Anda di halaman 1dari 9

1

Khutbah Jum’at
Menjadi Muslim adalah Hadiah Terindah Dari Allah
Oleh Dr. Derysmono, Lc., M.A.
(Sekretaris Umum PP HDMI dan Pengasuh Ponpes Raudhotul Quran Azzam Sako)

Khutbah Ke-1
‫اط‬
ِ ‫ص َر‬ ِ ‫اط ْال ُم ْستَ ِقي ِْم‬
ِ ‫ص َر‬ ِ ‫س ْولَهُ َرحْ َمةً ِل ْل َعالَ ِميْنَ َو َه َدانَا إ َلى‬ ُ ‫س َل َر‬َ ‫ي أ َ ْر‬ ْ ‫ا َ ْل َح ْم ُد هلل الَ ِذ‬
ُ‫هللا ا َ ْل َما ِلك‬
ُ ‫ضا ِلِّيْنَ ا َ ْش َه ُد ا َ ْن ََلاِلَهَ ا اَِل‬
َ ‫علَ ْي ِه ْم َو ََلال‬
َ ‫ب‬ ُ ‫علَ ْي ِه ْم َغي ِْر ْال َم ْغ‬
ِ ‫ض ْو‬ َ َ‫الَ ِذيْنَ ا َ ْن َع ْمت‬
‫علَي‬ َ ‫ِق ْال َو ْع ِد ْاَلَ ِمي ِْن اَللا ُه ام‬
َ ‫ص ِِّل‬ ُ ‫ص اد‬
َ ‫س ْو ُل هللا‬
ُ ‫ًار‬ َ ‫حق ْال ُم ِبي ُْن َوا َ ْش َه ُد ا َ ان‬
َ ‫س ِِّي َدنَا ُم َح امد‬ ُّ ‫ْال‬
‫ع َلى ا َ ِل ِه‬َ ‫س ِِّي ِدنَا محم ٍد فِى اَْلَ ِخ ِريْنَ َو‬ َ ‫علَى‬ َ ‫س ِلِّ ْم‬َ ‫ص ِِّل َو‬ َ ‫س ِِّي ِدنَا محم ٍد فِى ْاَلَ او ِليْنَ َو‬ َ
‫هللا تَ َعالَى َح اق تُقَا ِت ِه َو ََلتَ ُم ْوت ُ ان ا اَِل‬
َ ‫اض ُر ْونَ اِتاقُو‬ ِ ‫صحْ ِب ِه اَجْ َم ِعيْنَ ا َ اما َب ْع ُد فَ َيا ا َ ُّي َها ْال َح‬
َ ‫َو‬
: ‫ص ا َ ْع َمالَهُ ِِل قال هللا تعالى‬ َ َ‫ص ْوا لَهُ ْال ِع َبا َدة َ فَقَ ْد ا َ ْفلَ َح َم ْن ا َ ْخل‬
ُ ‫َوا َ ْنت ُ ْم ُم ْس ِل ُم ْونَ َوا َ ْخ ِل‬
1ٌ َ
‫ َولَ ْم َي ُك ْن لَهُ ُكفُ ًوا أ َحد‬.ْ‫ لَ ْم َي ِل ْد َولَ ْم يُولَد‬.ُ‫ص َمد‬‫َّللا ال ا‬ُ ‫ ا‬.ٌ‫َّللا أ َ َحد‬
ُ ‫قُ ْل ه َُو ا‬
Kaum muslimin yang berbahagia
Kita bersyukur kepada Allah yang telah memberikan banyak kenikmatan, semoga
dengan kenikmatan tersebut semakin hari kita semakin bersyukur, kita semakin
mengingat sang Khaliq yang memberikan kenikmatan tersebut.
Shalawat dan Salam kepada Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam beliau penutup
para Nabi dan Rasul yang Allah utus kepada manusia, marilah senantiasa
bershalawat kepada beliau, kita berupaya mengikuti sunnahnya, akhlaknya kepada
sesama manusia dan sesame makhluk Allah.
Khatib berwasiat kepada diri dan hadirin sekalian marilah kita senantiasa bertaubat
kepada Allah, meminta ampun kepadanya, karena dengan senantiasa kita mengingat
Allah, hati akan menjadi tenang, batin menjadi girang, sehingga Allah titipkan
ketaqwaan kepada hati dan jiwa kita.
Kaum muslimin yang berbahagia
kebanyakan manusia cenderung mengukur kenikmatan dan rizki itu dari apa yang
terlihat oleh kasat mata, terdengar oleh pendengaran dan dirasakan oleh lidah dan

1
https://islam.nu.or.id
2
kulitnya, padahal begitu banyak nikmat yang tak kasat mata dan tak terhitung
jumlahnya, namun keutamaannya begitu luar biasa.
Nikmat itu adalah Islam.
Hadirin yang berbahagia

َ َّ‫ت ت ُ ْك ِرهُ الن‬


‫اس َحت َّ ٰى‬ َ ‫ض ُكلُّ ُه ْم َج ِميعًا ۚ أَفَأ َ ْن‬ِ ‫َولَ ْو شَا َء َرب َُّك ََل َمنَ َم ْن فِي ْاْل َ ْر‬
‫س‬َ ْ‫الرج‬ ِ َّ ‫﴾و َما َكانَ ِلنَ ْف ٍس أ َ ْن تُؤْ ِمنَ ِإ ََّّل ِبإِ ْذ ِن‬
ِ ‫َّللا ۚ َو َيجْ َع ُل‬ َ ٩٩﴿ َ‫َي ُكونُوا ُمؤْ ِم ِنين‬
َ‫علَى الَّذِينَ ََّل يَ ْع ِقلُون‬
َ
Dan jikalau Rabb-mu menghendaki, tentu telah beriman semua orang yang di muka
bumi seluruhnya, maka apakah kamu (hendak) memaksa manusia supaya mereka
menjadi orang-orang yang beriman semuanya? Dan tidak ada seorang pun akan
beriman kecuali dengan izin Allâh. Dan Allâh menimpakan kemurkaan kepada
orang-orang yang tidak mempergunakan akalnya. [Yûnus/10:99-100]
Allah bisa saja menjadikan semua beriman, semua orang masuk Islam, tapi Allah
tidak melakukannya, bukan Allah tidak mampu, tapi hal ini sebagai ujian bagi
manusia dan jin agar mereka setelah mendapatkan nikmat Allah dan semua fasilitas
yang ada di dunia ini apakah mereka mau beriman? Atau sebaliknya. Tidak ada
paksaan dalam memeluk agama Islam dan beriman kepada-Nya. Bahkah Allah
tegaskan bahwa semua akan berpulang kepada Allah, termasuk keislaman seorang
hamba. Jika Allah mengasihi seorang hamba dan menyayanginya, maka Dia Allah
akan memberikan kepada hamba-Nya berupa keislaman dan keimanan, sehingga
kelak pada hari kiamat Allah masukkan hamba tersebut ke dalam surga-Nya.
Allah berfirman,

َّ ‫أَفَلَ ْم َي ْيأ َ ِس الَّذِينَ آ َمنُوا أ َ ْن لَ ْو َيشَا ُء‬


َ ‫َّللاُ لَ َهدَى ال َّن‬
‫اس َج ِميعًا‬
Maka tidakkah orang-orang yang beriman itu mengetahui bahwa seandainya Allah
menghendaki (semua manusia beriman), tentu Allah memberi petunjuk kepada
manusia semuanya. (Ar-Ra'd: 31)
Hadirin yang berbahagia
Lalu bagaimana setelah kita menjadi muslim kita dapat istiqomah dan merasakan
manisnya Islam?
Hadirin yang berbahagia
Dari Anas bin Malik Radhiyallahu anhu , dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,

3
‫س ْولُهُ أ َ َحبَّ ِإلَ ْي ِه‬
ُ ‫ َم ْن َكانَ هللاُ َو َر‬،‫ان‬ ِ ‫اْل ْي َم‬ِ ْ َ ‫ث َم ْن ُك َّن فِ ْي ِه َو َجدَ ِب ِه َّن َح ََل َوة‬ ٌ ‫ث َ ََل‬
‫ َوأ َ ْن َي ْك َرهَ أ َ ْن َيعُ ْودَ ِفـي ْال ُك ْف ِر‬،‫لِل‬
ِ ِ ‫ُـحبَّ ْال َم ْر َء ََّل ي ُِحبُّهُ ِإ ََّّل‬
ِ ‫ِم َّما ِس َوا ُه َما َوأ َ ْن ي‬
. ‫ار‬ِ َّ‫ف فِـي الن‬ َ َ‫ َك َما يَ ْك َرهُ أ َ ْن يُ ْقذ‬،ُ‫بَ ْعدَ أ َ ْن أ َ ْنقَذَهُ هللاُ ِم ْنه‬
“Ada tiga perkara yang apabila perkara tersebut ada pada seseorang, maka ia akan
mendapatkan manisnya iman, yaitu (1) barangsiapa yang Allâh dan Rasûl-Nya lebih
ia cintai dari selain keduanya, (2) apabila ia mencintai seseorang, ia hanya
mencintainya karena Allâh. (3) Ia benci untuk kembali kepada kekufuran setelah
Allâh menyelamatkannya sebagaimana ia benci untuk dilemparkan ke dalam
Neraka.” HR. Al-Bukhari (no. 16), Muslim (no. 43), At-Tirmidzi (no. 2624), An-
Nasa`i (VIII/95-96), dan Ibnu Majah (no. 4033)
Hadirin yang berbahagia
Pertama : Marilah kita mencintai Allah dan Rasul-Nya lebih dari apapun
Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam bersabda,

‫س ْولُهُ أ َ َحبَّ ِإلَ ْي ِه ِم َّما ِس َوا ُه َما‬


ُ ‫َم ْن َكانَ هللاُ َو َر‬
Barangsiapa yang Allâh dan Rasûl-Nya lebih ia cintai dari selain keduanya…
Allah berfirman dalam Al-Quran
“Katakanlah (hai Muhammad), jika kalian (benar-benar) mencintai Allâh maka
ikutilah aku (nabi muhammad sholAllahu ‘alaihi wa sallam ), niscaya Allah akan
mencintai kalian dan Allah akan mengampuni dosa-dosa kalian, dan Allah Māha
pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-‘Imrân: 31)
Ibnu Katsir saat menafsirkan ayat ini belia berkata :
Ayat yang mulia ini menilai setiap orang yang mengakui dirinya cinta kepada Allah,
sedangkan amalannya bukan pada jalan yang telah dirintis oleh Nabi Muhammad
Shalallahu Alaihi Wasallam.; bahwa sesungguhnya dia adalah orang yang dusta
dalam pengakuannya, sebelum ia mengikuti syariat Nabi Shalallahu Alaihi
Wasallam. dan agama yang dibawanya dalam semua ucapan dan perbuatannya.
Hadirin yang berbahagia
Sudahkan kita hari ini menjenguk orang yang sakit? Sudahkan kita mengiringi
jenazah saudara kita yang wafat? Sudahkah kita mendoakan orang yang bersin?
Sudahkah kita menunaikan sumpah dan menolong orang yang terzhalimi?sudahkah
kita memenuhi undangan saudara kita dan menebarkan salam?? Sudahkah hari ini

4
kita membaca Al-Qur’an? Jika jawaban belum, maka mari kita amalkan sedikit demi
sedikit dengan niat cinta kepada Allah dan rasul-Nya. Jika sudah maka Istiqomahlah.
Termasuk dalam nuansa kebangsaan dan cinta tanah Air, jika kita niatkan karena
Allah maka akan berpahala di sisi Allah. Sebagaimana Rasulullah Shalallahu Alaihi
Wasallam mencintai tanah airnya
Sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam saat keluar kota Makkah:

‫َّللا َولَ ْو ََّل أَنِي أ ُ ْخ ِرجْ تُ ِم ْن ِك‬


ِ َّ ‫َّللا ِإلَى‬
ِ َّ ‫ض‬ِ ‫َّللا َوأ َ َحبُّ أ َ ْر‬
ِ َّ ‫ض‬ِ ‫َّللا ِإنَّ ِك لَ َخي ُْر أ َ ْر‬
ِ َّ ‫َو‬
ُ‫َما خ ََرجْ ت‬
“Demi Allah. Engkau adalah sebaik-baik bumi, dan bumi Allah yang paling
dicintaiNya. Seandainya aku tidak terusir darimu, aku tidak akan keluar
(meninggalkanmu)” Hadits shahih riwayat at-Tirmidzi. Lihat Shahih Sunan at-
Tirmidzi, no. 3925.
Hadirin yang berbahagia
Kedua : Mencintai seseorang karena Allah
Rasulullah bersabda

ِ ِ ‫ُـحبَّ ْال َم ْر َء ََّل ي ُِحبُّهُ ِإ ََّّل‬


‫لِل‬ ِ ‫َوأ َ ْن ي‬
Apabila ia mencintai seseorang, ia hanya mencintainya karena Allâh….
Dalam hadits lain,

‫هللا صلى‬ ِ ‫س ْو ِل‬ َ ‫ي هللاُ ت َ َعالَى‬


ُ ‫ع ْنهُ خَاد ِِم َر‬ َ ‫ض‬ ِ ‫ع ْن أ َ ِب ْي َح ْمزَ ة أَن َِس‬
ِ ‫بن َمالِكٍ َر‬ َ
‫ُؤم ُن أ َ َحدُ ُك ْم َحتَّى‬
ِ ‫ (َّلَ ي‬:‫عن النبي صلى هللا عليه وسلم قَا َل‬ َ ‫هللا عليه وسلم‬
‫ي ُِحبَّ ْل َ ِخ ْي ِه َما ي ُِحبُّ ِلنَ ْف ِس ِه) رواه البخاري ومسلم‬
Dari Abu Hamzah Anas bin Malik Radhiallahu Ta’ala ‘Anhu, pelayan Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, beliau
bersabda: “Tidak beriman salah seorang kalian sampai dia mencintai saudaranya,
seperti dia mencintai dirinya sendiri.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Inilah yang seharusnya dilakukan oleh seorang muslim kepada muslim lainnya, tapi
realitanya masih banyak sesama muslim yang saling mengejek, saling memusuhi,
saling bertengkar, “saling sikut”, apalagi jika kita lihat ada orang-orang yang
memusuhi kebaikan dan dakwah, padahal dia seorang muslim.
Allah Ta’ala berfirman,
5
‫سى أَن يَ ُكونُوا َخيْرا ً ِم ْن ُه ْم َو ََّل‬ َ ‫ع‬ َ ‫يَا أَيُّ َها الَّذِينَ آ َمنُوا ََّل يَ ْسخ َْر قَو ٌم ِمن قَ ْو ٍم‬
‫س ُك ْم َو ََّل تَنَا َب ُزوا‬َ ُ‫سى أَن َي ُك َّن َخيْرا ً ِم ْن ُه َّن َو ََّل ت َْل ِم ُزوا أَنف‬ َ ‫ع‬َ ‫ساء‬ َ ‫ساء ِمن ِن‬ َ ‫ِن‬
َّ ‫ان َو َمن لَّ ْم يَتُبْ فَأ ُ ْولَئِ َك ُه ُم‬
َ‫الظا ِل ُمون‬ ِ ‫اْلي َم‬ِ ْ َ‫وق بَ ْعد‬
ُ ‫س‬ُ ُ‫اَّل ْس ُم ْالف‬
ِ ‫س‬ ِ ‫ِب ْاْل َ ْلقَا‬
َ ْ‫ب ِبئ‬
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki mencela
kumpulan yang lain, boleh jadi yang dicela itu lebih baik dari mereka. Dan jangan
pula sekumpulan perempuan mencela kumpulan lainnya, boleh jadi yang dicela itu
lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil
dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah
(panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertaubat, maka
mereka itulah orang-orang yang zalim “ (QS. Al Hujuraat :11)
Jika kita melihat tafsirnya, dalam ayat ini Allah Subhanahu Wata’ala melarang
menghina orang lain, yakni meremehkan dan mengolok-olok mereka. Seperti yang
disebutkan juga dalam hadis sahih dari Rasulullah Saw. yang telah bersabda:

"‫اس‬ ُ ‫غ ْم‬
ِ َّ‫ط الن‬ َ ‫"و‬ ِ َّ‫غ ْمص الن‬
َ :‫اس" َوي ُْر َوى‬ ِ ‫ط ُر ْال َح‬
َ ‫قو‬ َ َ‫"ال ِكبْر ب‬
Takabur itu ialah menentang perkara hak dan meremehkan orang lain; menurut
riwayat yang lain, dan menghina orang lain.
Makna yang dimaksud ialah menghina dan meremehkan mereka. Hal ini diharamkan
karena barangkali orang yang diremehkan lebih tinggi kedudukannya di sisi Allah
dan lebih disukai oleh-Nya daripada orang yang meremehkannya.

Hadirin yang mulia


Yang ketiga : Kita membenci kembali kepada kemaksiatan dan kekufuran
Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasallam bersabda,

َ َ‫ َك َما َي ْك َرهُ أ َ ْن يُ ْقذ‬،ُ‫َوأ َ ْن َي ْك َرهَ أ َ ْن َيعُ ْودَ فِـي ْال ُك ْف ِر َب ْعدَ أ َ ْن أ َ ْنقَذَهُ هللاُ ِم ْنه‬
ِ ‫ف فِـي ال َّن‬
.‫ار‬
Ia benci untuk kembali kepada kekufuran setelah Allâh menyelamatkannya
sebagaimana ia benci untuk dilemparkan ke dalam Neraka.”
Marilah kita mengikuti tuntunan Allah dan Rasul-Nya, tidak berpaling dari Allah.
Allah Ta’ala berfirman,

‫ض ُّل َوَّلَ يَ ْشقَى‬ َ َ‫فَ َم ِن اتَّبَ َع ُهد‬


ِ َ‫اي فََلَ ي‬

6
Lalu barangsiapa yang mengikuti petunjukKu, ia tidak akan sesat dan ia tidak akan
celaka. [Thaha/20 : 123].
Ada beberapa hal yang membuat kita kembali kepada kekufuran dan kemaksiatan
masih berteman dengan orang yang suka berbuat kemaksiatan dan kekufuran,
seharusnya kita meninggalkannya, dan bergaul dengan orang shalih, pilih
lingkungan yang mendukung taubat kita kepada Allah.

ِ ‫ام ُل ْال ِـمس‬


‫ْك‬ ِ ‫ فَ َح‬.‫خ ْال ِكي ِْر‬ ِ ‫ام ِل ْال ِمس‬
ِ ِ‫ْك َونَاف‬ ِ ‫س ْو ِء َك َح‬ُّ ‫ح َوال‬ ِ ِ‫صالـ‬ َّ ‫َمث َ ُل ْالـ َج ِلي ِْس ال‬
‫ َونَافِ ُخ ْال ِكي ِْر‬،ً‫ط ِيبَة‬
َ ‫ َو ِإ َّما أ َ ْن ت َِجدَ ِم ْنهُ ِر ْي ًحا‬،ُ‫ع ِم ْنه‬ َ ‫ِإ َّما أ َ ْن يَحْ ِذيَ َك َو ِإ َّما أ َ ْن ت َ ْبت َا‬
ً‫ِإ َّما أ َ ْن يُحْ ِرقَ ِث َيا َب َك َو ِإ َّما أ َ ْن ت َِجدَ ِر ْي ًحا َخ ِب ْيثَة‬
“Permisalan teman duduk yang baik dan teman duduk yang jelek seperti penjual
minyak wangi dan pandai besi. (Duduk dengan) penjual minyak wangi bisa jadi ia
akan memberimu minyak wanginya, bisa jadi engkau membeli darinya dan bisa jadi
engkau akan dapati darinya aroma yang wangi. Sementara (duduk dengan) pandai
besi, bisa jadi ia akan membakar pakaianmu dan bisa jadi engkau dapati darinya bau
yang tak sedap.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Semoga dengan totalitas kita dalam kembali kepada Allah, Allah pun menambakan
keimanan dan ketaqwaannya kepada kita. Sebagaimana firman-Nya.

َ َ‫عذَابِي ل‬
)ٌ‫شدِيد‬ َ ‫(و ِإ ْذ ت َأَذَّنَ َربُّ ُك ْم لَ ِئ ْن‬
َ ‫ش َك ْرت ُ ْم َْل َ ِزيدَنَّ ُك ْم َولَ ِئ ْن َكفَ ْرت ُ ْم ِإ َّن‬ َ
)7:‫(ابراهيم‬
“Dan (ingatlah juga), takala Rabbmu mema’lumkan:”Sesungguhnya jika kamu
bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu
mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. (QS. 14:7)
Jangan lupa pula senantiasa kita berdoa kepada Allah, “Ya Allah tetapkan hatiku
dengan tetap beriman kepada Mu”.

‫والذ ْك ِر‬
ِ ‫ت‬ ِ ‫ َونَفَعَنِ ْي َوإِيا ُك ْم بِاَليا‬،‫آن العَ ِظي ِْم‬ ِ ‫با َ َر َك هللاُ ِل ْي َولك ْم فِي القُ ْر‬
‫ف َر ِح ْي ٌم‬ٌ ‫ إنهُ ت َعاَلَى َجوادٌ َك ِر ْي ٌم َم ِل ٌك َب ٌّر َرؤ ُْو‬.‫ال َح ِكي ِْم‬

7
‫‪Khutbah Jumat ke-II‬‬

‫لى ت َْوفِ ْي ِق ِه َوا ِْم ِتنَا ِن ِه‪َ .‬وأ َ ْش َهدُ أ َ ْن َّلَ اِلَهَ إَِّلَّ هللاُ َوهللاُ‬
‫ع َ‬‫ش ْك ُر لَهُ َ‬‫لى إِحْ َسا ِن ِه َوال ُّ‬
‫ع َ‬‫ا َ ْل َح ْمدُ هللِ َ‬
‫إلى ِرض َْوا ِن ِه‪ .‬الل ُه َّم‬‫س ْولُهُ الدَّا ِعى َ‬ ‫ع ْبدُهُ َو َر ُ‬ ‫أن َس ِيدَنَا ُم َح َّمدًا َ‬ ‫َوحْ دَهُ َّلَ ش َِريْكَ لَهُ َوأ َ ْش َهدُ َّ‬
‫ص َحا ِب ِه َو َس ِل ْم تَ ْس ِل ْي ًما ِكثي ًْرا أ َ َّما َب ْعدُ فَيا َ اَ ُّي َها ال َّن ُ‬
‫اس‬ ‫ع َلى ا َ ِل ِه َوأ َ ْ‬
‫ع َلى َس ِي ِدنَا ُم َح َّم ٍد ِو َ‬ ‫ص ِل َ‬ ‫َ‬
‫ع َّما َن َهى َوا ْعلَ ُم ْوا أ َ َّن هللاَ أ َ َم َر ُك ْم ِبأ َ ْم ٍر َبدَأ َ فِ ْي ِه ِب َن ْف ِس ِه َوثَـنَى ِب َمآل‬ ‫اِتَّقُوهللاَ فِ ْي َما أ َ َم َر َوا ْنتَ ُه ْوا َ‬
‫صلُّ ْوا‬
‫لى ال َّن ِبى يآ ا َ ُّي َها الَّ ِذيْنَ آ َمنُ ْوا َ‬
‫ع َ‬‫ص ُّل ْونَ َ‬
‫ِئ َك ِت ِه ِبقُ ْد ِس ِه َو َقا َل تَعا َ َلى ِإ َّن هللاَ َو َمآل ِئ َكتَهُ ُي َ‬
‫ع َلى آ ِل َس ِيدِنا َ‬
‫علَ ْي ِه َو َس ِل ْم َو َ‬ ‫صلَّى هللاُ َ‬ ‫علَى َس ِي ِدنَا ُم َح َّم ٍد َ‬‫ص ِل َ‬‫علَ ْي ِه َو َس ِل ُم ْوا تَ ْس ِل ْي ًما‪ .‬الل ُه َّم َ‬
‫َ‬
‫الرا ِش ِديْنَ أ َ ِبى‬
‫اء َّ‬ ‫ع ِن اْل ُخلَفَ ِ‬‫ض الل ُه َّم َ‬ ‫ار َ‬ ‫سلِكَ َو َمآل ِئ َك ِة اْل ُمقَ َّر ِبيْنَ َو ْ‬
‫علَى ا َ ْن ِبيآئِكَ َو ُر ُ‬
‫ُم َح َّم ٍد َو َ‬
‫ص َحا َب ِة َوالتَّا ِب ِعيْنَ َوتَا ِب ِعي التَّا ِب ِعيْنَ لَ ُه ْم ِب ِاحْ َس ٍ‬
‫ان‬ ‫ع ْن َب ِق َّي ِة ال َّ‬ ‫ع ْث َمان َو َ‬
‫ع ِلى َو َ‬ ‫ع َمر َو ُ‬ ‫َب ْك ٍر َو ُ‬
‫اح ِميْنَ اَلل ُه َّم ا ْغ ِف ْر ِل ْل ُمؤْ ِم ِنيْنَ‬ ‫الر ِ‬‫ع َّنا َم َع ُه ْم ِب َرحْ َمتِكَ َيا أ َ ْر َح َم َّ‬ ‫ض َ‬ ‫ار َ‬ ‫اِلَى َي ْو ِم ِ‬
‫الدي ِْن َو ْ‬
‫ت الل ُه َّم أ َ ِع َّز اْ ِْل ْسَلَ َم َواْل ُم ْس ِل ِميْنَ‬‫ت اََّلَحْ يآ ُء ِم ْن ُه ْم َواَّْلَ ْم َوا ِ‬
‫ت َواْل ُم ْس ِل ِميْنَ َواْل ُم ْس ِل َما ِ‬
‫َواْل ُمؤْ ِمنَا ِ‬
‫اخذُ ْل َم ْن‬ ‫الديْنَ َو ْ‬ ‫ص َر ِ‬ ‫ص ْر َم ْن َن َ‬ ‫ص ْر ِع َبادَكَ اْل ُم َو ِح ِد َّيةَ َوا ْن ُ‬ ‫َوأ َ ِذ َّل الش ِْركَ َواْل ُم ْش ِر ِكيْنَ َوا ْن ُ‬
‫ع َّنا اْل َب َ‬
‫َل َء‬ ‫َخذَ َل اْل ُم ْس ِل ِميْنَ َو دَ ِم ْر أ َ ْعدَا َء ِ‬
‫الدي ِْن َوا ْع ِل َك ِل َماتِكَ ِإلَى َي ْو َم ِ‬
‫الدي ِْن‪ .‬الل ُه َّم ا ْدفَ ْع َ‬
‫ع ْن َب َل ِدنَا‬‫طنَ َ‬ ‫ظ َه َر ِم ْن َها َو َما َب َ‬‫س ْو َء اْل ِف ْت َن ِة َواْ ِلم َحنَ َما َ‬‫الزَّلَ ِز َل َواْ ِلم َحنَ َو ُ‬
‫َواْ َلو َبا َء َو َّ‬
‫صةً َو َسا ِئ ِر اْلب ُْلدَ ِ‬
‫ان اْل ُم ْس ِل ِميْنَ عآ َّمةً َيا َربَّ اْلعَالَ ِميْنَ ‪َ .‬ر َّبنَا آ ِتنا َ فِى الدُّ ْن َيا َح َس َنةً‬ ‫اِ ْندُو ِن ْي ِسيَّا خآ َّ‬
‫اإن لَ ْم تَ ْغ ِف ْر لَنَا َوت َْر َح ْمنَا لَ َن ُك ْون ََّن‬
‫ظلَ ْمنَا ا َ ْنفُ َسنَا َو ْ‬
‫ار‪َ .‬ر َّبنَا َ‬
‫اب ال َّن ِ‬‫َلخ َر ِة َح َس َنةً َو ِقنَا َعذَ َ‬ ‫َو ِفى اْ ِ‬
‫ع ِن‬ ‫بى َو َي ْن َهى َ‬ ‫ْتآء ذِي اْلقُ ْر َ‬ ‫ِمنَ اْلخَا ِس ِريْنَ ‪ِ .‬ع َبادَهللاِ ! ِإ َّن هللاَ َيأ ْ ُم ُرنَا ِباْل َع ْد ِل َواْ ِْلحْ َس ِ‬
‫ان َو ِإي ِ‬
‫ظ ُك ْم لَعَلَّ ُك ْم تَذَ َّك ُر ْونَ َوا ْذ ُك ُروا هللاَ اْلعَ ِظي َْم َي ْذ ُك ْر ُك ْم َوا ْش ُك ُر ْوهُ‬ ‫شآء َواْل ُم ْن َك ِر َواْل َب ْغي َي ِع ُ‬
‫اْلفَحْ ِ‬
‫‪2‬‬ ‫هللا أ َ ْك َب ْر‬
‫لى ِن َع ِم ِه َي ِز ْد ُك ْم َولَ ِذ ْك ُر ِ‬
‫ع َ‬‫َ‬

‫‪2‬‬
‫‪https://islam.nu.or.id‬‬
‫‪8‬‬
9

Anda mungkin juga menyukai