Anda di halaman 1dari 16

HASIL ANALISIS ARTIKEL JURNAL PENELITIAN

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah


Perkembangan Peserta Didik

Disusun oleh :
Erlangga
1512620027

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN


KOMPUTER
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
ANALISIS ARTIKEL
“PENGARUH BULLYING TERHADAP PERKEMBANGAN PESERTA
DIDIK PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 05 KEDIRI”

I. ABSTRAK
Bullying adalah perilaku untuk menyakiti atau menakuti orang yang lebih lemah
yang dilakukan oleh orang yang merasa lebih kuat. Bullying yang dialami peserta didik
memiliki dua pengaruh ,yaitu pengaruh fisik maupun psikis. Perilaku bullying yang dialami
peserta didik dapat terjadi di lingkungan sekolah dan lingkungan pergaulan. Akibatnya
mempengaruhi konsentrasi belajar, cemas, stress, dan merasa takut. Analisis ini dibuat
untuk mengetahui apa saja pengaruhnya terhadap perkembangan peserta didik, dampak
bullying terhadap perkembangan peserta didik dan solusi mencegah terjadinya bullying.

II. LATAR BELAKANG


Masa remaja merupakan suatu fase di antara masa kanak-kanak dan masa dewasa.
Pada masa ini remaja memiliki kematangan emosi, sosial, fisik dan psikis. Remaja akan
melewati fase ini dengan berbagai tingkat kesulitan permasalahannya sehingga dengan
mengetahui tugas-tugas perkembangan remaja dapat mencegah konflik yang ditimbulkan
oleh remaja dalam keseharian masyarakat.

Kondisi psikis remaja sangat labil karena ini merupakan fase untuk mencari jati diri.
Rasa selalu ingin tahu dan mencoba sesuatu yang baru dilihat atau diketahuinya dari
lingkungan sekitarnya, baik yang bersifat positif maupun negatif akan diterima dan
ditanggapi oleh remaja sesuai dengan kepribadian masing-masing.

Lemahnya emosi pada remaja dapat menimbulkan masalah, misalnya bullying.


Bullying di sekolah akan terus berulang jika tidak ditangani secara tepat dan
berkesinambungan dari akar persoalannya. Bullying adalah gangguan, ancaman, perlakuan
tidak sopan dari seseorang yang merasa dirinya lebih kuat (pelaku) kepada seseorang yang
lebih lemah (korban) untuk mendapatkan keuntungan atau kepuasan tertentu. Faktor
ekternal dan internal yang mempengaruhi perkembangan peserta didik inilah yang
menyebabkan kasus-kasus perilaku bullying di lingkungan sekolah dapat mempengaruhi
perkembangan peserta didik.

Usia remaja rentan menjadi korban bullying yaitu antara usia 13 tahun sampai 18
tahun dimana dalam periode tersebut dianggap sebagai masa yang sangat penting dalam
kehidupan seseorang khususnya dalam pembentukan kepribadian. Perilaku bullying menjadi
penghambat besar bagi seorang peserta didik dalam mengaktualisasikan diri dan dapat
mempengaruhi motivasi belajar.
A. Pengaruh Bullying Terhadap Perkembangan Perserta Didik (Fisik
Dan Psikis)
Pengaruhnya dapat berupa gangguan bersifat psikis, fisik, atau bahkan keduanya.
Bullying ini bisa menyebabkan rasa tidak nyaman yang dirasakan oleh korban yang
dilakukan oleh pelaku. Biasanya kejadian ini berlangsung lama bahkan sampai menahun.
Selain itu, para korban juga akan merasa tidak senang atau kesal, malu dan kecewa dengan
kejadian tersebut. Tapi biasanya korban tidak punya daya untuk melawan dan tidak
mempunyai keberanian untuk melaporkan kejadian tersebut.

B. Dampak Bullying Terhadap Perkembangan Peserta Didik


Bukan menjadi hal yang tidak mungkin apabila suatu saat korban bully akan
menjadi pelaku bully pada anak lain untuk merasa puas dan membalaskan dendam masa
lalunya.

C. Solusi Dan Pencegahan Bullying


Mendesak pemerintah agar segera menangani masalah ini secara serius dengan
mensosialisasikan kampanye anti bullying di sekolah-sekolah.

III. METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan “metode


statistik deskriptif analisis yaitu metode yang ditujukan untuk menggambarkan
fenomena-fenomena yang ada, baik berupa alami maupun rekayasa manusia dengan
sifat kajiannya menggunakan ukuran, jumlah atau frekuensi”. Data-data di peroleh
dengan menggunakan penelitian lapangan (field research) yaitu, mengumpulkan data
dari objek yang diteliti.

B. Teknik Penelitian

Menggunakan angket yang akan dibagikan untuk siswa-siswi kelas X yang berada di
SMA Negeri 5 Kediri, angket tersebut berisikan tentang pertanyaan–pertanyaan yang
berkaitan dengan Bullying dan Perkembangan Peserta Didik.

IV. HASIL DAN KESIMPULAN

Untuk mendeskripsikan analisis data tentang pengaruh Bullying (variabel X)


terhadap Perkembangan Peserta Didik (variabel Y) pada siswa kelas X SMA Negeri 5
Kediri Tahun Ajaran 2014/2015, maka dilakukan analisa statistik dengan menggunakan
uji Pearson Correlation dengan bantuan penghitungan SPSS 16.00 for windows.

Pedoman untuk menginterpretasikan hasil koefisien korelasi sebagai berikut :


- 0,00 - 0,199 = sangat rendah
- 0,20 - 0,399 = rendah
- 0,40 - 0,599 = sedang
- 0,60 – 0,799 = kuat
- 0,80 – 1,000 = sangat kuat

Berdasarkan hasil perhitungan uji korelasi Pearson Product Moment, diperoleh


koefisien korelasi sebesar 0,638. Karena nilai korelasi berada di range -0,60 – 0,799 atau
mendekati 1 maka disimpulkan bahwa pengaruh antara Bullying (variabel X) terhadap
Perkembangan Peserta Didik (variabel Y) adalah kuat.
LAMPIRAN SUMBER ARTIKEL PENELITIAN
PENGARUH BULLYING TERHADAP PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK PADA
SISWA KELAS X SMA NEGERI 05 KEDIRI

SKRIPSI
Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Pada Jurusan Bimbingan dan Konseling
FKIP UNP Kediri

OLEH:

EKA WAHYU PRIMANDA

NPM : 11.1.01.01.0100

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)


UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
UNP KEDIRI

2015
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri

PENGARUH BULLYING TERHADAP PERKEMBANGAN PESERTA


DIDIK PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 05 KEDIRI
Eka Wahyu Primanda
11.1.01.01.0100
FKIP / Bimbingan dan Konseling
Koko.primanda@gmail.com
Dra.Endang Ragil W M.Pd dan Vivi Ratnawati
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

ABSTRAK

Eka Wahyu Primanda: Pengaruh Bullying Terhadap Perkembangan Peserta Didik kelas X
SMA Negeri 5 Kediri Skripsi, BK, FKIP UNP Kediri, 2015.
Penelitian ini dilatar belakangi hasil pengamatan dan pengalaman dari peneliti,
banyak perilaku bullying yang dialami oleh peserta didik, hal tersebut dapat diketahui pada
saat dilingkungan sekolah maupun lingkungan pergaulan. Akibatnya mempengaruhi
konsentrasi belajar, cemas, stress, dan merasa takut.
Permasalahan penelitian ini adalah (1) bagaimanakah pengaruh bullying terhadap
perkembangan perserta didik (fisik dan psikis) ? (2) bagaimanakah dampak bullying terhadap
perkembangan peserta didik ? (3) bagaimanakan solusi dan pencegahan bullying ?
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik Korelasi Person.
Pengambilan sampel menggunakan cluster random sampling dengan jumlah sampel 10% atau
31 dari 300 peserta didik. Instrumen penelitian ini menggunakan angket.
Kesimpulan hasil penelitian ini adalah bahwa ada pengaruh positif antara bullying
terhadap perkembangan peserta didik kelas X di SMA Negeri 5 Kediri tahun ajaran
2014/2015, dengan nilai hasil koefisien korelasi sebesar 0,638 atau 63,8%. Maka semakin
tinggi perilaku bullying diterima oleh peserta didik, maka semakin berpengaruh terhadap
perkembangan peserta didik.
Berdasarkan simpulan hasil penelitian, direkomendasikan kepada konselor serta
pihak yang bersangkutan lainnya seperti guru mata pelajaran dan wali murid agar membantu
peserta didik dalam penanganan perilaku bullying baik di lingkungan sekolah maupun diluar
lingkungan sekolah.

Kata Kunci : bullying, perkembangan peserta didik


1. LATAR BELAKANG lingkungan sekitar sangat diperlukan untuk

Masa remaja merupakan suatu fase membentuk kepribadian seorang remaja.

perkembangan antara masa kanak kanak Lemahnya emosi seseorang akan

dan masa dewasa. Dimana pada masa ini berdampak pada terjadinya masalah

remaja memiliki kematangan emosi, sosial, dikalangan remaja, misalnya bullying yang

fisik dan psikis. Remaja juga merupakan sekarang kembali mencuat di media.

tahapan perkembangan yang harus dilewati Kekerasan di sekolah ibarat fenomena

dengan berbagai kesulitan. Dalam tugas gunung es yang nampak ke permukaan

perkembangannya, remaja akan melewati hanya bagian kecilnya saja. Akan terus

beberapa fase dengan berbagai tingkat berulang, jika tidak ditangani secara tepat

kesulitan permasalahannya sehingga dan berkesinambungan dari akar

dengan mengetahui tugas-tugas persoalannya. Bullying adalah gangguan,

perkembangan remaja dapat mencegah „ancaman‟ , perlakuan tidak sopan dari

konflik yang ditimbulkan oleh remaja seseorang yang menganggap dirinya lebih

dalam keseharian yang sangat menyulitkan kuat (pelaku) kepada seseorang yang

masyarakat, agar tidak salah persepsi dianggapnya lemah(korban). Menurut

dalam menangani permasalahan tersebut. Coloroso (2003: 44), bullying adalah

Pada masa ini juga kondisi psikis tindakan bermusuhan yang dilakukan

remaja sangat labil. Karena masa ini secara sadar dan disengaja yang bertujuan

merupakan fase pencarian jati diri. untuk menyakiti, Seperti menakuti melalui

Biasanya mereka selalu ingin tahu dan ancaman agresi dan menimbulkan teror

mencoba sesuatu yang baru dilihat atau Termasuk juga tindakan yang direncakan

diketahuinya dari lingkungan sekitarnya, maupun yang spontan, bersifat nyata atau

mulai lingkungan keluarga, sekolah, teman hampir tidak terlihat, di hadapan seseorang

sepermainan dan masyarakat. Semua atau di belakang seseorang, mudah untuk

pengetahuan yang baru diketahuinya baik diidentifikasi atau terselubung dibalik

yang bersifat positif maupun negatif akan persahabatan, dilakukan oleh seorang anak

diterima dan ditanggapi oleh remaja sesuai atau kelompok anak.

dengan kepribadian masing-masing. Gangguan ini bisa bersifat psikis,


Remaja dituntut untuk menentukan dan fisik, atau bahkan keduanya. Bulyling ini
membedakan yang terbaik dan yang buruk bisa menyebabkan rasa tidak nyaman yang
dalam kehidupannya. Disinilah peran dirasakan oleh korban yang dilakukan oleh
pelaku. Biasanya kejadian ini berlangsung
lama bahkan sampai menahun. Selain berkuasa terhadap pihak yang dianggap
perasaan diatas para korban juga akan lebih lemah (Coloroso, 2007).
merasa tidak senang atau kesal, malu, Usia yang rentan menjadi
kecewa, dengan kejadian yang menimpah korban bullying adalah usia remaja yaitu
mereka. Tapi biasanya korban tidak punya sekitar 13 tahun sampai 18 tahun dimana
daya untuk melawan, juga tidak dalam periode tersebut dianggap sebagai
mempunyai keberanian untuk melaporkan masa yang sangat penting dalam
kejadian tersebut. Kejadian bullying sangat kehidupan seseorang khususnya dalam
sering terjadi di area sekolah.Sebagai pembentukan kepribadian. Secara umum,
catatan kejadian bullying tidak hanya periode remaja merupakan klimaks dari
terjadi antar sesama siswa, senior-junior, periode perkembangan sebelumnya karena
tapi juga biasa terjadi guru-siswa. Dalam apa yang diperbolehkan dalam masa
hal ini biasanya siswa merasa sebelumnya akan diuji dan dibuktikan
dipermalukan dihadapan teman-temannya sehingga dalam periode selanjutnya
ataupun dihadapan guru-gurunya karena individu tersebut telah mempunyai
berulang kali mendapat pemanggilan kepribadian yang lebih matang (Irwanto,
kepala sekolah, guru, ataupun pegawai tata 2002).
usaha jika siswa tersebut menunggak iuran Inilah alasan mengapa
sekolah.
perilaku bullying merupakan penghambat
Dalam kasus lain menjadi hal yang besar bagi seorang siswa untuk
tidak mungkin apabila korban bully akan mengaktualisasikan diri dan dapat
menjadi pelaku bully pada anak lain untuk mempengaruhi motivasi belajar
merasa puas dan membalaskan siswa.Karena situasi, suasana internal dan
dendamnya. Faktor ekternal dan internal eksternal dalam suatu sekolah yang
yang mempengaruhi perkembangan membedakannya dengan sekolah lain dan
peserta didik inilah yang menyebabkan mempengaruhi perilaku orang-orang di
kasus-kasus perilaku bullying dilingkungan dalamnya, menurut Hoy dan Miskel
sekolah dapat mempengaruhi (dalam Rovai dkk, 2005).
perkembangan peserta Budaya bullying (kekerasan) bukan
didik. Bullying merupakan perbuatan atau hanya atas nama senioritas tetapi teman
perkataan yang menimbulkan rasa takut, sebaya masih terus terjadi di kalangan
sakit atau tertekan baik secara fisik peserta didik. Karena meresahkan,
maupun mental yang dilakukan secara pemerintah didesak segera menangani
terencana oleh pihak yang merasa lebih masalah ini secara serius. Bullying adalah
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
suatu bentuk kekerasan anak (child abuse) keuntungan atau kepuasan tertentu.
yang dilakukan teman sebaya kepada Biasanya bullying terjadi berulang kali.
seseorang (anak) yang lebih „rendah‟ atau Bahkan ada yang dilakukan secara
lebih lemah untuk mendapatkan sistematis.

2. METODE ditujukan untuk mendesrifsikan atau


a. Pendekatan penelitian menggambarkan fenomena-fenomena
yang ada, baik berupa alami maupun
Dalam penelitian ini penulis
rekayasa manusia dengan sifat kajiannya
menggunakan penelitian kuantitatif yakni
menggunakan ukuran, jumlah atau
penyelidikan tentang masalah
frekuensi”. Dan yang ditunjang oleh data-
kemasyarakatan atau kemanusiaan yang
data yang diperoleh melalui penelitian
didasarkan pada pengujian suatu teori
lapangan (field research) yaitu
yang tersusun atas variabel-variabel,
mengumpulkan data dari objek yang
diukur dengan bilangan-bilangan dan
diteliti.
dianalisis dengan prosedur statistik.
Bertujuan menentukan apakah b. Teknik penelitian
generalisasi-generalisasi prediktif dari Teknik yang digunakan adalah dengan
teori tertentu yang diselidiki terbukti menggunakan angket yang akan dibagikan
kebenarannya (Creswell, 1994). Adapun untuk siswa-siswi kelas X yang berada di
dalam penulisan penelitian ini SMA Negeri 5 Kediri, angket tersebut
menggunakan penelitian kuantitatif berisikan tentang pertanyaan–pertanyaan
dengan menggunakan “metode statistik yang berkaitan dengan Bullying dan
deskriptif analisis yaitu metode yang Perkembangan Peserta Didik

III. HASIL DAN KESIMPULAN

Untuk mendeskripsikan analisis Berdasarkan hasil perhitungan uji


data tentang pengaruh Bullying (variabel korelasi Pearson Product Moment,
X) terhadap Perkembangan Peserta Didik diperoleh koefisien korelasi sebesar 0,638.
(variabel Y) pada siswa kelas X SMA Karena niali lebih mendekati 1 maka
Negeri 5 Kediri Tahun Ajaran 2014/2015, pengaruh antara bullying terhadap
maka dilakukan analisa statistik dengan perkembangan peserta dididk adalah erat
menggunakan uji Pearson Correlation dan kuat .
dengan bantuan penghitungan SPSS 16.00
for windows.

EKA WAHYU PRIMANDA| 11.1.01.01.0100 simki.unpkediri.ac.id

FKIP-BK || 7||
Menurut Sugiyono (2010:100) - 0,80 – 1,000 = sangat kuat
bahwa pedoman untuk
Dari output pengujian statistik di
menginterpretasikan hasil koefisien
atas dapat diketahui nilai korelasi pearson
korelasi sebagai berikut :
antara variabel Bullying dengan sebesar
- 0,00 - 0,199 = sangat 0,638. Karena nilai korelasi berada di
rendah range 0,60 - 0,799, maka disimpulkan
- 0,20 - 0,399 = rendah bahwa pengaruh antara variabel X
- 0,40 - 0,599 = sedang terhadap variabel Y adalah Kuat
- 0,60 – 0,799 = kuat
.
Artikel Skripsi
Universitas Nusantara PGRI Kediri
IV. DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Yogyakarta:


Rineka Cipta

Anesty . 2009 . Dampak Bullying. (online). tersedia:


http://www.dhaniels.com/2010/04/para-pelaku-kasus-bullying-sma-70.html diunduh 21
januari 2015.

Coloroso. 2003. Pengertian Bullying. (online). tersedia :


http://health.kompas.com/read/2010/09/27/06563262/Bullying.di.sekolah.
Diunduh 19 januari 2015.

Coloroso, Barbara. 2006. Jenis – jenis Billying. (online). tersedia :


http://www.usnews.com/education/blogs/high-school-notes.
Diunduh 19 januari 2015.

Desmita. 2014. Psikologi Perkembangan Pengertian Peserta Didik.


Bandung

Hoy, Miskel. 2005. Perilaku Bullying (online). tersedia :


http://health.kompas.com/read/2010/09/27/06563262/Bullying.di.sekolah
diunduh 19 januari 2015

Vygostsky, Lev . 2008. Perkembangan Peserta Didik . (online). tersedia :


http://arihdyacaesar.wordpress.com/2010/04/02/makalah-tugas-perkembangan .
Diunduh 26 januari 2015.

Nurihsan, Juntika. 1998. Tugas Perkembangan Peserta Didik. (online). tersedia :


http://okezone.com/ diunduh 26 januari 2015

Sanders . 2003. Dampak Bullying Bagi Siswa. (online). tersedia :


http://www.psychologymania.com/2012/06/dampak-bullying-bagi-siswa.html.
Diunduh 21 januari 2015.

EKA WAHYU PRIMANDA| 11.1.01.01.0100 simki.unpkediri.ac.id

FKIP-BK || 9||
Sudarwan. 2010. Perkembangan Peserta Didik, Tugas Perkembangan Peserta Didik.
Bandung.

Saripah. 2006. Faktor – factor Penyebab Terjadinya Bullying. (online). tersedia :


http://health.kompas.com/read/2010/09/27/06563262/Bullying.di.Sekolah
diunduh 22
januarai 2015.

Sugiono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D.


Bandung: Afabeta.

Piaget. 2008 . Perkembangan Peserta Didik . (online). tersedia :


http://arihdyacaesar.wordpress.com/2010/04/02/makalah-tugas-perkembangan . Diunduh 26 j

Priyanto, Duwi. 2009. SPSS untuk Analisis Korelasi, Regresi, dan Multivariate.
Yogyakarta: Gava Media.

Rahma. 2008. Faktor – factor Penyebab Terjadinya Bullying. (online). tersedia :


http://blogs.unpad.ac.id/yuyun71/Bullying/KesehatanMental_blognyayuyun.htm.
diunduh 22 januarai 2015.

Quirioz Dkk. 2006. Faktor – factor Penyebab Terjadinya Bullying. (online).


tersedia:http://blogs.unpad.ac.id/yuyun71/Bullying/KesehatanMental_blognyayu
yun.ht m. Diunduh 22 januarai 2015.

Anda mungkin juga menyukai