0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
13 tayangan3 halaman
I. Batang tarik dirancang untuk memenuhi ketentuan tahanan tarik sejajar dan tegak lurus serat, dengan mempertimbangkan faktor waktu, tahanan kayu, dan luas penampang.
II. Batang tarik tersusun terdiri dari dua elemen atau lebih yang digabungkan untuk meningkatkan kekuatan.
III. Contoh perencanaan batang tarik menghitung tahanan tarik akuan, terkoreksi, dan luas pen
I. Batang tarik dirancang untuk memenuhi ketentuan tahanan tarik sejajar dan tegak lurus serat, dengan mempertimbangkan faktor waktu, tahanan kayu, dan luas penampang.
II. Batang tarik tersusun terdiri dari dua elemen atau lebih yang digabungkan untuk meningkatkan kekuatan.
III. Contoh perencanaan batang tarik menghitung tahanan tarik akuan, terkoreksi, dan luas pen
I. Batang tarik dirancang untuk memenuhi ketentuan tahanan tarik sejajar dan tegak lurus serat, dengan mempertimbangkan faktor waktu, tahanan kayu, dan luas penampang.
II. Batang tarik tersusun terdiri dari dua elemen atau lebih yang digabungkan untuk meningkatkan kekuatan.
III. Contoh perencanaan batang tarik menghitung tahanan tarik akuan, terkoreksi, dan luas pen
Komponen struktur yang mendukung beban aksial tarik maupun
desak sering dijumpai pada struktur rangka kuda-kuda. Gaya aksial
tarik ataupun desak memiliki garis kerja gaya yang sejajar dan berhimpit dengan sumbu panjang batang. Pada daerah sambungan, terjadi pengurangan luas tampang kayu akibat penempatan alat sambung, distribusi tegangan tarik terjadi tidak secara merata (dapat dilihat pada gambar 4.1). pada nilai banding luas lubang terhadap luas tampang kayu (AhIAg) yang sama,kekuatan tarik akibat beberapa lubang berdiameter kecil ternyata lebih kecil dari pada batang tarik dengan lubang yang besar tetapi jumlahnya sedikit.
I. Perencanaan batang tarik
Batang tarik harus direncanakan untuk memenuhi ketentuan sebagai berikut: Tu ≤ λɸtT’ (4.1) Dimana : Tu = gaya tarik terfaktor Λ = faktor waktu ɸt = faktor tahanan tarik sejajar serat = 0.80 T’= tahanan tarik 1. Tahanan tarik sejajar serat = Ft’ An (4.2) t’= CM Ct Cpt Cf Crt Ft (4.3) Bilamana, akibat adanya alat pengencang, letak titik berat penampang neto menyimpang dari titik berat penampang bruto sebesar 5% dari ukuran lebar atau lebih maka eksensitas lokal harus ditinjau dengan sesuai dengan prinsip mekanika.
2. Tahanan tarik tegak lurus serat
Gaya tarik tegak lurus serat tidak dapat dihindari maka dengan perkuatan mekanis harus diadakan untuk mampu memikul gaya tarik yang terjadi.
II. Batang tarik tersusun
Komponen struktur tersusun, termasuk batang majemuk rangka atap, batang diafragma, batang penyokong, dan komponen struktur serupa, adalah komponen struktur yang terdiri dari dua atau lebih elemen sejajar yang digabungkan dari bahan dengan tahanan dan kekakuan yang sama.
III. Contoh perencanaan batang tarik
Contoh :
Penyelesaian Keseimbangan pada buhu A : Menghitung kuat tarik sejajar serat acuan ( Ft ) Ft = 0,8 . Ft (rasio tahanan kayu kelas mutu A = 0,8 ) Ft = 0,8 x 47 = 37,6 Mpa
Menghitung tahanan tarik terkoreksi (T’)
T’ = Ft’ . An T’ = CM Ct Cpt Cf Crt Ft An T’ = 1,00 x 1,00 x 1,00 x 1,00 x 1,00 x 37,6 x An
Menghitung kebutuhan luas neto (An)
Tu ≤ λɸtT’ 66 ≤ 0,6 x 0,8 x 37,6 x An An ≥ 66000 / 18,05 An ≥ 3656 mm2
Menentukan luas penampang bruto (Ag)
Penampang kritis terjadi pada daerah sambungan. Pengurangan luas penampang akibat penempatan alat sambung baut diperkirakan sekitar 25%, jadi luas penampang bruto yang diperlukan adalah : Ag = 1,25 . An = 4571 mm2 Dimensi batang AB dipilih 50/120 mm2 dengan Ag = 6000 mm2. Tu = λɸtFt’ An Tu =0,6x0,8x37,6x(0,75)x6000 Tu =81216 N 81,2 kN >> 66 kN.