Abstrak
Tempat Kerja Digital merupakan Co-working Space dan kantor sewayang
ditujukan kepada perusahaan yang bergerak dalam bidang ekonomi digital
dan kreatifseperti developer game berbasis online, telekomunikasi, sosial
media, e-commerce, dan lain-lain. Selain itu, Tempat Kerja Digital juga
sebagai tempat berkolaborasi untuk menunjang pertumbuhan ekonomi digital
dan kreatif di Indonesia yang saat ini sedang berkembang pesat. Oleh karena
itu diperlukan sebuah bangunan yang dapat mewadahi kegiatan para startup
yang bergerak pada bisnis digital. Saat ini belum banyak metode desain
bangunan kantor sewa yang diperuntukkan pada perusahan dibidang digital
dan kreatif ini. Metode desain kantor umumnya menggunakan metode
Kathryn. Penulisan Metode baruini dibuat dengan tujuan agar terformulasinya
suatu metode desain sebagai acuan dalam mendesain Tempat Kerja Digital di
BSD City, Tangerang. Untuk memudahkan acuan desain, penulis
menggunakan tema pendekatan arsitektur Eco-tech. Tema pendekatan Eco-
tech ini dipilih selain dapat menciptakan bangunan yang berkelanjutan dan
menjawab permasalahan iklim tropis di daerah BSD City, Tangerang, juga
dapat mencerminan fungsi dari bangunan itu sendiri yang merupakan ruang
kerja dan kantor sewa di bidang digital dan kreatif. Oleh karena itu diharapkan
dapat terciptanya metode desain bangunanTempat Kerja Digital di BSD City,
Tangerang.
1. Pendahuluan
Bisnis digital dan kreatif saat ini sedang berkembang pesat di Indonesia. Tempat
Kerja Digital merupakan tempat untuk mewadahi kegiatantersebut. Saat ini belum banyak
metode desain bangunan kantor sewa dan ruang kerjayang mengkhususkan pada
perusahan dibidang bisnis digital dan kreatif. Oleh karena itu diperlukannya metode
desain bangunan baru dengan tema pendekatan yang dipilih yaitu Arsitektur Eco-
techsebagai acuan dalam metode desain. Tujuannya agar terciptanya metode desain
bangunan Co-working Space dan kantor sewa yang ditujukan kepada perusahaan yang
bergerak dalam bidang ekonomi digital dan kreatif. diharapkan tulisan ini dapat
bermanfaat sebagai acuan untuk mempercepat desain bangunan Tempat Kerja Digital.
2. Studi Pustaka
Tempat Kerja Digital ini memiliki 2 fungsi utama yaitu kantor sewa dan Co-Working
Space. Terdapat beberapa acuan dalam membuatmetode desain bangunan tersebut
yaituuntuk studi pustaka perancangan merujuk padaperaturan tata ruang kota lokasi
tapak di BSD City, Kecamatan Cisauk, Kabupaten Tangerang dankriteria pendekatan
arsitektur yaitu Eco-tech. Untuk studi pustaka metode merujuk pada metode
desainKathryn H. Anthony, dan hasil kajian jurnal dengan judul yang sejenis dengan
bangunan desain.
1.10.1
Seminar Nasional Cendekiawan ke 5 Tahun 2019 ISSN (P) : 2460 - 8696
Buku 1: ”Teknologi dan Sains“ ISSN (E) : 2540 - 7589
3. Metodologi Penelitian
Pengumpulan data metode desain bangunan Tempat Kerja Digitaldi BSD City,
Tangerang menggunakan metode deduktif yang bertujuan untuk mendapatkan landasan
teori dari studi pustaka 1, 2, 3, 4, dan 5 untuk terformulasinya metode desain bangunan
baru.
Yang dipelajari dan diambil kesimpulan dari pustaka tersebut adalah studi subyek
mengenai metodologi mendesain bangunan dengan menambahkan tema pendekatan
sehingga menghasilkan metode baru dari bangunan Tempat Kerja Digital.
1.10.2
Seminar Nasional Cendekiawan ke 5 Tahun 2019 ISSN (P) : 2460 - 8696
Buku 1: ”Teknologi dan Sains“ ISSN (E) : 2540 - 7589
Transformasi dimensional
b. Bangunan dibagi sesuai fungsi yaitu kantor, co-working space, dan workshop
sehingga memiliki 3 gubahan massa
c. Orientasi bangunan juga memperhatikan analisa arah angin,matahari, dan
lingkungan sekitar tapak
1.10.3
Seminar Nasional Cendekiawan ke 5 Tahun 2019 ISSN (P) : 2460 - 8696
Buku 1: ”Teknologi dan Sains“ ISSN (E) : 2540 - 7589
2. Program Ruang
a. Kantor Sewa
1. Ground floor, dengan total luas lantai 4243,4 m2terdiri atas ruang lobby, kantor
pengelola, lounge, ruang konferensi pers, retail, fitness center, service area,
healt care & spa dan ATM center.
2. Lantai 1 sampai 3, dengan total luas lantai 3847 m2terdiri atas ruang kantor
sewa, meeting room, playground, cafe, lounge, service area dan musholla.
3. Lantai 4, dengan total luas lantai 3811 m2terdiri atas ruang food hall, food &
beverage, sky terrace, lounge, service area dan musholla.
4. Lantai 5, dengan total luas lantai 2914 m2terdiri atas ruang food hall, food &
beverage, playground, lounge, service area dan musholla.
5. Lantai 6 sampai 7, dengan total luas lantai 3824 m2terdiri atas ruang kantor
sewa, anchor tenant, lounge,service area, dan musholla.
b. Co-working Space
1. Ground floor, dengan total luas lantai 1624,8 m2terdiri atas ruang lobby, lounge,
atrium, co-working space, ruang konferensi pers, dan ATM center.
2. Lantai 1, dengan total luas lantai 1420,8 m2terdiri atas ruang co-working space,
meeting room, lounge, service area, dan open workplace
3. Lantai 2, dengan total luas lantai 1440 m2terdiri atas ruang co-working space,
lounge, meeting room, open workplace, service area, dan playground.
4. Lantai 3, dengan total luas lantai 1190,4m2terdiri atas ruang co-working space,
lounge, meeting room, service area, dan playground.
c. Workshop
1. Gound floor, dengan total luas lantai 1648 m2terdiri atas ruang lobby, lounge,
print & copy, studio film, studio foto, studio art, kantor pengelola, atrium, dan
service area.
2. Lantai 1, dengan total luas lantai 1516,8 m2terdiri atas ruang pameran, loune,
ruang kelas, studio foto, studio art, studio musik, dan service area.
3. Lantai 2, dengan total luas lantai 1520,4 m2terdiri atas ruang open workplace,
playground, lounge, ruang kelas, studio foto, studio foto, studio art, studio musik
dan service area.
4. Lantai 3, dengan total luas lantai 1304,4m2terdiri atas ruang print & copy,
playground, lounge, studio film, studio foto, studio art, studio musik, dan service
area.
1.10.4
Seminar Nasional Cendekiawan ke 5 Tahun 2019 ISSN (P) : 2460 - 8696
Buku 1: ”Teknologi dan Sains“ ISSN (E) : 2540 - 7589
4. Struktur
Pada kasus ini perancangan kantor sewa dalam hal ini akan memikul
beban yang sangat berat karena akan ada tambahan furniture berat seperti alat
elektronik sebagai penunjang pekerjaan. Maka dari itu perlunya penggunaan
pondasi tiang pancang untuk mengantisipasi kejadian hal yang tidak
diinginkan.Selain itu penerapan aspek Eco-tech yaitu kolom-kolom juga diekspos.
Struktur penopang : pada bagian ini berupa kolom, balok dan dinding yang
akan menopang beban bangunan tersebut dan sebagai penyokong atap dan
lantai.
Struktur atas : merupakan struktur teratas dari sebuah bangunan seperti atap.
Untuk atap sendiri nantinya akan dipasangkan solar panel maka dari itu
dibuthkan atap yang rata seperti dak beton.
Sistem ME yang sering digunakan pada suatu bangunan gedung
diantaranya adalah Sistem Plumbing, Sistem Pemadam Kebakaran, Sistem Fire
Alarm, Sistem Transportasi Vertikal (lift), Sistem Elektrikal, Sistem Tata Suara, dan
Sistem CCTV.
5. Utilitas
SKEMA SUMBER DAYA
Sumber daya yang utama dalam pembangunan adalah air, listrik dan
udara. Air dapat diperoleh dari PAM danRainwater Harvesting System. Untuk
listrik dapat diperoleh dari PLN dan solar panel. Untuk sumber udara dapat
diperoleh dari pengudaraan alami dan ilmiah.
a. Alami
Pemanfaatan ruang terbuka hijau sebagai penyejuk dalam ruangan serta
bukaan sebagai transisi udara yang masuk maupun keluar.
b. Buatan
Pada pengudaraan buatan ruangan harus tertutup setidaknya minim bukaan
sehingga penggunaan AC pada ruangan cepat merata.
SKEMA LIMBAH
Terdapat 3 jenis limbah yaitu yang berasal dari air dan sampah. Limbah air
dibagi menjadi air kotor dan air padat.
1.10.5
Seminar Nasional Cendekiawan ke 5 Tahun 2019 ISSN (P) : 2460 - 8696
Buku 1: ”Teknologi dan Sains“ ISSN (E) : 2540 - 7589
6. Material
a. Material fasad menggunakan kaca double glass, dan shading menggunakan
aluminium panel
b. Dinding partisi menggunakan hebel dan gypsum
c. Menggunakan granit pada lobby agar terkesan elegan
5. Kesimpulan
Berdasarkan analisa, hasil, dan pembahasan diatas, dapat disimpulkan metode
desain bangunan Tempat Kerja Digital di BSD City, Tangerang dengan pendekatan
Arsitektur Eco-tech adalah:
1. Konsep Gubahan
2. Program Ruang
3. Zoning Bangunan Gedung
4. Struktur
5. Utilitas
6. Material
7. Desain aktif dan pasif (teknologi)
6. DAFTAR PUSTAKA
Panero, Julius. 1979. Human Dimension and Interior Space. United States: Whitney
Library of Design
Ching D.K Francis. 1996.Arsitektur Bentuk Ruang dan Susunannya.Jakarta: Erlangga
1.10.6
Seminar Nasional Cendekiawan ke 5 Tahun 2019 ISSN (P) : 2460 - 8696
Buku 1: ”Teknologi dan Sains“ ISSN (E) : 2540 - 7589
1.10.7