TINJAUAN PUSTAKA
melalui suatu insisi pada dinding perut dan dinding rahim dalam syarat
dalam keadaan utuh dan berat janin di atas 500 gram (Sarwono, 1980).
2. Indikasi
menimbulkan bahaya yang serius bagi janin ibu dan keduanya, padahal
a. Indikasi Ibu
5
6
4) Placenta previa
6) Ruptur Uteri
b. Indikasi Janin
1) Kelainan letak
2) Gawat janin
c. Kontra Indikasi
3) Janin mati
1. Pengertian
b. Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali mulai dan persalinan
keadaan yang normal (Prof. Dr. Ida Bagus Gde Manuaba, DSOG, 1998).
(Sarwono, 1989).
e. Nifas adalah masa yang dimulai setelah partus selesai dan berakhir setelah
kira-kira 6 minggu akan tetapi seluruh alat genital baru pulih kembali
2. Lamanya
3. Periode Nifas
a. Involusi
1) Involusi Uterus
Dengan cepat luka ini mengecil, pada akhir minggu ke-2 hanya
yang banyak, maka arteri harus mengecil lagi dalam masa nifas.
4) Serviks
terdapat perlukaan kecil setelah bayi lahir, tangan masih bisa masuk
rongga rahim, setelah 2 jam dapat dilalui oleh 2-3 jari, setelah 7 hari
b. Proses Laktasi
Masing-masing buah dada terdiri 15-24 lobus yang terletak terpisah satu
sama lain oleh jaringan lemak. Tiap lobus terdiri atas lobuli yang terdiri
pula dari acini. Acini ini menghasilkan air susu. Tiap lobulus mempunyai
saluran halus untuk mengalirkan air susu. Saluran yang halus ini bersatu
menjadi satu saluran untuk tiap lobus. Saluran ini disebut ductus
bermuara.
Keadaan buah dada pada dua hari pertama nifas sama dengan keadaan
kehamilan. Pada waktu ini buah dada belum mengandung susu melainkan
Kolostrum adalah cairan kuning dengan BDI 1.030 - 1.035 dan reaksinya
Segera setelah persalinan dapat terjadi peningkatan suhu badan tetapi tidak
yang diikuti his pengiring menimbulkan rasa nyeri disebut “nyeri ikutan”
sebagai berikut:
2) Loekia Sanguelenta
a) 3 sampai 14 hari
3) Loekia Serosa
a) 7 sampai 14 hari
4) Loekia Alba
b) Berwarna putih
1) Perdarahan berkepanjangan.
(Manuaba. I. G, 1997).
a. Tanda-tanda Vital
1) Suhu 37,5 ºC
dan mastitis.
b. Perubahan Kardiovaskuler
orthostatik.
panggul.
13
diuresis (terjadi mulai 24 jam post partum akan terjadi penurunan berat
badan 2,5 kg pada masa post partum aseton uria ringan (early post
2) Menstruasi akan terjadi pada minggu ke 12 pada masa nifas ibu yang
tidak menyusui dan pada ibu menyusui terjadi pada minggu ke-36.
3) Kembali fungsi normal usus pada minggu I nifas, hal ini berhubungan
menjadi lancar.
14
berkurangnya tonus otot yang akan jelas terlihat pada saat periode post
partum.
cepat.
2) Minggu III post partum rugae mulsi tampak kembali labia mayora dan
minora sedikit tegang dan kurang licin. Mukosa vagina atrofi sampai
kelihatan sedikit memar pada early post partum (I Gde Manuaba, 1997).
a. Early Ambulation
tempat tidur 24-48 jam post partum. Keuntungan dari Early Ambulation:
b. Diit
Diit harus sangat mendapat perhatian dalam nifas karena makanan yang
c. Suhu
Harus diawasi terutama dalam minggu pertama dan masa nifas karena
d. Miksi
Penderita disuruh kencing tiap 6 jam post partum kalau dalam 8 jam post
partum belum dapat kencing atau sekali kencing belum melebihi 100 cc,
e. Defekasi
Jika hari ke tiga penderita belum juga buang air besar, maka dilakukan
f. Puting Susu
mastitis. Air susu yang kering menjadi kerak dan dapat merangsang kulit
dengan air yang telah dimasak, tiap kali sebelum dan sesudah menyusui bayi.
Ibu yang tidak menyusui anaknya, haid datang lebih cepat dari ibu yang
minggu setelah persalinan pada ibu golongan kedua haid seringkali tidak
tempat tidur. Maka pada umumnya ibu-ibu dengan biasa tidak lama
Masa post partum merupakan saat yang paling baik untuk menawarkan
kontrasepsi, oleh karena pada saat ini motivasi paling penting. Oleh
a. Susukanlah bayi.
1. Proses Keperawatan
(Anna Mariner).
2. Asuhan Keperawatan
dilandasi etik dan etika keperawatan dalam lingkup wewenang serta tanggung
1) Pemeriksaan umum:
Vital sign
Keluhan-keluhannya
dan posisi.
b. Analisa Data
dengan cara:
20
c. Diagnosa Keperawatan
kemih.
persalinan.
operasi.
d. Perencanaan
1) Diagnosa I
Tujuan:
Intervensi:
Rasional:
2) Diagnosa II
kemih.
Tujuan:
dengan kriteria:
Intervensi:
Rasional:
3) Diagnosa III
persalinan.
Tujuan:
kriteria:
Intervensi:
sesuai kemampuannya.
pisang.
Rasional:
proses defekasi.
4. Diagnosa IV
Tujuan:
Intervensi:
Rasional:
5. Diagnosa V
operasi.
26
Tujuan:
b. Vital sign, analisa gas darah dalam batas normal (terutama kadar
leukosit).
Intervensi:
Rasional:
infeksi.
6. Diagnosa VI
Tujuan:
dengan kriteria:
Intervensi:
diri/bayinya.
Rasional:
a. Anggapan negatif terhadap anaknya bisa timbul pada saat ibu post
secara mandiri.
7. Diagnosa VII
Tujuan:
c. Produksi banyak
Intervensi:
Rasional:
e. Diagnosa Keperawatan
operasi.
30
f. Intervensi
Intervensi:
Rasional:
Intervensi:
perasaannya.
pembedahan.
Rasional:
selanjutnya.
dapat berkurang.
Intervensi:
1. Manfaat KB
Rasional:
g. Pelaksanaan
h. Evaluasi
kebutuhan pasien.