Anda di halaman 1dari 10

OM SWASTIASTU

Nama Kelompok:
I Waran Ari Indra Kusuma 02
I Putu Ari Aditya Setiawan 28

LAPORAN KEUANGAN YANG DIKONSOLIDASI


(INVETASI DICATAT DENGAN METODE HARGA PEROLEHAN)
METODE HARGA PEROLEHAN
A. Pendahuluan
Pada bab ini akan membahas Metode pencatatan terhadap investasi saham-saham perusahaan anak yang disebut sebagai “metode harga per-
olehan” atau “cost method”.
B. Metode Harga Perolehan “Cost Method”
Apabila metode “harga perolehan” (cost method) diikuti untuk mencatat investasi saham-saham perusahaan anak, maka hanya deviden atas
saham-saham tersebut (yang telah dibagikan oleh perusahaan anak) yang diakui sebagai pendapatan (revenue) oleh perusahaan induk. Laba atau
rugi atas pemilikan modal (saham) hanya timbul apabila sebagian atau seluruh jumlah saham yang dimiliki itu dijual. Kedua hal tersebut meru-
pakan perbedaan prinsip antara kedua metode penvatatn saham-saham perusahaan anak.
Pada metode “harga perolehan” (cost method), saldo rekening investasi saham perusahaan anak, selalu tetap jumlahya, kecuali apabila
terjadi penjualan atau pembelian tambahan atas saham-saham yang dimiliki, karena metode “harga perolehan” hanya terjadi sekali pada saat
pemilikan. Pada metode ini perusahaan induk tidak mencatat atas bagian laba yang diperoleh perusahaan anak sampai laba tersebut dibagikan se-
bagai deviden. Laba rugi perusahaan induk sebagai perusahaan individual tidak mencantumkan “pendapatan dan atau kerugian” atas investasi sa-
hamnya pada perusahaan anak. Pada metode harga perolehan bagian deviden yang dibagikan oleh perusahaan anak dicatat didebit dalam rekening
Piutang Deviden (Kas), dengan rekening lawan kredit “Penghasilan Deviden”.
Contoh soal:

Pada tanggal 1 Januari 1980 PT PI membeli 80% saham-saham PT PA dengan harga seluruhnya
Rp 1.000.000,00. Pada saat itu modal saham PT PA yang telah beredar sebesar nominal Rp
1.000.000,00 sedang rekening Laba Yang Ditahan mempunyai saldo kredit sebesar Ro 200.000,00. Un-
tuk 6 bulan pertama tahun 1980 PT PA memperoleh laba sebesar Rp 200.000,00. Sedang untuk 6 bu-
lan kedua dalam tahun yang sama rugi sebesar Rp 50.000,00. Pada tanggal 10 Desember 1980 PT PA
mengumumkan pembagian deviden sebesar Rp 100.000,00 sedang realisasi pembayarannya baru ter-
jadi pada tanggal 20 Desember. Dalam operasinya selama tahun buku 1980 PT PI memperoleh laba
(tidak termasuk penghasilan deviden dari perusahaan anak) sebesar Rp 250.000,00.
 Jurnal-jurnal yang harus dibuat PT PI dalam hubungannya dengan pemilikan saham-saham PT PA selama tahun buku
1980, disajikan dalam bentuk perbandingan dengan metode equity sebagai berikut:
Tansaksi Metode Harga Perolehan Metode Equity
(Cost Method)
30 Juni 1980 PT PI tidak mencatat Investasi Saham
PT PA Melaporkan PT PA. Rp 160.000,00
Laba sebesar : Rugi Laba,
Rp. 200.000 PT PA Rp 160.000,00

10 Desember 1980 Piutang Deviden Rp 80.000,00 Piutang Deviden Rp 80.000,00


PT PA Mengumumkan deviden Penghasilan Investasi Saham-saham
sebesar Rp 100.000,00 Deviden Rp 80.000,00 PT PA Rp 80.000,00

20 Desember 1980 Kas Rp 80.000,00 Kas Rp 80.000,00


Pembayaran deviden oleh PT PA Piutang Devi- Piutang Devi-
den Rp 80.000,00 den Rp 80.000,00

31 Desember 1980 PT PI tidak memcatat Rugi-Laba PT PA Rp 40.000,00


PT PA melaporkan rugi sebesar : Investasi sa-
Rp 50.000,00 ham PT PA Rp 40.000,00
• Penyusunan Neraca Konsolidasi pada tanggal 31 Desember 1980: Eliminasi terhadap saldo rekening Investasi Saham-saham, PT PA dengan
saldo modal (hak-hak pemegang saham) PT PA dilakukan dengan bertitik tolak dari posisi pada saat pemilikan saham terjadi. Sisa kredit (debit)
hak-hak para pemegang saham PT PA setelah dikurangi dengan jumlah hak pemilikan perusahaan induk dan jumlah hak pemegang saham
minoritas merupakan hak (bagian) atas perubahan kekayaan bersih yang harus diakui oleh perusahaan induk. Pada contoh ini jumlah tersebut
adalah sebesar Rp 40.000,00 yaitu 80% dari kenaikan saldo Laba Yang Ditahan PT PA sejak saat pemilikan saham sampai dengan tanggal
penyusunan neraca konsolidasi sebesar Rp 50.000,00. (Rp 250.000,00 - Rp 200.000,00). Di dalam neraca konsolidasi Saldo Laba Yang Ditahan
PT PI dengan demikian tidak saja bertambah dengan laba operasi sendiri sebesar Rp 250.000,00 tetapi juga ditambah dengan penghasilan
deviden atas investasi saham-saham PT PA sebesar Rp 80.000,00 dan bagian atas kenaikan kekayaan bersih PT PA sebesar Rp 40.000,00.
Adapun bentuk daftar lajur untuk Penyusunan Neraca Konsolidasi pada tanggal 31 De-
sember 1980, adalah sebagai berikut :
Alternatip Teknik-teknik Penyusunan Nerca Konsolidasi dengan Metode Harga Perolehan

Dalam buku-buku perusahaan induk tidak dilakukan pengakuan terhadapp bagian laba perusahaan anak yang belum direalisasikan (dibagikan sebagai
deviden), namun demikian neraca yang dikonsolidasi jumlah tersebut harus diakui sebagai kenaikan atas saldo laba yang ditahan. Apabila terjadi kenaikan
saldo laba yang ditahan pada perusahaan anak yan berasal dari laba operasi yang belum atau tidak dibagikan sebagai deviden, maka harus ditentukan besarnya
bagian yang harus diakui oleh perusahaan induk di dalam neraca yang dikonsolidasi.
Contoh 1:
Saldo laba yang ditahan, PT PA 31 Desember 1980 Rp250.000,00
Saldo laba yang ditahan, PT PA 01 Januari 1980 Rp200.000,00
Kenaikan saldo laba yang ditahan sejak terjadinya
pemilikan saham-saham oleh PT PI Rp 50.000,00
Bagian Pemilikan saham 80%
Kenaikan saldo laba yang ditahan, untuk PT PI= Rp 40.000,00
(80% x Rp50.000,00)
Pengakuan atas kenaikan saldo laba yang ditahan hanya dalam neraca yang dikonsolidasi dan bukan pada buku-buku perusahaan induk. Modifikasi metode
harga perolehan dilakukan dengan cara menambahkan kolom “penyesuaian” sebelum eliminasi dilakukan pada daftar lajur penyusunan neraca konsolidasi.
Kolom ”penyesuaian” dipergunakan untuk menyesuaikan kenaikan atas hak-hak kepemilikan pada perusahaan anak. Pada contoh di atas dicatat pengakuan
atas 80% dari kenaikan saldo laba yang ditahan PT PA sebesar Rp50.000,00 dengan jurnal sebagai berikut:
Investasi saham-saham, PT PA Rp40.000,00
Laba yang ditahan (PT PI) Rp40.000,00
Penyajian-penyajian Rekening Investasi dalam Laporan Keuangan
Perusahaan Induk

Metode harga perolehan (cost method) dipakai harus dinyatakan secara jelas, perubahan-perubahan
netto di dalam hak-hak pemegang saham yang berasal dari (pembagian) laba perusahaan anak sejak posisi
kontrol dicapai harus disajikan secara terpisah di dalam neraca. Jika sebagain dari perubahan-perubahan neto
itu terjadi dalam periode akuntansi yang sedang berjalan, maka harus dilaporkan di dalam laporan laba rugi
(perusahaan induk).
Metode Equity, di smaping laporan keuangan harus menyatakan tentang metode pencatatan itu, harus
dijelaskan juga mengenai harga perolehannya, serta penghasilan deviden telah diterima dalam hubungannya
dengan pemilikan saham-saham perusahaan anak.
Laporan Keuangan Perusahaan Anak yang tidak Dikonsolidasikan
di dalam Neraca Konsolidasi
Sebelumnya telah dijelaskan beberapa alasan yang mendorong penggunaan metode harga perolehan (cost method)
sebagai dasar pencatatan terhadap pemilikan saham-saham pada perusahaan anak. Di lain pihak dikemukakan pula adanya
beberapa keberatan terhadap metode equity sebagai dasar pencatatan atas investasi saham-saham pada perusahaan anak
tersebut. Apabila metode harga perolehan dipakai dan ada satu atau lebih investasi pada perusahaan anak yang tidak ikut
dikonsolidasi di dalam neraca konsolidasi. Persoalan tersebut menyangkut cara menyajikan investasi pada perusahaan
anak yang tidak ikut dikonsolidasi di dalam neraca konsolidasinya yaitu harus tetap disajikan menurut “harga perolehan-
nya” atau harus disesuaikan dengan perubahan-perubahan yang terjadi pada (saldo) hak-hak para pemegang saham dari pe-
rusahaan anak.
Tujuan utama dari penyusunan laporan keuangan yang dikonsolidasi adalah untuk menunjukan posisi keuangan dan
hasil usaha dari berbagai perusahaan afiliasi, yang secara ekonomis merupakan satu-kesatuan. Oleh sebab itu pengakuan ter-
hadap (bagian) laba perusahaan anak sejak saat terjadinya pemikiran saham-saham dan kemudian menggabungkannya men-
jadi saldo dalam rekening-rekening pembukuan yang bersangkutan dalam hubungannya dengan perusahaan yang diafil-
iasi merupakan satu keharusan.
OM SANTIH SANTIH SANTIH OM

Anda mungkin juga menyukai