GIZI REMAJA
Disusun oleh :
KEDIRI
2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Remaja merupakan masa berkembangnya individu dari saat pertama kali ia menunjukkan
tanda-tanda seksual sekundernya sampai ia mencapai kematangan seksual (Sarwono, 2011). Remaja
mengalami perubahan banyak perubahan baik secara emosi, tubuh, minat, pola perilaku dan juga
penuh dengan masalah-masalah pada masa remaja (Hurlock, 2011). Usia remaja merupakan masa di
mana perkembangan fisik dan psikis tubuh cenderung berubah dengan sangat cepat. Secara tidak
langsung, hal tersebut tentu menuntut tercukupinya asupan nutrisi anak remaja guna mendukung
masa puber.
Indonesia merupakan contoh negara dengan tiga masalah gizi pada anak dan remaja. Satu dari empat
remaja kita pendek, satu dari tujuh remaja mengalami kegemukan, dan seperempat remaja putri kita
mengalami anemia. Untuk menjawab masalah tersebut, sejak 2016, UNICEF bersama-sama dengan
pemerintah Indonesia telah memulai program gizi remaja dengan tujuan untuk menguji coba dan
mengidentifikasi intervensi dan kebijakan yang mendukung gizi remaja.
Remaja yang sehat merupakan investasi masa depan bangsa. Generasi muda memiliki peranan
penting untuk melanjutkan estafet pembangunan dan perkembangan bangsa Kesehatan dan status gizi
para remaja harus dipersiapkan sejak dini. Fase remaja merupakan fase dimana pertumbuhan fisik
berjalan sangat pesat dan perkembangan hormonal yang makin matang, sehingga pemenuhan zat-zat
gizi menjadi hal yang sangat mutlak. Kekurangan zat gizi pada saat remaja akan berdampak hingga
dewasa. Tidak terpenuhinya gizi pada masa ini dapat menyebabkan gangguan dan hambatan dalam
pertumbuhan remaja.
B. Tujuan
1. Memenuhi kebutuhan gizi pada remaja.
2. Mencapai status gizi remaja dalam keadaan normal, sehingga dapat menjalani kehidupan dengan baik
dan aman.
3. Mengatasi permasalahan gizi pada remaja.
4. Remaja memperoleh energi yang cukup untuk tumbuh kembangnya
C. Manfaat
1. Mengetahui kebutuhan gizi remaja.
2. Supaya dapat mencapai status gizi remaja dengan keaadaan yang normal.
3. Dapat mengatasi masalah-masalah gizi remaja.
4. Mengetahui cara memenuhi kekurangan gizi pada remaja.
BAB II. Metodologi Praktikum
Karbohid
rat
(gram)
155,5 38 16 47 13 34,5
Total
Protein
(gram)
82,5 18,5 5 22 16 15
Total
Lemak
(gram)
Waktu Menu Makan Jumlah URT
Kandungan Bahan
Makan (gram)
Makanan
Kentang rebus Kentang 210 gr 2 bh sdg
Steak ikan & cumi Ikan segar 40 gr 1 ptg sdg
Cumi 45 gr 1 ekr kcl
minyak 215 gr 0,5 sdt
Makan
Telur ayam ceplok Telur ayam 55 gr 1 btr
Pagi
minyak 2,5 gr 0,5 sdt
Sayur steak Selada 100 gr 1 gls
Wortel 100 gr 1 gls
Buncis 100 gr 1 gls
Pisang ambon Pisang ambon 50 gram 1 bh sdg
Susu kedelai manis kedelai 25 gr 2½ sdm
Biskuit Biskuit 40 gr 4 bh bsr
Telur puyuh rebus Telur puyuh 55 gr 5 btr
Snack I Yougurt Yougurt non fat 120 gr ⅔ gls
C. Bahan
beras
daging ayam
hati ayam
kemangi
selada
tomat
minyak goreng
gula
bayam merah
apel merah
kedelai
telur asin
biskuit
yogurt non fat
ikan asin
bakso
kentang
telur puyuh
tahu
labu air
daun bawang
brokoli
wortel
taoge kedelai
mangga
sosis sapi
sari kedelai
jeruk manis
telur ayam
garam
saos abc pedas
lada
kaldu ayam bubuk
3 buah cabe
bawang merah
bawang putih
kacang kapri
jagung muda
jamur kuping
D. Cara Pengolahan
Tumis ayam suwir dan hati ayam
1. cuci bersih daging ayam dan hati ayam
2. kemudian rebus daging dan hati ayam sampai matah,setelah itu suwir daging ayam dan potong kecil
hati ayam
3. haluskan bawang merah,bawang putih,cabe
4. tumis bumbu yang sudah dihaluskan hingga harum,masukkan tomat,merica bubuk,garam,kaldu ayam
bubuk
5. kemudian masukkan ayam suir dan hati ayam,campur hingga merata,tambahkan air sedikit
6. lalu masukkan daun kemangi dan campur hingga layu
7. tumis ayam suwir dan hati ayam siap disajikan
Sayur sop
1. kupas kentang,brokoli,labu air,kemudian cuci bersama brokoli,daun bawang,bayam merah,taoge kedelai
2. lalu potong kecil sayur yg sudah dicuci,bakso dan tahu
3. rebus air hingga mendidih,masukkan garam,penyedap,merica,daun
bawang,bakso,kentang,wortel,brokoli tauge kedelai tunggu hingga empuk
4. kemudian masukkan telur puyuh,tahu,labu air,dan bayam merah tunggu hingga matang dan sajikan
Jus mangga
1. kupas buah mangga dan cuci hingga bersih
2. potong buah mangga dan masukkan kedalam blender bersama gula dan airlalu colokkan blender ke
stopkontak dan di blender hingga halus
3. tuangkan ke dalam gelas dan siap disajikan
Steak ayam
1. cuci bersih daging ayam,lalu marinasi dengan garam dan lada hitam
2. kemudian rebus telur dan cuci bersih wortel,kacang kapri,kentang,jagung muda dan rebus sampai
matang
3. goreng daging ayam yang sudah dimarinasi hingga matang
4. kemudian sajikan dengan sayur dan telur yang sudah di rebus
Es susu semangka
1. kupas dan potong semangka kecil-kecil,lalu masukkan ke gelas
2. tambahkan susu sapi dan es batu serta gula
3. lalu es semangka siap disajikan
C. Evaluasi Menu
nasi terlalu keras
sayur terlalu banyak porsi
terlalu banyak makanan yang mengandung natrium (sosis,ikan asin & bakso)
warna kurang menarik karena terdapat bayam merah pada sop
kematangan sayur baik,hanya pada brokoli yang terlalu matang
porsi kurang sesuai secara keseluruhan
BAB IV Penutup
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian pada preferensi makanan remaja dibandingkan lansia, remaja cenderung
menyukai makanan yang menarik, manis, asin dan gurih. Berbeda dengan lansia yang menyukai makanan
manis dan asin. Indonesia khususnya di Sumatera Barat juga seperti negara berkembang lainnya yang
mengalami transisi gizi. Dari hasil penelitian ini juga didapat kesimpulan sebagai berikut :
1. Adanya perbedaan preferensi makanan remaja dibandingkan lansia, dimana remaja cenderung menyukai
jenis makanan jajanan baik tradisional maupun modern sedangkan lansia cenderung menyukai sayur dan buah.
2. Preferensi jenis makanan lebih variasi pada remaja dibandingkan lansia. Remaja memiliki preferensi
makanan cenderung pada makanan yang manis, asin dan gurih serta tinggi kalori dan lemak, sedangkan lansia
menyukai jenis makan yang manis dan asin.
3. Terdapat perbedaan rata-rata asupan gizi remaja dibandingkan lansia pada asupan protein, lemak dan total
energi sedangkan untuk asupan serat dan karbohidrat tidak terdapat perbedaan rata-rata dari asupan gizi
tersebut.
B. Saran
1. Berdasarkan hasil analisis, pemegang kebijakan bidang kesehatan di daerah perlu meningkatkan program
promosi kesehatan dan edukasi pada masyarakat terkait perilaku makanan yang sehat, kaya nutrisi serta
pencegahan obesitas melalui media elektronik.
2. Peningkatan fungsi UKS dalam edukasi dan penyuluhan gizi pada remaja agar untuk hidup lebih sehat,
kembali makan sesuai AKG dan panduan gizi seimbang.
3. Pengabdian masyarakat di pusat informasi konseling remaja di sekolah melalui UKS
4. Menghidupkan posbindu dan substansinya melalui peningkatan program di posyandu lansia untuk kegiatan
promotif dan preventif dalam meningkatkan pemahaman lansia mengenai pola makan yang sehat dan agar
selalu memperhatikan jenis makanan yang dikonsumsi serta mengajak lansia menghindari sedentary lifestyle
untuk mengontrol berat badan lansia.
5. Memastikan ketersedian sayur dan buah di rumah untuk peningkatan konsumsi sayur dan buah.
Arrneliwati P, Rahmalia S. Hubungan antara Perilaku Makan dnegan Status Gizi pada Remaja Putri. Universitas
Riau. 2015;2(2).
Vilda A, Setyowati M. Karakter Gizi Remaja Putri Urban dan Rural di Provinsi Jawa Tengah. Jurnal Kesehatan
Masyarakat. 2015.
Hurlock, Elizabeth B. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta:
Erlangga; 2011.
ASDI, IDAI, PERSAGI, 2015. Penuntun Diet Anak. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2015.
Fikawati, Sandra dkk. 2017. Gizi Anak dan Remaja. Depok: PT Rajagrafindo Persada.
Angka Kecukupan Gizi. (2020). Retrieved 14 July 2020, from
http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK_No__28_Th_2019_ttg_Angka_Kecukupan_Gizi_Yan
g_Dianjurkan_Untuk_Masyarakat_Indonesia.pdf
carbohydrates, S. (2020). Simple carbohydrates: MedlinePlus Medical Encyclopedia Image. Retrieved 14 July
2020, from https://medlineplus.gov/ency/imagepages/19534.htm
carbohydrates, C. (2020). Complex carbohydrates: MedlinePlus Medical Encyclopedia Image. Retrieved 14
July 2020, from https://medlineplus.gov/ency/imagepages/19529.htm
A Teenager’s Nutritional Needs. (2020). Retrieved 14 July 2020, from
https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/teen/nutrition/Pages/A-Teenagers-Nutritional-Needs.aspx
Learning About Carbohydrates (for Kids) – Nemours KidsHealth. (2020). Retrieved 14 July 2020, from
https://kidshealth.org/en/kids/carb.html
Calcium (for Teens) – Nemours KidsHealth. (2020). Retrieved 14 July 2020, from
https://kidshealth.org/en/teens/calcium.html#
Fact sheets – Malnutrition. (2020). Retrieved 14 July 2020, from
https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/malnutrition
Iron. (2013). Retrieved 14 July 2020, from https://youngwomenshealth.org/2013/12/06/iron/
Chapter 13. Iron. (2020). Retrieved 14 July 2020, from http://www.fao.org/3/Y2809E/y2809e0j.htm#bm19.2
Riset Kesehatan Dasar. (2020). Retrieved 14 July 2020, from
https://www.kemkes.go.id/resources/download/general/Hasil%20Riskesdas%202013.pdf
Hair Loss – Johns Hopkins All Children’s Hospital . (2020). Retrieved 14 July 2020, from
https://www.hopkinsallchildrens.org/patients-families/health-library/healthdocnew/hair-loss
Best Parenting Approach: Focus on Your Teen’s Health, Not Weight. (2017). Retrieved 14 July 2020, from
https://health.clevelandclinic.org/best-parenting-approach-focus-teens-health-not-weight/
Nutrition of Women and Adolescent Girls: Why It Matters – Population Reference Bureau. (2020). Retrieved
14 July 2020, from https://www.prb.org/nutritionofwomenandadolescentgirlswhyitmatters/
Hunger and Malnutrition – Johns Hopkins All Children’s Hospital . (2020). Retrieved 14 July 2020, from
https://www.hopkinsallchildrens.org/Patients-Families/Health-Library/HealthDocNew/Hunger-and-
Malnutrition