Anda di halaman 1dari 3

Komponen struktur yang mendukung beban aksial tarik maupun

desak sering dijumpai pada struktur rangka kuda-kuda. Gaya aksial


tarik ataupun desak memiliki garis kerja gaya yang sejajar dan
berhimpit dengan sumbu panjang batang. Pada daerah sambungan,
terjadi pengurangan luas tampang kayu akibat penempatan alat
sambung, distribusi tegangan tarik terjadi tidak secara merata (dapat
dilihat pada gambar 4.1). pada nilai banding luas lubang terhadap luas
tampang kayu (AhIAg) yang sama,kekuatan tarik akibat beberapa
lubang berdiameter kecil ternyata lebih kecil dari pada batang tarik
dengan lubang yang besar tetapi jumlahnya sedikit.

I. Perencanaan batang tarik


Batang tarik harus direncanakan untuk memenuhi ketentuan
sebagai berikut:
Tu ≤ λɸtT’ (4.1)
Dimana : Tu = gaya tarik terfaktor
Λ = faktor waktu
ɸt = faktor tahanan tarik sejajar serat = 0.80
T’= tahanan tarik
1. Tahanan tarik sejajar serat
= Ft’ An (4.2)
t’= CM Ct Cpt Cf Crt Ft (4.3)
Bilamana, akibat adanya alat pengencang, letak titik berat
penampang neto menyimpang dari titik berat penampang bruto
sebesar 5% dari ukuran lebar atau lebih maka eksensitas lokal
harus ditinjau dengan sesuai dengan prinsip mekanika.

2. Tahanan tarik tegak lurus serat


Gaya tarik tegak lurus serat tidak dapat dihindari maka
dengan perkuatan mekanis harus diadakan untuk mampu
memikul gaya tarik yang terjadi.

II. Batang tarik tersusun


Komponen struktur tersusun, termasuk batang majemuk rangka
atap, batang diafragma, batang penyokong, dan komponen struktur
serupa, adalah komponen struktur yang terdiri dari dua atau lebih
elemen sejajar yang digabungkan dari bahan dengan tahanan dan
kekakuan yang sama.

III. Contoh perencanaan batang tarik


Contoh :

Penyelesaian
Keseimbangan pada buhu A :
Menghitung kuat tarik sejajar serat acuan ( Ft )
Ft = 0,8 . Ft (rasio tahanan kayu kelas mutu A = 0,8 )
Ft = 0,8 x 47 = 37,6 Mpa

Menghitung tahanan tarik terkoreksi (T’)


T’ = Ft’ . An
T’ = CM Ct Cpt Cf Crt Ft An
T’ = 1,00 x 1,00 x 1,00 x 1,00 x 1,00 x 37,6 x An

Menghitung kebutuhan luas neto (An)


Tu ≤ λɸtT’
66 ≤ 0,6 x 0,8 x 37,6 x An
An ≥ 66000 / 18,05
An ≥ 3656 mm2

Menentukan luas penampang bruto (Ag)


Penampang kritis terjadi pada daerah sambungan. Pengurangan
luas penampang akibat penempatan alat sambung baut
diperkirakan sekitar 25%, jadi luas penampang bruto yang
diperlukan adalah : Ag = 1,25 . An = 4571 mm2
 Dimensi batang AB dipilih 50/120 mm2 dengan Ag = 6000 mm2.
Tu = λɸtFt’ An
Tu =0,6x0,8x37,6x(0,75)x6000
Tu =81216 N  81,2 kN >> 66 kN.

Anda mungkin juga menyukai