Anda di halaman 1dari 13

1

AMANAT
DEPUTI BIDANG STATISTIK SOSIAL
PADA ACARA
APEL BADAN PUSAT STATISTIK
JAKARTA, 19 FEBRUARI 2024

Bismillahirahmanirahim,
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Salam sejahtera bagi kita semua, Shalom, Om
swastiastu, Namo buddaya, Salam Kebajikan.

Ysh. Bapak dan Ibu Pejabat Pimpinan Tinggi Madya,


Ysh. Bapak dan Ibu Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama,
serta seluruh peserta Apel yang saya banggakan,

Puji syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang


Maha Pemurah, atas rahmat dan karunia-Nya pada pagi
hari ini kita masih diberikan nikmat kesehatan dan
kesempatan untuk dapat melaksanakan Apel Pagi.
2

Semoga kehadiran kita di sini menjadi momentum untuk


mempererat ikatan persaudaraan, meningkatkan
semangat kebersamaan, dan mengokohkan tekad untuk
terus berkarya dengan sepenuh hati dalam setiap
pekerjaan kita.

Pada kesempatan ini tentunya saya ingin


menyampaikan terima kasih dan apresiasi setinggi-
tingginya kepada seluruh jajaran BPS, mulai dari jajaran
pimpinan, pegawai, dan para mitra yang telah
berdedikasi dan bekerja keras dalam menyukseskan
seluruh kegiatan BPS pada tahun 2023 yang lalu, dan
juga awal tahun 2024 yang sudah cukup padat dengan
berbagai kegiatan seperti:

- Updating/Pemutakhiran Survei Sosial Ekonomi


Nasional (Susenas);
- Pendataan Survei Angkatan Kerja Nasional
(Sakernas);
3

- Pendataan Survei Nasional Literasi dan Inklusi


Keuangan (SNLIK);
- Serta berbagai kegiatan pembinaan statistik
sektoral.

Hal ini merupakan hasil kerja kita bersama dan


patut kita syukuri.

Saudara-saudara peserta Apel yang berbahagia,

BPS sebagai instansi penyedia data statistik


berkualitas, memiliki peran vital dalam mendukung visi
dan misi pemerintah, terutama dalam upaya mencapai
Indonesia Emas 2045. Sesuai visi BPS untuk menjadi
penyedia data berkualitas untuk Indonesia Maju, BPS
perlu menyediakan statistik yang berkualitas, sesuai
dengan standar nasional dan internasional. Selain itu,
BPS juga bertanggung jawab dalam membina berbagai
Kementerian/Lembaga/Daerah/Institusi (K/L/D/I) melalui
implementasi Sistem Statistik Nasional yang
berkelanjutan.
4

Jika melihat pada RPJMN 2020-2024, terdapat


sebanyak 28 indikator pada dokumen tersebut yang
sudah dihitung dari data yang dihasilkan Kedeputian
Bidang Statistik Sosial. Indikator tersebut mencakup
indikator langsung maupun indikator penyusun indeks
komposit yang disajikan dalam publikasi yang diterbitkan
oleh BPS.

Selain itu, 54 indikator SDGs juga sudah berhasil


disediakan. Di sisi lain, pembinaan statistik sektoral
cukup gencar dilakukan oleh Kedeputian Bidang Statistik
Sosial, dengan sejumlah 47 K/L/D/I sudah dibina di
tahun 2023.

Semua capaian ini tidak hanya sekadar prestasi


tim, tetapi juga tanggung jawab dan kepercayaan yang
lebih besar dari masyarakat dan pemerintah, dan juga
sebagai bekal untuk kepercayaan tahun berikutnya.
5

Saudara-saudara, jajaran BPS yang saya


banggakan,

Core Business BPS adalah kepercayaan terhadap


data statistik yang dihasilkan. Dengan berbagai
tantangan di masa revolusi data yang ditandai dengan
ledakan volume dan tingginya kebutuhan data, ditambah
lagi dengan perubahan budaya dan karakteristik
masyarakat yang dinamis, serta munculnya berbagai
sumber data lain sebagai pembanding, maka BPS perlu
untuk lebih adaptif dan terus berinovasi dalam
menyediakan data statistik yang berkualitas.
Pengawalan di seluruh titik proses bisnis secara optimal,
mulai dari persiapan, pengumpulan data di lapangan,
hingga diseminasi hasil menjadi suatu keharusan.

Saudara-saudara yang saya cintai dan banggakan,

Tahun 2024 ini, berbagai kegiatan rutin sudah


menanti. Pendataan Susenas Maret 2024 dilakukan
secara panel terhadap rumah tangga Susenas Maret
2023 di 514 kabupaten/kota untuk melihat dinamika
6

kemiskinan ekstrem di 514 kabupaten/kota, sebagai


amanat dari Inpres No.4 Tahun 2022.

Pelaksanaan Susenas Maret 2024 dengan tahun


keempat panel sudah menjadi tantangan tersendiri di
lapangan. Adanya rumah tangga tidak ditemukan atau
kemungkinan menolak diwawancara, serta memastikan
kecukupan sampel untuk estimasi level kabupaten/kota
juga harus tetap terpenuhi menjadi hal yang patut
diperhatikan.

Selain itu, bulan Ramadhan dimulai pada awal


Maret dan dengan adanya kegiatan Pemilu membuat
kita berinisiatif sehingga kegiatan pemutakhiran s.d.
pencacahan dimajukan, namun tetap tanpa tumpang
tindih dengan Sakernas.

Tantangan selanjutnya yang menjadi perhatian


kita semua, pelatihan petugas BPS tahun 2024 hanya
dapat dilaksanakan selama 1 hari pertemuan offline
dengan 3 hari pertemuan online, perlu untuk disiapkan,
7

dimulai dari melakukan penyederhaan bahan ajar,


penyampaian penegasan-penegasan, penambahan
contoh kasus, termasuk juga pembuatan video bahan
ajar yang menarik untuk petugas.

Dengan demikian, pada pendataan sampel


Susenas Maret 2024 yang dimulai pada hari ini,
khususnya, bagi petugas baru penting untuk dikawal
agar pendataan berjalan dengan lancar.

Jajaran BPS yang saya banggakan,

BPS juga sedang bekerja sama dengan Otoritas


Jasa Keuangan (OJK) dalam menyelenggarakan Survei
Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) yang
bertujuan untuk mengetahui tingkat literasi dan inklusi
keuangan.

Penyediaan data literasi dan inklusi keuangan


merupakan amanat dari RPJMN tahun 2020-2024
khususnya pada penguatan pilar pertumbuhan dan daya
8

saing ekonomi melalui strategi peningkatan pendalaman


sektor keuangan. Indikator inklusi keuangan juga
menjadi salah satu dari 45 indikator utama
pembangunan dalam mewujudkan Indonesia Emas
2045.

Pendataan lapangan SNLIK ini baru saja selesai


pada 5 Februari lalu yang dilaksanakan dengan metode
wawancara tatap muka menggunakan CAPI/FASIH.
Saat ini, Alhamdulillah BPS bersama OJK telah
melakukan penghitungan indeks literasi dan inklusi
keuangan yang rencananya akan dirilis pada Maret
2024.

Saudara-saudari jajaran BPS yang berbahagia,

Selain Susenas dan SNLIK, Sakernas yang


merupakan sumber data ketenagakerjaan bagi
perencanaan dan evaluasi pembangunan nasional juga
perlu terus dikawal. Berbagai indikator yang dihasilkan,
seperti tingkat pengangguran terbuka (TPT), lapangan
9

pekerjaan sektoral, serta sektor formal dan informal


semakin diperlukan sebagai salah satu ukuran
produktivitas tenaga kerja dalam era transformasi
ekonomi.

Adanya penambahan Daerah Otonomi Baru di


Papua (Papua Tengah, Papua Selatan, dan Papua
Pegunungan) juga turut menjadi perhatian, komitmen
peningkatan akurasi data juga dilakukan dengan
penambahan jumlah sampel di daerah tersebut.

Penggunaan moda CAPI dalam pendataan


Sakernas merupakan suatu tantangan baru di tahun
2024, sekaligus menjadi peluang peningkatan kualitas
data yang lebih baik. Tentu saja diperlukan komitmen,
sinergi, dan kolaborasi seluruh pihak untuk dalam
perubahan ini, baik di BPS Pusat maupun BPS Daerah.
Selain itu, berbagai kendala dan permasalahan yang
dilaporkan diharapkan dapat segera direspon dan
dicarikan solusinya dengan baik. Perbaikan dan
10

penyempurnaan aplikasi yang digunakan masih perlu


terus dilakukan. Beberapa penyesuaian SOP dan jadwal
kegiatan juga perlu dilakukan untuk menyelaraskan
dengan kondisi dan progres pelaksanaan lapangan,
namun demikian hal tersebut tetap harus
memperhatikan kualitas data dan ketepatan jadwal rilis
Sakernas Februari 2024.

Saudara-saudara peserta Apel yang saya


banggakan,

Kegiatan-kegiatan pendataan yang berjalan saat


ini masih menggunakan metode tradisional atau
pendataan dengan face-to-face, dengan menggunakan
kuesioner baik PAPI maupun CAPI oleh petugas
pendataan. Sejalan dengan perkembangan teknologi
dan semakin matangnya data administrasi, BPS harus
mulai mendayagunakan data administrasi sebagai
sumber data baru untuk keperluan statistik. Hal ini juga
memerlukan koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi data
11

secara berkelanjutan dengan produsen data


administrasi. Ini telah diwujudkan dan terus
disempurnakan dalam kegiatan Sistem Statistik Hayati
Indonesia. SSHI merupakan cikal bakal untuk
pelaksanaan Register Based Census 2030. Selain SSHI,
juga tim terus melakukan pembinaan sektoral untuk
mengawal Satu Data Migrasi Internasional (SDMI), Satu
Data Statistik Kriminal Indonesia (SDSKI) dan lainnya.

Saudara-saudara peserta Apel yang berbahagia,

Untuk mendukung data statistik yang lebih akurat,


pemutakhiran metode penghitungan kemiskinan juga
sedang diupayakan. Terjadinya pergeseran pola
konsumsi masyarakat dalam 2 dekade terakhir,
penyesuaian basket komoditi, dan penyesuaian populasi
rujukan yang digunakan dalam penghitungan garis
kemiskinan adalah beberapa alasan diperlukannya
pemutakhiran dari metode penghitungan existing yang
sudah kita gunakan sejak tahun 1998.
12

Pada tahun ini, kita juga menyelenggarakan Podes


2024 guna persiapan Sensus Ekonomi 2026. Sebagai
pendataan lengkap kewilayahan satu-satunya yang
dilakukan oleh BPS, tentunya diperlukan beberapa
Inovasi. Pelatihan petugas yang dilakukan secara
kombinasi online dan offline akan difokuskan pada
pembelajaran bahan ajar yang menarik dan ringkas
dalam bentuk video. Sedangkan untuk meningkatkan
akurasi data, informasi data Podes Tahun 2021 akan
dicantumkan dalam CAPI dan Dashboard Monitoring,
agar keterbandingan data dapat terlihat.

Saudara-saudara, insan BPS yang saya cintai dan


banggakan,

Demikian yang dapat saya sampaikan pada


kesempatan Apel ini. Semoga semangat kita tetap
terjaga dalam melaksanakan setiap tugas, dan mari
terus menginspirasi dengan melakukan inovasi, demi
13

data yang berkualitas. Mari bersama membangun BPS


yang lebih baik.

Terima kasih.

Wabillahitaufik walhidayah

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Om santi santi santi om

Jakarta, 19 Februari 2024


Deputi Bidang Statistik Sosial
Badan Pusat Statistik

Ateng Hartono

Anda mungkin juga menyukai