
tujuandari proses tes ini adalah untuk Menganalisa tingkat kebugaran jantung
paru. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
a. Pelajar putra dan putri melakukan gerakan naik turun kursi. Untuk putra,
tinggi kursi 45 cm.

Harvard Step Test - Source Image : Chonma.co.kr


b. Alat yang diperlukan;
1. Bangku Harvard modifikasi (40 cm)
2. Pengukur waktu (stopwatch)

77
3. Metronome ketukan 120x/menit (menggunakan android dengan
mendown load aplikasi Metronome Beats di Play Store)
Cara Kerja : (Lakukan terhadap minimal 3 peserta laki-laki dan 3
perempuan)
Lakukan pemanasan ringan selama 5 menit sebelum mulai.
1. Testee berdiri menghadap bangku sambil mendengarkan detakan
metronome berfrekuensi 120x/menit.
2. Pada detakan 1 (satu), testee menempatkan salah satu kaki (kaki
dominan) di atas bangku,
3. Pada detakan ke 2 (dua), kaki yang satunya naik ke atas bangku
sehingga testee berdiri di atas bangku,
4. Pada detakan yang ke 3 (tiga), kaki yang pertama naik diturunkan,
5. Pada detakan ke 4 (empat), kaki kedua diturunkan sehingga testee
telah kembali di atas lantai,
6. Tepat pada detakan berikutnya (ke-5) kaki yang pertama kembali
naik ke atas bangku, demikian sterusnya,
7. Siklus tersebut diulang terus menerus sampai testee tidak kuat lagi,
namun tidak lebih dari 5 menit untuk laki-laki dan 4 menit untuk
perempuan.
8. Testee dianggap sudah tidak dapat melakukan apabila pergantian
naik/turun bangku tidak sesuai dengan irama metronome dan
berganti kaki pada saat awal mulai ganti 2x
9. Hentikan naik turun bangku jika testee merasa tidak kuat, pusing,
nyeri di dada, capai, tidak teratur langkahnya, akan jatuh dan
sebagainya dan catat waktu berapa lama testee dapat bertahan
dengan baik (dengan stopwatch).
10. Segera setelah itu, testee disuruh duduk kembali dan istirahat selama
1 menit, hitung denyut nadi selama 30 detik.
11. Setelah diperoleh jumlah nadi setelah naik turun bangku, dapat
diperkirakan nilai kebugaran jasmani testee tersebut. Untuk menilai
hal tersebut dipergunakan rumus pendek (rumus cepat): Physical

78
Fitness Index (PFI) = (Waktu naik turun bangku (detik) x 100)/ 5,5 x
jumlah denyut nadi 30 detik, setelah istirahat 1 menit.
c. Cara menghitung atau penilaian dengan menggunakan tabel sebagai
berikut :
Standar Data Tahan Fisik
No. Jumlah Denyut Nadi No. Daya Tahan Fisik

1. 91 – lebih 1. Baik Sekali

2. 81 – 90 2. Baik

3. 71 – 80 3. Cukup

4. 61 – 70 4. Sedang

5. 51 – 60 5. Kurang

6. Kurang dari 50 6. Kurang Sekali

2. Aerobik
Untuk meningkatkan daya tahan dapat dilakukan dengan cara aerobik. Adapun
manfaat aerobik, antara lain :
a) Mencegah timbulnya penyakit jantung dan pembulu darah ;
b) Peningkatan kesegaran jasmani ;
c) Peningkatan kekuatan otot jantung
Aerobik dapat dilakukan dengan cara berjalan, berlari, bersepeda, dan
berenang. Salah satu cara aerobik adalah latihan berjalan selama 12 menit.
Sebelum diberangkatkan, semua siswa dalam keadaan sehat. Pelaksanaannya
dapat dilakukan di lintasan lari pinggir lapangan sepak bola. Apabila sudah 12
menit guru memberi tanda untuk berhenti.

79
Berapa jarak yang ditempuh oleh siswa? Cocokkan dengan tebal.
Hasil (km/12 menit)
No. Kategori
Pria Wanita

1. Sangat Kurang < 1.61 < 1.53

2. Kurang 1,61 – 2.00 1,53 – 1,83

3. Sedang 2,01 – 2,40 1,85 – 2,17

4. Baik 2,41 – 2,80 2,17 – 2,64

5. Baik Sekali > 2,80 > 2,65

3. Latihan Peningkatan Kekuatan


a. Gerakan Pull Up
1) Berdiri di bawah palang tunggal (palang untuk latihan bergantung,
2) Menekuk kedua lutut, kemudian melompat ke atas dengan kedua
tangan meraih mistar atau palang.
3) Posisi kedua tangan lurus dan telapak tangan menghadap badan serta
pandanganlurus ke depan.
4) Selanjutnya berusaha mengangkat badan perlahan-lahan ke atas. Dagu
sejajar dengan mistar (untuk siswa putra) atau kedua siku membentuk
sudut siku-siku (untuk siswa putri).

5) Pada saat proses mengangkat badan, seluruh tubuh kecuali kedua


tangan dalam posisi lurus (vertikal).
6) Badan diturunkan kembali.
7) Lakukan latihan gerakan pull-up ini berulang-ulang. Pada setiap
giliran (pengulangan latihan) berusaha menambah jumlah angkatan.

80
Lakukan latihan ini bersama-sama temanmu secara bergiliran atau
bergantian.

b. Gerakan Lompar Tanpa Awalan


Latihan peningkatan kekuatan dapat dilakukan dengan lompat tanpa
awalan. Latihan ini dapat dilakukan dengan mudah di bak lompatan yang
berisi pasir
1) Berdirilah di sisi bak lompat dengan bertumpu pada salah satu kaki.
2) Tekuk kaki tumpumu dan kedua tangan di samping pinggang.
Selanjutnya, ayunkan kedua tanganmu ke depan-atas bersamaan
dengan gerakan melompat ke arah depan-atas.
3) Setelah melakukan lompatan, segeralah mendarat dengan
menggunakan kedua kaki bersama-sama.
4) Lakukan latihan ini berulang-ulang dan tambahlah jarak dan
ketinggian lompatan pada setiap giliuran pengulangan.
5) Lakukan latihan ini bersama teman-temanmu secara bergantian.
6) Latihan dapat ditingkatkan dengan melakukan secara bergantian.
Misalnya, dengan tumpuan salah satu kaki (secara bergantian)
maupun dengan kedua kaki bersama-sama.

c. Gerakan Jongkok Berdiri


Setelah melakukan lompat tanpa awalan, latihan peningkatan kekuatan
dilanjutkan dengan gerakan jongkok dan berdiri. Gerakan ini bertujuan
melatih kekuatan otot kaki dan punggung.

81
Latihan ini dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1) Berdirilah dengan salah satu kaki di depan, badan tegak. Kedua
tangan dilipat di belakang kepala.
2) Selanjutnya, tekuklah kedua lutut hingga tungkai atas membentuk
sudut siku-siku.
3) Setelah lutut tertekuk, segera berdiri dan tegak kembali.
4) Lakukan gerakan tersebut secara berkelanjutandan tidak terputus-
putus.
5) Lakukan latihan ini secara berulang-ulang bersama teman-temanmu.
Pada setiap giliran pengulangan harus melakukan gerakan jongkok
dan berdiri sebanyak sepuluh kali.
d. Berjalan Menggendong Teman !

Latihan peningkatan kekuatan juga dapat dilakukan secara beregu.


Misalnya, dengan cara berjalan menggendong teman. Latihan ini dapat
dilakukan secara bergantian oleh 3 orang anak.
Latihan ini dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berimut :
1) Buatlah kelompok latihan yang beranggotakan tiga orang .

82
2) Mintalah kedua temanmu untuk berdiri dalam jarak satu lengan dan
menghadap ke satu arah.
3) Berdirilah di antara kedua temanmu dan lingkarkan kedua tanganmu
pada pundak mereka.
4) Berilah aba-aba “siap” kepada mereka untuk setiap menahan beban
badanmu bersama-sama.
5) Setelah member aba-aba “ya” dan minta temanmu untuk berjalan
perlahan-lahan sambil mengangkat tubuhmu sejauh 5 meter.
6) Setelah sampai batas 5 meter, berilah aba-aba “stop”. Mintalah mereka
berhenti dan berganti posisi (yang kiri ke kanan dan sebaliknya).
7) Selanjutnya, lakukan hal yang sama untul berjalan kea rah start.
8) Setelah sampai di tempat start, segera gantikan posisi salah seorang
temanmu dan lakukan latihan yang sama. Setelah sampai di tempat
start, segera gantikan posisi salah seorang temanmu dan lakukan
latihan yang sama.
4. Forum Diskusi
a. Dalam pembelajaran materi lari jarak pendek (sprint) banyak ditemui pada
peserta didik SD dan SMP dalam melakukannya masih menngunakan
semua tapak kaki pada saat menumpu, hal ini akan berdampak terjadinya
kesalahan gerak. Apabila hal ini dibiarkan, dampak apa saja yang akan
terjadi pada peserta didik kita?
b. Peningkatan kebugaran jasmani dalam konsep pendidikan jasmani selalu
mengarah ke arah peningkatan dan pengembangan komponen kebugaran
jasmani secara menyeluruh. Bagaimana konsep seorang guru pendidikan
jasmani terhadap kurikulum penjas yang ada

C. PENUTUP
a. Rangkuman
a) Dalam materi lari jarak pendek diharapkan peserta didik akan dapat 1).
menunjukkan sikap religius sebelum dan setelah melakukan aktivitas
lari jarak pendek dengan berdoa, tawakal dan berperilaku baik, 2)

83
Menunjukkan sikap disiplin, sportif, kerja sama, percaya diri, dan kerja
keras selama mengikuti pembelajaran, 3). Mengidentifikasi gerak
spesifik start, posisi kaki, posisi lengan, kemiringan tubuh, finish lari
jarak pendek secara individual, berpasangan atau berkelompok dengan
mempelajari buku teks pelajaran dan diskusi, 4). Menjelaskan gerak
spesifik start, posisi kaki, posisi lengan, kemiringan tubuh, finish lari
jarak pendek secara individual, berpasangan atau berkelompok dengan
mempelajari buku teks pelajaran dan diskusi, 5). Menjelaskan cara
melakukan gerak spesifik start, posisi kaki, posisi lengan, kemiringan
tubuh, finish lari jarak pendek secara individual, berpasangan atau
berkelompok dengan mempelajari buku teks pelajaran dan diskusi, 5).
Melakukan aktivitas gerak spesifik start, posisi kaki, posisi lengan,
kemiringan tubuh, finish lari jarak pendek secara individual,
berpasangan atau berkelompok dengan proses pembelajaran yang
dipandu dengan buku teks pelajaran. Kegiatan di dokumenasikan
dengan mengunakan android masing-masing siswa, 7). Menggunakan
aktivitas gerak spesifik start, posisi kaki, posisi lengan, kemiringan
tubuh, finish lari jarak pendek dalam bentuk perlombaan yang
sederhana dan menggunakan peraturan yang dimodifikasi dengan
menekankan pada nilai-nilai disiplin, sportif, kerja sama, percaya diri,
dan kerja keras secara berkelompok, dan 8). Melakukan diskusi gerakan
berdasarkan hasil rekaman dengan menggunakan android.
b) Dalam materi kebugaran jasmani diharapkan peserta didik akan, 1).
mampu menyebutkan konsep latihan peningakatan kebugaran dengan
benar, 2). mampu melakukan gerakan latihan peningkatan daya tahan,
3). mampu melakukan latihan peningkatan kekuatan, 4). mampu
menunjukkan perilaku dalam latihan daya tahan dan kekuatan, 5).
mampu mencoba dan melakukan aktivitas kebugaran jasmani untuk
mencapai berat badan ideal secara berulang-ulang, 6). mampu
meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi

84
nilai-nilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan
kesehatan.

b. Tes Formatif
1. Atletik adalah .....
a. Olahraga yang dapat melancarkan peredaran darah
b. Gabungan dari beberapa jenis olahraga yang dikelompokkan menjadi lari,
lempar dan lompat
c. Gabungan permainan olahraga yang menggunakan kekuatan syaraf
d. Gabungan permainan olahraga yang menggunakan kekuatan otot
e. Olahraga paling tua
2. Pelari dengan jarak 100 meter sering disebut dengan istilah .....
a. Atlet
b. Starter
c. Sprinter
d. Sprint
e. Pelari cepat
3. Perbedaan bentuk sikap start jongkok dengan yang lainnya, akan terlihat
pada aba-aba .....
a. Siap
b. Ya!
c. Bunyi Peluit
d. Bersedia
e. Hayoook
4. Kunci pertama yang harus dikuasai dalam lari jarak pendek adalah .....
a. Kecepatan
b. Panjang Langkah Kaki
c. Kecondongan Badan
d. Start/Pertolakan
e. Konsentrasi
5. Di bawah ini yang bukan termasuk cabang atletik nomor track adalah .....
a. Lompat Jauh
b. Lompat Tinggi

85
c. Lompat Harimau
d. Lompat Jangkit
e. Lari Sprint
6. Kemampuan jasmani dalam menyesuaikan fungsi alat-alat tubuhnya
terhadap tugas jasmani tertentu tanpa merasa kelelahan yang berlebihan
disebut juga ..
a. Kebugaran jasmani c. Kesejahteraan jasmani e. Mental juara
b. Keragaman jasmani d. Kondisi fisik
7. Berikut ini komponen yang termasuk dalam kebugaran jasmani,
kecuali…
a. Daya tahan c. Kelentukan e. Spiritual
b. Kekuatan d. Kecepatan
8. Kemampuan gerak manusia yang dipengaruhi oleh kondisi sistem-sistem
organ dalam tubuh disebut ….
a. Komponen daya tahan c. komponen psikomotor
b. Komponen kelentukan d. komponen biomotorik
e. Komponen Instalasi
9. Elastisitas otot, tendo, ligamen, dan bentuk sendi merupakan faktor yang
dapat mempengaruhi ….
a. Keseimbangan c. Kelentukan e. Ketepatan
b. Kecepatan d. kebugaran
10. Joging dapat memperkuat dasar dari pengunaan komponen kebugaran
a. Anaerobik dan aerobik c. Komponen fisik e. Laktat
b. Pernafasan d. Anatomi tubuh

c. Daftar Pustaka
Wagner. D. , dkk, 2005. Monitoring and Evaluation of ICT in Education
Poject. Washington. InfoDev

Muhajir, Buku Siswa Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan,


SMP/M.Ts Kelas VII Kurikulum 2013, Jakarta: Puskurbuk Kemdikbud
RI, 2016.

Muhajir, Buku Siswa Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan,


SMP/M.Ts Kelas VII Kurikulum 2013, Bogor: PT. Yudhistira, Bogor,
2017.

86
Muhajir, Buku Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan,
SMP/M.Ts Kelas VII Kurikulum 2013, Bogor: PT. Yudhistira, Bogor,
2017.

3.Kunci Jawaban

NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

A. Jawaban B C D D E A D D C A

87
KEGIATAN BELAJAR 3:

A. PENDAHULUAN
1. Deskripsi Singkat

Dalam modul empat ini khusus pada kegiatan pembelajaran ke tiga ini,
akan membahas terkait perancangan pembelajaran melalui aktivitas senam
lantai dan aktivitas gerak berirama (ritmik) yang berbasis ICT, dan
menerapkan prinsip TPACK dengan penguatan karakter.

Senam (Gymnastics) adalah suatu cabang olahraga yang melibatkan


performa gerakan yang membutuhkan kekuatan, kecepatan dan keserasian
gerakan fisik yang teratur. Senam berasal dari kata Gymnastics (Inggris)
dan Gymnastiek (Belanda). Gymnastics sendiri berasal dari kata serapan
Bahasa Yunani yaitu Gymnos yang berarti telanjang. Dalam bahasa
Yunani, gymnastics diturunkan dari kata gymnazein yang berarti berlatih
atau melatih diri. Latihan tersebut dibutuhkan bagi pemuda Yunani Kuno
(sekitar tahun 1000 SM hingga sekitar tahun 476) untuk menjadi warga
negara yang baik sesuai cita-cita negara serta menjadikan penduduknya
sebagai manusia harmonis.

Semua senam dan aktivitas olahraga ringan sangat bermanfaat untuk


menghambat proses degeneratif atau penuaan. Orang yang melakukan
senam secara teratur akan memperoleh kesegaran jasmani yang baik yang
terdiri dari unsur kekuatan otot, kelenturan persendian, kelincahan gerak,
keluwesan, cardiovascular fitness dan neuromuscular fitness. Selain itu
manfaat senam yaitu jumlah osteoblast dan osteoclast seimbang, peredaran
darah akan lancar dan meningkatkan jumlah volume darah, meningkatkan
konsep diri.

Menurut Federation Internationale de Gymnastique (FIG), senam terbagi


menjadi enam kelompok, yakni senam artistik, senam ritmik sportif,
senam akrobatik, senam aerobik sport, senam trampolin, senam umum.

88
Senam Artistik merupakan jenis senam yang sering diperlombakan, senam
ini gerakannya disusun dari masing-masing alat dan sudah ditetapkan
sesuai pertandingan berlaku. Contoh senam artistik diantaranya senam
lantai, kuda pelana, palang sejajar, palang tunggal, palang bertingkat, dan
lain sebagainya.

Senam ritmik sportif yaitu jenis senam yang dikembangkan dari senam
irama yang diantarkan oleh irama musik yang menghasilkan gerak-gerak
tubuh dan alat-alat yang indah.

Mengingat betapa pentingnya senam bagi pendidikan siswa, perlu kiranya


guru mengupayakan berbagai gerak yang dikembangkan kearah yang lebih
atraktif dan menggembirakan bagi siswa dalam aktivitas pembelajaran
PJOK. Untuk itu guru harus berusaha seoptimal mungkin dalam
merancang pembelajaran senam lantai dan aktivitas gerak berirama yang
berbasis ICT dan menerapkan prinsip TPACK disertai dengan penguatan
karakter.

Melalui modul hybrid learning Pendidikan Profesi Guru bagi guru dan
tenaga kependidikan dalam jabatan ini merupakan terdiri dari modul cetak
dan online. Modul ini diharapkan dapat dijadikan acuan bagi calon peserta
PPG dalam jabatan dan penyelenggara pendidikan dalam merancang
pembelajaran senam lantai dan aktivitas gerak berirama yang berbasis ICT
dan menerapkan prinsip TPACK disertai dengan penguatan karakter.

Selanjutnya peserta PPG diharapkan untuk menguasai penyusunan


perangkat pembelajaran pendidikan jasmani pada: kompetensi dasar
pengembangan senam lantai dan aktivitas gerak berirama. Perangkat
pembelajaran yang disusun adalah berupa penyusunan RPP, bahan ajar,
media pembelajaran, metode pembelajaran dan penilaian pada KD
pengembangan senam lantai dan aktivitas gerak berirama, yang berbasis
ICT, dan menerapkan prinsip Technological Pedagogical and Content
Knowledge (TPACK) disertai dengan penguatan karakter.

89
2. Relevansi

Modul ini disajikan pada Pendalaman Materi guna memiliki kompetensi


dalam menganalisis dan merancang pembelajaran yang menerapkan ICT-
TPACK. Disamping itu modul ini membantu peserta untuk mendalami
berbagai konsep, prinsip dan prosedur tentang pemanfaatan ITC-TPACK
dalam merancang suatu pembelajaran, dan Peserta diklat secara mandiri
dapat menerapkan pembelajaran senam lantai dan aktivitas gerak berirama
dalam proses pembelajaran PJOK yang berbasis ICT-TPACK. Pada
akhirnya para peserta diklat dapat menguasai perancangan pembelajaran
PJOK yang berbasis ICT-TPACK.

3. Petunjuk Belajar

Untuk memahami dan mampu melaksanakan seluruh isi dalam modul ini
Anda diharapkan membaca secara seksama, menelaah informasi tambahan
yang diberikan oleh fasilitator, serta menggali lebih dalam informasi yang
diberikan melalui eksplorasi sumber-sumber lain, melakukan diskusi, serta
upaya lain yang relevan. Pada tahap proses perancangan pembelajaran
diharapkan Anda merancang pembelajaran berbasis ICT-TPACK.

Selain itu Anda juga diminta untuk mengerjakan berbagai tugas penyusunan
perangkat pembelajaran yang berbasis ICT-TPACK. Pengerjaan tugas/
latihan didasarkan pada informasi yang ada pada modul ini sebelumnya, dan
kemudian diperkaya dengan berbagai informasi yang Anda dapat dari
sumber-sumber lain.

Evaluasi merupakan tugas lain yang perlu Anda kerjakan sehingga secara
mandiri Anda akan dapat mengetahui tingkat penguasaan materi yang
disajikan. Pada setiap akhir kegiatan pembelajaran disajikan kunci jawaban
dari evaluasi tersebut, namun demikian Anda tidak diperkenankan membuka
dan membacanya sebelum soal evaluasi Anda selesaikan.

90
A. INTI PEMBELAJARAN
1. Capaian Kegiatan Belajar
Mampu merancang pembelajaran pendidikan jasmani dengan
menerapkan prinsip, memadukan pengetahuan materi ajar, pedagogik,
serta teknologi informasi dan komunikasi atau Technological
Pedagogical and Content Knowledge (TPACK) dan pendekatan lain
yang relevan.

2. Sub Capaian Kegiatan Belajar


a. Menguasai penyusunan perangkat pembelajaran pendidikan jasmani
pada kompetensi dasar pengembangan aktivitas senam lantai
berbasis ICT, dan menerapkan prinsip TPACK dengan penguatan
karakter.
b. Menguasai penyusunan perangkat pembelajaran pendidikan jasmani
pada kompetensi dasar kompetensi dasar aktivitas gerak berirama
(ritmik) berbasis ICT dan menerapkan prinsip TPACK dengan
penguatan karakter.

3. Uraian Materi

a. Uraian Materi 1

Perancangan pembelajaran aktivitas atletik untuk tingkat SMP/MTs


dalam mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
kelas VII dengan materi pokok aktivitas senam lantai dengan alokasi
waktu 2 kali pertemuan (6 JP)

Rencana Pelaksanaan Pengajaran

1. Satuan Pendidikan : SMP


2. Mata Pelajaran : PJOK
3. Kelas/semester :VII/Satu
4. Materi Pokok : Senam Lantai
5. Alokasi Waktu : 2 pertemuan (6 JP)

A. Kompetensi Inti
1) Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2) Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin,

91
tanggungjawab, peduli (toleransi,gotongroyong), santun,
percayadiri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3) Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni budaya terkait fenomena dan kejadian tampak
mata.
4) Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret
(menggunakan,mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang /teori

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


1. Memahami konsep gabungan pola gerak dominan dalam bentuk
rangkaian keterampilan dasar senam lantai.
2. Mempraktikkan gabungan pola gerak dominan menuju teknik
dasar senam lantai.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Menjelaskan konsep gerak mengguling dengan benar.
2. Menjelaskan konsep gerak keseimbangan dengan benar.
3. Menjelaskan konsep rangkaian gerak guling depan dan headstand
dengan benar
4. Menjelaskan konsep rangkaiangerak guling belakang dan sikap
lilin dengan benar rangkaian gerak guling belakang dan sikap lilin
dengan benar
5. Melakukan rangkaian gerakan guling depan dan headstand
dengan koordinasi yang baik
6. Melakukan rangkaian gerakan guling belakang dan sikap lilin
dengan koordinasi yang baik

D. Tujuan Pembelajaran
Melalui serangkaian kegiatan pembelajaran dengan menggunakan
metode Inquiry/Discovery Learning, peserta didik dapat:
1) Pertemuan Pertama
a) Menunjukkan sikap religius sebelum dan setelah melakukan
aktivitas senam lantai dengan berdoa, tawakal dan berperilaku
baik.

92
b) Menunjukkan sikap disiplin, sportif, kerja sama, percaya diri,
dan kerja keras selama mengikuti pembelajaran.
c) Mengidentifikasi gerak spesifik berguling kedepan, posisi kaki,
posisi lengan, kemiringan tubuh, berdiri kembali secara
individual, berpasangan atau berkelompok dengan mempelajari
buku teks pelajaran dan diskusi.
d) Menjelaskan gerak spesifik berguling kedepan, posisi kaki,
posisi lengan, kemiringan tubuh, berdiri kembali secara
individual, berpasangan atau berkelompok dengan mempelajari
buku teks pelajaran dan diskusi.
e) Menjelaskan cara melakukan gerak spesifik berguling, posisi
kaki, posisi lengan, kemiringan tubuh, berdiri kembali secara
individual, berpasangan atau berkelompok dengan mempelajari
buku teks pelajaran dan diskusi.
f) Melakukan aktivitas gerak spesifik berguling ke depan, posisi
kaki, posisi lengan, kemiringan tubuh, berdiri kembali secara
individual, berpasangan atau berkelompok dengan proses
pembelajaran yang dipandu dengan buku teks pelajaran.
Kegiatan di dokumenasikan dengan mengunakan android
masing-masing siswa.
g) Menggunakan aktivitas gerak spesifik berguling ke depan,
posisi kaki, posisi lengan, kemiringan tubuh, berdiri kembali
dalam bentuk perlombaan yang sederhana dan menggunakan
peraturan yang dimodifikasi dengan menekankan pada nilai-
nilai disiplin, sportif, kerja sama, percaya diri, dan kerja keras
secara berkelompok.
h) Melakukan diskusi gerakan berdasarkan hasil rekaman dengan
menggunakan android.

93
2) Pertemuan Kedua
a) Menunjukkan sikap religius sebelum dan setelah melakukan
guling belakang dan sikap lilin dengan berdoa, tawakal dan
berperilaku baik.
b) Menunjukkan sikap disiplin, sportif, kerja sama, percaya diri,
dan kerja keras selama mengikuti pembelajaran.
c) Mengidentifikasi gerak spesifik guling belakang dan sikap lilin
dalam bentuk perlombaan dengan mempelajari buku teks
pelajaran dan diskusi.
d) Menjelaskan gerak spesifik guling belakang dan sikap lilin
dalam bentuk perlombaan dengan mempelajari buku teks
pelajaran dan diskusi.
e) Menjelaskan cara melakukan gerak guling belakang dan sikap
lilin dalam bentuk perlombaan dengan mempelajari buku teks
pelajaran dan diskusi.
f) Melakukan aktivitas gerak spesifik guling belakang dan sikap
lilin dalam bentuk perlombaan dengan proses pembelajaran yang
dipandu dengan buku teks pelajaran secara berpasangan dan
berkelompok. Kegiatan di dokumenasikan dengan mengunakan
android masing-masing siswa.
g) Menggunakan aktivitas gerak spesifik guling belakang dan
sikap lilin dalam bentuk perlombaan dengan menggunakan
peraturan yang dimodifikasi dengan menekankan pada nilai-
nilai disiplin, sportif, kerja sama, percaya diri, dan kerja keras
secara berkelompok.
h) Melakukan diskusi gerakan berdasarkan hasil rekaman dengan
menggunakan android.
E. Materi Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama (Pembelajaran Reguler)
a. Aktivitas gerak spesifik senam lantai guling ke depan

94
b. Aktivitas gerak spesifik langkah kaki senam lantai guling ke
depan
c. Aktivitas gerak spesifik ayunan lengan senam lantai guling ke
depan
d. Aktivitas gerak spesifik posisi tubuh/kemiringan tubuh senam
lantai guling ke depan
e. Aktivitas gerak spesifik gerak lanjutan senam lantai guling ke
depan
f. Video tutorial
g. https://www.youtube.com/watch?v=9wbVdPzsdj8
h. Video tutorial
i. https://www.youtube.com/watch?v=FkJhKccHdkY

2. Pertemuan Kedua (Pembelajaran Reguler)


a. Aktivitas gerak spesifik senam lantai guling belakang dan
sikap lilin
b. Aktivitas gerak spesifik langkah kaki senam lantai guling
belakang dan sikap lilin Aktivitas gerak spesifik ayunan
lengan senam lantai guling belakang dan sikap lilin
c. Aktivitas gerak spesifik posisi tubuh/kemiringan tubuh senam
lantai guling belakang dan sikap lilin Aktivitas gerak spesifik
gerak lanjutan senam lantai guling belakang dan sikap lilin
d. Video tutorial
:https://www.bing.com/videos/search?q=GERAK+BERIRAM
A&&view=detail&mid=8FB8F302F051EE8ECDB08FB8F30
2F051EE8ECDB0&&FORM=VRDGAR
e. Video motivasi
:https://www.bing.com/videos/search?q=senam+lantai&&vie
w=detail&mid=43397CB7123313AAAE7743397CB712331
3AAAE77&&FORM=VRDGAR

95
3. Materi Pembelajaran Remedial
a. Aktivitas gerak spesifik senam lantai guling ke depan dan
guling ke belakang, posisi kaki, posisi lengan, kemiringan
tubuh, dan gerak lanjut guling depan dan belakang.
b. Aktivitas gerak spesifik guling belakang dan sikap lilin
4. Materi Pembelajaran Pengayaan
Perlombaan guling belakang dan sikap lilin dalam bentuk
perlombaan dengan menggunakan peraturan sederhana.

F. Metode Pembelajaran
Inquiry/ Discovery Learning

G. Media dan Bahan Pembelajaran


1. Media Pembelajaran :
a. Model peserta didik atau guru yang memperagakan aktivitas
gerak spesifik senam lantai guling depan/belakang guling
belakang dan sikap lilin, posisi kaki, posisi lengan,
kemiringan tubuh, dan gerak lanjut.
b. Gambar aktivitas gerak senam lantai guling depan dan
guling belakang dan sikap lilin posisi kaki, posisi lengan,
kemiringan tubuh, dan gerak lanjut.
c. Video pembelajaran aktivitas gerak spesifik senam lantai
guling depan/ guling belakang dan sikap lilin, posisi kaki,
posisi lengan, kemiringan tubuh, dan gerak lanjut.
2. Alat Pembelajaran :
a. Start matras atau sejenisnya.
b. Lapangan senam lantai atau lapangan sejenisnya (halaman
sekolah).
c. Tali pembatas
d. Lap top
e. Android

96
f. Proyektor
g. Peluit dan stopwatch.
3. Sumber Pembelajaran
Muhajir, Buku Siswa Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan, SMP/M.Ts Kelas VII Kurikulum 2013; Jakarta:
Puskurbuk Kemdikbud RI, 2016.

Muhajir, Buku Siswa Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan


Kesehatan, SMP/M.Ts Kelas VII Kurikulum 2013; Bogor: PT.
Yudhistira, Bogor, 2017.

Muhajir, Buku Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan


Kesehatan, SMP/M.Ts Kelas VII Kurikulum 2013; Bogor: PT.
Yudhistira, Bogor, 2017.

Video tutorial,
https://www.youtube.com/watch?v=9wbVdPzsdj8
Video tutorial
https://www.youtube.com/watch?v=FkJhKccHdkY
Video motivasi
:https://www.bing.com/videos/search?q=senam+lantai&&view=
detail&mid=43397CB7123313AAAE7743397CB7123313AAA
E77&&FORM=VRDGAR

H. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama ( 3 JP )
a. Pendahuluan (25menit)
1) Menyiapkan peserta didik dalam barisan empat bersyaf
melengkung (semua peserta didik dapat melihat guru)
2) Dipimpin berdoa untuk keselamatan dalam pembelajaran dan
kebermanfaatan.
3) Mengecek kehadiran semua peserta didik dan menanyakan
kesehatan mereka secara umum.
4) Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada
hari itu.
5) Memotivasi siswa dengan menjelaskan manfaat aktivitas
senam lantai untuk kebugaran jasmani, untuk membangun
sikap keberanian.

97
6) Melakukan apersepsi dengan membandingkan gerak benda
dengan bentuk bulat, segi tiga, dan persegi. Menganalogikan
gerakan benda yang dapat dilakukan manusia.
7) Melakukan pemanasan dalam bentuk bermain aksi reaksi,
penguluran, pelemasan, penguatan diutamakan untuk otot-
otot yang akan banyak digunakan untuk melakukan guling ke
depan, guling ke belakang, dan headstand: otot perut, otot
punggung, otot lengan, persendian (sambil menjelaskan
fungsi dari setiap gerakan)

b. Kegiatan inti (80 menit)

1) Mengamati
a) Peserta didik dibagi ke dalam kelompok kecil yang terdiri
dari 4 orang (putra/putri sendiri) dengan kemampuan awal
yang bervariasi.
b) Dalam kelompok kecil peserta didik mengidentifikasi
gerakan dari benda dengan bentuk bulat, segitiga, dan
persegi. (dituangkan dalam lembar observasi) dalam waktu 5
menit:

Hal yang diamati Bulat Segitiga Persegi


Sifat benda Stabil/labil
Luas alas
Kesimpulan

c) Mengamati video gerakan guling ke depan, guling ke


belakang, dan sikap lilin.
d) Dalam kelompok kecil peserta didik diminta mengamati
(waktu 5 menit)

Fokus yang Sikap awal Saat bergerak Sikap akhir


diamati
Dagu
Lutut
Tangan
Kaki

98
Kesimpulan :
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
....................................................................

a) Dalam kelompok kecil peserta didik menganalisis hasil


pengamatan terhadap teman di kelompoknya dengan hasil
pengamatan pada tayangan video.
b) Hasil pengamatan dikomunikasikan kepada anggota
kelompok yang diamati. (peserta didik menghargai pendapat
observer).
c) Lakukan reflkesi bersama.

2) Mempertanyakan.
Dalam kelompok peserta didik mempertanyakan hal-hal yang
berkaitan dengan konsep gerak mengguling dan
balance(misalnya: (1) Mengapa benda bulat bersifat labil? (2)
Mengapa benda berbentuk segitiga atau persegi bersifat stabil?).

3) Mengeskplorasi
Dalam kelompok kecil peserta didik:
a) Mencoba melakukan gerak labil (mengguling) ke depan
untuk ...
b) Mencoba melakukan gerak guling ke belakang untuk ...
c) Peserta didik melakukan gerak stabil headstand.
d) Setiap peserta didik bergantian melakukan latihan gerakan
guling ke depan sikap awal dari jongkok, dengan dibantu
oleh temannya. Masing-masing melakukan latihan dengan
pengulangan.
e) Peserta didik yang tidak melakukan atau membantu, bertugas
mengamati gerakan yang dilakukan.
f) Dalam kelompok kecil peserta didik menganalisis hasil
pengamatan terhadap teman di kelompoknya dengan hasil
pengamatan pada tayangan video.

Setiap siswa harus bertanggungjawab atas hasil observasi


kelompok.

4) Mengasosiasi
a) Setiap kelompok menemukan kesalahan yang sering
dilakukan pada gerakan roll.
b) Menemukan cara untuk menjaga keseimbangan (posisi stabil)
dengan benar.

99
c) Peserta didik dalam kelompoknya dapat menemukan konsep
gerak labil dan stabil yang sering terjadi dalam melakukan
gerak mengguling dan balance.

5) Mengomunikasikan
a) Semua kelompok dikumpulkan, masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil pengamatan.
b) Hasil pengamatan dikomunikasikan kepada anggota
kelompok yang diamati. (peserta didik menghargai pendapat
observer).
c) Semua kelompok berdiskusi dan melakukan refleksi.
d) Peserta didik menunjukkan sikap respek pada orang lain
dengan mendengarkan secara seksama setiap ada orang lain
yang berpendapat.

c. Penutup (15 menit)


1. Peserta didik melakukan pelemasan dan pelepasan
2. Peserta didik bersama guru, melakukan refleksi.

Ajukan kepada peserta didik pertanyaan:


a) Apa yang telah kalian pelajari hari ini?
b) Apa yang kalian pikirkan tadi pada saat akan melakukan
guling ke depan atau guling ke belakang?
c) Bagaimana perasaan kalian sebelum dan setelah melakukan
gerakan?
d) Mengapa kalian tadi mendekatkan dagu ke dada selama
berguling ke depan?
e) Bagaimana cara membantu teman yang akan berguling ke
depan?
f) Bagaimana cara membantu teman yang akan berguling ke
belakang?
g) Apa yang harus diperhatikan ketika kita melakukan gerakan
berguling?
h) Apa yang harus diperhatikan ketika melakukan gerakan
headstand?
3. Peserta didik bersama guru menyimpulkan konsep gerakan
mengguling, gerakan keseimbangan dan merangkai gerakan.
4. Peserta didik menerima tugas latihan penguatan otot perut (sit
up) dan otot tangan (pushup) untuk persiapan materi minggu
depan rangkaian roll dan sikap lilin.
5. Peserta didik bersama-sama guru berdoa
6. Setiap kelompok mengembalikan alat ke tempat penyimpanan
dengan tertib.

100
1. Pertemuan Kedua
a. Pendahuluan (25menit )
1) Menyiapkan peserta didik dalam barisan empat bersyaf
setengah lingkaran (semua peserta didik dapat melihat guru)
2) Dipimpin berdoa untuk keselamatan dalam pembelajaran dan
kebermanfaatan.
3) Mengecek kehadiran semua peserta didik dan menanyakan
kesehatan mereka secara umum.
4) Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada
hari itu.
5) Melakukan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan kepada
peserta didik tentang berbagai gerakan stabil dan labil.
6) Mendiskusikan berbagai kemungkinan menggabungkan pola
gerak dasar (gerak stabil dan labil).
7) Melakukan pemanasan dalam bentuk bermain aksi reaksi
berkelompok, penguluran, pelemasan, penguatan diutamakan
untuk otot-otot yang akan banyak digunakan untuk
melakukan guling dan sikap lilin: otot tangan, otot punggung,
otot perut, persendian (sambil menjelaskan fungsi dari setiap
gerakan).
b. Kegiatan inti (80 menit)
1) Mengamati
Peserta didik mengamati video gerakan sikap lilin.
2) Mempertanyakan
a) Dalam kelompok kecil, peserta didik mempertanyakan
konsep gerakan sikap lilin melalui diskusi.
b) Peserta didik mempertanyakan dalam kelompoknya,
dengan panduan guru: Berdasarkan hasil pengamatan,
kembangkanlah sejumlah pertanyaan yang akan kalian
tanyakan, diskusikan pertanyaan apa yang akan kalian
ajukan, dan kemudian tuliskan dalam LKS yang telah
tersedia?
c) Guru memeriksa pertanyaan yang dikembangkan oleh
kelompok, dan meminta kelompok yang paling baik
mengajukan pertanyaan untuk membacakannya.

3) Mengeksplorasi
a) Peserta didik mengulang latihan guling ke depan
bergiliran, berbaris rapi dibagi sesuai jumlah matras yang
tersedia. Setiap peserta didik harus antri sesuai giliran,
menghargai teman, dan melakukan aktivitas sesuai
peraturan dan perintah guru.

101
b) Dalam kelompok kecil peserta didik melakukan latihan
sikap lilin dibantu teman.
c) Peserta didik melakukan latihan sikap lilin tanpa bantuan
teman
d) Dalam kelompok kecil, peserta didik melakukan rangkaian
sikap lilin dan guling ke belakang.
4) Mengasosiasi
Dalam kelompok kecil peserta didik menemukan cara yang
tepat untuk melakukan gerakan sikap lilin dan menjaga
keseimbangan tubuh.
5) Mengomunikasikan
Setiap kelompok mewakilkan anggotanya untuk
memperagakan rangkaian roll dan sikap lilin.

c. Kegiatan Penutup

1) Seluruh kelompok dikumpulkan, guru mengumumkan


juaranya. Dalam kegiatan ini guru menggiring siswa pada
sikap menghargai kemenangan dengan pertanyaan:
a) Bagaimana perasaan kalian sebagai pemenang?
b) Bagaimana perasaan kalian sebagai kelompok yang kalah?
c) Mengapa bisa menang, mengapa kalah?
2) Dalam kelompok masing-masing, peserta didik melakukan
pendinginan dengan melakukan pijat berantai.
3) Melakukan refleksi: dengan mengajukan kepada peserta didik
pertanyaan:
4) Apa yang telah kalian pelajari hari ini?
5) Apa yang kalian pikirkan tadi pada saat akan melakukan
sikap lilin?
6) Bagaimana perasaan kalian sebelum dan setelah melakukan
gerakan?
7) Bagaimana cara membantu teman yang akan sikap lilin?
8) Bagaimana cara membantu teman yang akan berguling ke
belakang?
9) Apa yang harus diperhatikan ketika kita melakukan gerakan
berguling?
10) Apa yang harus diperhatikan saat melakukan gerak
keseimbangan (headstand, sikap lilin)?
11) Otot-otot apa saja yang harus kuat saat melakukan gerakan
keseimbangan?
12) Memberi tugas kelompok: mencari bentuk-bentuk varisasi
gerakan guling ke depan, guling ke belakang, sikap lilin, dan
headstand.

102
13) Menyampaikan materi untuk pertemuan yang akan datang.
14) Mengakhiri pembelajaran dengan doa untuk mensyukuri
keselamatan dan kesehatan dalam pembelajaran.
I. Penilaian

1. Jenis/teknik penilaian (Unjuk Kerja / Kinerja melakukan


Praktikum / Sikap / Proyek / Portofolio / Produk / penilaian diri
/ tes tertulis)

2. Bentuk instrumen dan instrumen Isi sesuai (Daftar chek/skala


penilaian/Lembar penilaian kinerja/Lembar penilaian
sikap/Lembar Observasi/Pertanyaan langsung/Laporan Pribadi/
Kuisioner/ Memilih jawaban/ Mensuplai jawaban/Lembar
penilaian portofolio

3. Pedoman penskoran

II. Perancangan pembelajaran aktivitas geraak berirama/ritmik untuk tingkat


SMP/MTs dalam mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan
Kesehatan kelas VII dengan materi pokok aktivitas gerak berirama/ritmik
dengan alokasi waktu 2 kali pertemuan (6 JP)

Rencana Pelaksanaan Pengajaran

Satuan Pendidikan : SMP


Mata Pelajaran : PJOK
Kelas/semester :VII/Satu
Materi Pokok : Aktivitas Gerak Berirama/ ritmik
Alokasi Waktu : 2 pertemuan (6 JP)

A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (toleransi,gotongroyong), santun,
percayadiri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

103
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret
(menggunakan,mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat)
dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar,
dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut pandang /teori
B. Kompetensi Dasar
1. Menganalisis variasi dan kombinasi keterampilan rangkaian aktivitas
gerak ritmik untuk menghasilkan koordinasi gerak yang baik.
2. Mempraktikkan variasi dan kombinasi rangkaian aktivitas gerak
ritmik dengan koordinasi gerak yang baik.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


1. Menganalisis variasi gerak ritmik langkah kaki
2. Menganalisis variasi gerak ritmik ayunan lengan
3. Menganalisis kombinasi gerak ritmik ayunan lengan dan gerak
langkah
4. Mempraktikkan variasi gerak ritmik langkah kaki
5. Mempraktikkan variasi gerak ritmik ayunan lengan.
6. Mempraktikkan kombinasi gerak ritmik ayunan lengan dan gerak
langkah

D. Tujuan Pembelajaran
Melalui serangkaian kegiatan pembelajaran dengan menggunakan
metode Inquiry/Discovery Learning, peserta didik dapat:
1. Pertemuan Pertama
a) Menunjukkan sikap religius sebelum dan setelah melakukan
aktivitas gerak berirama/ritmik dengan berdoa, tawakal dan
berperilaku baik.
b) Menunjukkan sikap disiplin, sportif, kerja sama, percaya diri, dan
kerja keras selama mengikuti pembelajaran.
c) Mengidentifikasi gerak spesifik aktivitas gerak berirama/ritmik,
gerak langkah kaki, gerak lengan, secara individual, berpasangan

104
atau berkelompok dengan mempelajari buku teks pelajaran dan
diskusi.
d) Menjelaskan gerak spesifik aktivitas gerak berirama/ritmik, gerak
langkah kaki, gerak lengan, posisi tubuh,secara individual,
berpasangan atau berkelompok dengan mempelajari buku teks
pelajaran dan diskusi.
e) Menjelaskan cara melakukan gerak spesifik aktivitas gerak
berirama/ritmik, gerak langkah kaki, gerak lengan, posisi
tubuh,secara individual, berpasangan atau berkelompok dengan
mempelajari buku teks pelajaran dan diskusi.
f) Melakukan aktivitas gerak spesifik aktivitas gerak berirama/ritmik,
gerak langkah kaki, gerak lengan, posisi tubuh,secara individual,
berpasangan atau berkelompok dengan proses pembelajaran yang
dipandu dengan buku teks pelajaran. Kegiatan di dokumenasikan
dengan mengunakan android masing-masing siswa.
g) Menggunakan aktivitas gerak spesifik aktivitas gerak
berirama/ritmik, gerak langkah kaki, gerak lengan, posisi
tubuh,dalam bentuk perlombaan yang sederhana dan menggunakan
peraturan yang dimodifikasi dengan menekankan pada nilai-nilai
disiplin, sportif, kerja sama, percaya diri, dan kerja keras secara
berkelompok.
h) Melakukan diskusi gerakan berdasarkan hasil rekaman dengan
menggunakan android.

2.Pertemuan Kedua
a) Menunjukkan sikap religius sebelum dan setelah melakukan aktivitas
gerak berirama/ritmik, kombinasi gerak langkah kaki, gerak lengan,
posisi tubuh, menggunakan musik dengan berdoa, tawakal dan
berperilaku baik.
b) Menunjukkan sikap disiplin, sportif, kerja sama, percaya diri, dan
kerja keras selama mengikuti pembelajaran.

105
c) Mengidentifikasi gerak spesifik aktivitas gerak berirama/ritmik,
kombinasi gerak langkah kaki, gerak lengan, posisi tubuh,
menggunakan musik dan mempelajari melalui video/rekaman
dengan berdiskusi.
d) Menjelaskan gerak aktivitas gerak berirama/ritmik, kombinasi gerak
langkah kaki, gerak lengan, posisi tubuh, menggunakan musik dan
mempelajari melalui video/rekaman dengan berdiskusi
e) Menjelaskan cara melakukan gerak aktivitas gerak berirama/ritmik,
kombinasi gerak langkah kaki, gerak lengan, posisi tubuh,
menggunakan musik dan mempelajari melalui video/rekaman
dengan berdiskusi
f) Melakukan aktivitas gerak spesifik aktivitas gerak berirama/ritmik,
kombinasi gerak langkah kaki, gerak lengan, posisi tubuh,
menggunakan musik secara berpasangan dan berkelompok. Kegiatan
di dokumenasikan dengan mengunakan android masing-masing
siswa.
g) Menggunakan aktivitas gerak spesifik g aktivitas gerak
berirama/ritmik, kombinasi gerak langkah kaki, gerak lengan, posisi
tubuh, menggunakan musik bentuk perlombaan dengan
menggunakan peraturan yang dimodifikasi dengan menekankan pada
nilai-nilai disiplin, sportif, kerja sama, percaya diri, dan kerja keras
secara berkelompok.
h) Melakukan diskusi gerakan berdasarkan hasil rekaman dengan
menggunakan android.

E. Materi Pembelajaran
1.Pertemuan Pertama
a. Aktivitas gerak spesifik aktivitas gerak berirama/ritmik, gerak
langkah kaki, gerak lengan,
b. Aktivitas gerak spesifik aktivitas gerak berirama/ritmik, gerak
langkah kaki, gerak lengan,

106
c. Aktivitas gerak spesifik aktivitas gerak berirama/ritmik, gerak
langkah kaki, gerak lengan,
d. Aktivitas gerak spesifik aktivitas gerak berirama/ritmik, gerak
langkah kaki, gerak lengan,
e. Aktivitas gerak spesifik gerak koordinasi aktivitas gerak
berirama/ritmik, gerak langkah kaki, gerak lengan,
f. Video tutorial
https://www.bing.com/videos/search?q=aktivitas+ritmik+langka
h+kaki+dan+ayunan+lengan&&view=detail&mid=8B9C72DE6
7FB30E453428B9C72DE67FB30E45342&&FORM=VRDGA
R
Video tutorial
:https://www.bing.com/videos/search?q=youtube+senam+irama
&&view=detail&mid=22EA0
Video motivasi
:https://www.bing.com/videos/search?q=Senam+Irama+&&vie
w=detail&mid=853F649C6267C1B5511B853F649C6267C1B5
511B&&FORM=VRDGAR

2. Pertemuan Kedua (Pembelajaran Reguler)


a) Aktivitas gerak spesifik senam lantai guling belakang dan sikap
lilin
b) Aktivitas gerak spesifik aktivitas gerak berirama/ritmik,
kombinasi gerak langkah kaki, gerak lengan, posisi tubuh,
menggunakan musik dan sikap disiplin
c) Aktivitas gerak spesifik aktivitas gerak berirama/ritmik,
kombinasi gerak langkah kaki, gerak lengan, posisi tubuh,
menggunakan musik
d) Video tutorial

107
:https://www.bing.com/videos/search?q=Senam+Irama+&&vie
w=detail&mid=36D3F69CB27FA24A784036D3F69CB27FA24
A7840&&FORM=VRDGAR
e) Video motivasi
:https://www.bing.com/videos/search?q=Senam+Irama+&&vie
w=detail&mid=3645CD5230714CB538E83645CD5230714CB5
38E8&&FORM=VRDGAR

3.Materi Pembelajaran Remedial


a) Aktivitas gerak aktivitas gerak berirama/ritmik, kombinasi
gerak langkah kaki, gerak lengan,.
b. Aktivitas gerak berirama/ritmik, kombinasi gerak langkah kaki,
gerak lengan, posisi tubuh, menggunakan musik
4.Materi Pembelajaran Pengayaan
Perlombaan aktivitas gerak berirama/ritmik, kombinasi gerak
langkah kaki, gerak lengan, posisi tubuh, menggunakan musik
dalam bentuk perlombaan dengan menggunakan peraturan
sederhana.

F.Metode Pembelajaran
Inquiry/ Discovery Learning
G. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran

1. Media
a. Lap top
b. Android
c. Proyektor

2. Alat/Bahan
a. Tape recorder/ sejenisnya.
b. Lapangan / gor atau lapangan sejenisnya (halaman sekolah).
c. Peluit dan stopwatch.

3. Sumber Belajar

108
Muhajir, Buku Siswa Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan, SMP/M.Ts Kelas VII Kurikulum 2013; Jakarta:
Puskurbuk Kemdikbud RI, 2016.

Muhajir, Buku Siswa Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan


Kesehatan, SMP/M.Ts Kelas VII Kurikulum 2013; Bogor: PT.
Yudhistira, Bogor, 2017.

Muhajir, Buku Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan


Kesehatan, SMP/M.Ts Kelas VII Kurikulum 2013; Bogor: PT.
Yudhistira, Bogor, 2017.

Video tutorial
https://www.bing.com/videos/search?q=aktivitas+ritmik+langkah
+kaki+dan+ayunan+lengan&&view=detail&mid=8B9C72DE67F
B30E453428B9C72DE67FB30E45342&&FORM=VRDGAR
Video tutorial
:https://www.bing.com/videos/search?q=youtube+senam+irama&
&view=detail&mid=22EA0
Video motivasi
:https://www.bing.com/videos/search?q=Senam+Irama+&&view
=detail&mid=853F649C6267C1B5511B853F649C6267C1B5511
B&&FORM=VRDGAR

H. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama ( 3 JP )
a. Pendahuluan (25menit)

1) Menyiapkan peserta didik dalam barisan empat bersyaf


melengkung (semua peserta didik dapat melihat guru)
2) Dipimpin berdoa untuk keselamatan dalam pembelajaran dan
kebermanfaatan.
3) Mengecek kehadiran semua peserta didik dan menanyakan
kesehatan mereka secara umum.
4) Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada hari
itu.
5) Memotivasi siswa dengan menjelaskan manfaat aktivitas gerak
berirama/ritmik untuk kebugaran jasmani, untuk membangun
sikap keberanian.

109
6) Melakukan apersepsi dengan membandingkan gerak tanpa
irama dan gerak menggunakan irama. Menganalogikan
gerakan yang dapat dilakukan manusia menggunakan musik
7) Melakukan pemanasan dalam bentuk bermain aksi reaksi,
penguluran, pelemasan, penguatan diutamakan untuk otot-otot
yang akan banyak digunakan untuk melakukan gerak langkah
kaki, gerak ayunan lengan, gerak koordianasi langkah kaki
dnegan ayunan lengan, (sambil menjelaskan fungsi dari setiap
gerakan)

b. Kegiatan inti (80 menit)


1).Mengamati
a) Peserta didik dibagi ke dalam kelompok kecil yang terdiri
dari 4 orang (putra/putri sendiri) dengan kemampuan awal
yang bervariasi.
b) Dalam kelompok kecil peserta didik mengidentifikasi
gerakan dari gambar, video dan model (demo) (dituangkan
dalam lembar observasi) dalam waktu 5 menit:

Hal yang diamati Gambar Video Demo


Langkah kaki
Ayunan lengan
Kombinasi

c) Mengamati video gerak kombinasi langkah kaki dengan


ayunan lengan dengan hitungan.
d) Dalam kelompok kecil peserta didik diminta mengamati
(waktu 5 menit)

Fokus yang Sikap awal Saat bergerak Sikap akhir


diamati
Langkah kaki
Ayunan Lengan
Kombinasi

110
Kesimpulan :
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
................................................................................

➢ Dalam kelompok kecil peserta didik menganalisis hasil


pengamatan terhadap teman di kelompoknya dengan hasil
pengamatan pada tayangan video.

2) Mempertanyakan.
Dalam kelompok peserta didik mempertanyakan hal-hal yang
berkaitan dengan konsep gerak mengguling dan
balance(misalnya: (1) gerak pada gambar? (2) gerak dalam
video? (3) gerak dari model (demo)?).

3) Mengeskplorasi
Dalam kelompok kecil peserta didik:
a) Mencoba melakukan gerak langkah kaki ...
b) Mencoba melakukan gerak ayunan lengan ...
c) Peserta didik melakukan gerak kombinasi langkah kaki
dengan ayunan lengan dengan hitungan.
d) Setiap peserta didik bergantian melakukan latihan gerakan
gerak kombinasi langkah kaki dengan ayunan lengan dengan
hitungan.
e) Masing-masing melakukan latihan dengan pengulangan.
Setiap siswa harus bertanggungjawab atas hasil observasi
kelompok.

4) Mengasosiasi
a) Setiap kelompok menemukan kesalahan yang sering
dilakukan pada langkah kaki dan gerak ayunan lengan
b) Menemukan cara untuk menjaga koordinasi dengan benar.
c) Peserta didik dalam kelompoknya dapat menemukan konsep
gerak langkah kaki dan ayunan lengan yang sering terjadi
dalam mengkombinasikan dengan hitungan angka

5) Mengomunikasikan
a) Semua kelompok dikumpulkan, masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil pengamatan.
b) Semua kelompokberdiskusi dan melakukan refleksi.
c) Peserta didik menunjukkan sikap respek pada orang lain
dengan mendengarkan secara seksama setiap ada orang lain
yang berpendapat.

111
c. Penutup (15 menit)
1) Peserta didik melakukan pelemasan dan pelepasan
2) Peserta didik bersama guru, melakukan refleksi.
Ajukan kepada peserta didik pertanyaan:
a) Apa yang telah kalian pelajari hari ini?
b) Apa yang kalian pikirkan tadi pada saat akan melakukan
gerak kombinasi langkah kaki dengan ayunan lengan
dengan hitungan?
c) Bagaimana perasaan kalian sebelum dan setelah melakukan
gerakan?
d) Mengapa kalian tadi gerak kombinasi langkah kaki dengan
ayunan lengan dengan hitungan?
e) Apa yang harus diperhatikan ketika kita melakukan gerakan
langkah kaki?
f) Apa yang harus diperhatikan ketika melakukan gerakan
ayunan lengan?
2) Peserta didik bersama guru menyimpulkan konsep gerakan
gerak kombinasi langkah kaki dengan ayunan lengan dengan
hitungan.
3) Peserta didik menerima tugas latihan gerak kombinasi langkah
kaki dengan ayunan lengan dengan hitungan.
4) Peserta didik bersama-sama guru berdoa
5) Setiap kelompok mengembalikan alat ke tempat penyimpanan
dengan tertib.

2. Pertemuan Kedua
a.Pendahuluan (25 menit )
1) Menyiapkan peserta didik dalam barisan empat bersyaf
setengah lingkaran (semua peserta didik dapat melihat guru)
2) Dipimpin berdoa untuk keselamatan dalam pembelajaran dan
kebermanfaatan.
3) Mengecek kehadiran semua peserta didik dan menanyakan
kesehatan mereka secara umum.
4) Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada hari
itu.
5) Melakukan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan kepada
peserta didik tentang berbagai gerakan kombinasi langkah kaki
dengan ayunan lengan dengan musik.
6) Mendiskusikan berbagai kemungkinan menggabungkan pola
gerak dasar (langkah kaki dengan ayunan lengan).
7) Melakukan pemanasan dalam bentuk bermain aksi reaksi
berkelompok, penguluran, pelemasan, penguatan diutamakan

112
untuk otot-otot yang akan banyak digunakan untuk melakukan
langkah kaki dengan ayunan lengan (sambil menjelaskan
fungsi dari setiap gerakan).
b. Kegiatan inti (80 menit)
1) Mengamati
Peserta didik mengamati video gerakan kombinasi langkah
kaki dengan ayunan lengan dengan musik.
.
2) Mempertanyakan
a) Dalam kelompok kecil, peserta didik mempertanyakan
kombinasi langkah kaki dengan ayunan lengan dengan
musik.
b) Peserta didik mempertanyakan dalam kelompoknya, dengan
panduan guru: Berdasarkan hasil pengamatan,
kembangkanlah sejumlah pertanyaan yang akan kalian
tanyakan, diskusikan pertanyaan apa yang akan kalian
ajukan, dan kemudian tuliskan dalam LKS yang telah
tersedia?
c) Guru memeriksa pertanyaan yang dikembangkan oleh
kelompok, dan meminta kelompok yang paling baik
mengajukan pertanyaan untuk membacakannya.

3) Mengeksplorasi
a) Peserta didik kombinasi langkah kaki dengan ayunan lengan
dengan hitungan.ke depan bergiliran, berbaris rapi dibagi
sesuai jumlah lapangan yang tersedia.
b) Setiap peserta didik harus antri sesuai giliran, menghargai
teman, dan melakukan aktivitas sesuai peraturan dan
perintah guru.
c) Dalam kelompok kecil peserta didik melakukan latihan
sikap lilin dibantu teman.
d) Peserta didik melakukan latihan kombinasi langkah kaki
dengan ayunan lengan dengan musik.
e) Dalam kelompok kecil, peserta didik melakukan kombinasi
langkah kaki dengan ayunan lengan dengan musik.

4) Mengasosiasi
Dalam kelompok kecil peserta didik menemukan cara yang
tepat untuk melakukan gerakan kombinasi langkah kaki
dengan ayunan lengan dengan music dan menjaga koordinasi
gerakan

113
5) Mengomunikasikan
Setiap kelompok mewakilkan anggotanya untuk
memperagakan rangkaian kombinasi langkah kaki dengan
ayunan lengan dengan musik.

c. Kegiatan Penutup

1) Seluruh kelompok dikumpulkan, guru mengumumkan


juaranya. Dalam kegiatan ini guru menggiring siswa pada
sikap menghargai kemenangan dengan pertanyaan:
a) Bagaimana perasaan kalian sebagai pemenang?
b) Bagaimana perasaan kalian sebagai kelompok yang kalah?
c) Mengapa bisa menang, mengapa kalah?
Dalam kelompok masing-masing, peserta didik melakukan
pendinginan dengan melakukan pijat berantai.
2) Melakukan refleksi: dengan mengajukan kepada peserta didik
pertanyaan:
a) Apa yang telah kalian pelajari hari ini?
b) Apa yang kalian pikirkan tadi pada saat akan melakukan
kombinasi langkah kaki dengan ayunan lengan dengan
musik.?
c) Bagaimana perasaan kalian sebelum dan setelah melakukan
gerakan?
d) Apa yang harus diperhatikan ketika kita melakukan gerakan
kombinasi langkah kaki dengan ayunan lengan dengan
musik.?
e) Apa yang harus diperhatikan saat melakukan gerak
kombinasi langkah kaki dengan ayunan lengan dengan
musik.?
f) Otot-otot apa saja yang harus kuat saat melakukan gerakan
kombinasi langkah kaki dengan ayunan lengan dengan
musik.?
3) Memberi tugas kelompok: mencari bentuk-bentuk varisasi
gerakan kombinasi langkah kaki dengan ayunan lengan dengan
musik.
4) Menyampaikan materi untuk pertemuan yang akan datang.
5) Mengakhiri pembelajaran dengan doa untuk mensyukuri
keselamatan dan kesehatan dalam pembelajaran.

I. Penilaian

1. Jenis/teknik penilaian (Unjuk Kerja / Kinerja melakukan


Praktikum / Sikap / Proyek / Portofolio / Produk / penilaian diri
/ tes tertulis)

114
2. Bentuk instrumen dan instrumen Isi sesuai (Daftar chek/skala
penilaian/Lembar penilaian kinerja/Lembar penilaian
sikap/Lembar Observasi/Pertanyaan langsung/Laporan Pribadi/
Kuisioner/ Memilih jawaban/ Mensuplai jawaban/Lembar
penilaian portofolio
3. Pedoman penskoran

Memeriksa dan Menyetujui Medan, ........................................ 2020


Kepala SMP/M.Ts ........................................ Guru Mata Pelajaran

…………………………………................. ………………….............................
NIP. NIP.

Tugas Terstuktur

Setelah anda mempelajari Modul 4 KB 3 diatas, coba anda merancang suatu


rencana pembelajaran PJOK pengembangan aktivitas senam irama (ritmik) dan
aktivitas senam lantai yang memanfaatkan ICT-TPACK, sehingga proses
pembelajaran akan lebih menarik.

115
C. PENUTUP

1. Rangkuman

Tujuan perancangan pembelajaran adalah untuk meningkatkan kwalitas


kegiatan proses pembelajaran yang meliputi kegiatan; perencanaan,
pelaksanaan, menganalisis, memperbaiki dan penilaian proses
pembelajaran.

Tugas utama pengajar pendidikan jasmani adalah merancang,


melaksanakan, mendiaknosa, memperbaiki dan mengevaluasi proses
pembelajaran. Pembelajaran adalah usaha untuk membantu memudahkan
dan menciptakan prakarsa belajar pada pelajar.

Merancang suatu proses pembelajaran di era abad 21 ini tentunya,


pembelajaran PJOK tidak lepas dari peran ICT (Information and
Communication Technology). Dengan msemasukan peran ICT ke dalam
rancangan pembelajaran tentunya akan menambah kegairahan dunia
pendidikan terutama di pembelajaran PJOK.

Manfaat penggunaan ICT dalam rangka mendukung pelaksanaan


pembelajaran adalah: (1) meningkatkan kualitas pembelajaran; (2)
memperluas akses terhadap pendidikan dan pembelajaran; (3) membantu
memvisualisasikan ide-ide abstrak; (4) mempermudah pemahaman materi
yang sedang dipelajari; (5) menampilkan materi pembelajaran menjadi
lebih menarik; dan 6) memungkinkan terjadinya interaksi antara
pembelajaran dengan materi yang sedang dipelajari.

ICT juga sangat dibutuhkan dalam pembelajaran PJOK pada proses


pemahaman ranah kognitif dan psikomotor, seperti melalui ebook yang
berhubungan dengan materi yang diajarkan, video teknik dasar
keterampilan cabang olahraga, dan semua konten yang berhubungan
dengan PJOK.

Pembelajaran berbasis web/internet, Sekolah harus menyediakan/membuat


website sekolah yang diantaranya berisi materi-materi pelajaran. Setiap

116
pengajar harus memiliki blog sendiri yang berisi mata pelajaran yang
diajarkan, bisa berkomunikasi tentang materi pelajaran dengan peserta
didik di dunia maya, dengan demikian akan tercipta virtual class room
(kelas dunia maya) yang dapat memotivasi dan menambah wawasan
pengetahuan peserta didik.

Konsep yang juga sangat erat kaitannya dengan teknologi adalah E-


Learning atau yang bisa disebut dengan electronic learning. E-learning
merupakan suatu cara belajar dengan memanfaatkan teknologi untuk
mendapatkan informasi dan mengakses data.
TPACK adalah salah satu framework yang mengintegrasikan antaran
pengetahuan Teknologi (Technological Knowledge), pengetahuan
Pedagogi (Pedagogy Knowledge), dan pengatahuan Konten (Content
Knowledge) dalam sebuah konteks pembelajaran.
Ada enam variabel yang mempengaruhi TPACK (Cox & Graham, 2009;
Mishra & Koehler, 2006; Shulman, 1986), yaitu:

• Technological Knowledge (TK) adalah pengetahuan tentang


bagaimana mengoperasikan komputer dan perangkat lunak yang
relevan;

• Pedagogical Knowledge (PK) adalah kemampuan dalam pengelolaan


pembelajaran peserta didik;

• Content Knowledge (CK) adalah materi subjek pengetahuan seperti


pengetahuan tentang bahasa, Matematika, Ilmu Alam dll;

• Technological Content Knowledge (TCK) adalah pengetahuan tentang


bagaimana konten dapat diteliti atau diwakili oleh teknologi seperti
menggunakan simulasi komputer untuk mewakili dan mempelajari
pergerakan kerak bumi;

• Pedagogical Content Knowledge (PCK) adalah pengetahuan tentang


bagaimana cara untuk mewakili dan merumuskan subjek yang
membuatnya dipahami oleh orang lain (Shulman, 1986, hal. 9);

117
• Technological Pedagogical Knowledge (TPK) adalah pengetahuan
tentang bagaimana teknologi dapat memfasilitasi pendekatan
pedagogik seperti menggunakan diskusi asynchronous seperti forum
untuk mendukung konstruksi sosial pengetahuan;

2. Formatif

Soal

1.Tujuan perancangan pembelajaran adalah untuk meningkatkan


kwalitas kegiatan proses pembelajaran yang meliputi kegiatan:
a. perencanaan, pelaksanaan, mencobakan, memperbaiki dan
penilaian proses pembelajaran.
b. perencanaan, pelaksanaan, menganalisis, memperbaiki dan
penilaian makna pembelajaran
c. perencanaan, pelaksanaan, menganalisis, mencontohkan dan
penilaian proses pembelajaran
d. perencanaan, pelaksanaan, menganalisis, memperbaiki dan
penilaian proses pembelajaran
e. perencanaan, pelaksanaan, menganalisis, mencocokan dan
penilaian proses pembelajaran

2. Jalan atau arah yang ditempuh oleh guru atau siswa dalam mencapai
tujuan pembelajaran dilihat bagaimana materi itu disajikan adalah
definisi dari:
a. Pendekatan Pembelajaran
b. Proses Pembelajaran
c. Kegiatan Pembelajaran
d. Inti Pembelajaran
e. Kegiatan Proses

3. Menurut annarino unsure-unsur utama dalam merancang


pembelajaran pendidikan jasmani terdiri dari kegiatan:

118
a. Mengklasifikasi tujuan; Isi konten; Strategi pembelajaran;
Evaluasi; Intervensi guru.
b. Mengklasifikasi tujuan; Isi pembelajaran; Strategi pembelajaran;
Evaluasi; Intervensi guru.
c. Mengklasifikasi tujuan; Isi pembelajaran; Strategi demontrasi;
Evaluasi; Intervensi guru.
d. Mengklasifikasi tujuan; Isi pembelajaran; Strategi pembelajaran;
Evaluasi; Intervensi siswa.
e. Mengklasifikasi tujuan; Isi pembelajaran; Strategi Demontrasi;
Evaluasi; Intervensi guru.
4. Fasilitas yang dapat dimanfaatkan oleh peserta didik untuk belajar
melalui E-Learning diantaranya :
a. E-Book, E-Library, interaksi dengan pakar, email, mailling List,
News Group
b. E-Book, E-Library, interaksi dengan teman, email, mailling List,
News Group
c. E-Book, E-Library, interaksi dengan pakar, email, Note List,
News Group
d. E-Book, E-Library, interaksi dengan pakar, email, mailling List,
News Game
e. E-Book, E-Library, interaksi kelas, email, mailling List, News
Group
5. Berbagai manfaat penggunaan ICT dalam rangka mendukung
pelaksanaan pembelajaran diantaranya tersebut dibawah ini kecuali:
a. meningkatkan kualitas pembelajaran;
b. memperluas akses terhadap pendidikan dan pembelajaran;
c. membantu memvisualisasikan ide-ide konkrit;
d. mempermudah pemahaman materi yang sedang dipelajari;
e. membantu memvisualisasikan ide-ide siswa;

119
6. Melalui multimedia, konsep-konsep abstrak dapat disajikan secara
lebih nyata dalam proses pembelajaran untuk memudahkan siswa
memahaminya, sementara itu ICT terbagi menjadi dua jenis yakni:
a. ICT berbasis Elektronik dan ICT Berbasis Radio
b. ICT berbasis Elektronik dan ICT Berbasis Internet
c. ICT berbasis Elektronik dan ICT Berbasis Televisi
d. ICT berbasis Elektronik dan ICT Berbasis Kommputer
e. ICT berbasis Monitor dan ICT Berbasis Internet

7. Secara teoretis, integrasi TIK dalam pembelajaran yang


sesungguhnya harus memungkinkan terjadinya proses belajar yang:
a. Aktif, Konstruktif, Kolaboratif, Antusiastik, Dialogis,
Kontekstual, Reflektif, Multisensory dan High order thinking
skills training
b. Aktif, Konstruktif, Kolaboratif, Antusiastik, Dialogis,
Kontekstual, Reflektif, Multisensory dan High Performa skills
training
c. Aktif, Konstruktif, Kolaboratif, Antusiastik, Biologis,
Kontekstual, Reflektif, Multisensory dan High order thinking
skills training
d. Aktif, Konstruktif, Kolaboratif, Antusiastik, Dialogis,
Kontekstual, Reflektif, Multilatural dan High order thinking
skills training
e. Aktif, Konstruktif, Kolaboratif, Antusiastik, Demokratis,
Kontekstual, Reflektif, Multisensory dan High order thinking
skills training

8. Dalam kurikulum 2013 salah pendekatan pembelajaran yang


dianjurkan adalah menggunakan pendekatan saintifik, dalam
pendkatan ini harus terjadi proses kegiatan 5 M, yaitu:

120
a. Mengamti, Menanya, Membayangkan, Mencoba dan
Mengkomunikasikan
b. Mengamti, Menanya, Menalar, Mencoba dan
Mengkomunikasikan
c. Mengamti, Menanya, Meraba, Mencoba dan Mengkomunikasikan
d. Mengamti, Menanya, Menalar, Mencoba dan
Mengkomunikasikan
e. Mengamti, Menjawab, Menalar, Mencoba dan
Mengkomunikasikan

9. Pengetahuan tentang bagaimana memfasilitasi pembelajaran peserta


pelatihan dari konten tertentu melalui pendekatan pedagogik dan
teknologi adalah definisi dari:
g. TPK b. ICT c. IPTEK d. TPACK e. TPI

10. Dalam kegiatan penutup pembelajaran, guru bersama peserta didik


baik (secara individual maupun kelompok) melakukan refleksi untuk
mengevaluasi diantaranya yang tersebut dibawah ini kecuali:
a. seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang
diperoleh untuk selanjutnya secara bersama menemukan manfaat
langsung maupun tidak langsung dari hasil pembelajaran yang
telah berlangsung;
b. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran;
c. melakukan kegiatan berdoa baik tugas individual maupun
kelompok;
d. menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk
pertemuan berikutnya.
e. melakukan kegiatan pendiinginan baik tugas individual maupun
kelompok;

121
3. Pustaka.

Anonim. Pemanfaatan Media Berbasis ICT Terhadap Pembelajaran di


Sekolah.
D.Dwiyogo M. Pd, Dr. Wasis. 2010. DIMENSI TEKNOLOGI
PEMBELAJARAN Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Malang: Wineka
Media
http://ictcommunity.multiply.com/journal/item/17/PEMANFAATAN_ME
DIA_BERBASIS_ICT_TERHADAP_PEMBELAJARAN_DI_SEKOLA
H?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem. [diakses tanggal 05
Maret 2011]
http://mkoehler.educ.msu.edu/tpack/developing-tpack/. Accessed date
26/01/2017.Koehler,
http://sunartombs.wordpress.com/2009/01/26/seminar-nasional-pemanfaatan-
ict-dalam-pembelajaran/. [diakses pada tanggal 06 Maret 2011]
Koehler, Matthew. 2011, Approaches to Developing TPACK, Matthew J.
Mishra, Punya, 2009, What Is Technological Pedagogical Content
Knowledge? Michigan State University.
Modul belajar pustekom: Perancangan belajar berbasis TIK
Sunarto. 2009. Seminar Nasional Pemanfaatan ICT dalam Pembelajaran.
Suryadi. 2007. Pemanfaatan ICT Dalam Pembelajaran.
http://lppm.ut.ac.id/ptjj/82sept07/01-acesuryadi.pdf. [diakses pada tanggal
06 Maret 2011]

NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1. Jawaban D A B A C B A B D C

122
KEGIATAN BELAJAR 4:

A. Pendahuluan
1. Deskripsi Singkat
Teknologi Informasi dan Komunikasi/ TIK (Information and
Communication Technologies / ICT) adalah payung besar terminologi yang
mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan
informasi. TIK mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi
komunikasi. Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan
proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan
informasi. Sedangkan teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang
berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer
data dari perangkat yang satu ke lainnya. Technological Pedagogical
Content Knowledge (TPACK) adalah pengetahuan tentang bagaimana
memfasilitasi pembelajaran siswa dari konten tertentu melalui pendekatan
pedagogik dan teknologi-teknologi (Cox & Graham, 2009; Mishra &
Koehler, 2006; Shulman, 1986).

2. Relevansi
Penyelenggaraan pengajaran dengan teknologi pengajaran meliputi aktivitas
sendiri, minat sebagai motivasi, persiapan dan suasana mental,
individualisasi dan sosialisasi. Persiapan di sekolah dalam melaksanakan
pembelajaran berbasis ICT memang perlu dipikirkan dengan matang
mengingat banyak sekolah yang telah memberikan instruksi penyesuaian
penggunaan media dan teknologi pendidikan namun tidak diimbangi dengan
pemenuhan prinsip-prinsip tersebut. Pemberlajaran berbasis ICT sudah
dikenalkan sejak Thorndike dan Dewey memperkenalkan falsafah teknologi
pengajaran memalui perspektif mereka ditahun 1901. Berkembangnya
komputer memberikan ide para akademisi dan ilmuan di bidang pendidikan
menggabungkan dan menyelipkan ilmu komputer sebagai media maupun
alat mempermudah berjalannya sistem pendidikan. Wagner (2005)

123
menyatakan kemajuan di bidang pendidikan menggunakan ICT dalam
sistem pembelajaran diperngaruhi oleh kebijakan yang tepat dan
membimbing serta pendanaan yang tepat. Pembelajaran berbasis ICT
seharusnya mempermudah siswa mengakses segala yang dibutuhkan dalam
belajar, mengembangkan proses belajar di luar kelas yang
berkesinambungan dan bersifat lifelong learning (belajar sepanjang hayat),
memperoleh ilmu dan informasi yang bermanfaat dan terkini, serta
mengembangkan potensi yang ada di sekolah baik siswa maupun guru.
Sagra dan Sanmamed (2010) menegaskan bahwa dengan teknik pembelajarn
melibatkan ICT di kelas maupun di luar kelas dapat meningkatkan proses
pembelajaran yang berkualitas.
TPACK dianggap sebagai kerangka kerja berpotensi yang dapat
memberikan arah baru bagi guru dalam memecahkan masalah terkait
dengan mengintegrasikan TIK ke dalam kegiatan belajar mengajar di kelas
(Hewitt, 2008). Ada tujuh variabel yang mempengaruhi TPACK (Cox &
Graham, 2009; Mishra & Koehler, 2006; Shulman, 1986), yaitu: 1)
Technological Knowledge (TK) adalah pengetahuan tentang bagaimana
mengoperasikan komputer dan perangkat lunak yang relevan; 2)
Pedagogical Knowledge (PK) adalah kemampuan dalam pengelolaan
pembelajaran peserta didik; 3) Content Knowledge (CK) adalah materi
subjek pengetahuan seperti pengetahuan tentang bahasa, Matematika, Ilmu
Alam dll; 4) Technological Content Knowledge (TCK) adalah pengetahuan
tentang bagaimana konten dapat diteliti atau diwakili oleh teknologi seperti
menggunakan simulasi komputer untuk mewakili dan mempelajari
pergerakan kerak bumi; 5) Pedagogical Content Knowledge (PCK) adalah
pengetahuan tentang bagaimana cara untuk mewakili dan merumuskan
subjek yang membuatnya dipahami oleh orang lain (Shulman, 1986, hal. 9);
6) Technological Pedagogical Knowledge (TPK) adalah pengetahuan
tentang bagaimana teknologi dapat memfasilitasi pendekatan pedagogik
seperti menggunakan diskusi asynchronous forum untuk mendukung
konstruksi sosial pengetahuan; 7) Technological Pedagogical Content

124
Knowledge (TPACK) adalah pengetahuan tentang bagaimana memfasilitasi
pembelajaran siswa dari konten tertentu melalui pendekatan pedagogik dan
teknologi.

3. Panduan Belajar
Karakteristik pembelajaran pada setiap satuan pendidikan terkait erat pada
Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi. Standar Kompetensi Lulusan
memberikan kerangka konseptual tentang sasaran pembelajaran yang harus
dicapai. Standar Isi memberikan kerangka konseptual tentang kegiatan
belajar dan pembelajaran yang diturunkan dari tingkat kompetensi dan
ruang lingkup materi. Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan, sasaran
pembelajaran mencakup pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang dielaborasi untuk setiap satuan pendidikan. Ketiga ranah
kompetensi tersebut memiliki lintasan perolehan (proses psikologis) yang
berbeda. Sikap diperoleh melalui aktivitas “menerima, menjalankan,
menghargai, menghayati, dan mengamalkan”. Pengetahuan diperoleh
melalui aktivitas “mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis,
mengevaluasi, mencipta”. Keterampilan diperoleh melalui aktivitas
“mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta”.
Karaktersitik kompetensi beserta perbedaan lintasan perolehan turut serta
mempengaruhi karakteristik standar proses. Untuk memperkuat pendekatan
ilmiah (scientific), tematik terpadu (tematik antar matapelajaran), dan
tematik (dalam suatu mata pelajaran) perlu diterapkan pembelajaran
berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning). Untuk
mendorong kemampuan peserta didik untuk menghasilkan karya
kontekstual, baik individual maupun kelompok maka sangat disarankan
menggunakan pendekatan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis
pemecahan masalah (project based learning).

125
B. INTI PEMBELAJARAN
1. Capaian Pembelajaran
Mampu merancang pembelajaran pendidikan jasmani dengan menerapkan
prinsip, memadukan pengetahuan materi ajar, pedagogik, serta teknologi
informasi dan komunikasi atau Technological Pedagogical and Content
Knowledge (TPACK) dan pendekatan lain yang relevan

2. Pokok Materi Pembelajaran


a. Menguasai penyusunan perangkat pembelajaran pendidikan jasmani pada
kompetensi dasar pengembangan pembelajaran aktivitas pencak silat.
b. Menguasai penyusunan perangkat pembelajaran pendidikan jasmani pada
kompetensi dasar pengembangan pembelajaran aktivitas air/renang

3. Uraian Materi
Perancangan pembelajaran aktivitas pencak silat untuk tingkat SMP/MTs
dalam mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan kelas
VII dengan materi pokok aktivitas bela diri pencak silat dengan alokasi
waktu 2 kali pertemuan (6 JP)
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
a) Identitas Sekolah : SMP..
b) Identitas Mata Pelajaran : PJOK
c) Kelas/Semester : VII/ Gajil
d) Materi Pokok, : Aktivitas Bela Diri Pencak Silat
e) Alokasi Waktu : 6 x 40 menit

A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya.

126
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat)
dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan
mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain
yang sama dalam sudut pandang/ teori.

B. Kompetensi Dasar
1. Memahami gerak spesifik seni beladiri Pencak Silat
2. Mempraktikkan gerak spesifik seni beladiri Pencak Silat

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


1. Mengidentifikasi gerak spesifik kuda-kuda, pukulan, tangkisan,
tendangan, dan elakan dalam pencak silat.
2. Menjelaskan gerak spesifik kuda-kuda, pukulan, tangkisan, tendangan,
dan elakan dalam pencak silat.
3. Menjelaskan cara melakukan gerak spesifik kuda-kuda, pukulan,
tangkisan, tendangan, dan elakan dalam pencak silat.
4. Melakukan gerak spesifik kuda-kuda, pukulan, tangkisan, tendangan,
dan elakan dalam pencak silat.
5. Melakukan gerak spesifik kuda-kuda, pukulan, tangkisan, tendangan,
dan elakan pencak silat dalam bentuk pertandingan yang sederhana
dengan menggunakan peraturan yang dimodifikasikan dengan
menekankan pada nilai-nilai disiplin, sportif, kerja sama, percaya diri,
dan kerja keras secara berkelompok.

D. Tujuan Pembelajaran

Melalui serangkaian kegiatan pembelajaran dengan menggunakan


metode Inquiry/Discovery Learning, peserta didik dapat:
1. Pertemuan Pertama
a) Menunjukkan sikap religius sebelum dan setelah melakukan
aktivitas beladiri pencak silat dengan berdoa, tawakal dan
berperilaku baik.
b) Menunjukkan sikap disiplin, sportif, kerja sama, percaya diri, dan
kerja keras selama mengikuti pembelajaran.

127
c) Mengidentifikasi gerak spesifik kuda-kuda, pola langkah, pukulan,
tendangan, tangkisan, elakan, dan hindaran beladiri pencak silat
secara individual, berpasangan atau berkelompok dengan
mempelajari buku teks pelajaran dan diskusi.
d) Menjelaskan gerak spesifik kuda-kuda, pola langkah, pukulan,
tendangan, tangkisan, elakan, dan hindaran beladiri pencak silat
secara individual, berpasangan atau berkelompok dengan
mempelajari buku teks pelajaran dan diskusi.
e) Menjelaskan cara melakukan gerak spesifik kuda-kuda, pola
langkah, pukulan, tendangan, tangkisan, elakan, dan hindaran
beladiri pencak silat secara individual, berpasangan atau
berkelompok dengan mempelajari buku teks pelajaran dan diskusi.
f) Melakukan aktivitas gerak spesifik kuda-kuda, pola langkah,
pukulan, tendangan, tangkisan, elakan, dan hindaran beladiri
pencak silat secara individual, berpasangan atau berkelompok
dengan proses pembelajaran yang dipandu dengan buku teks
pelajaran secara berpasangan dan berkelompok.
g) Menggunakan aktivitas gerak spesifik kuda-kuda, pola langkah,
pukulan, tendangan, tangkisan, elakan, dan hindaran beladiri
pencak silat dalam bentuk pertandingan yang sederhana dan
menggunakan peraturan yang dimodifikasi dengan menekankan
pada nilai-nilai disiplin, sportif, kerja sama, percaya diri, dan kerja
keras secara berkelompok.
2. Pertemuan Kedua
a) Menunjukkan sikap religius sebelum dan setelah melakukan
aktivitas beladiri pencak silat dengan berdoa, tawakal dan
berperilaku baik.
b) Menunjukkan sikap disiplin, sportif, kerja sama, percaya diri, dan
kerja keras selama mengikuti pembelajaran.
c) Mengidentifikasi rangkaian gerakan kuda-kuda, pola langkah,
pukulan, tendangan, tangkisan, elakan, dan hindaran beladiri
pencak silat dalam secara berkelompok dengan mempelajari kartu
tugas (task sheet) yang berisi perintah dan indikator tugas dan
diskusi.
d) Menjelaskan rangkaian gerakan kuda-kuda, pola langkah, pukulan,
tendangan, tangkisan, elakan, dan hindaran beladiri pencak silat
secara berkelompok dengan mempelajari kartu tugas (task sheet)
yang berisi perintah dan indikator tugas dan diskusi.
e) Menjelaskan cara melakukan rangkaian gerakan kuda-kuda, pola
langkah, pukulan, tendangan, tangkisan, elakan, dan hindaran
beladiri pencak silat secara berkelompok dengan mempelajari kartu
tugas (task sheet) yang berisi perintah dan indikator tugas dan
diskusi.
f) Melakukan aktivitas rangkaian gerakan kuda-kuda, pola langkah,
pukulan, tendangan, tangkisan, elakan, dan hindaran beladiri
pencak silat secara berkelompok dengan proses pembelajaran yang

128
dipandu dengan kartu tugas (task sheet) yang berisi perintah dan
indikator tugas.
g) Menggunakan aktivitas rangkaian gerakan kuda-kuda, pola
langkah, pukulan, tendangan, tangkisan, elakan, dan hindaran
beladiri pencak silat dalam bentuk perlombaan yang sederhana
dengan menekankan pada nilai-nilai disiplin, sportif, kerja sama,
percaya diri, dan kerja keras secara berkelompok.
E. Materi Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama
a. Aktivitas gerak spesifik kuda-kuda dalam pencak silat
b. Aktivitas gerak spesifik kuda-kuda dalam pencak silat secara
individual, berpasangan atau berkelompok di tempat dan bergerak.
c. Aktivitas gerak spesifik pukulan dalam pencak silat secara
individual, berpasangan atau berkelompokdan bergerak di tempat
sambil bergerak.
d. Aktivitas gerak spesifik tangkisan dalam pencak silat secara
individual, berpasangan atau berkelompok di tempat dan sambil
bergerak.
e. Aktivitas gerak spesifik tendangan dalam pencak silat secara
individual, berpasangan atau berkelompokdan bergerak di tempat
sambil bergerak.
f. Aktivitas gerak spesifik elakan dalam pencak silat secara
individual, berpasangan atau berkelompok di tempat dan sambil
bergerak.

2. Pertemuan Kedua
Aktivitas rangkaian gerakan kuda-kuda, pola langkah, pukulan,
tendangan, tangkisan, elakan, dan hindaran beladiri pencak silat
dalam bentuk pertandingan yang sederhana.
• Materi lebih lengkap dapat dilihat pada :
- Muhajir, Buku Siswa Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan,
SMP/M.Ts Kelas VII Kurikulum 2013, hal 163 - 182; Jakarta:
Puskurbuk Kemdikbud RI, 2016.
- Muhajir, Buku Siswa Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan,
SMP/M.Ts Kelas VII Kurikulum 2013, hal 89 - 96; Bogor: PT.
Yudhistira, Bogor, 2017.
- Muhajir, Buku Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan,
SMP/M.Ts Kelas VII Kurikulum 2013, hal 204 - 218; Bogor: PT.
Yudhistira, Bogor, 2017.

129
3. Materi Pembelajaran Remedial
a. Aktivitas gerak spesifik kuda-kuda dalam pencak silat secara
individual, berpasangan atau berkelompok di tempat dan
bergerak.
b. Aktivitas gerak spesifik pukulan dalam pencak silat secara
individual, berpasangan atau berkelompokdan bergerak di tempat
sambil bergerak.
c. Aktivitas gerak spesifik tangkisan dalam pencak silat secara
individual, berpasangan atau berkelompok di tempat dan sambil
bergerak.
d. Aktivitas gerak spesifik tendangan dalam pencak silat secara
individual, berpasangan atau berkelompokdan bergerak di tempat
sambil bergerak.
e. Aktivitas gerak spesifik elakan dalam pencak silat secara
individual, berpasangan atau berkelompok di tempat dan sambil
bergerak.

4. Materi Pembelajaran Pengayaan


Aktivitas gerak variasi dan kombinasi keterampilan gerak kuda-
kuda, pukulan, tangkisan, tendangan, dan elakan pencak silat.
F. Metode Pembelajaran
Berbasis Proyek (Project-Based Learning)

G. Media dan Bahan Pembelajaran


1. Media Pembelajaran :
a. Model peserta didik atau guru yang memperagakan aktivitas
gerak spesifik pencak silat (kuda-kuda, pukulan, tangkisan,
tendangan, dan elakan).
b. Gambar aktivitas gerak spesifik pencak silat (kuda-kuda, pukulan,
tangkisan, tendangan, dan elakan).
c. Vidio pembelajaran aktivitas gerak spesifik pencak silat (kuda-
kuda, pukulan, tangkisan, tendangan, dan elakan).
2. Alat Pembelajaran :
a. Ruang atau halaman sekolah
b. Arena pencak silat
c. Goong
d. Peluit dan stopwatch.
e. Lembar Pratikum Siswa (Judul: Lembar Pratikum Siswa oleh
MGMP PJOK SMP/M.Ts).

130
3. Sumber Pembelajaran
Muhajir, Buku Siswa Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan,
SMP/M.Ts Kelas VII Kurikulum 2013, hal 163 - 182; Jakarta:
Puskurbuk Kemdikbud RI, 2016.
Muhajir, Buku Siswa Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan,
SMP/M.Ts Kelas VII Kurikulum 2013, hal 89 - 96; Bogor: PT.
Yudhistira, Bogor, 2017.
Muhajir, Buku Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan,
SMP/M.Ts Kelas VII Kurikulum 2013, hal 204 - 218; Bogor: PT.
Yudhistira, Bogor, 2017.
Video tutorial : https://www.youtube.com/watch?v=e4qcUKKSydI
Video motivasi : https://www.youtube.com/watch?v=KQjixDzMIuw

H. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama ( 3 JP )
a.Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
1) Guru meminta salah seorang peserta didik untuk menyiapkan
barisan di lapangan sekolah dan mengucapkan salam atau selamat
pagi kepada peserta didik.
2) Guru meminta salah seorang peserta didik untuk memimpin doa,
dan peserta didik berdoa sesuai dengan agamanya masing-masing.
3) Guru memastikan bahwa semua peserta didik dalam keadaan sehat,
bila ada peserta didik yang kurang sehat (sakit), maka guru
meminta peserta didik tersebut untuk berisitirahat di kelas.
4) Guru memotivasi peserta didik untuk mengondisikan suasana
belajar yang menyenangkan dengan mengajukan pertanyaan
tentang manfaat olahraga bagi kesehatan dan kebugaran.
5) Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari
sebelumnya, dengan cara tanya jawab.
6) Guru menjelaskan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik
setelah proses pembelajaran (seperti yang tercantum dalam
indikator ketercapaian kompetensi) disertai dengan penjelasan
manfaat dari kegiatan aktivitas beladiri pencak silat: misalnya
bahwa aktivitas beladiri pencak silat adalah salah satu aktivitas
yang dapat meningkatkan kebugaran jasmani dan prestasi cabang
olahraga beladiri pencak silat.
7) Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari yaitu:
aktivitas gerak spesifik kuda-kuda, pola langkah, pukulan,
tendangan, tangkisan, elakan, dan hindaran beladiri pencak silat.
8) Guru menjelaskan tehnik penilaian untuk kompetensi beladiri
pencak silat, baik kompetensi sikap spiritual dengan observasi
dalam bentuk jurnal: yaitu perilaku keseriusan dalam berdoa dan
berusaha secara maksimal, kompetensi sikap sosial: perilaku

131
disiplin, sportif, kerja sama, percaya diri, dan kerja keras,
kompetensi pengetahuan: mengidentifikasi gerak spesifik kuda-
kuda, pola langkah, pukulan, tendangan, tangkisan, elakan, dan
hindaran beladiri pencak silat menggunakan penugasan atau tes
lisan dan tertulis, dan kompetensi terkait keterampilan yaitu:
melakukan aktivitas gerak spesifik kuda-kuda, pola langkah,
pukulan, tendangan, tangkisan, elakan, dan hindaran beladiri
pencak silat dalam bentuk perlombaan yang sederhana dengan
peraturan yang dimodifikasi.
b. Kegiatan Inti (90 Menit)
1) Dilanjutkan dengan pemanasan agar peserta didik terkondisikan
dalam materi yang akan diajarkan dengan perasaan yang
menyenangkan. Pemanasan dalam bentuk game. Nama
permainannya adalah permainan mencari pasangan.
2) Peserta didik menyimak informasi dan peragaan materi tentang
aktivitas gerak spesifik kuda-kuda, pola langkah, pukulan,
tendangan, tangkisan, elakan, dan hindaran beladiri pencak silat.
3) Peserta didik membagi diri ke dalam kelompok sesuai dengan
petunjuk guru.
4) Peserta didik merancang aktivitas gerak spesifik kuda-kuda, pola
langkah, pukulan, tendangan, tangkisan, elakan, dan hindaran
beladiri pencak silat sesuai dengan gerakan yang dikuasai dan
kreativitas kelompok dalam bentuk tulisan dan gambar (paling
tidak memuat dua puluh gerakan dan menuju tiga arah.
5) Setiap anggota kelompok mencoba secara bersama-sama
rancangan aktivitas gerak spesifik kuda-kuda, pola langkah,
pukulan, tendangan, tangkisan, elakan, dan hindaran beladiri
pencak silat tersebut dan saling memberikan umpan balik.
6) Peserta didik memaparkan rancangan kelompoknya, disertai
peragaan seluruh anggota kelompok secara bergantian di depan
kelas, yang menekankan nilai-nilai disiplin, sportif, kerja sama,
percaya diri, dan kerja keras.
7) Hasil belajar peserta didik dinilai selama proses dan di akhir
pembelajaran dalam bentuk rancangan aktivitas gerak spesifik
kuda-kuda, pola langkah, pukulan, tendangan, tangkisan, elakan,
dan hindaran beladiri pencak silat dan peragaan yang dilakukan.
Secara rinci bentuk-bentuk pembelajaran rancangan gerak pencak
silat adalah sebagai berikut:
a) Pembelajaran 1: Aktivitas gerak spesifik kuda-kuda dalam
pencak silat secara individual, berpasangan atau berkelompok
di tempat dan bergerak.
b) Pembelajaran 2: Aktivitas gerak spesifik pukulan dalam
pencak silat secara individual, berpasangan atau
berkelompokdan bergerak di tempat sambil bergerak.

132
c) Pembelajaran 3: Aktivitas gerak spesifik tangkisan dalam
pencak silat secara individual, berpasangan atau berkelompok
di tempat dan sambil bergerak.
d) Pembelajaran 4: Aktivitas gerak spesifik tendangan dalam
pencak silat secara individual, berpasangan atau
berkelompokdan bergerak di tempat sambil bergerak.
e) Pembelajaran 5: Aktivitas gerak spesifik elakan dalam pencak
silat secara individual, berpasangan atau berkelompok di
tempat dan sambil bergerak.
8).Guru mengamati seluruh gerakan peserta didik secara individu
maupun kelompok.
9) Guru mengamati seluruh aktifitas peserta didik dalam
melakukan aktivitas gerak spesifik kuda-kuda, pola langkah,
pukulan, tendangan, tangkisan, elakan, dan hindaran beladiri
pencak silat secara seksama. Hasil belajar peserta didik dinilai
selama proses dan di akhir pembelajaran. Pengamatan yang
dilakukan oleh guru menggunakan lembar pengamatan antara
lain:
a) Aktivitas gerak spesifik sikap kuda-kuda pencak silat
Sikap Awal Sikap Sikap Akhir
Pelaksanaan

b) Aktivitas gerak spesifik pola langkah pencak silat


Sikap Awal Sikap Sikap Akhir
Pelaksanaan

c) Aktivitas gerak spesifik pukulan pencak silat

Sikap Awal Sikap Pelaksanaan Sikap Akhir

d) Aktivitas gerak spesifik tangkisan pencak silat

Sikap Awal Sikap Pelaksanaan Sikap Akhir

133
e) Aktivitas gerak spesifik tendangan pencak silat
Sikap Awal Sikap Pelaksanaan Sikap Akhir

f) Aktivitas gerak spesifik elakan/hindaran pencak silat

Sikap Awal Sikap Pelaksanaan Sikap Akhir

c. Kegiatan Penutup (15 menit)


1) Salah seorang peserta didik di bawah bimbingan guru melakukan
gerakan pendinginan, guru mempertanyakan apa manfaatnya.
2) Guru dan peserta didik melakukan refleksi apa yang telah dicapai
dan belum dicapai sesuai dengan tujuan yang ditetapkan secara
umum dan kesalahan-kesalahan yang masih sering timbul saat
melakukan aktivitas pembelajaran.
3) Guru menginformasikan kepada peserta didik, kelompok atau
peserta didik yang paling baik penampilannya selama
pembelajaran aktivitas beladiri pencak silat.
4) Guru menugaskan peserta didik yang terkait dengan pembelajaran
yang telah dilakukan untuk membaca dan membuat kesimpulan
tentang aktivitas gerak spesifik kuda-kuda, pola langkah, pukulan,
tendangan, tangkisan, elakan, dan hindaran beladiri pencak silat,
hasilnya dijadikan sebagai tugas penilaian penugasan. Selanjutnya
guru memberi tugas kepada peserta didik untuk membaca dan
mempelajari materi pembelajaran pada pertemuan minggu yang
akan datang, yaitu: aktivitas rangkaian gerakan kuda-kuda, pola
langkah, pukulan, tendangan, tangkisan, elakan, dan hindaran
beladiri pencak silat dalam bentuk pertandingan yang sederhana.
5) Berdoa dipimpin oleh salah satu peserta didik dan menyampaikan
salam.
6) Peserta didik kembali ke kelas yang dilakukan dengan tertib, dan
bagi peserta didik yang bertugas mengembalikan peralatan ke
tempat semula.

134
2. Pertemuan Kedua ( 3 JP )
a. Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
1) Guru meminta salah seorang peserta didik untuk menyiapkan
barisan di lapangan sekolah dan mengucapkan salam atau selamat
pagi kepada peserta didik.
2) Guru meminta salah seorang peserta didik untuk memimpin doa,
dan peserta didik berdoa sesuai dengan agamanya masing-masing.
3) Guru memastikan bahwa semua peserta didik dalam keadaan
sehat, bila ada peserta didik yang kurang sehat (sakit), maka guru
meminta peserta didik tersebut untuk berisitirahat di kelas.
4) Guru memotivasi peserta didik untuk mengondisikan suasana
belajar yang menyenangkan dengan mengajukan pertanyaan
tentang manfaat olahraga bagi kesehatan dan kebugaran.
5) Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari
sebelumnya, dengan cara tanya jawab.
6) Guru menjelaskan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik
setelah proses pembelajaran (seperti yang tercantum dalam
indikator ketercapaian kompetensi) disertai dengan penjelasan
manfaat dari kegiatan aktivitas beladiri pencak silat: misalnya
bahwa aktivitas beladiri pencak silat adalah salah satu aktivitas
yang dapat meningkatkan kebugaran jasmani dan prestasi cabang
olahraga beladiri pencak silat.
7) Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari yaitu:
aktivitas rangkaian gerakan kuda-kuda, pola langkah, pukulan,
tendangan, tangkisan, elakan, dan hindaran beladiri pencak silat
dalam bentuk pertandingan yang sederhana.
8) Guru menjelaskan tehnik penilaian untuk kompetensi beladiri
pencak silat, baik kompetensi sikap spiritual dengan observasi
dalam bentuk jurnal: yaitu perilaku keseriusan dalam berdoa dan
berusaha secara maksimal, kompetensi sikap sosial: perilaku
disiplin, sportif, kerja sama, percaya diri, dan kerja keras,
kompetensi pengetahuan: mengidentifikasi rangkaian gerakan
kuda-kuda, pola langkah, pukulan, tendangan, tangkisan, elakan,
dan hindaran beladiri pencak silat dalam bentuk pertandingan
yang sederhana menggunakan penugasan atau tes lisan dan
tertulis, dan kompetensi terkait keterampilan yaitu: melakukan
aktivitas rangkaian gerakan kuda-kuda, pola langkah, pukulan,
tendangan, tangkisan, elakan, dan hindaran beladiri pencak silat
dalam bentuk pertandingan yang sederhana.

b. Kegiatan Inti (90 Menit)


1) Dilanjutkan dengan pemanasan agar peserta didik terkondisikan
dalam materi yang akan diajarkan dengan perasaan yang
menyenangkan. Pemanasan dalam bentuk game. Nama
Permainannya adalah permainan HITAM - HIJAU.

135
2) Peserta didik menyimak informasi dan peragaan materi tentang
analisis keterampilan rangkaian gerakan kuda-kuda, pola langkah,
pukulan, tendangan, tangkisan, elakan, dan hindaran beladiri
pencak silat dalam bentuk pertandingan yang sederhana.
3) Peserta didik membagi diri ke dalam kelompok sesuai dengan
petunjuk guru.
4) Peserta didik merancang rangkaian aktivitas gerakan kuda-kuda,
pola langkah, pukulan, tendangan, tangkisan, elakan, dan
hindaran beladiri pencak silat dalam bentuk pertandingan yang
sederhana sesuai dengan gerakan yang dikuasai dan kreativitas
kelompok dalam bentuk tulisan dan gambar (paling tidak memuat
dua puluh gerakan dan menuju tiga arah.
5) Setiap anggota kelompok mencoba secara bersama-sama
rancangan aktivitas rangkaian gerakan kuda-kuda, pola langkah,
pukulan, tendangan, tangkisan, elakan, dan hindaran beladiri
pencak silat dalam bentuk pertandingan yang sederhana tersebut
dan saling memberikan umpan balik.
6) Peserta didik memaparkan rancangan kelompoknya, disertai
peragaan seluruh anggota kelompok secara bergantian di depan
kelas, yang menekankan nilai-nilai disiplin, sportif, kerja sama,
percaya diri, dan kerja keras.
7) Hasil belajar peserta didik dinilai selama proses dan di akhir
pembelajaran dalam bentuk rancangan aktivitas rangkaian
gerakan kuda-kuda, pola langkah, pukulan, tendangan, tangkisan,
elakan, dan hindaran beladiri pencak silat dalam bentuk
pertandingan yang sederhana dan peragaan yang dilakukan.
8) Guru mengamati seluruh gerakan peserta didik secara individu
maupun kelompok.
9) Guru mengamati seluruh aktifitas peserta didik dalam melakukan
aktivitas rangkaian gerakan kuda-kuda, pola langkah, pukulan,
tendangan, tangkisan, elakan, dan hindaran beladiri pencak silat
dalam bentuk pertandingan yang sederhana secara seksama. Hasil
belajar peserta didik dinilai selama proses dan di akhir
pembelajaran. Pengamatan yang dilakukan oleh guru
menggunakan lembar pengamatan antara lain:

Aktivitas rangkaian gerakan kuda-kuda, pola langkah, pukulan,


tendangan, tangkisan, elakan, dan hindaran beladiri pencak silat
dalam bentuk pertandingan yang sederhana

Sikap Awal Sikap Pelaksanaan Sikap Akhir

136
c. Kegiatan Penutup (15 menit)
1) Salah seorang peserta didik di bawah bimbingan guru melakukan
gerakan pendinginan, guru mempertanyakan apa manfaatnya.
2) Guru dan peserta didik melakukan refleksi apa yang telah dicapai
dan belum dicapai sesuai dengan tujuan yang ditetapkan secara
umum dan kesalahan-kesalahan yang masih sering timbul saat
melakukan aktivitas pembelajaran.
3) Guru menginformasikan kepada peserta didik, kelompok atau
peserta didik yang paling baik penampilannya selama
pembelajaran aktivitas beladiri pencak silat.
4) Guru menugaskan peserta didik yang terkait dengan pembelajaran
yang telah dilakukan untuk membaca dan membuat kesimpulan
tentang aktivitas rangkaian gerakan kuda-kuda, pola langkah,
pukulan, tendangan, tangkisan, elakan, dan hindaran beladiri
pencak silat dalam bentuk pertandingan yang sederhana, hasilnya
dijadikan sebagai tugas penilaian penugasan. Selanjutnya guru
memberi tugas kepada peserta didik untuk membaca dan
mempelajari materi pembelajaran pada pertemuan minggu yang
akan datang.
5) Berdoa dipimpin oleh salah satu peserta didik dan menyampaikan
salam.
6) Peserta didik kembali ke kelas yang dilakukan dengan tertib, dan
bagi peserta didik yang bertugas mengembalikan peralatan ke
tempat semula.
I. Penilaian
1.Penilain Kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial: (Lampiran 1)
a. Teknik Penilaian: Teknik observasi
b. Instrumen Penilaian: Jurnal
c. Contoh jurnal penilaian sikap spiritual dan sikap sosial
Butir nilai sikap spiritual:
1) Berdoa sebelum dan sesudah pelajaran
2) Berusaha maksimal dan tawakal

Butir nilai sikap sosial : Disiplin, sportif, kerja sama, percaya diri, dan kerja kera

Nama
Aspek Yang
No Tanggal Peserta Catatan pendidik Sikap
Diamati
Didik

Bercanda saat berdoa memulai Beriman dan


1. 3-8-2020 Aka Sofik Spiritual
pelajaran bertakwa
2. dst
3. dst

137
2.Kompetensi Pengetahuan
a. Teknik Penilaian: Penugasan (Lampiran 2)
b. Instrumen Penilaian: Daftar Tugas
c. Indikator dan Contoh Instrumen

Tehnik Contoh
Indikator
Penilaian Instrumen
1. Mengidentifikasi gerak Tes tertulis 1. Sebutkan gerak spesifik
spesifik kuda-kuda, kuda-kuda, pukulan,
pukulan, tangkisan, tangkisan, tendangan,
tendangan, dan elakan dan elakan dalam
dalam pencak silat. pencak silat.
2. Menjelaskan gerak 2. Jelaskan gerak spesifik
spesifik kuda-kuda, kuda-kuda, pukulan,
pukulan, tangkisan, tangkisan, tendangan,
tendangan, dan elakan dan elakan dalam
dalam pencak silat. pencak silat.
3. Menjelaskan cara 3. Jelaskan cara
melakukan gerak melakukan gerak
spesifik kuda-kuda, spesifik kuda-kuda,
pukulan, tangkisan, pukulan, tangkisan,
tendangan, dan elakan tendangan, dan elakan
dalam pencak silat. dalam pencak silat.

3.Penilaian Kompetensi Keterampilan


a. Teknik penilaian
Tes Praktik (Lampiran 3)
b. Instrumen Penilaian :
Lembar observasi aktivitas gerak spesifik sikap kuda-kuda, pola
langkah, pukulan, tangkisan, tendangan, dan elakan/hindaran,
serta pengunaan keterampilan gerak dalam aktivitas beladiri
pencak silat.
c. Indikator dan Contoh Instrumen

Teknik
Indikator Contoh Instrumen
Penilaian
1. Melakukan aktivitas Tes Praktikkan aktivitas gerak
gerak spesifik kuda- Praktik spesifik kuda-kuda, pukulan,
kuda, pukulan, tangkisan, tendangan, dan
tangkisan, tendangan, elakan dalam pencak silat.
dan elakan dalam

138
pencak silat.
2. Melakukan aktivitas Tes
gerak spesifik pencak Praktik
silat dalam bentuk Praktikkan aktivitas gerak
pertandingan yang spesifik pencak silat dalam
sederhana dengan bentuk pertandingan yang
menggunakan sederhana dengan menggunakan
peraturan yang peraturan yang dimodifikasi-kan
dimodifikasi-kan dengan menekankan pada nilai-
dengan menekankan nilai disiplin, sportif, kerja
pada nilai-nilai sama, percaya diri, dan kerja
disiplin, sportif, kerja keras secara berkelompok.
sama, percaya diri,
dan kerja keras secara
berkelompok.

4. Penilaian Pembelajaran Remidial dan Pengayaan


a. Instrumen penilaian pembelajaran remedial pada dasarnya sama
dengan instrumen penilaian pembelajaran regular.
b. Instrumen penilaian pembelajaran pengayaan, untuk materi
pengetahuan dan keterampilan:
Instrumen Kompetensi pengetahuan (Lampiran 4 A) :

• Daftar Tugas
Teknik
Indikator Contoh Instrumen
Penilaian
Mengidentifikasi gerak Penugasan • Identifikasi gerak spesifik
spesifik kuda-kuda, pukulan, kuda-kuda, pukulan,
tangkisan, tendangan, dan tangkisan, tendangan, dan
elakan dalam pencak silat. elakan dalam pencak silat.

Instrumen Kompetensi keterampilan (Lampiran 4 B) :


• Lembar observasi
Teknik
Indikator Contoh Instrumen
Penilaian
Melakukan aktivitas gerak Tes • Praktikkan aktivitas gerak
spesifik kuda-kuda, pukulan, praktik spesifik kuda-kuda, pukulan,
tangkisan, tendangan, dan tangkisan, tendangan, dan
elakan dalam pencak silat. elakan dalam pencak silat.

139
Memeriksa dan Menyetujui Medan, ................................... 2020
Kepala SMP/M.Ts Guru Mata Pelajaran
........................................

…………………………………..... ………………….............................
NIP. NIP.

LAMPIRAN 1

Teknik Penilaian : Penilaian Jurnal


Bentuk Instrumen : Lembar Jurnal
Butir Soal Spritual : 1. Berdo’a sebelum dan sesudah Pelajaran
2. Berusaha maksimal dan tawakal
Butir sikap sosial: disiplin, sportif, kerja sama, percaya diri, dan kerja keras
Nama
Catatan Aspek yang
No. Tanggal Peserta Sikap
Pendidik dinilai
Didik
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Dst.

140
LAMPIRAN 2

Kisi-kisi Tes Tulis


Sekolah : SMP/M.Ts ........................................................
Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
Kelas/Semester : VII / .....
Materi Pokok : Aktivitas Beladiri Pencak Silat

Kompetensi Bentuk Jumlah


No Materi Indikator Soal
Dasar soal soal
1. Memahami • Kuda-kuda 1. Mengidentifikasi Pilihan 5
gerak • Pola gerak spesifik Berganda
spesifik langkah kuda-kuda,
seni beladiri • Pukulan pukulan, tangkisan,
**) • Tendangan tendangan, dan
• Tangkisan elakan dalam
• Elakan pencak silat. Pilihan
Berganda 5
• Hindaran 2. Menjelaskan gerak
spesifik kuda-kuda,
pukulan, tangkisan,
tendangan, dan
elakan dalam
Pilihan
pencak silat.
Berganda 5
3. Menjelaskan cara
melakukan gerak
spesifik kuda-kuda,
pukulan, tangkisan,
tendangan, dan
elakan dalam
pencak silat.

Contoh Butir Soal:

1. Muhajir, Buku Siswa Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan,


SMP/M.Ts Kelas VII Kurikulum 2013, hal 183 - 186; Jakarta: Puskurbuk
Kemdikbud RI, 2016.

141
2. Muhajir,Buku Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan, SMP/M.Ts
Kelas VII Kurikulum 2013, halaman 97 - 98; Bogor: PT. Yudhistira,
2017.

LAMPIRAN 3

Kisi-kisi Penilaian Kinerja


Sekolah : SMP/M.Ts ........................................................
Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
Kelas/Semester : VII / .....
Materi Pokok : Aktivitas Beladiri Pencak Silat

Teknik
No Kompetensi Dasar Materi Indikator
Penilaian
1. Mempraktikkan gerak • Kuda-kuda 1. Melakukan aktivitas Praktik/
spesifik seni beladiri • Pola gerak spesifik kuda- kinerja
**) langkah kuda, pukulan, tangkisan,
• Pukulan tendangan, dan elakan
• Tendangan dalam pencak silat.
2. • Tangkisan 2. Melakukan aktivitas Praktik/
• Elakan gerak spesifik pencak kinerja
• Hindaran silat dalam bentuk
pertandingan yang
sederhana dengan
menggunakan peraturan
yang dimodifikasi-kan
dengan menekankan
pada nilai-nilai disiplin,
sportif, kerja sama,
percaya diri, dan kerja
keras secara
berkelompok.

Contoh Tes Kinerja :

1. Tes Kinerja Aktivitas Beladiri Pencak Silat


Lakukan aktivitas gerak spesifik sikap kuda-kuda, pola langkah, pukulan,
tangkisan, tendangan, dan elakan/hindaran dalam pencak silat. Unsur-
unsur yang dinilai adalah kesempurnaan melakukan gerakan (penilaian
proses) dan ketepatan melakukan gerakan (penilaian produk).

142
a. Petunjuk Penilaian
Berikan (angka) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta
didik menunjukkan atau menampilkan keterampilan gerak yang
diharapkan.

b. Rubrik Penilaian Keterampilan Gerak


Penilaian Keterampilan Gerak
Penilaian Proses
Penilaian
Sikap Sikap Skor
Gerakan Produk (Tes Keterangan
awal pelaksanaan Akhir
lanjutan Keterampilan
gerakan (Skor 4)
(Skor 3) Gerak)
(Skor 3)

c. Pedoman penskoran
1) Pedoman penskoran
➢ Penskoran
a) Sikap awalan melakukan gerakan
Skor 3 jika :
(1) posisi tungkai kiri di depan dan tungkai kanan di
belakang
(2) lutut ditekuk secara wajar agar mudah
memindahkan tungkai
(3) sikap kuda-kuda berdiri tegak
Skor 2 jika : hanya dua kriteria yang dilakukan secara
benar.
Skor 1 jika : hanya satu kriteria yang dilakukan secara
benar.
b) Sikap pelaksanaan melakukan gerakan
Skor 4 jika :
(1) posisi tungkai kiri di depan dan tungkai kanan di
belakang
(2) posisi tangan kiri di depan dan tangan kanan di
dekat dada
(3) posisi badan condong ke belakang
(4) pandangan mata tertuju ke depan
Skor 3 jika : hanya tiga kriteria yang dilakukan secara
benar.
Skor 2 jika : hanya dua sampai dua kriteria yang
dilakukan secara benar.
Skor 1 jika : hanya satu sampai dua kriteria yang
dilakukan secara benar.
c) Sikap akhir melakukan gerakan
Skor 3 jika :

143
(1) posisi tungkai tetap berdiri kuda-kuda
(2) pandangan tetap tertuju ke depan
(3) badan tetap condong ke belakang
Skor 2 jika : hanya dua kriteria yang dilakukan secara
benar.
Skor 1 jika : hanya satu kriteria yang dilakukan secara
benar.
➢ Pengolahan skor
Skor maksimum: 10
Skor perolehan peserta didik: SP
Nilai keterampilan yang diperoleh peserta didik: SP/10

b. Lembar pengamatan penilaian aktivitas gerak spesifik sikap kuda-


kuda, pola langkah, pukulan, tangkisan, tendangan, dan
elakan/hindaran dalam pencak silat.
1) Penilaian hasil keterampilan gerak pencak silat
a) Tahap pelaksanaan pengukuran
Penilaian hasil/produk keterampilan gerak pencak silat yang
dilakukan peserta didik memperagakan keterampilan gerak
sikap kuda-kuda, pola langkah, pukulan, tangkisan,
tendangan, dan elakan/hindaran dalam pencak silat dengan
cara :
(1) Mula-mula peserta didik berdiri saling berhadapan.
(2) Setelah petugas pengukuran memberi aba-aba “mulai”
peserta didik mulai melakukan keterampilan gerak sikap
kuda-kuda, pola langkah, pukulan, tangkisan, tendangan,
dan elakan/hindaran dalam pencak silat.
(3) Petugas menilai ketepatan melakukan gerakan yang
dilakukan oleh peserta didik.
(4) Ketepatan gerakan yang dilakukan dengan benar
memenuhi persyaratan dihitung untuk diberikan skor.

b) Konversi ketepatan dan kecepatan melakukan gerakan


dengan skor

No. Jenis Gerakan Kriteria Pengskoran


1. Ketepatan melakukan pukulan 3
2. Ketepatan melakukan tangkisan 3
3. Ketepatan melakukan tendangan 3
4. Ketepatan melakukan elakan 3
5. Keserasian gerakan 3
Jumlah Skor Maksimal 15

144
REKAPITULASI PENILAIAN

Sekolah : SMP/M.Ts ........................................................


Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
Kelas/Semester : VII / .....
Materi Pokok : Aktivitas Beladiri Pencak Silat
Alokasi Waktu : 2 Kali Pertemuan ( 6 JP )

Aspek-Aspek Penilaian
Nama
Pengetahuan Keterampilan
No. Peserta
Lisan Tulis Tugas Rata2 Praktik Proyek Porto Rata2
Didik
KD KD
1.
2.
3.
4
5.
6.
dst

RUBRIK PENILAIAN JURNAL

Nama Aspek Yang


No Tanggal Catatan pendidik Sikap
Peserta Didik Diamati
1.
2.
3.
4.
dst

Memeriksa dan Menyetujui, Medan, .................. 2020


Kepala SMP/M.Ts Guru Mata Pelajaran
.........................................

…………………………………................. ………………….............................
NIP. NIP.

145
Perancangan pembelajaran aktivitas air/renang untuk tingkat SMP/M.Ts dalam
mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan kelas VII dengan
materi pokok Aktivitas Renang Gaya Dada waktu 2 kali pertemuan (4 JP), satu
kali pertemuan 2x35 menit.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


a) Identitas Sekolah : SMP..
b. Identitas Mata Pelajaran : PJOK
c. Kelas/Semester : VII/ Gajil
d. Materi Pokok, : Aktivitas Renang Gaya Dada
e. Alokasi Waktu : 6 x 40 menit

A. Kompetensi Inti (Ki)


1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, dan percaya diri dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar (KD)


1. Memahami gerak spesifik salah satu gaya renang dengan koordinasi yang
baik
2. Mempraktikkan konsep gerak spesifik salah satu gaya renang dengan
koordinasi yang baik
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Mengidentifikasi gerak spesifik gerakan tungkai, gerakan lengan,
pengambilan napas, dan koordinasi gerakan renang gaya dada.
2. Menjelaskan gerak spesifik gerakan tungkai, gerakan lengan, pengambilan
napas, dan koordinasi gerakan renang gaya dada.
3. Menjelaskan cara melakukan gerak spesifik gerakan tungkai, gerakan
lengan, pengambilan napas, dan koordinasi gerakan renang gaya dada.

146
4. Melakukan gerak spesifik gerakan tungkai, gerakan lengan, pengambilan
napas, dan koordinasi gerakan renang gaya dada.
5. Melakukan gerak spesifik renang gaya dada secara dalam bentuk
perlombaan yang sederhana dengan menekankan pada nilai-nilai disiplin,
sportif, kerja sama, percaya diri, dan kerja keras.

D. Tujuan Pembelajaran
Melalui serangkaian kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode
komando, peserta didik dapat:
1. Pertemuan Pertama
a. Menunjukkan sikap religius sebelum dan setelah melakukan aktivitas
renang gaya dada dengan berdoa, tawakal dan berperilaku baik.
b. Menunjukkan sikap disiplin, sportif, kerja sama, percaya diri, dan kerja
keras selama mengikuti pembelajaran.
c. Mengidentifikasi gerak spesifik gerakan tungkai renang gaya dada
secara individual, berpasangan, atau berkelompok dengan mempelajari
kartu tugas (task sheet) yang berisi perintah dan indikator tugas dan
diskusi.
d. Menjelaskan gerak spesifik gerakan tungkai renang gaya dada secara
individual, berpasangan, atau berkelompok dengan mempelajari kartu
tugas (task sheet) yang berisi perintah dan indikator tugas dan diskusi.
e. Menjelaskan cara melakukan gerak spesifik gerakan tungkai renang
gaya dada secara individual, berpasangan, atau berkelompok dengan
mempelajari kartu tugas (task sheet) yang berisi perintah dan indikator
tugas dan diskusi.
f. Melakukan aktivitas gerak spesifik gerakan tungkai renang gaya dada
secara individual, berpasangan, atau berkelompok dengan proses
pembelajaran yang dipandu dengan kartu tugas (task sheet) yang berisi
perintah dan indikator tugas.
g. Menggunakan aktivitas gerak spesifik gerakan tungkai renang gaya
dada dalam perlombaan yang sederhana dengan menekankan pada nilai-
nilai disiplin, sportif, kerja sama, percaya diri, dan kerja keras secara
berkelompok.
h. Mengidentifikasi gerak spesifik gerakan lengan renang gaya dada
secara individual, berpasangan, atau berkelompok dengan mempelajari
kartu tugas (task sheet) yang berisi perintah dan indikator tugas dan
diskusi.
i. Menjelaskan gerak spesifik gerakan lengan renang gaya dada secara
individual, berpasangan, atau berkelompok dengan mempelajari kartu
tugas (task sheet) yang berisi perintah dan indikator tugas dan diskusi.
j. Menjelaskan cara melakukan gerak spesifik gerakan lengan renang gaya
dada secara individual, berpasangan, atau berkelompok dengan

147
mempelajari kartu tugas (task sheet) yang berisi perintah dan indikator
tugas dan diskusi.
k. Melakukan aktivitas gerak spesifik gerakan lengan renang gaya dada
secara individual, berpasangan, atau berkelompok dengan proses
pembelajaran yang dipandu dengan kartu tugas (task sheet) yang berisi
perintah dan indikator tugas.
l. Menggunakan aktivitas gerak spesifik gerakan tungkai dan lengan
renang gaya dada dalam perlombaan yang sederhana dengan
menekankan pada nilai-nilai disiplin, sportif, kerja sama, percaya diri,
dan kerja keras secara berkelompok.
2. Pertemuan Kedua
a. Menunjukkan sikap religius sebelum dan setelah melakukan aktivitas
renang gaya dada dengan berdoa, tawakal dan berperilaku baik.
b. Menunjukkan sikap disiplin, sportif, kerja sama, percaya diri, dan kerja
keras selama mengikuti pembelajaran.
c. Mengidentifikasi gerak spesifik gerakan mengambil napas renang gaya
dada secara individual, berpasangan, atau berkelompok dengan
mempelajari kartu tugas (task sheet) yang berisi perintah dan indikator
tugas dan diskusi.
d. Menjelaskan gerak spesifik gerakan mengambil napas renang gaya dada
secara individual, berpasangan, atau berkelompok dengan mempelajari
kartu tugas (task sheet) yang berisi perintah dan indikator tugas dan
diskusi.
e. Mengidentifikasi gerak spesifik koordinasi gerakan tungkai, gerakan
lengan, dan mengambil napas renang gaya dada secara individual,
berpasangan, atau berkelompok dengan mempelajari kartu tugas (task
sheet) yang berisi perintah dan indikator tugas dan diskusi.
f. Menjelaskan gerak spesifik koordinasi gerakan tungkai, gerakan lengan,
dan mengambil napas renang gaya dada secara individual, berpasangan,
atau berkelompok dengan mempelajari kartu tugas (task sheet) yang
berisi perintah dan indikator tugas dan diskusi.
g. Menjelaskan cara melakukan gerak spesifik koordinasi gerakan tungkai,
gerakan lengan, dan mengambil napas renang gaya dada secara
individual, berpasangan, atau berkelompok dengan mempelajari kartu
tugas (task sheet) yang berisi perintah dan indikator tugas dan diskusi.
h. Melakukan aktivitas gerak spesifik koordinasi gerakan tungkai, gerakan
lengan, dan mengambil napas renang gaya dada secara individual,
berpasangan, atau berkelompok dengan proses pembelajaran yang
dipandu dengan kartu tugas (task sheet) yang berisi perintah dan
indikator tugas.
i. Menggunakan aktivitas gerak spesifik gerakan tungkai, gerakan lengan,
mengambil napas, dan koordinasi gerakan renang gaya dada dalam
perlombaan yang sederhana dengan menekankan pada nilai-nilai
disiplin, sportif, kerja sama, percaya diri, dan kerja keras secara
berkelompok.
j.

148
E. Materi Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama
a. Aktivitas gerakan tungkai dengan posisi telentang
b. Aktivitas gerakan tungkai di tempat
c. Aktivitas gerakan tungkai dibantu oleh teman secara berpasangan
d. Aktivitas gerakan tungkai dengan bantuan pelampung renang
e. Aktivitas gerakan lengan (gerakan menarik)
f. Aktivitas gerakan lengan (gerakan istirahat)
g. Aktivitas gerakan lengan dibantu oleh teman secara berpasangan
h. Aktivitas gerakan lengan dengan bantuan pelampung renang yang
dijepit diantara kedua paha.

2. Pertemuan Kedua
a. Aktivitas gerakan mengambil napas, kedua tangan berpegangan papan
pelampung.
b. Aktivitas gerakan mengambil napas, kedua paha menjepit papan
pelampung.
c. Aktivitas gerakan tungkai, lengan, dan mengambil napas (menempuh
jarak 25 m).
d. Aktivitas gerakan koordinasi gerakan tungkai dan lengan.
e. Aktivitas gerakan koordinasi gerakan tungkai dan lengan (menempuh
jarak 10 m – 15 m).

• Materi lebih lengkap dapat dilihat pada :


- Muhajir, Buku Siswa Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
- Video Tutorial: Kesehatan, SMP/M.Ts Kelas VII Kurikulum 2013,
hal 251 - 268; Jakarta: Puskurbuk Kemdikbud RI, 2016.
- Muhajir, Buku Siswa Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan, SMP/M.Ts Kelas VII Kurikulum 2013, hal 140 - 146;
Bogor: PT. Yudhistira, Bogor, 2017.
- Muhajir, Buku Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan, SMP/M.Ts Kelas VII Kurikulum 2013, hal 261 - 272;
Bogor: PT. Yudhistira, Bogor, 2017.
- Murni, Muhammad., Renang (Jakarta: Departemen Pandidikan dan
Kebudayaan; Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah,
1999).
- https://www.youtube.com/watch?v=OWVmTtHzvBs
- Untuk contoh pembelajaran renang gaya lainnya dapat di lihat di
Video Tutorial: https://www.youtube.com/watch?v=79fYA7DteHE

3. Materi Pembelajaran Remedial


- Aktivitas gerak rangkaian gerakan langkah tungkai.
- Aktivitas gerak rangkaian gerakan ayunan lengan.

149
- Aktivitas gerak rangkaian gerakan mengambil napas.
- Aktivitas gerak rangkaian koordinasi gerakan.
4. Materi Pembelajaran Pengayaan
Keterampilan gerak rangkaian gerakan tungkai, ayunan lengan, mengambil
napas renang gaya dada menempuh jarak 25 meter.
F. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Metode : Movement Education dan komando

G. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran


1. Media Pembelajaran :
a. Model peserta didik atau guru yang memperagakan aktivitas rangkaian
gerakan tungkai, gerakan lengan, mengambil napas, dan koordinasi
gerakan renang gaya dada.
b. Gambar aktivitas rangkaian gerakan tungkai, gerakan lengan, mengambil
napas, dan koordinasi gerakan renang gaya dada.
c. Vidio pembelajaran aktivitas rangkaian gerakan tungkai, gerakan lengan,
mengambil napas, dan koordinasi gerakan renang gaya dada.
2. Alat Pembelajaran :
a. Kolam renang
b. Pelampung renang
c. Kaca mata renang
d. Peluit dan stopwatch
3. Sumber Pembelajaran

a. Muhajir, Buku Siswa Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan


b. Video Tutorial: Kesehatan, SMP/M.Ts Kelas VII Kurikulum 2013, hal
251 - 268; Jakarta: Puskurbuk Kemdikbud RI, 2016.
c. Muhajir, Buku Siswa Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan,
SMP/M.Ts Kelas VII Kurikulum 2013, hal 140 - 146; Bogor: PT.
Yudhistira, Bogor, 2017.
d. Muhajir, Buku Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan,
SMP/M.Ts Kelas VII Kurikulum 2013, hal 261 - 272; Bogor: PT.
Yudhistira, Bogor, 2017.
e. Murni, Muhammad., Renang (Jakarta: Departemen Pandidikan dan
Kebudayaan; Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah,
1999).
f. https://www.youtube.com/watch?v=OWVmTtHzvBs
g. Untuk contoh pembelajaran renang gaya lainnya dapat di lihat di Video
Tutorial: https://www.youtube.com/watch?v=79fYA7DteHE

150
H. Langkah-langkah pembelajaran
1. Pertemuan Pertama ( 3 JP )
a. Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
1) Guru meminta salah seorang peserta didik untuk menyiapkan barisan
di pinggir kolam dan mengucapkan salam atau selamat pagi kepada
peserta didik.
2) Guru meminta salah seorang peserta didik untuk memimpin doa, dan
peserta didik berdoa sesuai dengan agamanya masing-masing.
3) Guru memastikan bahwa semua peserta didik dalam keadaan sehat,
bila ada peserta didik yang kurang sehat (sakit), maka guru meminta
peserta didik tersebut untuk berisitirahat di pinggir kolam.
4) Guru memotivasi peserta didik untuk mengondisikan suasana belajar
yang menyenangkan dengan mengajukan pertanyaan tentang manfaat
renang bagi kesehatan dan kebugaran.
5) Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari
sebelumnya, dengan cara tanya jawab.
6) Guru menjelaskan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik
setelah proses pembelajaran (seperti yang tercantum dalam indikator
ketercapaian kompetensi) disertai dengan penjelasan manfaat dari
kegiatan aktivitas air: misalnya bahwa aktivitas air adalah salah satu
aktivitas yang dapat meningkatkan kebugaran jasmani dan prestasi
cabang olahraga renang.
7) Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari yaitu:
aktivitas gerak spesifik gerakan tungkai renang dan gerakan lengan
gaya dada.
8) Guru menjelaskan tehnik penilaian untuk kompetensi aktivitas gerak
spesifik gerakan tungkai renang gaya dada, baik kompetensi sikap
spiritual dengan observasi dalam bentuk jurnal: yaitu perilaku
keseriusan dalam berdoa dan berusaha secara maksimal, kompetensi
sikap sosial: perilaku disiplin, sportif, kerja sama, percaya diri, dan
kerja keras, kompetensi pengetahuan: mengidentifikasi gerak spesifik
gerakan tungkai renang gaya dada menggunakan penugasan atau tes
lisan dan tertulis, dan kompetensi terkait keterampilan yaitu:
melakukan aktivitas gerak spesifik gerakan tungkai dan gerakan
lengan renang gaya dada.

b. Kegiatan Inti (90 Menit)


1) Dilanjutkan dengan pemanasan agar peserta didik terkondisikan dalam
materi yang akan diajarkan dengan perasaan yang menyenangkan.
Pemanasan dalam bentuk game. Nama permainannya adalah bermain
di kolam renang (bermain saling menjipratkan air ke muka teman).
2) Peserta didik menyimak informasi dan peragaan materi tentang
aktivitas gerak spesifik gerakan tungkai renang gaya dada, baik

151
melalui vidio pembelajaran, gambar, maupun peragaan guru atau
peserta didik.
3) Peserta didik mencoba aktivitas gerak spesifik gerakan tungkai renang
gaya dada, yang telah diperlihatkan melalui vidio pembelajaran,
gambar, atau diperagakan oleh guru atau peserta didik.
4) Peserta didik melakukan aktivitas gerak spesifik gerakan tungkai
renang gaya dada secara berulang-ulang sesuai dengan komando dan
giliran yang diberikan oleh guru, yang menekankan pada nilai-nilai:
disiplin, sportif, kerja sama, percaya diri, dan kerja keras sesuai
dengan koreksi yang diberikan oleh guru. Secara rinci bentuk-bentuk
pembelajaran aktivitas gerak spesifik gerakan tungkai renang gaya
dada adalah sebagai berikut:
a) Pembelajaran 1: Aktivitas gerakan tungkai dengan posisi telentang.
b) Pembelajaran 2: Aktivitas gerakan tungkai di tempat.
c) Pembelajaran 3: Aktivitas gerakan tungkai dibantu oleh teman
secara berpasangan.
d) Pembelajaran 4: Aktivitas gerakan tungkai dengan bantuan
pelampung renang.
5) Peserta didik mencoba aktivitas gerak spesifik gerakan lengan renang
gaya dada, yang telah diperlihatkan melalui vidio pembelajaran,
gambar, atau diperagakan oleh guru atau peserta didik.
6) Setelah materi gerakan tungkai selesai, maka dilanjutkan peserta didik
melakukan aktivitas gerak spesifik gerakan lengan renang gaya dada
secara berulang-ulang sesuai dengan komando dan giliran yang
diberikan oleh guru, yang menekankan pada nilai-nilai: disiplin,
sportif, kerja sama, percaya diri, dan kerja keras sesuai dengan koreksi
yang diberikan oleh guru. Secara rinci bentuk-bentuk pembelajaran
aktivitas gerak spesifik gerakan lengan renang gaya dada adalah
sebagai berikut:
a) Pembelajaran 1: Aktivitas gerakan lengan dengan posisi berdiri di
darat, dengan posisi badan membungkuk. Pola gerakan lengan
membentuk pola jantung hati
b) Pembelajaran 2: Aktivitas gerakan lengan di air dan di tempat.
c) Pembelajaran 3: Aktivitas gerakan lengan dengan bantuan
pelampung renang (dengan cara pelampung di jepit).
d) Pembelajaran 4 : Aktivitas gerakan koordinasi tungkai dan lengan
gaya dada
7) Peserta didik menerima umpan balik secara langsung maupun tertunda
dari guru secara klasikal, tentang aktivitas gerak spesifik gerakan
koordinasi tungkai dan lengan renang gaya dada.
8) Seluruh aktivitas gerak spesifik gerakan tungkai dan lengan renang
gaya dada, yang dilakukan oleh peserta didik diawasi dan diberikan
koreksi oleh guru apabila ada kesalahan dalam melakukan gerakan.
9) Guru mengamati seluruh gerakan peserta didik secara individu
maupun kelompok.

152
10) Guru mengamati seluruh aktifitas peserta didik dalam melakukan
aktivitas gerak spesifik gerakan tungkai dan lengan renang gaya dada
secara seksama. Hasil belajar peserta didik dinilai selama proses dan
di akhir pembelajaran. Pengamatan yang dilakukan oleh guru
menggunakan lembar pengamatan antara lain:
Aktivitas gerak spesifik gerakan tungkai dan lengan renang
gaya dada. Secara terpisah dan secara bersama-sama
(koordinasi)

Sikap Awal Sikap Pelaksanaan Sikap Akhir

c. Kegiatan Penutup (15 menit)


1) Salah seorang peserta didik di bawah bimbingan guru melakukan
gerakan pendinginan, guru mempertanyakan apa manfaatnya.
2) Guru dan peserta didik melakukan refleksi apa yang telah dicapai
dan belum dicapai sesuai dengan tujuan yang ditetapkan secara
umum dan kesalahan-kesalahan yang masih sering timbul saat
melakukan aktivitas pembelajaran.
3) Guru menginformasikan kepada peserta didik, kelompok atau
peserta didik yang paling baik penampilannya selama pembelajaran
aktivitas gerak spesifik gerakan tungkai dan lengan renang gaya
dada.
4) Guru menugaskan peserta didik yang terkait dengan pembelajaran
yang telah dilakukan untuk membaca dan membuat kesimpulan
tentang aktivitas gerak spesifik gerakan tungkai dan lengan renang
gaya dada, hasilnya dijadikan sebagai tugas penilaian penugasan.
Selanjutnya guru memberi tugas kepada peserta didik untuk
membaca dan mempelajari materi pembelajaran pada pertemuan
minggu yang akan datang, yaitu: aktivitas gerak spesifik gerakan
pernafasan dan koordinasi gerakan tungkai, lengan dan pernafasan
renang gaya dada.
5) Berdoa dipimpin oleh salah satu peserta didik dan menyampaikan
salam.
6) Peserta didik kembali ke kelas yang dilakukan dengan tertib, dan
bagi peserta didik yang bertugas mengembalikan peralatan ke
tempat semula.

2. Pertemuan Kedua ( 3 JP )
a. Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)

153
1) Guru meminta salah seorang peserta didik untuk menyiapkan barisan di
pinggir kolam dan mengucapkan salam atau selamat pagi kepada
peserta didik.
2) Guru meminta salah seorang peserta didik untuk memimpin doa, dan
peserta didik berdoa sesuai dengan agamanya masing-masing.
3) Guru memastikan bahwa semua peserta didik dalam keadaan sehat, bila
ada peserta didik yang kurang sehat (sakit), maka guru meminta peserta
didik tersebut untuk berisitirahat di pinggir kolam.
4) Guru memotivasi peserta didik untuk mengondisikan suasana belajar
yang menyenangkan dengan mengajukan pertanyaan tentang manfaat
renang bagi kesehatan dan kebugaran.
5) Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari
sebelumnya, dengan cara tanya jawab.
6) Guru menjelaskan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik setelah
proses pembelajaran (seperti yang tercantum dalam indikator
ketercapaian kompetensi) disertai dengan penjelasan manfaat dari
kegiatan aktivitas air: misalnya bahwa aktivitas air adalah salah satu
aktivitas yang dapat meningkatkan kebugaran jasmani dan prestasi
cabang olahraga renang.
7) Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari yaitu:
aktivitas gerak spesifik gerakan mengambil napas dan koordinasi
tungkai, lengan dan nafas renang gaya dada.
8) Guru menjelaskan tehnik penilaian untuk kompetensi aktivitas gerak
spesifik gerakan mengambil napas dan koordinasi tungkai, lengan dan
nafas renang gaya dada, baik kompetensi sikap spiritual dengan
observasi dalam bentuk jurnal: yaitu perilaku keseriusan dalam berdoa
dan berusaha secara maksimal, kompetensi sikap sosial: perilaku
disiplin, sportif, kerja sama, percaya diri, dan kerja keras, kompetensi
pengetahuan: mengidentifikasi gerak spesifik gerakan mengambil napas
renang dan koordinasi tungkai, lengan dan nafas gaya dada
menggunakan penugasan atau tes lisan dan tertulis, dan kompetensi
terkait keterampilan yaitu: melakukan aktivitas gerak spesifik gerakan
mengambil napas, tungkai dan lengan renang gaya dada.

b. Kegiatan Inti (90 Menit)


1) Dilanjutkan dengan pemanasan agar peserta didik terkondisikan dalam
materi yang akan diajarkan dengan perasaan yang menyenangkan.
Pemanasan dalam bentuk game. Nama permainannya adalah bermain
menjala ikan. Dan dilanjutkan pemanasan aktif dengan renang gaya
dada dengan gerakan koordinasi tungkai lengan.
2) Peserta didik menyimak informasi dan peragaan materi tentang aktivitas
gerak spesifik gerakan mengambil napas renang gaya dada, baik
melalui vidio pembelajaran, gambar, maupun peragaan guru atau
peserta didik.

154
3) Peserta didik mencoba aktivitas gerak spesifik gerakan mengambil
napas renang gaya dada, yang telah diperlihatkan melalui vidio
pembelajaran, gambar, atau diperagakan oleh guru atau peserta didik.
4) Peserta didik melakukan aktivitas gerak spesifik gerakan mengambil
napas renang gaya dada secara berulang-ulang sesuai dengan komando
dan giliran yang diberikan oleh guru, yang menekankan pada nilai-nilai:
disiplin, sportif, kerja sama, percaya diri, dan kerja keras sesuai dengan
koreksi yang diberikan oleh guru. Secara rinci bentuk-bentuk
pembelajaran aktivitas gerak spesifik gerakan mengambil napas renang
gaya dada adalah sebagai berikut:
a) Pembelajaran 1 : Aktivitas gerakan mengambil napas, kedua tangan
berpegangan papan pelampung.
b) Pembelajaran 2 : Aktivitas gerakan mengambil napas dengan
koordinasikan dengan gerakan lengan, kedua paha menjepit papan
pelampung.
c) Pembelajaran 3 : Aktivitas gerakan lengan dan mengambil napas
sambill berjalan di kolam dangkal (menempuh jarak 25 m).
d) Pembelajaran 4 : Aktivitas gerakan tungkai, lengan, dan mengambil
napas (menempuh jarak 25 m). Dengan pengulangan semakin
banyak.
5) Peserta didik menerima umpan balik secara langsung maupun tertunda
dari guru secara klasikal, tentang aktivitas gerak spesifik gerakan
koordinasi gerakan tungkai, lengan dan mengambil napas renang gaya
dada.
6) Seluruh aktivitas gerak spesifik gerakan mengambil koordinasi gerakan
tungkai, lengan dan nafas renang gaya dada, yang dilakukan oleh
peserta didik diawasi dan diberikan koreksi oleh guru apabila ada
kesalahan dalam melakukan gerakan.
7) Guru mengamati seluruh gerakan peserta didik secara individu maupun
kelompok.
8) Guru mengamati seluruh aktifitas peserta didik dalam melakukan
aktivitas gerak spesifik gerakan tungkai, lengan dan mengambil napas
renang gaya dada secara seksama. Hasil belajar peserta didik dinilai
selama proses dan di akhir pembelajaran. Pengamatan yang dilakukan
oleh guru menggunakan lembar pengamatan antara lain:

Aktivitas gerak spesifik gerakan mengambil napas renang gaya dada.


Kemudian dilanjutkan pengamatan untuk koordinasi gerakan tungkai,
lengan dan mengambil nafas renang gaya dada.

Sikap Sikap Sikap


Awal Pelaksanaan Akhir

155
c. Kegiatan Penutup (15 menit)
1) Salah seorang peserta didik di bawah bimbingan guru melakukan
gerakan pendinginan, guru mempertanyakan apa manfaatnya.
2) Guru dan peserta didik melakukan refleksi apa yang telah dicapai dan
belum dicapai sesuai dengan tujuan yang ditetapkan secara umum dan
kesalahan-kesalahan yang masih sering timbul saat melakukan
aktivitas pembelajaran.
3) Guru menginformasikan kepada peserta didik, kelompok atau peserta
didik yang paling baik penampilannya selama pembelajaran aktivitas
gerak spesifik mulai gerakan mengambil napas renang gaya dada
sampai pada gerakan koordinasi gerakan tungkai, lengan dan
mengambil nafas renang gaya dada.
4) Guru menugaskan peserta didik yang terkait dengan pembelajaran
yang telah dilakukan untuk membaca dan membuat kesimpulan
tentang aktivitas gerak spesifik gerakan mengambil napas renang gaya
dada, hasilnya dijadikan sebagai tugas penilaian penugasan.
Selanjutnya guru memberi tugas kepada peserta didik untuk tetap
melakukan kegiatan berenang dengan koordinasi gerakan tungkai,
gerakan lengan, dan mengambil napas renang gaya dada agar semakin
terampil.
5) Berdoa dipimpin oleh salah satu peserta didik dan menyampaikan
salam.
6) Peserta didik kembali ke kelas yang dilakukan dengan tertib, dan bagi
peserta didik yang bertugas mengembalikan peralatan ke tempat
semula.

I. Penilaian Pembelajaran

1. Jenis/teknik penilaian (Unjuk Kerja / Kinerja melakukan Praktikum /


Sikap / Proyek / Portofolio / Produk / penilaian diri / tes tertulis)

2. Bentuk instrumen dan instrumen Isi sesuai (Daftar chek/skala


penilaian/Lembar penilaian kinerja/Lembar penilaian sikap/Lembar
Observasi/Pertanyaan langsung/Laporan Pribadi/ Kuisioner/ Memilih
jawaban/ Mensuplai jawaban/Lembar penilaian portofolio

3. Pedoman penskoran

156
Forum Diskusi
a) Buatlah permainan yang dapat menjadi materi pemanasan untuk pokok
bahasan tendangan dan elakan dalam materi bela diri pencak silat.
b) Diskusi kelompok, mengapa tahapan pembelajaran pada setiap tahapan
belajar renang adalah 1) gerakan tungkai, 2) lengan, 3) nafas dan 4)
koordinasi. Identifikasi pada setiap tahapan tentang kesalahan-kesalahan
yang sering terjadi dan bagaimana cara mengatasinya.

C.PENUTUP
1. Rangkuman
Dalam materi bela diri Pencak Silat terdiri dari gerakan-gerakan sebagai
berikut; 1) Tangkapan adalah teknik dan taktik serangan pada jarak jangkau
dekat dan sedang yang dilaksanakan dengan menangkap salah satu
komponen tubuh lawan untuk dilanjutkan dengan bantingan, jatuhan, dan
kuncian. Dari segi teknik, tangkapan dapat dilaksanakan dari luar dan dari
dalam, yang masing-masing disebut tangkapan luar dan tangkapan dalam, 2)
Bantingan adalah teknik dan taktik serangan pada jarak jangkau dekat yang
dilakukan dengan terlebih dahulu menangkap salah satu komponen tubuh
lawan untuk selanjutnya melalui proses mendorong atau menarik, lalu
dihempaskan, 3) Serangan, pencak silat mempunyai komponen yang paling
utama, yaitu serangan. Serangan yang baik dari seorang atlet pencak silat
dapat meminimalisir serangan lawan dan dapat menjadikan kemenangan
menjadi lebih cepat. Serangan dalam pencak silat yang baik dapat dimiliki
dengan latihan yang rutin dan ulet. Jika seseorang ingin menjadi pesilat
yang andal, harus menguasai teknik serangan. Dalam pencak silat, teknik
serangan dapat dilakukan dengan tangan yang disebut pukulan dan serangan
tungkai yang disebut tendangan.
Renang gaya dada adalah serangkaian koordinasi gerakan tungkai, lengan
dan nafas. Renang gaya dada merupakan gabungan dari ketiga teknik gerak
dasar dalam renang gaya dada (gerakan tungkai, lengan dan nafas).

157
Mengkoordinasikan gerakan tungkai, lengan dan nafas secara teratur ini
disebut gerak renang gaya dada lengkap (gerak gaya renangan lengkap)
Langkah-langkah:
(1) Melakukan koordinasi gerakan tungkai dan lengan, sesuai teknik dasar
yang sudah diberikan.
(2) Melakukan koordinasi gerakan tungkai dan nafas dengan menggunakan
alat bantu papan latihan dengan cara di pegang di depan.
(3) Melakukan koordinasi gerakan lengan dengan nafas dengan
menggunakan alat bantu papan latihan dengan cara di jepit diantara
paha
(4) Setelah langkah 1, 2 dan 3 sudah di kuasai, koordinasikan gerakan
tungkai, gerakan lengan dan nafas yang dilakukan secara berulang-
ulang.

2. Tes Formatif
1. Kuda-kuda dalam pencaksilat merupakan teknik dasar yang menentukan
kwalitas gerakan yang lainnya, hal ini karena …
a. Agar indah gerakannya
b. Agar tepat sasaran
c. Merupakan pondasi dalam melakukan gerakan-gerakan
d. Untuk keseimbangan
e. Sebagai persiapan

2. Seni beladiri tradisional asli Indonesia yaitu…


a. Kempo
b. Karate
c. Pencak Silat
d. Taekwondo
e. Muathay

3. Salah satu tangan memukul ke arah depan, sasaran yaitu dada si lawan
dan tangan satunya lagi menutup arah poin, yaitu sasaran perut ke atas…
a. Bandul
b. Lurus
c. Tegak
d. Melingkar
e. Tempur

158
4. Sikap pasang jika ditinjau dari teknik penggunaannya dalam pencak silat
terdiri dari ….
a. Terbuka
b. Terbuka dan tertutup
c. Melangkah dan mundur
d. Tertutup
e. Terbuka sedikit

5. Jenis pukulan yang mana ayunan tangan salah satunya berbentuk kepalan
kearah sasaran ulu hati, dan tangan yang satu lagi tetap menutup arah
sasaran lawan dinamakan pukulan…
a. Lurus
b. Tegak
c. Melingkar
d. Bandul
e. Depan

6. Mengapa dalam tahapan belajar renang pada setiap gaya urutannya


adalah gerakan tungkai terlebih dahulu
a. Agar lebih mudah belajar renang
b. Tungkai merupakan bagian yang paling penting
c. Tungkai merupakan sumber penggerak utama yang memiliki tenaga
yang besar tetapi perlu waktu lama untuk dikembangkan
d. Agar tungkai lebih maksimal
e. Semua jawaban benar

7. Kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan pada saat belajar gerakan


tungkai renang gaya dada,
a. Tapak kaki pada saat istirahat menghadap ke belakang
b. Gerakan tungkai pada saat melakukan sapuan dengan pola
kesamping lanjut ke belakang
c. Gerakan setelah sapuan tungkai ada saat berhenti sekitar 3 detik
d. Gerakan tungkai dengan menekuk di lutut dengan sudut antara paha
dan perut sekitar 130 derajat
e. Pada saat tungkai bawah di tekuk (recovery) dilakukan dengan cepat

8. Kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan pada saat belajar gerakan


tungkai renang gaya dada,
a. Tungkai pada saat istirahat menghadap ke belakang
b. Gerakan tungkai dengan melakukan tendangan ke belakang
c. Irama gerakan tungkai pada saat kebelakang berupa sapuan dengan
percepatan bertahap.
d. Gerakan tungkai pada saat menekuk di lutut dilakukan dengan pelan
e. Gerakan tungkai ke belakang berupa sapuan
9. Kesalahan yang sering terjadi pada saat melakukan gerakan lengan
renang gaya dada adalah, kecuali

159
a. Gerakan hanya tarikan tidak sampai mendorong
b. Gerakan sampai mendorong
c. Gerakan dilakukan dengan cepat
d. Pola gerakan membentuk pola jantung hati
e. Gerakan ada patahan pada saat akhir tarikan

10. Renang gaya dada merupakan renang yang paling efisien dalam
penggunaan energi, karena….
a. Menyenangkan
b. Tidak perlu bergerak
c. Pada saat recovery badan sudah bergerak maju dalam 3 detik
d. Bisa tidak ambil nafas
e. Di dalam air menghadap ke depan

Kunci Jawaban

NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Kunci C C B B D C E B D C
Jawaban

3. Daftar Pustaka
Corlett, Geoffrey., Swimming Teaching (Theory and Practice). London:
Kaye & Ward., 1972.
Muhajir, Buku Siswa Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan,
SMP/M.Ts Kelas VII Kurikulum 2013, Jakarta: Puskurbuk
Kemdikbud RI, 2016.
Muhajir, Buku Siswa Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan,
SMP/M.Ts Kelas VII Kurikulum 2013, Bogor: PT. Yudhistira, Bogor,
2017.
Muhajir, Buku Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan,
SMP/M.Ts Kelas VII Kurikulum 2013, Bogor: PT. Yudhistira, Bogor,
2017.
Murni, Muhammad., Renang (Jakarta: Departemen Pandidikan dan
Kebudayaan; Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah,
1999).
Wagner. D. , dkk, 2005. Monitoring and Evaluation of ICT in Education
Poject. Washington. InfoDev

160
PENUTUP MODUL 4
1. Rangkuman
Merancang dan melaksanakan strategi pembelajaran pendidikan jasmani
olahraga dan kesehatan harus bisa menjadikan kegiatan pembelajaran itu lebih
interaktif dengan sumber-sumber belajar. Dengan demikian tugas utama
seorang pendidik yaitu :

a. Merancang kegiatan pembelajaran yang efektif


b. Melaksanakan proses pembelajaran
c. Menganalisis keunggulan dan kelemahan proses pembelajaran
d. Menilai proses pembelajaran
e. Memperbaiki proses pembelajaran

TPACK adalah salah satu framework yang mengintegrasikan antaran


pengetahuan Teknologi (Technological Knowledge), pengetahuan Pedagogi
(Pedagogy Knowledge), dan pengatahuan Konten (Content Knowledge) dalam
sebuah konteks pembelajaran. Pada TPACK titik beratnya adalah bagaimana
pengetahuan Teknologi (Technological Knowledge), pengetahuan Pedagogi
(Pedagogy Knowledge), dan pengatahuan Konten (Content Knowledge) dapat
di satukan dalam sebuah pembelajaran yang nantinya menjadikan pembelajaran
yang efektif dan berhasil dalam sebuah konteks pembelajaran.

Materi lari jarak pendek diharapkan peserta didik akan dapat menunjukkan
sikap religius sebelum dan setelah melakukan aktivitas lari jarak pendek,
kemiringan tubuh, finish lari jarak pendek dalam bentuk perlombaan yang
sederhana dan menggunakan peraturan yang dimodifikasi dengan menekankan
pada nilai-nilai disiplin, sportif, kerja sama, percaya diri, dan kerja keras secara
berkelompok, dan

materi kebugaran jasmani diharapkan peserta didik akan, 1). mampu


menyebutkan konsep latihan peningakatan kebugaran dengan benar, 2). mampu
melakukan gerakan latihan peningkatan daya tahan, 3). mampu melakukan
latihan peningkatan kekuatan, 4). mampu menunjukkan perilaku dalam latihan
daya tahan dan kekuatan, 5). mampu mencoba dan melakukan aktivitas

161
kebugaran jasmani untuk mencapai berat badan ideal secara berulang-ulang, 6).
mampu meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi
nilai-nilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan
kesehatan.
Serangan, pencak silat mempunyai komponen yang paling utama, yaitu
serangan. Serangan yang baik dari seorang atlet pencak silat dapat
meminimalisir serangan lawan dan dapat menjadikan kemenangan menjadi
lebih cepat. Serangan dalam pencak silat yang baik dapat dimiliki dengan
latihan yang rutin dan ulet. Jika seseorang ingin menjadi pesilat yang andal,
harus menguasai teknik serangan. Dalam pencak silat, teknik serangan dapat
dilakukan dengan tangan yang disebut pukulan dan serangan tungkai yang
disebut tendangan.
Renang gaya dada adalah serangkaian koordinasi gerakan tungkai, lengan dan
nafas. Renang gaya dada merupakan gabungan dari ketiga teknik gerak dasar
dalam renang gaya dada (gerakan tungkai, lengan dan nafas).
Mengkoordinasikan gerakan tungkai, lengan dan nafas secara teratur ini
disebut gerak renang gaya dada lengkap (gerak gaya renangan lengkap)

2. Tugas

Prinsip dalam proses pembelajaran adalah bagaimana peran seorang guru


PJOK merancang sebuah lingkungan yang memberikan layanan kebutuhan
belajar kepada siswa-siswinya agar kebutuhan belajar mereka terpenuhi secara
maksimal. Apa kreatifitas saudara sebagai seorang guru PJOK yang dapat
menjadi figur dan menjadi daya tarik positif bagi siswa-siswinya. Berikan
contoh implementasinya untuk dapat menarik minat siswa yang kurang tertarik,
melayani siswa yang kurang berbakat dalam gerak menjadi percaya diri dan
memberikan pengalaman gerak yang dapat meningkatkan fondasi yang kokoh
agar hidup menjadi aktif, sehat dan bugar. Berikan contoh dua dari empat
kegiatan belajar yang ada pada modul empat ini.

162
3. Tes Sumatif

1. Teknik pukulan dalam pencak silat yang sasarannya adalah bahu atau
sendi bahu bagian kanan (lawan yang dengan kita yang saling berhadapan)
disebut
a. Lurus
b. Tegak
c. Melingkar
d. Bandul
e. Selendang
2. Yang tidak termasuk sikap seorang pesilat dalam menghadapi lawan yaitu;
a. Jika kita tidak sempat menangkis, kita dapat membuang kekuatan
lawan dengan mengikuti arah geraknya, sehingga jika kita terkena
pukulan lawan tidak akan terasa sakit.
b. Apabila terpaksa baru menangkis.
c. Tetap berusaha mengelak
d. Menyerah
e. Merunduk saja untuk bertahan
3. Yang tidak termasuk teknik pukulan pada beladiri pencak silat yaitu ..
a. Lurus
b. Tegak
c. Pusat
d. Bandul
e. Semua jawaban benar
4. Pencak silat merupakan olahraga bela diri dari negara…
a. Indonesia
b. Jepang
c. Korea
d. Malaysia
e. India
5. Sikap pasang dalam pencaksilat ditinjau dari teknik penggunaannya terdiri
dari ….
a. terbuka
b. tertutup
c. melangkah dan mundur
d. terbuka dan tertutup
e. lebar
6. Tujuan olahraga pencak silat yaitu untuk memelihara dan mengembangkan
seni budaya bangsa, dalam hal ini kegunaan pencak silat sebagai...
a. Beladiri
b. Olahraga
c. Refresing
d. Seni
e. Pelengkap
7. Sikap dasar dan langkah kuda-kuda yaitu…
a. Berdiri kuda-kuda

163
b. Rileks
c. Istirahat
d. Berdiri kangkang
a. Tegak
8. Warna pakaian yang dikenakan dalam pertandingan pencak silat yaitu …
a. Merah
b. Hitam
c. Hijau
d. Putih
e. Biru
9. Jenis pukulan yang dilakukan dengan lintasan dari arah samping luar tubuh
menuju ke arah dalam tubuh disebut pukulan …
a. Depan
b. Samping
c. Bandul
d. Lingkar
e. Bulatan
10. Gerakan istirahat bagian lengan pada renang gaya dada dilakukan setelah
....
a. Start
b. Finish
c. Pull
d. Push
e. Recovery
11. Pada saat berenang gaya dada, saat mengambil nafas yang tidak
deperbolehkan adalah....
a. Mengambil nafas menggunakan mulut, keluar menggunakan mulut
b. Mengambil nafas menggunakan hidung, keluar menggunakan mulut
c. Mengambil nafas menggunakan mulut, keluar menggunakan hidung
dan mulut
d. Mengambil nafas menggunakan mulut, keluar menggunakan hidung
e. Mengambil nafas menggunakan mulut, keluar menggunakan mulut
dan dilanjutkan hidung
12. Yang perlu mendapatkan perhatian pada saat berenang gaya dada, bagian
tubuh mana yang memiliki resiko paling tinggi terjadi cedera...
a. Bagian lengan
b. Bagian pergelangan tangan
c. Bagian siku
d. Bagian kepala
e. Bagian lutut
13. Menggunakan topi renang sangat dianjurkan pada saat pembelajaran
renang. Hal ini alasan yang paling penting adalah.....
a. Agar siswi putri tidak terganggu dengan rambut panjangnya
b. Agar siswi putri lebih cantik
c. Agar mengurangi resistensi
d. Agar dalam berenang tidak kotor rambutnya oleh kaporit

164
e. Agar lebih mudah dalam meluncur
14. Pada materi koordinasi gerakan tungkai dan mengambil nafas tanpa
gerakan lengan renang gaya dada, hal-hal apa saja yang menandakan jika
gerakan tungkai tidak efektif dan efisien?.....
a. Badan meluncur mulus ke dasar kolam
b. Di akhir luncuran bisa mengambil nafas tanpa menggunakan
gerakan lengan
c. Meluncur dengan badan hampir sejajar dengan air
d. Sedikit menghasilkan gelombang air
e. Meluncur lurus ke depan
15. Kesalahan yang paling sering terjadi pada gerakan koordinasi gerakan
tungkai, gerakan lengan dan gerakan mengambil nafas renang gaya dada
adalah...
a. Keselarasan gerak
b. Posisi tubuh yang agak miring pada saat meluncur
c. Koordinasi antara gerakan lengan dan tungkai yang serasi
d. Koordinasi gerakan lengan dan mengambil nafas yag tepat
e. Posisi kepala mendongak agar mudah mengambil nafas
16. Perancangan pembelajaran bertujuan untuk meningkatkan kwalitas kegiatan
proses pembelajaran yang meliputi kegiatan:
a. perencanaan, pelaksanaan, mencobakan, memperbaiki dan
penilaian proses pembelajaran.
b. perencanaan, pelaksanaan, menganalisis, memperbaiki dan
penilaian makna pembelajaran
c. perencanaan, pelaksanaan, menganalisis, mencontohkan dan
penilaian proses pembelajaran
d. perencanaan, pelaksanaan, menganalisis, memperbaiki dan
penilaian proses pembelajaran
e. perencanaan, pelaksanaan, menganalisis, mencocokan dan
penilaian proses pembelajaran
17. Pengetahuan tentang bagaimana memfasilitasi pembelajaran peserta pelatihan
dari konten tertentu melalui pendekatan pedagogik dan teknologi adalah
definisi dari:
a. TPK b. ICT c. IPTEK d. TPACK e. TPI
18. Melalui multimedia, konsep-konsep abstrak dapat disajikan secara lebih nyata
dalam proses pembelajaran untuk memudahkan siswa memahaminya,
sementara itu ICT terbagi menjadi dua jenis yakni:
a. ICT berbasis Elektronik dan ICT Berbasis Radio
b. ICT berbasis Elektronik dan ICT Berbasis Internet
c. ICT berbasis Elektronik dan ICT Berbasis Televisi
d. ICT berbasis Elektronik dan ICT Berbasis Kommputer
e. ICT berbasis Monitor dan ICT Berbasis Internet
19. Pada kurikulum 2013 salah pendekatan pembelajaran yang dianjurkan adalah
menggunakan pendekatan saintifik, dalam pendkatan ini harus terjadi proses
kegiatan 5 M, yaitu:

165
a. Mengamati, Menanya, Membayangkan, Mencoba dan
Mengkomunikasikan
b. Mengamati, Menanya, Menalar, Mencoba dan
Mengkomunikasikan
c. Mengamati, Menanya, Meraba, Mencoba dan Mengkomunikasikan
d. Mengamti, Menanya, Menalar, Mencoba dan Mengkomunikasikan
e. Mengamati, Menjawab, Menalar, Mencoba dan
Mengkomunikasikan
20. Dalam penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran yang termasuk
kedalam identitas adalah tersebut dibawah ini, kecuali
a. Sekolah b. Mata Pelajaran c. Kelas/ Semester
d. Materi Pokok e. Materi Tambahan
21. Dalam kegiatan penutup pembelajaran, guru bersama peserta didik baik
(secara individual maupun kelompok) melakukan refleksi untuk
mengevaluasi diantaranya yang tersebut dibawah ini kecuali:
a. seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh
untuk selanjutnya secara bersama menemukan manfaat langsung maupun
tidak langsung dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung;
b. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
c. melakukan kegiatan berdoa baik tugas individual maupun kelompok;
d. menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan
berikutnya.
e. melakukan kegiatan pendiinginan baik tugas individual maupun
kelompok;
22. Dalam memahami variasi gerak spesifik dalam berbagai permainan bola
besar sederhana dan atau tradisional, pernyataan tersebut adalah :
a. KI 1 b. KI 2 c. KI 3 d. KD KI3 e. KD KI 4
23. Mempraktikkan variasi gerak spesifik dalam berbagai permainan bola besar
sederhana dan atau tradisional, adalah
a. KI 1 b. KI 2 c. KI 3 d. KD KI3 e. KD KI 4
24. Tertulis dibawah ini adalah merupakan tujuan dari suatu pembelajaran,
kecuali :
a. Dapat mengidentifikasikan berbagai variasi gerak spesifik permainan bola
voli.
b. Dapat menjelaskan cara membuat bola voli
c. Dapat menjelaskan variasi gerak spesifik dalam permainan bola voli.
d. Dapat menjelaskan cara melakukan gerakan passing dan servis, smes dan
block.
e. Dapat melakukan variasi gerak spesifik passing dan servis, smes dan block
dalam permainan bola voli.
25. Tertulis dibawah ini adalah sebagian dari materi pembelajaran bola voli,
kecuali:
a. Variasi passing bawah
b. Variasi passing atas
c. Variasi memasang net
d. Variasi servis bawah

166
e. Variasi servis atas

26. Tersebut dibawah ini adalah alat dan sarana yang dapat dipergunakan dalam
pembelajaran PJOK, Kecuali:
a. Harmonika
b. Lapangan permainan bola voli
c. Bola
d. Jaring /net bola voli
e. Peluit dan Stopwatch.
27. Pada pembelajaran PJOK berbasis TPACK, kegiatan mengamati dapat
dilakukan seperti tersebut dibawah ini, kecuali:
a. Menonton rekaman video permainan bola voli
b. Membuka link web sejarah perkembangan bola voli
c. Mengunggah hasil diskusi kelompok ke jaringan
d. Membaca ebook bola voli
e. Membaca buku peraturan permainan bola voli
28. Tujuan Pembelajaran dari materi gerak berirama/ ritmik tersebut di bawah ini,
kecuali:
a. Mampu menganalisis variasi gerak ritmik ayunan lengan dengan baik.
b. Mampu menganalisis kombinasi gerak ritmik langkah kaki dan
ayunanlengan dengan baik.
c. Mampu mempraktikkan variasi gerak ritmik langkah kaki dengan baik.
d. Mampu mempraktikkan variasi gerak ritmik ayunan lengan dengan
baik.
e. Mampu mempraktikan variasi gerak meroda dengan baik
29. Langkahkan kaki kiri kedepan, dimuka kaki kanan tumit selalu diangkat
tumpuan ujung kaki. Dilanjutkan dengan langkahkan kaki kanan kedepan
dimuka kaki kiri,tumit selalu diangkat tumpuan diujung kaki.Setiap langkah
dilakukan dengan mengeper dan diikuti pemindahan berat badan. Kegiatan
tersebut diatas adalah pelaksanaan pembelajaran dari materi:
a. Senam Berirama b. Senam Lantai c. Senam poco-poco
d. Senam Kuda-kuda loncat e. Senam Alat
30. Rangkaian gerakan berguling ke depan dan dilanjutkan meroda kekiri,
aktivitas tersebut merupakan aktivitas dari:
a. Senam Berirama b. Senam Lantai c. Senam poco-poco
d. Senam Kuda-kuda loncat e. Senam Alat

KUNCI JAWABAN

167
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kunci B D C A D A D B D C
Jawaban
NO 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Kunci B E A A B D D B B E
Jawaban
NO 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Kunci C D E B C A E E A B
Jawaban

168

Anda mungkin juga menyukai