Anda di halaman 1dari 7

Seminar Nasional Cendekiawan ke 5 Tahun 2019 ISSN (P) : 2460 - 8696

Buku 1: ”Teknologi dan Sains“ ISSN (E) : 2540 - 7589

METODE DESAIN BANGUNANTEMPAT KERJA DIGITALDENGAN


PENDEKATAN ARSITEKTUR ECO-TECH DI BSD CITY, TANGERANG

Fadhlan Octavian Prayoga1), M. Bambang Susetyarto2), Endang Marlina3)


1,2,3)
Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perancangan Universitas Trisakti
Email : fadhlanoctavian@gmail.com

Abstrak
Tempat Kerja Digital merupakan Co-working Space dan kantor sewayang
ditujukan kepada perusahaan yang bergerak dalam bidang ekonomi digital
dan kreatifseperti developer game berbasis online, telekomunikasi, sosial
media, e-commerce, dan lain-lain. Selain itu, Tempat Kerja Digital juga
sebagai tempat berkolaborasi untuk menunjang pertumbuhan ekonomi digital
dan kreatif di Indonesia yang saat ini sedang berkembang pesat. Oleh karena
itu diperlukan sebuah bangunan yang dapat mewadahi kegiatan para startup
yang bergerak pada bisnis digital. Saat ini belum banyak metode desain
bangunan kantor sewa yang diperuntukkan pada perusahan dibidang digital
dan kreatif ini. Metode desain kantor umumnya menggunakan metode
Kathryn. Penulisan Metode baruini dibuat dengan tujuan agar terformulasinya
suatu metode desain sebagai acuan dalam mendesain Tempat Kerja Digital di
BSD City, Tangerang. Untuk memudahkan acuan desain, penulis
menggunakan tema pendekatan arsitektur Eco-tech. Tema pendekatan Eco-
tech ini dipilih selain dapat menciptakan bangunan yang berkelanjutan dan
menjawab permasalahan iklim tropis di daerah BSD City, Tangerang, juga
dapat mencerminan fungsi dari bangunan itu sendiri yang merupakan ruang
kerja dan kantor sewa di bidang digital dan kreatif. Oleh karena itu diharapkan
dapat terciptanya metode desain bangunanTempat Kerja Digital di BSD City,
Tangerang.

Kata kunci: Metode, Bangunan,Tempat Kerja Digital, Eco-Tech,BSD City.

1. Pendahuluan
Bisnis digital dan kreatif saat ini sedang berkembang pesat di Indonesia. Tempat
Kerja Digital merupakan tempat untuk mewadahi kegiatantersebut. Saat ini belum banyak
metode desain bangunan kantor sewa dan ruang kerjayang mengkhususkan pada
perusahan dibidang bisnis digital dan kreatif. Oleh karena itu diperlukannya metode
desain bangunan baru dengan tema pendekatan yang dipilih yaitu Arsitektur Eco-
techsebagai acuan dalam metode desain. Tujuannya agar terciptanya metode desain
bangunan Co-working Space dan kantor sewa yang ditujukan kepada perusahaan yang
bergerak dalam bidang ekonomi digital dan kreatif. diharapkan tulisan ini dapat
bermanfaat sebagai acuan untuk mempercepat desain bangunan Tempat Kerja Digital.

2. Studi Pustaka
Tempat Kerja Digital ini memiliki 2 fungsi utama yaitu kantor sewa dan Co-Working
Space. Terdapat beberapa acuan dalam membuatmetode desain bangunan tersebut
yaituuntuk studi pustaka perancangan merujuk padaperaturan tata ruang kota lokasi
tapak di BSD City, Kecamatan Cisauk, Kabupaten Tangerang dankriteria pendekatan
arsitektur yaitu Eco-tech. Untuk studi pustaka metode merujuk pada metode
desainKathryn H. Anthony, dan hasil kajian jurnal dengan judul yang sejenis dengan
bangunan desain.

1.10.1
Seminar Nasional Cendekiawan ke 5 Tahun 2019 ISSN (P) : 2460 - 8696
Buku 1: ”Teknologi dan Sains“ ISSN (E) : 2540 - 7589

2.1 Studi Pustaka Perancangan


Menurut Catherina Slessor, kriteria pendekatan arsitektur Eco-techterdapat 6
aspek:Structural Expression, Sclupting With Light, Energi Matter, Urban Responses,
Making Connection, Civic Symbolism

2.2 Studi Pustaka Metode


Menurut Kathryn dalam bukunya yang berjudul Design Juries on Trial menjelaskan
9 aspek kriteria perancangan arsitektur: Block Plan, Site Development, Functional
Planning, Spatial Quality, Building Form, Aesthetic Design, Structural System, Use of
Material, Environmental Control System.
Berdasarkan materi kuliah (Susetyarto,2019) Metode TipologiTerdapat 9 aspek
yang digunakan yaituProgram ruang, Program lapis bangunan gedung, Zoning bangunan
gedung, Gubahan masa, Skematik desain, Program penggunaan material, Program
pemanfaatan teknologi, Detail desain arsitektur asli, dan Pendekatan konsep
Berdasarkan jurnal online Universitas Tanjungpura dengan judul Co-working
Space di Kota Pontianak oleh Yuswan Aryadi. Terdapat 12 konsep desain yaitu, Analisis
zoning terhadap lokasi tapak perancangan, Analisis perletakan berdasarkan hasil dari
analisis zoning, Analisis orientasi berdasarkan hasil analisis perletakan, Analisis sirkulasi
berdasarkan hasil analisis orientasi, Analisis vegetasi terhadap hasil dari analisis
sebelumnya, Konsep Utama (makro), Konsep Simplicity, Konsep Internal, Konsep
Eksternal, Konsep Utilitas, Konsep Struktur, Konsep Gubahan bentuk bangunan
Berdasarkan jurnal dari Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Pandanaran
Semarang dengan judul Perancangan Rental Office (CIMB Tower) Di Semarang oleh
Sukarno. Terdapat 7 kriteria yaitu Pemilihan tapak, Pembagian ruang, Bentuk massa
bangunan, Konsep penataann luar ruang, Konsep penekanan desain, Konsep struktur,
Konsep utilitas
Berdasarkan pustaka tersebut dapat disimpulkan bahwa metode desain bangunan
yang ditekankan adalah gubahan masa, program ruang, struktur, utilitas, material, dan
konsep pendekatan arsitektur yang dipilih. kesimpulan metode yang akan diusulkan yaitu
Konsep Gubahan, Program Ruang, Zoning Bangunan Gedung, Struktur, Utilitas, Material,
Desain aktif dan pasif (teknologi)

3. Metodologi Penelitian
Pengumpulan data metode desain bangunan Tempat Kerja Digitaldi BSD City,
Tangerang menggunakan metode deduktif yang bertujuan untuk mendapatkan landasan
teori dari studi pustaka 1, 2, 3, 4, dan 5 untuk terformulasinya metode desain bangunan
baru.
Yang dipelajari dan diambil kesimpulan dari pustaka tersebut adalah studi subyek
mengenai metodologi mendesain bangunan dengan menambahkan tema pendekatan
sehingga menghasilkan metode baru dari bangunan Tempat Kerja Digital.

4. Hasil Dan Pembahasan


1. Konsep Gubahan
a. Bentuk Gubahan, berdasarkan aspek pendekatan Eco-tech yaitu Urban
ResponsesdanMaking connections, berawal dari lokasi tapak yang berada
ditengah kawasan dan bangunan sekitar yang berorientasi ke arah tapak
perancangan maka bentuk gubahan dibuat dinamis. Lalu tapak merespon
keadaan sekitar dengan adanya RTH pada tapak sebagai penghubung antar
tapak. Gubahan ditransformasikan secara dimensional.

1.10.2
Seminar Nasional Cendekiawan ke 5 Tahun 2019 ISSN (P) : 2460 - 8696
Buku 1: ”Teknologi dan Sains“ ISSN (E) : 2540 - 7589

Transformasi dimensional

Making Connection Urban Responses


Gambar 4.1: konsep gubahan massa

b. Bangunan dibagi sesuai fungsi yaitu kantor, co-working space, dan workshop
sehingga memiliki 3 gubahan massa
c. Orientasi bangunan juga memperhatikan analisa arah angin,matahari, dan
lingkungan sekitar tapak

Gambar 4.2: analisa orientasi matahari dan angin

d. Penerapan konsep pendekatan Eco-techyaituStructural Expression,Kolom


struktur diekspos dan menggunakan material yang ramah serta ringan. Konsep
Sculpting With Lightditerapkan dengan membuat bukaan berupaskylight pada
bagian atap dan void agar cahaya masuk sampai lantai dasar, serta
menggunakan material curtain wall pada fasad juga memberi kesan material
yang ringan pada bangunan.

Gambar 4.4:penerapan konsep Structural Expression dan Sculpting With Light

1.10.3
Seminar Nasional Cendekiawan ke 5 Tahun 2019 ISSN (P) : 2460 - 8696
Buku 1: ”Teknologi dan Sains“ ISSN (E) : 2540 - 7589

e. Konsep Energy Matters, Penghawaan dengan sistem cross ventilation dapat


menghemat penggunaan AC dan solar panel untuk penghematan energi listrik
Civic Symbolism: Menjadi iconic landmark kawasan dengan Bentuk fasad
mengambil analogi PCB (Printed Circuit Board) sebagaimana cerminan dari
kawasan digital HUB yang berhubungan dengan Teknologi.

Gambar 4.5:penerapan konsep Energy Matters dan Civic Symbolism

2. Program Ruang
a. Kantor Sewa
1. Ground floor, dengan total luas lantai 4243,4 m2terdiri atas ruang lobby, kantor
pengelola, lounge, ruang konferensi pers, retail, fitness center, service area,
healt care & spa dan ATM center.
2. Lantai 1 sampai 3, dengan total luas lantai 3847 m2terdiri atas ruang kantor
sewa, meeting room, playground, cafe, lounge, service area dan musholla.
3. Lantai 4, dengan total luas lantai 3811 m2terdiri atas ruang food hall, food &
beverage, sky terrace, lounge, service area dan musholla.
4. Lantai 5, dengan total luas lantai 2914 m2terdiri atas ruang food hall, food &
beverage, playground, lounge, service area dan musholla.
5. Lantai 6 sampai 7, dengan total luas lantai 3824 m2terdiri atas ruang kantor
sewa, anchor tenant, lounge,service area, dan musholla.

b. Co-working Space
1. Ground floor, dengan total luas lantai 1624,8 m2terdiri atas ruang lobby, lounge,
atrium, co-working space, ruang konferensi pers, dan ATM center.
2. Lantai 1, dengan total luas lantai 1420,8 m2terdiri atas ruang co-working space,
meeting room, lounge, service area, dan open workplace
3. Lantai 2, dengan total luas lantai 1440 m2terdiri atas ruang co-working space,
lounge, meeting room, open workplace, service area, dan playground.
4. Lantai 3, dengan total luas lantai 1190,4m2terdiri atas ruang co-working space,
lounge, meeting room, service area, dan playground.

c. Workshop
1. Gound floor, dengan total luas lantai 1648 m2terdiri atas ruang lobby, lounge,
print & copy, studio film, studio foto, studio art, kantor pengelola, atrium, dan
service area.
2. Lantai 1, dengan total luas lantai 1516,8 m2terdiri atas ruang pameran, loune,
ruang kelas, studio foto, studio art, studio musik, dan service area.
3. Lantai 2, dengan total luas lantai 1520,4 m2terdiri atas ruang open workplace,
playground, lounge, ruang kelas, studio foto, studio foto, studio art, studio musik
dan service area.
4. Lantai 3, dengan total luas lantai 1304,4m2terdiri atas ruang print & copy,
playground, lounge, studio film, studio foto, studio art, studio musik, dan service
area.

1.10.4
Seminar Nasional Cendekiawan ke 5 Tahun 2019 ISSN (P) : 2460 - 8696
Buku 1: ”Teknologi dan Sains“ ISSN (E) : 2540 - 7589

3. Zoning Bangunan Gedung

Kantor, coworking, workshop


Amenities
Retail
Lobby
Service
kantor Co-working space
workshop Sirkulasi, atrium
Food hall

Gambar 4.6: zoning horizontal dan vertikal

Zona kantor disesuaikan dengan fungsinya dimana kantor sewa diletakkan


pada bagian lantai atas sedangkan lantai dasar untuk bagian fasilitas penunjang,
serta pada nagian lantai 4 dan 5 terdapat fasilitas food hall dan open workplace
agar mendapat view keluar yang lebih baik.
Zona coworking space dan workshop lebih dominan ke fungsi utamanya
agar memaksimalkan ruang yang ada.

4. Struktur
Pada kasus ini perancangan kantor sewa dalam hal ini akan memikul
beban yang sangat berat karena akan ada tambahan furniture berat seperti alat
elektronik sebagai penunjang pekerjaan. Maka dari itu perlunya penggunaan
pondasi tiang pancang untuk mengantisipasi kejadian hal yang tidak
diinginkan.Selain itu penerapan aspek Eco-tech yaitu kolom-kolom juga diekspos.
 Struktur penopang : pada bagian ini berupa kolom, balok dan dinding yang
akan menopang beban bangunan tersebut dan sebagai penyokong atap dan
lantai.
 Struktur atas : merupakan struktur teratas dari sebuah bangunan seperti atap.
Untuk atap sendiri nantinya akan dipasangkan solar panel maka dari itu
dibuthkan atap yang rata seperti dak beton.
Sistem ME yang sering digunakan pada suatu bangunan gedung
diantaranya adalah Sistem Plumbing, Sistem Pemadam Kebakaran, Sistem Fire
Alarm, Sistem Transportasi Vertikal (lift), Sistem Elektrikal, Sistem Tata Suara, dan
Sistem CCTV.

5. Utilitas
SKEMA SUMBER DAYA
Sumber daya yang utama dalam pembangunan adalah air, listrik dan
udara. Air dapat diperoleh dari PAM danRainwater Harvesting System. Untuk
listrik dapat diperoleh dari PLN dan solar panel. Untuk sumber udara dapat
diperoleh dari pengudaraan alami dan ilmiah.
a. Alami
Pemanfaatan ruang terbuka hijau sebagai penyejuk dalam ruangan serta
bukaan sebagai transisi udara yang masuk maupun keluar.
b. Buatan
Pada pengudaraan buatan ruangan harus tertutup setidaknya minim bukaan
sehingga penggunaan AC pada ruangan cepat merata.

SKEMA LIMBAH
Terdapat 3 jenis limbah yaitu yang berasal dari air dan sampah. Limbah air
dibagi menjadi air kotor dan air padat.

1.10.5
Seminar Nasional Cendekiawan ke 5 Tahun 2019 ISSN (P) : 2460 - 8696
Buku 1: ”Teknologi dan Sains“ ISSN (E) : 2540 - 7589

a. Air Kotor (Limbah Cair)


Air kotor berasal dari pembuangan selain kloset seperti wastafel dan shower.
Air ini berupa campuran sabun dengan beberapa sisa makanan.
b. Air Kotor Padat (limbah Padat)
Air kotor padat berasa dari toilet kloset. Air ini harus dipisah pembuangannya
agar bakteri dapat terurai.
c. Sampah
Sampah dibedakan menjadi 2 bagian yaitu sampah organik dan anorganik.
Setelah dipisah sampah diteruskan ke zona penampungan sementara pada
bangunan, diolah untuk sampah yang dapat di-recylcle lalu sisanya diambil oleh
mobil pembuangan sampah daerah setempat untuk dilanjutkan ke penampungan
akhir.

6. Material
a. Material fasad menggunakan kaca double glass, dan shading menggunakan
aluminium panel
b. Dinding partisi menggunakan hebel dan gypsum
c. Menggunakan granit pada lobby agar terkesan elegan

7. Desain aktif dan pasif (teknologi)


1. Alat peredam gempa
Pertemuan antara pondasi dengan kolom menggunakan bantalan peredam
gempa untuk antisipasi jika terjadinya bencana gempa agar kerusakan
bangunan dapat diminimalisir.
2. Cross ventilation
Desain bangunan dibuat terbuka pada bagian playground sebagai
penghawaan alami dan bukaan di bagian atap
3. Solar panel
Atap bangunan berupa dak beton sekaligus tempat pemasangan solar
panel sebagai sumber energi listrik yang terbarukan.

5. Kesimpulan
Berdasarkan analisa, hasil, dan pembahasan diatas, dapat disimpulkan metode
desain bangunan Tempat Kerja Digital di BSD City, Tangerang dengan pendekatan
Arsitektur Eco-tech adalah:
1. Konsep Gubahan
2. Program Ruang
3. Zoning Bangunan Gedung
4. Struktur
5. Utilitas
6. Material
7. Desain aktif dan pasif (teknologi)

6. DAFTAR PUSTAKA
Panero, Julius. 1979. Human Dimension and Interior Space. United States: Whitney
Library of Design
Ching D.K Francis. 1996.Arsitektur Bentuk Ruang dan Susunannya.Jakarta: Erlangga

Katharina H. Anthony. 1989.Design Juries on Trial.The Renaissance of the design studio.

Neufert, Ernest. Data Arsitek Jilid 1. 1991. Jakarta: Erlangga.

Neufert, Ernest. Data Arsitek Jilid II. 1991. Jakarta: Erlangga.

1.10.6
Seminar Nasional Cendekiawan ke 5 Tahun 2019 ISSN (P) : 2460 - 8696
Buku 1: ”Teknologi dan Sains“ ISSN (E) : 2540 - 7589

Aryadi, Yuswan. 2017.Co-working Space Di Kota Pontianak.Volume 5, Nomor 2. Program


Studi Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Tanjungpura, Universitas
Tanjungpura, Pontianak. http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jmarsitek/article/view/24143
diakses pada 8 April 2019.

Sukarno. Perancangan Rental Office (CIMB Tower) Di Semarang. Jurusan Arsitektur


Fakultas Teknik Universitas Pandanaran, Semarang.
https://jurnal.unpand.ac.id/index.php/AS/article/download/227/223 diakses pada 8 April
2019.

1.10.7

Anda mungkin juga menyukai