TEKNIK
MATA KULIAH : KUPANG
TKK 147 - Konstruksi Kayu Program Studi D3 Teknik Sipil
JL Jend Soeharto, 72-A, Naikoten I, Kec. Kota
Raja, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. 85118
TAHUN AJARAN / SEMESTER / SKS :
2020-2021 / Ganjil – III / 2 Sks
KELAS :
A&B&C
Tatap Muka 3
Dosen Pengajar :
ALVA YUVENTUS LUKAS, ST., MT.,MT
Perencanaan Batang Tarik Dengan Metode Desain Faktor
Beban Ketahanan (DFBK).
= P/A T’ = Ft’ . An
Dengan :
P = .A Ft’ = kuat tarik sejajar serat
terkoreksi.
Untuk kondisi gaya aksial tarik
An = luas penampang neto.
maka gaya aksial digunakan yaitu
T, selanjutnya gaya aksial tarik Sedangkan untuk besar nilai Ft’
terkoreksi menggunakan notasi T’. digunakan sesuai SNI 7973 :
Oleh karena itu, untuk nilai desain 2013, Pasal 4.3.1. tabel 4.3.1
Perencanaan Batang Tarik Dengan Metode Desain Faktor
Beban Ketahanan (DFBK).
Nilai Ft’
yang
ditinjau
Perencanaan Batang Tarik Dengan Metode Desain Faktor
Beban Ketahanan (DFBK).
Keterangan :
Ft = Nilai desain acuan (SNI 7973 : 2013, Pasal 4.2.1, tabel 4.2.1)
CM = Faktor layan basah (SNI 7973 : 2013, Pasal 4.2.1, tabel 4.2.2)
Ct = Faktor temperatur (SNI 7973 : 2013, Pasal 2.3.3, tabel 2.3.3)
Cf = Faktor ukuran (SNI 7973 : 2013, Pasal 4.3.6)
Ci = Faktor tusukan (SNI 7973 : 2013, Pasal 4.3.8, tabel 4.3.8)
Kf = Faktor konversi format (SNI 7973 : 2013, Pasal N.3.1, tabel N1, hal 181)
t = Faktor ketahanan (SNI 7973 : 2013, Pasal N.3.2, tabel N2, hal 181)
= Faktor efek waktu (SNI 7973 : 2013, Pasal N.3.2, tabel N3, hal 182)
Perencanaan Batang Tarik Dengan Metode Desain Faktor
Beban Ketahanan (DFBK).
1) Nilai desain acuan (Ft)
Berdasarkn SNI
7973 : 2013, Pasal
4.2.1, tabel 4.2.1
Perencanaan Batang Tarik Dengan Metode Desain Faktor
Beban Ketahanan (DFBK).
Nilai Rasio Tahanan
Tu Tu
Contoh Soal 1 – Batang Tarik
Faktor Koreksi :
CM = 1 (kering udara) Mpa
Ct = 1 (< 380C)
Cf = 1 (faktor koreksi ukuran standar pabrik)
CI = 0,80
Kf = 2,70
t = 0,80
= 0,60
Contoh Soal 1 – Batang Tarik
Rencanakan dimensi
batang tarik AB kayu
kelas mutu A dengan kode
mutu E20. Kombinasi
pembebanan 1,4D.
Temperatur dimana
Konstruksi ini berada
adalah 260C.
Selama proses pabrikasi
maupun pelaksanaan
konstruksi, dianggap kayu
dalam kondisi kering
dengan kadar air < 19%.
Contoh Soal 2 – Batang Tarik
Faktor Koreksi :
CM = 1 (kering udara) Mpa
Ct = 1 (< 380C)
Cf = 1 (faktor koreksi ukuran standar pabrik)
CI = 0,80
Kf = 2,70
t = 0,80
= 0,60
Contoh Soal 2 – Batang Tarik