Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN II


LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI - INVESTASI YANG
DIBUKUKAN DENGAN METODE EKUITAS

KELOMPOK VI:
ELFA AULIA AQILA B1C1 18 170
NUR ANISA ANWAR B1C1 18 172
MUHAMMAD IKRAR B1C1 18 173
ALIMA FITRIYANI B1C1 18 176
ERA FAZIRAH B1C1 18 193
NIDA B1C1 18 198
SILVI DAMAYANTI B1C1 18 202

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2021
1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Apabila saham perusahaan anak diperoleh, maka harga pokok perolehan

saham ini dicatat dalam perkiraan investasi. Perusahaan induk dapat memilih

untuk menetapkan perubahan yang terjadi pada modal pemiliknya dalam

perusahaan anak dengan penyesuaian berkala pada perkiraan investasi. Praktek ini

ditunjukkan sebagai metode Ekuitas.

Meskipun perusahaan induk harus menggunakan metode ekuitas dalam

laporan eksternalnya, namun ia dapat memilih untuk mempertahankan metode

harga pokok yang dibukukan tanpa penyesuaian.

Dalam mengembangkan lembaran kerja untuk penyusunan neraca

konsolidasi, metode yang digunakan untuk mencatat investasi harus diketahui,

karena metode ini menentukan sifat penghapusan yang harus dilakukan sementara

pengembangan neraca konsolidasi didasarkan pada asumsi bahwa perusahaan

induk dan perusahaan anak merupakan satu kesatuan ekonomis. Baik investasi

dicatat dengan metode ekuitas maupun dengan metode harga pokok, neraca

konsolidasi harus sama.

1.2 Tujuan Masalah

Untuk mengetahui bagaimana investasi yang dibukukan dengan metode

ekuitas.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pedoman Menggunakan Metode Ekuitas

Metode ekuitas harus digunakan untuk membukukan semua perusahaan

anak yang tidak dikonsolidasikan dalam laporan keuangan konsolidasi. Metode ini

juga harus digunakan oleh perusahaan inuk untuk membukukan saham biasa

perusahaan anak “dalam laporan keuangan perusahaan induk yang disiapkan bagi

para pemegang saham sebagai laporan keuangan dari satuan usaha utama dalam

hal pelaporan”.

Metode ekuitas juga “harus digunakan oleh investor yang investasinya

dalam saham berhak suara memberinya kemampuan untuk berpengaruh besar

terhadap kebijakan operasi dan keuangan “Investee” (penerima investasi)

meskipun investor tersebut hanya memiliki 50% atau kurang 50% dari saham

berhak suara termaksud”.

Penggunaan metode ekuitas diharuskan apabila terdapat pengaruh besar,

karena jika deviden yang diterima diperlakukan sebagai pendapatan maka suatu

perusahaan akan bisa memanipulasi laba yang dilaporkannya dengan

memerintahkan “investee” untuk mengumumkan deviden.

3
2.2 Prosedur Akuntasi Untuk Metode Ekuitas

Penggunaan metode ekuitas membutuhkan prosedur akuntasi sebagai

berikut :

1. Laba bersih atau rugi bersih perusahaan anak.

Laba bersih perusahaan anak menambah aktiva bersih dan laba yang

ditahan perusahaan anak. Sedangkan rugi bersih mengurangi aktiva bersih dan

laba yang ditahan

2. Deviden perusahaan anak

Pengumuman deviden oleh perusahaan anak mengurangi laba yang

ditahannya dan menambah kewajibannya. Pembayaran deviden mengurangi uang

kas dan membatalkan kewajiban deviden

3. Selisih antara harga pokok investasi dan nilai buku

Jika setiap selisih antara harga pokok investasi dan modal perusahaan

induk dalam aktiva bersih perusahaan anak harus dibukukan dengan cara yang

sama seperti laporan keuangan konsolidasi. Jadi, jika ada selisih antara nilai buku

aktiva yang disusutkan dengan nilai wajarnya pada tanggal perolehan, maka

penyusutan harus didasarkan dengan nilai wajarnya dalam menghitung laba

perusahaan anak.

4. Laba dan rugi antar perusahaan

Dalam laporan keuangan setiap laba atau rugi yang dihasilkan dari

transaksi antara perusahaan-perusahaan yang dicantumkan dalam perusahaan yang

dikonsolidasi dihapuskan.

4
Bentuk dan laba deviden Perusahaan Anak
Perusahaan Induk P Dan Perusahaan Anak S
Lembar Kerja Untuk Neraca Konsolidasi
1 Januari 1987
Perusahaan Perusahaa Eliminasi Neraca Konsolidasi
p ns Debet Kredit Debet Kredit
Debet
Investasi Dalam Saham Perusahaan S $100.000
Eliminasi Investasi ...................... $100.00
Goodwill ...................... $4.000 0 $4.000
Aktiva Lainnya ...................... $250.000 $200.000 $450.000
$350.000 $200.000
Kredit $280.000
Kewajiban .......................................... $200.000 $80.000 $100.000
Modal Saham Perusahaan P ............... $100.000 $50.000
Laba Yang Ditahan Perusahaan $60.000 $100.000
P.............
Modal Saham Perusaahaan S.............
Eliminasi 80%................................ $80.000
Kepentingan Minoritas 20%............ $20.000
Laba Yang Ditahan Perusahaan S...... $20.000
Eliminasi 80%................................ $16.000
Kepentingan Minoritas 20%............ $4.000
$100.00
$360.000 $200.000 $100.000 $454.000 $454.000
0

Pembukuan Perkiraan Investasi Dengan


Transaksi
Metode Ekuitas
30 Juni Investasi Dalam Saham
Pelaporan laba bersih sebesar $200.000 untuk Perusahaan S ...............$16.000
periode 6 bulan oleh Perusahaan S Ekuitas dalam laba
Perusahaan P ...............$16.000
5 Desember Hutang Deviden ..........$ 8.000
Pengumuman Deviden sebesar $10.000 oleh Investasi Dalam Saham
Perusahaan S Perusahaan ..............................$8.000
20 Desember Kas ..............................$6.000
Pembayaran deviden oleh Perusahaan S Piutang Deviden .....................$6.000
31 Desember Ekuitas dalam laba Perusahaan S .....$4.000
Pelaporan rugi bersih sebesar 5.000 untuk periode 6 Investasi dalam Saham Perusahaan S .......$4.000
bulan oleh Perusahaan S

Amortisasi goodwill untuk periode yang tidak lebih Ekuitas laba Perusahaan S...............$100
dari 40 Tahun Investasi laba Perusahaan S..................$100

Perusahaan Induk P Dan Perusahaan Anak S


Neraca Konsolidasi
31 Desember 1987
Aktiva .............................................................................................................................................................$488.000
Goodwill .........................................................................................................................................................$ 3.900
Total Aktiva .................................................................................................................................................... $491.900

Kewajiban .......................................................................................................................................................$200.000
Modal Pemegang Saham :
Kepentingan Minoritas :
Modal Saham ..............................................................................$ 20.000
Laba Yang Ditahan .................................................................... .$ 5.000$ 25.000
Kepentingan Kendali (Controlling Interest) :
Modal Saham ..............................................................................$100.000
Laba Yang Ditahan ..................................................................... $ 86.000$186.000$211.900
Total kewajiban dan modal pemegang Saham ............................................................................................. $491.900

5
CONTOH KOMPREHENSIF DARI METODE EKUITAS

Asumsikan bahwa Perusahaan P memperoleh kepentingan kendali

(controlling interest) dalam saham dua Perusahaan tersebut dibawah ini :

Tanggal 1 April 1986, dibeli 900 lembar saham (90%) Perusahaan S1 @$130 ... $117.000

Tanggal 1 Juli 1986, dibeli 800 lembar saham (80%) Perusaahaan S2@$90 ....... 72.000

Saldo modal saham, laba yang ditahan atau defisit tanggal 31 Desember

1985 dan pendapatan serta deviden untuk tahun 1986 dan 1987 adalah sebagai

berikut :

Perusahaan Perusahaan Perusahann


P S1 S2
Modal saham (masing-masing nilai
nominal @$100) ............... $300.000 $100.000 ($100.000)
Saldo laba yang ditahan (defisit) 30
Desember 1986 ............... $ 80.000 25.000 (10.000)
Deviden yang diumumkan per 30
Desember 1986 dapat dibayarkan
per 15 Januari 1987 ............... $ 10.000 5.000
Laba (rugi) bersih operasi sendiri,
tahun 1986 ............... (30.000) (20.000) 15.000
Deviden yang diumumkan per 30
Desember 1987 dapat dibayarkan
per 15 Januari 1988 ............... 10.000 5.000
Laba (rugi) bersih operasi sendiri,
tahun 1987 . ............... 15.000 (10.000) 20.000

Penaksiran nilai Perusahaan S1 yang dilakukan tanggal 1 April 1986

mengungkapkan bahwa mesin dengan sisa umur 5 tahun dinilai terlalu rendah

sebesar $5.000 dalam perkiraan tersebut. Semua pos lainnya dinyatakan sebesar

nilainya yang wajar. Perbedaan diantara harga pokok investasi dan ekuitas dalam

nilai buku Perusahaan S2 seluruhnya berasal dari bangunan dengan sisa umur 15

tahun.

Dengan informasi ini perbedaan antara harga pokok dari nilai buku

investasi pada saat pengambilalihan bisa ditentukan sebagai berikut :

6
Perusahaan S1

Modal saham .......................................................................................................... $100.000


Saldo laba yang ditahan 31 Desember 1985............................................................ 25.000
Rugi 1 Januari-31 Maret 1986................................................................................ ( 5.000)
Nilai buku bersih pada saat perolehan (akusisi).......................................... $120.000
Penyesuaian nilai mesin......................................................................................... 5.000
Aktiva bersih dengan nilai wajarnya ......................................................... $125.000
Lembar saham perusahaan ........................................................................ 0,90
Ekuitas dalam aktiva bersih Perusahaan P ............................................................ $112.000
Harga pokok investasi ........................................................................................... 117.000
Goodwill (diamortisasi dalam periode yang tidak lebih dari 25 tahun).... $ 4.500

Perusahaan S2
Modal saham .......................................................................................................... $100.000
Saldo laba yang ditahan 31 Desember 1985............................................................ (10.000
Rugi 1 Januari-31 Maret 1986................................................................................ 7.500
Nilai buku bersih pada saat perolehan (akusisi).......................................... $ 97.500
Biaya Perusahaan ............................................................ $72.000 5.000
Lembar saham perusahaan ..................................0,80
Nilai ................................................................................ $90.000 $ 90.000
Penurunan dalam nilai bangunan ............................................................................ $ 7.500

Dalam contoh diatas saldo laba dan rugi perusahaan anak serta saldo laba

yang ditahannya untuk tahun 1986 dihitung sebagai berikut :

Perusahaan S1

Labayang ditahan 31 Desember 1985............................................................ $25.000


Rugi bersih untuk tahun 1986 sebesar $20.000
Bagian pro-rata dalam rugi bersih sampai tanggal 1 April 1986 yaitu
tanggal perolehan kepentingan oleh Perusahaan P, 3/12 x $20.000 ......... (5.000)
Laba yang ditahan 31 Desember 1986 (tanggal Perolehan Kepentingan.................$20.000
Bagian pro-rata dalam rugi bersih 1 April s/d 31Desember 1986
9/12 x $20.00 ......................................................................................................... (15.000)
Laba yang ditahan 31 Desember 1986 ................................................................... $ 5.000
 Rugi yang harus ditanggung oleh Perusahaan induk 90% dari rugi bersih
sebesar $15.000, 1 April 1986.......................................................................... $13.500

Perusahaan S2
Defisit 31 Desember 1985....................................................................................... ($10.000)
Laba bersih untuk tahun 1986 sebesar $15.000
Bagian pro-rata dalam rugi bersih sampai tanggal 1 April 1986 yaitu
tanggal perolehan kepentingan oleh Perusahaan P, 6/12 x $15.000 ......... 7.500
Defisit, 1 Juli 1986 (tanggal perolehan kepentingan) ............................................. ($ 2.500)
Bagian pro-rata dalam rugi bersih 1 Juli s/d 31Desember 1986
9/12 x $20.00 ......................................................................................................... ( 7.500)
$ 5.000
Deviden yang diumumkan 30 Desember 1986 ...................................................... ( 5.000)
Laba yang ditahan 31 Desember 1986.................................................................... Tidak ada
 Laba yang harus diperoleh Perusahaan induk 80% dari laba bersih
sebesar $7.500, 1 Juli s/d 31 Desember 1986 .................................................. $ 6.000

7
2.3 Modifikasi Dalam Metode Ekuitas

Metode ekuitas dalam penerapan konvensionalnya, menetapkan laba dan

rugi yang masih dalam perusahaan anak dalam perkiraan investasi dan

menetapkan setoran modal perusahaan anak sebagai realisasi investasi. Dengan

demikian, saldo investasi menggambarkan harga pokok semula investasi yang

disesuaikan dengan bagian perusahaan induk dari perusahaan yang terjadi dalam

aktiva bersih perusahaan anak sejak tanggal perolehan kepentingan.

Pembenaran metode ekuitas dan dukungan penggunaannya didasarkan

pada konsep kesatuan ekonomis, yang diwakili oleh dua kesatuan usaha dan

pengendalian penuh yang dilaksanakan oleh perusahaan induk atas kegiatan

perusahaan anak.

Laba bersih perusahaan anak memperbaiki posisi perusahaan induk dan

benar-benar dapat tersedia bagi perusahaan induk mengingat perusahaan induk

melakukan pengendalian atas kegiatan perusahaan keuangan perusahaan anak.

Kerugian perusahaan anak mempengaruhi posisi perusahaan induk dalam arah

yang sebaliknya.

Dengan menetapkan laba perusahaan anak pada perkiraan perusahaan

induk, maka ini berarti, bahwa penerimaan deviden dari perusahaan anak harus

ditangani sebagai perolehan kembali laba yang masih harus diterima atau realisasi

sebagian dari saldo investasi.

Metode ekuitas dapat dimodifikasi untuk memungkinkan pembukuan yang

lebih memuaskan bagi modal perusahaan induk dengan jalan memisahkan modal

8
yang berkaitan dengan perubahan kepentingan dalam perusahaan anak dari modal

yang secara hukum direalisaaaasi dan tersedia untuk deviden.

Prosedur akuntasi untuk membedakan laba yang tidak direalisasi, adalah

sebagai berikut:

1. Laba bersih perusahaan anak dianggap sebagai dukukngan untuk menetapkan

kenaikan dalam investasi perusahaan anak. Dengan demikian perusahaan induk

mendebet perkiraan investasi dan mengkredit secara terpisah perkiraan laba

yang tidak direalisasi untuk bagiannya dalam laba bersih perusahaan anak.

2. Pembagian laba berikutnya sebagai deviden oleh perusahan anak dipandang

sebagai realisasi pendapatan dari investasi. Perusahaan induk mendebet

perkiraan Piutang Deviden atau Perkiraan Kas dan mengkredit perkiraan

investasi sebesar bagiannya dalam deviden perusahaan anak.

Penggunaan prosedur alternatif ini mengakibatkan pengikhtisaran kegiatan

perusahaan anak dalam perkiraan laba yang tidak direalisasi dan dalam perkiraan

laba yang ditahan. Laba perusahaan anak yang tidak dibagikan dalam bentuk

deviden ditetapkan sebagai laba yang tidak direalisasi atau sebagai laba yang

ditahan yang terbatas.

Laba yang dibagikan dan disediakan untuk perusahaan induk ditetapkan

sebagai laba yang ditahan. Walaupun total aktiva dan total modal perusahaan

induk sama jumlahnya dalam masing-masing prosedur, namun metode alternatif

memberikan kejelasan mengenai modal perusahaan induk.

Apabila prosedur metode ekuitas konvensional diikuti dan laba perusahaan

induk dan anak diikhtisarkan dalam perkiraan laba yang ditahan, maka perubahan

9
dalam perkiraan investasi harus dianalisis untuk menetapkan porsi laba yang

ditahan perusahaan induk, yang dapat digunakan sebagai dasar untuk deviden.

Apabila prosedur metode ekuivalen alternatif digunakan, maka maka laba yang

tidak disediakan untuk deviden dilaporkan sebagai laba yang ditahan yang tidak

direalisasikan.

2.4 Melaporkan Investasi Pada Laporan Keuangan Perusahaan Induk

Beberapa akuntan telah menyatakan penolakan terhadap penggunaan

metode ekuitas berdasarkan sejumlah alasan.

1. Metode ekuitas melakukan penyimpangan mendasar dari praktek yang berlaku

umum dalam pengakuan pendapatan karena pendapatan perusahaan anak

dianggap sebagai pendapatan perusahaan induk

2. Saldo investasi tidak bisa menunjukkan nilai perusahaan anak baik dari segi

biaya maupun nilai periode berjalan karena saldo tersebut terdiri dari beberapa

unsur yang berbeda-biaya nilai investasi untuk tanggal pengambilalihan saham,

yang dimodifikasi dengan berbagai penyesuaian berdasarkan perubahan modal

yang dilaporkan pada pembukuan perusahaan anak setelah pengambilalihan.

2.5 Perusahaan Anak Yang Tidak Dikonsolidasikan Pada Neraca

Konsolidasi

Masalah khusus akan kita hadapi apabila perusahaan anak tertentu tidak

dikonsolidasikan dalam penyiapan laopran konsolidasi. Laporan konsolidasi

10
ditunjukkan untuk menyajikan posisi keuangan dan operasi dari sejumlah

perusahaan yang mempunyai hubungan istimewa dari sudut pandang ekonomi.

Dewan pengurus prinsip akuntansi (APB) dalam mempertimbangkan

masalah pelaporan perusahaan anak yang dikonsolidasi dalam laopran keuangan

konsolidasi, menganjurkan penggunaan metode ekuitas pada setiap kasus.

“Dewan memperkuat kesimpulan bahwa investor harus membukukan investasi

dalam saham biasa perusahaan anak domestik yang tidak dikonsolidasikan dengan

metode ekuitas dalam laporan keuangan konsolidasi dan Dewan sekarang

memperluas keputusan ini untuk investasi dalam saham biasa seluruh perusahaan

anak yang tidak dikonsolidasikan (baik domestik maupun luar negeri) dalam

laporan keuangan konsolidasi”.

Apabila perusahaan anak yang tidak dikonsolidasikan secara bersama-

sama mempunyai nilai yang besar sehubungan dengan posisi keuangan atau hasil

operasi konsolidasi, maka informasi ringkas tentang aktiva, kewajiban dan hasil-

hasil opersai mereka harus disajikan dalam catatan kaki atau laoparn terpisah

harus disajikan untuk perusahaan anak semacam itu, baik secara sendiri-sendiri

maupun secara kelompok sesuai cara yang dianggap tepat.

11
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dalam mengembangkan lembaran kerja untuk penyusunan neraca

konsolidasi, metode yang digunakan untuk mencatat investasi harus diketahui,

karena metode ini menentukan sifat penghapusan yang harus dilakukan sementara

pengembangan neraca konsolidasi didasarkan pada asumsi bahwa perusahaan

induk dan perusahaan anak merupakan satu kesatuan ekonomis. Baik investasi

dicatat dengan metode ekuitas maupun dengan metode harga pokok, neraca

konsolidasi harus sama.

Penggunaan metode ekuitas membutuhkan prosedur akuntasi sebagai

berikut :

1. Laba bersih atau rugi bersih perusahaan anak.

2. Deviden perusahaan anak

3. Selisih antara harga pokok investasi dan nilai buku

4. Laba dan rugi antar perusahaan

Metode ekuitas dalam penerapan konvensionalnya, menetapkan laba dan

rugi yang masih dalam perusahaan anak dalam perkiraan investasi dan

menetapkan setoran modal perusahaan anak sebagai realisasi investasi. Dengan

demikian, saldo investasi menggambarkan harga pokok semula investasi yang

disesuaikan dengan bagian perusahaan induk dari perusahaan yang terjadi dalam

aktiva bersih perusahaan anak sejak tanggal perolehan kepentingan.

12
Dewan pengurus prinsip akuntansi (APB) dalam mempertimbangkan

masalah pelaporan perusahaan anak yang dikonsolidasi dalam laopran keuangan

konsolidasi, menganjurkan penggunaan metode ekuitas pada setiap kasus.

“Dewan memperkuat kesimpulan bahwa investor harus membukukan investasi

dalam saham biasa perusahaan anak domestik yang tidak dikonsolidasikan dengan

metode ekuitas dalam laporan keuangan konsolidasi dan Dewan sekarang

memperluas keputusan ini untuk investasi dalam saham biasa seluruh perusahaan

anak yang tidak dikonsolidasikan (baik domestik maupun luar negeri) dalam

laporan keuangan konsolidasi”.

13

Anda mungkin juga menyukai