Anda di halaman 1dari 3

Statistical Business Register | RB BPS https://rb.bps.go.id/CIrbbps/index.

php/gen_news/generate_berita/90

Statistical Business Register


Admin RB BPS Pusat | 10th May, 2016

Apabila SBR lengkap, dengan sistem dan tata kelola


baik, maka pendataan Sensus Ekonomi bisa
ditiadakan. -Dudy Saefudin Sulaiman, Deputi Bidang
Metodologi dan Informasi Statistik-

Sejak tahun 2013, BPS telah memulai pembangunan IBR, Integrated Business Register. Dalam
perkembangannya, pada awal tahun 2016, IBR berganti nama menjadi Statistical Business Register (SBR).
Mengapa berubah nama?

Istilah IBR dianggap kurang spesifik atau ambigu dengan istilah registrasi bisnis yang ada di
Kementerian/Lembaga (K/L). Berdasarkan rekomendasi Asean Development Bank (ADB), SBR, dengan
kata ‘statistical’-nya lebih memperjelas dan menegaskan tujuannya untuk penyusunan statistik dan ‘lebih
ramah’ kepada responden. Istilah SBR telah dikenal dalam forum National Statistics Office (NSO).
Penjelasan tersebut dibeberkan oleh Kepala Subdirektorat Pengembangan Standardisasi dan Klasifikasi
Statistik, Lien Suharni.

Mengenal SBR
Diterangkan Lien, saat ini eranya digital. Pesan makanan, moda transportasi, atau apapun bisa dipesan
secara online melalui smartphone maupun website. Demikian pula cita-cita BPS ke depan, dalam
pengembangan metodologi sensus dan survei lebih memanfaatkan teknologi. “Saat ini, satu perusahaan
bisa mendapat beberapa kuesioner dari BPS dengan berbagai judul survei. Sumber data perusahaan atau
usaha dapat dilihat pada sistem SBR yang sudah dibangun, untuk sinkronisasi pendataan. Tentu saja BPS
perlu memperkenalkan dan membangun hubungan baik dengan responden terkait SBR, agar tidak salah

1 of 3 5/16/2021, 1:02 PM
Statistical Business Register | RB BPS https://rb.bps.go.id/CIrbbps/index.php/gen_news/generate_berita/90

persepsi,” terang Lien.

Pengelolaan data SBR akan menggunakan kombinasi data administratif dan data statistik. BPS terus aktif
menggandeng K/L untuk sharing informasi, dan berupaya menjaga kerahasiaan data individu dan
memberikan edukasi statistik. Misalnya pada cara membaca dan intrepretasi suatu data. BPS mengimbau
untuk tidak melihat adanya perbedaan kepentingan, namun mengedepankan cita-cita bersama membangun
Indonesia.

Ke depan SBR akan menjadi sumber data perusahaan/usaha terintegrasi di BPS yang menyediakan
kerangka sampel untuk semua survei ekonomi serta menyediakan pengukuran beban responden sejalan
dengan fungsi integrasi tersebut. SBR merupakan sumber statistik demografi bisnis di Indonesia. Lebih jauh,
SBR mendefinisikan dan menstandarisasikan unit statistik berdasarkan System of National Account (SNA)
2008 ke dalam tiga tingkatan yaitu grup perusahaan (enterprise group), perusahaan/usaha (enterprise) dan
unit produksi (establishment). SBR dapat menggambarkan struktur unit statistik yang merefleksikan struktur
bisnis riil dengan memetakan hubungan antar unit (induk-anak dan pusat-cabang) dalam bentuk pohon
relasi pada Sistem SBR seperti contoh pada gambar.

Pengembangan SBR terus berjalan, salah satunya melalui workshop SBR pada 13-18 April 2016 yang
melibatkan Australian Bureau Statistics (ABS). Delegasi ABS diwakili oleh Michael Biddington dan Jenny
Foster, selaku Assistant Director, Transformation, Business Register, Economics and Environment Statistics
Group. Deputi Bidang Metodologi dan Informasi Statistik, Dudy Saefudin Sulaiman didampingi Direktur
Pengembangan Metodologi Sensus dan Survei, Heru Margono hadir dalam pembukaan workshop SBR.

Melalui workshop ini diharapkan ada kesamaan visi dan pemahaman terhadap SBR. Dudy juga berpesan
kepada Heru Margono untuk dapat mewujudkan SBR dengan sistem dan tata kelola yang baik. Dudy
meminta subject matter berkomitmen ikut bertanggungjawab dalam mengelola SBR, berkoordinasi lebih
intensif dengan K/L terkait.

Sensus Ekonomi 2016 (SE2016) dan SBR


Kegiatan SE2016 sudah menggunakan hasil SBR. Dukungan SBR dalam SE2016 berupa data pre-printed
dan list frame. Diakui Dudy, apabila SBR lengkap, dengan sistem dan tata kelola yang baik, maka
pendataan sensus ekonomi, yang dikenal sebagai sensus tersulit, bisa ditiadakan. Hasil SE2016 dapat
digunakan untuk melengkapi SBR, sehingga terbentuk direktori bisnis yang terpadu, lengkap, dan
terintegrasi. Masih perlu sosialisasi dan edukasi serta perubahan mindset untuk bersama-sama membangun
SBR yang baik.

Senada dengan Dudy, Lien juga berpendapat, saat ini BPS terus merintis pengembangan SBR. Beberapa
hal yang perlu disiapkan diantaranya Infrastruktur, konsep pemahaman, serta sharing dengan K/L tentang
Business Register. Workshop SBR juga melibatkan Dirjen Pajak dan Kemenhumkam utamanya untuk
melihat register yang sudah dibuat K/L tersebut. Dampak dari SBR bukan berarti memindahkan atau
menghilangkan suatu kegiatan, namun memadukan dan mengefisienkan kegiatan survei di BPS. Mimpi BPS
untuk menjadi institusi yang berkembang dan modern, dan mampu mewarnai lingkungan menuju arah

2 of 3 5/16/2021, 1:02 PM
Statistical Business Register | RB BPS https://rb.bps.go.id/CIrbbps/index.php/gen_news/generate_berita/90

kebaikan. Salah satunya BPS sebagai koordinator dalam sinkronisasi statistik, dalam hal ini perlu dukungan
seluruh pegawai BPS yang siap belajar dan berubah.

Sumber : Varia Statistik Mei 2016

Bagikan

Tweet

Badan Pusat Statistik (Statistics Indonesia)


Jl. Dr. Sutomo No. 6-8, Jakarta 10710, Indonesia
Telp (62-21) 3841195, 3842508, 3810291, Faks (62-21) 3857046
Email: rb_bps@bps.go.id
Follow Us : (https://www.facebook.com/rbbps/) (https://www.facebook.com/rbbps/) Facebook
(https://www.facebook.com/rbbps/)

3 of 3 5/16/2021, 1:02 PM

Anda mungkin juga menyukai