Anda di halaman 1dari 11

KAKLULUS LANJUT

INTEGRAL LIPAT TIGA DALAM KOORDINAT


TABUNG DAN BOLA
Dosen pengampu :
Yosefin Rianita Hadiyanti,S.Pd.,M.Pd

Disusun Oleh :
1) Clara Tonapa (20160111034026)
2) Mila Yuliana (20160111034029)
3) Lince Y Bonai (20140111034025)

PENDIDIKAN MATEMATIKA
PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS CENDERAWASIH
2019
A. Materi Prasyarat Integral Lipat Tiga ( Koordinat Tabung dan Bola)
1. Koordinat Tabung
Perhatikan secara khas kesederpersamaan bidang melingkar dengan
sumbu simetris z ( gambar 2) dan juga sebuah bidang yang mengandung sumbu
z ( gambar 3). Dalam gamabra lita peroleh r¿ 0.
Koordinat tabung dan kartesius dikaitkan oleh persamaan:

x=r cosθ , y =rsinθ , z=z


y
r 2=x 2 + y 2 , tan θ=
x

2. Koordinat Bola
Bila mana suatu benda pejal atau suatu permukaan simetris terhadap
suatu titik,koordinat bola kelihatannya memainkan peranan penyederhanaan.
Khususnya boal yang berpusa di ttik asal ( gambar 4) mempunyai persamaan
sederhana ρ=ρ0 . Perhatikan juga persamaan kerucut dengan sumbu sepanjang
sumbu z dan puncak di titik asal ( gambar 5), yakni,∅=∅ 0

Untuk menentukan kaitan antara koordinat bola dan koordinat


tabung dan koordinat bola dan koordinta cartesius.
r =p sin 0=0 , z= p cos ∅
x= p sin ∅ cos 0 , y= p sin ∅ sinθ , z= p cos ∅

3. Integral Lipat Tiga


Integral lipat tiga merupakan perluasan dari integral lipat dua ke dimensi
yang lebih tinggi, karena pada integral lipat dua hanya melibatkan x dan y atau di
integralkan terhadap luas yakni A yang mana hanya memiliki dua dimensi.
Sedangkan pada integral lipat tiga kita mengintegralkannya terhadap volume (V)
yang memiliki tiga dimensi yang melibatkan komponen x,y, dan z. rumus umum:

∬ f ( x , y ) dx dy atau∬ f ( x , y ) dA
∭ t dx dy dz atau∭ t dV

B. Integral Lipat Tiga ( Koordinat Tabung dan Bola )


Dalam perhitungan integral rangkat tiga dari suatu fungsi tiga peubah atas bangun
ruang G seringkali dijumpai beberapa kesulitan dalam penginteralan. Untuk
itu,dilakukan transformasi dari koordinat cartesius tabung dan koordinat bola.
Hubungan antara koordinat kartesius dan koordinat tabung dan bola dijelaskan sebagai
berikut :

1. Integral Lipat Tiga pada Koordinat Tabung


Bila dalam koordinat cartesius P=( x , y , z) dan dalam koordinat tabung P= ( r , θ , z )
maka diperoleh hubungangan sebagai berikut ( gambar 1.1)

Z
z P(r, θ, z) = P(x,y,z)

x r cos R
y r sin Y
Y

Θ
z Z x

x2 y2 r2 x
Gambar 1.1

Transformasi Integral Lipat Tiga pada Koordinat Tabung Tinjau benda pejal B
pada Gambar 5.19. Pada Gambar 5.19(a), proyeksi B pada bidang-xy adalah daerah
D yang dapat dinyatakan oleh

D= {( r ,θ )∨θ1 ≤θ ≤ θ2 ,r 1 (θ)≤ r ≤ r 2 (θ) } . Pada sumbu – z , benda B dibatasi oleh


z=z 1 ( r , θ ) dan z=z 2 ( r , θ ) . Dengan demikian ,benda pejal B dapat dinyatakan oleh
B= {( r ,θ , z )∨θ1 ≤θ ≤ θ2 ,r 1 ( θ ) ≤r ≤ r 2 (θ ) , z 1 ( r , θ ) ≤ z ≤ z 2 ( r ,θ ) } .

Gambar 1.2

Gambar 1.2 (b) memperlihatkan elemen volume dV . Elemen volume ini dapat dinyatakan
oleh :

dV =rdzdrdθ

Dengan menggunakan transformasi koordinat : ( x , y , z ) →(r , θ , z ),diperoleh hubungan


antara integral lipat tiga pada koordinat bidang dan koordinat tabung sebagai berikut.

❑ θ2 r 2(θ) z 2(r , θ)

∭ f ( x , y , z ) dV =∫ ∫ ∫ F ( r cos θ , r sin θ , z ) rdzdrdθ


B θ1 r 1(θ) z 1(r , θ)

Fakta kunci yang harus di perhatikan ialah bahwa dz dy dx dari koordinat-koordinat


kartesius menjadi r dz dr dθ
Penggantian peubah dalam integral lipat tiga :
Definisi ,misalkan x=m ( u , v , w ) ; y=n ( u , v , w ) ; z= p ( u , v , w ) maka:
❑ ❑

∭ f ( x , y , z ) dx dy dz=∭ f ( m ( u , v , w ) , n ( u , v , w ) p (u , v , w ) )|J ( u , v , w )|du dv dw


B B

dimana
∂x ∂x ∂x

Jacobian
| |
J ( u , v , w )=
∂u
∂y
∂u
∂z
∂u
∂v
∂y
∂v
∂z
∂v
∂w
∂y
∂w
∂z
∂w

Koordinat Kartesius ke Koordinat tabung


x=r cos θ
y=r sin θ
z=z

∂x ∂x ∂x


| |
J ( u , v , w )=
∂r
∂y
∂r
∂z
∂r
∂θ
∂y
∂θ
∂z
∂θ
∂z
∂y
∂z
∂z
∂z

cos θ −r sin θ 0
| 0 0 1 |
= sinθ r cos θ 0 =r cos2 θ+r sin2 θ=r

∭ f ( x , y , z ) dx dy dz=∭ f ¿ ¿ ¿
B B

Contoh 1 Benda B dibatasi oleh tabung x 2+ y 2=4 , bidang xoy ,dan bidang y +2 z=2.
Tentukan volume benda B.

(a) (b)

Gambar 1.3
Batas-batas pada sumbu z adalah bidang xoy (z=0) dan bidang y +2 z=2. Dalam
koordinat tabung.

1
y +2 z=2→ r sin θ+2 z=2→ z=1− sin θ
2

1
Sehingga diperoleh batas-bats pada sumbu z adalah 0 ≤ z ≤ 1− sin θ . Jadi, secara keseluruhan
2
daerah pengintegralannya adalah :

1
{
B= ( r , θ )∨0 ≤ θ ≤2 π ,0 ≤ r ≤2 , 0 ≤ z ≤1− sinθ
2 }
Selanjutnya ,volume benda B ditentukan sebagai berikut.
1
1− sin θ
❑ 2π 2 2 2π 2 1
1− sin θ
2
V =∭ dV =∫ ∫ ∫ rdzdrdθ=¿ ∫ ∫ [ rz ] 0 drdθ ¿
B 0 0 0 0 0

2π 2
¿ ∫∫ ¿ ¿ ¿
0 0


¿∫ ¿ ¿
0

Contoh 2 hitunglah

∭ ( x 2 + y 2 ) dV jika B dibatasi oleh permukaan z=4−x 2− y 2 di bidang z=0


B

Penyelesaian
Benda B pada gambar 1.4. proyeksi benda B pada bidang xoy berupa lingkaran bepusat di
(0,0) dan berjari-jari 2. Daerah ini dapat dinyatakan oleh
D= { ( r ,θ )∨0 ≤θ ≤ 2 π , 0 ≤ r ≤ 2 } .
Dalam koordinat tabung
x + y =r 2 ; dV =rdzdrdθ
2 2

z=4−x2 + y 2=4−r 2
Maka batas-batas dalam sumbu –z adalah 0 ≤ r ≤ 4−r 2 . Dengan demikian , benda B dapat
dinyatakan oleh
B= {( r ,θ , z )∨0 ≤ θ≤ 2 π , 0 ≤ r ≤ 2 , 0 ≤r ≤ 4−r 2 }

Gambar 1.4

Dengan demikian ,
2
❑ 2 π 2 4 −r 2π 2 2
4−r
∭ ( x + y ) dV =∫ ∫ ∫ rdzdrdθ=∫ ∫ [ r 3 z ]0
2 2
drdθ
B 0 0 0 0 0

2π 2

∫∫ ¿ ¿ ¿
0 0

2. Integral Lipat Tiga Koordinat Bola


Hubungan sistem koordinat cartesius dan sistem koordinat bola :
Pada koordinat bola posisi benda dinyatankan dalam ρ , θ , ∅. Apabila suatu
benda pejal atau suatu permukaan simetris terhadap suatu titik, koordinat bola
kelihatannya memainkan peranan yang menyederhanakan. Khususnya bola yang
berpusat di titik asal yang mempunyai persamaan sederhana ρ=ρ0. Perhatikan juga
persamaan konik dengan sumbu z dan puncak di titik asal yakni, ∅=∅ 0. Kita
mempelajari bahwa persamaan berikut:

x=ρ sin ∅ cos θ ,


y= ρsin ∅ sin θ ,
z=ρ cos ∅
J ( u , v , w )=¿Menghubungkan koordinat bola dan koordinat cartesius. Dari gambar 7
dapat diperlihatkan bahwa volume biji bola yang ditunjukkan adalah

Gambar 2.1

∆ V = ρ́2 sin ∅´ ∆ ρ ∆θ ∆ ∅
dengan ( ρ́ , θ́ , ∅´ )sebuah titik di biji yang dipilih secara tepat.
Permatisian suatu benda pejal S menggunakan suatu kisi bola, yang membentuk
jumlah yang cocok, dan dengan mengambil batasan akan menghasilkan suatu integral,
dengan bentuk dz dy dx digantikan oleh ρ2 sin ∅ dρdθ d ∅ .
❑ ❑

∭ f ( x , y , z ) dV = ∭ f ( ρ sin ∅ cos θ , ρ sin ∅ sinθ , ρ cos ∅ ) ρ2 sin ∅ dρ dθ d ∅


s batas
yangtepat

Penggantian peubah dalam integral lipat tiga :


Definisi ,misalkan x=m ( u , v , w ) ; y=n ( u , v , w ) ; z= p ( u , v , w ) maka:
❑ ❑

∭ f ( x , y , z ) dx dy dz=∭ f ( m ( u , v , w ) , n ( u , v , w ) p (u , v , w ) )|J ( u , v , w )|du dv dw


B B

dimana
∂x ∂x ∂x

J ( u , v , w )=

Jacobian
∂u
∂y
∂u
∂z
∂u
| | ∂v
∂y
∂v
∂z
∂v
∂w
∂y
∂w
∂z
∂w

Koordinat Kartesius ke Koordinat bola


x=ρ sin ∅ cos θ ,
y= ρsin ∅ sin θ ,
z=ρ cos ∅

∂x ∂x ∂x

| |
∂ρ
∂y
∂ρ
∂z
∂ρ

∂θ
∂y
∂θ
∂z
∂θ
∂∅
∂y
∂∅
∂z
∂∅
sin ∅ cos θ −ρ sin ∅ sin θ
|
= sin ∅ sin θ ρsin ∅ cos θ
cos ∅


0
ρ cos ∅ cos θ

1 | 2
ρ cos ∅ sinθ = ρ sin θ

∭ f ( x , y , z ) dx dy dz=∭ f ¿ ¿ ¿
S S

Contoh: carilah massa suatu benda pejal S yang berbentuk bola jika kerapatannya δ
sebanding dengan jarak dari pusat.
Penyelesaian:
Pusatkan bola di titik asal dan ambil jari-jarinya α . kerapatan δ diberikan oleh

δ =k √ x 2+ y 2+ x 2=kp. Jadi, massa m diberikan oleh



m=∭ δ dV
s


¿ ∭ kp . p2 sin ∅ dp dθ d ∅
s

α 2π α
¿ k ∫ ∫ ∫ p3 sin ∅ dp dθ d ∅
0 0 0
α 2π
α4
¿k ∫∫ sin ∅ dθ d ∅
4 0 0
α
1
¿ kπ α 4∫ sin ∅ d ∅=kπ α 4
2 0

Contoh: carilah volume dan pusat massa suatu benda pejal homogeny S yang dibatasi
di atas bola p=a dan di bawah oleh kerucut ¿ α, dengan a dan α adalah konstanta
Penyelesain: volume V diberikan oleh

V =∭ p2 sin ∅ dp dθ d ∅
s

α 2π α
¿ ∫ ∫ ∫ p 2 sin ∅ dp dθ d ∅
0 0 0

α 2π
a3
¿ ∫∫
0 0
( )
3
sin ∅ dθ d ∅

α
2 π α3
¿
3 0
∫ sin ∅ d ∅
2 π α3 (
¿ 1−cos α )
3
Menyusul bahwa massa m dari benda pejal adalah
2π α3 k (
m=kV = 1−cos α )
3
dengan k konstanta kerapatannya.
Berdasarkan kesimetrian, pusat massa berada pada sumbu z; yakni x́= ý =0.
Untuk mencari ź, pertama kita hitung M xy .

M xy =∭ kz dV
s

a 2π α
¿ ∫ ∫ ∫ k ( p cos ∅ ) p2 sin ∅ dp dθ d ∅
0 0 0

a 2π α
¿ ∫ ∫ ∫ k p3 sin ∅ cos ∅ dp dθ d ∅
0 0 0

α 2π
1
¿ ∫∫ k α 4 sin ∅ cos ∅ dθ d ∅
0 0 4
α
1
¿ ∫ kπ α 4 sin ∅ cos ∅ d ∅
0 2

1
¿ π α 4 k sin 2 α
4

1
π α 4 k sin2 α
4
ź=
2
π α 4 k ( 1−cos α )
3
3 α sin2 α
¿
8 (1−cos α )
3
¿ α (1−cos α )
8

Daftar pustaka
Puncell,Edwin J.Verberg,Dale.1999. Kalkulusdan Geometri Analitik,Edisi
kelima,jilid 2.Erlangga : Jakarta

Anda mungkin juga menyukai