SULASTRI
KOMPONEN STRUKTUR TARIK
1. Batang Tarik
Secara umum komponen struktur tarik bertujuan untuk mengetahui luas penampang
minimum yang diperlukan, pada daerah sambungan terjadinya pengurangan luas tampang
sehingga distribusi terhadap tegangan tarik menjadi tidak merata dan perancaan pada
struktur atau batang tarik harus didasarkan pada luas penampang netto dalam perencanan
batang batang tarik perlu diperhatikan perlemahan-perlemahan akibat alat-alat sambung
seperti pada sambungan paku, sambungan baut dan sebagainya.
Batang tarik adalah elemen batang pada struktur yang menerima gaya aksial murni dan
umumnya terdapat pada struktur rangka batang. Gaya tarik tersebut dikatakan setris jika
garis gaya berhimpt terhadap garis berat penampang. Batang tarik sangat efektif dlam
memikul beban.
Struktur batang tarik banyak dijumpai khususnya pada sistem struktur rangka batang
contoh pada struktur rangka batang dan rangka atap bangunana. Pada struktur dengan tipe
rangka batang ( truss ) seluruh gaya-gaya batang yaitu berupa gaya tarik dan gaya dalam
tekan.
1
KOMPONEN STRUKTUR TARIK
Gaya atau tegangan tarik sejaja serat aktual didasarkan atas luas penampang netto dan tidak
melebihi nilai desain tarik terkoreksi.
TU T’
Dimana :
Tu = gaya tarik terfaktor
T’ = tahanan tarik terkoreksi
T’ = Ft’ x An
Dimana :
Ft’ = kuat tarik sejajar serat terkoreksi
An = luas penampang netto
Dalam konsep desain kekuatan batang tarik berdasarkan LRFD atau DFBK bahwa gaya tarik
terfaktor adalah kebutuhan dengan notasi Tu dan kekuatan tarik terkoreksi adalah kapasistas (
capacity ) dengan notasi T’ sehinggan konsep dalam hal ini kebutuhan harus lebih kecil
diandingkan dengan kapasitas sehingga disimpulkan batang tarik aman dan kuat.
2
KOMPONEN STRUKTUR TARIK
Kuat tarik
Batang tarik
3
KOMPONEN STRUKTUR TARIK
T’ = Ft ’ .An
F t ’ = C M C t C pt CF Crt Ft
Ft’ = Ft x CM x Ct x CF x C I x KF x t x
6. Modulus Elastisitas
Nilai rata-rta desaina acuan modulus elastisitas untuk kayu dengan mutu dan species pada
tabel 1 sesuai dengan standar ASTM D 245 dan reduksi dilakakuka untuk
memperhitungkan pengaruh mutu terhadap kekauan.
4
KOMPONEN STRUKTUR TARIK
8. Faktor temperatur Ct
5
KOMPONEN STRUKTUR TARIK
9. Faktor Ukuran CF
Batang kayu dengan panjang 5 m dengan jenis kayu node mutu E20 dan kelas mutu B mengalami
gaya tarik ultimate sebesar 45 kN dimensi kayu 60 mm x 100 mm, apakah kayu cukup kuat
menahan gaya tarik yang bekerja tersebut.
Penyelesain :
Diketahui :
Data mutu kayu E20
Ew = 2000 MPa
6
KOMPONEN STRUKTUR TARIK
Ft = 17,4 MPa
Ag = 6000 mm2
An = 6000/1,25 = 4800 mm2
Faktorb reduksi
CM = 1 ( kering udara lhat pada tabel )
CT = 1 ( < 380 C lihat pada tabel 2.3.3 )
CF = 1 ( faktor reduksi ukuran standar )
KF = 2,7
t = 0,8
= 0,6
Kuat tarik sejajar serat :
T’ = Ft ’ .An
F t ’ = C M C t C pt CF Crt Ft
Ft = 0,8 x Ft tabel
Ft = 0,8 x 17,4
Ft = 13,92 MPa
Kuat tarik mutu B
Ft = 0,75 x 13,92
Ft = 10,44 MPa
Kuat tarik terkoreksi ( Ft’)
Ft’ = Ft x CM x Ct x CF x C I x KF x t x
Ft’ = 10,44 x 1 x 1 x 1 x 0,8 x 2,7 x 0,8 x 0,6
Ft’ = 10,82 MPa
Tanahan tarik terkoreksi ( T’)
T’ = Ft ’ .An
T’ = 10,82 x 4800
T’ = 51955,2 N 52 kN < Tu = 45 kN → ok