Anda di halaman 1dari 31

GAYA HIDUP DALAM MENGONSUMSI BUAH-BUAHAN PADA

RUMAH TANGGA YANG MEMILIKI ANAK USIA SEKOLAH DASAR


DI BANDAR LAMPUNG
(Tugas Akhir Mata Kuliah Ekonometrika)

Oleh:
Nungky Avrita Arisanti
1614131028

JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNUVERSITAS LAMPUNG
2018
I. DATA DAN SUMBER DATA

I.1 Data

A. Data Asli

Berikut merupakan data asli yang diperoleh dari skripsi yang berjudul ”Gaya
Hidup Dalam Mengonsumsi Buah-Buahan Pada Rumah Tangga Yang Memiliki
Anak Usia Sekolah Dasar Di Bandar Lampung”

B. Data Disesuaikan

Berikut ini merupakan data yang akan diolah dalam makalah ini setelah melalui
penyesuaian yaitu modifikasi beberapa data.

Harga Harga Jumlah anggota


No Pisang Pisang susu Harga Gula Pendapatan keluarga
Y X1 X2 X3 X4 X5
1 2.00 6700 50000 13000 5000000 5
2 2.67 3500 60000 6666.67 3500000 5
3 3.67 4454.55 80000 12000 5000000 4
4 4.67 3000 86000 12000 3500000 5
5 2.33 4028.57 80000 12000 2500000 4
6 3.67 3727.27 60000 10000 1500000 6
7 2.00 5000 50000 12500 5000000 5
8 7.50 5700 70000 11000 7000000 5
9 1.67 5000 87500 12000 2000000 4
10 1.33 4000 50000 13000 3000000 5
11 5.33 4000 32000 12000 5000000 5
12 2.33 5171.43 50000 12000 4000000 6
13 0.67 5000 80000 12000 4000000 4
14 8.00 6000 80000 13000 10000000 4
15 1.00 5000 75000 11000 4000000 5
16 2.00 4000 75000 10000 1500000 6
17 2.33 5000 80000 12000 3500000 7
18 0.33 5000 75000 13000 8000000 6
19 2.00 5000 60000 12500 5000000 4
20 4.50 4700 85000 10666.67 5000000 6
21 10.00 3000 75000 12000 3000000 5
22 4.00 7500 60000 11333.33 3800000 6
23 6.67 4250 75000 11000 2500000 5
24 2.00 4000 75000 12000 3000000 5
25 3.00 6433.33 60000 12000 2500000 4
26 1.50 5400 75000 13000 4000000 6
27 4.50 5000 60000 12000 10000000 4
28 8.00 3000 60000 11000 5000000 5
29 6.00 4000 75000 12000 8000000 4
30 3.00 4000 80000 11000 5000000 4
31 5.33 4000 75000 12000 5000000 4
32 1.00 6000 75000 12000 10000000 3
33 6.00 3500 80000 13000 7200000 5
34 2.00 5000 30000 12000 5500000 4
35 3.00 4000 40000 12000 3000000 4
36 1.67 5000 60000 13000 7800000 4
37 0.33 6000 75000 13000 4000000 6
38 3.67 4000 80000 12000 6000000 5
39 1.50 6700 60000 12000 6000000 5
40 8.67 5000 70000 15000 10000000 5
41 10.00 3000 75000 13666.67 10000000 4
42 10.00 5000 80000 12000 7000000 4
43 2.00 6000 75000 12000 4500000 5
44 6.67 5600 70000 15000 3500000 4
45 4.50 5500 80000 10000 10750000 4
46 6.00 4000 80000 11000 4000000 4
47 2.67 4125 80000 12000 3500000 4
48 3.33 7000 85000 12000 3500000 5
49 3.67 4000 80000 12000 5500000 4
50 5.00 4000 85000 12500 8000000 6
51 1.50 5400 80000 12000 2000000 4
52 2.00 4000 85000 12000 3500000 4
53 3.33 5000 60000 12000 7000000 5
54 3.00 5000 80000 12000 22000000 4
55 3.00 4000 85000 12000 2500000 4

Keterangan :
Y : Produksi Pisang
X1 : Harga Pisang
X2 : Harga Susu
X3 : Harga Gula
X4 : Pendapatan
X5 : Jumlah Anggota Keluarga

I.2 Sumber Data

Jenis data yang dipakai dalam penelitian ini yaitu antara lain:

1.Data Primer
Data primer diperoleh melalui wawancara langsung kepada ibu rumah tangga
atau anggota keluarga lainnya yang memiliki anak usia sekolah dasar dengan
menggunakan daftar pertanyaan yang sudah disiapkan dalam bentuk kuesioner.
2.Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari data Badan Ketahanan Pangan, Badan Pusat
Statistik, studi literatur terhadap hasil-hasil penelitian terdahulu, makalah, dan
artikel yang berhubungan dengan topik penelitian, dan instansi terkait lainnya.
Pengambilan data disesuaikan berdasarkan survei awal tahap pertama bulan
november 2014, sehingga data yang diperoleh adalah data 3 bulan terakhir yang
nantinya akan diambil tingkat konsumsi buah terbanyak selama 1 bulan dalam 3
bulan tersebut.
II. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penulisan skripsi mini ini antara lain sebagai berikut:


1) Mengetahui gaya hidup rumah tangga yang mempunyai anak usia sekolah
dasar dalam mengonsumsi buah di Bandar Lampung.
2) Mengetahui pola makan buah rumah tangga yang mempunyai anak usia
sekolah dasar di Bandar Lampung.
3) Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan rumah tangga
yang mempunyai anak usia sekolah dasar terhadap buah-buahan di Bandar
Lampung.
III. TEORI RINGKAS, METODE ANALISIS, DAN HIPOTESIS

III.1 Teori Singkat

A. Makanan Berbasis Buah


Makanan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang harus
dipenuhi, karena makanan berfungsi untuk pertumbuhan, pemeliharaan dan
perbaikan sel-sel tubuh serta meningkatkan kekebalan tubuh (Sakarindah,
2008). Sejalan dengan itu menurut Indriani (2015), makanan adalah pangan
yang telah diolah kemudian dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan gizi
tubuh manusia. Buah-buahan merupakan salah satu jenis makanan yang harus
dikonsumsi manusia karena mengandung vitamin, mineral dan serat yang
dibutuhkan oleh tubuh.

Buah-buahan mengandung vitamin A, E, B6 (pyridoxine) dan C. Vitamin A


terdapat pada buah-buahan yang berwarna kuning dan merah, contohnya
pepaya, sedangkan buah-buahan yang mengandung vitamin E antara lain
mangga dan alpukat. Vitamin B6 (pyridoxine) banyak terdapat pada buah
pisang, mangga dan semangka, sedangkan buah-buahan yang banyak
mengandung vitamin C yaitu jeruk (Sekarindah, 2008).

Buah-buahan juga mengandung mineral yang sangat diperlukan tubuh.


Manusia dapat memperoleh mineral melalui konsumsi buah-buahan. Mineral
dibagi menjadi dua yaitu mineral mikro dan mineral makro. Mineral makro
adalah mineral yang diperlukan tubuh lebih dari 100mg sehari, misalnya
kalsium (Ca), khlor (Cl), magnesium (Mg), kalium (K), natrium (Na), dan
belerang (S). Mineral mikro dibutuhkan kurang dari 100 mg sehari, seperti
tembaga (Cu), fluor (F), besi (Fe), iodium (I), mangan (Mn), cobalt (Co), dan
seng (Sn) (Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat, 2011).

Manfaat buah-buahan lainnya yaitu mengandung serat yang diperlukan oleh


tubuh manusia. Tubuh manusia membutuhkan serat makanan sebanyak 20-30
gram. Meskipun serat makanan tidak mengandung gizi namun serat makanan
memiliki khasiat kesehatan yang tidak tergantikan oleh zat gizi lain. Serat
makanan berfungsi untuk meningkatkan sekresi pankreas, memproduksi
cairan empedu, menimbulkan rasa cepat kenyang, dan mempercepat proses
pencernaan makanan (Sekarindah, 2008).

B. Gaya Hidup
Menurut Engel, et al. dalam Sumarwan (2011), gaya hidup merupakan
kegiatan seseorang dalam menggunakan uang dan waktunya, sehingga gaya
hidup seseorang biasanya tidak permanen dan cepat berubah. Seseorang
mungkin dengan cepat mengganti model atau merek kendaraannya karena
menyesuaikan perubahan hidupnya. Menurut Suryani (2012), gaya hidup
menunjukkan pada bagaimana seseorang menggunakan pendapatannya, dan
memilih produk ataupun pilihan yang ada dari berbagai alternatif pilihan yang
disediakan. Pada penelitian ini gaya hidup merupakan kegiatan seseorang
dalam menggunakan uang dan waktunya untuk mengonsumsi buah-buahan di
tingkat rumah tangga.
Gaya hidup dapat mempengaruhi perilaku suatu rumah tangga dalam
mengonsumsi makanan termasuk konsumsi buah-buahan. Gaya hidup dalam
mengonsumsi buah-buahan dapat dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu (1)
pengalaman, artinya jika suatu rumah tangga memiliki pengalaman yang baik
ketika mengonsumsi buah maka konsumsi buah akan dilakukan terus-
menerus sehingga akan menjadi sebuah gaya hidup. (2) Motif, artinya gaya
hidup rumah tangga dalam mengonsumsi buah dipengaruhi oleh tujuan
tertentu, seperti menjaga kesehatan. (3) Kelompok referensi, artinya gaya
hidup rumah tangga dalam mengonsumsi buah dipengaruhi oleh kelompok
yang sering berinteraksi dengan rumah tangga tersebut, Jika rumah tangga
yang menjadi anggota dalam kelompok tersebut rutin mengonsumsi buah,
maka akan mempengaruhi rumah tangga lainnya untuk ikut mengonsumsi
buah-buahan yang akhirnya akan menjadi sebuah gaya hidup.
Gaya hidup rumah tangga dalam mengonsumsi buah-buahan dapat diukur
dengan mengelompokkan konsumen tingkat rumah tangga secara psikografi
dengan menggunakan beberapa faktor, seperti aktivitas (Activities), minat
(Interest), dan opini (Opinion). Aktivitas menunjukkan apa yang dilakukan
rumah tangga, apa yang dibeli rumah tangga dan bagaimana rumah tangga
menghabiskan waktunya untuk mengonsumsi buah-buahan. Minat
menunjukkan preferensi dan prioritas rumah tangga dalam mengonsumsi
buah- buahan. Opini menujukkan pandangan atau penilaian rumah tangga
terhadap konsumsi buah-buahan (Suryani, 2012).

C. Pola Makan
Pola makan disebut juga pola atau kebiasaan seseorang dalam mengonsumsi
pangan. Makanan yang dapat dikonsumsi oleh setiap individu dapat
dikelompokkan menjadi beberapa jenis makanan yaitu padi-padian, umbi-
umbian, pangan hewani, minyak dan lemak, buah atau biji berlemak, kacang-
kacangan, gula, sayuran dan buah-buahan. Pada penelitian ini yang dimaksud
dengan konsumsi difokuskan pada konsumsi buah-buahan, sehingga menurut
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1995), konsumsi diartikan sebagai
suatu kegiatan individu ataupun rumah tangga dalam memakai barang hasil
produksi yaitu buah-buahan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya. Oleh karena itu, pola konsumsi pangan dapat diartikan sebagai
susunan makanan khususnya buah-buahan yang biasa dimakan baik pada
tingkat individu ataupun rumah tangga yang mencakup jenis, frekuensi dan
jumlah makanan per individu per hari yang umum dikonsumsi dalam jangka
waktu tertentu (Persagi, 2009).

D. Teori Permintaan
Permintaan merupakan jumlah barang atau jasa yang dibeli oleh konsumen.
Lebih lanjut menurut Joesron dan Fathorrazi (2012), permintaan menunjukan
jumlah barang dan jasa yang diminta konsumen pada berbagai tingkat harga
selama suatu waktu tertentu. Korelasi antara tingkat harga dan jumlah barang
yang diminta dapat disajikan dalam kurva permintaan.
Kurva permintaan menunjukan hubungan negatif antara harga barang atau
jasa dengan jumlah yang diminta, namun hal ini tidak mutlak terjadi karena
hukum permintaan bersifat ceteres paribus. Ceteres paribus artinya hukum
permintaan akan berlaku jika faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan
tetap atau tidak berubah. Kurva permintaan diturunkan dari kurva
indifference.
Kurva indifference adalah kurva yang menghubungkan titik-titik kombinasi
antara dua barang yang memberikan kepuasan yang sama bagi konsumen,
dimana kedua barang tersebut bersifat subsitusi. Kurva indifference memiliki
beberapa karakteristik yaitu (1) Turun dari kiri atas ke kanan bawah (2)
Cembung ke arah titik asal (3) Satu sama lain tidak saling berpotongan
(Pracoyo dan Pracoyo, 2006).
Menurut Pracoyo dan Pracoyo (2006), secara umum faktor-faktor yang
mempengaruhi permintaan dapat dijabarkan sebagai berikut:
1) Harga barang itu sendiri
Jika faktor-faktor lain di luar harga barang itu sendiri dianggap konstan
maka dapat diberlakukan hukum permintaan yang berbunyi “ jika harga
turun maka permintaan terhadap barang atau jasa akan meningkat,
sebaliknya jika harga naik maka permintaan terhadap barang atau jasa
akan menurun.
2) Harga barang subsitusi
Hubungan antara harga barang subsitusi atau pengganti dengan jumlah
barang yang diminta yaitu positif. Contoh, jika harga apel impor naik
maka masyarakat, akan menggantinya dengan apel lokal yang harganya
tidak berubah.
3) Harga barang komplementer
Hubungan antara barang komplementer atau pelengkap dengan jumlah
barang yang diminta adalah negatif karena barang komplementer
merupakan barang yang digunakan bersama-sama dengan barang yang
diminta, sehingga jika terjadi kenaikan harga pada barang komplementer
otomatis akan mengurangi jumlah barang yang diminta.
4) Pendapatan konsumen
Pendapatan konsumen mempengaruhi permintaan terhadap suatu barang
atau jasa karena semakin tinggi pendapatan konsumen maka permintaan
terhadap suatu barang atau jasa cenderung tinggi, sebaliknya jika
pendapatan konsumen rendah permintaan terhadap barang atau jasa
cenderung akan rendah dengan syarat barang yang dimaksud adalah
barang normal. Apabila jenis barang yang dimaksud adalah barang inferior
(barang berkualitas rendah) maka dengan adanya kenaikan
pendapatan, konsumen justru akan mengurangi permintaan atas barang
tersebut begitupun sebaliknya.
5) Selera
Selera memiliki hubungan yang positif dengan jumlah barang yang
diminta. Semakin tinggi selera konsumen terhadap suatu barang, maka
semakin banyak jumlah barang yang akan diminta.
6) Jumlah penduduk
Semakin banyak jumlah anggota masyarakat atau penduduk maka akan
meningkatkan permintaan terhadap suatu barang.
7) Expectation (Ramalan)
Bila masyarakat memperkirakan harga-harga barang akan naik maka
permintaan terhadap suatu barang akan meningkat, begitupun sebaliknya
III.2 Model Penelitian

III.3 Hipotesis
IV. DATA SIAP OLAH

IV.1 Data Mentah

Berikut merupakan data mentah yang akan diolah dalam makalah ini.

Harga Harga Jumlah anggota


No Pisang Pisang susu Harga Gula Pendapatan keluarga
Y X1 X2 X3 X4 X5
1 2.00 6700 50000 13000 5000000 5
2 2.67 3500 60000 6666.67 3500000 5
3 3.67 4454.55 80000 12000 5000000 4
4 4.67 3000 86000 12000 3500000 5
5 2.33 4028.57 80000 12000 2500000 4
6 3.67 3727.27 60000 10000 1500000 6
7 2.00 5000 50000 12500 5000000 5
8 7.50 5700 70000 11000 7000000 5
9 1.67 5000 87500 12000 2000000 4
10 1.33 4000 50000 13000 3000000 5
11 5.33 4000 32000 12000 5000000 5
12 2.33 5171.43 50000 12000 4000000 6
13 0.67 5000 80000 12000 4000000 4
14 8.00 6000 80000 13000 10000000 4
15 1.00 5000 75000 11000 4000000 5
16 2.00 4000 75000 10000 1500000 6
17 2.33 5000 80000 12000 3500000 7
18 0.33 5000 75000 13000 8000000 6
19 2.00 5000 60000 12500 5000000 4
20 4.50 4700 85000 10666.67 5000000 6
21 10.00 3000 75000 12000 3000000 5
22 4.00 7500 60000 11333.33 3800000 6
23 6.67 4250 75000 11000 2500000 5
24 2.00 4000 75000 12000 3000000 5
25 3.00 6433.33 60000 12000 2500000 4
26 1.50 5400 75000 13000 4000000 6
27 4.50 5000 60000 12000 10000000 4
28 8.00 3000 60000 11000 5000000 5
29 6.00 4000 75000 12000 8000000 4
30 3.00 4000 80000 11000 5000000 4
31 5.33 4000 75000 12000 5000000 4
32 1.00 6000 75000 12000 10000000 3
33 6.00 3500 80000 13000 7200000 5
34 2.00 5000 30000 12000 5500000 4
35 3.00 4000 40000 12000 3000000 4
36 1.67 5000 60000 13000 7800000 4
37 0.33 6000 75000 13000 4000000 6
38 3.67 4000 80000 12000 6000000 5
39 1.50 6700 60000 12000 6000000 5
40 8.67 5000 70000 15000 10000000 5
41 10.00 3000 75000 13666.67 10000000 4
42 10.00 5000 80000 12000 7000000 4
43 2.00 6000 75000 12000 4500000 5
44 6.67 5600 70000 15000 3500000 4
45 4.50 5500 80000 10000 10750000 4
46 6.00 4000 80000 11000 4000000 4
47 2.67 4125 80000 12000 3500000 4
48 3.33 7000 85000 12000 3500000 5
49 3.67 4000 80000 12000 5500000 4
50 5.00 4000 85000 12500 8000000 6
51 1.50 5400 80000 12000 2000000 4
52 2.00 4000 85000 12000 3500000 4
53 3.33 5000 60000 12000 7000000 5
54 3.00 5000 80000 12000 22000000 4
55 3.00 4000 85000 12000 2500000 4

IV.2 Data Mentah yang Sudah di Ln


Harga Harga Harga Jumlah anggota
No Pisang Pisang susu Gula Pendapatan keluarga
Y X1 X2 X3 X4 X5
1 0.6931 8.8099 10.8198 9.4727 15.4249 1.6094
2 0.9821 8.1605 11.0021 8.8049 15.0683 1.6094
3 1.3002 8.4017 11.2898 9.3927 15.4249 1.3863
4 1.5412 8.0064 11.3621 9.3927 15.0683 1.6094
5 0.8459 8.3012 11.2898 9.3927 14.7318 1.3863
6 1.3002 8.2234 11.0021 9.2103 14.2210 1.7918
7 0.6931 8.5172 10.8198 9.4335 15.4249 1.6094
8 2.0149 8.6482 11.1563 9.3057 15.7614 1.6094
9 0.5128 8.5172 11.3794 9.3927 14.5087 1.3863
10 0.2852 8.2940 10.8198 9.4727 14.9141 1.6094
11 1.6734 8.2940 10.3735 9.3927 15.4249 1.6094
12 0.8459 8.5509 10.8198 9.3927 15.2018 1.7918
13 -0.4005 8.5172 11.2898 9.3927 15.2018 1.3863
14 2.0794 8.6995 11.2898 9.4727 16.1181 1.3863
15 0.0000 8.5172 11.2252 9.3057 15.2018 1.6094
16 0.6931 8.2940 11.2252 9.2103 14.2210 1.7918
17 0.8459 8.5172 11.2898 9.3927 15.0683 1.9459
18 -1.1087 8.5172 11.2252 9.4727 15.8950 1.7918
19 0.6931 8.5172 11.0021 9.4335 15.4249 1.3863
20 1.5041 8.4553 11.3504 9.2749 15.4249 1.7918
21 2.3026 8.0064 11.2252 9.3927 14.9141 1.6094
22 1.3863 8.9227 11.0021 9.3355 15.1505 1.7918
23 1.8976 8.3547 11.2252 9.3057 14.7318 1.6094
24 0.6931 8.2940 11.2252 9.3927 14.9141 1.6094
25 1.0986 8.7692 11.0021 9.3927 14.7318 1.3863
26 0.4055 8.5942 11.2252 9.4727 15.2018 1.7918
27 1.5041 8.5172 11.0021 9.3927 16.1181 1.3863
28 2.0794 8.0064 11.0021 9.3057 15.4249 1.6094
29 1.7918 8.2940 11.2252 9.3927 15.8950 1.3863
30 1.0986 8.2940 11.2898 9.3057 15.4249 1.3863
31 1.6734 8.2940 11.2252 9.3927 15.4249 1.3863
32 0.0000 8.6995 11.2252 9.3927 16.1181 1.0986
33 1.7918 8.1605 11.2898 9.4727 15.7896 1.6094
34 0.6931 8.5172 10.3090 9.3927 15.5203 1.3863
35 1.0986 8.2940 10.5966 9.3927 14.9141 1.3863
36 0.5128 8.5172 11.0021 9.4727 15.8696 1.3863
37 -1.1087 8.6995 11.2252 9.4727 15.2018 1.7918
38 1.3002 8.2940 11.2898 9.3927 15.6073 1.6094
39 0.4055 8.8099 11.0021 9.3927 15.6073 1.6094
40 2.1599 8.5172 11.1563 9.6158 16.1181 1.6094
41 2.3026 8.0064 11.2252 9.5227 16.1181 1.3863
42 2.3026 8.5172 11.2898 9.3927 15.7614 1.3863
43 0.6931 8.6995 11.2252 9.3927 15.3196 1.6094
44 1.8976 8.6305 11.1563 9.6158 15.0683 1.3863
45 1.5041 8.6125 11.2898 9.2103 16.1904 1.3863
46 1.7918 8.2940 11.2898 9.3057 15.2018 1.3863
47 0.9821 8.3248 11.2898 9.3927 15.0683 1.3863
48 1.2030 8.8537 11.3504 9.3927 15.0683 1.6094
49 1.3002 8.2940 11.2898 9.3927 15.5203 1.3863
50 1.6094 8.2940 11.3504 9.4335 15.8950 1.7918
51 0.4055 8.5942 11.2898 9.3927 14.5087 1.3863
52 0.6931 8.2940 11.3504 9.3927 15.0683 1.3863
53 1.2030 8.5172 11.0021 9.3927 15.7614 1.6094
54 1.0986 8.5172 11.2898 9.3927 16.9066 1.3863
55 1.0986 8.2940 11.3504 9.3927 14.7318 1.3863

Keterangan :
Y : Produksi Pisang
X1 : Harga Pisang
X2 : Harga Susu
X3 : Harga Gula
X4 : Pendapatan
X5 : Jumlah Anggota Keluarga
V. HASIL OLAH DATA

5.1 Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi

A. Hasil Analisis

Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produksi budidaya udang


galah di Ciamis, dianalisis dengan menggunakan regresi linier Cobb Douglass
dengan menggunakan program software SPSS (Statistical Package for Social
Science) versi 21.0. Model regresi yang digunakan adalah model Ordinary
Least Square (OLS).
Model Summary

Model R R Square Adjusted R Std. Error of the


Square Estimate

1 .436a .190 .108 .7220672

a. Predictors: (Constant), Jumlah Anggota Keluarga, Harga Pisang, Harga Susu, Harga Gula,
Pendapatan

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Regression 6.011 5 1.202 2.306 .059b

1 Residual 25.548 49 .521

Total 31.558 54
a. Dependent Variable: Produksi Pisang

b. Predictors: (Constant), Jumlah Anggota Keluarga, Harga Pisang, Harga Susu, Harga Gula,
Pendapatan

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.


Coefficients

B Std. Error Beta

(Constant) 7.580 10.041 .755 .454

Harga Pisang -1.343 .463 -.386 -2.898 .006

Harga Susu .046 .424 .014 .108 .914

1
Harga Gula -.050 .927 -.007 -.054 .957

Pendapatan .340 .198 .236 1.720 .092

Jumlah Anggota -.272 .589 -.061 -.461 .647


Keluarga

a. Dependent Variable: Produksi Pisang

Berdasarkan estimasi hasil penaksir OLS tersebut, maka model regresi yang
didapatkan yaitu sebagai berikut. Penaksir yang digunakan berasal dari SPSS.
Bentuk umum:
Y = β0X1β1, X2β2…. X5β4 eπ

Bentuk linear:
Y = lnβ0 + β1 lX1 + β2 lnX2 + β3 ln X3 + β4 ln X4+ β5 ln X5 µ
Y = 7.580-1.343 X1 +0.046 X2 -0.050 X3+0 .340 X4-0.272 X5+ µ
Keterangan :
Y : Produksi Pisang
X1 : Harga Pisang
X2 : Harga Susu
X3 : Harga Gula
X4 : Pendapatan
X5 : Jumlah Anggota Keluarga

A. Uji Asumsi Klasik

Setelah diperoleh hasil regresi, dilakukan uji penyimpangan asumsi klasik


seperti uji multikolinearitas dan heteroskedastisitas. Uji autokorelasi tidak wajib
dilakukan, karena data yang digunakan bukan merupakan data time series.
1. Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas adalah masalah dalam analisis regresi bila terjadi
hubungan linier antara beberapa atau semua variabel bebas dalam suatu
model regresi. Dari hasil uji yang telah dilakukan dengan menggunakan 6
variabel independen di dapat hasil sebagai berikut:
Coefficientsa

Model Correlations Collinearity Statistics

Zero-order Partial Part Tolerance VIF

1 (Constant)

Harga Pisang -.355 -.382 -.372 .933 1.072

Harga Susu .055 .015 .014 .989 1.011

Harga Gula -.021 -.008 -.007 .897 1.115

Pendapatan .191 .239 .221 .880 1.136


Jumlah Anggota -.126 -.066 -.059 .933 1.072
Keluarga

a. Dependent Variable: Produksi Pisang

Setelah dilakukan uji multikolinearitas dengan menggunakan program SPSS


dapat diketahui bahwa pada model regresi tidak ditemui adanya masalah
multikolinieritas. Hal ini dapat diketahui dari nilai VIF masing-masing variabel
kurang dari 10.

2.Uji Heteroskedastis
Uji Heteroskedastisitas adalah masalah dalam analisis regresi yang diakibatkan
oleh varians µi tidak konstan atau berubah-ubah. Asumsi dari uji ini yaitu
untuk mengetahui residual varian yang konstan yang nantinya akan di
asumsikan bahwa terjadi atau tidaknya dari pelanggaran asumsi tersebut. Data
yang di regres ini merupakan data yang sudah di transformasi. Dari hasil
regresi di dapatkan hasil sebagai berikut:
Heteroskedasticity Test: White

F-statistic 1.952936    Prob. F(5,49) 0.1025


Obs*R-squared 9.139121    Prob. Chi-Square(5) 0.1036
Scaled explained
SS 11.50295    Prob. Chi-Square(5) 0.0423

Test Equation:
Dependent Variable: RESID^2
Method: Least Squares
Date: 12/14/18 Time: 22:22
Sample: 1 55
Included observations: 55

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.  

C -13.81660 5.633569 -2.452548 0.0178


X1^2 0.054077 0.030461 1.775278 0.0821
X2^2 0.023142 0.021486 1.077053 0.2867
X3^2 0.061843 0.055540 1.113484 0.2709
X4^2 0.005660 0.007102 0.796940 0.4293
X5^2 0.321726 0.209488 1.535769 0.1310
R-squared 0.166166    Mean dependent var 0.464503
Adjusted R-
squared 0.081081    S.D. dependent var 0.834848
S.E. of regression 0.800287    Akaike info criterion 2.494977
Sum squared
resid 31.38252    Schwarz criterion 2.713958
Log likelihood -62.61186    Hannan-Quinn criter. 2.579659
F-statistic 1.952936    Durbin-Watson stat 2.470065
Prob(F-statistic) 0.102487

Uji white dapat menjelaskan apabila nilai probabilitas chi square untuk obs*R-
square lebih kecil dari α (5%) maka data bersifat heteroskedastis. Sebaliknya
bila nilai probabilitas chi square obs*R-square lebih besar dari α (5%) maka
data bersifat tidak heteroskedastis.
Berdasarkan hasil tes heteroskedastisitas tersebut, diperoleh nilai Prob. Chi-
Square untuk Obs*R-squared sebesar 0.1036 (10,36%). Karena nilai Prob. Chi-
Square tersebut lebih besar dari 0.05 (5%), maka dapat disimpulkan data tidak
terjadi masalah heteroskedastis.

Berikut ini merupakan hasil uji heteroskedastisitas secara visual:

a. Histogram

Berdasarkan diagram yang diperoleh dari uji heteroskedastis secara visual


menggunakan SPSS, pada histogram tidak mengikuti kurva, maka model
disimpulkan terkena heteroskedastisitas.
b. Normal P-P Plot

Pada analisis heteroskedastisitas dengan menggunakan SPSS secara visual,


apabila titik-titik pada kurva normal P-P plot cenderung mendekati garis
diagonal maka tidak terjadi heteroskedastisitas
Berdasarkan diagram yang diperoleh dari uji heteroskedastis secara visual
menggunakan SPSS, pada, titik-titik cenderung menjauhi garis diagonal
maka model disimpulkan terkena heteroskedastisitas.

c. Scatter Plot

Pada analisis heteroskedastisitas dengan menggunakan SPSS secara visual,


apabila titik-titik pada scatterplot menyebar maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.
Berdasarkan gambar 3, titik-titik pada scatterplot cenderung berkumpul,
maka disimpulkan model terkena heteroskedastisitas.
4.Uji Autokorelasi

Metode pengujian yang sering digunakan dalam uji autokorelasi adalah


dengan uji Durbin – Watson (Uji DW). Selain mendeteksi menggunakan
DW dapat juga melalui regresi menggunakan E-Views, hasil regres sebagai
berikut:
Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:

F-statistic 0.005016    Prob. F(1,48) 0.9438


Obs*R-
squared 0.005747    Prob. Chi-Square(1) 0.9396

Test Equation:
Dependent Variable: RESID
Method: Least Squares
Date: 12/14/18 Time: 22:29
Sample: 1 55
Included observations: 55
Presample missing value lagged residuals set to zero.

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.  

C 0.036197 10.15733 0.003564 0.9972


X1 0.001874 0.468867 0.003997 0.9968
X2 0.004022 0.432084 0.009308 0.9926
X3 -0.008700 0.945046 -0.009206 0.9927
X4 -0.000697 0.199962 -0.003483 0.9972
X5 -0.002925 0.596517 -0.004903 0.9961
RESID(-1) -0.010438 0.147378 -0.070823 0.9438

R-squared 0.000104    Mean dependent var -4.95E-15


Adjusted R-
squared -0.124882    S.D. dependent var 0.687826
S.E. of
regression 0.729512    Akaike info criterion 2.325531
Sum squared
resid 25.54500    Schwarz criterion 2.581010
Log likelihood -56.95210    Hannan-Quinn criter. 2.424327
F-statistic 0.000836    Durbin-Watson stat 1.995111
Prob(F-
statistic) 1.000000

Berdasarkan hasil pengujian LM test tersebut, nilai probabilitas chi square


untuk obs R*square 0.9396 lebih dari 0,1. Artinya, model tersebut tidak
terkena masalah autokorelasi.
Dari hasil analisis dan hasil regres di dapat model terbaik sebagai berikut:
Bentuk umum:
Y = β0X1β1, X2β2…. X5β4 eπ

Bentuk linear:
Y = lnβ0 + β1 lX1 + β2 lnX2 + β3 ln X3 + β4 ln X4+ β5 ln X5 µ
Y = 7.580-1.343 X1 +0.046 X2 -0.050 X3+0 .340 X4-0.272 X5+ µ

Keterangan :
Y : Produksi Pisang
X1 : Harga Pisang
X2 : Harga Susu
X3 : Harga Gula
X4 : Pendapatan
X5 : Jumlah Anggota Keluarga
V. INTERPRETASI

Pada hasil analisis regresi dengan menggunakan estimator OLS, terdapat beberapa hal
yang dapat dijabarkan atau diinterprestasikan mengenai pengaruh setiap masing-
masing variabel bebas (x) secara individu maupun pengaruh setiap variabel bebas (x)
secara bersama-sama terhadap variabel terikat (y). Berikut adalah penjabaran lebih
lanjutnya dengan menggunakan estimator yang bersumber dari program SPSS.
1. R-Square ( 0.190) (19% )
19% variasi gaya hidup dalam mengonsumsi buah-buahan pada rumah tangga
yang memiliki anak usia sekolah dasar dipengaruhi oleh variable harga
pisang, harga susu, harga gula, pendapatan dan jumlah anggota keluarga yang
dimasukkan ke dalam model, sedangkan sisanya sebesar 81% dapat dijelaskan
oleh variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam model.
2. Adjusted R-square = 0.108 (10,8%)
Setelah disesuaikan, 10,8% variasi produksi usaha jagung di Indonesia
dipengaruhi oleh variable harga pisang, harga susu, harga gula, pendapatan
dan jumlah anggota keluarga , sedangkan sisanya sebesar 9.2% dapat
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam model.
3. F-hitung = 2.306 (sig 0.059)
Secara bersama-sama, variabel harga pisang, harga susu, harga gula,
pendapatan dan jumlah anggota keluarga berpengaruh tidak nyata terhadap
gaya hidup dalam mengonsumsi buah-buahan pada rumah tangga yang
memiliki anak usia Sekolah Dasar dengan taraf kepercayaan 90%.
4. t-hitung
a. Constant (b = 7.580 sig 0,454)
Constant berbeda nyata sama dengan nol. Apabila variabel harga pisang,
harga susu, harga gula, pendapatan dan jumlah anggota keluarga, sama
dengan nol, maka gaya hidup dalam mengonsumsi buah-buahan pada
rumah tangga yang memiliki anak usia Sekolah Dasar akan meningkat
sebesar 7.580%.
b. Harga Pisang ( b = -1.343 sig = 0.006)
Variabel harga pisang tidak berpengaruh nyata terhadap gaya hidup dalam
mengonsumsi buah-buahan pada rumah tangga yang memiliki anak usia
Sekolah Dasar 90%. Jika variabel harga pisang sebesar 1%, maka gaya
hidup dalam mengonsumsi buah-buahan pada rumah tangga yang
memiliki anak usia Sekolah Dasar akan meningkat sebesar 1.343%.
c. Harga Susu ( b = 0.046 sig = 0.914)
Variabel harga susu tidak berpengaruh nyata terhadap gaya hidup dalam
mengonsumsi buah-buahan pada rumah tangga yang memiliki anak usia
Sekolah Dasar dengan taraf kepercayaan 90%. Jika variabel harga susu
sebesar 1%, maka gaya hidup dalam mengonsumsi buah-buahan pada
rumah tangga yang memiliki anak usia Sekolah Dasar akan meningkat
sebesar 0.046%.
d. Harga Gula ( b = -0.050 sig = 0.957)
Variabel harga gula tidak berpengaruh nyata gaya hidup dalam
mengonsumsi buah-buahan pada rumah tangga yang memiliki anak usia
Sekolah Dasar dengan taraf kepercayaan 90%. Jika variabel harga gula
sebesar 1%, maka gaya hidup dalam mengonsumsi buah-buahan pada
rumah tangga yang memiliki anak usia Sekolah Dasar akan meningkat
sebesar 0.050%.
e. Pendapatan ( b = 0.340 sig = 0.092)
Variabel pendapatan tidak berpengaruh nyata terhadap gaya hidup dalam
mengonsumsi buah-buahan pada rumah tangga yang memiliki anak usia
Sekolah Dasar dengan taraf kepercayaan 90%. Jika variabel pendapatan
naik sebesar 1%, maka gaya hidup dalam mengonsumsi buah-buahan
pada rumah tangga yang memiliki anak usia Sekolah Dasar akan
meningkat sebesar 0.340%.
f. Jumlah Anggota Keluarga ( b = -0.272 sig = 0.647)
Variabel jumlah anggota keluarga tidak berpengaruh nyata terhadap gaya
hidup dalam mengonsumsi buah-buahan pada rumah tangga yang
memiliki anak usia Sekolah Dasar dengan taraf kepercayaan 90%.
I. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan dari penulisan skripsi mini ini adalah:


DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai