Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

INFORMASI DASAR DAN SEJARAH

PERAWATAN HOME CARE

KELAS 3A KEPERAWATAN

KELOMPOK 1:

ALFA PUTRA CAHYANO : 201801001

ANGGI ARISTA : 201801003

CLAUDIA NATASYA : 201801010

FARADILA : 201801013

NIKADEK MAHARANI : 201801022

NIKADEK WIRANTI : 201801023

NURYANI RAUF : 201801030

NURAINUN A : 201801026

PUTRI CLARA PERDANI : 201801033

LUSIANA JUMARLITA : 201801019

PROGRAM STUDI NERS

STIKES WIDYA NUSANTARA PALU

TAHUN AJARAN

2020/2021

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami haturkan kepada Tuhan yang maha esa karena atas
berkat dan rahmatNya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul
Informasi Dasar Dan Sejarah Perawatan Home Care.
Dalam pembelajaran kali ini, mahasiswa di tuntut untuk mampu
memahami bagaimana konsep Informasi Dasar Dan Sejarah Perawatan
Home Care.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai konsep Informasi
Dasar Dan Sejarah Perawatan Home Care. Kami juga menyadari sepenuhnya
bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna.
Sekiran makalah yang telah di susun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupuun orang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat dapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenandan kami memohon
kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan

PALU, MARET 2021

PENYUSUN

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................. ii
DAFTARS ISI.............................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
A. Latar Belakang................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 2
C. Tujuan.............................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................. 3
A. Pengertian Home care...................................................................... 3
B. Tujuan Dasar.................................................................................... 3
C. Manfaat Home Care......................................................................... 4
D. Sejarah Perkembangan Home Care.................................................. 4
E. Trend dan isu Home Care................................................................ 8
F. Peran dan fungsi perawat kesehatan rumah ( Home care ).............. 9
G. Prinsip Home care............................................................................ 10
H. Kebijakan dalam Home care............................................................ 10
I. Kelebihan dan kekurangan Home care............................................ 11
J. Aspek legal dan etik home care....................................................... 12
BAB III PENUTUP.....................................................................................15
A. Kesimpulan......................................................................................15
B. Saran.................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................16

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pelayanan keperawatan yang berkualitas mempunyai arti yang
diberikan kepada individu, keluarga ataupun masyarakat haruslah
baik ( bersifat etis ) dan benar ( berdasarkan ilmu dan hukum
berlaku ). Hukum yang mengatur praktik keperawatan telah tersedia
dengan lengkap, baik dalam bentuk undang-undang kesehatan,
maupun surat keputusan Menkes tentang praktik keperawatan.
Dengan demikian melakukan praktik keperawatan bagi perawat
diindonesia adalah merupakan hak sekaligus kewajiban profesi untuk
mencapai visi Indonesia sehat tahun 2010.
Visi Departemen Kesehatan Republik Indonesia adalah
memandirikan masyarakat untuk hidup sehat dengan misi membuat
rakyat sehat. Guna mewujudkan visi dan misi tersebut berbagai
program kesehatan telah dikembangkan termasuk pelayanan
kesehatan di rumah.
Hasil kajian Depkes RI tahun 2000 diperoleh hasil : 97,7 %
menyatakan perlu dikembangkan pelayanan kesehatan di rumah, 87,3
% mengatakan bahwa perlu standarisasi tenaga, sarana dan
pelayanan, serta 91,9 % menyatakan pengelola keperawatan
kesehatan di rumah memerlukan ijin oprasional.
Selain Home Care, di Indonesia juga di kenal pelayanan One
Day Care atau pelayanan rawat sehari yang merupakan perawatan
dalam jangka waktu pendek (relatif singkat), yaitu 1 hari atau 24 jam.
Menurut penelitian hampir 70% rumah sakit Indonesia menerapkan
sistem one day care. Pelayanan One Day Care menghindarkan pasien
dari terjadinya infeksi nosokomial karena pasien tidak perlu di rawat
lama di rumah sakit sehingga dapat menekan biaya yang dikeluarkan
oleh pasien.

1
B. Rumusan Masalah
Agar pembaca mendapatkan pengetahuan mengengenaii Konsep dasar dan
Perawatan Home care.

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa Pengertian dari Home care?
2. Untuk mengetahui apa tujuan Home care?
3. Untuk mengetahui apa manfaat home care ?
4. Untuk mengetahui Sejarah Perkembangan Home Care?
5. Untuk mengetahui Trend dan isu Home Care?
6. Untuk mengetahui Peran dan fungsi perawat kesehatan rumah ( Home
care )?
7. Untuk mengetahui Prinsip Home care?
8. Untuk mengetahui Kelebihan dan kekurangan Home care?
9. Untuk mengetahui Aspek legal dan etik home care?

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Home Care


Home Care ( HC ) menurut Habbs dan Perrin, 1985 adalah
merupakan layanan kesehatan yang dilakukan dirumah pasien
( Lerman D.& Eric B.I 1993) sehingga home care dalam keperawatan
merupakan layanan keperawatan dirumah pasien yang telah melalui
sejarah yang penting.
Menurut DepKes RI (2002) mendefinisikam bahwa home care
adalah pelayanan kesehatan yang berkesinambungan dan
komprehensif dan diberikan kepada individu, keluarga, ditempat
tinggal mereka yang betujuan untuk meningkatkan, mempertahankan,
memulihkan kesehatan/memaksimalkan kemandirian dan
meminimalkan kecacatan akibat dari penyakit. Layanan diberikan
sesuai dengan kebutuhan pasien/keluarga yang direncanakan,
dikoordinir, oleh pemberi layanan melalui staf yang diatur
berdasarkan perdasarkan perjanjian bersama.

B. Tujuan Home Care


1. Meningkatkan keadekuatan dan keefektifan perawatan pada anggota
keluarga dengan masalah kesehatan dan kecacatan
2. Mendorong pertumbuhan dan perkembangan yang normal dari seluruh
anggota keluarga dan keluarga, serta memberikan pendidikan
kesehatan pada keluarga tentang peningkatan kesehatan dan
pencegahan
3. Menguatkan fungsi keluarga dan kedekatan antara anggota keluarga
4. Meningkatkan kesehatan lingkungan tujuan tersebut digunakan untuk
membantu keluarga menyelesaikan masalah-masalahnya
5. Biaya kesehatan yang akan lebih terkendali.

3
C. Manfaat Home Care
Manfaat pelayanan Home Care dalam Home Care For Seniors ( 2011 )
adalah :
1. Memberikan individu yang membutuhkan perawatan harkat dan
kemandirian
2. Dapat membantu mencegah atau menunda perawatan di Rumah Sakit
atau panti jompo
3. Mengizinkan kebebasan maksimal dan kenyamanan bagi individu
4. Menawarkan perawatan yang sesuai dengan kebutuhan individu dan
keluarga
5. Dukungan keluarga sambil menjaga kebersamaan mereka

Hoecke ( 2010 ) menyebutkan tekanan pertumbuhan keuangan


dalam perawatan kesehatan dan pergeseran patologi, perawatan ini
diselenggarakan diluar lembaga medis, yang membutuhkan peran yang
lebih besar dari pasien dalam pengobatan dan perawatan penyakit kronis
mereka dibandingkan rawat inap. Melalui cara ini, perawatan dirumah
berevolusi pada pendekatan berbasis kebutuhan, dimana aplikasi tidak
hanya berfungsi pada tujuan medis namun juga pada perawatan dan
integrasi social. Konsep yang berpusat pada pasien ini yang membawa
perawatan dari Rumah Sakit ke rumah pasien yang diharapkan
menghasilkan biaya yang lebih rendah dan peningkatan kualitas hidup

D. Sejarah Perkembangan Home care


Perawatan dirumah merupakan aspek keperawatan komunitas yang
berkembang paling pesat. Antara tahun 1988 sampai 1992, jumlah perawat
yang melakukan perawatan dirumah meningkat menjadi 50%. Pada
awalnya, keperawatan komunitas dimulai dengan pelayanan yang
diberikan baik orang-orang miskin dirumah mereka.

4
William Rathbone memulai program perawat yang berkunjung kerumah (
Visiting Nurse ) pada tahum 1859, setelah istirnya meninggal dan dirawat
oleh seorang perawat dirumahnya. Selanjutnya diakhir tahun 1800-an,
Amerika Serikat mendirikan pengumpulan yang dating kerumah karena
tingginya imigrasi di amerika yang menyebabkan terjadinya penyakit-
penyakit menular sampai awal abad 19, perawatan untuk orang sakit dan
orang cacat dirumah mereka menjadi bentuk tradisional dari pelayanan
kesehatan bagi kebanyakan orang ( Stiegel,1987 )
Ditahun 1940-an, Rumah Sakit mulai menunjukkan keberhasilan pada
perawatan rumah karena meningkatnya orang yang sakit kronis.
Perkumpulan-perkumpulan Visiting Nurse semakin menjamur di berbagai
kota besar dan kecil, sampai di akhir tahun 1980-an digunakan system
Diagnostic-Related Groups ( DRGs ) untuk menurunkan lama rawat inap
pada seorang pasien. Pelayanan perawatan rumah selanjutnya di pandang
bukan hanya sebagai cara yang terpilih untuk memberikan perawatan pada
klien, tetapi juga merupakan cara yang paling murah.
Dalam kegiatan Kongres ICM 13 juli 2009 di afrika selatan dibahas
Sharing Experience Tentang Home Based Carre Dan Primary Health care
di masing-masing negara. Permasalahan di negara berkembang hampir
sama yaitu Communicable Disease dan kurangnya sumber daya baik
tenaga perawat maupun fasilitas, termaksud teknologi serta pentingnya
kompetensi perawat dalam melaksanakan Home Based Care dengan aspek
legal yang kuat dalam praktrek.
1. Luar Negeri
Diamerika, Home care ( HC ) yang terorganisasikan dimulai sejak
sekitar tahun 1880-an, dimana saat itu banyak sekali penderita
penyakit infeksi dengan angka kematian yang tinggi. Meskipun pada
saat itu telah banyak didirikan rumah sakit modern, namun
pemanfataan masih sangat rendah hal ini dikarena masyarakat lebih
menyukai perawatan dirumah. Kondisi ini berkembang secara
professional, sehingga pada tahun 1900 terdapat 12 ribu perawat

5
terlatih di seluruh USA ( Visiting Nurse/VN ; Memberikan perawatan
dirumah pada keluarga miskin, Public Health Nurse, melakukan upaya
promosi dan prevensi untuk melindungi kesehatan masyarakat, serta
perawat praktik mandiri yang melakukan asuhan keperawatan pasien
dirumah sesuai kebutuhannya ). ( Leman D. & Eric B.L,1993 )
Sejak tahun 1990-an institute yang memberikan layanan home care
terus meningkat sekitar 10% per tahun, dari semula layanan yang
hanya diberikan oleh organisasi perawat pengunjung rumah
( VNA=Visiting Nurse Asossition ) dan pemerintah, kemudian
berkembang layanan yang berorientasi profit ( Proprietary Agencys )
dan yang berbasis RS ( Hospital Based Agencys ) kondisi ini terjadi
seiring dengan system pembayaran jasa layanan Home Care ( Dapat
dibayar oleh pihak ketiga/asuransi ) dan perkembangan spesialisasi
diberbagai layanan kesehatan termaksud berkembangnyaa Home
Health Nursing yang merupakan spesialisasi dari Community Health
Nursing ( Alender & Spradley,2001 ).
Diuka, Home Care Berkembang secara professional selama
pertengahan abad 19 dengan mulai berkembangnya District Nursing,
yang pada awalnya dimulai para biarawati yang merawat orang miskin
dirumah sakit, kemudian mereka mulai melatih wanita dari kalangan
bawah untuk merawat orang miskin yang sakit, dibawah pengawasan
biarawati tersebut ( Williamson,1996 dalam Lawton,Cantrell & Harris
2000 ). Kondisi ini berkembang sehingga pada tahun 1992 ditetapkan
peran District Nurse ( DN ) adalah :
a) Merawat orang sakit dirumah sakit, sampai klien mampu mandiri
b) Merawat orang sakaratul maut dirumah agar meninggal dengan
nyaman dan damai
c) Mengajarkan keterampilan keperawatan dasar kepada klien dan
keluarga agar dapat digunakan pada saat kunjungan perawat telah
berlalu

6
Selain District Nurse ( DN ) diuka muncul perawat Health Visitor (
HV ) yang berperang dalam Distric Nurse ( DN ) ditambah dengan
peran lain ialah :
1) Melakukan penyuluhan dan konseling, keluarga maupun
masyakarat luas dalam upaya pencegahan penyakit dan
promosi kesehatan
2) Memberikan saran dan pandangan bagaimana mengelola
kesehatan dan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi
setempat.
2. Dalam Negeri
Di Indonesia, layanan Home Cafe (HC) sebenarnya bukan merupakan
hal yang baru, karena merawat pasien dirumah baik yang dilakukan
oleh anggota keluarga yang dilatih dana tau oleh tenaga keperawatan
melalui kunjungan rumah secara perorangan, adalah merupakan hal
biasa sejak dahulu kala. Sebagai contoh dapat dikemukakan dalam
perawatan maternitas, dimana RS Budi Kemulyaan di Jakarta yang
merupakan RS pendidikan Bidan tertua di Indonesia, sejak berdirinya
sampai sekitar tahun 1975 telah melakukan program Home Care (HC)
yang disebut dengan “partus luar”. Dalam pelayanan “partus luar”,
bidan dan siswa bidan RS Budi Kemulyaan melakukan pertolongan
persalinan noral dirumah pasien, kemudian diikuti dengan perawatan
nifas dan neonatal oleh siswa bidan senior (kandidat) sampai tali pusat
bayi puput (lepas). Baik bidan maupun siswa bidan yang
melaksanakan tugas “partus luar” dan tindak lanjutnya, harus membuat
laporan tertulis kepada RS tentang kondisi ibu dan bayi serta tindakan
yang telah dilakukan. Kondisi ini terhenti seiring dengan perubahan
kebijakan DepKes yang memisahkan organisasi pendidikan dengan
pelayanan.

7
E. Trend dan Isue home care
Pada abad 21 ini, dimana teknologi bidang kesehatan
berkembang pesat mengakibatkan derajat kesehatan masyarakat
semakin meningkat. Hal ini tentu berakibat pada peningkatan usia
harapan hidup, meurunnya angka kematian ibu dan bayi terjadi
transisi epodemiologis penyakit.
Sering dengan itu maka konsep pelayanan kesehatan pun
harus berubah, yang tadinya masyarakat mendatangi institusi
pelayanan kesehatan seperti puskesmas atau rumah sakit menjadi
pelayanan kesehatan yang mendatangi masyarakat. Oleh karena itu,
paradigma bahwa rumah sakit adalah tempat paling penting dalam
penyembuhan dan perawatan pasien mulai berubah menjadi
perawatan rumah atau home care
Pelayanan kesehatan dirumah merupakan penyediaan
pelayanan dan peralatan professional perawat bagi pasien dan
keluarganya dirumah untuk menjaga kesehatan edukasi, pencegahan
penyakit, diagnosis dan penanganan penyakit, terapi paliatif dan
rehabilitative. Keperawatan merupakan salah satu pelayanan yang
paling banyak digunakan dalam kegiatan home care namun terkadang
home care juga meliputi pelayanan medis dan social. Pelayanan ini
dilakukan 1 sampai 2 kali sehari sampai dalam 7 hari selama
seminggu.
Pelayanan home care menyediakan berbagai jennies
pelayanan kesehatan dirumah pasien tujuan primer dari pelayanan
home care sebenarnya adalah promosi kesehatan dan edukasi, tetapi
saat ini sebagian pasien juga melakukan pelayanan kesehatan
dirumah karena adanya kebutuhan perawatan dan atau layanan medis.
Focus pelayanan ini adalah kemandirian pasien dan keluarganya.
Pasien yang memerlukan perawatan dirumah umumnya mempuyai
masalah fisik,sosio ekonomi, psikologi yang beragam. Beberapa
pasien berada dalam kondisi yang tidak stabil secara medis dan

8
mungkin menderita masalah seperti infeksi luka. Dalam kondisi ini
biasanya pasien memerlukan pengobatan dan peralatan dirumah,
pengkajian secara professional, pendidikan dan perubahan terapi.
Dinegara seperti Indonesia yang jumlah pertumbuhan
penduduknya meningkat pesat dan banyak usia lanjut, angka penyakit
degenerative yang semakin menigkat dan banyak kondisi demografi
yang terdiri dari pulau-pulau maka konsep home care sangat cocok
digunakan. Konsep home care ini merupakan solusi paling tepat
untuk mengantisipasi jumlah pasien yang tidak tertampung dirumah
sakit. Konsep home care sudah seharusnya menjadi fisth option
dalam pembangunan kesehatan di Indonesia. Dengan konsep ini maka
pasien yang sakit dengan kriteria tertentu, tidak lagi kerumah sakit.

F. Peran dan fungsi perawat kesehatan rumah ( Home care )


1. Manajer kasus : mengelola dan mengkolaborasikan pelayanan, dengan
fungsi :
a. Mengidentifikasi kebutuhan pasien dan keluarga
b. Menyusun rencana pelayanan
c. Mengkoordinir akifitas tim
d. Memantau kualitas pelayanan

2. Pelaksana : memberi pelayanan langsung dan mengevaluasi pelayanan


dengan fungsi :

a. Melakukan pengkajian komprehensif


b. Menyusun rencana keperawatan
c. Melakukan tindakan keperawatan
d. Melakukan observasi terhadap kondisi pasien
e. Membantu pasien dalam mengembangkan perilaku koping yang
efektif
f. Melibatkan keluarga dalam pelayanan

9
g. Membimbing semua anggota keluarga dalam pemeliharaan
kesehatan
h. Melakukan evaluasi terhadap asuhan keperawatan

G. Prinsip Home care


Agar pelayanan home care ini dapat berjalan dengan lancar maka perlu
diperhatikan beberapa prinsip dalam melakuakan pelayanan home care.
Prinsip – prinsip tersebut diantaranya :
1. Pengelolaan home care dilaksanakan oleh perawat
2. Pelaksana Home Care adalah terdiri dari profesi kesehatan yang ada
(dokter, bidan, perawat, ahli gizi, apoteker, sanitarian dan tenaga profesi
yang lain).
3. Mengumpulkan data secara sistematis, akurat dan komrehensif.
4. Memberi pelayanan paripurna yang terdiri dari prepentif, kuratif,
promotif dan rehabilitaif.
5. Bertanggung jawab terhadap pelayanan yang bermutu melalui
manajemen.
6. Memelihara dan menjamin hubungan baik diantara anggota tim.
7. Berpartisipasi pada kegiatan riset untuk pengembangan home care.
8. Menggunakan kode etik profesi dalam melaksanakan pelayanan di
home care.

H. Kebijakan dalam Home Care


1. Perawat dalam melakukan praktek harus sesuai dengan kewenangan
yang diberikan, berdasarkan pendidikan dan pengalaman serta dalam
memberikan pelayanan berkewajiban mematuhi standar praktek
2. Perawat dalam menjalankan praktek harus membantu program
pemerintah dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
3. Perawat dalam menjalankan praktik keperawatan harus senantiasa
meningkatkan mutu pelayanan profesinya, dengan mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui pendidikan dan

10
pelatihan sesuai dengan bidang tugasnya, baik diselenggarakan oleh
pemerintah maupun organisasi profesi.
4. Dalam keadaan darurat yang mengancam jiwa seseorang/pasien,
perawat berwenang untuk melakukan pelayanan kesehatan diluar
kewenanga. Pelayanan dalam keadaan darurat ditujukan untuk
penyelamatan jiwa.
5. Perawat yang menjalankan praktik perorangan harus mencantumkan
SIPP diruang prakteknya. Perawat yang menjalankan praktek
perorangan tidak diperbolehkan memasang papan praktek.
6. Perawat yang memiliki SIPP dapat melakukan asuhan keperawatan
dalam bentuk kunjungan rumah. Perawat dalam melakukan asuhan
keperawatan dalam bentuk kunjungan rumah harus membawa
perlengkapan perawatan sesuai kebutuhan (Galuh Forestry Mentari,
2012).

I. Kelebihan dan kekurangan pelayanan Home care


1. Kelebihan
a. Bisa meningkatkan kemandirian pasien dan keluarga dalam
melakukan pemeliharaan kesehatan
b. Meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan
c. Pembiayaan yang lebih murah
2. Kekurangan
a. Penanganan masa kritis kurang cepat dan kurang efektif
b. Kurang perhatian atau pengawasan dari tenaga medis
c. Letak geografis yang berjauhan, sehingga sulit untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan

11
J. Aspek Legal dan etik dalam home care
Seorang perawat dikatakan legal dalam menjalankan praktik home care
apabila telah memiliki lisensi dan surat ijin praktik perawat ( SIPP). Isu
legal yang paling kontroversial dalam praktik perawatan di rumah antara
lain mencakup hal-hal sebagai berikut:
1. Resiko yang berhubungan dengan pelaksanaan prosedur dengan teknik
yang tinggi, seperti pemberian pengobatan dan transfusi darah melalui
IV di rumah.
2. Aspek legal dari pendidikan yang diberikan pada pasien seperti
pertanggungjawaban terhadap kesalahan yang dilakukan oleh anggota
keluarga karena kesalahan informasi dari perawat.
3. Pelaksanaan peraturan Medicare atau peraturan pemerintah lainnya
tentang perawatan di rumah. Karena biaya yang sangat terpisah dan
terbatas untuk perawatan di rumah, maka perawat yang memberi
perawatan di rumah harus menentukan apakah pelayanan akan
diberikan jika ada resiko penggantian biaya yang tidak adekuat.
Seringkali, tunjangan dari Medicare telah habis masa berlakunya
sedangkan pasien membutuhkan perawatan yang terus-menerus tetapi
tidak ingin atau tidak mampu membayar biayanya.
a. Aspek etik dalam home care
1) Kode etik menurut ANA (1985) menyebutkan bahwa perawat
menjaga hak pasien terhadap privasi dengan bijaksana
melindungi informasi yang bersifat rahasia.
2) Kode etik keperawatan indonesia ( PPNI, 2000) yaitu perawat
wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui sehubungan
dengan tugas yang dipercayakan kepadanyakecuali jika
diperlukan oleh yang berwenang sesuai ketentuan hokum yang
berlaku (Muhamad Mu’in, 2015).
3) Didalam praktik harus memperhatikan dimensi politi, etika dan
isu-isu seperti akses ke layanan atau alokasi sumber daya,
menajement kasus menjadi semakin pragmatis, serta berbagai

12
tanggapan dari masyarakat terhadap praktik mandiri (Kristin
Bjornsdottir, 2009).

b. Perizinan home care


Fungsi Hukum dalam Praktik Perawat :
1) Memberikan kerangka untuk menentukan tindakan
keperawatan mana yang sesuai dengan hukum.
2) Membedakan tanggung jawab perawat dengan profesi lain.
3) Membantu menentukan batas-batas kewenangan tindakan
keperawatan mandiri.
4) Membantu mempertahankan standard praktik keperawatan
dengan meletakkan posisi perawat memiliki akuntabilitas
dibawah hukum.
Landasan Hukum :
1) UU Kes.No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan
2) PP No. 25 tahun 2000 tentang perimbangan keuangan pusat
dan daerah
3) UU No. 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah
4) UU No. 29 tahun 2004 tentang praktik kedokteran
5) Kepmenkes No. 1239 tahun 2001 tentang regestrasi dan
praktik perawat
6) Kepmenkes No. 128 tahun 2004 tentang kebijakan dasar
puskesmas
7) Kepmenkes No. 279 tahun 2006 tentang pedoman
penyelenggaraan Perkesmas
8) SK Menpan No. 94/KEP/M. PAN/11/2001 tentang jabatan
fungsonal perawat
9) Permenkes No. 920 tahun 1986 tentang pelayan medik
swasta
10) Permenkes No. 920 tahun 1986 tentang pelayan medik
swasta

13
Perizinan home care diatur dalam Kep. Menkes no 148
tahun 210 tentang izin dan penyelenggaraan parktik
perawat.dan permenkes 17/ 2013. Perizinan diatur SSI
peraturan yang ditetapkan pemerintah pusat maupun daerah
(Fatchulloh, 2015). Perizinan yang menyangkut operasional
pengelolaan pelayanan kesehatan rumah dan praktik yang
dilaksanakan oleh tenaga profesional dan non profesional
diatur sesuai dengan peraturan yang ditetapkan, baik oleh
pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.

14
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Menurut DepKes RI (2002) mendefinisikam bahwa home care
adalah pelayanan kesehatan yang berkesinambungan dan
komprehensif dan diberikan kepada individu, keluarga, ditempat
tinggal mereka yang betujuan untuk meningkatkan, mempertahankan,
memulihkan kesehatan/memaksimalkan kemandirian dan
meminimalkan kecacatan akibat dari penyakit. Layanan diberikan
sesuai dengan kebutuhan pasien/keluarga yang direncanakan,
dikoordinir, oleh pemberi layanan melalui staf yang diatur
berdasarkan perdasarkan perjanjian bersama.
Dalam pelaksanaan home care ada beberapa aspek yang harus
diperhatikan seperti aspek legal dan etik dalam home care, perizinan
pendirian home care, kebijakan dalam home care. Hal ini di lakukan
untuk menghindari adanya saling menyalahkan dalam home care
sehingga tidak ada pihak yang saling merugikan. Sehingga pasien
juga mendapatkan perawatan yang baik serta perawat juga mengerti
dan memahami peraturan-peraturan yang ada dan langkah-langkah
dalam menjalankan home care. Hal tersebut juga dapat menekan
terjadinya pro dan kontra home care di masyarakat.
B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis menyarankan agar
para pembaca khususnya kepada mahasiswa untuk dapat
meningkatkan pemahamannya guna terwujudnya pelaksanaan proses
belajar yang baik. Kami menyadari Makalah ini masih memiliki
banyak kekurangan, oleh sebab itu kami menyarankan kepada

15
pembaca untuk tetap terus menggali sumber-sumber yang menunjang
terhadap pembahasan yang akan dating

DAFTAR PUSTAKA

Syamsudin, 2005. Makalah Seminar Alternatif Model Keperawatan Home


Health Care. Akper Karya Bakti Nusantara Magelang :
Magelang.
Potter dan Ferry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan
Vol.1.Jakarta:EGC
Depkes. RI. 2002. Pengembangan Model Praktik Pelayanan Mandiri
Keperawatan . Jakarta : Pusgunakes
Ainy, Nur. 2011. Makalah Keperawatan Komunitas - Home Nursing.
http://fakhrun-duniakita.blogspot.co.id/2011/12/makalah-
keperawatan-komunitas-home.html Diakses tanggal pada
tanggal 4 September 2017
Jatiarso, Eko. 2012. Makalah Home Care.
http://jatiarsoeko.blogspot.co.id/2012/03/makalah-home-
care.html. Diakses pada tanggal 4 September 2017
Elvina, Siska. 2015. Makalah Home Care.
http://siskaelvinapurba.blogspot.co.id/2015/11/normal-0-false-
false-false-en-us-x-none_9.html. Diakses pada tanggal 4
September 2017
Marini, Hellen. 2015. Makalah Etik dan Legal Home Care.
http://hellenmarini.blogspot.co.id/2015/11/makalah-etik-
dan-legal-home-care.html Diakses pada tangga 4 September
2017

16
17

Anda mungkin juga menyukai