Anda di halaman 1dari 17

Laporan Keuangan Konsolidasi

( methode equity )
Kelompok 3
➢ Ahmad Saepudin (1613120010 )
➢ Novi Sapitri (1613120007)
➢ Raden Muhammad Forma S A (1613120008)
Methode Equity
Methode equity, investasi dicatat pada biaya perolehan dan disesuaikan dengan
keuntungan, kerugian, dividen perusahaan investor melaporkan bagian milikna yang
menjadi keuntungan perusahaan investasi sebagai pendapatan investasi dan bagian
bebannya dari kerugian perusahaan investasi sebagai kerugian investasi. Dividen yang
diterima dari perusahaan investasi adalah disinvestasi berdasarkan metode equity dan
dividen tersebut dicatat sebagai tersebut dicatat sebagai pengurang rekening investasi.
Maka pendapatan investasi pada metode equity mereflesaikan bagian investor atas laba
bersih perusahaan, dan rekening investasi mereflesikan bagian investor atas aktiva
bersih investasi

Pedoman metode ekuity


Pedoman untuk menggunakan metode equity, metode equity harus
digunakan untuk membukukan semua perusahaan anak yang tidak
dikonsolidasikan dalam laporan keuangan konsolidasi.
Prosedur akuntansi metodhe equity
Prosedur pencatatan akuntasi investasi menggunakan metode ini yaitu:
1. Rugi dan laba bersih
1.
Laba/rugi perusahan anak dapat merubah kekayaan dengan laba yang ditahan perusahaan anak maka sesuai
dengan pengertiannya. Jadi setiap perusahaan anak mendapat laba / rugi maka perusahaan induk akan
mengakui dan mencatat sebagai berikut :
• Jika laba maka perusahaan induk akan mencatat ( Investasi Saham Pada Perusahaan anak).
Namun dengan rekening lawan ( Pendapatan Dari Perushaan anak ). Sedangkan
• Jika rugi perusahaan induk akan mengkreditkan rekening ( Investasi Saham Pada Perusahaan
Anak ) dan mendebet rekening ( kerugian dariperusahaan anak )
2. Dividen yang dibagikan oleh perusahaan

Dari sisi perusahaan anak pembagian dividen akan mengurangi saldo laba yang ditahan, sedangkan pada
perusahaan induk dengan pembagian dividen ini akan mendapat perubahan bentuk dari kekayaan yang
semula berupa hak atas laba atas perusahaan anak ( investasi saham perusahaan anak ) kedalam bentuk
kekayaan lain ( kas / piutang ).
Modifikasi methode equity
Contoh :

Pada 1 januari PT. H mengakui bagian laba atas PT. A sebesar 450.000(
90% x 500.000) dari segi yuridis kepada para pemegang sahamnya,
perusahaan induk hanya berkewajiban untuk membagikan dividen
sebesar 90.000 (90%) dari laba yang telah direalilsasikan berikut
pencatatan dalam buku perusahaan induk :
Transaksi Metode konvensional Metode yang dimodifikasi

PT. A melaporkan laba Invetasi saham PT.A Investasi saham PT.A


sebesar 500.000 450.000 450.000
Pendapatan dari PT.A Modal penilaian ( laba PT.A
450.000 yang belum dibagika n )
450.000
PT. A membagikan Kas 90.000 Kas 90.000

dividen sebesar 100.000 Investasi saham PT. A Investasi saham PT.A


90.000 90.000
Laba PT.A yang belum
dibagikan 90.000
Penghasilan dividen
90.000
Utang piutang antar perusahaan afiliasi
Contoh :
PT. D memiliki 80% saham – saham PT. C yang dibeli beberapa tahun yang
lalu pada tanggal 20 desember 2020 PT. C mengumumkan pembagian
dividen sebesar 500.000, yang akan dibayarkan pada tanggal 20 januari
2021, dalam hal ini PT. C akan melaporkan didalam neracanya pada
tanggal 31 desember 2020 seluruh jumlah hutang dividen sebesar Rp.
500.000

Sebaliknya PT. D akan melaporkan sebesar hak atas dividen tersebut


sebesaar Rp. 400.000 ( 80% x 500.000 ) yang merupakan jumlah timbal
balik didalam hubungan antara perusahaan induk dan perusahaan
anaknuya, eliminasi terhadap saldo utang piutang dividen itu didalam
daftar lajur untuk penyusunan neraca konsolidasi pada tanggal 31
desember 2020, maka pencatatnnya sebagi berikut :
Rekening PT. D PT. C Eliminasi Neraca
konsolidasi
Neraca Debt kred
Debt Kred
Debit 400.000 - - 400.000 - -
Utang dividen

Uang muka 500.00 400.000 - 100.000


0
dari PT. D
Masalah eliminasi terhadap wesel tagih dan atau
wesel bayar yang telah di diskontokan

Dengan didiskontokannya wesel tagih kepada perusahaan afiliasi oleh pihak


kreditur dihapusnya tagihan atas wesel kepada si pembuaut dan timbul kewajban.
Berikut merupakan proses penyusunan neraca konsolidasinya :
1. Menhapus rekening – rekening wesel bayar pada perusahaan afiliasi
2. Menghapus rekening wesel tagih yang di diskontokan denagan rekening
lawan “ wesel bayar “ yang berarti timbulnya kewajiban pihak luar.
Contoh :
Pada contoh diatas PT. D ( perusahaan anak ) membuat wesel bayar kepada PT. C
(perusahan induk yang memiliki 80% saham PT. D ) atas utang dagangnya sebesar nominal
Rp.1.000.000 yang akan jatuh tempo tiga bulan kemuadian, oleh karena suatu hal,
perusahaan induk mendiskontokan wesel tagih PT. D tersebut kepada bank, sebelum
tanggal jatuh tempo, terlepas dari beberrapa kurs penjualan wesel itu, jika setelah peristiwa
tersebut disusun neraca konsolidasi, maka daftar lajur penyususnan neraraca konsolidasi
sebagi berikut :
Dengan cara demikian didalam neraca konsolidasi, Nampak bahwa PT.C dan PT. D,
yang berafiliasi mempinyai kewajiban kepada bank untuk membayar wesel tersebut
kelak pada jaruh tenponya, sama sekali dari PT. C atau PT.D yang harus
menyelesaikan. Prosedur tersebut secara sederhana, dapat pula dilakukan dengan
cara menghapus rekening wesel tagih ( pada buku – buku PT. C ) dan rekening
wesel tagih yang didiskontokan pada buku PT.C, serta tetap melaporkan rekening
wesel bayar pada buku PT. D , masalah yang identik dengan persoalan diatas yaitu
apabila terjadi penjualan wesel tagih dari langganan sebelum jatuh tempo (
pendiskontoan ) oleh perusahaan berafiliasi.
Penyesuaian dan koreksi sebelum penyusunan
neraca konsolidasi

1. Tidak dicatatnya oleh salah satu pihak dari perusahaan –


perusahaan yang berafiliasi terhadap informasi keuangan
tertentu.
2. Adanya pos – pos yang masih dalam proses, sehingga suatu
informasi telat dicatat oleh suatu pihak akan tetapi belum
dicatat oleh pihak yang lain berhubungan dengan faktor waktu.
Penyusunan neraca konsolidasi
Contoh ;
Pada tanggal 1 januari 1980 PT. I membeli 80% saham PT.A dengan harga Rp.
1.000.000 pada saat itu modal saham PT.A yang telah beredar adalah sesbesar
nominal Rp. 1.000.000 swdangkan rekening laba yang ditahan mempunyai saldo
kredit sebesar Rp. 200.000. untuk semester pertama dalam tahun buku 1980,
PT.A memperoleh keuntungan sebesar Rp. 200,000 sedangkan semester ke dua
PT.A melaporkan kerugian sebesar Rp. 50.000 pada tanggal 10 desember 1980
PT.A mengumumkan pembagian dividen sebebesar Rp.100.000, sedangkan
pembayaran baru dilakukan tanggal 20 desember, dari operasi selama 1980, PT.I
memperoleh keuntungan Rp. 250.000 dari data tersebut. Berikut ini secara
berurutan turut akan disusun neraca konsolidasi per 1 januari 1980 ( pada saat
pemilik saham-saham PT.A ) prosedur pencatatn dan pengakuan terhadap
keuntungan dan kerugian serta pembagian dividenm oleh PT. A .dan neraca
konsolidasi per 31 Desember 2020 yang dibuat oleh PT.I.
a. Daftar lajur yang dibuat oleh PT.I untuk penyusunan neraca
konsolidasi per 1 januari 2020,
b. Pencatatan dan pengakuan terhadap keuntungan , kerugian dan pembagian
dividen oleh PT.A
Transaksi Pencatatn pada buku perusahaan induk
( PT. I
30 juni 2020 Pencatatan saham PT.A Rp. 160.000
PT.A melaporkan semester
Pendapatan PT.A Rp.160.000
pertama tahun 2020 sebesar Rp.
200.000.
10 desember 2020 Piutang dividen PT.A Rp. 80.000
Pengumuman pembagian dividen
Investasi saham Rp. 80.000
oleh PT. A ( 80% x Rp. 100.000)
20 desember 2020 Kas Rp. 80.000
Pembayaran dividen oleh PT.A Piutang dividen Rp. 80.000

31 desember 2020 Rugi dari PT. A Rp. 40.000

PT. A melporkan kerugian operasinya


untuk semester kedua sebesar RP. Investasi saham PT. A

50.000 ( 80% x Rp. 50.000 ). Rp. 40.000


PT I dan Perusahaan Anak ( PT. A)

DAFTAR LAJUR PENYUSUNAN NERACA KONSOLIDASI


PERTANGGAL 31 DESEMBER 1980
KESIMPULAN

Perusahaan anak dan


perusahaan induk yang dicatat
dalam metide equity stiap
transaksi yang ada pada
perusahaan anak akan dicatat
oleh perusahaan induk. Selain itu
juga tetang modifikasi dalam
pencatatan dengan metode
equity dan bagaimana
pencatatan atas hutang antar
perusahaan.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai