Oleh :
MARIA TUL QIPTIYAH
40220017
Paramita Ratna G., S.Kep.,Ns, M.Kes Sri Wahyuni, S. Kep, Ns, M. Kep
DAFTAR ISI
Halaman Judul................................................................................................
Lembar Pengesahan.......................................................................................
Laporan Pendahuluan....................................................................................
A. Konsep Dasar Keluarga.............................................................................
1. Definisi Keluarga................................................................................
2. Tipe Keluarga.....................................................................................
3. Bentuk Keluarga.................................................................................
4. Tahap-Tahap Perkembangan Keluarga..............................................
5. Tuhas Keluarga Dalam Bidang Kesehatan.........................................
B. Konsep Hipertensi.....................................................................................
1. Definisi Hipertensi..............................................................................
2. Kalsifikasi Hipertensi.........................................................................
3. Etiologi Hipertensi..............................................................................
4. Manifestasi Klinis ..............................................................................
5. Patofisiologi Hipertensi......................................................................
6. Permeriksaan Diagnostik Hipertensi..................................................
7. Penatalaksanaan Hipertensi................................................................
8. Komplikasi Hipertensi........................................................................
Asuhan Keperawatan Teori ..........................................................................
1. Pengkajian Keperawatan .............................................................
2. Diagnosa Keperawatanudara .............................................................
3. Intervensi Keperawatan .............................................................
Daftar Pustaka................................................................................................
PrePlanning Kunjugan...................................................................................
Ashuan Keperawatan Keluarga Dengan Hipertensi...................................
LAPORAN PENDAHULUAN
Hipertensi
Tekanan darah ,
pusing,lemah dan lelah
MK: MANAJEMEN
KESEHATAN
TIDAK EFEKTIF
ASUHAN KEPERAWATAN TEORI
A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Pengkajian merupakan langkah awal pelaksanaan asuhan keperawatan,
agar diperoleh data pengkajian yang akurat dan sesuai dengan keadaan
keluarga. Sumber informasi dari tahapan pengkaajian dapat menggunakan
metode wawancara keluarga, observasi fasilitas rumah, pemeriksaan fisik
pada anggota keluarga dan data sekunder.
Hal-hal yang perlu dikaji dalam keluarga adalah :
1. Data Umum
Pengkajian terhadap data umum keluarga meliputi :
a. Nama kepala keluarga
b. Alamat dan telepon
c. Pekerjaan kepala keluarga
d. Pendidikan kepala keluarga
e. Komposisi keluarga dan genogram
f. Tipe keluarga
g. Suku bangsa
h. Agama
i. Status sosial ekonomi keluarga
j. Aktifitas rekreasi keluarga
2. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga meliputi :
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini ditentukan dengan anak tertua
dari keluarga inti.
b. Tahap keluarga yang belum terpenuhi yaitu menjelaskan mengenai
tugas perkembangan yang belum terpenuhi oleh keluarga serta kendala
mengapa tugas perkembangan tersebut belum terpenuhi.
c. Riwayat keluarga inti yaitu menjelaskan mengenai riwayat kesehatan
pada keluarga inti yang meliputi riwayat penyakit keturunan, riwayat
kesehatan masing-masing anggota keluarga, perhatian terhadap
pencegahan penyakit, sumber pelayanan kesehatan yang biasa
digunakan keluarga serta pengalamanpengalaman terhadap pelayanan
kesehatan.
d. Riwayat keluarga sebelumnya yaitu dijelaskan mengenaI riwayat
kesehatan pada keluarga dari pihak suami dan istri.
3. Pengkajian lingkungan
1) Karakteristik rumah
2) Karakteristik tetangga dan komunitas RW
3) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
4) Sistem pendukung keluarga
4. Struktur keluarga
a. Pola komunikasi keluarga yaitu menjelaskan mengenai cara
berkomunikasi antar anggota keluarga.
b. Struktur kekuatan keluarga yaitu kemampuan anggota keluarga
mengendalikan dan mempengaruhi orang lain untuk merubah perilaku.
c. Struktur peran yaitu menjelaskan peran dari masing-masing
d. anggota keluarga baik secara formal maupun informal, Nilai atau norma
keluarga yaitu menjelaskan mengenai nilai dan norma yang dianut oleh
keluarga yang berhubungan dengaan kesehatan.
e. Fungsi keluarga :
1) Fungsi afèktif, yaitu perlu dikaji gambaran diri anggota keluarga,
perasaan memiliki dan dimiliki dalam keluarga, dukungan keluarga
terhadap anggota keluarga lain, bagaimana kehangatan tercipta pada
anggota keluarga dan bagaimana keluarga mengembangkan sikap
saling menghargai.
2) Fungsi sosialisai, yaitu perlu mengkaji bagaimana berinteraksi atau
hubungan dalam keluarga, sejauh mana anggota keluarga belajar
disiplin, norma, budaya dan perilaku.
3) Fungsi perawatan kesehatan, yaitu meenjelaskan sejauh mana
keluarga menyediakan makanan, pakaian, perlu dukungan serta
merawat anggota keluarga yang sakit. Sejauh mana pengetahuan
keluarga mengenal sehat sakit. Kesanggupan keluarga dalam
melaksanakan perawatan kesehatan dapat dilihat dari kemampuan
keluarga dalam melaksanakan tugas kesehatan keluarga, yaitu
mampu mengenal masalah kesehatan, mengambil keputusan untuk
melakukan tindakan, melakukan perawatan kesehatan pada anggota
keluarga yang sakit, menciptakan lingkungan yang dapat
meningkatan kesehatan dan keluarga mampu memanfaatkan fasilitas
kesehatan yang terdapat di lingkungan setempat.
4) Pemenuhan tugas keluarga. Hal yang perlu dikaji adalah sejauh mana
kemampuan keluarga dalam mengenal, mengambil keputusan dalam
tindakan, merawat anggota keluarga yang sakit, menciptakan
lingkungan yang mendukung kesehatan dan memanfaatkan fasilitas
pelayanan kesehatan yang ada.
5. Stress dan koping keluarga
a. Stressor jaangka pendek dan panjang
1) Stressor jangka pendek yaitu stressor yang dialami keluarga yang
memerlukan penyelesaian dalam waktu kurang dari 5 bulan.
2) Stressorr jangka panjang yaitu stressor yang dialami keluarga yang
memerlukan penyelesaian dalam waktu lebih dari 6 bulan.
b. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/ stressor
c. Strategi koping yang digunakan keluarga bila menghadapi permasalahan
d. Strategi adaptasi fungsional yang divunakan bila menghadapi
permasalah
e. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan terhadap semua anggotaa keluarga. Metode
yang digunakan pada pemeriksaan fisik tidak berbeda dengan
pemeriksaan fisik di klinik. Harapan keluarga yang dilakukan pada akhir
pengkajian, menanyakan harapan keluarga terhadap petugas kesehatan
yang ada.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi
2. Ketidakpatuhan berhubungan dengan ketidakadekuatan pemahaman
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
No Diagnosa Tujuan Tujuan Khusus Intervensi
. kep umum dan Keriteria Hasil
1. Defisit Setelah Setelah dilakukan Edukasi kesehatan
pengetahuan dilakukan tindakan :
berhubungan kunjungan keperawatan selama Observasi :
dengan selama 1x 24 1x 24 jam 1. Identifikasi
kurang jam diharapkan klien kesiapan dan
terpapar diharapkan pada : kemampuan
informasi pengetahuan 1. Kilen dapat menerima
klien tentang menyebutkan informasi
penyakit pengertian 2. Identifikasi
hipertensi Hipertensi faktor-faktor
meningkat 2. Klien yang dapat
menyebutkan meningkatkan
penyebab dan menurunkan
Hipertensi motivasi
3. Kilen dapat perilaku hidup
menyebutkan berseh dan sehat
tanda dan gejala Terapeutik :
Hipertensi 1. Sediakan materi
4. Klien dapat dan media
menyebutkan pendidikan
cara pencegahan kesehatan
dan diet 2. Jadwalkan
Hipertensi pendidikan
5. Klien dapat kesehatan sesuai
menyebutkan kesepakatan
pengobatan 3. Berikan
Hipetensi kesempatan
untuk bertanya
Keriteria Hasil : Edukasi :
1. Perilaku sesuai 1. Jelaskan faktor
anjuran resiko yang
meningkat (5) dapat
2. Verbalisasi minat mempengaruhi
dalam belajar kesehatan
meningkat (5) 2. Ajarkan perilaku
3. Kemampuan hidup bersih dan
DAFTAR PUSTAKA
Friedman, M.M et al. (2010). Buku Ajar Keperawatan Keluarga Riset, Teori,dan
Praktik. Ed 5. Jakarta: EGC.
Irianto, Koes. (2014). Epidemiologi Penyakit Menular dan Tidak Menular, Panduan
Klinis. Bandung: Alfa Beta.
Mubarak, Wahid Iqbal. (2011). Ilmu Pengantar Komunitas. Jakarta: Salemba
Medika.
PPNI. (2016). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI). Jakarta
PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi Dan Keriteria Hasi
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
Setiadi. (2012). Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Triyanto, Endang. (2014). Pelayanan Keperawatan Bagi Penderita Hipertensi
SecaraTerpadu. Yogyakarta: Graha Ilmu.
WHO. (2014). Global Target 6:A 25% relative reduction in the prevalence of
reise blood pressure or contain the according to national circumstances.
PRE PLANNING KUNJUNGAN HARI : 1
PRE PLANNING KUNJUNGAN KE 2 PADA KELUARGA DENGAN
HIPERTENSI
PRE PLANNING KUNJUNGAN KE 3 PADA KELUARGA DENGAN
HIPERTENSI
PRE PLANNING KUNJUNGAN KE 4 PADA KELUARGA DENGAN
HIPERTENSI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
FAKULTAS KESEHATAN
INSTITUT ILMU KESEHATAN
BHAKTI WIYATA KEDIRI
Umur : 54 tahun
Pekerjaan : Pedagang
Agama : Islam
Suku : Jawa
No.Telp : 089903030487
b. Komposisi Keluarga
No Nama L/P Umur Hub.Klg Pekerjaan Pendidikan
.
1. Tn. K L 54 Suami Pedagang SMP
2. Ny. B P 50 Istri Ibu SMP
Rumah
Tangga
3. An. T L 20 Aank ke 1 Buruh SMA
Pabrik
4. An. C P 17 Anak ke 2 Siswa SMP
c. Genogram
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Pasien
: Tinggal satu rumah
Keluarga ini tergolong nuclear family (keluarga inti) karena dalam satu
rumah terdapat ayah, ibu dan anak-anak. Keluarga ini bisa tergolong dalam
keluarga dengan lingkungan yang bersih dan memiliki hubungan yang baik
antara anggota keluarga. Keluarga ini menganut agama islam dan berbudaya
suku jawa. Tn. K menderita Hipertensi karena faktor pola hidup, bukan karena
faktor keturunan dari keluarganya. Tn. K bekerja sebagai pedagang sedangkan
istrinya berkerja sebagai ibu rumah tangga.
d. Type Keluarga :
a) Jenis type keluarga :
Keluarga Tn. K adalah seorang wirausaha, tipe keluarga nuclear family yang
di dalam rumah terdiri dari Tn. K (54 tahun) sebagai kepala keluarga, Ny. B
(50 tahun) sebagai istri, An.T (20 tahun) yang berkerja sebagai buruh pabrik
dan An. C yang masih SMA sebagai anak.
b) Masalah yang terjadi dengan type tersebut :
Tn. K mengatakan tidak tau dan tidak patuh terhadap pengobatan dan sering
makan-makanan yang dapat memicu penyakit hipertensi yang diderita.
e. Suku Bangsa :
a) Asal suku bangsa : Jawa
b) Budaya yang berhubungan dg kesehatan :
Tidak ada budaya yang berhubungan dengan kesehatan
f. Agama dan kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan :
Agama Islam dan tidak ada kepercayaan yang membengaruhi kesehatan
g. Status Sosial Ekonomi Keluarga :
a) Anggota keluarga yang mencari nafkah :
Tn. K dan dibantu oleh An. T
b) Penghasilan :
Kurang lebih Rp : 3.000.000
c) Upaya lain :
Tidak ada
d) Harta benda yang dimiliki (perabot, transportasi, dll) :
Rumah,tv, kulkas, motor, mesin cuci, kursi,lemari dan sepeda
e) Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan :
Kebutuhan untuk membeli sembako, tagihan listrik, pembelian kuota
internet, pembayaran untuk SPP sekolah anak, dan kebutuhan rumah tangga
lainnya.
h. Aktivitas Rekreasi Keluarga :
Menonton Tv dan berbincang-bincang dengan tetangga.
II. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
a) Tahap perkembangan keluarga saat ini (ditentukan dengan anak tertua) :
Keluarga Tn. K berada pada tahap perkembangan dengan anak usia remaja (13-
20 tahun) tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah pengembangan
terhadap remaja, memelihara komunikasi terbuka, mempersiapkan perubahan
sistem peran dan peraturan anggota keluarga untuk memenuhi kebutuhan
tumbuh kembang anggota keluarga.
b) Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dan kendalanya :
Tugas keluarga yang belum terpenuhi tidak ada
c) Riwayat kesehatan keluarga inti :
a. Riwayat kesehatan keluarga saat ini :
Tn. K memiliki riwayat penyakit Hipertensi pada saat pengkajian Tn. K
mengatakan akhir-akhir ini tekanan daranya sering mengalami kenaikan
yang karena Tn. K sering makan makanan yang asih dan bersantan, selain itu
Tn. K juga mengeluh stress. Meskipun demikian Tn. K juga tidak teratur
minum obat penunun darahnya dengan alasan lupa, Tn. K juga mengatakan
jarang untuk olahraga.
b. Riwayat penyakit keturunan :
Tidak ada
c. Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga :
Tindaka
Keadaan Imunisasi n yang
Masalah
No Nama Umur BB Kesehata (BCG/Polio/DPT telah
kesehatan
n /HB/Campak) dilakuka
n
Keadaan Lemas,
62 Tidak
1. Tn. K 54 umum Tidak Lengkap letih dan
kg ada
cukup pusing
Keadaan
65 Tidak
2. Ny. B 50 umum Tidak Lengkap Tidak ada
kg ada
baik
Keadaan
55 Tidak
3. An. T 20 umum Lengkap Tidak ada
kg ada
baik
Keadaan
40 Tidak
4. An. C 17 umum Lengkap Tidak ada
kg ada
baik
e. Ventilasi/jendela :
Terdapat 3 jendela di 4 kamar tidur, terdapat 1 jendela di ruang tamu, dan 1
pintu utama.
f. Pemanfaatan ruangan :
Terdapat 4 kamar tidur, 1 dapur, 1 kamar mandi, 1 wc, dan 1 ruang tamu
g. Septic tank : Ada
h. Letak : Berada di belakang rumah
i. Sumber air minum : Air galon isi ulang
j. Kamar mandi/WC : Ada
Sampah : Tidak ada sampah berantakan
e. Fungsi ekonomi
a) Upaya pemenuhan sandang pangan :
Pemenuhan kebutuhan di manfaatkan sebaik mungkin
b) Pemanfaatan sumber di masyarakat :
Pemanfaatan sumber di masyarakat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan
sehari hari.
V. STRES DAN KOPING KELUARGA
a) Stressor jangka pendek :
Keluarga kawatir dengan kondisi sakit yang dialami Tn.K
b) Stressor jangka panjang :
Apa bila sakit yang diderita Tn.K tidak kunjung sembung dan malah bertambah
parah
c) Respon keluarga terhadap stressor :
Keluarga akan membawa Tn.K ke yankes
d) Strategi koping :
Bersabar dan berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa
e) Strategi adaptasi disfungsional :
Di keluarga Tn.K tidak ada yang bersifat kekerasan di dalam membina rumah
tangganya.
VI. KEADAAN GIZI KELUARGA
a) Pemenuhan gizi :
Makanan yang biasa dikonsumsi tahu, tempe, kangkung, bayam, ayam, daging
jarang, ikan laut dan buah.
b) Upaya lain :
Keluarga Tn.K selalu berusaha memnuhi Asupan gizi seimbang setiap hari.
VII. PEMERIKSAAN FISIK
a) Identitas
No. Nama Umur L/P Pendidikan Pekerjaan
1. Tn. K 54 tahun L SMP Pedagang
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
.
1. Defisit pengetahuan tentang penyakit Hipertensi berhubungan dengan
Ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan yang dialami
Tn. K d.d Tn. K sering makan-makanan asin dan bersantan, Tn. K tidak teratur
minum obat penurun darah.
2. Ketidakpatuhan berhubungan dengan Kurangnya pengetahuan tentang resiko
dan bahaya dari penyakit Hipertensi d.d Tn. K tidak teratur minum obat
penurun darah.
Bo
Nilai
No. Kriteria Skor bo Pembenaran
Total
t
Sifat masalah : 2/3x1 = Masalah Tn. K dalam menjaga
Skala : 1 1 menu makanan yang kurang tepat
Tidak/ kurang 3 menjadi salah satu penyebab
sehat sering kambuhnya Hipertensi
2
Ancaman pada Tn. K.
kesehatan 1
Keadaan
sejahtera
Kemungkinan 2/2x2 = Keluarga Tn. K dan Tn. K juga
masalah dapat 2 sadar apa yang dikonsumsinya
2
diubah :
2 selama ini kurang baik dan ingin
Skala : Mudah
memperbaiki pola makan serta
1
Sebagian
keluarga pun akan memberikan
0
Tidak dukungan agar Tn. K menganti
dapat
pola makan yang lebih sehat.
Potensial 2/3x1 = Ketaatan Tn. K dalam menjaga
masalah untuk 2/3 pola makan dan ketaatan dalam
1
dicegah :
3 minum obat bisa diterapkan agar
Skala : Tinggi
mengurangi resiko kambuh
2
Cukup
Hipertensi yang berulang dan
1
Rendah penting juga peran keluarga
dalam memberikan dukungan
pada Tn. K.
Menonjolnya 2/2x1 = Tn. K merasa dengan pola makan,
masalah : 1 pola stress dan kebiasaan yang
Skala : keliru atau sembarangan
2 1
Masalah berat, mempercepat kambuhnya
harus segera
Hipertensi.
ditangani 1
Ada masalah,
tetapi tidak perlu
ditangani 0
Masalah tidak
dirasakan
TOTAL SKOR 4 2/3
Diagnosa Pertama : Defisit pengetahuan tentang penyakit Hipertensi berhubungan
dengan Ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan yang dialami
Tn. K d.d Tn. K sering makan-makanan asin dan bersantan, tidak teratur minum obat
penurun darah.
PENILAIAN (SKORING) DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Bo
Nilai
No. Kriteria Skor bo Pembenaran
Total
t
Sifat masalah : Masalah Tn. K yang kurang patuh
Skala : 1 akan menjaga pola makan dan
3/3x1=1
Tidak/ kurang 3 tidak teratur minum obat menurun
sehat darah menjadi salah satu
2
Ancaman penyebab penyakit Hipertensi.
kesehatan 1
Keadaan
sejahtera
Kemungkinan Tn. K sadar apa yang
masalah dapat dilakukannya adalah kurang baik
2 2/2x2=2
diubah :
2 dan ingin memperbaikinya dan
Skala : Mudah
anggota keluarga berperan
1
Sebagian
penting untuk memberikan
0
Tidak dukungan terhadap Tn. K.
dapat
Potensial Ketaatan Tn. K dalam menjaga
masalah untuk pola makan, kebiasaan dan
1 2/3x1=2/
dicegah :
3 tingkatan stress dapat diterapkan
Skala : Tinggi 3
untuk mencegah timbulnya
2
Cukup
penyakit yang Tn. K derita.
1
Rendah
Menonjolnya Bila Tn.K tidak dapat menjaga
masalah : pola makan dan tidak teratur
2/2x1=1
Skala : minum obat dapat memperparah
2 1
Masalah berat, kondisinya.
harus segera
ditangani 1
Ada masalah,
tetapi tidak perlu
ditangani 0
Masalah tidak
dirasakan
TOTAL SKOR 4 2/3
Diagnosa Kedua : Ketidakpatuhan berhubungan dengan Kurangnya pengetahuan
tentang resiko dan bahaya dari penyakit Hipertensi d.d Tn. K tidak teratur minum obat
penurun darah.
PRIORITAS DIAGNOSIS KEPERAWATAN
KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan : Defisit pengetahuan tentang penyakit Hipertensi berhubungan dengan Ketidakmampuan
keluarga dalam mengenal masalah kesehatan yang dialami Tn. K d.d Tn. K sering makan-makanan asin dan bersantan,
tidak teratur minum obat penurunan darah.
KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan : Ketidakpatuhan berhubungan dengan Kurangnya pengetahuan tentang resiko dan bahaya dari
penyakit Hipertensi d.d Tn. K tidak teratur minum obat penurun darah..
A. Tujuan
1. Tujuan Intruksional Umum :
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit keluarga Tn. K mampu
memahami penyakit hipertensi.
2. Tujuan Instruksional Khusus :
Setelah diberikan penyuluhan tentang hipertensi kepada keluarga Tn. K,
diharapkan mampu :
a. Menyebutkan pengertian Hipertensi
b. Menyebutkan penyebab Hipertensi
c. Menyebutkan tanda dan gejala Hipertensi
d. Menyebutkan klasifikasi Hipertensi
e. Menyebutkan pertolongan pertama pada penderita Hipertensi
f. Menyebutkan pencegahan Hipertensi
B. Metode
1. Ceramah dan tanya jawab
2. Demontrasi
C. Alat Dan Media
1. Alat tulis
2. Leaflate
D. Setting Tempat
B C
Keterangan :
A : Mahasiswa/pemateri
B : Pasien/ Tn. K
C : Keluarga pasien
E. Materi Penyuluhan
1. Pengertian Hipertensi
2. Klsifikas Hipertensi
3. Penyebab Hipertensi
4. Tanda dan gejala Hipertensi
5. Pertolongan pertama pada penderita Hipertensi
6. Pencegahan Hipertensi
F. Evaluasi
1. Bentuk : Langsung
2. Jenis pertanyaan : Lisan
3. Jumlah pertanyaan : 2 Pertanyaan :
a. Sebutkan pengertian Hipertensi ?
b. Jelaskan tanda dan gejala Hipertensi ?
4. Waktu : 5 menit
SUSUNAN ACARA
DAFTAR PUSTAKA
Friedman, M.M et al. (2010). Buku Ajar Keperawatan Keluarga Riset, Teori,dan
Praktik. Ed 5. Jakarta: EGC.
Irianto, Koes. (2014). Epidemiologi Penyakit Menular dan Tidak Menular, Panduan
Klinis. Bandung: Alfa Beta.
Mubarak, Wahid Iqbal. (2011). Ilmu Pengantar Komunitas. Jakarta: Salemba
Medika.
PPNI. (2016). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI). Jakarta
PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi Dan Keriteria Hasi
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
Setiadi. (2012). Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Triyanto, Endang. (2014). Pelayanan Keperawatan Bagi Penderita Hipertensi
SecaraTerpadu. Yogyakarta: Graha Ilmu.
WHO. (2014). Global Target 6:A 25% relative reduction in the prevalence of
reise blood pressure or contain the according to national circumstances.
MATERI PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG
HIPERTENSI
A. DEFINISI
Hipertensi merupakan suatu keadaan yang menyebabkan tekanan darah
tinggi secara terus-menerus dimana tekanan sistolik lebih dari 140 mmHg,
tekanan diastolik 90 mmHg atau lebih. Hipertensi atau penyakit darah tinggi
merupakan suatu keadaan peredaran darah meningkat secara kronis. Hal ini
terjadi karena jantung bekerja lebih cepat memompa darah untuk memenuhi
kebutuhan oksigen dan nutrisi di dalam tubuh (Koes Irianto, 2014).
Hipertensi juga merupakan faktor utama terjadinya gangguan
kardiovaskular. Apabila tidak ditangani dengan baik dapat mengakibatkan
gagal ginjal, stroke, dimensia, gagal jantung, infark miokard, gangguan
penglihatan dan hipertensi (Andrian Patica N Ejournal Keperawatan volume 4
nomor 1, Mei 2016).
B. KLASIFIKASI
Menurut WHO (2014) hipertensi dapat digolongkan menjadi :
1. Hipertensi esensial atau hipertensi primer
Sebanyak 90-95 persen kasus hipertensi yang terjadi tidak diketahui
dengan pasti apa penyebabnya. Para pakar menemukan hubungan antara
riwayat keluarga penderita hipertensi (genetik) dengan resiko menderita
penyakit ini. Selain itu juga para pakar menunjukan stres sebagai tertuduh
utama, dan faktor lain yang mempengaruhinya. Faktor-faktor lain yang
dapat dimasukkan dalam penyebab hipertensi jenis ini adalah lingkungan,
kelainan metabolisme, intra seluler, dan faktor-faktor ynag meningkatkan
resikonya seperti obesitas, merokok, konsumsi alkohol, dan kelainan darah.
2. Hipertensi renal atau hipertensi sekunder
Pada 5-10 persen kasus sisanya, penyebab khususnya sudah diketahui,
yaitu gangguan hormonal, penyakit diabetes, jantung, ginjal, penyakit
pembuluh darah atau berhubungan dengan kehamilan. Kasus yang sering
terjadi adalah karena tumor kelenjar adrenal. Garam dapur akan
memperburuk resiko hipertensi tetapi bukan faktor penyebab.
C. ETIOLOGI
Pada umunya hipertensi tidak mempunyai penyebab yang spesifik.
Hipertensi terjadi sebagai respon peningkatan cardiac output atau peningkatan
tekanan perifer. Namun ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya
hipertensi:
1. Genetik: Respon nerologi terhadap stress atau kelainan eksresi atau
transport Na.
2. Obesitas: terkait dengan level insulin yang tinggi yang mengakibatkan
tekanan darah meningkat.
3. Stress pada Lingkungan.
4. Hilangnya Elastisitas jaringan and arterisklerosis pada orang tua
sertapelabaran pembuluh darah.
Penyebab hipertensi pada orang dengan lanjut usia adalah terjadinya
perubahan – perubahan pada :
1. Elastisitas dinding aorta menurun
2. Katub jantung menebal dan menjadi kaku
3. Kemampuan jantung memompa darah menurun. 1% setiap tahun sesudah
berumur 20 tahun kemampuan jantung memompa darah menurun
menyebabkan menurunnya kontraksi dan volumenya.
4. Kehilangan elastisitas pembuluh darah. Hal ini terjadi karena kurangnya
efektifitas pembuluh darah perifer untuk oksigenasi
5. Meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer. Meskipun hipertensi
primer belum diketahui dengan pasti penyebabnya, data-data penelitian
telah menemukan beberapa faktor yang sering menyebabkan terjadinya
hipertensi.
Faktor tersebut adalah sebagai berikut :
1. Faktor keturunan
Dari data statistik terbukti bahwa seseorang akan memiliki kemungkinan
lebih besar untuk mendapatkan hipertensi jika orang tuanya adalah
penderita hipertensi. Ciri perseorangan. Ciri perseorangan yang
mempengaruhi timbulnya hipertensi adalah: Umur ( jika umur bertambah
maka TD meningkat ), Jenis kelamin ( laki-laki lebih tinggi dari
perempuan ), Ras ( ras kulit hitam lebih banyak dari kulit putih ).
2. Kebiasaan hidup
Kebiasaan hidup yang sering menyebabkan timbulnya hipertensi adalah :
Konsumsi garam yang tinggi ( melebihi dari 30 gr ), Kegemukan atau
makan berlebihan, Stress, Merokok, Minum alkohol, Minum obat-obatan
( ephedrine, prednison, epineprin ).
Sedangkan penyebab hipertensi sekunder adalah :
a. Ginjal : Glomerulonefritis, Pielonefritis, Nekrosis tubular akut,
Tumor
b. Vascular : Aterosklerosis, Hiperplasia, Trombosis, Aneurisma,
Emboli kolestrol, Vaskulitis
c. Kelainan endokrin : DM, Hipertiroidisme, Hipotiroidisme
d. Saraf : Stroke, Ensepalitis, SGB
e. Obat – obatan : Kontrasepsi oral, Kortikosteroid.
D. MANIFESTASI KLINIS
Menurut Rokhaeni (2013), manifestasi klinis beberapa pasien yang menderita
hipertensi yaitu :
1. Mengeluh sakit kepala, pusing
2. Lemas, kelelahan
3. Sesak nafas
4. Gelisah
5. Mual muntah
6. Epistaksis
E. PERTOLONGAN PERTAMA PADA PENDERITA HIPERTENSI
Jika mengalami tanda – tanda Hipertensi, sarankan penderita hipertensi agar :
1. Hentikan kegiatan terutam bila sedang mengemudi
2. Minta pertolongan orang terdekat atau hubungi tenaga kesehatan terdekat
3. Jika memungkinkan kunjungi pelayanan kesehatan terdekat seperti
puskesmas/ Rumah Sakit .
4. Pengobatan sesegera mungkin dapat menyelamatkan nyawa atau
meningkatkan untuk pulih sepenuhnya
F. PENCEGAHAN HIPERTENSI
Mengurangi dan memodifikasi faktor resiko dengan :
1. Tidak merokok
2. Olahraga / aktivitas fisik secara teratur
3. Pola makanan sehat dan seimbang
4. Melakukan pemerikssan kesehatan secara rutin
5. Batasan konsumsi garam untuk Hipertensi
a. Hipertensi ringan : ½ sendok teh perhari
b. Hipertensi sedang : ¼ sendok teh perhari
c. Hipertensi berat : Tanpa garam