Anda di halaman 1dari 2

1.

Mereka menggunakan paru-paru dan diafragma, kebanyakan seperti kita, hanya perbedaannya
adalah otot-otot diafragma buaya menarik kembali pubis, yang membawa hati ke bawah, sehingga
membebaskan ruang agar paru-paru bisa berkembang. Jenis gerakan diafragma ini disebut "piston
hepatic".
2.
Sistem pertukaran gas atau pernafasan buaya sangat mirip dengan mamalia karena memiliki trakea
yang menghubungkan mulut dan paru-paru di mana udara terinhalasi dan ekshalasi. Selain itu
mereka juga memiliki selaput untuk memisahkan pernapasan dan tabung makan, sehingga bisa
bernafas saat makan, yang mirip dengan epiglotis pada manusia. Demikian pula mereka juga
memiliki langit-langit lain yang mencegah air masuk ke dalam tenggorokan mereka sehingga mereka
bisa berenang dengan mulut terbuka.

Sama halnya dengan kebanyakan mamalia di Paru buaya ada alveoli dan saat buaya mengilhami
udara diafragmatik, hati dan organ lainnya bergerak ke arah ekor yang memungkinkan udara masuk
ke paru-paru dengan kekosongan yang tercipta. Ini mirip dengan peran diafragma pada manusia.
Kebalikannya terjadi saat kadaluarsa. Namun berbeda dengan buaya mamalia yang memiliki aliran
udara searah di paru-paru mereka yang mirip dengan sistem pernapasan unggas (unggas) meskipun
buaya tidak memiliki kantung udara dimana oksigen disimpan pada burung. Bukti dari para ilmuwan
menunjukkan bahwa udara yang masuk ke paru-paru melewati salah satu bronkus memasuki yang
lain. Udara, yang masih bergerak dalam satu arah, lalu mengalir dari bronkus yang lebih kecil ke jalan
napas yang dilalui dan kemudian keluar dari paru-paru, menyelesaikan loop satu arah. Sistem
pertukaran gas ini jauh lebih efisien karena memungkinkan lebih banyak oksigen terinspirasi dari
setiap nafas karena bisa disimpan.

Fitur khusus lain dari sistem pernafasan dan sirkulasi buaya adalah jantungnya. Sekali lagi mirip
manusia buaya memiliki hati empat bilik dan sistem sirkulasi ganda. Adaptasi pertama dari jantung
buaya adalah bahwa darah dengan konsentrasi oksigen tinggi dan rendah bercampur segera setelah
meninggalkan jantung melalui katup yang disebut foramen panizza yang ditempatkan di antara aorta
kanan dan kiri. Adaptasi ini terjadi untuk memperlambat metabolisme buaya sehingga mereka tidak
perlu makan sebanyak dan tidak membutuhkan oksigen sebanyak-banyaknya untuk respirasi.
Namun adaptasi utama adalah untuk saat menangkap mangsa mangsa yang sering menyelam hingga
2 jam dan oleh karena itu memiliki dua adaptasi utama di dalam hati mereka untuk menghemat
oksigen untuk pernapasan.
Pertama, mereka dapat menyempitkan arteri pulmonalis yang mengurangi aliran darah ke paru-paru
dan sebaliknya darah dipompa ke seluruh tubuh melalui aorta kiri dan kanan.
Selanjutnya jantung memiliki katup antara aorta kiri dan kanan yang disebut foramen panizza, yang
menyempitkan saat di bawah air yang memisahkan aorta kiri dan kanan sehingga darah dengan
oksigen tinggi dipompa ke seluruh tubuh namun darah dengan kandungan oksigen rendah namun
kandungan karbon dioksida yang kaya pergi. Ke perut bukan paru-paru yang bisa membantu
pencernaan karena kadar asam tinggi yang dibutuhkan di perut buaya.

3.
mengapa binatang reptil dapat hidup lama didalam air atau dapat diam diri didalam air, pada hal
reptil (Buaya ) bernafas dengan paru-paru maka apa jawabannya
Reptil kususnya Buaya bila menyelam didalam air paru-paru sementara tidak berfungsi sehingga
rongga mulut dapat difungsikan karena otomatis dapat digunakan makan atau mencari mangsa
sedangkan fungsi kulit otomatis berfungsi ,bukannya kulit permukaan ,akan tetapi membran kulit
melapisi rektum pada anusnya
Didalam rektum terdapat pembuluh kapiler baik venule maupun arteriolus sehingga terjadi
pertukaran O2 (oxygen) maupun CO2
Sehingga posisi rektum berdenyut mengembang dan mengempis akhirnya terjadi pernafasan ekstra
sel yang dilanjutkan pernafasan intra sel dalam tubuh

4.
Alat pernafasan buaya terdiri atas hidung, tenggorokan dan paru-paru. Hidung buaya di lengkapi
dengan selaput tipis yang berfungsi untuk menutup ubang hidung pada saat di dalam air.

5.
Buaya bernapas dengan paru-paru. Pengambilan oksigen dan pengeluaran karbondioksida terjadi di
dalam paru-paru. Keluar masuknya udara dari paru-paru karena adanya gerakan-gerakan dari tulang
rusuk. Saluran pernapasan terdiri dari lubang hidung, laring, trakea, bronkus dan paru-paru. Buaya
mempunyai trachea yang panjang dimana dindingnya dilengkapi oleh sejumlah cincin cartilago.
Laring terletak di ujung anterior trachea. Dinding laring ini dilengkapi oleh cartilago cricoida dan
cartilago anytenoidea. Kearah posterior trachea membentuk percabangan (bifurcatio) menjadi
bronchus kanan dan bronchus kiri, yang masing-masing menuju ke pulmo kanan dan pulmo kiri.
Bentuk Pulmo lacertilia dan ophidia reptilia relatif sederhana.

Anda mungkin juga menyukai